KERANGKA PEMIKIRAN
WAKTU Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7 Bulan 8
PENGUMPULAN ATA
Bulan 2 : DAN INFORMASI
BULAN 2
WAKTU Metodologi Kegiatan Output Pelaporan
Laporan
PENGUMPULAN DATA
DAN INFORMASI
Data Primer : Pendahuluan
Wawancara /kuisioner ditujukan
kepada stakeholder terpilih yang • Pengolahan Data
berkaitan dengan kegiatan dan informasi
Pengumpulan data Pengamatan langsung kondisi
mengenai
pada 7 (tujuh) kota penataan ruang di lapangan
perubahan
prioritas PRB dan
• Pengumpulan data iklim, mitigasi
wilayah terentan Data Sekunder:
perubahan iklim yang
dan informasi di 7 becana dan
Kajian pustaka mengenai perubahan (tujuh) kota penataa ruang di
meliputi Kota iklim,teknik integrasi, serta dasar
Bandung, Surabaya, prioritas 7 (tujuh) kota
mengenai proses penyusunan rencana
Bogor, Depok, tata ruang kota • Rapat kosinyasi dan prioritas
BULAN 2
Tangerang, Malang Survey instansional terhadap koordinasi dengan • Diseminasi
dan Balikpapan peraturan/kebijakan pada 7 (tujuh) pemerintah, kepada
lokasi prioritas yang mencakup aspek pemerintah daerah stakeholders
kelembagaan, pembiayaam/anggaran, atau sektor terkait daerah tentang
data kebencanaan, infrastruktur mitigasi bencana
mitigasi bencana, keselamatan atau PRB
fasilitas vital, penataan ruang di melalui
kawasan rawan bencana, penataan ruang
perlindungan ekosistem,
kesiapsiagaan serta aspek rehabilitasi
dan rekonstruksi pesca bencana.
ANALISIS
KEBIJAKAN
Bulan 3 :
ANALISIS
RESIKO
BENCANA DAN
PERUBAHAN
IKLIM
BULAN 3
WAKTU Metodologi Kegiatan Output Pelaporan
Laporan
PENGUMPULAN DATA
DAN INFORMASI
ANALISIS KEBIJAKAN Antara
• Review tata
Analisis kebijakan meliputi review tata ruang pada 7
ruang di daerah dari perspektif penataan (tujuh) kota
ruang berbasis mitigasi bencana: prioritas
Rencana Pembangunan Jangka • Kajian risiko
Menengah Nasional 2015-2019 perubahan
RTRW Kota Bandung, Surabaya, Bogor, • Desk study
Depok, Tangerang, Malang dan iklim
• Rapat kosinyasi
Balikpapan. • Peta
dan koordinasi
Kebijakan terkait dengan tata ruang, Gambaran
mitigasi bencana dan perubahan iklim di dengan
Umum Tata
BULAN 3 7 (tujuh) kota prioritas pemerintah,
ANALISIS RESIKO Ruang
BENCANA DAN pemerintah
Setempat
PERUBAHAN IKLIM daerah atau sektor
ANALISIS BAHAYA • Peta Kawasan
terkait
Rawan
Analisis Bahaya pada 7 (tujuh) kota
Kajian Risiko Perubahan Bencana
prioritas meliputi:
Iklim: • Peta
Jenis bahaya;
Analisis Bahaya
Analisis Kerentanan
Lokasi; Klimatologi
Waktu Kejadian; dan Sumber
Analisis Resiko
Dampak negatif dan positif
Daya Air
Asumsi peluang/ kemungkinan;
Perkiraan konsekuensi. • Peta Geologis
ANALISIS
KERENTANAN
Bulan 4 :
ANALISIS RESIKO
BULAN 4
WAKTU Metodologi Kegiatan Output Pelaporan
Laporan
ANALISIS RESIKO
ANALISIS Antara
BENCANA DAN
KERENTANAN
PERUBAHAN IKLIM
Analisis Kerentanan:
Fisik dan lingkungan: jaringan
Kajian Risiko Perubahan listrik, telekomunikasi, air bersih, • Kajian risiko
Iklim: sanitasi, persampahan, jalan, perubahan
Analisis Bahaya perumahan dan penggunaan lahan;
Analisis Kerentanan Sosial : populasi penduduk,
iklim
Analisis Resiko kesehatan, pendidikan dan • Peta
• Desk study
kesadaran; dan Kemampuan
Ekonomi : pendapatan,
• Rapat kosinyasi
dan kesesuaian
ketenagakerjaan, aset rumah dan koordinasi
BULAN 4 lahan
tangga dan aset wilayah. dengan
• Peta
pemerintah, atau
Perubahan
sektor terkait
iklim
ANALISIS RESIKO • Peta risiko
bencana
Analisis Resiko
merupakan hasil
Hasil Kajian Risiko gabungan dari
Perubahan Iklim analisis bahaya dan
analisis kerentanan
INTEGRASI KAJIAN
PERUBAHAN IKLIM DALAM
Bulan 5 :
PROSES PENYUSUNAN
RENCANA TATA RUANG KOTA
BULAN 5
WAKTU Metodologi Kegiatan Output Pelaporan
Laporan
INTEGRASI KAJIAN
PERUBAHAN IKLIM Antara
DALAM PROSES
PENYUSUNAN
RENCANA TATA
RUANG KOTA
PERUMUSAN KONSEP
PENGURANGAN
Bulan 6 : RESIKO BENCANA
DAN MITIGASI SERTA
ADAPTASI
PERUBAHAN IKLIM
BULAN 6
WAKTU Metodologi Kegiatan Output Pelaporan
• Perumusan Laporan
konsep Antara
• Desk study
pengurangan
PERUMUSAN KONSEP Perumusan konsep berdasarkan
• Rapat kosinyasi
risiko bencana
PENGURANGAN hasil kajian risiko perubahan iklim dan koordinasi
dan mitigasi
RESIKO BENCANA dan konsep mitigasi bencana yang dengan
DAN MITIGASI SERTA mencangkup sistem prasarana
serta adaptasi
pemerintah,
BULAN 6 ADAPTASI mitigasi bencana, jalur evakuasi perubahan
pemerintah
PERUBAHAN IKLIM bencana serta penentuan tempat iklim
evakuasi dengan memerhatikan
daerah, akademis,
• Peta Tindak
rencana tata ruang kota pakar dan/atau
Lanjut Kota
sektor terkait
Tangguh
Bencana
INTEGRASI RESILIENT
CITY ACTION DENGAN
RENCANA TATA
RUANG DI KOTA-
KOTA PRIORITAS
BULAN 7
WAKTU Metodologi Kegiatan Output Pelaporan
Laporan
PENYUSUNAN ATAU 7 fitur resiliensi untuk mitigasi Akhir
PENYEMPURNAAN perubahan iklim berdasarkan
RESILIENT CITY Peter Newman dalam Resilient
ACTION Infrastucture Cities yang meliputi:
1 Kota energi terbarukan;
2 Kota bebas karbon; • Dokumen
3 Kota yang terdistribusi; • Desk study resilient city
4 Kota infrastruktur hijau; • Rapat kosinyasi action
5 Kota yang efisien secara dan koordinasi • Integrasi
BULAN 7 ekologi;
dengan resilient city
6 Kota berbasis ekonomi lokal;
7 Kota transport berkelanjutan pemerintah, atau action dengan
sektor terkait rencana tata
ruang kota
INTEGRASI RESILIENT Hasil penyusunan atau
CITY ACTION DENGAN penyempurnaan relisient city
RENCANA TATA action di sesuaikan atau dicocokan
RUANG DI KOTA- dengan perencanaan tata ruang
KOTA PRIORITAS kota
Infrastruktur untuk
manajemen risiko
tanggap darurat dan ketahanan sosial
bencana
pemulihan
Pengembangan
perencanaan pengelolaan
infrastruktur
penggunaan lahan ekosistem
perkotaan
Mengidentifikasi
Monitoring bahaya perubahan
iklim
Menganalisis risiko
dampak perubahan
iklim
Perwujudan Kota Berketahanan
Dalam RPJMN 2015 – 2019
Papu Malu NT Sulaw Kaliman Suma
a ku esi tan tera
Menata, mengelola, dan v v v v
mengendalikan penataan ruang
yang efisien
Meningkatkan kapasitas v v v v v v
masyarakat, kelembagaan dan
teknologi informasi dan
komunikasi
Pembangunan infrastruktur v v v v v v
mitigasi
Penyelenggaraan tindakan v v
preventif dan mitigasi bencana
dalam penanganan bencana
Mengembangkan dan v v v v v
menerapkan konsep kota hijau
Perwujudan Kota Berketahanan Dalam
RPJMN 2015 – 2019 Jawa dan Bali
• Mengembangkan jalur
• Menetapkan aturan dan prosedur
pemanfaatan ruang kota
• Memberikan insentif dan disinsentif
• Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat
• Mengembangkan dan menerapkan konsep
kota hijau
Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim
(RAN-API)
Menurut RAN –API : Adaptasi dapat dikatakan sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan
(resiliensi) suatu sistem terhadap dampak perubahan iklim.
Sedangkan, untuk mewujudkan ketahanan kota memerlukan tiga tingkat ketahanan yakni
ketahanan ekonomi, ketahanan ekosistem, ketahanan sistem kehidupan, serta ketahanan wilayah
khusus (perkotaan, pesisir dan pulau-pulau kecil) yang mencakup beberapa ketahanan tersebut.
Program Utama RAN – API
• Rencana aksi pada klaster ini diarahkan pada upaya mengintegrasikan
adaptasi perubahan iklim dalam rencana tata ruang yang dimulai dengan kajian
risiko dan adaptasi perubahan iklim di kawasan perkotaan, kajian dan
Klaster pengintegrasian upaya
pemetaan risiko dan adaptasi perubahan iklim sektoral/sub-bidang tingkat
adaptasi perubahan iklim ke dalam
kabupaten/kota, penyusunan dan revisi dokumen rencana tata ruang kawasan
rencana tata ruang perkotaan
perkotaan berdasarkan hasil kajian risiko dan adaptasi perubahan iklim dan
pengawasan dan pengendalian untuk penataan ruang dan zonasi kawasan
perkotaan terhadap perubahan iklim
• Rencana aksi pada klaster ini diarahkan pada sosialisasi dan penyadaran
masyarakat terhadap fenomena dan dampak perubahan iklim, peningkatan
Klaster Peningkatan Kapasitas
kapasitas penelitian tentang fenomena dan dampak perubahan iklim di kawasan
Masyarakat Perkotaan Terkait Isu
perkotaan, pengembangan sistem peringatan dini bencana klimatologi dan
Ancaman Perubahan Iklim
oseanografi dan pengembangan kapasitas kelembagaan dan jaringan terkait
adaptasi perubahan iklim
Peraturan Kementerian PU 11/PRT/M/2012 tentang
Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim 2012-2020
Terkait dengan perubahan Iklim,terdapat 4 (empat) fenomena sebagai berikut:
1. meningkatnya temperatur udara;
2. meningkatnya curah hujan;
3. meningkatnya muka air laut; dan
4. meningkatnya intensitas kejadian ekstrim,antara lain:
a. meningkatnya intensitas curah hujan pada musim basah;
b. meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir secara ekstrim;
c. berkurangnya curah hujan dan debit sungai pada musim kemarau serta bertambah
panjangnya periode musim kering;
d. menurunnya kualitas air pada musim kemarau;
e. meningkatnya intensitas dan frekuensi badai tropis;
f. meningkatnya tinggi gelombang dan abrasi pantai; dan
g. meningkatnyaintrusi air laut
Fokus penanganan dalam upaya mitigasi dan adaptasi
perubahan iklim
• upaya mitigasiperubahan iklim yang berupa pengelolaan tata air lahan gambut pada kawasan
rawadengan penyiapan MRV
Subbidang SDA • upaya adaptasi perubahan iklimyang berupapelaksanaan rehabilitasi sistem jaringan irigasi yang hemat
air dan pelaksanaanprogram Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA);
• upaya mitigasiperubahan iklim yang berupapenanganan kemacetan dan penggunaan material jalan yang
Subbidang Jalan dan ramah lingkungan
Jembatan • upaya adaptasi perubahan iklimyang berupapenurunan risiko kerusakan jalan akibat dampak perubahan
iklim
• upaya mitigasiperubahan iklim yang berupapengelolaan sampah dan limbah, terutamauntuk menurunkan
Subbidang emisi gas metana, serta pengelolaan bangunan dan lingkungan hemat energi
Keciptakaryaan • upaya adaptasi perubahan iklimyang berupapengaktifanGerakan Hemat Air (GHA) dan penanganan sistem
drainase yang mampu mengantisipasi dampak perubahan curah hujan yang ekstrim
• upaya mitigasiperubahan iklim yang berupaperwujudan 30% (tiga puluh persen) kawasan konservasi pada
daerah aliran sungai (DAS) yang ditujukan untuk meningkatkan penyerapan karbon(carbon sink)melalui
Subbidang Penataan percepatan penetapan raperda tentang RTRW provinsi dan RTRW kabupaten/kota serta pengarusutamaan
Ruang konsep ekonomi rendah karbon (low carbon economy) dalam penyelenggaraan penataan ruang;
• upaya adaptasi perubahan iklim yang berupapengidentifikasian wilayah kabupaten/kotayang rentan terkena
dampak perubahan iklim melalui pendampingan dalam penyusunan rencana rinci tata ruang
Peran Bidang Penataan Ruang dalam RAN-API
• Jenis bencana yang dianalisis (terkait
perubahan iklim)?