PROPOSAL TESIS
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat wajib pada mata kuliah
Metode Penelitian Pendidikan
Firman Basuki
20207270079
1
penurunan nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) kimia tiap tahunnya. SMA
Al-Hadi bandung merupakan salah satu sekolah yang masih mendapatkan
nilai UN kimia dibawah rata-rata yaitu sebesar 40,25 (Kemendikbud,
2021).
Berdasarkan hasil observasi kepada salah satu guru kimia di sekolah
tersebut, salah satu faktor penyebabnya yaitu kurangnya buku bahan ajar
dan tidak adanya laboratorium. Percobaan dalam ilmu kimia dilakukan
pada saat kegiatan praktikum (Rusiani dan Lazulva, 201). Oleh karena itu
kegiatan di laboratorium merupakan sarana penting dalam ilmu kimia
(Kapak dan Yamak, 2016). Keterbatasan tersebut membuat siswa tidak
berperan aktif dan berakibat pada rendahnya minat belajar siswa terhadap
mata pelajaran kimia.
Sikap aktif mutlak sangat diperlukan dalam proses pembelajaran
(Widiasworo, 2017). Dimana aktivitas belajar tersebut dapat
mengembangkan kreativitas dalam berfikir untuk menguasai materi
pembelajaran sehingga hasil belajar dapat meningkat (Nuraini, 2018). Oleh
karena itu perlu adanya model pembelajaran yang tepat agar dapat
menumbuhkan sikap aktif siswa, salah satunya yaitu dengan model
pembelajaran “Learning Cycle 7E” (Sadia, 2014).
Model pembelajaran “Learning Cycle 7E” atau model kontekstual ini
dapat menumbuhkan rasa ingin tahu dan mengalami proses belajar
penemuan, sehingga konsep yang dipelajari menjadi lebih bermakna
(Sadia, 2014). Namun pada kenyataanya masih banyak guru sering
menggunakan model konvensional atau metode ceramah, hal ini membuat
siswa cenderung pasif dan merasa bosan sehingga minat belajar siswa
menurun (Chotimah, 2018).
Minat belajar sangat penting dalam proses pembelajaran, dimana hal
tersebut merupakan daya penggerak siswa untuk melakukan kegiatan
belajar (Santrock, 2012). Minat ini tumbuh karena adanya keinginan untuk
mengetahui dan memahami segala sesuatu (Iskandar, 2012). Dengan
2
adanya minat tersebut terdorong hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil
belajar sebaik mungkin (Nashar, 2014).
Berdasarkan paparan di atas peneliti beranggapan perlunya dilakukan
suatu studi yang mengkaji faktor-faktor yang berdampak pada hasil belajar
kimia khususnya di SMA Al-Hadi kota bandung, oleh karena itu peneliti
bermaksud melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran dan Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Kimia”.
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar
kimia?
3
2. Apakah terdapat pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar
kimia?
3. Apakah terdapat pengaruh interaksi model pembelajaran dan minat
belajar siswa terhadap hasil belajar kimia?
E. Kegunaan Penelitian
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teoritik
1. Model Pembelajaran
5
kita dengar yaitu Learning Cylce 7E. Menurut Dermidag (2011) tahapan-
tahapan Learning Cylce terdiri dari 7 tahapan, diantaranya:
1) Elicit (Mendatangkan pengetahuan awal)
2) Engagement (Mengikutsertakan)
3) Exploration (Menyelidiki)
4) Explanation (Menjelaskan)
5) Elaboration (Menerapkan)
6) Evalution (Menilai)
7) Extend (Memperluas)
6
4. Diperlukan waktu dan tenaga yang banyak untuk menyusun rencana
pelaksanaan proses pembelajaran
2. Minat Belajar
2.1. Pengertian Minat Belajar
Minat merupakan salah satu aspek psikis yang dapat mendorong
individu untuk berkecenderungan memiliki rasa senang tanpa ada paksaan
sehingga menyebabkan perubahan pengetahuan, keterampilan dan tngkah
laku (Prihatini, 2017). Peranan minat beajar sangat penting dalam proses
perkembangan belajar siswa (Slameto, 2010), dimana siswa yang menaruh
minat belajar yang tinggi akan termotivasi berusaha lebih keras
dibandingkan dengan siswa lainnya (Chotimah, 2018).
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
mengembangkan minat belajar merupakan sangat penting. Oleh karena itu
pentingnya dorongan dengan memperhatikan segala aspek penting yang
berkaitan dengan hal tersebut
7
b. Belajar
Minat akan timbul dari sesuatu yang diketahu dan siswa dapat
mengetahui sesuatu dengan belajar
c. Bahan pelajaran dan sikap guru
Bahan pelajaran yang baik akan menarik perhatian siswa, tentunya
didorong sikap yang baik dari gurunya
d. Keluarga
Perkembangan minat siswa diperlukan dukungan perhatian dan
bimbingan dari keluarga khususnya orang tuak
e. Lingkungan
Tidak dapat dipungkiri lingkungan akan mempengaruhi pertumbuhan
anak, dengan siapa bergaul, bagaimana kondisi masyarakat disekitar,
dan sebagainya.
3. Hasil Belajar
3.1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan realisasi tercapainya tujuan pendidikan,
sehingga hasil belajar yang diukur sangat tergantung kepada tujuan
pendidikan (Purwanto, 2010). Kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah menerima pembelajaran dapat dikatakan sebagai hasil belajar
(Sudjana, 2011). Guru, siswa, bahan ajar dan lingkungan belajar saling
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai satu tujuan pembalajarn, tujuan
tersebut merupakan hasil belajar (Chotimah, 2018).
8
2. Faktor eksternal
a. Faktor keluarga terdiri dari didikan orang tua, selasi antar keluarga,
suasana rumah, ekonomi keluarga dan latar belakang kebudayaan
b. Faktor sekolah terdiri dari metode mengajar, kurikulum, bahan ajar,
sarana dan pra sarana sekolah.
c. Faktor masyarakat terdiri dari kondisi pergaulan, media sosial,
kondisi lingkungan sekitar
B. Penelitian Relavan
Penelitian Prihatini (2017) yaitu tentang pengaruh metode dan minat
belajar terhadap hasil belajar IPA. Hasil penelitian menunjukan bahwa
kedua faktor independen berpengaruh terhadap hasil belajar. Hal itu dilihat
dari nilai rata-rata-rata belajar kelompok bernilai diatas 70.
Pada penelitian Chotimah (2018) yaitu tentang pengaruh metode dan
minat belajar terhadap hasil belajar Matematika. Hasil penelitian
menunjukan bahwa kedua faktor independen berpengaruh terhadap hasil
belajar matematika.
Penelitian Widoratih, dkk (2011) yaitu tentang pengaruh model
Learning Cycle 7E terhadap hasil belajar kimia pada materi larutan
elektrolit dan non elektrolit. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat
pengaruh sebesar 33,65% terhadap hasil belajar.
Pada penelitian Yani (2017) yaitu tentang pengaruh model Learning
Cycle 7E terhadap hasil belajar akuntansi. Hasil penelitian menunjukan
bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran, hal itu dilihat dari rata-rata
nilai pre test 67,82 dan post test 84,51, artinya terdapat kenaikan hasil
belajar.
Penelitian Ulya (2012) yaitu tentang pengaruh minat dan motivasi
belajar terhadap hasil belajar matematika. Hasil peneltian menunjukan
bahwa terdapat pengaruh minat belajar dan motivasi yang dapat dilihat
dari nilai rata-rata ulangan berniali 76-85.
9
Berdasaran data penelitian di atas masih belum terdapat penelitian
tentang pengaruh Model pembelajaran dan Minat Belajar terhadap hasil
belajar Kimia secara langsung khususnya pada materi kesetimbangan
kimia.
C. Kerangka Berfikir
Peneliti melakukan analisis mengenai nilai rata-rata ujian nasional
tingkat SMA untuk mata pelajaran Kimia pada 4 tahun ajaran terakhir
sebelum ditiadakannya ujian nasional, hasilnya sebagai berikut :
Tahun Nilai rata-rata
2015/2016 54,49
2016/2017 53,82
2017/2018 51,13
2018/2019 50,99
(Kemendikbud, 2021)
10
Adapun kerangka berfikir secara ringkas dapat dilihat pada gambar 2.1
11
PERMASALAHAN DI SEKOLAH
1. Masih kecilnya rata-rata nilai UNBK
2. Kurangnya buku bahan ajar
3. Tidak adanya laboratorium
4. Model pembelajaran konvensional
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar kimia?
2. Apakah terdapat pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar kimia?
3. Apakah terdapat pengaruh interaksi model pembelajaran dan minat belajar
siswa terhadap hasil belajar kimia?
11
D. Hipotesis Penelitian
1. Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran terhadap hasil
belajar kimia
2. Terdapat pengaruh yang signifikan minat belajar siswa terhadap hasil
belajar kimia
3. Terdapat pengaruh interaksi model pembelajaran dan minat belajar
siswa terhadap hasil belajar kimia
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
13
Tabel 3.1 Desain Faktorial Penelitian
Minat belajar Model Pembelajaran (A)
(B) Learning Cycle (A1) Konvensional (A2)
Tinggi (B1) A1B1 A2B1
Rendah (B2) A1B2 A2B2
F. Intrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu: pertama, angket
untuk mengetahui minat belajar siswa. Kedua, tes pilihan berganda untuk
mengetahui pengaruh kedua variabel terhadap hasil belajar siswa.
14
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji validitas yang digunakan untuk menguji instrumen kecerdasan
spiritual ini adalah dengan menggunakan teknik korelasi Pearson’s
Product Moment. Adapun perhitungan koefisien korelasi Pearson’s
Product Moment dilakukan dengan bantuan SPSS. Kriteria pengujiannya
adalah jika nilai koefisien korelasi >0,2 maka butir tersebut dikatakan
valid.
Pengukuran reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dengan
menggunakan pendekatan konsistensi internal (Cronbach’s alpha
coefficient) yang didasarkan pada data dari sekali pengukuran,
menggunakan satu bentuk instrumen pada sekelompok subjek. Uji
reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur dapat
dipercaya atau diandalkan. Dengan menggunakan program komputer SPSS
akan dilihat hasil nilai reliabilitas, yaitu Cronbach’s alpha dimana
dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach’s alpha> 0,60.
15
2) Dasar pengambilan keputusan Uji Homogenitas
- Jika nilai sig > 0,05 maka data kelompok memiiki varian yang
sama (Homogen)
- Jika nilai sig < 0,05 maka data kelompok tidak memiiki varian
yang sama (Heterogen)
4. Analisis Inferensia
Analisis inferensia yang digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian dalam penelitian ini adalah uji anova 2× 2. Untuk mendapatkan
hasil perhitungan tersebut, peneliti menggunakan software SPSS.
H. Hipotesis Statistik
Pertama
𝐻0 : 𝜇01 = 𝜇02
𝐻1 : 𝜇01 ≠ 𝜇02
Kriteria pengujian hipotesis
Tolak 𝐻0 dan terima 𝐻1 : jika nilai sig. < 0,05
Terima 𝐻0 dan tolak 𝐻1 : jika nilai sig. > 0,05
Kedua
𝐻0 : 𝜇10 = 𝜇20
𝐻1 : 𝜇10 ≠ 𝜇20
Kriteria pengujian hipotesis
Tolak 𝐻0 dan terima 𝐻1 : jika nilai sig. < 0,05
Terima 𝐻0 dan tolak 𝐻1 : jika nilai sig. > 0,05
Ketiga
𝐻0 : Int. A × B = 𝜇20
𝐻1 : Int. A × B ≠ 𝜇20
Kriteria pengujian hipotesis
Tolak 𝐻0 dan terima 𝐻1 : jika nilai sig. < 0,05
16
Terima 𝐻0 dan tolak 𝐻1 : jika nilai sig. > 0,05
17