Proposal Penelitian
“Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Penyelesaian Mata Kuliah Skripsi”
Disusun Oleh :
SYAEHUL ISLAM
NIM: 20160111054014)
Dosen Pembimbing:
Catur F. Djarwo, S.Pd., M.Pd.
Drs. Alex A. Lepa, M.Si.
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JAYAPURA
2019
A. Judul
Analisis Pelaksanaan Program Sekolah Lima Hari (PS5H) pada Pembelajaran
Kimia Peserta didik Kelas XI IPA di SMA Pembangunan V Yapis Waena
Semester Genap Tahun Ajaran 2019/2020
B. Ruang Lingkup Penelitian dan Bidang Ilmu
1. Ruang Lingkup Penelitian
a. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI IPA di SMA
Pembangunan V Yapis Waena Semester Genap Tahun Ajaran
2019/2020
b. Objek penelitian adalah pelaksanaan progam sekolah lima (PS5H) hari
pada pembelajaran kimia.
2. Bidang Ilmu: Pendidikan Kimia
C. Latar Belakang
Abdillah (2002) menyebutkan belajar adalah suatu usaha sadar yang
dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan
dan pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik
untuk memperoleh tujuan tertentu. Pengalaman dalam belajar adalah
serangkaian proses dan peristiwa yang dialami individu khususnya peserta
didik pada ruang lingkup tertentu (ruangan kelas) sesuai denga metode atau
strategi pembelajaran yang diberikan oleh masing-masing pendidik
(Olinlakoro, 2013). Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada
jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu (UU Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1
Ayat 4). Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan
informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya (UU Nomor 20 tahun
2003 pasal 13 ayat 1). Pendidikan formal adalah jenis pendidikan berjenjang
dan berstruktur yang dilaksanakan di sekolah pada umumnya.
Sekolah adalah bangunan yang digunakan untuk kegiatan proses
belajar mengajar sesuai dengan tingkatannya mulai dari Sekolah Dasar (SD),
Sekolah Menegah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan
Perguruan Tinggi (PT) (Sunendar, 2009). SMA adalah jenjang pendidikan
menengah yang mengutamakan penyiapan peserta didik untuk melanjutkan ke
tingkat yang lebih tinggi dengan pengkhususan (Depdiknas, 2004). Pendidikan
memerlukan kurikulum agar terlaksananya proses belajar mengajar yang baik
antara guru dan peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Pemerintah sebagai pengelola pendidikan melakukan beberapa usaha untuk
memperoleh hasil pendidikan yang berkualitas, yaitu dengan cara perbaikan
dan pengembangan kurikulum serta mutu pendidikan sekolah secara bertahap
dan terus menerus (Seftiana, 2017). Usaha yang dilakukan oleh pemerintah
yaitu menerapkan Program Sekolah Lima Hari (PS5H) (Permendikbud no. 23
tahun 2017 pasal 2 ayat 1).
Program Sekolah 5 Hari diterapkan untuk mengakomodir berbagai
permasalahan yang ada di masyarakat terutama orang tua, yang menginginkan
anak mereka memperoleh pendidikan terbaik dari segi akademik dan non
akademik serta memberikan perlindungan bagi anak dari pergaulan bebas
(Seftiana, 2017). Harapan dari program ini membuat peserta didik tidak hanya
matang dari segi akademis namun juga dari segi karakter, dan waktu peserta
didik lebih lama terisi di sekolah sehingga para orang tua tidak perlu khawatir
terhadap anaknya (Seftiana, 2017). Abdan Rahim (2018) menyebutkan bahwa
waktu belajar yang relatif panjang pada program sekolah 5 hari menimbulkan
berbagai masalah seperti: (1) Program Sekolah 5 Hari dalam perspektif sosial
tidak semuanya baik, karena peserta didik yang menghabiskan waktu dengan
durasi panjang di sekolah dapat mengganggu intensitas interaksi anak dengan
keluarga, teman sebaya di lingkungan tempat tinggal akan berkurang;
(2) Anak sekolah dengan sistem program sekolah 5 hari secara psikologis
cenderung mempunyai sifat tertutup diakibatkan anak lelah dari sekolah juga
orang tua yang lelah bekerja, sehingga keduanya enggan berinteraksi secara
langsung; (3) Bertambahnya biaya pada program sekolah 5 hari secara
ekonomi disebabkan oleh kegiatan pembelajaran, tata usaha sekolah,
kesejahteraan pegawai, dan lamanya waktu belajar.
Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Cahyaningtyas Retno Prawitasih
(2017) menyatakan bahwa prilaku sosial anak pada program sekolah 5 hari
kurang baik, karena anak tidak memiliki waktu yang banyak untuk dihabiskan
di luar lingkungan sekolah sehingga akan mengalami kesulitan dalam
berinteraksi dengan teman sebaya, orang tua, saudara, dan masyarakat sekitar.
Kadek Irayasa, dkk (2018) telah melakukan kajian bahwa Rata-rata hasil
prestasi belajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) sistem sekolah 6 hari lebih
tinggi dibandingkan sistem sekolah 5 hari, dengan nilai 72,24 pada sekolah 5
hari dan 88,16 pada sekolah 6 hari.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan mahasiswa PPL
di SMA YPPK Teruna Bakti terhadap program sekolah 5 hari yaitu jam masuk
peserta didik hari senin sampai jumat pukul 07:15 WIT, sedangkan waktu
pulang peserta didik hari senin pukul 15:00 WIT, selasa dan rabu 15:45 WIT,
kamis jumat 13:45 WIT, di jam terakhir sebelum pulang sekolah peserta didik
berkumpul menyanyikan lagu rohani. Peserta didik yang mengikuti proses
pembelajaran di siang hari cenderung merasa kelelahan yang ditandai dengan
tidak fokusnya dengan materi yang disampaikan oleh guru, sehingga kelas
menjadi tidak kondusif dan banyak peserta didik yang tidak bisa mengikuti
pelajaran dengan baik terutama pelajaran-pelajaran yang dianggap sulit oleh
mereka salah satunya mata pelajaran kimia. Permasalahan yang telah di
paparkan tersebut membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul Analisis Pelaksanaan Program Sekolah Lima Hari (PS5H) Pada
Pembelajaran Kimia Peserta Didik Kelas XI IPA di SMA Pembangunan V
Yapis Waena Semester Genap Tahun Ajaran 2019/2020.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Faktor-faktor apa saja yang mendukung penerapan program sekolah lima
hari (PS5H) di SMA Pembangunan V Yapis Waena pada pembelajaran
kimia peserta didik kelas XI IPA 1?
2. Faktor-faktor apa saja yang menghambat penerapan program sekolah lima
hari (PS5H di SMA Pembangunan V Yapis Waena pada pembelajaran
kimia peserta didik kelas XI IPA 1?
3. Apakah sarana dan prasarana SMA Pembangunan V Yapis Waena
mendukung dalam penerapan program sekolah lima hari (PS5H) pada
pembelajaran kimia peserta didik kelas XI IPA 1?
4. Dampak sosial apa saja yang muncul pada penerapan program sekolah
lima hari di SMA Pembangunan V Yapis Waena pada pembelajaran kimia
peserta didik kelas XI IPA 1?
5. Dampak fisik apa saja yang muncul pada penerapan program sekolah lima
hari di SMA Pembangunan V Yapis Waena pada pembelajaran kimia
peserta didik kelas XI IPA 1?
6. Dampak psikis apa saja yang muncul pada penerapan program sekolah
lima hari di SMA Pembangunan V Yapis Waena pada pembelajaran kimia
peserta didik kelas XI IPA 1?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui:
1. Faktor-faktor apa saja yang mendukung penerapan program sekolah lima
hari (PS5H) di SMA Pembangunan V Yapis Waena pada pembelajaran
kimia peserta didik kelas XI IPA 1.
2. Faktor-faktor apa saja yang menghambat penerapan program sekolah lima
hari (PS5H di SMA Pembangunan V Yapis Waena pada pembelajaran
kimia peserta didik kelas XI IPA 1.
3. Apakah sarana dan prasarana SMA Pembangunan V Yapis Waena
mendukung dalam penerapan program sekolah lima hari (PS5H) pada
pembelajaran kimia peserta didik kelas XI IPA 1.
4. Dampak sosial apa saja yang muncul pada penerapan program sekolah
lima hari di SMA Pembangunan V Yapis Waena pada pembelajaran kimia
peserta didik kelas XI IPA 1.
5. Dampak fisik apa saja yang muncul pada penerapan program sekolah lima
hari di SMA Pembangunan V Yapis Waena pada pembelajaran kimia
peserta didik kelas XI IPA 1?
6. Dampak psikis apa saja yang muncul pada penerapan program sekolah
lima hari di SMA Pembangunan V Yapis Waena pada pembelajaran kimia
peserta didik kelas XI IPA 1.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini yaitu untuk :
1. Memberikan informasi kepada pihak sekolah terkait dengan efektivitas
Program Sekolah 5 Hari.
2. Menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan peneliti dalam
melakukan suatu penelitian.
3. Menjadi bahan referensi bagi pihak lain yang berminat mengkaji
permasalahan yang sama.
G. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Tentang Pengertian Analisis
Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer karangan Peter Salim dan
Yenni Salim dalam Aji Reno (2012) menjabarkan pengertian analisis
sebagai berikut:
a. Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan,
karangan dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal usul,
sebab, penyebab sebenarnya, dan sebagainya).
b. Analisis adalah penguraian pokok persoalan atas bagian-bagian,
penelaahan bagian-bagian tersebut dan hubungan antar bagian untuk
mendapatkan pengertian yang tepat dengan pemahaman secara
keseluruhan.
c. Analisis adalah penjabaran (pembentangan) sesuatu hal, dan sebagainya
setelah ditelaah secara seksama.
d. Analisis adalah proses pemecahan masalah yang dimulai dengan
hipotesis (dugaan, dan sebagainya) sampai terbukti kebenarannya melalui
beberapa kepastian (pengamatan, percobaan, dan sebagainya).
e. Analisis adalah proses pemecahan masalah (melalui akal) ke dalam
bagian-bagiannya berdasarkan metode yang konsisten untuk mencapai
pengertian tentang prinsip-prinsip dasarnya
2. Efektivitas
a. Pengertian Efektivitas
Efektivitas berasal dari kata dasar efektif, menurut kamus besar
Bahasa Indonesia efektif adalah ada efeknya, manjur atau mujarab,
dapat membawa hasil, berhasil guna, dan mulai berlaku. Pengertian
efektivitas yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut:
1) SP. Siagian (2002) efektivitas adalah tercapainya suatu sasaran
yang telah ditentukan pada waktunya dengan menggunakan
sumber-sumber data yang dialokasikan untuk menjalankan
kegiatan organisasi tertentu.
2) Kurniawan (2005) mendefinisikan efektivitas adalah kemampuan
melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi)
daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya
tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya.
3) Hidayat dalam Rizky (2011:) menjelaskan efektivitas adalah suatu
ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas
dan waktu) telah tercapai.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan suatu
ukuran yang menyatakan seberapa jauh target sasaran atau tujuan telah
tercapai.
b. Ukuran Efektivitas
Adapun kriteria atau ukuran mengenai pencapaian tujuan
efektif atau tidak, seperti yang telah dikemukakan oleh Siagian (1978),
yaitu:
Keterangan :
rxy = Korelasi Pearson Product Moment
∑X = Jumlah total skor belahan ganjil
∑Y = Jumlah total skor belahan genap
∑X2 = Jumlah kuadrat skor belahan ganjil
∑Y2 = Jumlah kuadrat skor belahan genap
∑XY = Jumlah perkalian skor belahan ganjil dan genap
n = Jumlah sampel
Apabila korelasi 0,7 atau lebih maka dikatakan item tersebut
memberikan tingkat reliabel yang cukup tinggi, namun sebaliknya
apabila nilai korelasi dibawah 0,7 maka dikatakan item tersebut
kurang reliabel.
Kemudian koefisien korelasi dimasukkan kedalam rumus
Spearman Brown:
2𝑟𝑥𝑦
𝑟11 =
(1 + 𝑟𝑥𝑦 )
Keterangan :
r11 : koefisien reliabilitas internal seluruh item
rxy : korelasi product momen antara belahan (ganjil-genap)
batas reliabelitas minimal 0,7.
Setelah r11 diperoleh kemudian dibandingkan dengan rtabel
product momen, dengan tingkat kepercayaan α = 0,01 dan jumlah
data responden = n. Jika r11> rtabel berarti instrumen dikatakan
reliabel, sebaliknya jika r11< rtabel berarti instrumen tidak reliabel.
5) Revisi angket
Setelah melakukan uji coba maka hasil tersebut dijadikan dasar
untuk revisi angket mengubah atau menyempurnakannya.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data sebagai
penguat hasil angket apabila hasil yang diperoleh kurang meyakinkan
atau kurang jelas. Bentuk wawancara yang dilakukan adalah
wawancara terstruktur dengan responden yaitu beberapa peserta didik
kelas XI IPA SMA Pembangunan V Yapis Waena yang dilakukan
berdasarkan pedoman wawancara.
c. Observasi
Jenis observasi yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu
observasi nonpartisipatif. Tujuan observasi yaitu untuk melihat kondisi
sekolah dan peserta didik kelas XI IPA 1 di lingkungan SMA
Pembangunan V Yapis Waena terhadap penerapan keijakan program
sekolah lima hari (PS5H).
d. Dokumentasi
Dokumentasi yang dimaksud yaitu data nilai di sekolah tentang
pembelajaran dengan sistem sekolah 6 hari dengan sistem sekolah 5
hari, data profil sekolah, dan segala sesuatu yang mendukung
penelitian dalam bentuk tulisan atau gambar.
6. Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul dari angket tentang efektivitas program
sekolah 5 hari dalam proses pembelajaran pada kelas XI IPA SMA
Pembangunan V Yapis Waena tahun ajaran 2019/2020 dihitung
persentasenya menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
N = Nilai Efektivitas
K. Pembiayaan
Persiapan : Rp.600.000,00
Pelaksanaan : Rp. 1.00.000,00
Penyusunan laporan : Rp.600.000,00 +
Total : Rp. 2.200.000,00
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, Husni. 2002. Pengertian Belajar dari Berbagai Sumber ( Belajar dan
Pembelajaran). Bandung: ALFABETA.
Depdiknas. 2004. Kerangka Dasar Kurikulum 2004, Jakarta
Irayasa, Kadek dkk. 2018. Perbandingan Prestasi Belajar Siswa Sistem Full Day
School dengan Sistem Reguler Pada Mata Pelajaran IPA. Jurnal.
Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar.
Kementerian Pendidikan Nasional. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20. (2003). Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka
Olinlakaro. 2013. Makalah Pengembangan Pengalaman Belajar. Dalam
http://olinlakaro.wordpress.com/2013/07/03/makalah-pengembangan-
pengalaman -belajar/ diakses pada 3 juli 2013.
Permendikbud (2017). Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 23
Tahun 2017 Tentang Hari Sekolah.
Prawitasih, Cahyaningtyas Retno. 2017. Pengaruh Lama Berada di Sekolah (Full
Day) Terhadap Personal Sosial Anak Usia Sekolah di SMP 7
Muhammadiyah Surakarta. Skripsi. Fakultas Ilmu Keperawatan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rahim, Abdan. 2018. Full Day School dalam Tinjauan Psikologi, Sosiologi, dan
Ekonomi Pendidikan. Jurnal. STIT Ibnu Rusyd, Kalimantan Timur.
Seftiana. 2017. Analisis Penerapan Kebijakan Full Day School Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas X di Man 1 Surakarta. Skripsi. Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sunendar, Dadang. 2009. KBBI Edisi ke V.kbbi.
kemendikbud.go.id/entri/sekolah. diakses 4 Juni 2018.