Disusun oleh :
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2015
BAB I. PENDAHULUAN
Ketika sebuah foton membentur atom, ini dapat mengangkat sebuah elektron ke
tingkat energi yang lebih tinggi, atau dalam beberapa kasus, melepaskan elektron dari
atom. Ketika cahaya menimpa permukaan CCD, ini membebaskan beberapa elektron
untuk bergerak dan berkumpul di kondensator. Elektron tersebut digeser sepanjang CCD
oleh pulsa-pulsa elektronik dan dihitung oleh sebuah sirkuit yang mengambil elektron dari
setiap piksel kedalam sebuah kondensator lalu mengukur dan menguatkan tegangan yang
membentanginya, lalu mengosongkan kondensator.
Ini memberikan sebuah citraan hitam-putih yang efektif dengan mengukur seberapa
banyak cahaya yang jatuh disetiap piksel. CCD yang memiliki baris tunggal dapat
digunakan sebagai saluran tunda. Sebuah tegangan analog dikenakan pada kondensator
pertama dalam larikan, dan perintah yang berselang tetap diberikan kepada setiap
kondensator untuk memindahkan muatannya ke tetangganya. Dengan demikian seluruh
larikan digeser setiap satu lokasi.
Setelah sebuah tundaan yang setara dengan jumlah kondensator dikalikan interval
geser, muatan yang mencerminkan sinyal masukan tiba di kondensator terakhir di larikan,
dimana muatan ini dikuatkan untuk menjadi sinyal keluaran. Proses ini terus berlanjut,
menciptakan sebuah sinyal di keluaran yang merupakan versi tertunda dari masukan,
dengan beberapa cacat dikarenakan frekuensi pencuplikan. Sebuah CCD yang digunakan
untuk hal ini juga dikenal dengan saluran tunda regu-ember. Penggunaan CCD dalam hal
ini sering digantikan dengan saluran tunda digital.
CCD dengan beberapa baris piksel menggeser muatannya secara vertikal menuju ke
baris terbawah, dan hanya baris terbawah yang dibaca keluarannya secara konvensional.
Kecepatan dari sirkuit pengukur harus cukup cepat untuk menghitung semua baris bawah,
lalu menggeser baris tersebut kebawah dan mengulanginya untuk setiap baris yang lain,
hingga seluruh baris terbaca. Di kamera video, seluruh proses ini membutuhkan kira-kira
40 kali setiap detik.Beberapa faktor dapat memengaruhi ketika foton mengakibatkan bumn
membebaskan elektron, sirkuit dalam CCD dapat menghalangi cahaya untuk masuk,
gelombang yang lebih panjang dapat menembus kedalam CCD tanpa berinteraksi dengan
atom-atom, beberapa gelombang yang lebih pendek dapat memantul di permukaan, dan
lain sebagainya. Mengetahui berapa banyak foton yang jatuh ke permukaan fotoreaktif
akan membebaskan elektron adalah ukuran akurat sensitivitas CCD. Hal ini disebut
dengan efisiensi kuantum dan dinyatakan dalam persentase.
Kondensator terakhir dalam larikan membuang muatannya kedalam sebuah penguat
yang mengubah muatan menjadi tegangan listrik. Dengan mengulangi proses ini, sirkuit
kontrol mengubah seluruh isi larikan menjadi tegangan yang bervariasi, yang disimpan di
memori. Gambar yang tersimpan dipindahkan ke pencetak, peranti penyimpan, atau
penampil gambar. CCD juga digunakan secara luas sebagai sensor untuk teleskop, dan
peranti penglihatan malam. Sebuah penggunaan menarik dalam astronomi adalah
penggunaan CCD untuk membuat sebuah teleskop tetap, berperilaku seperti teleskop
penjejak dan mengikuti pergerakan langit. Muatan di CCD dipindah dan dibaca paralel
dengan pergerakan langit dan dengan kecepatan yang sama. Dengan cara ini, teleskop
dapat mengambil gambar langit yang lebih luar daripada bidang pandang normal. CCD
biasanya sensitif terhadap cahaya inframerah, yang memungkinkan fotografi inframerah,
peranti penglihatan malam, dan perekaman video tanpa pencahayaan (atau nyaris tanpa
cahaya). Karena sensitivitasnya terhadap inframerah, CCD yang digunakan di astronomi
biasanya didinginkan dengan nitrogen cair, dikarenakan radiasi benda hitam inframerah
dikeluarkan oleh sumber berpui ruangan.
Kamera CCD yang dipasang pada satelit mikro arsitekturnya bervariasi, tergantung
fungsi dan desainnya. Kamera pencitra CCD resolusi rendah mampu menyediakan gambar
dengan ground resolusi 4000 – 1000 m, yang berguna antara lain untuk memantau pola
cuaca dan informasi peringatan badai topan. Sedangkan kamera pencitra CCD multi-
spektrum dengan 2 atau lebih kanal spektrum, mampu menyediakan gambar dengan
resolusi menengah antara 400 – 5 m, yang berguna antara lain untuk memantau sumber
daya alam, penggunaan lahan dan efek yang ditimbulkan dari suatu bencana alam.
Umumnya, kedua jenis kamera tersebut, menggunakan detektor CCD array 2-D dengan
resolusi radiometrik 8 bit. Swath width-nya (lebar sapuan) bisa mencapai puluhan hingga
ribuan kilometer.
Terdapat dua tipe kamera CCD berdasarkan sudut obyek yang dapat dijangkau, yaitu
Wide Angle Camera (WAC) dan Narrow Angle Camera (NAC). WAC digunakan untuk
memotret gambar di permukaan bumi dengan ukuran yang lebih besar, bisa mencapai
ribuan meter. Sedangkan digunakan NAC untuk mengambil detail gambar permukaan
bumi yang dihasilkan oleh kamera wide, dengan ukuran hingga beberapa meter. Kedua
kamera ini dapat digunakan bersamaan pada suatu satelit. Banyaknya kamera yang
BAB III. PENUTUP
2.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan penjabaran makalah CCD yaitu sebuah
sensor untuk merekam gambar, terdiri dari sirkuit terintegrasi berisi larikan kondensator
yang berhubungan, atau berpasangan. Pada dasarnya, CCD array terdiri atas sederetan
elemen peka cahaya yang disebut piksel (picture element). Cacah piksel bervariasi
jumlahnya, bisa mencapai 10680 buah, tergantung tipe sensor yang digunakan.CCD adalah
suatu piranti detektor foton dengan kepekaan tinggi yang bekerja dengan prinsip menangkap
muatan listrik yang berasal dari cahaya yang datang, menyimpannya sementara dan
kemudian mengubahnya menjadi suatu sinyal listrik. Dalam CCD untuk menangkap
gambar ada suatu daerah photoactive (sebuah epitaxial lapisan silikon), transmisi dan
wilayah terbuat dari shift register. Gambar diproyeksikan melalui lensa ke array kapasitor
(wilayah photoactive), sehingga setiap kapasitor untuk mengumpulkan charge listrik yang
sebanding dengan cahaya intensitas di lokasi itu. CCD biasanya merespon 70% cahaya
(sama dengan efisiensi kuantum sebesar 70%) membuatnya lebih efisien daripada film
fotografi, yang hanya menangkap kira-kira 2% cahaya. Sebagai hasilnya, CCD dengan
cepat menjadi pilihan bagi para astronom. CCD juga digunakan secara luas sebagai sensor
untuk teleskop, dan peranti penglihatan malam. Sebuah penggunaan menarik dalam
astronomi adalah penggunaan CCD untuk membuat sebuah teleskop tetap, berperilaku
seperti teleskop penjejak dan mengikuti pergerakan langit.
2.2. Saran
Saran dalma makalah ini adalah untuk pembaca diharapkan mampu benar-benar
mengetahui dan memahami karakteristik dan prinsip CCD. Untuk Penulis dihapkan
nantinya mamapu untuk menghasilkan makalah yang lebih baik dan lengkap dari makalah
yang sudah ada. Saran untuk setiap mahasiswa, terutama mahasiswa fisika adalah sudah
sepatutnya sebagai mahasiswa fisika ikut berperan aktif dalam upaya pengembangan
teknologi dan ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA