SISTEM KONTROL
TEMPAT SAMPAH OTOMATIS BERBASIS
ARDUINO
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Projek Sistem
Kontrol yang menjadi salah satu tugas untuk menyelesaikan mata kuliah Mekatronika
(MSB – 312) kelas AA. Tugas besar Ini Berjudul ” Tugas Projek Aplikasi Sistem
Kontrol Tempat Sampah Otomatis Berbasis Arduino “
Laporan ini disusun sebagai hasil dari kerja keras, dedikasi, dan kolaborasi
tim proyek yang terdiri dari para mahasiswa dan dosen pembimbing. Proyek ini
merupakan bagian dari upaya kami untuk menciptakan solusi inovatif dalam
pengelolaan sampah yang efisien dan ramah lingkungan. Serta mengharapkan
kelulusan pada mata kuliah ini.
Kami berharap laporan ini dapat memberikan pemahaman yang jelas tentang
proyek ini kepada pembaca. Semoga laporan ini dapat memberikan kontribusi positif
dalam pengembangan teknologi yang berkaitan dengan pengelolaan sampah.
Akhir kata, kami berharap laporan ini dapat memberikan manfaat dan menjadi
referensi yang berguna bagi mereka yang tertarik dalam pengembangan teknologi
tempat sampah otomatis berbasis Arduino.
Hormat Kami.
5 Juni 2023
i
DAFTAR ISI
ii
3.4 Langkah Kerja ................................................................................................... 18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Perlu tempat sampah yang mampu membuka dan menutup secara otomatis,
sebagai implementasi dari kemajuan teknologi yang ada di era saat ini.
2. Perlu tempat sampah yang dapat menghindari kontak langsung tangan manusia
dengan tempat sampah agar terhindar dari bakteri atau debu yang ada ditempat
sampah.
Adapun batasan masalah pada tugas projek aplikasi sistem kontrol ini adalah
sebagai berikut:
2. Tempat sampah ditaruh diteras rumah yang ada atapnya tidak di taruh diluar
rumah.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Kontrol
Sistem kontrol otomatis adalah sistem kontrol umpan balik dengan acuan
masukan atau keluaran yang dikehendaki dapat konstan atau berubah secara
perlahan dengan berjalannya waktu dan tugas utamanya adalah menjaga keluaran
sebenarnya berada pada nilai yang dikehendaki dengan adanya gangguan.
Pemakaian sistem control otomatis dalam segala bidang keteknikan masa kini
semakin banyak dipakai. Hal ini disebabkan sistem kontrol otomatis mempunyai
banyak keunggulan dibandingkan dengan sistem kontrol konvensional (manual),
yaitu dari segi kecepatan, ketepatan dan pemakaian tenaga manusia yang relatif
lebih sedikit. Apalagi ditunjang dengan pengembangan dunia elektronika,
pneumatika maupun hidrolik.
3
listrik di tengah-tengah adanya variasi beban daya listrik, dan kontrol otomatis
tekanan dan suhu dari proses kimiawi. Dalam sistem control otomatis, terdapat
elemen-elemen penyusun, yaitu :
A. Sensor/Tranduser
Sensor adalah suatu komponen yang mendeteksi keluaran atau informasi
lainnya yang diperlukan dalam siste kontrol. Sedangkan tranduser adalah
suatu komponen yang mampu merubah besaranbesaran non listrik
(mekanis, kimia atau yang lainnya) menjadi besaranbesaran listrik atau
sebaliknya.
B. Kontroler
Kontroler adalah suatu komponen, alat, atau peralatan (berupa mekanis,
pneumatik, hidrolik, elektronik atau gabungan darinya) yang mampu
mengolah data masukan dari membandingkan respon plant (hasil
pembacaan dari keluaran plant) dan referensi yang dikehendaki untuk
dikeluarkan menjadi suatu data perintah atau disebut sinyal kontrol.
C. Actuator
Aktuator adalah suatu komponen, alat atau peralatan (berupa mekanis,
pneumatik, hidrolik, elektronik atau gabungan dari hal tersebut) yang
mampu mengolah data perintah (sinyal kontrol) menjadi sinyal aksi ke
suatu plant.
2.2 Arduino
4
Selain itu, Arduino juga sudah menggunakan bahasa pemrograman Arduino
Language yang sedikit mirip dengan bahasa pemrograman C++.
2. Pin
A. Pin digital
Pin ini dapat menerima atau mengirim sinyal digital. Digital
berarti sinyal yang diterima atau dikirimkan akan bernilai 1
atau 0 alias HIGH atau LOW. Kebanyakan perangkat Arduino
memiliki 14 pin input output digital.
B. Pin analog
Pin analog pada arduino adalah pin yang digunakan untuk
menerima input analog. Ia dapat menerima tegangan analog
dari 0V sampai dengan 5V. Umumnya, setiap jenis Arduino
memiliki setidaknya satu pin analog.
3. Konektor
Komponen yang terakhir adalah konektor. Arduino sendiri memiliki
dua jenis konektor yang cukup penting, yaitu power konektor dan
serial konektor.
A. Power konektor
5
Power konektor adalah konektor yang digunakan untuk
menyalurkan daya untuk Arduino. Daya ini digunakan untuk
menghidupkan Arduino dan juga perangkat lain yang
terhubung dengannya, seperti sensor dan layar monitoring.
B. Serial konektor
Serial konektor ini biasanya digunakan untuk menghubungkan
Arduino dengan perangkatmu seperti komputer atau laptop.
Konektor ini menggunakan port USB standar pada Arduino.
Selain itu, konektor ini juga dapat digunakan sebagai power
konektor. Namun, serial konektor hanya diimplementasikan
pada perangkat Arduino yang lebih baru.
➢ Modul Arduino yang tersedia sudah siap digunakan (shield) seperti modul
GPS, LAN, dan SD card reader.
➢ Harga yang relatif terjangkau.Mudah digunakan oleh pemula.
➢ Ada banyak library yang dapat digunakan untuk memudahkan kamu
dalam bereksperimen.
➢ Memiliki port USB yang dapat digunakan untuk transfer data dan untuk
mengalirkan sumber daya.
➢ Memiliki Arduino IDE yang digunakan untuk menulis dan meng-upload
program ke mikrokontroler.
➢ Konsumsi daya yang rendah.
6
➢ Beberapa tipe Arduino tidak menyediakan
modul wired atau wireless secara built-in.
➢ Memiliki kapasitas memori yang kecil.
➢ Ruang penyimpanan terpotong karena digunakan untuk bootloader.
➢ Memiliki clock speed yang rendah.
1. Arduino unod
Arduino Uno adalah papan mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet).
Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat
digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator
kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk
mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya
menghubungkan papan Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan
kabel USB atau listrik dengan AC yang ke adaptor DC atau baterai untuk
menjalankannya.
2. Arduino mega
Arduino Mega adalah papan mikrokontroler yang berbasis pada
ATmega2560. Memiliki 54 pin input / output digital (15 dapat digunakan
sebagai output PWM), 16 input analog, 4 UART (port serial perangkat
keras), osilator kristal 16 MHz, koneksi USB, colokan listrik, header ICSP,
dan tombol reset. Berisi semua yang dibutuhkan untuk mendukung
7
mikrokontroler, cukup menghubungkan ke komputer dengan kabel USB atau
nyalakan dengan adaptor AC ke DC atau baterai untuk memulai. Board
Mega 2560 kompatibel dengan shields yang dirancang untuk Uno dan bekas
board Duemilanove atau Diecimila. Mega 2560 adalah update ke Arduino
Mega, yang digantikannya.
3. Arduino Nano
Sepertinya namanya, Nano yang berukulan kecil dan sangat sederhana ini,
menyimpan banyak fasilitas. Sudah dilengkapi dengan FTDI untuk
pemograman lewat Micro USB. 14 Pin I/O Digital, dan 8 Pin input Analog
(lebih banyak dari Uno). Dan ada yang menggunakan ATMEGA168, atau
ATMEGA328.
4. Arduino fio
Arduino Fio adalah papan mikrokontroler dengan mikrokontroler
ATmega328P bekerja pada tegangan 3.3V dan 8 MHz. Arduino ini memiliki
14 digital pin input / output (dimana 6 dapat digunakan sebagai output
8
PWM), 8 input analog, resonator on-board, tombol reset, dan lubang untuk
pemasangan pin header. berbeda dengan arduino lainya, arduino fio
memiliki koneksi untuk baterai Lithium Polymer. Arduino Fio juga
mempunyai Soket XBee tersedia di bagian bawah papan.
2.6 Sensor
1. Sensor Akselerometer
Sensor Akselerometer adalah sensor yang mendeteksi perubahan posisi,
kecepatan, orientasi, goncangan, getaran, dan kemiringan dengan gerakan
indra. Akselerometer analog ini dapat digolongkan lagi menjadi beberapa
yang berbeda berdasarkan variasi konfigurasi dan sensitivitas. Berdasarkan
pada sinyal keluaran, Akselerometer analog menghasilkan tegangan variabel
konstan berdasarkan jumlah percepatan yang diterapkan pada
9
Akselerometer. Selain Akselerometer Analog, Akselerometer ini juga
digital.
2. Sensor Cahaya
Sensor Cahaya atau Light Sensor adalah Sensor analog yang digunakan
untuk mendeteksi jumlah cahaya yang mengenai Sensor tersebut. Sensor
cahaya analog ini dapat diklasifikasikan lagi menjadi beberapa jenis seperti
foto-resistor, Cadmium Sulfide (CdS), dan fotosel.
Light dependent resistor atau LDR dapat digunakan sebagai sensor cahaya
analog yang dapat digunakan untuk menghidupkan dan mematikan beban
secara otomatis berdasarkan intensitas cahaya yang diterimanya. Resistansi
LDR akan meningkat apabila intensitas cahaya menurun. Sebaliknya,
Resistansi LDT akan menurun apabil intensitas cahaya yang diterimanya
bertambah
10
3. Sensor Tekanan
Sensor Tekanan atau Pressure Sensor adalah Sensor yang digunakan untuk
mengukur jumlah tekanan yang diterapkan pada sebuah sensor. Sensor
tekanan akan menghasilkan sinyal keluaran analog yang sebanding dengan
jumlah tekanan yang diberikan. Sensor piezoelektrik adalah salah satu jenis
sensor tekanan yang dapat menghasilkan sinyal tegangan keluaran yang
sebanding dengan tekanan yang diterapkan padanya.
4. Sensor Suhu
Sensor Suhu atau Temperature Sensor adalah Sensor tersedia secara luas
baik dalam bentuk sensor digital maupun analog. Ada berbagai jenis sensor
suhu yang digunakan untuk aplikasi yang berbeda.Salah satu Sensor Suhu
adalah Termistor, yaitu resistor peka termal yang digunakan untuk
mendeteksi perubahan suhu. Apabila Suhu meningkat, resistansi listrik dari
termistor akan meningkat juga. Sebaliknya, jika suhu menurun, maka
resistansi juga akan menurun.
5. Sensor Ultrasonik
Sensor Ultrasonik adalah jenis sensor non-kontak yang dapat digunakan
untuk mengukur jarak serta kecepatan suatu benda. Sensor Ultrasonik
bekerja berdasarkan sifat-sifat gelombang suara dengan frekuensi lebih besar
daripada rentang suara manusia. Dengan menggunakan gelombang suara,
Sensor Ultrasonik dapat mengukur jarak suatu objek (mirip dengan
11
SONAR). Sifat Doppler dari gelombang suara dapat digunakan untuk
mengukur kecepatan suatu objek.
2.8 Servo
Servo Motor adalah perangkat listrik yang digunakan pada mesin-mesin industri
pintar yang berfungsi untuk mendorong atau memutar objek dengan kontrol yang
dengan presisi tinggi dalam hal posisi sudut, akselerasi dan kecepatan, sebuah
kemampuan yang tidak dimiliki oleh motor biasa. Jika Anda ingin memutar dan
mengarahkan objek pada beberapa sudut atau jarak tertentu, maka Anda harus
menggunakan Servo Motor. Hal ini dimungkinkan dengan kombinasi motor
biasa dan tambahan sensor dalam hal ini berupa encoder untuk umpan balik
posisi. Kontroler dari servo motor yang lebih dikenal dengan nama servo drive
adalah bagian yang paling penting dan canggih dari sebuah servo motor, karena
dirancang untuk presisi tinggi tersebut.
12
BAB III
METODOLOGI
Input
Arus Listrik Output
Proses alat pembuka dan
penutup Tempat Sampah
Output
Tutup tempat sampah
membuka 2 detik
Output
Tutup tempat sampah
menutup 1.5 detik
1. Arus listrik sebagai input awal pada rangkaian tempat sampah otomatis
2. Ultrasonic sensor module HC – SR04 sebagai input selanjutnya untuk
mendeteksi pergerakan tangan pada saat membuang sampah dengan jarak
70cm
13
3. Arduino Nano sebagai penghantar program pada tempat sampah otomatis
4. Servo sebagai penggerak untuk membuka dan menutup tempat sampah
5. Kabel jumper berfungsi untuk menghubungkan semua komponen rangkaian
agar dapat bekerja, Untuk menghubungkan sensor ultrasonic ke arduino
digunakan kabel jumper berjenis male to female, sementara untuk
menghubungkan servo ke arduino digunakan kabel jumper berjenis male to
male
6. Proses alat pembuka dan penutup sampah secara otomatis merupakan output
yang dihasilkan dari rangkaian ini
Membuka tutup
MULAI tempat sampah
Menunggu 2 detik
SENSOR JARAK
Aktivitas
100 CM
Menutup tempat
MOTOR SERVO
sampah
BERGERAK
SELESAI
14
Keterangan :
Keterangan Blok Diagram pada saat tempat sampah menerima sensor tangan
yang diletakkan di depan sensor ultrasonic dengan jarak 70 cm. Sensor tersebut akan
diteruskan pada motor servo dan memberikan reaksi terbukanya tutup tempat sampah
pintar dengan jeda dua detik. Sampah yang akan ditampung di tempat sampah pintar
dapat dimasukan kedalam. Setelah itu motor servo bergerak kembali kearah dalam
dengan waktu 1.5 detik sehingga tempat sampah pintar tertutup kembali.
15
5. Servo Towerpro MG90
16
//Tempat Sampah Otomatis
void setup() {
Serial.begin(9600);
void loop() {
delay(50);
int jarak = sonar.ping_cm(); // Variabel "Jarak" untuk menampung hasil pengukuran jarak
Serial.println(jarak);
if((jarak>0)&&(jarak<=100))
17
(-) Skema Rangkaian :
18
3.5 Rancangan Anggaran Biaya (RAB)
Total : Rp153.000
#Catatan Tambahan
• Jenis sinyal yang digunakan adalah PWM (Pulse Width Modulation):
Arduino juga dapat menghasilkan sinyal PWM yang berguna untuk
mengontrol kecepatan motor atau servomotor. Pada tempat sampah otomatis,
sinyal PWM dapat digunakan untuk mengontrol gerakan atau waktu yang
digunakan dalam mekanisme pembukaan atau penutupan.
• Tempat sampah otomatis berbasis Arduino dapat dirancang dengan
menggunakan baik sistem open loop atau closed loop, tergantung pada
kebutuhan dan persyaratan proyek tersebut.
o Sistem Open Loop: Dalam sistem open loop, Arduino memberikan
instruksi atau sinyal untuk menjalankan mekanisme pembukaan atau
penutupan tempat sampah tanpa menerima umpan balik atau informasi
tentang keadaan aktual dari tempat sampah. Ini berarti bahwa Arduino
tidak secara langsung memantau apakah tempat sampah benar-benar
terbuka atau tertutup. Sistem open loop lebih sederhana dan biasanya
digunakan jika umpan balik langsung tidak diperlukan atau jika
pemantauan real-time tidak menjadi kebutuhan yang kritis.
o Sistem Closed Loop: Dalam sistem closed loop, Arduino
menggunakan sensor atau umpan balik lainnya untuk memantau
keadaan aktual dari tempat sampah. Misalnya, Arduino dapat
menggunakan sensor switch atau sensor optik untuk mendeteksi
apakah tempat sampah sudah terbuka atau tertutup dengan benar.
Dengan umpan balik ini, Arduino dapat mengontrol mekanisme
19
pembukaan atau penutupan secara lebih akurat dan responsif. Sistem
closed loop memberikan kemampuan untuk memonitor dan
menanggapi kondisi tempat sampah secara real-time.
Pada tempat sampah yang kami gunakan termasuk kedalam jenis closed loop
• Adanya tambahan link (kawat penyambung) sangat berpengaruh pada
mekanisme buka tutup tempat sampah karena apabila tidak adanya tambahan
link maka motor servo tidak akan dapat melakukan sistem buka tutup pada
tempat sampah
20
BAB IV
4.1 Analisa
2. Komponen Utama:
3. Keuntungan:
21
a. Otomatisasi: Proyek ini mengurangi keterlibatan manusia dalam
pengelolaan sampah, sehingga lebih efisien dan mengurangi kegiatan manual.
b. Kebersihan Lingkungan: Dengan mengurangi kontak manusia dengan
sampah, proyek ini membantu menjaga kebersihan lingkungan.
4.2 Kesimpulan
22
DAFTAR PUSTAKA
https://www.dicoding.com/blog/apa-itu-arduino/
https://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jte/article/view/750
https://podomorouniversity.ac.id/jenis-jenis-arduino/
https://www.dicoding.com/blog/flowchart-adalah/
https://teknikelektronika.com/pengertian-sensor-jenis-jenis-sensor/
23