TANGERANG SELATAN
2018
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... iv
ABSTRAK ..................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
1.3. Batasan Masalah ................................................................................. 2
1.4. Tujuan dan Manfaat Perancangan ...................................................... 3
1.5. Metodologi Penelititan ....................................................................... 4
1.6. Sistematika Penulisan ......................................................................... 4
BAB II DASAR TEORI ................................................................................ 6
2.1. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 6
2.2. Automatic Weather Station ................................................................ 7
2.3. Suhu .................................................................................................... 7
2.4. Kelembaban Udara ............................................................................. 8
2.5. Tekanan Udara ................................................................................... 9
2.6. Kecepatan Angin .............................................................................. 10
2.7. Curah Hujan ..................................................................................... 11
2.8. Sensor ............................................................................................... 12
2.9. Mikrokontroler ................................................................................. 15
2.10. LCD Nextion .................................................................................... 16
2.11. Software atau Pernagkat Lunak ........................................................ 18
2.12. Komunikasi ...................................................................................... 19
BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM .................. 21
3.1. Perancangan Perangkat Keras ......................................................... 21
3.2. Perancangan Perangkat Lunak ........................................................ 26
3.3. Rencana Kegiatan............................................................................ 28
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
PERANCANGAN PROTOTIPE MINI AWS ( AUTOMATIC
WEATHER SYSTEM ) BERBASIS IoT
Oleh:
ABSTRAK
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
AWS pada umumnya berukuran besar dan digunakan oleh instansi-instansi
untuk melakukan pengamatan dan penelitian. Namun sekarang diperlukan AWS
yang mini serta simple dalam ukuran dan pemasangannya serta monitoring yang
mudah sehingga masyarakat juga dapat memanfaatkannya.
Rancang bangun AWS mini menggunakan modul Wi-Fi dan berbasis
Mikrokontroller Arduino Mega 2560 ini dibuat sebagai penyederhanaan dari
Automatic Weather Station (AWS) yang sudah ada. Alat yang akan dibuat ini
merupakan sistem terpadu yang didesain sedemikian rupa untuk mengumpulkan
data cuaca secara otomatis dan mengirimkan data menggunakan Wi-Fi (jaringan
nikabel). AWS mini yang akan dibuat ini berukuran kecil bertujuan untuk bisa
ditempatkan di rumah-rumah penduduk, mengingat kondisi perubahan cuaca yang
tidak menentu setiap harinya. Dengan demikian, AWS mini ini dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan terutama mereka yang
memiliki mobilitas tinggi.
2
2. Mini AWS dirancang dengan ketinggian sekitar 30 cm. Anemometer tidak
melakukan pengukuran arah angin, hanya pengukuran kecepatan angin
dimana mengikuti ketinggian alat tersebut.
3. Komunikasi data TCP/IP menggunakan Wifi Module ESP-07.
4. Mini AWS dirancang tidak menggunakan daya internal, tetapi menggunakan
power adapter 5 V - 3 A.
3
1.5. Metodologi penelitian
Metodelogi penelitian adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti
dalam merancang, melaksanakan, mengolah data, dan menarik kesimpulan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.5.1. Studi pustaka
Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan
kepada pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen
tertulis, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung proses
penulisan.
4
1.6.3. BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini berisi perancangan sistem yang meliputi blok diagram, diagram
alir sistem, rangkaian sistem, skematik rangkaian sistem, perangkat keras, dan
implementasi sistem.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang tinjauan pustaka dan teori-teori secara umum
serta memuat teori tentang mini Automatic Weather Station, Suhu Udara,
Kelembaban Udara, Tekanan Udara, Arah dan Kecepatan Angin, Curah Hujan,
dan Intensitas Matahari , sensor, komunikasi dan juga software yang digunakan.
6
Kesimpulan-kesimpulan literatur diatas maka penulis akan mencoba
melakukan penelitian dengan judul Mini Automatic Weather Station (AWS)
yang dapat mengukur parameter cuaca seperti Suhu Udara, Kelembaban Udara,
Tekanan Udara, Kecepatan Angin, Curah Hujan dan Lama Penyinaran Matahari.
2.3. Suhu
Menurut WMO (1992) suhu didefinisikan sebagai suatu energi yang didapat
dari pergerakan molekul-molekul dalam suatu benda. Suhu suatu benda
merupakan suatu keadaan dimana benda tersebut mempunyai kemampuan untuk
memindahkan panas ke benda lain atau menerima panas dari benda lain. Semakin
tinggi suhu suatu benda maka semakin panas benda tersebut, Suhu juga disebut
temperatur, satuan internasional (SI) suhu adalah Kelvin (K) menurut
International Temperature Scale-1990 (ITS-90) standar acuan fisikal suhu adalah
titik tiga fasa air (triple point of water) dengan nilai T = 273,16 K, sehingga
satuan Kelvin adalah:
7
Keterangan :
K = Kelvin
TTPW = triple point of water(273,16 K)
Satuan lain dalam menyatakan suhu dan banyak digunakan adalah derajat
celcius (oC) simbol yang dipakai untuk menyatakan derajat celcius adalah t.
Hubungan antara t dan T adalah:
t=T-273,15 oC
8
besarnya ketersediaan uap air diantara dua lempeng kapasitor akan
memepengaruhi nilai kapasitansi kapasitor, perubahan kapasitansi inilah yang
akan mempengaruhi seberapa besar ketersedian uap air di udara disekitarnya.
9
Dimana : P = tekanan udara (N/m2)
ρ = rapat massa udara (kg/m³)
10
Frekuensi dinyatakan sebagai berikut:
11
2.8. Sensor
Perancangan Mini Automatic Weather Station (AWS) yang dibuat pada
penelitian ini menggunakan sensor atau modul sensor untuk mengukur beberapa
unsur dengan spesifikasi sebagai berikut :
1. SHT series adalah sebuah single chip sensor suhu dan kelembaban relatif
dengan multi modul sensor yang outputnya telah dikalibrasi secara digital.
Dibagian dalamnya terdapat kapasitas polimer sebagai eleman untuk sensor
kelembaban relatif dan sebuah pita regangan yang digunakan sebagai sensor
temperatur. Output kedua sensor digabungkan dan dihubungkan pada ADC
14 bit dan sebuah interface serial pada satu chip yang sama. Pengambilan data
untuk masing-masing pengukuran dilakukan dengan memberikan perintah
pengalamatan oleh mikrokontroler. Kaki serial Data yang terhubung dengan
mikrokontroler memberikan perintah pengalamatan pada pin Data SHT10
“00000101” untuk mengukur kelembaban relatif dan “00000011” untuk
pengukuran temperatur. Parameter suhu dan kelembaban diukur
menggunakan Modul sensor SHT3X-D dari Sensirion, dengan spesifikasi
sebagai berikut:
Output sinyal: digital (telah terkalibrasi)
Memiliki antar muka 2-wire (SDA dan SCK)
Resolusi: Temperatur = 0.015 0C, RH = 0.01%
Akurasi: Temperatur = ±0.3 0C, RH = ±3.0%
Waktu respon: Temperatur = 5 s/d 30 detik, RH = 8 detik
Jangkauan operasi: Temperatur = -40 0C s/d 125 0C, RH = 0 s/d 100%
Drift: Temperatur = <0.03 0C per tahun, RH = <0.25% per tahun
Sensor SHT3X dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
12
2. BMP280 merupakan sensor yang merupakan versi pembaharuan dari
BMP180, dimana memberikan nilai tekanan dan temperature. Sensor ini
terdiri dari sensor piezo-resistif, yaitu bahan yang mengubah ketahanan
(Resistance) terhadap aliran arus saat terdapat tekanan atau kompresi. BMP
280 merupakan salah satu sensor tekanan yang menggunakan bahan silicon
semikonduktor. Silikon tersebut berbentuk plat atau lapisan tipis yang
tertanam di antara lapisan pelindung. Ketika gaya tekanan diletakkan pada
silicon tersebut, maka silicon akan mengubah nilai resistivitasnya dan
menghambat arus listrik yang mengalir. Plat tersebut akan terhubung ke
jembatan Wheatston, dimana berfungsi untuk mendeteksi perbedaan di dalam
resistansi arus. Dalam komunikasi antara Sensor dan MIcrokontroller, di
gunakan system antarmuka I2C, dimana Microkontroller akan mengirimkan
urutan awal untuk memulai tekanan ataupun pengukuran suhu. ntuk
menghitung suhu dalam ° C dan tekanan dalam hPa, data kalibrasi harus
digunakan. Konstanta ini dapat dibaca dari BMP180 E2PROM melalui
antarmuka I2C pada inisialisasi perangkat lunak. Tingkat pengambilan
sampel dapat ditingkatkan hingga 128 sampel per detik (mode standar) untuk
pengukuran dinamis. Dalam hal ini, cukup mengukur suhu hanya sekali per
detik dan menggunakan nilai ini untuk semua pengukuran tekanan selama
periode yang sama. Parameter tekanan diukur menggunakan sensor tekanan
BMP280 dari Bosch sensortech dengan spesifikasi sebagai berikut:
Output sinyal: Digital
Akurasi: -4,0 ~ 2,0 hPa
Resolusi: 0,02 hPa
Waktu pendeteksian tekanan: 5 msec
Jangkauan operasi: 300 s.d. 1100 hPa
Sensor BMP280 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
13
Gambar 2.2. Sensor BMP 280
14
elektron tersebut terpisah dari intinya dan menyebabkan terjadinya hole.
Elektron terpisah akibat tabrakan dan berada dekat persimpangan PN (PN
junction) akan menyeberangi persimpangan tersebut ke wilayah
semikonduktor tipe-N. Hasilnya, Elektron akan bertambah di sisi
semikonduktor N sedangkan sisi semikonduktor P akan kelebihan Hole.
Pemisahan muatan positif dan negatif ini menyebabkan perbedaan potensial
pada persimpangan PN. Ketika kita hubungkan sebuah beban ataupun kabel
ke Katoda (sisi semikonduktor N) dan Anoda (sisi semikonduktor P),
Elektron akan mengalir melalui beban atau kabel tersebut dari Katoda ke
Anoda atau biasanya kita sebut sebagai aliran arus listrik. Parameter intensitas
matahari diukur dengan menggunakan sensor UVM-30A dengan spesifikasi
sebagai berikut:
Working voltage: DC 3 to 5 v
Output voltage: DC 0 to 1 v
Test accuracy: + / - 1uv INDEX
Working current: Typical values 0.06 mA, The maximum 0.1 mA
Response wavelength: 200 nm to 370 nm
Work stability: - 20 -- 85
Sensor UVM 30A dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
2.9. Mikrokontroler
15
Digital Converter (ADC) dan Digital to Analog Converter (DAC) yang sudah
terintegrasi di dalamnya.
16
semacam monitor, terdapat banyak sekali titik cahaya (piksel) yang terdiri dari
satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Kristal cair ini LCD tidak
memancarkan cahaya sendiri, sumber cahayanya yaitu berada di dalam sebuah
perangkat LCD adalah lampu neon di bagian belakang susunan kristal cair.
LCD yang digunakan dalam penelitian ini adalah nextion 2.4 inch. Nextion
adalah Human Machine Interface (HMI) yang menyediakan kontrol antarmuka
dan visualisasi antara manusia dan proses mesin, aplikasi atau alat. Penerapan
nextion yang utama adalah pada bidang elektronik. LCD nextion adalah solusi
terbaik untuk menggantikan LCD tradisional dan tabung LED Nixie.
Nextion terdiri dari bagian perangkat keras (serangkaian papan Thin Film
Transistor (TFT)) dan bagian perangkat lunak yaitu Nextion Editor. Papan TFT
Nextion hanya menggunakan satu port serial untuk berkomunikasi yang
memungkinkan menghindari kerumitan pengkabelan. editor Nextion memiliki
komponen massal seperti tombol, teks, progress bar, slider, panel instrumen, dan
lain-lain. Dalam memperkaya desain antarmuka menggunakan fungsi drag-and-
drop untuk menghabiskan lebih sedikit waktu dalam pemrograman, yang akan
mengurangi 99% beban kerja pengembangan.
17
2.11. Software atau Perangkat Lunak
2.11.2. Blender
18
Gambar 2.8 Blender
2.12. Komunikasi
Komunikasi adalah hal yang terpenting dalam pengiriman data dari suatu
sistem. Pada penelitian ini menggunakan modul internet ESP8266 sehingga hasil
data dapat dimonitoring berbasis dengan web.
19
dengan sensor-sensor atau dengan aplikasi alat tertentu melalui pin input output
hanya dengan pemrograman singkat.
20
BAB III
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
21
Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem
22
11. WEB Cloud digunakan untuk menyimpan dan menampilkan data pengukuran
dari sensor, dimana user dapat mengaksesnya melalui internet.
12. WEB GUI berupa tampilan grafis dari pengukuran Prototipe Mini AWS yang
diakses melalui internet.
13. Catu Daya sebagai sumber listrik yang digunakan untuk menjalankan Mini
AWS.
23
Gambar 3.2. Diagram Alir Perancangan Sistrem
1. Mulai.
2. Data analog berupa data hujan, kecepatan angin, tekanan, suhu, dan
kelembaban.
3. Melakukan inisialisasi pada sensor-sensor yang digunakan, RTC, Modul SD
card dan juga Modul Wifi.
4. Pembacaan waktu pada RTC.
5. Pembacaan data dari sensor.
6. Proses pengolahan data yang dilakukan dalam Arduino Mega.
7. Apakah data sensor serta RTC yang diolah terbaca?
8. Apabila data yang diolah terbaca maka data akan ditampilkan pada LCD.
9. Data kemudian disimpan dalam SD Card.
10. Data diteruskan dan dikirimkan ke Cloud.
11. Data dari Cloud akan di tampilkan melalui WEB GUI.
12. Selesai.
24
3.1.4. Skema Perancangan Sistem.
Skema perancangan sistem menjelaskan dan memberikan gambaran
bentuk rancangan sistem yang akan dibuat, mulai dari perancangan sensor sampai
dengan perancangan casing sensor dan casing data logger.
25
Casing Prototipe Mini AWS rancangan dibuat dari dua bagian, yaitu
casing luar berbentuk tabung menyatu dengan raingauge, dan bracket dalam
sebagai dudukan komponen dan LCD display. Casing luar terbuat dari logam
aluminium untuk menjamin kekuatan alat. Bracket terbuat dari akrilik dengan
tujuan untuk meng isolasi sensor supaya tidak terpapar pengaruh suhu dari mikon
dan power supply. Display LCD dapat melihat dengan menggeser posisi bracket
dari casing luar.
Ya
26
A
Tampilan LCD
Tampilan Dekstop
SELESAI
27
3.3. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan menjelaskan rencana penelitian dalam perancangan
sistem yang dilakakukan oleh peneliti, dan berisikan anggaran belanja.
28