OLEH :
ROSLIANA ARIZAL
NIM. P00320014042
ROSLIANA ARIZAL
P00320014042
Menyetujui:
Pembimbing I
Mengetahui:
198106 1 001
IIALAMAN PENGESAIIAII
ROSLIANA ARIZAL
P00320014042
Menyetujui:
1. H. TaamurA.Kep.rS,Pd.,M.Kes
3. NurfantrirS.Kep.rN s.rM.Sc (
198106 1 001
111
RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS
e. Agama : Islam
sekarang
iv
Motto
Maka Sesungguhnya Bersama Kesulitan Ada Kemudahan
v
ABSTRAK
Rosliana Arizal (P00320014042). Identifikasi Risiko Jatuh Pada Pra Lansia dan
Lansia Ditinjau Dari Faktor Lingkungan Di Wilayah Kerja Puskesmas Wua-Wua
Kota Kendari Tahun 2017 di bimbing oleh Abdul Syukur dan Dian Yuniar. (xiii
+ VI Bab +79 Halaman + 11 Tabel + 11 Lampiran). Jatuh merupakan suatu
kejadian yang menyebabkan subyek yang sadar menjadi berada di permukaan
tanah. Variabel bebas adalah lingkungan rumah meliputi: kamar mandi, kamar
tidur, dapur, ruang tamu dan luar rumah dan variabel terikat adalah risiko jatuh.
Jenis penelitian adalah deskriptif. Populasi penelitian ini berjumlah 74 orang dan
sampel berjumlah 37 orang dengan tehnik Simple Random Sampling. Data yang
diambil berupa data primer dengan instrumen penelitian lembar observasi. Tehnik
analisis data adalah deskriptif disajikan dengan tabel distribusi frekuensi dan
dinarasikan. Hasil penelitian menggambarkan bahwa: risiko jatuh ditinjau dari
lingkungan rumah yang berkategori berisiko sebanyak 35 responden (94,59%)
sedangkan yang berkategori tidak berisiko 2 responden (5,41%) sehingga
disimpulkan bahwa lingkungan rumah merupakan faktor risiko jatuh. Saran: agar
petugas kesehatan Puskesmas Wua-Wua lebih meningkatkan program penyuluhan
tentang rumah sehat bagi lansia, sehingga para lansia ataupun keluarga dapat
memahami dengan memodofikasi lingkungan tempat tinggalnya.
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan berkat
"Identifikasi Risiko Jatuh Pada Lansia Ditinjau Dari Faktor Lingkungan Di Wilayah
Kerja Puskesmas Wua-Wua Kota Kendari". Penelitian ini disusun dalam rangka
melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Diploma III
Ibu tercinta Arniati dan Bapak tercinta La Baabu, yang telah melahirka n,
kesabaran yang tiada henti, semua bantuan moril maupun material, motivas i,
dukungan dan cinta kasih yang tulus serta doanya demi kesuksesan studi yang
penulis jalani selama menuntut ilmu di jenjang pendidikan sampai selesainya karya
tulis ilmiah ini, proses penulisan karya tulis ini telah melewati perjalanan panjang,
dan penulis banyak mendapatkan petunjuk dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis juga menghaturkan rasa terima kasih kepada
Bapak Abdul Syukur Bau, S.Kep.,Ns.,MM selaku pembimbing I dan Ibu Dian
pengorbanan waktu dan pikiran selama menyusun karya tulis ilmiah ini.
vii
Ucapan terima kasih penulis juga tujukan kepada :
2. Kepala Kantor Badan Riset Sulawesi Tenggara yang telah memberikan izin
Kendari
serta seluruh staf dan karyawan atas segala fasilitas dan pelayanan akademik
7. Terima kasih kepada kakak saya tercinta Lili Arizal serta adik-adik
telah menghibur dikala penulis merasa jenuh, capek dan bosan dalam
8. Terima kasih kepada kakak tercinta Nening, Jusri, Inang, Asrun, dan Afid
Nova dan Alfat yang telah menghibur dikala penulis merasa jenuh.
viii
9. Untuk sahabat-sahabatku kelas A dan B mahasiswa Jurusan Keperawatan
Angkatan Tahun 2014 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... iv
MOTTO ........................................................................................................ v
ABSTRAK .................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Pra Lansia dan Lansia..................................... 9
B. Tinjauan Tentang Risiko Jatuh ................................................... 24
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran ......................................................................... 38
B. Kerangka Pikir Penelitian .......................................................... 39
C. Variabel Penelitian ..................................................................... 40
D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ................................ 40
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 44
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 44
C. Populasi dan Sampel .................................................................. 44
D. Prosedur Pengumpulan Data ...................................................... 46
E. Instrumen Penelitian .................................................................. 47
F. Jenis Data ................................................................................... 48
x
G. Pengoalahan Data ...................................................................... 48
H. Analisa Data .............................................................................. 49
I. Penyajian Data .......................................................................... 49
J. Etika Penelitian ......................................................................... 49
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Letak Geografis Penelitian ........................................................ 51
B. Hasil Penelitian ......................................................................... 56
C. Pembahasan ............................................................................... 61
BAB VI PENUTUP .
A. Kesimpulan ............................................................................... 78
B. Saran ......................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
Tabel 5.1 Jumlah Dan Jenis Sarana Kesehatan Per-Kelurahan
Tahun 2016 53
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pra Lansia Dan Lansia Berdasarkan Jenis
Kelamin Di Wilayah Kerja Puskesmas Wua-Wua Kota Kendari
Tahun 2017 56
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Pra Lansia Dan Lansia Berdasarkan Umur
Di Wilayah Kerja Puskesmas Wua-Wua Kota Kendari
Tahun 2017 57
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Risiko Jatuh Pra Lansia dan Lansia
Ditinjau Dari Faktor Lingkungan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Wua-Wua Kota Kendari Tahun 2017 58
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Risiko Jatuh Pra Lansia dan Lansia
Berdasarkan Kondisi Kamar Mandi Di Wilayah Kerja
Puskesmas Wua-Wua Kota Kendari Tahun 2017 58
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Risiko Jatuh Pra Lansia dan Lansia
Berdasarkan Kondisi Kamar Tidur Di Wilayah Kerja
Puskesmas Wua-Wua Kota Kendari Tahun 2017 59
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Risiko Jatuh Pra Lansia dan Lansia
Berdasarkan Kondisi Dapur Di Wilayah Kerja Puskesmas
Wua-Wua Kota Kendari Tahun 2017 59
Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Risiko Jatuh Pra Lansia dan Lansia
Berdasarkan Kondisi Ruang Tamu Di Wilayah Kerja
Puskesmas Wua-Wua Kota Kendari Tahun 2017 60
Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Risiko Jatuh Pra Lansia dan Lansia
Berdasarkan Kondisi Luar Rumah Di Wilayah Kerja
Puskesmas Wua-Wua Kota Kendari Tahun 2017 60
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul
Lampiran I Surat Izin Pengambilan Data Awal
Lampiran II Surat Permintaan Menjadi Responden
Lampiran III Surat Pernyataan Persetujuan Responden (Informed Consent)
Lampiran IV Lembar Observasi Penelitian
Lampiran V Surat Izin Penelitian Dari Politeknik Kesehatan Kemenkes
Kendari
Lampiran VI Surat Izin Penelitian Dari Badan Riset Provinsi Sulawesi
Tenggara
Lampiran VII Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran VIII Master Tabulasi Penelitian
Lampiran IX Master Tabel Penelitian
Lampiran X Surat Keterangan Bebas Pustaka
Lampiran XI Dokumentasi Penelitian
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tetapi berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya menjadi tua.
Hal ini normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat
diramalkan yang terjadi pada semua orang disaat mereka mencapai usia
alami yang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang akan
mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup
pada lanjut usia yang mengakibatkan kelambatan gerak, kaki tidak dapat
sehingga lanjut usia mudah jatuh. Masalah tersebut dapat terlihat atau
teridentifikasi pada pra lansia. Berbagai keluhan fisik telah dirasakan pada
masa pra lansia dan dapat bertambah keluhannya saat memasuki usia
lansia. Berbagai keluhan yang dapat ditemui pada pra lansia meliputi
sensori. Hal ini dapat menyebabkan risiko jatuh, utamanya jika lingkungan
1
Masalah fisik sehari-hari yang sering ditemukan pada lanjut usia
adalah mudah jatuh. Hal ini tidak dapat dibantah, bila seseorang
yang sadar menjadi berada di permukaan tanah tanpa disengaja. Dan tidak
Kejadian jatuh tersebut adalah dari penyebab yang spesifik yang jenis dan
Kita memahami bahwa jatuh bukan merupakan bagian normal dari proses
yang tinggal di komunitas meningkat dari 25% pada usia 70 tahun menjadi
35% setelah berusia lebih dari 75 tahun. Setiap tahun, sekitar 50% lansia
yang tinggal di institusi mengalami jatuh dan banyak dari orang-orang ini
2015 ada 901.000.000 orang berusia 60 tahun atau lebih yang terdiri atas
12% dari jumlah populasi global. Pada tahun 2015 dan 2030 , jumlah
2
orang berusia 30 tahun atau lebih diproyeksikan akan tumbuh sekitar 56
%, dari 901 juta menjadi1,4 milyar, dan pada tahun 2050 populasi lansia
diproyeksikan lebih dari 2 kali lipat tahun 2015, yaitu mencapai 2,1 milyar
sekitar 30% lansia umur lebih dari 65 tahun jatuh setiap tahunnya. Separuh
Amerika Serikat pada umur lebih dari 65 tahun dengan rata-rata jatuh
0,6/orang, sekitar 1/3 lansia umur lebih dari 65 tahun menderita jatuh
Indonesia mencapai 20,24 juta jiwa, setara dengan 8,03% dari seluruh
Insiden jatuh di Amerika Serikat pada masa pra lansia atau middle
age, sebesar 21% dengan rata-rata lebih tinggi pada wanita daripada pria,
keluarga.
3
dizziness, serta faktor ekstrinsik seperti lantai yang licin dan tidak rata,
untuk Kota Kendari dengan jumlah penduduk 304.862 jiwa, terdapat usia
4.528 dari total penduduk. Sedangkan data lansia yang datang mengikuti
jatuh. Hanya sekitar 5 sampai 6% jatuh terjadi dalam suatu cedera serius,
tetapi konskuensi dari jatuh mungkin lebih daripada sekedar cidera serius.
Lansia yang telah mengalami jatuh dan perlu untuk ditangani di rumah
dari dalam diri lanjut usia tersebut seperti gaya berjalan, kelemahan otot
4
ekstrinsik seperti lantai licin dan tidak rata, tersandung benda-benda,
faktor lingkungan fisik rumah yang berbahaya tersebut adalah lantai yang
licin atau basah, penerangan yang tidak baik (kurang atau menyilaukan),
alat-alat rumah tangga yang sudah tua, tidak stabil, atau tergeletak di
bawah, karpet yang tidak dilem dengan baik, keset yang tebal/menekuk
pinggirnya dan benda-benda alas lantai yang licin atau mudah tergeser
(Darmojo, 2004).
Sekitar 70% jatuh pada lanjut usia terjadi di rumah. Sebesar 10%
terjadi di tangga, dengan kejadian jatuh saat turun tangga lebih banyak
5
berpegangan yang tidak kuat/tidak mudah dipegang, lantai yang licin atau
lansia bahkan sudah mengalami kejadian jatuh berulang 2 (40%). Hal ini
diantaranya penerangan rumah yang kurang baik, hal ini terlihat ketika
observasi tidak bisa melihat jelas ketika membaca tulisan, lantai rumah
terlihat licin ketika berjalan lansia harus ekstra hati-hati apalagi lembab
dan basah, kesed kaki menggunakan kain baju dan celana bekas yang
mudah bergeser ketika berpijak, tidak terdapat pegangan pada tangga dan
Identifikasi Risiko Jatuh Pada Pra Lansia dan Lansia Ditinjau Dari Faktor
B. Rumusan Masalah
Identifikasi Risiko Jatuh Pada Pra Lansia dan Lansia Ditinjau Dari Faktor
6
C. Tujuan Peneltian
1. Tujuan umum
Jatuh Pada Pra Lansia dan Lansia Ditinjau Dari Faktor Lingkungan Di
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Penelitian
a. Bagi Institusi
7
b. Bagi Peneliti Selanjutnya
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Lansia
bagi pra lansia dan lansia tentang bahaya kondisi lingkungan fisik
lagi.
b. Tempat Penelitian
Wua Kota Kendari tentang Risiko Jatuh Pada Pra Lansia dan
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Rentang usia pra lansia atau yang disebut juga dewasa madya
pada umumnya berkisar antara 40-60 tahun, dimana pada usia ini
1980;320).
periode dimana orang menjadi sadar atas polaritas muda tua dan
bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya menjadi tua. Hal ini normal,
dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan yang
alami yang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang akan
mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup
9
manusia yang terakhir. Di masa ini seseorang mengalami kemunduran
lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun keatas. Dra.
dan 65 tahun dan ke empat fase senium, antara 65 hingga tutup usia.
individu. Orang tua yang berusia 35 tahun dapat dianggap tua bagi
anaknya dan tidak muda lagi. Orang sehat aktif berusian 65 tahun
(Brunner dan Suddart, 2001). Menurut Surini & Utomo (2003), lanjut
usia bukan suatu penyakit, namum merupakan tahap lanjut dari suatu
seperti rambut beruban, kerutan kulit dan hilangnya gigi. Dalam peran
10
seperti pria yang tidak lagi terikat dalam kegiatan ekonomi produktif,
dan untuk wanita tidak dapat memenuhi tugas rumah tangga. Kriteria
ada batasan yang pasti tentang lanjut usia. Umur yang dijadikan
kategori berikut:
tahun.
11
c. Lansia resiko tinggi, seseorang yang berusia 70 tahun atau
masalah kesehatan.
barang/jasa.
2014).
yakni:
12
terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang
diderita.
Sebenarnya proses kemunduran itu terjadi tidak pada satu alat saja
fase antara lain ; (1) fase progresif, (2) fase stabil dan (3) fase regresif.
dimulai dari sel sebagai komponen terkecil dari tubuh manusia. Sel-sel
13
yang pada gilirannya akan menyebabkan perubahananatomis,
Ada beberapa teori tentang proses menua (Nugroho, 2000 : 16) yaitu :
a. Teori Biologi
14
zat khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan
proses menua.
15
7) Teori rantai silang yaitu sel-sel yang tua atau usang, reaksi
antara sistem sosial dan individu agar tetap stabil dari usia
16
secara berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan
a. Perubahan fisik
17
bunyi suara atau nada-nada yang tinggi, suara yang tidak jelas,
tahun.
18
yaitu menetapkan suatu suhu tertentu, kemunduran yang terjadi
dan gizi yang buruk dan gizi yang buruk. Indera pengecap
19
(Blood Urea Nitrogen) meningkat sampai 21 mg %, nilai
11) Sistem kulit yaitu kuku jari menjadi tebal dan rapuh, kuku kaki
faskularisasi
20
b. Perubahan Mental
1) kenangan (memori)
buruk.
c. Perubahan Psikososial
lebih sempit.
21
Banyak faktor yang tergabung sehingga membuat usia lanjut
ketakutan yang tidak jelas dan hebat. Kondisi ini terjadi sebagai reaksi
8) Depresi. Sikap depresi atau kemuraman hati sering timbul pada usia
22
11) Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman-
gambaran diri.
pada tingkat ini adalah berfikir dan bertindak dengan cara memberikan
5. Dampak Kemunduran
dampak terhadap tingah laku dan terhadap perasaan orang yang memasuki
lanjut usia. Jelas jika berbicara menjadi tua, kemunduranlah yang akan
menjadi sumber banyak masalah pada masa menua. Coba dilihat sepintas
23
seseorang. Pada umumnya usia dewasa, seseorang dianggap tampil paling
cakap, tampan, atau paling cantik. Kemunduran fisik yang terjadi pada
risau dan merasa tertekan karena keadaan tersebut sebab biasanya wanita
dipuja orang karena kecantikan dan keindahan fisiknya. Tetapi tidak berarti
bahwa pria pada masa ini tidak mengalami atau merasakan hal-hal yang
1. Pengertian
24
di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan
2. Faktor Risiko
a) Faktor instrinsik
lain dalam kondisi yang sama mungkin tidak jatuh (Stanley, 2006).
(Lumbantobing, 2004).
b) Faktor ekstrinsik
terang, lantai yang licin, tempat berpegangan yang tidak kuat, tidak
25
rendah atau jongkok, obat-obatan yang diminum dan alat-alat
a) Pengertian
26
keamanan dan bahaya-bahaya potensial dan aktual, baik di
1) Penerangan
2) Bahaya
27
3) Mebel
4) Tangga
5) Kamar mandi
6) Kamar tidur
hari.
7) Dapur
28
tumpahan-tumpahan cepat dibersihkan untuk mencegah
8) Keseluruhan keselamatan
panggilan darurat.
mandi tidak licin, belakang keset berlapis karet yang tidak bisa
Dapur yaitu lantai terbuat dari bahan yang tidak licin, tumpahan-
29
Ruang tamu yaitu kesed-kesed tidak terletak di atas karpet,
tinggi kursi dan sofa cukup sehingga mudah bagi lanjut usia untuk
duduk atau bangkit kursi. Tangga yaitu terdapat ril pegangan yang
kuat dikedua sisi anak tangga, lantai anak tangga tidak licin,
1) Kamar mandi
seperti mandi, buang air besar dan buang air kecil, cuci tangan
dan cuci muka, serta sikat gigi. Kamar mandi yang tidak
2) Kamar tidur
tidur di siang hari dan tidur pada malam hari. Kamar tidur yang
30
meja di samping tempat tidur untuk meletakkan kacamata
3) Dapur
letaknya tinggi.
4) Ruang tamu
rupa sehingga jalan lalu lebar, tinggi kursi dan sofa cukup
kursi.
31
5) Tangga
sama lain. Syrat tangga yaitu terdapat ril pegangan yang kuat
tangga.
keadaan baik, jalan lalu bebas dari lumpur atau air di musim
32
penerangan yang tidak memadai dan eksterior rumah meliputi lantai,
terjangkau dan pintu masuk dan pintu keluar ke rumah tidak terdapat
penerangan dan ruang gerak yang cukup untuk keluar dari rumah,
secara memadai.
5. Akibat Jatuh
kejadian jatuh adalah patah tulang panggul. Jenis fraktur lain yang
adalah walaupun cedera fisik tidak terjadi, syok setelah jatuh dan
2007)
6. Komplikasi
a) Perlukaan (injury)
33
robeknya arteri/vena, patah tulang atau fraktur misalnya fraktur
b) Disabilitas
c) Kematian
7. Pencegahan
34
licin sebaiknya diberi pegangan pada dindingnya, pintu yang
pegangan di dinding.
terdapat kelainan/penurunan.
35
lanjut usia tidak melakukan aktifitas fisik yang sangat melelahkan
8. Penatalaksanaan
lingkungan, dan perbaikan kebiasaan lanjut usia itu. Pada kasus lain
gerak.
status fungsional.
36
mendasarinya. Penderita dimasukkan dalam progam gait training
37
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran
Kejadian jatuh tersebut adalah dari penyebab yang spesifik yang jenis dan
yang dilaporkan penderita atau saksi mata yang melihat kejadian, yang
tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau
Secara teoritik faktor risiko Jatuh Pada lanjut usia itu dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intrinsik (faktor dari dalam tubuh
lanjut usia sendiri) dan faktor ekstrinsik (faktor dari luar atau lingkungan)
(Darmojo, 2004).
38
B. Kerangka Pikir Penelitian
Faktor intrinsik :
1. Gangguan gaya
berjalan
2. Kelemahan
ekstremitas
bawah
3. Kekakuan sendi
4. Sinkope
5. penglihatan
gelap,
pusing
Risiko jatuh pra lansia dan
Faktor ekstrinsik :
lansia dilingkungan rumah
1. Kamar mandi
2. Kamar tidur
3. Dapur
4. Ruang tamu
5. Luar rumah
Keterangan :
39
C. Variabel Penelitian
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah risiko jatuh pada pra lansia
dan lansia.
yang dilaporkan penderita atau saksi mata yang melihat kejadian, yang
tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau
1. Pre lansia seorang yang berusia 45-59 tahun, yang dihitung dari hari ia
lahir
2. Lansia dalam penelitian ini adalah seorang yang berusia 60 tahun atau
40
Dalam penelitian ini rumah pra lansia dan lansia yang berada Di Wilayah
rumah yang terdiri dari kamar mandi, kamar tidur, dapur, ruang tamu
Kriteria Objektif :
mandi, buang air besar dan buang air kecil, cuci tangan dan cuci muka,
serta sikat gigi. Kamar mandi yang tidak berisiko terhadap jatuh yaitu
lantai kamar mandi tidak licin, terdapat keset berlapis karet didepan
pintu kamar mandi, drainase kamar mandi baik sehingga air tidak
tergenang.
Kriteria Objektif :
2. Kamar tidur adalah tempat pribadi di mana orang bersantai atau tidur di
siang hari dan tidur pada malam hari. Kamar tidur yang tidak berisiko
jatuh terdapat keset berlapis karet di depan pintu kamar tidur dan
41
sehari-hari di samping tempat tidur (mis: kacamata, HP, air minum
dan lain-lain)
Kriteria Objektif :
terbuat dari bahan tidak licin, tidak terdapat tumpahan makanan dan
Kriteria Objektif :
ruang tamu adalah meja dan kursi tamu. Syarat ruang tamu yaitu keset
berjalan yang cukup lebar, tinggi kursi dan sofa cukup sehingga
42
mudah bagi lansia untuk duduk atau bangkit, pencahayaan yang
Kriteria Objektif :
ruamah dimana jalan lalu harus bebas dari lumpur atau air di musim
Kriteria Objektif :
43
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Juli 2017.
1. Populasi
44
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai
2. Sampel
adalah bagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel dalam
apabila jumlah populasi < 100 maka sampel dapat diambil 40% -
= 50% X 74 orang
= 37 responden
Kriteria sampel :
a) Kriteria Inklusi
45
2) Yang mengikuti kegiatan senam setiap minggu
b) Kriteria Eksklusi
tubuh)
tempat
1. Izin Penelitian
tempat penelitian.
46
2. Pelaksanaan Penelitian
3. Informed Concent
4. Prosedur Pelaksanaan
Kota Kendari yang terdiri dari kamar mandi, kamar tidur, dapur,
E. Instrumen Penelitian
47
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
Jatuh Pada Pra Lansia dan Lansia Ditinjau Dari Faktor Lingkungan Di
F. Jenis Data
1. Data Primer
2. Data sekunder
Data sekunder yaitu data demografi dan data lansia yang ada Di
G. Pengolahan Data
48
H. Analisa Data
𝑓
𝐹𝑟 = x 100%
𝑛
Keterangan:
I. Penyajian Data
J. Etika Penelitian
49
bersedia atau tidak menjadi bagian dari penelitian dan sewaktu-
klien.
orang, dalam hal ini keputusan yang diambil tidak akan berdampak
penelitian saja.
50
BAB V
1. Letak Geografis
kurang lebih 500 meter dari Jl. Ahmad yani poros Lepo-Lepo –
Kelurahan yaitu :
51
Luas wilayah kerja secara keseluruhan menjadi 13,91
2. Kependudukan
52
3. Sarana dan prasarana
a. Sarana
sebagai berikut:
Tabel 5.1
Jumlah Dan Jenis Sarana Kesehatan
Per-Kelurahan Tahun 2016
No Jenis Sarana Jumlah Per Kelurahan
Kesehatan Anawai Wua-Wua Mataiwoi
1 Sarana Kesehatan Pemerintah
Puskesmas 1 - -
Induk
Puskesmas - 1 -
Pembantu
2 Sarana kesehatan bersumber daya masyarakat
Posyandu 4 5 5
Posyandu 1 1 -
Lansia
SD dengan 5 5 5
dokter kecil
Dokter - - 2
Praktek
Swasta
Bidan - - 1
Praktek
Swasta
3 Sarana kendaraan operasional
Kendaraan 1 - -
roda 4
Kendaraan 3 - -
roda 2
Sumber: data primer yang diolah 2016
53
cukup baik, sarana dalam gedung masih kurang mencukupi,
54
b. Prasarana
Tabel 5.2
Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan
Puskesmas Wua-Wua Tahun 2016
No Jenis Status Ketenagaan Jumlah
Tenaga PNS Honorer Sukarela
1 Dok Umum 3 - - 3
2 Dokter Gigi 1 - - 1
3 Sarjana 10 - 4 13
Kesmas/
Umum
4 Sarjana Kep 5 - 3 8
5 Sarjana Kep 1 - - 1
Ners
6 D III Kep 8 - 3 10
7 D III Keb 7 - 4 11
8 D III Kes 1 - 1 2
Gigi
9 D III 1 - - 1
Kesling
10 D III Gizi - - 4 4
11 SI Gizi 1 - - 1
12 Apoteker 1 - 1 2
13 D III 1 - - 1
Farmasi
14 D I Gizi 2 - - 2
15 Perawat / 3 - - 3
SPK
16 D I Bidan 1 - - 1
17 D I Kep - - 1 1
18 S. Sosial - 1 - 1
19 SMA 2 3 - 4
20 D III Analis - - 1 1
Kes
21 SI Kesling - - 1 1
Jumlah 48 4 24 76
Sumber : Data Primer
55
Tabel 5.2 menunjukkan jumlah tenaga kesehatan di
B. Hasil Penelitian
Kota Kendari pada tanggal 18 juni s/d 22 juni 2017 dengan sampel sebanyak
1. Karakteristik Responden
a. Jenis Kelamin
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Pra Lansia dan Lansia Berdasarkan
Jenis Kelamin Di Wilayah Kerja Puskesmas Wua-Wua
Kota Kendari Tahun 2017
No Kategori Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Perempuan 19 51,35
2 Laki-laki 18 48,65
Total 37 100
Sumber : Data Primer Juni 2017.
responden (48,65%).
56
b. Umur
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Pra Lansia dan Lansia Berdasarkan
Umur Di Wilayah Kerja Puskesmas Wua-Wua
Kota Kendari Tahun 2017
No Kategori Usia Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Usia (45-59 tahun) 19 51,35
2 Usia (60-74 tahun) 15 40,54
3 Usia (75-90 tahun) 3 8,11
Total 37 100
Sumber : Data Primer Juni 2017.
responden masuk dalam kategori usia pertengahan atau pra lansia (45-
c. Pekerjaan
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Pra Lansia dan Lansia Berdasarkan
Pekerjaan Di Wilayah Kerja Puskesmas Wua-Wua
Kota Kendari Tahun 2017
No Kategori Pekerjaan Frekuensi (f) Persentase (%)
1 IRT 14 37,84
2 Wiraswasta 9 24,32
3 PNS 7 18,92
4 Pensiunan 5 13,51
5 Petani 2 5,41
Total 37 100
Sumber : Data Primer Juni 2017.
57
pensiunan sebanyak 5 responden (13,51%), bekerja sebagai petani
dan lansia ditinjau dari faktor lingkungan di wilayah kerja puskesmas wua-
a. Lingkungan Rumah
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Risiko Jatuh Pada Pra Lansia dan Lansia
Dari Faktor Lingkungan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Wua-Wua Kota Kendari Tahun 2017
No Lingkungan Rumah Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Berisiko 35 94,59
2 Tidak berisiko 2 5,41
Jumlah 37 100
Sumber : Data Primer Juni 2017.
Tabel 5.6 menunjukkan risiko jatuh pada pra lansia dan lansia
b. Kamar Mandi
Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi Risiko Jatuh Pra Lansia dan Lansia
Berdasarkan Kondisi Kamar mandi Di Wilayah Kerja
Puskesmas Wua-Wua Kota Kendari Tahun 2017
No Kamar mandi Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Berisiko 31 83,78
2 Tidak berisiko 6 16,22
Jumlah 37 100
Sumber : Data Primer Juni 2017.
58
Tabel 5.7 menunjukkan risiko jatuh pada pra lansia dan
c. Kamar Tidur
Tabel 5.8
Distribusi Frekuensi Risiko Jatuh Pra Lansia dan Lansia
Berdasarkan Kondisi Kamar Tidur Di Wilayah Kerja
Puskesmas Wua-Wua Kota Kendari Tahun 2017
No Kamar tidur Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Berisiko 28 75,68
2 Tidak berisiko 9 24,32
Jumlah 37 100
Sumber : Data Primer Juni 2017.
Tabel 5.8 menunjukkan risiko jatuh pada pra lansia dan lansia
d. Dapur
Tabel 5.9
Distribusi Frekuensi Risiko Jatuh Pra Lansia dan Lansia
Berdasarkan Kondisi Dapur Di Wilayah Kerja
Puskesmas Wua-Wua Kota Kendari
Tahun 2017
No Dapur Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Berisiko 25 67,57
2 Tidak berisiko 12 32,43
Jumlah 37 100
Sumber : Data Primer Juni 2017.
Tabel 5.9 menunjukkan risiko jatuh pada pra lansia dan lansia
59
berisiko sebanyak 25 responden (67,57%), sedangkan yang
e. Ruang Tamu
Tabel 5.10
Distribusi Frekuensi Risiko Jatuh Pra Lansia dan Lansia
Berdasarkan Kondisi Ruang Tamu Di Wilayah Kerja
Puskesmas Wua-Wua Kota Kendari Tahun 2017
No Ruang tamu Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Berisiko 17 45,95
2 Tidak berisiko 20 54,05
Jumlah 37 100
Sumber : Data Primer Juni 2017.
Tabel 5.10 menunjukkan risiko jatuh pada pra lansia dan lansia
f. Luar rumah
Tabel 5.11
Distribusi Frekuensi Risiko Jatuh Pra Lansia dan Lansia
Berdasarkan Kondisi Luar Rumah Di Wilayah Kerja
Puskesmas Wua-Wua Kota Kendari Tahun 2017
No Luar rumah Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Berisiko 18 48,65
2 Tidak berisiko 19 51,35
Jumlah 37 100
Sumber : Data Primer Juni 2017.
Tabel 5.11 menunjukkan risiko jatuh pada pra lansia dan lansia
60
C. Pembahasan
lansia dan lansia ditinjau dari faktor lingkungan di wilayah kerja Puskesmas
Wua-Wua Kota Kendari tahun 2017, maka dapat dibahas sebagai berikut :
1. Karakteristik responden
a. Jenis kelamin
mudah patah dan rapuh. Selain itu berkurangnya integritas pada rawan
61
b. Umur
tertinggi adalah dalam kategori usia pertengahan atau pra lansia (45-
50%.
62
c. Pekerjaan
(5,41%).
risiko jatuh pada lansia banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah
satunya adalah faktor aktivitas fisiknya. Lansia yang tidak aktif akan
63
bahwa melakukan kegiatan atau aktivitas secara rutin khususnya bagi
lansia.
a. Lingkungan Rumah
(5,41%).
keluhan fisik telah dirasakan pada masa pra lansia dan dapat
64
otot, punggung terasa berat dan penurunan kemampuan sensori.
zaman, gaya hidup monoton serta pola hidup yang tidak sehat ada
serebrovaskular.
kejadian jatuh.
b. Kamar Mandi
responden (16,22%).
65
ditambah kondisi lantai didepan pintu kamar mandi yang licin,
basah, dan lembab. Lantai kamar mandi yang licin karena terbuat
mandi dan sumber air. Kondisi dan keadaan kamar mandi tersebut
jawab. Dimasa ini juga terjadi berbagai perubahan fisik dan mental
usia 30 tahun, tetapi pada beberapa titik atau bagian terjadi diusia
masa pra lansia telah datang. Perubahan fisik yang terjadi antara
66
jantung, merokok, stres, gaya hidup yang tidak baik, obesitas,
67
fraktur lain yang dialami antara lain fraktur pergelangan tangan,
psikologis yang terjadi antara lain syok setelah jatuh serta rasa
c. Kamar Tidur
68
wadah disamping tempat tidur sedangkan tidak terdapat keset
Sehingga bagi pra lansia dan lansia kamar tidur adalah tempat
pribadi dimana orang bersantai atau tidur di siang hari dan tidur
69
pada malam hari. Tempat tidur adalah tempat beristirahat semua
keropos dan mudah rapuh karena masa tulang yang rendah atau
bentuk tulang bahkan patah tulang. Hal ini bila sudah terjadi
dan ingin minum, jika tidak terdapat wadah atau tempat untuk
70
dalam keadaan terburu-buru karena kandung kemih sudah tidak
yang paling nampak dan merepotkan pada pra lansia atau dewasa
71
yang dialami tersebut menambah faktor penyebab kejadian jatuh
d. Dapur
yang dihadapinya, baik sebagai anak maupun orang tua yang sudah
tua dan orang tua dari remaja atau dewasa muda, memiliki
72
Menurut Erikson, pada masa ini individu dihadapkan atas
dewasa atas apa yang mereka harap guna membantu generasi muda
rasa peduli yang sudah lebih dewasa dan luas daripada intimacy
balasan. Misalnya saja, sebagian besar dari para orang tua tidak
73
biasanya menimbulkan tumpahan bahan makanan, tumpahan air
74
kehilangan density (cairan) dan makin rapuh, kifosis, discus
e. Ruang Tamu
responden (54,05%).
rapi dan perabot ruang tamu di susun agar terdapat ruang yang
cukup dan nyaman, kabel ditata dengan baik dan rapi sehingga tidak
75
berada dilantai yang menjadi tempat lalu yang menyebabkan risiko
jatuh dan pencahayaan ruangan yang baik, jelas terlihat objek atau
benda disekitar ruang tamu, tinggi kursi dan sofa baik sehingga
f. Luar Rumah
responden (51,35%).
76
kawan, 2010; Bloomgarden, 2010). Kelebihan berat tubuh memiliki
dialami pada masa pra lansia, hal ini dikarenakan pola hidup yang
pada lansia terjadi diteras 4,8%, pintu masuk dan keluar 3,6%.
77
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimuplan
1. Gambaran Faktor risiko jatuh ditinjau dari kondisi kamar mandi dari
2. Gambaran Faktor risiko jatuh ditinjau dari kondisi kamar tidur dari 37
4. Gambaran Faktor risiko jatuh ditinjau dari kondisi ruang tamu dari 37
(54,05%).
5. Gambaran Faktor risiko jatuh pada lansia ditinjau dari kondisi luar
78
responden (48,65%) sedangkan yang berkategori tidak berisiko
B. Saran
jatuh.
79
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2016. Provinsi Sulawesi Tenggara Dalam Angka 2016.
Kendari: BPS Sultra
Bandiyah, S. (2009). Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Brunner & Suddarth, 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC. Jakarta
Budiman.(2006). Pengantar Kesehatan Lingkungan. EGC. Jakarta
Darmojo & Martono, 2004. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Lanjut Usia).
FKUI: Jakarta
Dewi, S. R. (2014). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Deepublish.
Friedman M. 1998. Keperawatan Keluarga ed. 3, alih bahasa Ina Debora . EGC.
Jakarta
Hardwinoto dan Tony Setiabudhi, Panduan Gerontologi, Jakarta, PT Gramedia
Pustaka Utama, 1999.
Hutomo, Arie Kurniawan. (2015) Hubungan Penataan Lingkungan Rumah
Terhadap Risiko Jatuh Pada Lansia Di Desa Karangwuni Wates Kulon
Progo. Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Aisyiyah Yogyakarta.
Safitri.Nur 2016 Permasalahan Pada Masa Dewasa Madya
http://www.academia.edu/24923238/Permasalahan_Pada_Masa_Dewasa_
Madya.
Lumbantobing. 2006. Kecerdasan pada Lanjut Usia dan Dementia. Balai Penerbit
FKUI. Jakarta
Maryam, R. S., Ekasari, M. F., Rosidawati, Jubaedi, A., & Batubara, I. (2008).
Mengenal usia Lanjut dan Perawatannya. Yogyakarta: Salemba Medika.
Michael, K Abraham, MD dan Nicole-Fiallos,MD. (2017). Falls In The Elderly.
Notoatmojo, (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Nugroho. 2000. Keperawatan Gerontik. EGC. Jakarta.
Nugroho, W.(2008). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik.EGC;Jakarta.
Nursalam.2008. Konsep Dan penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Proyeksi Jumlah Penduduk. 2015. Kecamatan Wua-Wua Dalam Angka 2016
Potter & Perry.(2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses &
Praktek. Edisi 4. Vol 1. Jakarta : EGC.
Sabatini, Stefani Natalia. (2016). Studi Kasus Risiko Jatuh Di Teras Dan Kamar
Mandi Rumah Lansia. Yogyakarta
Sarwono, (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta :
Graha Ilmu
Shobha, S.R. 2005. Prevention of falls in older patients. American Academy of
Family Physicians.
Yang Terhormat,
Kepala Puskesmas Wua-wua
di-
Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penetitian mahasiswa
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari :
Nama : Rosliana Arizal
NIM : P00320014042
Jurusan/Prodi : D lll Keperawatan
Judul Penelitian : ldentifikasi Faktor Lingkungan Resiko Jatuh pada
Lansia di Posyandu Wilayah Kerja puskesmas Wua-
wua Kota Kendari
Untuk diberikan izin pengambilan data .awal penetitian di
Puskesmas wua-wua Kota Kendari provinsl'sutawesi renggara.
Demikian penyampaian kami, atas perhatian dan kerjasamanya
diucapkan terima kasih.
. 10 Maret 2017
A.n. Direktur
.,;.'";-ti(npda Unit Penelitian dan
,,:7 Masyarakat
":.="PErigab{ian
_ Rosnah.STP..MPH.
rrll-lllflrI e7 1 0522 2oo 11 z z oot
Lampiran II
Kepada Yth
Responden Penelitian
Di-
Tempat
Nim : P00320014042
Sehubungan dengan hal ini, saya mohon pada bapak / ibu berhak untuk
menyetujui atau menolak menjadi responden. Namun apabila bapak / ibu setuju,
bapak / ibu diminta kesedianya untuk menandatangani surat persetujuan
responden ini. Atas partisipasi dan kesedianya menjadi responden, saya
mengucapkan terima kasih.
Peneliti
Rosliana Arizal
Lampiran III
( INFORMED CONSENT )
Saya yang bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi
Kendari Jurusan Keperawatan dengan judul “Identifikasi Risiko Jatuh Pada Pra
Saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia. Demikian pernyataan ini
dibuat dengan sukarela tanpa paksaan dari pihak manapun, semoga dapat di
Responden
(................................)
Kode
Resp :
Lampiran IV
Identitas responden
Nama (inisial) :
Umur :
Hari/tgl observasi :
Wiraswasta petani
Alamat :
Beri tanda ceklist pada lembar observasi di bawah ini sesuai kondisi
lingkungan lansia!
Yang Terhormat,
Kepala Badan Perelitian dan Pengembangan Provinsi Sultra
di-
Kendari
Dengan hormat,
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswa
Jurusan Keperauatan Poltekkes Kemenkes Kendari:
Nama : Rosliana Arizal
NIM : P0O320O14&2
Jurusan/Prodi : D-lll Keperawatan
Judul Penelitian : ldentifikasi Risiko Jatuh pada Lansia Ditinjau dari Faktor
Lingkungan di \Mtayah Kerja Puskesmas Wua-Wua
Kota Kendari
untuk diberikan izin penelitian oleh Badan penelitian dan
Pengembangan Prwinsi Sulawesi Tenggara
Demikian penyampaian kami, atas perhatian dan keriasamanya
diucapkan terima kasih.
19 Juni 2A17
A.n. Direktur
Kepala Unit Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat
10522200112 2 001
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
F Kompleks Bumt pnja Anduonohu Terp. (040i) sisozso Kendari gs23z
r
I
Nomor
Kepada
09 0 I 27 0 8 I B alitb angt 20 1 Z Yth. Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari
Lampiran
di-
Perihal lzin Penelitian Kendari
Berdasarkan surat Direktur Poltekkes Kendari Nomor: DL.1
1.0a1ng6612017
tanggal 19 Juni 2017 perihattersebut di atas, uarrasiswa ;ib";;
i;i-i " '--'
Nama ROSLIAM ARIZAL
NIM P00320014CI42
Prog. Studi Dlll Keperawatan
Pekerjaan Mahasiswa
Lokasi Penelitian Wil. Kg{a, Puskeimas Wul-Wira Kota Kendari
SUI.AWESI TENGGARA
l/A*/P.0350001
Telah melalnlkan penelitian pada tauggal 19 Juni sampai dengan 19 Juli ZOLT di
Puskesrnas Wua-Wua KoA Kendari
20 TULTaOLT
Wua-Wua
hi66, Jui
K6t : Ken
$kor 0 = Ya Wua-Wua
Skor I = Tidak
B (Bqbiko) = Iiks skor yang dipotoleh 2 I
fB (Tidsk B€risiko) * Jikr ikor ymg dipero,€h at
2002122006 NrM.P00320014042
MASTER TABEL PENf,LITIAN
IDENTIflKASI RISIKOJATUE PADA PRA TI\NSIA DANI.ANSIA DTTINJAU DAN TAKTORLINGKUNGAN
WILAYAEKERIA WUA-WUA KOTA TENDAru TAHT'N
'017
Pdmcr,
trta ;
Stor 0 = Ya Ken,
Slor I = Tidak
B (Bsisiko) = Jikr sku yilg dipdol€h Z I
Tts (Tidok Beririko) = Jiks rkor yrng dipfioleh <l
NM.P00320014042
Lampiran X
DOKUMENTASI PENELITIAN