I. Pengertian ENVI
ENVI (The Environment For Visualizing Images) merupakan suatu image
processing system yang revolusioner yang dibuat oleh Research System, Inc
(RSI). Dari permulaannya ENVI dirancang untuk kebutuhan yang banyak dan
spesifik untuk mereka yang secara teratur menggunakan data penginderaan jauh
dari satelit dan pesawat terbang. ENVI menyediakan data visualisasi dan analisis
komprehensif yang menyuluruh dan analisis untuk citra dalam berbagai ukuran
dan tipe, semuanya dalam suatu lingkungan yang mudah dioperasikan dan
inovatif untuk digunakan.
II. Keuntungan dari penggunaan software ENVI
Satu dari kekuatan ENVI adalah pendekataan yang unik dalam pengolahan
citra, mengkombinasikan teknik file-based dan band-based dengan fungsi yang
interaktif. Ketika file data input dibuka, band (saluran) dari citra disimpan dalam
sebuah daftar, dimana semua saluran bisa diakses oleh semua fungsi system. Jika
multiple files dibuka, saluran dalam tipe data yang terpisah dapat diproses sebagai
sebuah grup. ENVI menampilkan saluran tersebut dalam 8 atau 24 bit.
Grup tampilan ENVI terdiri dari Image window, Zoom window, dan Scroll
window, semuanya bisa diubah ukurannya. ENVI menyediakan penggunanya
dengan banyak kemampuan analisis yang interaktif dan unik, diakses dalam window
tersebut.
Kemampuan multiple dynamic overlay ENVI memberikan kemudahan yaitu
dapat membandingkan citra dalam multiple displays. Ekstraksi realtime dan
spatial atau spectral profiling dari multiband dan data hyperspectral memberikan
penggunaan cara baru dalam melihat data dengan dimensi yang tinggi. ENVI
juga menyediakan tools interaktif untuk melihat dan menganalisis data vektor dan
atribut Sistem Informasi Geografis (SIG). Kemampuan standar seperti perentangan
kontras dan scatter plots dua dimensi adalah beberapa saja dari fungsi interaktif
yang tersedia untuk pengguna ENVI.
ENVI mempunyai antarmuka visual yang baik serta menggabungkan
secara komprehensif dengan algoritma pemrosesannya. ENVI memasukan semua
fungsi dasar pengolahan citra dalam antarmuka pengguna grafis yang mudah.
Beberapa dari fungsi tersebut antar lain transformasi data, filtering, klasifikasi,
registrasi dan koreksi geometri, analisis spektral, dan radar. ENVI tidak membatasi
jumlah saluran yang dapat diproses, sehingga data multispektral atau hiperspektral
dapat digunakan.
ENVI dapat digunakan dalam area masalah pengolahan citra pada umumnya
seperti input dari tipe data yang tidak standar, menampilkan dan menganalisis
citra berukuran besar, dan ekstensi untuk kemampuan analisis (ada fungsi plug-
in). Perangkat lunak memasukan perlengkapan untuk pengolahan citra dalam
berbagai disiplin, dan mempunyai fleksibilitas untuk mengijinkan implementasi
strategi analisis yang berbeda dari biasanya.
III. ENVI + IDL, ENVI, dan IDL
ENVI dibuat dalam bahasa Interactive Data Language (IDL®),
bahasa pemrograman yang cukup ampuh dalam mengintegrasikan pengolahan
citra. Fleksibilitas ENVI menggunakan kemampuan dari IDL, IDL harus ada
untuk menjalankan ENV.
IV. Gambaran fungsi-fungsi ENVI
ENVI menyederhanakan pengolahan yang interaktfi dan komprehensif
untuk data set multi saluran yang besar, mengubah ukuran citra, mengeplot
spektral dan library-nya, kemampuan menampilkan secara fleksibel dan geografis.
V. Pengolahan Citra
Kegunaan umum fungsi pengolahan citra termasuk transformasi data
seperti transformasi principal component, band ratio, hue-saturation-value
(HSV), perentangan, indeks vegetasi. Fungsi filtering termasuk convolution
kernels untuk loww pass, high pass, median, directional dan penajaman tepi, serta
filtering lainnya yang bisa dikostumisasi.
VI. Pengolahan Data Hiperspektral
ENVI menyediakan perlengkapan untuk memproses data hiperspektral,
termasuk perangkat pemetaan special yang digunakan oleh endmember citra
atau library untuk linear spectral unmixing dan matched filtering. Pixel Purity
IndexTM (PPITM) mengijinkan pengguna untuk mencari nilai spektral yang paling
murni dalam citra untuk menentukan spectral endmembers. n-Dimensional
visulizer yang unik dalam ENVI membentuk animasi yang interaktif
menampilkan scatter plots dalam n-dimensions. Spectral Feature FittingTM dari data
hiperspektral ke library spectra membantu dalam mengidentifikasi batuan, mineral,
vegetasi, dan material lainnya. Spectral Analyst™ digunakan untuk
mengidentifikasi material berdasarkan perbandingan dari spectral libraries.
Fungsi Band Math™ dan Spectral Math™ yang fleksibel memudahkan pengguna
untuk memasukan ekspresi matematika sesuai yang dibutuhkan.
VII. Pengolahan SAR (Citra Radar)
ENVI juga memiliki kemampuan untuk pengolahan citra Radar
secara komprehensif seperti antenna pattern correction, slant-to-ground range
correction, adaptive dan texture filters, sampai dengan polarimetric analysis.
VIII. Pemetaan
ENVI pada akhirnya menyediakan perlengkapan untuk menghasilkan peta
akhir, seperti konversi data ke format vektor SIG, layout peta.
ENVI menggunakan Graphical User Interface (GUI). ENVI menggunakan
format data raster dan Ascii (text) sebagai header file. Data raster disimpan
sebagai 'binary stream of bytes' berupa format Band Sequential (BSQ), Band
Interleaved by Pixel (BIP) dan Band Interleaved by Line (BIL). ENVI juga
mendukung berbagai tipe format lainnya seperti : byte, integer, long integer,
floating-point, double-precision, complex dan double-precision complex.
ENVI memiliki tiga jendela utama yaitu The Main Display Window yaitu
untuk menampilkan semua tampilan citra dalarn full resolution yang dibatasi oleh
kotak pada scroll, The Scroll Window yaitu untuk menampilkan seluruh citra pada
file, dan The Zoom Window yaitu untuk menampilkan perbesaran dari main
display window yang dibatasi oleh kotak pada window. ENVI memiliki beberapa
menu utama diantaranya adalah : File Management, Display
Management, Interactive Display Functions, Basic
Tools, Classification, Transform, Filters, Spectral Tools, Map Tools, Vector
Tools, Topographic Tools, Radar Tools.
IX. FUNGSI-FUNGSI PADA MENU ENVI :
a) File Management
Menu File pada menu utama ENVI digunakan untuk membaca file ke dalam
ENVI, menetapkan pilihan, untuk keluar dari ENVI, dan fungsi manajemen
program & file lain.
b) Display Management
Window menu untuk mengendalikan display dan plot window ENVI,
termasuk memulai window (jendela) baru, memaksimalkan ukuran jendela,
menghubungkan display window, dan menutup jendela. Available Bands
List dan Available Vectors List untuk menampilkan bands dan layer
vektor. Window menu juga digunakan untuk menampilan informasi lokasi kursor
dan nilai piksel pada citra yang ditampilkan.
c) Interactive Display Functions
Lima menu nampak secara keseluruhan pada Main Image window: File,
Overlay, Enhance, Tools dan Window. Menu ini secara bersama bernama Display
menu bar. Display menu bar digunakan untuk mengakses operasi umum dan
fungsi-fungsi interaktif.
d) Basic Tools
Menggunakan menu Basic Tools untuk mengakses berbagai fungsi dasar
ENVI. Fungsi ini biasanya bermanfaat mengetahui tipe spesifik dari citra yang
akan dianalisis. Fungsi seperti Region of Interest dapat digunakan pada multiple
displays, sedangkan fungsi seperti Band Math menawarkan kemampuan proses
umum citra. Fungsi Stretch Data adalah suatu contoh dari suatu fungsi yang
menawarkan file-to-file contrast stretching.
e) Classification
ENVI menyediakan Kmeans dan Isodata untukmetodeklasifikasi unsupervised.
Klasifikasi supervised meliputi metode yang sederhana seperti
parallelpiped, minimum distance, maximum likelihood, dan mahalonibis, sampai
dengan Binary Encoding, Neural Net, dan Spectral Angle Mapper (SAM). Post
klasifikasi termasuk clump, sieve, combine classes, dan perangkat tampilan
klasifikasi yang interaktif.
Menggunakan menu Classification untuk mengakses fungsi klasifikasi
ENVI. Fungsi ini meliputi supervised dan unsupervised classification, collecting
endmembers, classifying previous rule images, menghitung class
statistics dan confusion matrices, penerapan mayoritas dan analisis minoritas ke
klasifikasi citra, clumping dan sieving classes, mengkombinasikan kelas, overlay
kelas pada citra gray scale, menghitung daerah penyangga/buffer, menghitung
segmentasi, dan pengeksporan kelas ke layer vektor.
f) Transform
Menggunakan menu Transforms untuk mengakses fungsi transformasi.
Transforms adalah operasi pengolahan citra yang mengubah data ke data space
yang lain, pada umumnya dengan menerapkan sebuah fungsi linear. Tujuan umum
perubahan bentuk akan meningkatkan presentasi informasi. Citra yang telah
diubah biasanya lebih mudah ditafsirkan (mudah diinterpretasi) dibanding data
asli.
g) Filters
Menggunakan menu Filter untuk melaksanakan Convolution,
Morphological, Texture, Adaptive, dan FFT Filtering. Filtering secara khas
digunakan untuk meningkatkan gambaran citra dengan pemindahan spatial
frequencies tertentu. Spatial frequency menguraikan variasi terang, atau DN,
dengan jarak, dan citra berisi banyak spatial frequency berbeda. Sebagai contoh,
memindahkan variasi frekwensi tinggi di dalam suatu citra menghasilkan suatu
keluaran citra yang lebih lembut.
h) Spectral Tools
Menggunakan menu Spectral untuk mengakses tool khusus untuk meneliti
citra multispectral dan hyperspectral dan tipe data spektral lain. Tool
meliputi building, resampling, dan viewing spectral libraries; mengekstraksi
irisan/slices spektral; melakukan/menyelenggarakan spectral math;
menentukan spectral end members; visualisasi data spektral di (dalam) n dimensi;
penggolongan spektral; spektral linier yang tidak mencampur; matched filtering;
continuum removal; dan Spectral Feature Fitting.
i) Map Tools
Menggunakan menu Map untuk mengakses registrasi citra,
orthorectification, koreksi geometris, dan mosaicking. Juga menggunakan menu
Map untuk mengakses tool untuk mengkonversi koordinat peta dan memetakan
proyeksi, untuk membangun proyeksi, untuk mengkonversi ASCII koordinat, dan
untuk mengakses suatu utiliti GPS-LINK.
j) Vector Tools
Menggunakan menu Vector untuk membuka file vektor, menciptakan file
vektor, mengatur file vektor, mengkonversi citra raster layer vektor,
mengkonversi grid irregular points, dan mengkonversi ENVI Vector File (
EVF), annotation file ( ANN), dan region of interest ( ROI) ke format DXF.
k) Topographic Tools
Menggunakan menu Topographic untuk mebuka, menganalisis, dan hasil
keluaran dari data ketinggian topografis digital. Menggunakan Modeling
Topografis untuk mengkalkulasi suatu gambaran relief, slope, aspek/arah, dan
berbagai lengkungan/curvature dari data topografis.
l) Radar Tools
Menggunakan menu Radar untuk mengakses tool standard
dan advanced untuk analisa deteksi citra radar dan advance SAR
system seperti JPL fully polarimetric AIRSAR dan SIR-C system. ENVI dapat
memproses ERS-1, JERS-1, RADARSAT, SIR-C, XSAR, dan AIRSAR data dan
SAR dataset. Sebagai tambahan, ENVI dirancang untuk menangani data radar
yang didistribusikan dalam CEOS format, dan bisa menangani data dari sistem
radar lainnya.
BAB II
DESKRIPSI KERJA
6. Klik button load band maka setelah itu muncul 3 jendela display citra,
yaitu jendela scroll, jendela image, dan jendela zoom.
Gambar 2.5 jendela display citra
7. Membuka band 4 dengan cara sama pada langkah kerja ke 5, namun
untuk menampilkannya pilih new display disebelah button load band.
Setelah itu klik load band lalu muncul display citra dari band 4.
Gambar 2.6 display citra dari band 4.
Gambar 2.16 kotak dialog select low spatial resolution multi band input
file
16. Setelah menekan button ok maka muncul kotak dialog Select High Spatial
Resolution Pan Input Band, pada jendela ini praktikan memilih smgp
band 1 lalu menekan button ok.
Gambar 2.17 select high Spatial resolution pan input band
17. Kemudian muncul kotak dialog Gram-Schmidt Spectral Sharpen Par… .
Lalu pada Resampling memilih Nearest Neighbor. Setelah itu menyimpan
file Pan-Sharpening dalam bentuk file dengan memilih file pada Output
Result to kemudian menekan button choose untuk memilih lokasi
penyimpanan. File disimpan dengan nama LANSAT 08-01-16.
22. Untuk mengambil sampel obyek dari citra RGB dapat dilakukan melalui
menu overlay > Region of Interest.
Pada bab ini praktikan akan membahas apa yang telah dilakukan dan
dihasilkan oleh praktikan pada bab yang sebelumnya. Berikut adalah
pembahasannya:
Gambar diatas merupakan jendela available band list. Di dalam jendela ini
terdapat menu file dan menu option. Jendela ini menampilkan file citra yang telah
dibuka, pada gambar diatas dapat dilihat bahwa ada dua file yang dibuka, yaitu
smg dan smgp. Pada file smg terdapat 1 band sedangkan dalam file smgp terdapat
6 band, yaitu band 1, band 2, band 3, band 4, band 5, dan band 6.
Gambar diatas merupakan hasil citra band 2 dari file smg, hasil citra yang
ditampilkan berwarna hitam putih karena praktikan memilih gray sacle pada
jendela available bands. Gambar diatas terdiri dari 3 jendela, yaitu jendela scroll,
jendela image, dan jendela zoom. Jendela Scroll merupakan display keseluruhan
citra sekaligus navigator. Jendela image merupakan perbesaran dari jendela scoll,
sekaligus memuat beberapa menu informasi citra dan pengolahan sederhana, dll.
Jendela zoom merupakan perbesaran dari jendela image, dimana kenampakan per
piksel dapat dengan mudah diamati.
Gambar diatas merupakan hasil statistic dari citra smg, dapat dilihat pada
gambar diatas, hasil statistic ini memunculkan nilai minimum, maximum, rata-rata,
dan standar deviasi dari masing-masing band yang ada pada citra smg. Hasil
statistic ini juga menapilkan histogram dari ke enam band.
Gambar diatas juga merupakan hasil statistic dari citra smg, dalam jendela
ini juga menghasilkan hal yang sama pada hasil statistic citra yang sebelumnya.
Bedanya pada hasil yang ini menampilkan juga hasil covariance antar band.
Gambar diatas merupakan jendela available bands yang telah ada citra
smg yang di tajamkan citranya atau pan-sharpening. Dapat dilihat pada gambar
diatas pada citra yang telah di pan-shaperning dengan nama LANSAT 08-01-16
terdapat 6 band yang masing-masing juga telah di pan-sharpening.
Gambar diatas merupakan tampilan citra RGB yang dihasilkan dari band
3, band 2, dan band 1. Hasil citra yang ditampilkan berwarna tidak seperti pada
hasil citra yang sebelumnya hanya hitam putih saja, karena pada jendela available
band praktikan memilih radio option RGB sehingga dapat menampilkan citra
dengan warna. Band yang dipilih oleh praktikan adalah band 3 untuk R, band 2
untuk G, dan band 1 untuk B.
Gambar diatas merupakan klasifikasi multispectral yang dilakukan
oleh praktikan terhadap citra smg. Disini praktikan membuat 5 klasifikasi
dari citra smg, yaitu air laut jernih, air laut keruh, atap genteng, vegetasi
dan tanah terbuka. Untuk melakukan klasifikasi terhadap air laut jernih
praktikan melakukan pengambilan tiga kali sampel seperti yang dapat
dilihat pada kolom polygon gambar dengan warna blue2. Praktikan
melakukan pengambilan sampel sebanyak 3 kali juga untuk
mengklasifikan air laut keruh dengan warna blue1. Sampel yang diambil
oleh praktikan pada atap genteng adalah sebanyak 2 kali dengan warna
red. Pengambilan sampel untuk mengklasifikasikan vegetasi dilakukan
sebanyak 3 kali oleh praktikan dengan warna green1. Sedangkan untuk
mengklasifikan tanah terbuka praktikan mengambil sampe sebanyak 2 kali
dengan warna sienna3.
Gambar diatas merupakan hasil hari klasifikasi multispectral yang telah
dilakukan oleh praktikan. Dari gambar diatas dapat kita lihat bahwa warna merah
ternyata dominan pada citra tersebut. Warna merah tersebut mewakili atap
genteng. Dari gambar tersebut juga terlihat bahwa vegetasi juga cukup
mendominasi wilayah darat yang ditandai dengan warna hijau. Warna coklat pada
gambar tersebut mewakili tanah terbuka yang ada pada hasil citra. Warna biru tua
merupakan air laut jernih, sedangkan warna biru muda merupakan air laut keruh.
Dengan menggunakan hasil citra yang sudah dikalsifikasi maka akan lebih mudah
untuk mengintepretasi.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pengambilan sampel untuk
pengklasifikasian daerah sudah baik karena nilai ROI yang lebih dari 1,7 yaitu 2.
Hasil yang ditunjukkan pada gambar diatas merupakan hasil uji akurasi
terhadap pengklasifikasian citra yang telah dilakukan oleh praktikan. tingkat
akurasi yang dihasilkan oleh praktikan dalam pengklasifikasian citra adalah
sebesar 99,2366%.
Dari apa yang telah dilakukan oleh praktikan dalam praktikum kali ini,
maka praktikan dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pan-Sharpening pada citra smg menghasilkan citra dengan nama
LANSAT 08-01-06 dengan 6 band yang masing-masing telah di pan-
sharpening.
2. Klasifikasi multispectral yang dilakukan pada praktikum ini
menghasilkan 5 klasifikasi daerah, yaitu air laut jernih, air laut keruh,
atap genteng, vegetasi, dan tanah terbuka.
3. Uji akurasi pada citra smg yang telah diklasifikasi menghasilkan
tingkat keakuratan 99,2366%.
4. Praktikan membuat range untuk transformasi, yaitu 5 range. Range
yang pertama yaitu 0,0-0,2 dengan warna green. Range yang kedua
yaitu 0,2-0,4 dengan warna blue. Range yang ketiga yaitu 0,4-0,6
dengan warna yellow. Range yang keempat yaitu 0.6-0.8 dengan
warna cyan. Range yang kelima yaitu 0.8-1.0.
DAFTAR PUSTAKA