SKRIPSI
WINE HASIANNA
0606071891
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sains
WINE HASIANNA
0606071891
Puji syukur saya panjatkan kepada hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan
skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Sains Departemen Geografi pada Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada
penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada:
(1). Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat, perlindungan serta
hikmat-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesikan skripsi ini dengan baik.
(2). Kepada keluarga terkasih, Papa dan Mamaku tersayang Nelson Herman
Siagian dan Resmala Dewi Martanegara, Opungku tersayang Toga Siagian
dan Rosmini T. Pasaribu, kedua adikku tercinta David Gihon Siagian dan
Yosia Melkisedek Siagian, Uda-udaku tersayang Uda Tony, Uda Budi, dan
Uda Alex, Inang udaku terkasih Titin dan Noni, serta sepupu-sepupuku yang
lucu Billy, Nina, Michael dan Andreas yang senantiasa memberikan
perhatian, dukungan, kepercayaan dan kebebasan kepada penulis untuk
menjadi pribadi yang mandiri dan dewasa agar dapat memberikan yang
terbaik kepada keluarga. Tanpa kalian penulis tidak berarti apa-apa.
Semoga Tuhan Yesus senantiasa menyertai dan melimpahkan berkat kepada
kalian, Amin..
(3). Bapak Dr. rer. nat. Eko Kusratmoko, M.S selaku Ketua Departemen
Geografi.
(4). Ibu Dra. M. H. Dewi Susilowati, MS, selaku Pembimbing I dan Bapak Drs.
Mangapul P. Tambunan, MS, selaku Pembimbing II yang telah banyak
memberikan waktu dan perhatian untuk membimbing penulis.
(5). Bapak Drs. Taqyuddin, M.Hum selaku Penguji I dan Bapak Drs. Cholifah
Bahaudin, MA, selaku Penguji II serta
(6). Bapak Tjiong Giok Pin, S.Si, M.Si selaku Pembimbing Akademik.
DKI Jakarta is a province where the population most at risk of spread HIV.
HIV / AIDS patients in DKI Jakarta mostly come from the city and only a small
proportion of people with HIV / AIDS who come from outside. Free sex and
injecting drug use are increasingly prevalent cause of the increasing number of
cases of HIV / AIDS. The purpose of this study is to determine vulnerable areas of
HIV / AIDS and the spread of HIV / AIDS patients per hospital based on
vulnerable areas. Analysis of spatial data are used in the study. The results
showed that the domination of Jakarta area with high levels of vulnerability and
the spread of HIV / AIDS patients with high classification dominates the region
with a high level of vulnerability.
Kata Kunci : areas vulnerable to HIV / AIDS, people with HIV / AIDS,
spread
vii+83 page : 19 table, 8 maps
Bibliography : 29 (1982-2010)
I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 3
1.4 Batasan Penelitian ........................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA
(lanjutan)
DAFTAR PETA
Peta 1 Administrasi
Peta 2 Persebaran Penderita HIV/AIDS Status Rumah Sakit
Peta 3 Wilayah Rawan Tuna Susila
Peta 4 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Tuna Susila Pengguna Narkotika Suntik
Peta 5 Penduduk Miskin
Peta 6 Wilayah Rentan HIV/AIDS
Peta 7
Peta 8
2.5.3.2 Host
Distribusi penderita AIDS berada pada kelompok umur 25-44 tahun. Hal
ini membuktikan bahwa transmisi seksual baik homoseksual maupun
heteroseksual merupakan pola transmisi utama. Mengingat masa inkubasi AIDS
yang berkisar dari 5 tahun ke atas maka infeksi terbesar terjadi pada kelompok
umur muda/ seksual paling aktif.
2.5.3.3 Environment
Lingkungan biologis, sosial, ekonomi, budaya dan agama sangat
menentukan penyebaran AIDS. Lingkungan biologis adanya riwayat ulkus
genitalis, Herpes Simpleks dan STS (Serum Test for Sypphilis) yang positif akan
meningkatkan pravalensi HIV karena luka-luka ini menjadi tempat masuknya
HIV. Faktor biologis lainnya adalah penggunaan obat KB dimana kelompok yang
menggunakan obat KB mempunyai pravalensi HIV lebih tinggi.Faktor sosial,
ekonomi, budaya dan agama secara bersama-sama atau sendiri-sendiri sangat
berpengaruh terhadap perilaku seksual masyarakat (Zulfikli, 2004).
3. Berjabat tangan.
4. Penderita AIDS bersin atau balik di dekat kita.
5. Bersentuhan dengan pakaian atau barang lain dari bekas
penderita.
6. Berciuman pipi dengan penderita.
7. Melalui alat makan dan minum.
8. Gigitan nyamuk dan serangga lainnya.
9. Bersama-sama berenang di kolam.
DKI Jakarta
Penderita perStatus
Rumah SakitRumah Sakit
Wilayah Rentan HIV/AIDS
(10). Melakukan scoring pada variabel tuna susila, pengguna narkotika suntik (penasun) dan penduduk mi
Peta Wilayah Rentan Penyakit HIV/AIDS.
3.6 Kendala
Kendala utama yang dihadapi pada penelitian ini adalah tidak
didapatnya data alamat penderita HIV/AIDS di DKI Jakarta sehingga
cukup sulit untuk mengambil asumsi bahwa penderita yang berobat ke
rumah sakit berasal dari wilayah di sekitar rumah sakit tersebut. Apabila
asumsi tersebut dipakai maka dapat menimbulkan bias bahwa ada
hubungan sebab akibat antara rumah sakit yang berlokasi pada wilayah
dengan tingkat kerentanan yang tinggi dengan jumlah penderita per rumah
sakit. Oleh sebab itu, penelitian ini hanya melihat persebaran penderita
HIV/AIDS berdasarkan wilayah rentan tanpa melihat adanya hubungan
antar keduanya.
4.2 Topografi
Keadaan topografi DKI Jakarta dikategorikan sebagai daerah datar dan
landai. Ketinggian tanah dari pantai sampai ke banjir kanal berkisar antara 0
sampai 10 m di atas permukaan laut diukur dari titik nol Tanjung Priok sedangkan
dari banjir kanal sampai batas paling selatan dari wilayah DKI antara 5 m sampai
50 m di atas permukaan laut.
Daerah pantai merupakan daerah rawa atau daerah yang selalu tergenang
air pada musim hujan. Di daerah bagian selatan banjir kanal terdapat perbukitan
rendah dengan ketinggian antara 50 m sampai 75 m. Ada 14 sungai yang mengalir
di DKI Jakarta antara lain: sungai Grogol, Ci Lincing, Ci Pinang, sungai Krukut,
sungai Angke, sungai Pesanggrahan dan sungai Sunter.
4.3 Kependudukan
Kependudukan erat hubungannya dengan interaksi manusia dalam ruang,
jumlah penduduk di kota besar seperti Jakarta cenderung bertambah dari tahun ke
tahun. Meningkatnya jumlah penduduk pun berpengaruh pada tingkat
kesejahteraan penduduknya.
2.624.831
1.894.583
1.635.201
1.422.505
923.871
21.845
54.827
50.856
37.194
26.531
10.061
651
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa jumlah tuna susila tertinggi ada di
kota Jakarta Pusat dengan jumlah 1497 jiwa sekitar 27,43% disusul kota Jakarta
Timur dengan 1435 jiwa (26,29%). Jumlah tuna susila terendah yakni di kota
Jakarta Selatan dengan jumlah 346 jiwa (6,34%) sedangkan untuk wilayah
Kepulauan Seribu belum ada data yang tersedia.
Berdasarkan Grafik 4.5 di atas didapat bahwa Jakarta Timur sebagai wilayah dengan jumlah pengguna narko
memungkinkan adanya peningkatan penyebaran HIV/AIDS yang semakin meluas
5.1.1Tuna Susila
Tuna susila merupakan salah satu peyandang masalah kesejahteraan sosial yang sampai dengan saat ini ke
Tuna susila kerap kali dalam beberapa penelitian sebelumnya menjadi kaum yang
paling rentan akan penyakit HIV/AIDS yang diakibatkan dari pola aktivitas seks
mereka yang tidak aman . Namun tuna susila juga menjadi host dalam penyebaran
penyakit HIV/AIDS . Oleh sebab itu, dianalogikan bahwa semakin tinggi jumlah
tuna susila di suatu wilayah maka semakin tinggi pula tingkat kerentanan akan
penyakit HIV/AIDS di suatu wilayah.
Di setiap kecamatan di DKI Jakarta kini terdapat tuna susila, hanya
jumlahnya saja yang bervariasi, untuk itu maka dilakukan klasifikasi berdasarkan
Lampiran 1
Tabel 3.2 Matriks Wilayah Rentan HIV/AIDS
Lampiran 2
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk, Kepala Keluarga (KK), Kepadatan Penduduk, Rukun Tangga dan Rukun Wa
Lampiran 4
Tabel 4.3 Jumlah Rumah Sakit di DKI Jakarta tahun 2009
Lampiran 6
Tabel 4.5 Jumlah Pengguna Narkotika Suntik DKI Jakarta tahun 2009
Lampiran 15
Tabel 5.8 Jumlah Penderita Menurut Wilayah Tahun 2009
BARU KUMULATIF
TAHUN MATI TOTAL
AIDS HIV AIDS HIV
1987 1 2 1 2 0 3
1988 1 2 2 4 0 6
1989 1 2 3 6 0 9
1990 4 3 7 9 0 16
1991 6 2 13 11 0 24
1992 8 10 21 21 0 42
1993 10 13 31 34 0 65
1994 9 18 40 52 0 92
1995 10 23 50 75 0 125
1996 11 24 61 99 36 160
1997 9 13 70 112 1 182
1998 23 39 93 151 7 244
1999 15 64 108 215 4 323
2000 84 225 192 440 31 632
2001 76 224 268 664 7 932
2002 51 119 319 783 11 1102
2003 21 0 340 783 2 1123
2004 264 164 604 947 74 1551
2005 420 258 1024 1205 123 2229
2006 429 387 1453 1592 122 3045
2007 583 256 2036 1848 109 3884
2008 369 224 2405 2072 70 4477
2009 603 777 3008 2849 164 5857
Sumber: Dinas Kesehatan DKI Jakarta, 2009