Anda di halaman 1dari 13

RANGKAIAN LAMPU OTOMATIS MENGGUNAKAN PHOTO CELL

TUGAS PERANGKAT ELEKTRONIKA

LISTRIK 1A

M. ZAKY PERMANA . S (32119010)

MOH. IRSYAM ATMOJO (32119012)

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan rangkaian perangkat elektronika yang
berjudul “RANGKAIAN LAMPU OTOMATIS MENGGUNAKAN PHOTO CELL”
dapat terselesaikan.

Kami menyadari bahwa laporan rangkaian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun sebagai bahan
pertimbangan untuk praktek selanjutnya.

Makassar, 16 Januari 2020

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv

BAB I TEORI DASAR

A. LATAR BELAKANG..........................................................................1
B. TUJUAN................................................................................................1

BAB II RANGKAIAN

A. PRINSIP KERJA.................................................................................2
B. MENDESIGN ( PROJECT )...............................................................3

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN.....................................................................................8
B. SARAN..................................................................................................8
C. LAMPIRAN..........................................................................................9

iii
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1..........................................................................................................2
GAMBAR 2.2..........................................................................................................3
GAMBAR 2.3..........................................................................................................3
GAMBAR 2.4..........................................................................................................4
GAMBAR 2.5..........................................................................................................4
GAMBAR 2.6..........................................................................................................5
GAMBAR 2.7..........................................................................................................6
GAMBAR 3.1..........................................................................................................9
GAMBAR 3.2..........................................................................................................9
GAMBAR 3.3..........................................................................................................9
GAMBAR 3.4..........................................................................................................9

iv
BAB I
TEORI DASAR

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi dewasa ini begitu pesat hampir di seluruh aspek
kehidupan, salah satunya di bidang teknologi elektronika. Kemajuan teknologi elektronika
dan aplikasinya telah memberi banyak keuntungan bagi kehidupan manusia. Sistem
Otomatis saat ini sudah menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan perkembangan peralatan menggunakan sistem otomatis diharapkan mampu
memberikan berbagai kemudahan khususnya di bidang bisnis. Dalam usaha peningkatan
mutu pelayanan para pelaku bisnis di berbagai aspek memberikan media peralatan untuk
memberikan kemudahan bagi konsumennya, terutama diaplikasikan pada bidang bisnis
properti. Dengan adanya photocell sebagai saklar lampu otomatis, diharapkan memberikan
nilai lebih bagi para konsumen.
Sesuai dengan namanya, alat ini berfungsi untuk menerangi dalam ruang dengan
sistem otomatis. Sehingga diharapkan alat ini dapat mempermudah konsumen dalam
menyalakan lampu tanpa harus menekan tombol on atau off pada saklar. Saklar otomatis
ini bersifat effisien karena kita hanya perlu menekan sekali saklar yaitu pada saat
pengoperasian pertama. Karena selanjutnya Saklar akan otomatis menyala jika cahaya
tidak ada/dalam keadaan gelap.
Saklar otomatis ini menggunakan prinsip sensor cahaya pada photocell/LDR. Saat
ada cahaya/dalam keadaan terang maka arus tidak teraliri karena terhambat pada LDR,
maka jika cahaya tidak ada/dalam keadaan gelap maka arus akan teraliri karena tidak ada
hambatan pada LDR saat gelap.

B. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah :
1. Merancang dan membuat suatu rangkaian elektronika agar saklar dapat bekerja
secara otomatis.
2. Membuat alat yang dapat membantu manusia dalam menyalakan lampu dan
mematikan lampu dengan sekali sentuh
3. Memberdayakan saklar konvensional dengan menambahkan alat kontrol untuk
mengendalikan saklar.

1
BAB II
RANGKAIAN

Gambar 2.1 Rangkaian Lampu Otomatis Menggunakan Photo Cell

A. Cara Kerja Rangkaian :

Ketika ada cahaya maka Hambatan LDR tinggi sehingga arus lewat tapi dalam
skala kecil sehingga tidak dapat memicu relay bekerja, dan pada saat tidak ada cahaya
maka Hambatan LDR rendah sehingga arus lewat sepenuhnya dan memicu coil bekerja,
hingga mengubah saklar dari NC ke NO. Fungsi uA741 disini hanya sebagai komponen
pengikut tegangan, dan uA741 ini fleksibel pada rangkaian apa saja, serta ketahanannya
pada korsleting rangkaian. Fungsi Dioda disini adalah sebagai penyearah. Fungsi
Transistor disni adalah sebagai penguat tegangan dan daya, serta sebagai switch, karena
jika pemasangannya terbalik maka rangkaian tidak bekerja.

2
B. Mendesign ( Project )
Daftar Komponen :
Berikut adalah komponen yang digunakan pada rangkaian :

1. Resistor

Gambar 2.2 Resistor


Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam
Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada
dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau
hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu
rangkaian Elektronika

Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau
Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi
Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg
Simon Ohm yang juga merupakan seorang Fisikawan Jerman.

2. Transistor

Gambar 2.3. Simbol transistor


Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam fungsi
seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain sebagainya.

3
Transistor merupakan salah satu komponen semikonduktor yang paling banyak ditemukan
dalam rangkaian-rangkaian elektronika.

Boleh dikatakan bahwa hampir semua perangkat elektronik menggunakan


Transistor untuk berbagai kebutuhan dalam rangkaiannya. Perangkat-perangkat elektronik
yang dimaksud tersebut seperti Televisi, Komputer, Ponsel, Audio Amplifier, Audio
Player, Video Player, konsol Game, Power Supply dan lain-lainnya.

3. Dioda

Gambar 2.4. Simbol Dioda.


Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi
menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering dipergunakan
sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika.

Dioda pada umumnya mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan
Katoda (-) dan memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n
semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n
(Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya.

4. IC ( Integrated Circuit )

4
Gambar 2.5 IC uA741
Integrated Circuit atau disingkat dengan IC adalah Komponen Elektronika Aktif
yang terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan Transistor, Dioda, Resistor dan
Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu Rangkaian Elektronika dalam sebuah
kemasan kecil. Bahan utama yang membentuk sebuah Integrated Circuit (IC) adalah
Bahan Semikonduktor. Silicon merupakan bahan semikonduktor yang paling sering
digunakan dalam Teknologi Fabrikasi Integrated Circuit (IC). Dalam bahasa Indonesia,
Integrated Circuit atau IC ini sering diterjemahkan menjadi Sirkuit Terpadu.

IC UA 741 adalah Op-amp (penguat operasional) tujuan umum dan dianggap


sempurna dalam aplikasi pengikut tegangan karena tidak ada fungsi latch-up. Tegangan
operasi rentang luas serta gain tinggi memberikan kinerja yang lebih baik dalam aplikasi
seperti integrator, umpan balik (feedback) umum, dan aplikasi summing amplifier.
Jaringan pembalasan dalam memastikan kekonstanan dalam rangkaian loop tertutup.

5. Relay

Gambar 2.6 Relay


Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni
Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).

Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar


sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet
5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya)
untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

5
6. LDR ( Light Dependent Resistor )

Gambar 2.7 LDR


Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang
nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya.
Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan
menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap.

Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk
menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan
menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.

Langkah Kerja :

 Siapkan Alat dan Bahan.


 Berdoa sebelum memulai pekerjaan.
 Mengutamakan Keselamatan saat bekerja.
 Bekerja pada meja kerja.
 Memasang komponen pada PCB sesuai keinginan.
 Menyambung komponen dengan Kabel.
 Lalu di beri timah dengan cara di solder agar lebih kuat.
 Menyambung baterai ke rangkaian.
 Menyambung rangkaian ke Relay.
 Menyambung Relay Ke sumber 220 V.
 Menyambung Relay ke lampu.

6
 Memperhatikan kondisi timah pada rangkaian dan Relay, ada yg
bersentuhan atau tidak.
 Mengutamakan keamanan penyambungan pada sumber 220 V.
 Mengetes Rangkaian.
 Memperbaiki bila ada masalah pada rangkaian.
 Bila telah selesai, dokumentasikan praktek untuk laporan.
 Membersihkan meja kerja.
 Merapikan alat dan bahan yang tersisa.

Rincian Biaya :

 Resistor 10 K (3) = Rp. 2100


 Resistor 270 K = Rp. 1000
 Resistor 4.7 K = Rp. 600
 Resistor 1 K = Rp. 400
 Trimpot 1 M = Rp. 1500
 LDR = Rp. 6.500
 uA741 = Rp. 4000
 Transistor BC 109 = Rp. 5000
 Relay 9V = Rp. 6000
 Dioda = Rp. 400
 Baterai + Socket = Rp. 11.000
 Total Biaya : Rp. 38.500

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil uji coba diketahui bahwa rangkaian switch dapat membuat saklar bekerja
secara otomatis. Mengalirkan arus sehingga mengeluarkan cahaya saat dibutuhkan dan
berhenti ketika tidak dibutuhkan. Dengan demikian merupakan suatu penghematan energi
listrik. Kita dapat menyalakan lampu dengan hanya sekali tekan pada saat awal
pengoperasian. Setelah cahaya yang dikeluarkan untuk ruangan tersebut mencukupi dan
tidak di butuhkan lagi seperti ketika pagi hari kita tidak perlu menekan tombol off pada
saklar tetapi ldr akan menangkap cahaya dan relay akan berpindah ke posisi NC kembali
setelah pada saat lampu on berasa di posisi NO.
Masalah yang sering terjadi saat penyambungan :
 Timah pada jalur A bersentuhan dengan Timah pada jalur B
 Penyolderan timah yang kurang rapi
 Pemasangan pada kaki uA741 yang terbalik
 Pemasangan Pada kaki Transistor yang terbalik
 Pemasangan pada Relay yang Kurang Rapat

Masalah yang sering Terjadi saat Pengetesan :


 Rangkaian tidak berfungsi akibat Baterai soak yang berakibat pada tidak
bekerjanya relay
 Rangkaian tidak berfungsi akibat kaki uA741 yang terbalik
 Rangkaian tidak berfungsi akibat kaki Transistor yang Terbalik

B. Saran
Jika ada kekurangan dalam penulisan makalah ini, penulis bersedia menerima kritik
dan saran dari pembaca. Karena Sensor cahaya sebagai saklar lampu otomatis ini
merupakan sistem yang sederhana tentunya sistem ini mempunyai beberapa keunggulan.

8
Tapi tidak menutup kemungkinan jika dikemudian hari ingin lebih dikembangkan.
Pengembangan – pengembangan yang bisa dilakukan yaitu diantaranya:
1. Membuat Rangkaian Lebih Memakan sedikit tempat dengan Arduino.

C. Lampiran

Gambar 3.1 Layout PCB Bawah Gambar 3.2 Layout PCB Atas

Gambar 3.3 Lampu Menyala Gambar 3.4 Lampu Mati


saat gelap saat terang

Anda mungkin juga menyukai