KELAS : TEK 1 AP 1
NIM : J3D117116
NAMA : RIZKI ADE MAULANA
Disetujui Oleh
Diketahui Oleh
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
1. PENDAHULUAN
Pada saat ini pengendalian on/off berbagai piranti listrik kebanyakan masih
dikendalikan secara manual dengan menekan tombol sakelar on/off. Perkembangan
gaya hidup dan dinamika sosial saat ini menunjukkan semakin pentingnya
kepraktisan dan efisiensi, yang menyebabkan kebutuhan untuk mengendalikan
berbagai piranti listrik tidak hanya dilakukan secara manual yang mengharuskan
berada di depan piranti listrik tersebut dan menekan tombol sakelar on/off untuk
mengaktifkannya, tetapi bisa langsung hidup otomatis dengan hanya melakukan
interaksi kecil. Perkembangan gaya hidup yang serba cepat dan rutinitas yang padat,
sering membuat manusia ingin segala sesuatu terhadap barang-barang elektronika
agar dapat dihidupkan dan dimatikan dengan cara yang cepat dan praktis.
Berdasarkan dari masalah tersebut, maka dibutuhkan sebuah sistem sakelar
otomatis yang tentunya sangat membantu dalam membuat efisiensi untuk
menyalakan atau mematikan suatu perangkat elektronika. Inovasi sakelar otomatis
tersebut dapat diterapkan melalui sakelar bersensor cahaya dan bersensor gerak.
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
Ruang lingkup projek Sakelar Otomatis Berbasis Nirkabel dengan Sensor Gerak
dan Cahaya adalah sebagai berikut:
1. Alat ini hanya menggunakan sensor PIR dan sensor LDR
2. Rangkaian ini hanya berlaku sebagai sakelar otomatis on atau off
3. Percobaan projek ini diterapkan pada lampu
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sakelar
Sakelar adalah suatu alat dengan dua sambungan dan bisa memiliki dua
keadaan, yaitu keadaan on dan keadaan off. Keadaan off (tutup) merupakan suatu
keadaan dimana tidak ada arus yang mengalir. Keadaan on (buka) merupakan satu
keadaan yang mana arus bisa mengalir dengan bebas atau dengan kata lain (secara
ideal) tidak ada resistivitas dan besar voltase pada sakelar sama dengan nol.
(Richard Blocher, 2004 : 143).
2.2. Sensor
Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) adalah sebuah sensor yang biasa
digunakan untuk mendeteksi keberadaan manusia. Sensor ini biasa digunakan
untuk sistem alarm pada rumah-rumah atau perkantoran. Sensor PIR juga
merupakan sebuah sensor yang menangkap pancaran sinyal inframerah yang
dikeluarkan oleh tubuh manusia maupun hewan. Sensor PIR dapat merespon
perubahan pancaran sinyal inframerah yang dipancarkan oleh tubuh manusia.
Keadaan ruangan dengan perubahan temperatur pada manusia dalam suatu ruangan
menjadi nilai awal (set point) yang menjadi acuan dalam sistem pengontrolan.
Perubahan temperatur pada manusia dalam ruangan akan terdeteksi oleh sensor
PIR. Dikatakan PIR karena sensor ini hanya mengenali lingkungan tanpa adanya
energi yang harus dipancarkan. PIR merupakan kombinasi sebuah kristal
pyroelectric, filter dan lensa Fresnel. (Ayudilah, 2000).
3
Sensor Light Dependent Resistor (LDR) atau juga disebut dengan sensor
cahaya merupakan alat yang digunakan dalam bidang elektronika yang berfungsi
untuk mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Sensor cahaya juga
merupakan suatu jenis resistor yang peka terhadap cahaya. Nilai resistansi LDR
akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima. Jika LDR tidak
terkena cahaya maka nilai tahanan akan menjadi besar (sekitar 10MΩ) dan jika
terkena cahaya nilai tahanan akan menjadi kecil (sekitar 1kΩ). (Novianty, Lubis, &
Tony, 2012 : 1).
DAFTAR PUSTAKA
Gustian, Erick, Dedi Triyanto, Tedy Rismawan. 2016. Sistem Penerangan Rumah
Otomatis Berdasarkan Intensitas Cahaya Dan Keberadaan Manusia Dalam
Ruangan Berbasis Mikrokontroler Volume 4. Pontianak (ID): Universitas
Tanjungpura.