Anda di halaman 1dari 10

SISTEM MONITORING INTENSITAS RADIASI MATAHARI

MONITORING SYSTEM OF SOLAR RADIATION INTENSITY

DYAH PRIHARTINI DJENAL


Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika,
Jl. Perhubungan I No. 5 Pondok Aren, Tangerang Selatan 15221
email : dyahprihartini@ymail.com

ABSTRAK
Radiasi matahari adalah salah satu parameter cuaca yang diamati oleh BMKG. Menyambut era
digitalisai untuk BMKG, maka diharapkan semua alat operasional yang digunakan sudah bersifat
otomatis. Untuk itu, dibuat rancangan Sistem Monitoring Intensitas Radiasi Matahari.
Dalam perancangan alat ini, sensor yang akan digunakan adalah sensor photovoltaic yang
akan mendeteksi sinar matahari kemudian diolah oleh mikrokontroler ATMega 328, sehingga
akan didapatkan hasil radiasi matahari dalam satuan Watt/m2. Hasil pembacaan alat akan
disimpan pada SD Card dan komputer dan ditampilkan pada LCD 16x2 dan komputer melalui
komunikasi serial RS-232.
Kata Kunci: Radiasi Matahari, Photovoltaic, Mikrokontroler, RS-232.

ABSTRAK
Solar radiation is one of the weather parameters observed by BMKG. Welcomes the era
of digitalization for BMKG, it is expected that all operational tools are automatic. So that,
created a draft Intensity Solar Radiation Monitoring System.

In the design of this tool, the sensor to be used is a photovoltaic sensor that will detect
sunlight then processed by a microcontroller ATMega 328, so we will get the result of solar
radiation in units of Watts / m2. Instrument readings will be stored on the SD card and the
computer and displayed on the LCD 16x2 and computer via RS-232 serial communications.

Keywords: Solar Radiation, Photovoltaic, Microcontroller, RS-232.


I. PENDAHULUAN 3. Menggunkan RTC (Real Time
1.1 Latar Belakang Clock) dan SD Card sebagai media
Radiasi ini merupakan faktor paling penyimpanan data.
utama yang berperan dalam proses
pembentukan cuaca di atmosfer bumi karena 1.3 Tujuan
dari radiasi mataharilah “panas” diperoleh Perancangan ini memilik tujuan,
untuk menjadi “penggerak” siklus-siklus di untuk merealisasikan sistem monitoring
atmosfer yang menyebabkan perubahan intensitas radiasi matahari yang bersifat
cuaca dari waktu ke waktu. otomatis menggantikan alat pengukur
BMKG (Badan Meteorologi intensitas radiasi matahari manual.
Klimatologi dan Geofisika) sebagai instansi
yang melayani data cuaca menyediakan data 1.4 Dasar Teori
intensitas radiasi matahari. Data radiasi yang 1.4.1 Radiasi Matahari
disediakan tergantung dari jenis radiasi yang Dasar teori pada perancangan dan
diukur. Menyambut era digitalisai untuk penulisan adalah radiasi matahari. Radiasi
BMKG, maka diharapkan semua alat matahari adalah pancaran energi yang
operasional yang digunakan sudah bersifat berasal dari proses thermonuklir yang terjadi
otomatis agar pengambilan dan di Matahari. Energi radiasi matahari
pengumpulan data menjadi efektif dan berbentuk sinar dan gelombang
efisien serta data yang dihasilkan berkualitas elektromagnetik. Spektrum radiasi matahari
yakni akurat dan dapat dipertanggung sendiri terdiri dari dua yaitu, sinar
jawabkan. bergelombang pendek dan sinar
bergelombang panjang. Sinar yang termasuk
1.2. Batasan Masalah gelombang pendek adalah sinar x, sinar
Perancangan dan penulisan ini gamma, sinar ultra violet, sedangkan sinar
memiliki beberapa batasan masalah, yakni: gelombang panjang adalah sinar infra
1. Menggunakan data Net Radiasi dari merah.
Data model dalam satuan Watt/m2. Adapun jenis-jenis dari radiasi
2. Menampilkan dalam bentuk data matahari adalah sebagai berikut :
radiasi matahari dengan satuan 1. Radiasi Solar
Watt/m2 pada LCD 16x2.
Radiasi solar adalah radiasi yang Surface Flux Data. Data Model adalah hasil
dikeluarkan oleh matahari. Kira-kira 99.9 perhitungan rumus-rumus numeric untuk
% dari radiasi ini m berupa cahaya. mengetahui keadaan atmosfer menggunakan
Selebihnya berupa energi data masa lalu dari 1948 hingga saat ini.
elektromagnetik Inframerah dan Tersedia 4 kali sehari Format dan rata-rata
ultraviolet (UV). harian.
2. Radiasi Terrestrial
Radiasi terrestrial adalah radiasi yang
dikeluarkan oleh planet bumi termasuk
atmosfernya
3. Radiasi Total
Radiasi total adalah jumlah radiasi solar
Gambar 1. Website U.S. Department of
dan radiasi terrestrial. Biasanya
Commerce | National Oceanic & Atmospheric
dibedakan dalam dua Administration | NOAA Research
Sehubungan dengan bentuk bumi,
posisi sumbu rotasi bumi, rotasi dan revolusi 1.4.3 Sensor
bumi mengelilingi matahari maka Sel surya merupakan suatu bahan
penerimaan radiasi matahari di suatu semikonduktor yang dapat menghasilkan
wilayah akan bergantung pada waktu (jam listrik jika diberikan sejumlah energi cahaya.
pada hari dan hari pada tahun) serta bujur Proses penghasilan energi listrik itu diawali
dan lintang wilayah tersebut. Perbedaan- dengan proses pemutusan ikatan elektron
perbedaan tersebut dapat dijelaskan melalui pada atom-atom yang tersusun dalam kristal
Solar Geometry (Geometri Surya). semikonduktor ketika diberikan sejumlah
energi (hf). Salah satu bahan semikonduktor
Pengujian alat dilakukan dengan yang biasa digunakan sebagai sel surya
mengujikan keluaran dari alat hasil adalah kristal silikon.
rancangan dengan data pemodelan net
radiasi dari satelit NOAA yang merupakan
reanalisis 1 NCEP (National Centers for
Environmental Prediction)/ NCAR(National
Center for Atmospheric Research) untuk Gambar 2. Sensor Photovoltaic
1.4.4 Mikrokontroler Arduino Uno R3
Arduino Uno adalah board
mikrokontroler berbasis ATmega328
Gambar 4. LCD 16x2
(datasheet). Memiliki 14 pin input dari
output digital dimana 6 pin input tersebut 1.4.6 RTC (Real Time Clock)
dapat digunakan sebagai output PWM Real-time clock DS1307 adalah IC
(Pulse Width Modulation) dan 6 pin input yang dibuat oleh Dallas Semiconductor. IC
analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi ini memiliki kristal yang dapat
USB, jack power, ICSP (In Circuit Serial mempertahankan frekuensinya dengan baik.
Programming) header, dan tombol reset.
Untuk mendukung mikrokontroler agar
dapat digunakan, cukup hanya
menghubungkan board Arduino Uno ke
Gambar 1.5 RTC
komputer dengan menggunakan kabel USB
atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC
1.4.7 SD Card
atau baterai untuk menjalankannya.
Kartu Secure Digital SD adalah
memory Card flash ultra kecil yang
dirancang untuk menyediakan memori
berkapasitas tinggi dalam ukuran yang kecil.
Portable device seperti kamera digital,
Gambar 3. Mikrokontroler Arduino Uno R3
camcorder video digital, notebook, audio

1.4.5 LCD (Liquid Crystal Display) player dan ponsel semuanya membutuhkan

LCD yang digunakan dalam SD Card.

penelitian ini adalah LCD 16x2.Dalam


modul LCD terdapat mikrokontroler yang
berfungsi sebagai pengendali tampilan
karakter LCD.Mikrokontroler pada
LCD dilengkapi dengan memori dan Gambar 6. SD Card
register.
II. PERANCANGAN ALAT
2.1 Perancangan Perangkat Keras
Pada perancangan ini, perangkat
keras yang digunakan adalah sensor
Photovoltaic untuk mendeteksi perubahan
rangsang berupa cahaya, mikrokontroler
Arduino Uno R3 untuk memproses data,
RTC sebagai penanda waktu, LCD 16x2
Gambar 8. Rangkaian Akhir Alat rancangan
untuk menampilkan datadan SD Card untuk
menyimpan data hasil pengamatan.
2.2 Perancangan Perangkat Lunak
START

Perangkat lunak yang dirancang


Ada sumber
No baterai
DC?

Yes
adalah perangkat lunak untuk interface

Inisialisasi
menggunakan Labview.
START

No
Input Data
PC “On”?

Proses Data?
Yes

Yes

Konversi
Inisialisasi

Data
Radiasi

Yes Memastikan Port


Sudah
No pada device Koneksi Lagi?
Koneksi ke Terkoneksi?
Tampil LCD? manager
PC?

Yes
Yes Yes

No Tampil Data Tampil Data No


Radiasi LCD Radiasi di PC

Baca Input
COM Serial
Simpan Data di Simpan Data di
SD Card PC Yes

No Tampil Data

Pengukuran
Pembacaan

No
No No

FINISH

Gambar 7. Flowhart Alat FINISH

Gambar 9. Flowchart Interface


Rangkaian akhir sistem ini dapat
dilihat pada skema rangkaian alat dan hasil Berikut ini merupakan gambar block
rancangan alat seperti yang terdapat pada diagram dari program aplikasi yang
Gambar 8. di bawah ini berfungsi untuk menampilkan data radiasi
matahari pada front panel.
III. PENGUJIAN DAN ANALISA
Setelah tahap perancangan selesai
maka akan dilakukan tahap pengujian untuk
mengetahui kinerja pada alat hasil
rancangan.
3.1 Tempat dan Waktu Pengujian
Gambar 10. List Program Interface Hari/tanggal : 15-30 Juni 2015
Waktu : 00.00-10.00 UTC
Di bawah ini merupakan rancangan Tempat : Taman Alat,
tampilan hasil pengukuran alat di layar Kampus STMKG
komputer menggunakan software LabView 3.2 Pengujian
2011. Pengujian yang dilakukan untuk
mengetahui output radiasi matahari yang
dihasilkan oleh alat hasil rancangan

3.2.1 Pengujian Titik 0 (Nol)


Pengujian titik nol ini untuk
mengetahui nilai awal pada saat sensor tidak
Gambar 11. Rancangan Tampilan Interface
menerima rangsang apapun. Dimana sensor
pada alat hasil rancangan dikondisikan tidak
Fitur-fitur yang yang disediakan
menerima rangsangan cahaya apapun.
pada tampilan tersebut diantaranya:
Pengujian titik 0 (nol) dilakukan pada
a. Save Data : Menyimpan data ke dalam
malam hari dan sensor ditutup menggunakan
direktori yang diinginkan.
alumunium foil sehingga tidak menerima
b. Start/Stop : Untuk memulai dan
rangsangan cahaya apapun. Hasil pengujian
mengakhiri proses.
diperoleh:
c. Com Port : Mengatur Port yang
digunakan.
d. Grafik untuk menampilkan data radiasi
matahari.
e. Menampilkan nilai data radiasi matahari.
Tabel 1. Tabel Hasil Pengujian Titik 0 (nol)

Gambar 12. Posisi Alat Saat


Pengujian
Adapun hasil pengujian dapat dilihat
pada Tabel 2 di bawah ini:
Tabel 2. Hasil Pengukuran Alat Hasil
Rancangan dan Data Model
Data Alat Alat
Jam
Tanggal Model Rancangan Rancangan
(UTC) 2
(Watt/m ) (mV) (Watt/m2)
15 0 -546 140 549.67
15 6 -233 63 259.60
16 0 -439 115 451.51
Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh 16 6 -200 50 196.31
bawah titik 0 (nol) dari alat hasil 17 0 -486 120 471.15

rancangan adalah 0 (nol). 17 6 -310 75 294.47


18 0 -571 140 549.67
18 6 -298 70 274.83
3.2.2 Pengujian Nilai
19 0 -443 115 451.51
Pengujian kedua yakni untuk
19 6 -211 55 215.94
mengetahui keluaran dari alat hasil
20 0 -552 145 569.30
rancangan. Pengujian dilakukan di taman 20 6 -241 60 235.57
alat Kampus Sekolah Tinggi Meteorologi 21 0 -472 125 490.78
Klimatologi dan Geofisika pada tanggal 15 21 6 -231 55 215.94

Juni 2015. Pengamatan dilakukan dari pukul 22 0 -436 110 431.88


22 6 -217 55 215.94
00.00-10.00UTC.
23 0 -416 110 431.88
23 6 -232 60 235.57
24 0 -518 125 490.78
24 6 -309 70 274.83
25 0 -483 125 490.78
25 6 -234 65 255.20
26 0 -578 140 549.67
26 6 -307 75 294.47 Gambar 13. Data Pada SD Card
27 0 -415 105 412.25
27 6 -194 50 196.31
28 0 -389 110 431.88
28 6 -276 65 255.20
29 0 -487 135 530.04
Gambar 14. Data Pada PC
29 6 -223 55 215.94
30 0 -472 125 490.78
3.3 Validasi
30 6 -234 60 235.57
Jumlah -11653 2968
Dalam penelitian ini validasi
diperlukan untuk menguji data net radiasi

Dari data pengujian di peroleh 1 mv dari alat hasil rancangan apakah mendekati

= |11.653|/2968= 3.92Watt/m2. nilai dari alat pembanding. Validasi ini


menggunakan metode korelasi.

3.2.3 Pengujian Penyimpanan dan Korelasi Sederhana merupakan suatu

Interface Teknik Statistik yang dipergunakan untuk

Dalam perancangan ini mengukur kekuatan hubungan 2 Variabel

menggunakan media komunikasi berupa RS- dan juga untuk dapat mengetahui bentuk

232. Dan media penyimpanan pada SD card hubungan antara 2 Variabel tersebut dengan

yang ada pada alat dan pada PC dalam hasil yang sifatnya kuantitatif.

bentuk file notepad atau excel. –


Korelasi =
– –
Keterangan:
R = Korelasi
X = variabel 1
Y = variabel 2
Dari hasil yang diperoleh dapat di
Tabel 3. Hasil Perhitungan Korelasi Alat tampilkan dalam bentuk grafik sebagai
Hasil Rancangan Dan Data Model berikut.

Data Model (x) Data Alat


Rancangan (y)
Data Model 1
(x)
Data Alat 0.989155199 1
Rancangan
(y)

Gambar 15. Hasil Pengukuran Alat Hasil


Tabel 4. Kriteria Korelasi
Rancangan dan Data Model Pada Jam
r Kriteria Hubungan
00 UTC
0 Tidak ada Korelasi

0 – 0.5 Korelasi Lemah


0.5 – 0.8 Korelasi sedang
0.8 – 1 Korelasi Kuat/erat
1 Korelasi Sempurna

3.4 Analisa
Gambar 16. Grafik Hasil Pengukuran
Pengujian nilai dengan melakukan
Hasil Pengukuran Alat Hasil Rancangan dan
pengujian alat hasil rancangan pada tanggal
Data Model pada jam 06 UTC
15 Juni 2015 pukul 00 UTC sampai 10 UTC
karena sensor yang digunakan adalah sensor
photovoltaic maka dalam keadaan remang Pada gambar grafik 15 dan grafik 16

sudah tidak mampu menerima cahaya dapat dilihat bahwa keluaran alat hasil

matahari lagi. Begitu pun pengujian nilai rancangan memiliki nilai yang mendekati

dengan membandingkan alat hasil rancangan dengan hasil dari Data Model.

dengan data model di lakukan pada pukul 00 Sedangkan perbedaan keluaran dari
UTC sampai 10 UTC namun dilakukan dari alat hasil rancangan dan data model
tanggal 15 Juni 2015 sampai 30 Juni 2015.
dikarenakan posisi alat rancangan yang yang merupakan sensor yang merespon
berada ada di permukaan bumi sedangkan perubahan cahaya.
data model yang dihasilkan oleh satelit 3. Konversi nilai radiasi yang diterapkan
NOAA tidak berada di permukaan bumi. bergantung dengan alat pembanding atau
Bias awan juga mempengaruhi karena nilai pembanding yang digunakan.
memfilter gelombang infra red yang
dipancarkan oleh satelit. begitu juga dengan DAFTAR PUSTAKA
resolusi satelit dimana pembacaan yang [1] World Meteorological Organization. (2008).
dilakukan oleh satelit bergantung Guide to Meteorological Instruments and

resolusi(pixel) untuk suatu daerah tertentu Methods of Observation. WMO-No. 8


Seventh Edition, Secretary WMO, Geneva,
tergantung lokasi yang ditentukan
Switzerland.
sedangkan untuk alat hasil rancangan hanya
[2] Djenal, Dyah Prihartini. (2015). Sistem
pada satu titik.
Monitoring Intensitas Radiasi Matahari.
Hasil validasi menggunakan metode Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi

korelasi menunjukan angka 0.989155199. dan Geofisika. Jakarta.


[3] Djenal, Dyah Prihartini. (2014). Studi Awal
Pada pengujian kedua ini nilai korelasi yang
Rancang Bangun Prototipe Actinograph
dihasilkan menunjukan nilai postitif yang
Digital Berbasis Mikrokontroler. Sekolah
menunjukan pasangan data Variabel X dan
Tinggi Meteorologi Klimatologi dan
Variabel Y memiliki Korelasi Linear Positif
Geofisika. Jakarta.
yang kuat/Erat. Berdasarkan tabel penentuan
[4] Tjasyono, Bayong. (2008). Sains
umum kriteria korelasi maka nilai 0.98
Atmosfer. Badan Meterologi
menunjukan korelasi yang kuat/erat.
Klimatologi dan Geofisika. Jakarta.
VI. KESIMPULAN [5] Pratama, Uray R. P. 2014. Kajian Daya
Dari penelitian ini dapat disimpulkan: Keluaran Dari Ketidakharmonisan
1. Keseluruhan sistem telah bekerja sesuai Modul Fotovoltaik Terhadap
dengan rancangan. Temperatur Ruang Dan Intensitas
2. Data yang dihasilkan hanya pada jam 00- Cahaya Matahari. Teknik Elektro
11 UTC dikarenakan sensor yang Universitas Tanjung Pura. Pontianak.
digunakan adalah sensor photovoltaic

Anda mungkin juga menyukai