Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

CLOUD HERO – SENSOR KENDARAAN SEBAGAI SOLUSI


MENIMALISIR KECELAKAAN

BIDANG KEGIATAN
PKM - KARSA CIPTA

Disusun oleh:
Vincent Milano 1908521020 2019
Naumi Paramitha 1908521036 2019
Ni Kadek Udgitha Elsiani 2008521020 2020
Ade Nisa Dali Sinaga 2108521020 2021
Olivia Ester Tambunan 2108521019 2021

UNIVERSITAS UDAYANA
BALI
2021

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................. i


DAFTAR TABEL ..................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. iii
BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 2
1.3 Tujuan ......................................................................................... 2
1.4 Luaran Kegiatan ........................................................................... 2
1.5 Manfaat Kegiatan ......................................................................... 2
BAB 2. LANDASAN TEORI .................................................................... 2
2.1 Beam Sensor ................................................................................ 2
2.2 Buzzer .......................................................................................... 3
2.3 Kabut Asap .................................................................................. 3
BAB 3. TAHAPAN PELAKSANAAN ..................................................... 4
3.1 Perencanaan Produksi Cloud Hero ............................................... 4
3.2 Tahap Produksi Cloud Hero ......................................................... 5
3.3 Uji Coba Cloud Hero ................................................................... 5
3.4 Evauasi Kelayakan Cloud Hero .................................................... 6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ......................................... 6
4.1 Anggaran Biaya ........................................................................... 6
4.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 7
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping .................... 8
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ................................................. 15
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ........ 16
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ........................................... 17
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang akan Dikembangkan ...................... 18

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ....................................... 6


Tabel 4.2. Rencana Kegiatan ....................................................................... 6

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Beam Sensor ........................................................................... 3


Gambar 2.2. Buzzer ..................................................................................... 3
Gambar 2.3. Kabut Asap ............................................................................. 4
Gambar 3.1. Flowchart Kegiatan yang akan dilaksanakan........................... 5

iv
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabut asap merupakan permasalahan yang sedang dialami oleh Indonesia


saat ini. Apabila dilihat dari sisi transportasi, kabut asap akan menyebabkan
mengurangnya jarak pandang oleh pengemudi kendaraan, sehingga
mengakibatkan seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas. Bersumber dari data
siPongi (website mentri lingkungan hidup dan kehutanan), pada tahun 2016 –
2021 terus terjadi pembakaran hutan terus menerus, sehingga produksi kabut asap
akan terlus berlanjut. Di sisi lain, kabut asap dapat menyebabkan terjadinya
kecelakaan (Kurniawan, 2015), sebagai contoh kecelakaan pada jalur lintas timur
(jalintim) Sumatra, tepatnya di KM 168 yang menyebabkan 5 orang tewas karena
kabut asap dari pembakaran hutan (Sudiaman, 2014).

Kabut asap akan meningkatkan frekuensi terjadinya kecelakaan. Hal ini


disebabkan karena dengan adanya kabut asap, maka batas penglihatan akan
berkurang, sehingga pengemudi tidak mengetahui keadaan sekitarnya, belum lagi
pada daerah jalan antar kota, pengemudi kendaraan mengemudikan kendaraan
mereka dengan kecepatan yang cukup tinggi dan sering terjadi saling menyalip
antar kendaraan yang memotong jalan kendaraan dari arah yang berlawanan.
Apabila terbatas dalam melihat, maka kecelakaan lalu lintas pun tidak dapat
dihindarkan.

Untuk mengatasi hal tersebut, dapat dilakukan beberapa hal. Hal yang
paling efektif adalah dengan menekan pembakaran hutan hingga pada batas
minimum. Selain itu juga bisa dari pihak kepolisian untuk mengatur pda daerah-
daerah rawan kecelakaan dengan menggunakan peralatan pengeras suara untuk
memberikan informasi keadaan lalu lintas kepada pengemudi kendaraan, ataupun
bisa dilakukan penerangan lalu lintas tambahan, seperti peningkatan intensitas
lampu jalan. Namun opsi tersebut kurang efektif baik dari segi sumber daya
maupu keterbatasan pemerintah untuk mengatur masyarakat. Oleh karena itu
diciptakan alat Cloud Hero untuk membantu mengatasi masalah tersebut.

Cloud Hero memanfaatkan teknologi Beam Sensor yaitu sensor dengan


menggunakan gelombang infra-merah untuk mengetahui jarak dengan
menggunakan sistem pemantulan gelombang itu sendiri. Karena menggunakan
gelombang, secara teori masih memungkinkan untuk merambat lurus pada daerah
berkabut. Hal ini dapat menyebabkan pengemudi mampu mengetahui daerah
sekitarnya apakah ada benda lain di sekitarnya pada radius 50 meter. Apabila
terdeteksi ada sesuatu di sekitarnya, maka sensor akan mengirim sinyal ke Buzzer
untuk membunyikan suara. Sehingga pengemudi mengetahui bahwa di sekitarnya
ada kendaraan dan mulai berhati-hati agar tidak terjadi kecelakaan.
2

1.2 Rumusan Masalah


a. Berapa jarak maksimum jangkauan sensor Cloud Hero?
b. Bagaimana pengaruh suhu terhadap kinerja sensor Cloud Hero?
c. Bagaimana pengaruh kabut terhadap kinerja sensor Cloud Hero?

1.3 Tujuan
a. Mengetahui jaangkauan maksimum sensor Cloud Hero
b. Mengetahui pengaruh suhu terhadap kinerja sensor Cloud Hero
c. Mengetahui pengaruh kabut terhadap kinerja sensor Cloud Hero
1.4 Luaran Kegiatan
a. Laporan Kemajuan
b. Laporan akhir
c. Prototype Cloud Hero
d. Artikel Ilmiah

1.5 Manfaat Kegiatan

Manfaat program kreativitas ini ditinjau dari 3 aspek:

1. Mahasiswa memperoleh wadah untuk mengembangkan kreativitas dan


inovasi dalam bidang instrumentasi melalui menciptaan prototype Cloud
Hero.
2. Adanya pengembangan produk instrumentasi Cloud Hero yang berdaya
guna untuk memberikan solusi atas permasalahan kecelakaan berkendara
di daerah berkabut yang selama ini banyak terjadi.
3. Menawarkan prototype Cloud Hero kepada masyarakat, secara khusus
calon mitra kerjasama untuk selanjutnya dikembangkan menjadi produk
yang bernilai ekonomis.

BAB 2. LANDASAN TEORI


2.1 Beam Sensor
Beam Sensor (BS) meruapak sensor jarak yang termasuk ke dalam kategori
sensor jarak fotoelektrik. Pada BS, emitter dan receiver terletak pada satu
komponen dengan membutuhkan reflektor untuk memantulkan gelombang
inframerah (Kho, 2013). Oleh karena hal tersebut, sangat memungkinkan untuk
digunakan untuk mendeteksi daerah sekitar dengan menggunakan benda lain
sebagai reflektor atau pemantul dari gelombang yang diemisikan.
3

Gambar 2.1. Beam Sensor (Muktaveen, 2019)

2.2 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja
buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan
yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus
sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau
keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan
dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan
diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan
menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah
selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm) (Mardiati, et al.,
2016)

Gambar 2.2. Buzzer (Mardiati, et al., 2016)

2.3 Kabut Asap


Kabut asap atau yang dalam bahasa Inggris disebut smog, adalah kabut
bewarna kekuningan atau kehitaman, terbentuk oleh campuran polutan di
atmosfer. Kabut asap dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti kebakaran hutan,
asap kendaraan bermotor, dan gunung meletus (Putri, 2021). Keberadaan asap
tebal ini mengganggu penglihatan para pengguna jalan yang dapat berakibat pada
peningkatan frekuensi kecelakaan lalu lintas, terutama pada daerah rawan
kecelakaan (Kurniawan, 2015).
4

Gambar 2.3. Kabut asap yang terjadi pada Provinsi Riau beberapa tahun yang lalu
(Kurniawan, 2015)

BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN


3.1 Perencanaan Produksi Cloud Hero
Pada tahap persiapan kegiatan, akan dilakukan studi literatur tambahan
untuk lebih memahami konsep dan melakukan diskusi dengan dosen pembimbing
perihal pelaksanaan kegiatan yang berlangsung, dengan harapan agar kegiatan
terlaksana dengan hambatan yang minimum. Pada tahap ini juga mulai dilakukan
pembelian bahan untuk membuat cloud hero. Metode pembelian alat yang
dilakukan adalah dengan sistem hybrid yaitu pembelian langsung dan melalui
toko online. Pembelian langsung akan lebih diutamakan, karena alat yang
dibutuhkan adalah alat elektronik, sehingga sangat penting untuk mengetahui
kualitas alat secara langsung, maka dari itu dilakukan pembelian langsung.
Namun, mengingat belum tentu semua komponen akan ada pada saat melakukan
pembelian langsung, oleh karena itu akan dilakukan pembelian melalui toko
online. Pada satu sisi pembelian dengan metode ini akan lebih mengeluarkan
sedikit biaya dibandingkan dengan pembelian langsung, namun karena kualitas
komponen masih belum diketahui dan waktu pengiriman juga tidak pasti, oleh
karena itu akan diutamakan pembelian komponen melalui sistem pembelian
langsung.

3.2 Tahap Produksi Cloud Hero


Untuk sistematika produksi Cloud Hero dapat dilihat pada flowchart
dibawah.
5

Gambar 3.1 Flowchart Kegiatan yang akan dilaksanakan

Segala Kegiatan dilaukan dengan pengawasan dari Dosen Pembimbing dan


jasa Instrumentasi untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dan pengeluaran
dana tambahan karena kerusakan saat pembuatan alat.

3.3 Uji Coba Cloud Hero


Untuk uji coba alat akan dilakukan pada keadaan dan situasi yang berbeda.
Uji coba pertama dilakukan pada keadaan normal (suhu ruangan cuaca cerah). Uji
coba kedua dilakukan pada situasi hujan, dimana rangkaian skema akan dilakukan
pengukuran jarak namun diberikan percikan air secara konstan. Uji coba ketiga
adalah pada saat suasana sangat panas. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
resistansi alat terhadap panas eksternal, agar pada saat digunakan pada keadaan
sebenarnya, cloud hero tidak overheat. Uji coba terakhir adalah dengan cara
memberikan suasana kabut berasap dengan intensitas tinggi, untuk mengetahui
6

ketahanan alat tersebut apabila kabut asap penghalang berintensitas tinggi, apakah
cloud hero masih mampu mendeteksi keadaan sekitarnya.

3.4 Evaluasi Kelayakan Cloud Hero


Pada tahap evaluasi kegiatan, akan dilakukan proses pembahasan kembali
mengenai uji coba yang telah dilakukan untuk mengetahui kelemahan dan
kelebihan dari alat ini, serta akan dilakukan peberian kuisioner dan wawancara
terbatas pada masyarakat mengenai ketertarikan mereka terhadap alat ini.
Masyarakat yang dimaksud dala konteks ini adalah para pencinta otomotif dan
ahli instrumentasi, kepada pihak polantas dan BNPB mengenai efektivitas Cloud
Hero.

Kuisioner akan dilakukan menggunakan google forms untuk


meminimalisasi kontak dengan target, serta wawancara juga akan mengutamakan
metode online seperti prosesi penelponan, jika tidak memungkinkan maka harus
ditiadakan untuk masyarakat tersebut, namun apabila orang tersebut dikira
memiliki saran yang bagus untuk keberlanjutan prototype ini maka akan
dilakukan wawancara secara langsung dengan menggunakan protokol kesehatan
yang ketat.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Rencan
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp) a
1. Perlengkapan yang dibutuhkkan 3.676.000 Anggar
2. Bahan habis pakai 870.000 an
3. Perjalanan 500.000 Biaya
yang
4. Lain-lain 700.000
dikelua
Jumlah 5.746.000
rkan
dapat diamati melalui tabel berikut:

Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

4.2 Jadwal Kegiatan


Rencana kegiatan yang akan dilakukan dapat kita amati pada tabel berikut:
7

Jenis Bulan
No. Person Penanggung-jawab
Kegiatan 1 2 3 4
1. Persiapan Alat Naumi
2. Pembuatan Vincent
Alat
3. Uji Coba Alat Elsi
4. Evaluasi Caca dan Olive
Tabel 4.2 Rencana Kegiatan
8

DAFTAR PUSTAKA

Kho, D., 2013. Teknik Elektronika. [Online]


Available at: https://teknikelektronika.com/pengertian-proximity-sensor-sensor-
jarak-jenis-jenis-sensor-proximity/
Kurniawan, D., 2015. Tribun Medan. [Online]
Available at: https://medan.tribunnews.com/2015/10/22/kabut-asap-tingkatkan-
kemacetan-dan-kecelakaan
Mardiati, R., Ashadi, F. & Sugihara, G. F., 2016. Rancang Bangun Prototipe
Sistem Peringatan Jarak Aman pada Kendaraan Roda Empat Berbasis
Mikrokontroler ATMEGA32. TELKA, pp. 53 - 61.
Muktaveen, F., 2019. Info Sistem Keamanan. [Online]
Available at: https://www.infosistemkeamanan.com/2019/05/cara-pasang-sensor-
beam-alarm-albox.html
Putri, V. K. M., 2021. Penyebab Bencana Kabut Asap dan Dampaknya. [Online]
Available at:
https://www.kompas.com/skola/read/2021/08/31/110000169/penyebab-bencana-
kabut-asap-dan-dampaknya
Sudiaman, M., 2014. Republika. [Online]
Available at: https://nasional.republika.co.id/berita/ndc5b0/tabrakan-di-jalintim-
akibat-kabut-asap-lima-orang-tewas
9

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping


Biodata Ketua Pelaksana
10

Biodata Anggota 1
11

Biodata Anggota 2
12

Biodata Anggota 3
13

Biodata Anggota 4
14

Biodata Dosen Pendamping


15
16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Perlengkapan yang diperlukan Jumlah Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
- Beam sensor 6 buah 435.000 2.610.000
- Buzzer 6 buah 35.000 210.000
- Power supply 3 buah 150.000 450.000
- Kabel 4 meter 9.000 36.000
- Papan LJK 5 buah 20.000 100.000
- Project board 6 buah 45.000 270.000
SUB TOTAL (Rp) 3.676.000
2. Bahan Habis Pakai Jumlah Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
- Alat soldier 2 set 240.000 480.000
- Pulpen 15 buah 3.000 45.000
- Penggaris 5 buah 5.000 25.000
- Correction pen 2 buah 10.000 20.000
- Masker medis KN95 15 buah 10.000 150.000
- Handsanitizer 5 buah 20.000 100.000
- Kertas HVS 1 rim 50.000 50.000
SUB TOTAL (Rp) 870.000
3. Perjalanan Jumlah Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
- Transport lokal (untuk 2 kali 250.000 500.000
keperluan pembelian
bahan dan uji coba) (pp)
SUB TOTAL (Rp) 500.000
4. Lain-lain Jumlah Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
- Biaya berlangganan 5 orang 70.000 350.000
internet (3 bulan)
- Biaya pemakaian pulsa 5 orang 20.000 100.000
- Biaya Jasa Instrumentasi 1 orang 250.000 250.000
SUB TOTAL (Rp) 700.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 5.746.000

(Terbilang Lima juta Tujuh ratus Empat puluh enam ribu rupiah)
17

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan PembagianTugas


Alokasi
Program Bidang Waktu Uraian
No Nama /NIM
Studi Ilmu (jam/minggu Tugas
)
Vincent Fisika
1 Fisika 12 jam Ketua
Milano/1908521012 Material
Ni Kadek Udgitha Fisika
2 Fisika 10 jam Anggota
Elsiani/2008521020 Medis
Ade Nisa Dali Fisika
3 Fisika 10 jam Anggota
Sinaga/2108521020 Medis
Naumi Fisika
4 Fisika 10 jam Anggota
Paramitha/19085210 Medis
Olivia Ester Fisika
5 Fisika 10 jam Anggota
Tambunan/2108521019 Medis
Pembagian Tugas:
NO NAMA Deskripsi Tugas Uraian Tugas
 Membuat proposal pengajuan
dengan rincian biaya yang
1. Vincent Milano akan di keluarkan Ketua Pelaksana
 Mengawasi dan Membantu
Proses Pembuatan prototype
 Membantu Pembuatan Laporan
Ni Kadek Udgitha dan Proposan Pengajuan
2. Anggota Pelaksana 1
Elsiani  Membeli alat dan Komponen
elektronik yang dibutuhkan
● Membantu Pembuatan Laporan
dan Proposal Pengajuan
Ade Nisa Dali
3. ● Menghubungi pewawancara Anggota Pelaksana 2
Sinaga
yang akan digunakan sebagai
media untuk evaluasi alat
● Membantu Pembuatan Laporan
dan Proposan Pengajuan
4. Naumi Paramitha ● Membantu Proses pembuatan Anggota Pelaksana 3
alat dan penanggung jawab
saat uji coba
● Membantu Pembuatan Laporan
Olivia Ester dan Proposan Pengajuan
5. ● Survey tempat melakukan uji Anggota Pelaksana 4
Tambunan
coba
18

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


19

Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang akan Dikembangkan

Cloud Sensor merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui keadaan


sekitarnya dengan cara memancarkan sinar inframerah dan jika ada benda pada
jangkauan sinar tersebut, maka sinar akan dipantulkan kembali ke receiver. Saat
reciever mendeteksi adanya sinar inframerah yang dipantulkan, maka sensor akan
mengirim sinyal ke buzzer. Buzzer yang diberi sinyal oleh sensor kemudian
berbunyi, yang mana memberi informasi pada pengemudi bahwa ada benda pada
daerah sekitar, sehingga pengemudi bisa berhati-hati dalam mengemudikan
kendaraannya.
Cloud Sensor akan diletakan pada bagian kap mesin (untuk mobil) atau
bagian depan di bawah plat nomor kendaraan (untuk motor). Lokasi ini dipilih
agar jangkauan sensor cukup luas dan tidak menutupi penglihatan pengemudi
kendaraan bermotor.

Anda mungkin juga menyukai