Anda di halaman 1dari 13

ARTIKEL

SOSIALISASI LAMPU OTOMATIS BERBASIS SENSOR LDR DI

DESA KARANGWUNGU KECAMATAN KARANGGENENG

KABUPATEN LAMONGAN

DISUSUN OLEH:

1. Firman Purwa Pratama (16631012)


2. Moch. Nando Askitha Videnta (16631009)
3. Afi Arif Rizki Pratama (16631006)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

2019
ARTIKEL

SOSIALISASI LAMPU OTOMATIS BERBASIS SENSOR LDR DI

DESA KARANGWUNGU KECAMATAN KARANGGENENG

KABUPATEN LAMONGAN

Firman Purwa Pratama (firmanpurwa88@gmail.com)

Moch Nando Askitha Videnta (muhammadnando82@gmail.com)

Afi Arif Rizki Pratama (afiarif8@gmail.com)

Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Elektro

Universitas Muhammadiyah Gresik

ABSTRAK

Secara geografis, Desa Karangwungu terletak di wilayah Kecamatan


Karanggeneng Kabupaten Lamongan. Salah satu masalah yang sering dilakukan
di Desa Karangwungu adalah sering lupa mematikan atau menyalakan lampu
jalan ,hal ini juga menyebabkan boros listrik. Untuk itu kita membuat alat sensor
lampu otomatis dengan sensor LDR, pembuatan alat ini membutuhkan komponen
seperti Sensor LDR, Resistor 1M, Dioda 1A, dan Transistor SCR FIR3D, Hasil
program kerja studi Teknik Elektro kelompok 10 dengan pembuatan alat Lampu
otomatis tersebut yang kemudian disosialisasikan kepada masyarakat desa
Karangwungu dan dapat membantu warga agar tidak perlu repot mematikan dan
menyalakan lampu jalan, karena ada sensor yang akan menggantikan saklar
manual menjadi otomatis. Selain itu membantu menyadarkan bahwa alat buatan
sendiri dengan yang ada dipasaran harganya jauh lebih murah, bahan dan cara
membuatnya sederhana.

Kata Kunci: Sensor LDR, Resistor 1M, Dioda 1A, dan Transistor SCR FIR3D

1
PENDAHULUAN 3. Bagaimana cara membuat lampu
otomatis
Perkembangan teknologi
elektronika saat ini sudah sedemikian 1.2 Tujuan dan Manfaat
pesatnya yang kadang-kadang
1. Mengetahui komponen-komponen
berawal dari rangkaian– rangkaian
elektronika yang menjadi fungsi–
sederhana yang biasa kita jumpai
fungsinya sehingga dapat
dalam buku – buku hobby
mengaplikasikannya dalam bentuk
elektronika.
sebuah rangkaian.
Rangkaian lampu malam 2. Mengetahui dan memahami
otomatis berfungsi untuk system dan cara kerja lampu
mengendalikan nyala lampu pada otomatis.
malam hari secara otomatis. Lampu 3. Mengetahui bagaimna cara
otomatis yang dapat menyala pada membuat rangkaian lampu
malam hari yang dapat kita temui otomatis.
adalah lampu taman, lampu jalan dan
2.METODE PENELITIAN
lainnya. Lampu tersebut dapat
menyala secara otomatis pada malam Metode kegiatan kelompok 10
hari karena dikontrol menggunakan KKN Program Studi Teknik Elektro
rangkaian yang dapat membedakan dalam penyusunan laporan KKN di
siang dan malam. Desa Karangwungu yaitu berbentuk
Bazar pengenalan Lampu Sensor
1.1 Rumusan Masalah
LDR
Berdasarkan latar belakang
Adapun sasaran dari program
diatas,maka disusun rumusan
ini yaitu masyarakat Desa
masalah sebagai berikut:
Karangwungu khususnya kepala
1. Komponen apa saja yang keluarga Untuk melaksanakan
diperlukan dalam pembuatan kegiatan ini dengan baik dan terarah
lampu otomatis maka metode kegiatan dilakukan dan
2. Bagaimana prinsip kerja pada dirancang secara sistematis. Adapun
lampu otomatis

2
tahapan yang harus dipersiapkan
adalah :

1. Menyiapkan alat dan bahan untuk


pembuatan lampu otomatis sensor
LDR air seperti :

Alat :

1. Solder
2. Timah
3. Sedot Timah
Sensor LDR (Light Dependent
4. Kabel Jumper
Resistor atau Resistor Peka Cahaya)
5. Tang Potong
adalah Resistor yang mempunyai

Bahan : nilai resistansi/tahanan berubah ubah


sesuai intensitas cahaya yang di
1. Lampu : 10 Buah
terima sensor cahaya LDR tersebut.
2. Sensor LDR : 10 Buah
Pada umumnya prinsip kerja sensor
3. Papan PCB : 10 Buah
cahaya ldr ini adalah “Semakin tinggi
4. Resistor 1M : 10 Buah
intensitas cahaya (Terang) yang
5. Transistor SCRFIR3D : 10 Buah
diterima oleh LDR maka semakin
6. Dioda 1A : 40 Buah
rendah pula nilai
2.1 Pengenalan Komponen resistansi/tahanannya, Sebaliknya
Semakin rendah intensitas cahaya
1. Sensor LDR
(Gelap) yang diterima oleh LDR
maka semakin tinggi pula nilai
resistansi/tahanannya.” Sensor  LDR
terbuat dari bahan kadmium sulfida
yang merupakan bahan
semikonduktor yang nilai
tahanan/resistansinya berubah ubah

3
sesuai dengan intensitas cahaya yang dalam bahasa Indonesia banyak
diterima bahan tersebut. disebut dengan istilah Papan Sirkuit
Cetak atau Papan Rangkaian Cetak.
Adapun spesifikasi atau PCB ini secara fisik merupakan alat
karakteristrik umum dari sensor yang digunakan untuk
cahaya LDR adalah sebagai berikut : menghubungkan komponen
elektronik dalam komputer dengan
a. Tegangan maksimum (DC): lapisan jalur konduktornya. PCB
150V sendiri sudah berkembang semenjak
b. Konsumsi arus maksimum: puluhan tahun yang lalu.
100mW Fungsi PCB secara umum,
c. Tingkatan Resistansi/Tahanan : yaitu banyak digunakan baik di dalam
10Ω sampai 100KΩ perangkat komputer maupun
d. Puncak spektral: 540nm (ukuran peralatan elektronik lainnya memiliki
gelombang cahaya) fungsi-fungsi sebagai berikut :
e. Waktu Respon Sensor : 20ms – a. Tempat menyusun komponen-
30ms komponen elektronik sehingga
f. Suhu operasi: -30° Celsius – 70° terpasang lebih rapi dan
Celcius terorganisir.
b. Menghubungkan kaki komponen
2. Papan PCB
satu sama lain baik kaki
komponen aktif maupun pasif.
c. Penggganti kabel untuk
menyambung berbagai komponen,
sehingga membutuhkan tempat
yang lebih efisien.
d. Membuat tampilan suatu
rangkaian elektronik menjadi lebih
rapi dan tertata.

PCB merupakan singkatan


dari Printed Circuit Board, yang jika 3. Resistor

4
penyusun resistor memiliki sedikit
sekali elektron bebas. Akibatnya
pergerakan elektronya menjadi sangat
lambat. Sehingga arus yang terukur
pada multimeter akan menunjukan
angka yang lebih rendah jika
dibandingkan rangkaian listrik tanpa
Resistor atau hambatan adalah resistor.
salah satu komponen elektronika
yang memiliki nilai hambatan Namun meskipun misalnya
tertentu, dimana hambatan ini akan kita menyusun rangkaian listrik tanpa
menghambat arus listrik yang resistor, bukan berarti tidak
mengalir melaluinya. Sebuah resistor ada hambatan listrik didalamnya.
biasanya terbuat dari bahan campuran Karena setiap konduktor pasti
Carbon. Namun tidak sedikit juga memiliki nilai hambatan, meskipun
resistor yang terbuat dari kawat relatif kecil. Namun dalam
nikrom, sebuah kawat yang memiliki perhitungan matematis, biasanya kita
resistansi yang cukup tinggi dan abaikan nilai hambatan pada
tahan pada arus kuat. Contoh lain konduktor tersebut, dan kita anggap
penggunaan kawat nikrom dapat konduktor dalam kondisi ideal. Itu
dilihat pada elemen pemanas setrika. berarti besar resistansi konduktor
Jika elemen pemanas tersebut dibuka, adalah nol.
maka terdapat seutas kawat spiral
yang biasa disebut dengan kawat Cara menghitung resistor

nikrom. Satuan Resistor adalah Ohm yaitu menggunakan gelang warna.

(simbol: Ω) yang merupakan satuan Cara ini sudah lama ditinggalkan

SI untuk resistansi listrik. karena para Teknisi lebih sering


menggunakan alat ukur agar lebih
Resistor berfungsi sebagai cepat melakukan reparasi. Berikut ini
penghambat arus listrik. Jika ditinjau penjelasan lengkap cara membaca
secara mikroskopik, unsur-unsur Kode Warna pada Film

5
Karbon Resistor secara manual. c. Biru, Abu Abu, Kuning, Emas = 6,
8, x10k, 5% = 680kΩ 5%

4. Transistor SCRFIR3D

  Silicon Controlled Rectifier


Cara mudah menghafal nilai atau sering disingkat dengan SCR
dari kode warna Resistor yaitu adalah Dioda yang memiliki fungsi
dengan cara menghafalkan warna sebagai pengendali. Berbeda dengan
berdasarkan dari urutan pada tabelnya Dioda pada umumnya yang hanya
yaitu dengan singkatannya. “Hi Co mempunyai 2 kaki terminal, SCR
Me O Ku, Hi Bi U A Pu” akan lebih adalah dioda yang memiliki 3 kaki
mudah diingat untuk menghafal, yang Terminal. Kaki Terminal ke-3 pada
biasanya digunakan untuk praktikum SCR tersebut dinamai dengan
siswa pada kelas jurusan Teknik Terminal “Gate” atau “Gerbang”
Audio Video, Elektronika dan segala yang berfungsi sebagai pengendali
jurusan yang memiliki materi (Control),  sedangkan kaki lainnya
pelajaran dasar elektronika. Contoh sama seperti Dioda pada umumnya
menghitung Resistor: yaitu Terminal “Anoda” dan
Terminal “Katoda”.  Silicon
a. Coklat, Merah, M erah, Emas = Controlled Rectifier (SCR)
1, 2, x100, 5% = 1200Ω 5% merupakan salah satu dari anggota 
b. Perak, Hijau, Ungu, Merah = 10%, kelompok komponen Thyristor.
x1, 7, 2 = 27Ω 10%

6
Silicon Controlled Rectifier sambungan dua buah bipolar
(SCR) atau Thrystor pertama kali transistor (bipolar junction transistor).
diperkenalkan secara komersial pada
Pada prinsipnya, cara kerja
tahun 1956. SCR memiliki
SCR sama seperti dioda normal,
kemampuan untuk  mengendalikan
namun SCR memerlukan tegangan
Tegangan dan daya yang relatif tinggi
positif pada kaki “Gate (Gerbang)”
dalam suatu perangkat kecil. Oleh
untuk dapat mengaktifkannya.  Pada
karena itu SCR atau Thyristor sering
saat kaki Gate diberikan tegangan
difungsikan sebagai Saklar (Switch)
positif sebagai pemicu (trigger), SCR
ataupun Pengendali (Controller)
akan menghantarkan arus listrik dari
dalam Rangkaian Elektronika yang
Anoda (A) ke Katoda (K). Sekali
menggunakan Tegangan / Arus
SCR mencapai keadaan “ON” maka
menengah-tinggi (Medium-High
selamanya akan ON meskipun
Power). Beberapa aplikasi SCR di
tegangan positif yang berfungsi
rangkaian elektronika diantaranya
sebagai pemicu (trigger) tersebut
seperi rangkaian Lampu Dimmer,
dilepaskan.  Untuk membuat SCR
rangkaian Logika, rangkaian osilator,
menjadi kondisi “OFF”, arus maju
rangkaian chopper, rangkaian
Anoda-Katoda harus diturunkan
pengendali kecepatan motor,
hingga berada pada titik Ih (Holding
rangkaian inverter, rangkaian timer
Current) SCR. Besarnya arus
dan lain sebagainya.
Holding  atau Ih sebuah SCR dapat
Pada dasarnya SCR atau
dilihat dari datasheet SCR itu sendiri.
Thyristor terdiri dari 4 lapis
Karena masing-masing jenis SCR
Semikonduktor yaitu PNPN (Positif
memiliki arus Holding yang berbeda-
Negatif Positif Negatif) atau sering
beda. Namun, pada dasarnya untuk
disebut dengan PNPN Trioda. 
mengembalikan SCR ke kondisi
Terminal “Gate” yang berfungsi
“OFF”, kita hanya perlu menurunkan
sebagai pengendali terletak di lapisan
tegangan maju Anoda-Katoda ke titik
bahan tipe-P yang berdekatan dengan
Nol.
Kaki Terminal “Katoda”. Cara kerja
sebuah SCR hampir sama dengan
5. Dioda

7
diode ini sangat mudah dan sederhana
di bandingkan dengan tipe yang lain.
Berikut ini adalah fungsi dari
dioda antara lain:

Pengertian dioda (diode) adalah a. Untuk alat sensor panas, misalnya


komponen elektronika aktif yang dalam amplifier.
terbuat dari bahan semikonduktor dan b. Sebagai sekering(saklar) atau
mempunyai fungsi untuk pengaman.
menghantarkan arus listrik ke satu c. Untuk rangkaian clamper dapat
arah tetapi menghambat arus listrik memberikan tambahan partikel
dari arah sebaliknya. DC untuk sinyal AC.
Dalam ilmu fisika dioda d. Untuk menstabilkan tegangan
digunakan untuk penyeimbang arah pada voltage regulator
rangkaian elektronika. Elektronika e. Untuk penyearah
memiliki dua terminal yaitu anoda f. Untuk indikator
berarti positif dan katoda berarti g. Untuk alat menggandakan
negatif. Prinsip kerja dari anode tegangan.
berdasarkan teknologi pertemuan h. Untuk alat sensor cahaya, biasanya
positif dan negative semikonduktor. menggunakan dioda photo.
Sehingga anode dapat menghantarkan
Cara Kerja Dioda dimulai dari
arus litrik dari anoda menuju katoda,
: Dioda semikonduktor yang
tetapi tika sebaliknya katoda ke
melewati satu arus yang searah, pada
anoda.
saat dioda memperoleh arus akan
Banyak macam dan bentuk
maju satu arah (forward Bias).
diode yang ada di pasaran tetapi yang
Karena di dalam dioda ada junction
paling sering kita jumpai adalah
yaitu pertemuan konduktor antara
diode yang berbentuk silinder warna
tipe p dan tipe n. kondisi ini dapat
hitam terdapat gelang perak di salah
dikatakan bahwa konduksi
satu sisinya. Karena cara penggunaan
penghantar masih tergolong kecil.
Sedangkan bila dioda diberi satu

8
arah/bias mundur (Reverse bias) lampu, pada project kali ini panjang
maka dioda tidak bekerja dan pada kabel jumper yang kami gunakan
kondisi ini dioda mempunyai tahanan kira-kira 50 cm. Pakailah kabel
dalam yang tinggi sehingga arus sulit yang memiliki warna berbeda –
mengalir. beda agar mudah saat pemasangan
ke lampunya nanti.
Apabila dioda silicon dialiri
arus AC, maka yang mangalir hanya 4. Setelah itu, rangkai alat tersebut

satu arah saja sehingga arus output pada lampu yang ingin di pasangkan

dioda berupa arus DC. Dari kondisi Mekanisme Kerja Rangkaian:


tersebut maka dioda hanya digunakan
pada beberapa pemakaian saja antara 1. Pertama-tama hubungkan kabel

lain sebagai Penyearah setengah Sensor LDR ke salah satu

gelombang (Half Wave Rectifier), sambungan lampu yang akan

penyearah gelombang penuh (Full dipasangkan sensor

Wave Rectifier) dll. 2. Setelah dipasang sensor hidupkan


saklar dari lampu tersebut
2.2 Perancangan Rangkaian 3. Ketika sensor terkena cahaya
matahari lampu tersebut harus mati
1. Siapkan alat dan bahan yang
4. Dan ketika sensor tidak terkena
diperlukan.
cahaya lampu tersebut harus
2. Kemudian rangkai pada pcb
menyala
berlubang seperti pada gambar di
bawah ini.

2.2 Waktu dan Tempat

Program kerja pelaksanaan


pemasangan komponen Sensor LDR di
Desa Karangwungu pertama kali di
3. Pasang kabel jumper yang nantinya
dilakukan pada :
akan dimasukkan ke sambungan

9
Hari : Kamis Karangwungu masih sering lupa
Tanggal : 15 Agustus 2019 mematikan lampu jalan
Waktu : 10.00 – selesai
Maka dari itu tim KKN
Tempat : Musholla Pribadi Kepala
kelompok 10 memberikan workshop
Desa Karangwungu
bagaimana cara membuat dan
menggunakan lampu otomatis
Pelaksanaa workshop atau
berbasis LDR.
bazar lampu otomatis berbasis LDR
pada: 4. SIMPULAN dan SARAN

Hari : Selasa 4.1 Simpulan


Tanggal: 27 Agustus 2019
Lampu otomatis berbasis
Waktu : 18.00 – 20.00
LDR adalah sensor yang mendeteksi
Tempat : RT 03 Desa Karangwungu
cahaya, alat ini saya gunakan untuk
(Bazar Desa)
mematikan lampu jalan jika warga
Sasaran : Masyarakat Desa
lupa mematikan lampu jalan. Lampu
Karangwungu
otomatis berbasis LDR ini sangat
bermanfaat bagi masyarakat Desa
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Karangwungu dalam kehidupan
Hasil dan pembahasan dari sehari-hari yang bisa kita aplikasikan
program kerja yang diadakan oleh dirumah, Sehingga alat ini dapat
program studi Teknik Elektro memudahkan kita sebagai manusia
kelompok 10 dengan pemanfaatan untuk lebih menghemat listrik.
pembuatan lampu otomatis berbasis
4.2 Saran
LDR pada Desa Karangwungu
Kecamatan Karanggeneng Adalah. Untuk kedepannya,
masyarakat Desa Karangwungu
Berdasarkan hasil survey yang
sebaiknya mampu membuat alat
telah dilakukan tim KKN kelompok
tersebut. Supaya dapat menghemat
10 prodi Teknik Elektro
penggunaan listrik
menunjukkan bahwa di Desa
DAFTAR PUSATAKA

10
Kurniawan, Eddi., dkk. (2013).
“Sistem Penerangan Rumah
Otomatis Dengan Sensor Cahaya
Berbasis Mikrokontroler”. Jurnal
Coding Sistem Komputer
Universitas Tanjungpura.
Volume 01. No.2. Hal 1-10.

Nur, Inayati., dkk. (2011). “Analisis


dan Perancangan Kontrol
Pencahayaan dalam Ruangan”.
Jurnal Fisika dan Aplikasinya.
Volume 7. No.2.

Tsauqi, Angga Khalifah., dkk.


(2016). “Saklra Otomatis
Berbasis Light Dependent
Resistor (LDR) pada
Mikrokontroler Arduino Uno”.
Prosiding Seminar Nasional
Fisika. Volume 5.

Sudibyo, Novi Herawadi dan


Muhammad Ridho. (2015).
“Pendeteksi Tanah Longsor
Menggunakan Sensor Cahaya”.
Jurnal TIM Darmajaya. Volume
01. No.2

11
12

Anda mungkin juga menyukai