Anda di halaman 1dari 9

RABIT : Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Univrab ISSN CETAK : 2477-2062

Volume 8 No. 2 | Juli 2023: Hal : 164-172 ISSN ONLINE : 2502-891X

OPTIMALISASI KINERJA MIKROKOMPUTER RASPBERRY Pi PADA SMART


GREENHOUSE BERBASIS INTERNET OF THINGS (IoT) DENGAN ALGORITMA
FORECASTING MOVING AVERAGE
1)
Darsono Nababan, 2) Valeriano Fajar Alexandro Nipu, 3)Rizald, 4)
Budiman Baso, 5)Diki
Arisandi
1,2,3,4)
Teknologi Informasi, Fakultas Pertanian, Universitas Timor
5)
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Abdurrab
1,2,3,4)
Jln. Eltari-Km. 09 Kelurahan Sasi-Kecamatan Kota Kefamenanu-Indonesia
5)
Jl. Riau Ujung No. 73, Tampan, Air Hitam, Payung Sekaki, Air Hitam, Kec. Payung Sekaki, Kota Pekanbaru
E-mail : darsono.nababan@unimor.ac.id, fajarnipu62@gmail.com, risaldsyarifuddin@gmail.com,
budimanbaso@gmail.com, diki@univrab.ac.id

ABSTRAK
Smart Greenhouse merupakan sebuah terminologi konsep pertanian di era revolusi 4.0 yang sedang marak saat ini
untuk membangun rumah kaca system cerdas. Kecerdasan yang dapat diimplementasikan adalah pemantauan dan
pengendalian secara mudah dengan Mikrokomputernya yaitu Raspberry Pi sebagai running program dan
parameternya adalah Suhu Udara, Kelembaban Udara, Sinar UV dan Kelembaban Tanah. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui optimalisasi parameter-parameter tersebut pada smart greenhouse dengan menggunakan metode
forecasting moving average sehingga dalam penerapannya melalui pengamatan dan pengendalian ketiga sensor
tersebut pada Smart Greenhouse agar dapat digunakan seefektif mungkin. Ketiga parameter tersebut yang
dipelajari selama 3 bulan, diambil melalui alat dengan jangkauan waktu dari 08:00-16:00 WITA. Total dataset
adalah 500 deret dengan 4 variabel. Peramalan ini menggunakan metode moving average. Evaluasi yang
digunakan adalah MSE dan RMSE dengan hasil sensor suhu dan kelembaban udara (DHT22) sebesar 0,466, sensor
uv (GUVA-S112SD) sebesar 56,198, dan sensor kelembaban tanah (Capital Soil Moisture) sebesar 65025,0.

Kata Kunci: IoT, Mikrokomputer, Raspberry Pi, Rumah kaca, Forecasting

ABSTRACT
Smart Greenhouse, a concept terminology in the 4.0 revolution era that is currently rife at this time to build smart
greenhouses. Intelligence that can be implemented is easy monitoring and control with the Microcomputer, namely
the Raspberry Pi as a running program and the parameters are Air Temperature, Air Humidity, UV Light and Soil
Moisture. Where the application is the observation and control of the three sensors in the Smart Greenhouse so
that they can be used as effectively as possible. These three parameters were studied for 1 week, taken through a
tool at 08:00-16:00 WITA. The total dataset is 500 series with 4 variables. This forecast uses the moving average
method. The evaluation used was MSE and RMSE with the results of the temperature and humidity sensor (DHT22)
of 0.466, the uv sensor (GUVA-S112SD) of 56.198, and the soil moisture sensor (Capital Soil Moisture) of 65025.0.

Keyword: IoT, Microcomputers, Raspberry Pi, Greenhouses, Forecasting

pengguna dimana tidak bisa melakukan


PENDAHULUAN controling dan monitoring secara terus
Smart Greenhouse merupakan sebuah menerus yang mengharuskan pengguna harus
bangunan konstruksi yang memiliki ke lokasi, sehingga diperlukannya sebuah
kecerdasan untuk membudidayakan tumbuh sistem berbasis internet untuk controling dan
kembang tanaman dengan cara melakukan monitoring kondisi di dalam greenhouse agar
pengaturan pada variabel tanaman tersebut, pengguna bisa segera memberikan perawatan
kebanyakan greenhouse terbuat dari bahan kepada tanaman [3].
kaca maupun plastik [1]. Fungsi greenhouse Internet of Things (IoT) yang bisa digunakan
yaitu memanipulasi kondisi lingkungan agar secara jarak jauh dalam mengotrol tumbuh
tanaman di dalamnya dapat berkembang secara kembang tanaman hanya dengan
optimal [2]. Namun terdapat kendala bagi memanfaatkan jaringan internet [4],
DOI : https://doi.org/10.36341/rabit.v8i2.3452 Some rights reserved BY-NC-SA 4.0 International License

164
RABIT (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Univrab)
Volume 8 No. 2 | Juli 2023: Hal : 164-172

diharapkan bisa membantu pengguna agar Raspberry Pi untuk melakukan komputasi


mempermudah dalam controling maupun dengan bahasa pemrograman python dari data
monitoring dalam membudidayakan tanaman. yang dihasilkan oleh pembacaan setiap sensor
Konsep smart greenhouse adalah mengatur sehingga bisa dilakukannya forecasting
serta menyesuaikan dan memodifikasi iklim dengan metode moving average.
untuk mengoptimalisasi kondisi dan proses Forecasting adalah suatu usaha untuk
pertumbuhan tanaman yang ada di dalam memprediksi kejadian di masa mendatang
greenhouse melalui peralatan mikrokomputer dengan melakukan pengujian di masa lalu,
dan perangkat monitoring seperti sensor- variasi data forecasting yang terjadi biasanya
sensor yang dapat dikendalikan secara jarak mingguan, bulanan, atau bahkan triwulanan
jauh [5]. [7]. Metode peramalan yang paling umum
Dalam penerapan konsep smart greenhouse ini digunakan adalah runtun waktu (time series).
tentu dapat berpengaruh pada kualitas Runtun waktu (time series) merupakan metode
tanaman. Tanaman dikatatakan berkualitas peramalan untuk menganalisa dan
apabila suhu udara dan kelembapan udara mempertimbangkan penggunaan waktu secara
tidak mengalami kondisi yang ekstrim teratur dari keterbacaan data yang ditangkap
sehingga tidak mengakibatkan tanaman layu, setiap sensor yang digunakan dalam sebuah
intensitas sinar uv yang tidak berlebihan smart greenhouse. Peramalan ini juga
sehingga tidak mempengaruhi tanaman membutuhkan suatu metode untuk
tersebut kering, serta kelembapan pada tanah menganalisa dataset yang di hasilkan dari
yang tidak sangat lembab dan terlalu kering keempat variabel tersebut (data suhu udara,
sehingga tidak mengakibatkan busuk batang data kelembapan udara, data intesitas sinar uv
yang akhirnya mempengaruhi kualitas pada dan data kelembapan tanah). Metode yang
tanaman itu sendiri. Untuk mengurangi dapat digunakan dalam menganalisi keempat
dampak tersebut agar tidak terjadi kerusakan variabel tersebut adalah metode MA (Moving
pada tanaman, maka dibutuhkan sebuah usaha Average). Metode MA (Moving Average)
dalam memaksimalkan konsep ini, sehingga merupakan metode rata-rata bergerak tunggal
bisa dioptimalkan keadaannya di dalam smart yang menggunakan sejumlah data aktual untuk
greenhouse maka usaha yang dapat digunakan mengidentifikasi pola pada masa yang akan
adalah forecasting. datang [8].
Sebelumnya telah ada penelitian terdahulu
yang pernah dilakukan seorang peneliti dengan METODE
judul “Penggunaan Iot (Internet Of Things) Jenis dari penelitian serta teknik pengumpulan
Untuk Mengatur Kelembaban Tanah Pada data ini menggunakan pendekatan kuantitatif
Tanaman Holtikultura Menggunakan Arduino dikarenakan penelitian dilakukan dengan
Uno Menuju Smart Farm” [6]. Peneliti memprediksi time series ke beberapa variabel
tersebut berhasil memanfaatkan teknologi yang dihitung sensor berupa angka-angka [9].
sensor yang dikendalikan oleh arduino sebagai Mulai dari pengumpulan data, estimasi, serta
running program dalam mengirim data perhitungan hasil yang disajikan. Sedangkan
kelembaban tanah pertanian secara berulang metode yang digunakan untuk menyelesaikan
dan melakukan kontrol terhadap alat penyiram masalah dalam permalan moving average.
tanaman yang digunakan. Sehingga pada Metode Moving Average atau dalam bahasa
penelitian ini, peneliti akan menggunakan indonesianya disebut rata-rata bergerak

DOI : https://doi.org/10.36341/rabit.v8i2.3452 Corresponding Author : Darsono Nababan

165
RABIT (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Univrab)
Volume 8 No. 2 | Juli 2023: Hal : 164-172

merupakan suatu metode peramalan yang kelembapan, intensitas sinar UV dan


dilakukan dengan mengambil sekelompok kelembapan tanah) akan terbaca dan
nilai pengamatan, mencari nilai rata-rata tersimpan di server (Thingspeak).
tersebut sebagai ramalan untuk periode yang c. Untuk pengomptimalan data-data
akan datang [10]. Rumus perhitungannya yang sudah tersimpan di database
yaitu: (Thingspeak), peneliti akan
𝑥𝑡 +𝑥𝑡 −1+ 𝑥𝑡 −2+ …+ 𝑥𝑡 −𝑛+1 menggunakan python untuk
𝑆𝑡 = menganalisis dengan menggunakan
𝑛
peramalan (forecasting).
3. Output
Adapun tahapan penelitian yang mencakup \Keluaran dari pemprosesan akan berupa
langkah-langkah pelaksanaan yang akan hasil peramalan (forecasting) suhu
diambil oleh peneliti mulai dari awal hingga udara, kelembapan udara, intensitas sinar
akhir yang ditampilkan pada gambar di bawah. UV, dan kelembapan tanah.
Dataset diperoleh dari data perhitungan sensor
selama satu minggu yang kemudian di simpan
pada server thingspeak yang dihasilkan
melalui alat dengan waktu pukul 08:00-16:00
WITA, serta satuan untuk suhu adalah derajat
celcius, kelembapan adalah relative humidity,
dan intensitas sinar UV adalah nano meter.
Bentuk dataset yang digunakan berupa time
series. Data rentet waktu ini terdiri dari 16.715
Gambar 1. Flowchart Algoritma Forecasting baris data mentah dengan empat baris data
Moving Average variabel, yang kemudian melalui tahap
1. Input cleaning jumlah data nya tersisa 500 baris
Pada tahapan ini peneliti menggunakan dengan rincian data suhu udara, data
sensor suhu dan kelembapan (DHT22), kelembapan udara, data uv dan data
sensor intensitas sinar UV (GUVA- kelembapan tanah. Dataset ini kemudian di
S12D), dan Sensor kelembapan tanah konversi ke dalam bentuk csv untuk bisa di
Capital Soil Moisture untuk memperoleh program di dalam pyhton.
data dari sebuah smart greenhouse. Terakhir dilakukan analisis data
2. Process dengan menggunakan bahasa pemrograman
Tahapan ini akan menjeleskan detail dari python yang dilakukan secara bertahap,
pelaksanaan yang akan peneliti lakukan Python adalah bahasa pemrograman
berikut adalah penjelasannya: interpretatif dengan banyak kegunaan serta
a. Peneliti menggunakan Raspberry Pi penggunaanya yang open source [11]. Adapun
sebagai instrumen penelitian untuk gambar yang akan menampilkan workflow dari
melakukan running program dari analisis yang dilakukan menggunakan bahasa
ketiga sensor yang sudah pemrograman python.
dihubungkan.
b. Peneliti menghubungkan perangkat
android melalui wifi atau jaringan
internet sehingga data (suhu,
DOI : https://doi.org/10.36341/rabit.v8i2.3452 Corresponding Author : Darsono Nababan

166
RABIT (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Univrab)
Volume 8 No. 2 | Juli 2023: Hal : 164-172

Mulai sehingga menampilkan 5 data awal dan 5 data


akhir, seperti yang tertampil pada tabel 1 dan
Memasukan Data yang Diambil tabel 2.

Identifikasi Model Tabel 1. Tampilan 5 Data Awal


DATE SUHU KELEMB UV KELEMB
Peramalan Model Moving Average UDARA APAN APAN
𝑥𝑡 +𝑥𝑡 −1+ 𝑥𝑡 −2+ …+ 𝑥𝑡 −𝑛+1 UDARA TANAH
𝑆𝑡 =
𝑛
2022- 34 99 91 255
08-30
Evaluasi 2022- 34 99 95 255
08-30
Selesai 2022- 34 99 95 255
08-30
2022- 34 99 81 255
Gambar 2. Workflow Analisis Time Series
08-30
2022- 34 99 71 255
HASIL 08-30
Kedalam pyhton data dimasukan dan diproses

Tabel 2. Tampilan 5 data akhir


DATE SUHU KELEMBAP UV KELEM
UDARA AN UDARA BAPAN
TANAH
2022- 38 75 56 255
09-06
2022- 38 77 51 255
09-06 Gambar 3. Plot Data Suhu Udara
2022- 38 57 53 255
09-06
Plot data suhu udara merupakan data hasil
2022- 38 59 55 255
09-06
tangkapan sensor Suhu dan Kelembaban Udara
(DHT22).
2022- 38 64 49 255
09-06

Pada tahap selanjutnya dilakukan


pengidentifikasian model dimulai dari
membuat plot data time series, serta membuat
datanya menjadi stasioner.

Plot Data
Gambar 4. Plot Data Kelembapan Udara
Plot data sangat diperlukan, tujuannya agar
Plot data kelembapan udara juga merupakan
dapat melihat model grafik dari data original
data hasil tangkapan sensor Suhu dan Kelembaban
yang ditangkap sensor sebelum dilakukannya
Udara (DHT22).
peramalan (forecasting). Berikut adalah hasil
plot data yang ditampilkan pada gambar
berikut:

DOI : https://doi.org/10.36341/rabit.v8i2.3452 Corresponding Author : Darsono Nababan

167
RABIT (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Univrab)
Volume 8 No. 2 | Juli 2023: Hal : 164-172

2022- 34 99 71 0.0
08-30
... ... ... ... ...
2022- 38 75 56 0.0
09-06
2022- 38 77 51 0.0
09-06
2022- 38 57 53 0.0
Gambar 5. Plot Data UV 09-06
2022- 38 59 55 0.0
Plot data uv merupakan data hasil tangkapan
09-06
sensor Intensitas Sinar UV (GUVA-S12SD). 2022- 38 64 49 0.0
09-06

Tampilan data di atas dapat dilihat perbedaanya


dengan 5 data awal dan 5 data akhir yang di
panggil. Perbedaanya terletak pada varian dan
rata-rata dari setiap data yang sudah konstan
Gambar 6. Plot data Kelembapan Tanah dengan total 499 baris dan 4 kolom, yang
Plot data kelembapan tanah merupakan data artinya 1 nilai dari sekumpulan data tersebut
hasil tangkapan sensor Kelembapan Tanah (Soil mengalami leg, sehingga total data yang
Moisture). diramal (forecasting) tersisa 499 baris dataset
dengan rincian 4 kolom data sensor.
Dari tampilan Gambar 4, Gamabr 5, Gambar 6,
dan Gambar 7, terlihat bahwa ini adalah Analisis menggunakan Moving Average
tampilan grafik dari data mentah yang Pada tahapan ini dilakukan proses analisis
didapatkan dari hasil pembacaan setiap sensor. menggunakan pyhton dengan metode Moving
Average, tujuannya yaitu untuk mendapatkan
Data Stasioner nilai rata-rata dari sekumpulan data yang sudah
Setelah ditampilkan plotingan datanya, di stasionerkan. Berikut tampilan datanya.
perhitungan selanjutnya yaitu menjadikan data-
data tersebut agar stasioner, tujuannya yaitu Tabel 4. Tampilan Data Analisis
agar mengurangi leg pada data. Berikut adalah Menggunakan Moving Avergae
tampilan data yang sudah di stasionerkan. DATE SUHU KELEMB UV KELEMB
UDAR APAN APAN
Tabel 3. Tampilan Data Stasioner A UDARA TANAH
2022- NaN NaN NaN Nan
DATE SUHU KELEMB UV KELEMBA
08-30
UDARA APAN PAN
2022- NaN NaN NaN NaN
UDARA TANAH
08-30
2022- 34 99 91 Nan
2022- 34.000 99.000000 93.66 NaN
08-30
08-30 000 6667
2022- 34 99 95 0.0
2022- 34.000 99.000000 90.33 0.0
08-30
08-30 000 3333
2022- 34 99 95 0.0
2022- 34.000 99.000000 82.33 0.0
08-30
08-30 000 3333
2022- 34 99 81 0.0
... ... ... ... ...
08-30
DOI : https://doi.org/10.36341/rabit.v8i2.3452 Corresponding Author : Darsono Nababan

168
RABIT (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Univrab)
Volume 8 No. 2 | Juli 2023: Hal : 164-172

2022- 37.666 71.666667 56.66 0.0


09-06 667 6667 Hasil peramalan pada sensor kelembapan udara
2022- 38.000 75.000000 54.66 0.0
di hari pertama, data prediction nya mengalami
09-06 000 6667
2022- 38.000 69.666667 53.33 0.0 trend yang cukup meningkat dari data original
09-06 000 3333 nya dan trend data prediction yang terjadi di
2022- 38.000 64.333333 53.00 0.0 hari terakhir mengalami penurunan dari data
09-06 000 0000 original, namun untuk hari ke dua dan hari ke
2022- 38.000 60.000000 52.33 0.0 lima trend data dari prediction nya tidak
09-06 000 3333
mengalami perbandingan yang cukup jauh
dengan data original nya. Hal ini juga
Dari tampilan data di atas bisa diamati bahwa
menunjukan bahwa sensor kelembapan udara
peramalan perataan nilainya di peroleh dari
bekerja dengan performa yang baik di dalam
sekelompok nilai data stasioner yang sudah
smart greenhouse.
ditampilkan rata-ratanya dari setiap nilai data
sensor yang ada. Setelah dilakukan perhitungan
menggunakan moving average, data-data
tersebut kemudian di forecastig menggunakan
bahasa pemrograman pyhton. berikut hasil
yang ditampilkan dalam bentuk grafik.

Gambar 9. Grafik forecasting UV

Pada kinerja sensor UV, hasil peramalannya


cukup baik untuk hari pertama dan hari ke dua,
namun di hari ke tiga data prediction nya tidak
Gambar 7. Grafik forecasting suhu udara
berubah melainkan datar. Untuk hari ke lima
dan juga hari ke enam data prediction nya
Dari data original dan data hasil prediction dari
masih mengikuti pola data original tapi di hari
sensor suhu udara di hari pertama samapai hari
ke tujuh data original nya menukik ke bawa dan
ke lima, tidak mengalami trend perbandingan
data prediction nya mengalami kenaikan yang
yang cukup jauh, namun di hari terakhir hasil
cukup signifikan. Hal ini menandakan bahwa
prediksi nya mengalami trend yang cukup
kinerja sensor UV perlu dioptimalkan untuk
miningkat. Hal ini berdampak baik pada kinerja
meningkatkan kinerja dari sensor ini di dalam
sensor yang cukup bagus dalam penerapannya
smart greenhouse.
di dalam smart greenhouse.

Gambar 11.Grafik forecasting Kelembapan


Tanah
Gambar 8. Grafik forecasting kelembapan
udara
DOI : https://doi.org/10.36341/rabit.v8i2.3452 Corresponding Author : Darsono Nababan

169
RABIT (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Univrab)
Volume 8 No. 2 | Juli 2023: Hal : 164-172

Hasil prediksi untuk sensor kelembapan tanah RMSE nya mendekati angka 0 (nol). Namun
mengalami performa yang kurang baik dari hasil evaluasi yang ditampilkan dari data
dikarenakan dari tampilan grafik terlihat bahwa keempat variabel tersebut, kinerja dari ketiga
data original nya tidak mengalami perubahan sensor ini belum mengalami performa yang
sedangkan data prediction nya mengalami flat maksimal dan optimal, maka tindakan yang
di kisaran angka nol. Hal ini berdampak buruk perlu dilakukan agar ketiga sensor: suhu udara
pada kinerja sensor ini sehingga untuk dan kelembapan udara (DHT22), sensor uv
mengatasi kinerja dari sensor ini perlu di (GUVA-S11SD), dan sensor kelembapan tanah
maksimalkan lagi keadaannya di dalam smart (Soil Moisture) dapat mengalami performa
greenhouse. yang baik di dalam smart greenhouse untuk
mendukung kelangsungan hidup tumbuh
Tahap Evaluasi kembang tanaman yaitu:
Salah satu cara untuk mengngukur tingkat Sensor Suhu Udara dan Kelembapan Udara
akurasi hasil testing yang dihasilkan dari (DHT22) perlu ditingkatkan lagi suhu serta
metode yang digunakan yaitu dengan kelembapan udaranya dengan cara melakukan
melakukan evaluasi terhadap metode tersebut. pengembunan di dalam smart greenhouse
Perhitungan evaluasi yang digunakan yaitu melalui measting colling, karena di waktu-
MSE dan RMSE. Berikut adalah hasil evaluasi waktu tertentu suhu serta kelembapan yang
yang dihitung dengan menggunakan bahasa dihasilkan oleh keadaan cuaca di lokasi
pemrograman pyhton. a) sangat mempengaruhi keadaan iklim di
a) Evaluasi Suhu Udara dalam ruangan. Hal ini tentu berdampak
RMSE = 0.466 buruk terhadap kualitas tanaman dan supaya
MSE = 0.466 mengurangi resiko terjadinya layu pada
b) Evaluasi Kelembapan Udara tanaman yang berada di dalam smart
RMSE = 11.624 greenhouse. Dengan demikian keterbacaan
MSE = 11.624 sensor dalam menangkap setiap data bisa
c) Evaluasi Uv selalu dalam keadaan yang optimal dan juga
RMSE = 56.198 maksimal dari hasil penanggulangan yang
MSE = 56.198 bisa ditingkatkan dengan menggunakan
d) Evaluasi Kelembapan Tanah measting colling.
RMSE = 65025.0 b) Sensor UV (GUVA-S11SD) perlu
MSE = 65025.0 ditingkatkan lagi performanya dalam
membaca data, sehingga untuk
Pembahasan meningkatkan performa dari sensor ini,
Berdasarkan hasil pengujian yang di lakukan, keadaan di dalam ruangan perlu dibuatkan
Analisis peramalan menggunakan metode sebuah ventilasi agar peredaran udara di
moving average dapat diimplementasikan dalam ruangan dapat tersalurkan dengan
dalam meramal kinerja sensor yang digunakan, baik, sebab sinar UV yang dihasilkan oleh
namun keterbacaan data dari setiap sensor matahari cukup berpengaruh pada keadaan
belum benar-benar dioptimalkan dan di dalam ruangan dan berdampak buruk pada
dimaksimalkan secara baik berdasarkan hasil kinerja sensor ini serta bisa mempengaruhi
evaluasi yang di hasilkan. Kinerja sensor tumbuh tanaman yang bisa menjadi kering.
dikatakan baik apabila nilai dari MSE dan Dengan demikian dihadirkannya sebuh
DOI : https://doi.org/10.36341/rabit.v8i2.3452 Corresponding Author : Darsono Nababan

170
RABIT (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Univrab)
Volume 8 No. 2 | Juli 2023: Hal : 164-172

ventilasi di dalam ruangan tentu dampaknya berpengaruh terhadap kualitas


berpengaruh baik pada keterbacaan sensor tanaman di dalam smart greenhoses.
dalam menangkap data secara optimal dan 2. Dengan menggunakan sistem forecasting
juga maksimal karena peredaran udara yang dan moving average sebagai metodenya,
baik sangat berpengaruh pada keadaan di tentu dapat membantu pengambilan
dalam ruangan serta kinerja sensor dalam keputusan dalam mengambil
membaca data. tindakan/penanganan apa yang bisa
c) Sensor Kelembapan Tanah (Capital Soil dilakukan dalam mengoptimalkan serta
Moisture) untuk meningkatkan dan memaksimalkan keadaan di masa yang
memaksimalkan sensor ini dalam membaca akan datang sehingga kinerja dari ketiga
data, perlu penanganan yang tepat. sensor tersebut dapat dioptimalkan dalam
Penanganan yang bisa dilakukan yaitu perlu meningkatkan mutu serta kualitas tanaman
dilakukan penyiraman secara teratur, sebab yang dibudidayakan.
tekstur tanah yang terkadang kering Berdasarkan hasil pengujian yang
disebabkan dari keadaan cuaca yang kurang dilakukan peramalan dataset dengan
ditangani dengan baik di dalam ruangan, mengumakan metode moving average
ditambah dengan hadirnya pengembunan memberikan akurasi terhadap setiap sensor
dalam ruangan yang belum di atur dengan dengan rincian sensor suhu udara dan
tepat yang mengakibatkan tekstur tanah kelembapan udara (DHT22) adalah 0.466,
terkadang sangat lembab, tentu faktor ini untuk sensor UV (GUVA-S112SD) dengan
menjadi catatan tambahan untuk bisa nilai 56.198 dan sensor kelembapan tanah
mengoptimalkan serta memaksimalkan (Captal Soil Moisture) adalah 65025.0 dengan
keterbacaan sensor dalam menangkap data demikian hasil analisis peramalan (forecasting)
sehingga dilakukannya penyiraman secara ini menunjukan kinerja positif dan juga negatif
teratur bisa mempengaruhi hasil dari kinerja jika dilihat dari akurasi dataa yang dihasilkan.
sensor ini dalam membaca data sehingga
sensor ini bisa bekerja secar optimal dan
maksimal.
KESIMPULAN
Dalam menganalisis kinerja mikrokomputer
rapberry pi dengan forecasting dan metode
yang digunakan adalah moving average di
dalam smart greenhouses yang telah dilakukan,
penelitian ini menghasilkan 2 kesimpulan
yakni:
1. Hasil peramalan yang sudah dilakukan dari
ketiga sensor ini (Sensor Suhu Udara dan
Kelembapan (Udara DHT22), Sensor UV
(GUVA-S12SD), dan Sensor Kelembapan
Tanah (Capital Soil Moisture) belum
benar-benar dioptimalkan dan
dimaksimalkan secara baik, sehingga

DOI : https://doi.org/10.36341/rabit.v8i2.3452 Corresponding Author : Darsono Nababan

171
RABIT (Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Univrab)
Volume 8 No. 2 | Juli 2023: Hal : 164-172

DAFTAR PUSTAKA 10.12962/j23373539.v11i2.86571.


[8] H. Putraga, A. J. Rakhmadi, M. Hidayat,
[1] Y. A. Adnantha and W. A. Kusuma,
“Implementasi Wireless Sensor Network and M. D. Firdaus, “Penentuan Waktu
Malam Menggunakan Sky Quality
Untuk Otomatisasi Suhu Ruang Dan
Meter Dengan Pendekatan Moving
Kelembaban Tanah Pada Greenhouse
Average,” ORBITA J. Kajian, Inov. dan
Berbasis Web Server,” J. Online Inform.,
Apl. Pendidik. Fis., vol. 8, no. 2, p. 313,
vol. 3, no. 1, p. 14, 2018, doi:
2022, doi: 10.31764/orbita.v8i2.11363.
10.15575/join.v3i1.169.
[9] H. B. Buairi, L. Sucipto, and ..., “Meta-
[2] V.A.R.Barao, R.C.Coata, J.A.Shibli,
Analisis Tingkat Akurasi Peramalan
M.Bertolini, and J.G.S.Souza,
Menggunakan Metode Wavelet,”
Covariance Structure Analysis of
Indones. J. …, vol. 1, pp. 1–14, 2022,
Health-Related Indices for the Elderly at
[Online]. Available: https://unu-ntb.e-
Home, Focusing on Subjective Feelings
journal.id/ije/article/view/151%0Ahttps:
of Health , vol. 33, no. 1. 2022.
[3] U. Ristian, I. Ruslianto, and K. Sari, //unu-ntb.e-
journal.id/ije/article/download/151/103
“Sistem Monitoring Smart Greenhouse
[10] Hernadewita, Y. K. Hadi, M. J. Syaputra,
pada Lahan Terbatas Berbasis Internet of
and D. Setiawan, “Peramalan Penjualan
Things ( IoT ),” vol. 8, no. 1, pp. 87–94,
Obat Generik Melalui Time Series
2022.
Forecasting Model Pada Perusahaan
[4] N. Nasution, M. Rizal, D. Setiawan, and
Farmasi di Tangerang: Studi Kasus,” J.
M. A. Hasan, “IoT Dalam Agrobisnis
Ind. Eng. Manag. Res. ( Jiemar), vol. 1,
Studi Kasus : Tanaman Selada Dalam
no. 2, pp. 35–49, 2020, [Online].
Green House,” It J. Res. Dev., vol. 4, no.
Available:
2, pp. 86–93, 2019, doi:
https://jiemar.org/index.php/jiemar/artic
10.25299/itjrd.2020.vol4(2).3357.
le/view/38
[5] J. dedy irawan Emmalia A, “Rangkaian
[11] A. F. Harismawan, A. P. Kharisma, and
Kontroller,” Jurnall Mnemon., vol. 1, no.
T. Afirianto, “Analisis Perbandingan
1, pp. 56–60, 2018.
Performa Web Service Menggunakan
[6] Husdi., “Penggunaan IOT ( Internet Of
Bahasa Pemrograman Python , Php ,” J.
Things ) Untuk Mengatur Kelembaban
Pengemb. Teknol. Inf. dan Ilmu
Penggunaan IOT ( Internet Of Things )
Komput., vol. 2, no. 1, pp. 237–245,
Untuk Mengatur Kelembaban Husdi ,
2017, [Online]. Available: https://j-
Abd . Rahmat Karim Haba Program
ptiik.ub.ac.id/index.php/j-
Studi Teknik Informatika , Universitas
ptiik/article/view/781
Ichsan Gorontalo Abstract,” no. May,
2019.
[7] F. Haykal, R. R. Hariadi, and K. Ghozali,
“Rancang Bangun Sistem Pemantauan
dan Forecasting Konsumsi Energi
Listrik Menggunakan Internet of Things
dan Algoritma Seasonal Time Series,” J.
Tek. ITS, vol. 11, no. 2, pp. 103–109,
2022, doi:
DOI : https://doi.org/10.36341/rabit.v8i2.3452 Corresponding Author : Darsono Nababan

172

Anda mungkin juga menyukai