Anda di halaman 1dari 38

Kewirausahaan

Minggu ke-3
Materi
• Konsep buat usaha baru
• Konsep buat usaha keluarga
• Konsep buat usaha waralaba
• Konsep beli usaha yang sudah ada
Sumber Ide Bisnis Baru
• Ide bisnis yang sangat baik adalah suatu ide yang bersumber dari pengalaman kerja Anda.
Dengan pengalaman kerja pada suatu perusahaan, maka tentu saja akan menjadikan Anda sebagai
orang yang mahir dalam hal tersebut. Sehingga untuk membangun bisnis yang serupa akan lebih
mudah.
• Banyak pengusaha sukses yang menemukan ide bisnis mereka dari pengalaman yang tidak
menyenangkan atau pengalaman pahit. Mereka tidak ingin orang lain mengalami hal yang sama,
maka mereka menciptakan suatu usaha yang mampu memecahkan masalah yang telah dialaminya
tersebut. Sebagai contohnya, karena susahnya mendapatkan area parkir yang nyaman, aman dan
mudah, maka muncul suatu ide usaha tempat parkir kendaraan dengan fasilitas parkir valet.
• Selain itu Anda juga bisa menemukan ide bisnis dengan melihat kondisi dan permasalahan yang
ada di sekitar.  Pelajari kebutuhan masyarakat, apa saja yang Anda, teman, tetangga cari tetapi
tidak ditemukan atau susah untuk dipenuhi oleh pasar sekitar. Dengan menemukan masalah-
masalah tersebut, maka Anda akan menemukan celah untuk menjadi pengusaha sukses.
Contoh Ide Kreatif dan Inovatif untuk
Memulai Bisnis
• 1. Menjadi pebisnis yang unik dan kreatif
• Jika Anda termasuk salah satu orang yang memiliki kreatifitas dan inovatif,
maka Anda pasti memiliki banyak ide ataupun hal yang baru yang dapat Anda
jadikan sebagai peluang untuk usaha atau berbisnis. Ada banyak jenis usaha
baru yang dimulai dari menemukan jenis produk, sistem, teknologi dan program
baru. Jika Anda sukses untuk menciptakan sebuah keunikan, maka Anda harus
cepat-cepat mengambil hak paten dan kemudian Anda dapat menjualnya.
• Penemuan baru pada umumnya memiliki peluang yang besar untuk menembus
pasar, apalagi jika penemuan tersebut memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri
dan yang terpenting adalah produk tersebut dibutuhkan oleh banyak orang.
Contoh Ide Kreatif dan Inovatif untuk
Memulai Bisnis
• 2. Melakukan duplikasi usaha lain
• Bagi Anda yang merasa kurang kreatif dan kurang inovatif, maka sebaiknya Anda
tidak segera putus asa. Anda harus percaya bahwa sejatinya sumber ide usaha
baru ada di mana-mana, bahkan terletak di depan mata Anda. Anda harus selalu
pandai dalam membaca peluang, potensi, serta memiliki keberanian dalam
mengambil risiko.
• Sebagai contoh, apabila disekitar Anda terdapat rumah makan bakmi yang ramai
pengunjung, tidak ada salahnya Anda bersaing secara sehat pada tempat dan jenis
produk yang sama. Anda hanya perlu melakukan duplikasi atas usaha tersebut,
dan tentu saja Anda harus menambahkan nilai yang lain kepada konsumen. Nilai
tambah tersebut dapat berupa pelayanan, harga, keramahan, kecepatan, dan lain
sebagainya.
Contoh Ide Kreatif dan Inovatif untuk
Memulai Bisnis
• 3. Membuka usaha dengan fasilitas tambahan
• Selain melakukan duplikasi usaha lain, Anda juga dapat membuka
usaha dengan memberikan fasilitas tambahan yang kreatif. Sebagai
contoh, jika ada yang membuka warnet di sekitar tempat tinggal Anda,
maka Anda dapat bersaing dengan cara menambahkan fasilitas
ataupun memperluas penawaran yang tersedia.
Contoh Ide Kreatif dan Inovatif untuk
Memulai Bisnis
• 4. Memanfaatkan bakat dan keterampilan
• Ada banyak jenis usaha yang dapat Anda jalankan berdasarkan dengan
keterampilan yang Anda miliki. Anda perlu yakin dengan potensi yang
Anda miliki dan memiliki harapan yang besar bahwa usaha atau bisnis
Anda akan sukses. Anda harus memulai belajar untuk
menghasilkan income dari keterampilan yang Anda miliki.
• Misalnya apabila Anda mahir dalam menggunting rambut, maka Anda
dapat membuka salon Anda sendiri. Dengan sedikit sentuhan
kekreatifitas yang berbeda dengan salon yang ada pada umumnya,
maka tentu salon Anda akan ramai dikunjungi para pelanggan.
Konsep buat usaha keluarga
• Perusahaan keluarga memiliki peran penting bukan hanya karena perusahaan keluarga memberikan kontribusi
penting bagi perekonomian, tetapi juga karena mereka memiliki stabilitas jangka panjang (Top et al., 2013).
• Perusahaan keluarga didefinisikan sebagai perusahaan yang dimiliki dan dibangun oleh keluarga untuk
bertahan hidup lebih dari satu generasi dengan keterlibatan tinggi anggota keluarga dalam menjalankan bisnis
(Kellermanns et al., 2008).
• Uhlaner et al. (2012) di sisi lain menyatakan bahwa tingkat kewirausahaan dalam perusahaan keluarga masih
menjadi bahan perdebatan di kalangan peneliti. Kewirausahaan dipandang sebagai faktor penting dalam
kelangsungan hidup perusahaan keluarga karena membantu menciptakan lapangan kerja dan kekayaan bagi
anggota keluarga (Kellermanns dan Eddleston 2006). Carney (2005) di sisi lain menyatakan bahwa kendali
keluarga memiliki potensi untuk menjadi penghalang yang dapat menghambat perusahaan keluarga dari
kegiatan kewirausahaan, sehingga keputusan untuk berinvestasi dalam kewirausahaan tidak selalu sederhana
untuk perusahaan keluarga.
• Short et al. (2009) menyatakan bahwa perusahaan keluarga memiliki karakteristik unik yang berasal dari pola
kepemilikan, tata kelola dan suksesi yang semuanya dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Keragaman
opini ini menunjukkan urgensi untuk meneliti kewirausahaan di perusahaan keluarga dengan
mempertimbangkan nilai dan sikap anggota keluarga.
KESEMPATAN BISNIS KELUARGA
• Bisnis keluarga adalah bentuk bisnis yang melibatkan beberapa anggota
keluarga dalam kepemilikan atau operasi bisnis. Dalam istilah bisnis,
perusahaan keluarga dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
• 1. Family Owned Enterprise (FOE), sebuah perusahaan yang dimiliki oleh
keluarga tetapi dikelola oleh para profesional dari luar lingkaran keluarga.
Keluarga hanya bertindak sebagai pemilik dan tidak melibatkan diri dalam
operasi di lapangan. Perusahaan seperti ini adalah bentuk bisnis canggih
yang awalnya dikelola oleh keluarga yang mendirikannya.
• 2. Family Business Enterprise (FBE), yang merupakan perusahaan yang
dimiliki dan dikelola oleh keluarga pendirinya. Jenis perusahaan ini ditandai
dengan memegang posisi kunci di perusahaan oleh anggota keluarga.
Hubungan Keluarga dan Bisnis
• Banyak bisnis keluarga yang diatur atas dasar keluarga dan bisnis, meskipun
keluarga dan bisnis adalah lembaga yang terpisah dengan anggota, tujuan, dan
nilai masing-masing. Mereka menjadi satu (saling terkait) dalam sebuah
perusahaan keluarga, bagi banyak orang kedua institusi yang saling terkait ini
adalah bagian terpenting dari kehidupan.
• Keluarga dan bisnis muncul dengan berbagai alasan mendasar. Fungsi utama
keluarga terkait dengan perhatian dan pendidikan anggota keluarga,
sementara bisnis berkaitan dengan produksi dan distribusi barang dan atau
jasa. Tujuan keluarga adalah pengembangan penuh yang dapat dilakukan oleh
setiap anggota keluarga terkait dengan keterbatasan kemampuannya, serta
berbagi peluang dan hadiah yang sama untuk setiap anggota. Sementara itu,
tujuan bisnis adalah keuntungan dan kelangsungan hidup.
Budaya Bisnis Keluarga
• Kisah Sid Lowe tentang mendeskripsikan Overseas Chinese Family Business (OCFB) di Hong
Kong perlu dicatat. Mereka melakukan "hibridisasi budaya" antara modernis barat dan
tradisionalis timur. Hibridisasi nilai-nilai dari kedua budaya adalah karakteristik serta salah
satu keuntungan dari budaya OCFB. Selain itu, ia juga menyerap nilai-nilai dan budaya
masyarakat setempat, yang membuatnya lebih mudah untuk beradaptasi dan
mengembangkan bisnis dalam konteks budaya di mana mereka berada.
• Budaya Bisnis Keluarga meliputi:
•  perilaku dan kepercayaan
•  nilai budaya
•  pola budaya
• Konfigurasi dalam bisnis meliputi:
•  pola bisnis  pola keluarga  paternalistic  kolaborasi  partisipasi  konflik  profesional
Bagaimana Mengelola Bisnis Keluarga
• beberapa tips dan trik untuk mengelola bisnis keluarga sehingga bisnis
dapat tetap berada di tengah-tengah gempuran persaingan pasar,
yaitu:
•  Mempersiapkan penerus masa depan sedini mungkin
•  Membedakan bisnis pribadi dari kepentingan bisnis
•  Membangun komunikasi yang efektif
•  Menjaga integritas keluarga
•  Membangun mentalitas langsung
•  Kekuatan karakteristik dan rasa.
Bagaimana Mengelola Bisnis Keluarga
• Anggota keluarga menentukan jenis usaha yang akan dilakukan,
langkah
• selanjutnya adalah melakukan perencanaan bisnis.
• Tahap awal adalah menentukan siapa pemimpin bisnis.
• Pemimpin adalah orang-orang yang dipercaya oleh semua anggota
keluarga dan diharapkan untuk membuat keputusan untuk
kepentingan bersama. Selain itu, para pemimpin juga harus memiliki
pandangan jangka panjang tentang bisnis yang akan dijalankan.
Pandangan ini akan menentukan arah dan tujuan serta
pengembangan bisnis di masa depan.
Bagaimana Mengelola Bisnis Keluarga
• Pandangan para pemimpin kemudian digariskan dalam visi dan misi bisnis.
• Mekanisme untuk mengembangkan visi dan misi ini adalah otoritas kepemimpinan,
tetapi alangkah baiknya jika pengembangan visi dan misi ini dilakukan melalui
musyawarah konsensus oleh semua anggota keluarga yang akan terlibat dalam bisnis.
Jika konsultasi ini dapat dilakukan maka kemungkinan penyimpangan oleh anggota
keluarga terhadap visi dan misi bisnis dihindari, karena mereka terlibat langsung dalam
pengambilan keputusan.
• Visi dan misi dalam kegiatan bisnis adalah cara melihat pemilik bisnis untuk melihat
prospek bisnis mereka di masa depan, visi adalah aspirasi dan harapan pemilik bisnis
untuk mengembangkan unit bisnis mereka. Dalam mencapai visi, diperlukan misi jangka
pendek yang dapat mendukung pencapaian visi ini.
• Setelah visi dan misi dirumuskan, langkah selanjutnya adalah membuat deskripsi
pekerjaan dan tanggung jawab anggota keluarga yang terlibat dalam bisnis keluarga.
Bagaimana Mengelola Bisnis Keluarga
• Deskripsi pekerjaan dan deskripsi tanggung jawab diperlukan untuk mengarahkan anggota keluarga
ke tanggung jawab mereka masing-masing, sehingga tanggung jawab yang terlibat akan fokus pada
kewajiban mereka.
• Penuangan uraian pekerjaan harus jelas dan rinci, bukan arti ganda dan mudah dipahami oleh
anggota keluarga yang dimaksud.
• Langkah selanjutnya adalah menentukan sumber modal bisnis. Saat ini sumber modal usaha sangat
bervariasi. Banyak lembaga keuangan menawarkan layanan peminjaman uang dalam berbagai
kondisi mudah. Namun, sebagai pemberi kerja awal, tidak diizinkan dan mereka hanya
menggunakan satu sumber modal. Jika alternatif lain masih memungkinkan, tentu akan lebih baik.
• Menjual aset atau menggadaikan aset adalah salah satu alternatif yang dapat dicoba untuk mencari
modal awal,
• atau cara lain adalah dengan melibatkan investor untuk mau berinvestasi dalam bisnis yang
dikembangkan. Jika bisnis yang akan dijalankan memiliki prospek masa depan yang cerah, bukan
tidak mungkin banyak investor akan menginvestasikan uang mereka dalam modal ventura.
Bisnis Keluarga di Indonesia
• Sampoerna, perusahaan rokok terbesar di Indonesia dipelopori oleh
Liem Seeng Tee, orang Tionghua kurang mampu pada awalnya yang
dibawa ayahnya ke Indonesia. Di masa mudanya, ia menjadi pekerja
restoran di Surabaya sebelum mendapat kesempatan bekerja di
pabrik rokok Lamongan. Dari sini, Liem memutuskan untuk
membangun bisnisnya sendiri bersama keluarganya. Perjalanan bisnis
ini tentu saja tidak berjalan dengan lancar, tetapi terus tumbuh dan
berkembang. Pada satu titik, bahkan ada kecelakaan kebakaran. Pada
tahun 1913, bisnis rokok resmi menjadi entitas bisnis. Hampir lima
dekade lebih awal dari kemerdekaan Indonesia. Saat ini, Sampoerna
masih dipegang oleh keluarga Liem dari generasi ketiga
Bisnis Keluarga di Indonesia
• Putera Sampoerna (lahir di Schidam, Belanda pada 13 Oktober 1947) adalah seorang
pengusaha Indonesia yang dikenal sebagai presiden ketiga perusahaan rokok PT. HM
Sampoerna. Putera adalah generasi ketiga dari keluarga Sampoerna di Indonesia. Dia
adalah putra dari Aga Sampoerna dan cucu dari Liem Seeng Tee, pendiri perusahaan
Sampoerna.
• Awal kehidupan Putera memperoleh pendidikan internasional pertama di Diocesan
Boys School, Hong Kong, dan kemudian di Carey Grammar High School, Melbourne.
Dia kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di University of Houston, Texas, AS.
• Lulus dari perguruan tinggi, Putera tidak langsung melibatkan diri dalam bisnis
keluarga. Bersama istrinya, Katie, warga Amerika Serikat keturunan Tionghoa, Putera
tinggal di Singapura dan menjalankan perusahaan yang mengelola perkebunan kelapa
sawit milik pengusaha Malaysia. Baru pada 1980, Putera kembali ke Surabaya untuk
bergabung dalam operasional PT. Sampoerna.
Bisnis Keluarga di Indonesia
• Pria yang menggemari angka sembilan itu mulai menjadi figur penting dalam
perusahaan setelah menerima tampuk pimpinan tertinggi sebagai chief
executive officer dari ayahnya, Aga Sampoerna, pada 1986. Setelah Aga
meninggal pada 1994, Putera semakin aktif menggenjot kinerja perusahaan
dengan merekrut profesional mancanegara untuk turut mengembangkan
kerajaan bisnisnya.
• Putera dikenal luas sebagai nakhoda perusahaan yang tidak hanya lihai dalam
melakukan inovasi produk inti perusahaannya, yakni rokok, namun juga jeli
melihat peluang bisnis di segmen usaha lain. Di bisnis sigaret, nama Putera
tidak bisa dihapus berkembangnya segmen pasar baru, yakni rokok rendah tar
dan nikotin. HM Sampoerna adalah pelopor produk mild di tanah air dengan
produknya, A Mild.
Bisnis Keluarga di Indonesia
• Pada masa kepemimpinananya, PT. Sampoerna juga memperluas bisnisnya ke dalam
bidang supermarket dengan mengakuisi Alfa dan mendirikan Bank Sampoerna pada
akhir 1980-an, meski bisnis perbankan ini akhirnya gagal.
• Pada tahun 2000, Putera akhirnya mengalihkan kepemimpinan perusahaan kepada
anaknya, Michael.
• Pada awal 2006, dikabarkan bahwa Putera, yang dikenal menggemari judi, telah
menjadi pemilik perusahaan judi raksasa yang bermarkas di Gibraltar, Mansion. Pada
saat yang sama, Mansion dilaporkan akan menggantikan Vodafone sebagai sponsor
klub sepak bola Manchester United selama empat tahun dalam kontrak senilai 60 juta
poundsterling, namun kontrak tersebut kemudian dibatalkan. Kemudian beralih
menjadi sponsor klub sepakbola Liga Inggris lainnya Totenham Hotspur sejak musim
2006-2007. Selain itu, Putera Sampoerna juga membeli kasino Les Ambassadeurs di
London dengan harga 120 juta poundsterling.
Konsep buat usaha waralaba
• Menurut Bygrave (1994: 353), franchising adalah peluang bisnis di mana pemilik,
produsen atau distributor sebagai pemilik franchise barang dan jasa tertentu atau
merek memiliki hak anggota untuk individu atau franchising untuk menjadi agen
barang lokal dan layanan dan sebagai imbalannya menerima pembayaran atau
royalti yang telah ditetapkan. Orang yang memberikan franchising disebut
franchisor sementara orang yang menerima franchising disebut franchisee setelah
perjanjian kelimpahan franchising membuka peluang bagi pemilik franchise untuk
memasuki bisnis baru dan memiliki kesempatan untuk berhasil. Kontrak
franchising ini juga disebut license agreement atau franchise contract. Merek
dagang adalah aset paling berharga bagi franchisor, oleh karena itu bangunan dan
faktor desain khusus, desain dan peralatan furnitur dan formula makanan yang
dirahasiakan dan resep adalah bagian terpenting dari pemilik franchise. Aset yang
dipatenkan untuk pemilik franchise
Konsep buat usaha waralaba
• Ada 6 kriteria bagi perusahaan untuk dapat menjalankan bisnis waralaba,
• yang memiliki karakteristik bisnis,
• telah terbukti memberikan manfaat,
• memiliki standar untuk barang atau jasa layanan yang ditawarkan dibuat secara tertulis,
• mudah diajar dan diimplementasikan,
• ada dukungan berkelanjutan,
• dan hak kekayaan intelektual telah terdaftar.
• Selain itu, perusahaan harus memiliki izin dalam bentuk Sertifikat Pendaftaran Waralaba
(STPW), yang untuk perusahaan asing dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan,
sedangkan untuk waralaba lokal dikeluarkan oleh kantor perdagangan kabupaten/kota.
Langkah-langkah untuk Membeli Waralaba
• Berikut ini adalah langkah-langkah kunci dalam membeli waralaba
• 1. Ketahui posisi Anda. Sebelum memilih salah satu bisnis waralaba
yang akan kita jalankan, Anda harus benar-benar memahami konsep
bisnis terlebih dahulu, dan tidak hanya menghadiri wawancara
pribadi.
• 2. Melakukan penelitian dan investigasi tentang peluang bisnis
waralaba dan potensi pasar. Salah satu yang dapat digunakan sebagai
sumber adalah franchisee yang ada dengan bisnisnya dan juga
dokumen keuangan pemilik waralaba.
Langkah-langkah untuk Membeli Waralaba
• 3. Dapatkan sumber pendanaan. Banyak pilihan dapat dipilih oleh calon franchisee
untuk mendapatkan modal pembiayaan usaha seperti pinjaman dari bank
konvensional atau pinjaman dari sumber lain yang menawarkan pinjaman bisnis
waralaba atau dari rekan kerja dan keluarga.
• 4. Bangun dan selesaikan tokonya. Untuk bisnis waralaba yang membutuhkan
bangunan toko, investor mungkin harus membangunnya dari awal dan melengkapinya
dengan berbagai peralatan dan dekorasi yang indah. Ketika mendesain toko, franchisee
harus dapat memperkirakan dengan tepat berapa lama proses akan berjalan sehingga
dari awal dapat mempromosikan jadwal pembukaan toko.
• 5. Ambil bagian dalam pelatihan. Dalam menjalankan bisnis, franchisee membutuhkan
pelatihan dan bimbingan operasional agar bisnis dapat berjalan seperti yang
diharapkan. Beberapa pelatihan biasanya disediakan oleh pemilik waralaba
Manfaat Waralaba
• Keuntungan nyata dari waralaba adalah bahwa risiko yang ditanggung tidak
sebesar memulai bisnis baru dari nol. Manfaatnya meliputi:
• 1. Produk yang ditawarkan telah memasuki pasar yang luas dan diterima oleh
publik.
• 2. Waralaba tidak perlu membayar lebih untuk memperkenalkan kredibilitas
perusahaan induknya.
• 3. Manajemen keahlian karena pengalaman panjang pemilik waralaba ia dapat
memberikan bantuan manajemen kepada franchisee. Pelatihan dapat diberikan
di bidang akuntansi, manajemen personalia, pemasaran dan produksi.
• 4. Kelengkapan modal ini termasuk fasilitas peralatan, tata letak pengendalian
persediaan dan sebagainya
Produk waralaba
• Apa yang bisa digunakan sebagai waralaba. Produk yang dapat
digunakan sebagai waralaba adalah:
• 1. Barang atau jasa yang sudah memiliki pasar luas dan gambar yang
superior.
• 2. Paten atau rumus desain tertentu.
• 3. Nama dagang atau merek dagang.
• 4. Perancah atau konsultan manajemen pengawasan.
• 5. Promosi iklan dan pembelian.
• 6. Kantor pusat layanan.
syarat sebagai franchisor yang kuat
• Membangun bisnis membutuhkan kerja keras dari para pelaku, ini
juga berlaku untuk membangun bisnis franchise. Tidak mudah bagi
franchisor untuk mendapatkan kepercayaan dari calon franchisee
untuk membeli franchise-nya. Persiapan yang cermat dan lengkap
diperlukan sebelum franchisor dapat memasarkan bisnisnya kepada
calon franchisee. Apa hal-hal yang harus dilakukan oleh franchisor
untuk memenuhi syarat sebagai franchisor yang kuat?
syarat sebagai franchisor yang kuat
1. Buat konsep bisnis yang dapat menarik minat dari calon franchisee,
konsep bisnis ini adalah senjata utama dalam membangun bisnis
franchise. Konsep bisnis ini terbukti kuat dengan diterapkan pada
bisnis di lapangan. Tidak mudah untuk membuktikan ketangguhan
konsep bisnis ini kepada calon franchisee karena membutuhkan
waktu hingga mereka melihat kesuksesan bisnis yang diperoleh
melalui konsep bisnis ini. Konsep bisnis ini termasuk program
promosi yang akan dilakukan dalam produk pemasaran.
syarat sebagai franchisor yang kuat
2. Membentuk tim yang dapat membantu kita dalam membangun
bisnis ini, baik dari segi strategi bisnis, hukum franchise dan etika.
Tim ini juga akan membentuk format untuk dukungan yang dapat
diberikan kepada franchisee dalam memecahkan masalah yang
muncul di lapangan. Ini juga yang bisa kami jual kepada calon
franchisee sebagai daya tarik franchise kita
syarat sebagai franchisor yang kuat
3. Seperti yang dikatakan oleh ilmu pemasaran, mencari keunikan barang atau jasa
untuk dijual, karena inilah yang dapat menentukan apakah barang atau jasa yang
kita jual kepada konsumen, dan juga memungkinkan kita untuk menembus pasar
dalam persaingan dengan perusahaan serupa lainnya
4. Mengatur paket franchise yang dapat dipilih oleh calon franchisee, ini untuk
memberikan peluang bagi calon franchisee untuk membeli franchise kita sesuai
dengan kemampuan mereka. Paket-paket ini dapat dibedakan dari harga,
dukungan franchisor dan fasilitas yang diperoleh
5. Konsultasikan dengan pihak-pihak yang berpengalaman di bidang franchise atau
konsultan untuk memastikan legalitas bisnis kita.
6. Setelah semua matang, mulailah melakukan pemasaran dan promosi baik produk
maupun sistem kepada konsumen dan calon franchisee
Bisnis Franchise di Indonesia
• J.Co Donuts and Coffee. Siapa yang tidak tahu tempat makan ini. Mungkin sebagian
besar dari kita pernah mendengar namanya, atau bahkan sudah sering mencicipi
berbagai jenis donat yang disajikan di sana. J'Co Donuts and Coffee adalah tempat
makan dimana makanan yang ditawarkan adalah donat. J'Co Donuts and Coffee
berada di kota-kota besar di Indonesia, baik di mall maupun di beberapa bandara.
• Siapa yang menyangka bahwa ternyata J'CO Donuts and Coffee adalah perusahaan
makanan dari Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2005 dan telah maju
dan memiliki lebih banyak pelanggan. Namun ternyata J'Co Donuts and Coffee tidak
hanya dapat ditemukan di Indonesia, tetapi dapat juga ditemukan di beberapa negara
Asia lainnya, seperti Malaysia, China, Filipina, bahkan Singapura. Selain menawarkan
berbagai jenis donat, J'Co Donuts and Coffee juga menawarkan berbagai jenis kopi
arabika dari berbagai negara, baik dari Indonesia, Kolombia, Kosta Rika, Brasil dan
Guatemala.
Konsep beli usaha yang sudah ada
• Ada banyak alasan mengapa seseorang memilih untuk membeli perusahaan
yang sudah ada daripada membuat atau memulai bisnis baru, termasuk:
• 1. Risiko rendah
• 2. Lebih mudah
• 3. Memiliki kesempatan untuk membeli dengan harga rendah
• Membeli perusahaan yang sudah ada juga mengandung masalah, yaitu:
• 1. Masalah eksternal, yaitu lingkungan misalnya jumlah pesaing dan ukuran
peluang pasar
• 2. Masalah internal, yaitu masalah yang ada di perusahaan, misalnya citra
atau reputasi perusahaan
Konsep beli usaha yang sudah ada
• Sebelum masuk ke dalam kontrak penjualan dan pembelian, beberapa aspek harus
dipertimbangkan:
• 1. Pengalaman yang dimiliki untuk menjalankan perusahaan
• 2. Mengapa perusahaan berhasil tetapi kritis
• 3. Di mana lokasi perusahaan
• 4. Harga rasional untuk membeli perusahaan itu
• 5. Apakah membeli perusahaan lebih menguntungkan
• Sedangkan menurut Zimerer ada 4 hal untuk menganalisis perusahaan yang akan dibeli:
• 1. alasan bagi pemilik untuk menjual perusahaan
• 2. produk dan jasa potensial yang dihasilkan
• 3. aspek hukum perusahaan
• 4. kondisi keuangan perusahaan yang akan dijual
Keuntungan dan Kerugian Membeli
Perusahaan yang Ada
• Akan ada banyak peluang yang layak dipertimbangkan oleh para pengusaha yang ingin membeli
perusahaan yang sudah ada. Mereka yang membeli perusahaan yang sudah ada akan dapat
meraup keuntungan seperti:
• 1. Perusahaan yang berhasil dapat terus berhasil
• 2. Perusahaan yang sudah ada mungkin sudah berada di lokasi terbaik
• 3. Karyawan dan pemasok sudah ada
• 4. Peralatan yang diinstal dan kapasitas produktif sudah diketahui
• 5. Inventaris yang tersedia dan fasilitas pembelian kredit sudah ada
• 6. Pemilik baru dapat langsung menjalankan perusahaan
• 7. Pemilik baru dapat memanfaatkan pengalaman pemilik sebelumnya
• 8. Pembiayaan yang lebih mudah
• 9. Harga rendah
Keuntungan dan Kerugian Membeli
Perusahaan yang Ada
• Perusahaan "Loser". Terkadang pemilik perusahaan mencoba
menyembunyikan fakta dengan berbagai teknik kreatif dalam
akuntansi untuk membuat gambaran keuangan perusahaan ini
tampak lebih cerah daripada yang sebenarnya. Jika analisis Anda
menunjukkan bahwa perusahaan dikelola dengan buruk atau
diabaikan, Anda mungkin dapat membalikkan situasi. Namun, jika
Anda tidak memiliki rencana terperinci untuk memperbaiki
perusahaan yang bermasalah, jangan mempertimbangkan untuk
membelinya. Berikut ini adalah kerugian membeli perusahaan yang
sudah ada seperti:
Keuntungan dan Kerugian Membeli
Perusahaan yang Ada
• Perusahaan "Loser". Terkadang pemilik perusahaan mencoba menyembunyikan fakta dengan berbagai
teknik kreatif dalam akuntansi untuk membuat gambaran keuangan perusahaan ini tampak lebih cerah
daripada yang sebenarnya. Jika analisis Anda menunjukkan bahwa perusahaan dikelola dengan buruk atau
diabaikan, Anda mungkin dapat membalikkan situasi. Namun, jika Anda tidak memiliki rencana terperinci
untuk memperbaiki perusahaan yang bermasalah, jangan mempertimbangkan untuk membelinya. Berikut
ini adalah kerugian membeli perusahaan yang sudah ada seperti:
1. Pemilik lama dapat menciptakan citra buruk
2. Karyawan yang diwarisi dari perusahaan mungkin tidak cocok
3. Lokasi perusahaan mungkin tidak sesuai lagi
4. Peralatan dan fasilitas mungkin sudah digunakan dan tidak efisien
5. Perubahan dan inovasi sulit untuk diterapkan
6. Persediaan mungkin sudah ketinggalan zaman dan ketinggalan zaman
7. Piutang dapat lebih rendah daripada yang tertulis
8. Harga Perusahaan mungkin terlalu mahal
Tugas
• Cari Contoh :
1. Usaha berbasis keluarga di Indonesia ataupun diluar negeri sedetail-
detailnya informasi.
2. Usaha Waralaba di Indonesia ataupun diluar negeri sedetail-
detailnya informasi.

Anda mungkin juga menyukai