Anda di halaman 1dari 9

Tugas 1 Sistem Fotonika

Disusun oleh :
Saffana Rizqani Ayunanda 02311940000066
Hudzaifa Dhiaul Ahnaf 02311940000102

Dosen Pengampu :
Detak Yan Pratama, S.T., M.Sc. 198401012012121002

Departemen Teknik Fisika


Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3. Tujuan............................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2
2.1. Laser Semikonduktor Sebagai Sumber Cahaya ............................................................... 2
2.1.1. Cara Kerja ................................................................................................................. 2
2.1.2. Material Yang Digunakan ......................................................................................... 2
2.1.3. Prinsip Kerja Material ............................................................................................... 3
2.2. Polymer Optical Fiber Sebagai Transmisi Cahaya .......................................................... 3
2.2.1. Cara Kerja ................................................................................................................. 3
2.2.2. Material Yang Digunakan ......................................................................................... 4
2.2.3. Prinsip Kerja Material Pada Polymer Optical Fiber................................................. 4
2.3. Sensor Kamera CMOS Sebagai Detektor Cahaya ........................................................... 4
2.3.1. Cara Kerja ................................................................................................................. 4
2.3.2. Material Yang Digunakan ......................................................................................... 5
2.3.3. Prinsip Kerja Material Pada Sensor CMOS .............................................................. 5
REFERENSI .................................................................................................................................. iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Dalam menjawab kebutuhan teknologi akan cahaya, pengembangan tingkat lanjut telah
dilakukan oleh manusia sejak era modernisasi dimulai. Pengembangan akan cahaya telah
berdampak langsung pada manusia dari segi kecepatan perpindahan data, kecepatan
berkomunikasi, teknologi penangkapan gambar, teknologi penyimpanan berkas, dan teknologi
lainnya. Tentunya teknologi yang dihasilkan dari pengembangan cahaya ini tidak terlepas dari
perangkat – perangkat fotonik yang memiliki korelasi erat dengan perangkat elektronik. Salah
satu penggunaan perangkat optika yang sering dijumpai pada masyarakat adalah penggunaan
kabel fiber optik dalam mengakses internet ke jaringan perumahan hingga perkantoran.
Dengan dibuatnya makalah ini, diharapkan penulis lebih memahami perangkat –
perangkat yang telah dikembangkan oleh berbagai peneliti di bidang cahaya dan
memanfaatkan teknologi yang ada. Menjawab akan kebutuhan teknologi pada bidang
pencahayaan, menjadi visi penting sebagai peserta didik untuk ikut serta memahami
mengembangkan dan memecahkan masalah – masalah kompleks di bidang fotonik lainnya.
Objek yang dianalisis pada makalah ini merujuk pada pengembangan perangkat fotonika
sebagai sumber cahaya, sebagai transmisi cahaya, serta sebagai detektor cahaya. Penerapan
dari aplikasi tersebut selengkapnya akan dibahas pada makalah ini.
1.2. Rumusan Masalah

Pada Tugas 1 Sistem Fotonika ini, disimpulkan rumusah masalah sebagai berikut :
a. Prinsip kerja devais fotonika sebagai sumber cahaya, transmisi cahaya, dan detektor
cahaya.
b. Material yang digunakan pada devais fotonika sebagai sumber cahaya, transmisi
cahaya, dan detektor cahaya.
c. Prinsip kerja material pada devais fotonika sebagai sumber cahaya, transmisi cahaya,
dan detektor cahaya.
1.3. Tujuan

Dalam menjawab kebutuhan dari rumusan masalah Tugas 1 Sistem Fotonika ini,
ditentukan bahwa tujuan dari tugas ini adalah untuk :
a. Mengetahui prinsip kerja pada devais fotonika sebagai sumber cahaya, transmisi
cahaya, dan detektor cahaya.
b. Mengetahui material yang digunakan pada devais fotonika sebagai sumber cahaya,
transmisi cahaya, dan detektor cahaya.
c. Memahami prinsip kerja material pada devais fotonika sebagai sumber cahaya,
transmisi cahaya, dan detektor cahaya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Laser Semikonduktor Sebagai Sumber Cahaya

Laser Semikonduktor merupakan salah satu devais fotonika sebagai sumber cahaya[1].
Teknologi laser semikonduktor ini telah ditemukan sejak tahun 1962 dengan menggunakan
homojunction. Pengembangan LASER ini telah dipopulerkan pada tahun 1970.
2.1.1. Cara Kerja
Laser Semikonduktor memiliki sistem kerja yang mirip dengan cara kerja LED atau
Led Emitting Diode, dimana cahaya yang dihasilkan berasal dari arus listrik yang dialirkan
ke material semikonduktor P-N Junction. Aliran listrik yang diberikan akan menghasilkan
cahaya laser yang berosilasi. Perbedaan yang dapat dianalisis dari cara bekerja LED dan
Laser semikonduktor adalah LED menggunakan prinsip electro-luminance sedangkan
laser semikonduktor menggunakna prinsip stimulated-emissions. [2]. LED bekerja dengan
mengemisikan cahaya sebagai akibat dari rekombinasi bawaan arus listrik pada P-N
Junction, dan Laser semikonduktor bekerja dengan menginjeksikan elektron ke dioda dan
berkombinasi dengan cahaya dan energi yang dihasilkan dikonversikan menjadi foton atau
cahaya yang kemudian berinteraksi dengan elektron lainnya yang menghasilkan kembali
foton sehingga berakumulasi menjadi cahaya Laser [3].

Gambar 1. 1, Laser Semikonduktor


Pada gambar 1.1 diperlihatkan salah satu bagan dari laser semikonduktor yang juga
diketahui sebagai laser diode. Elektron diinjeksikan pada bagian n dan holes pada bagian
p. Penginjeksian akan menghasilkan laser. Cermin dihasilkan dari belahan sisi kristal
semikonduktor.
2.1.2. Material Yang Digunakan
Material yang digunakan pada laser semikonduktor atau laser diode secara umum
berbeda dengan material diode pada umumnya, silikon. Pada laser diode digunakan
material GaAs atau Galium Arsenik [4] .

2
2.1.3. Prinsip Kerja Material
Pada sebuah semikonduktor Ga-As, terdapat dua bagian daerah yang dinamakan
daerah P dan daerah N. Dari kedua daerah tersebut, diemisikan masing-masing doping
untuk membuat material menjadi kaya akan muatan. Pada sisi P type, didoping holes
dengan 1017 hingga 1019 dopant atoms per cm3. Setelah injeksi, kedua daerah disatukan dan
akan membentuk daerah yang dinamakan depletion region yang memisahkan band energy
gap antara daerah P dan daerah N. Sehingga elektron akan sulit untuk mencapai holes.
Diberikan aliran listrik pada semikonduktor tersebut mengakibatkan zona deplesi
memendek dan mengakibatkan elektron mencapai holes yang menghasilkan cahaya
dengan sifat spontan. Sisi kiri dan kanan pada semikonduktor diberikan roughness
sehingga menyebabkan arah cahaya tidak melewati bagian tersebut. Sisi depan diberikan
refleksi parsial dan sisi belakang diberikan refleksi tinggi sehingga menyebabkan foton
yang dihasilkan dari aksi spontan tersebut berkumpul pada zona deplesi dan terakumulasi.
Setelah akumulasi berlebih, foton akan keluar melalui sisi depan sebagai cahaya
monokromatis dari semikonduktor.
2.2. Polymer Optical Fiber Sebagai Transmisi Cahaya

Optical Fiber merupakan perangkat fotonika yang menjelaskan bagaimana sebuah cahaya
dapat ditransmisikan dan dipandu oleh fenomena TIR atau Total Internal Reflection.
Penggunaan umum optical fiber pada masa kini sering digunakan pada aplikasi penggunaan
kabel internet dari penyedia jasa layanan elektronik dalam mencapai kecepatan tinggi untuk
transmisi data dan komunikasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Pembahasan mengenai fiber
optic didalamin dalam ranah kerja POF atau Polymer Fiber Optic yang menggunakan polymer
sebagai bahan dasar pembuat serat fiber tersebut [5]. Pengembangan fiber optik pertama kali
diinisiasikan oleh Daniel Colladon di tahun 1840 bahwa cahaya dapat direfleksikan melalui
perantara pipa air. Pengembangan kemudian dilakukan hingga tahun 1950, seorang fisikawan
dari India, Narinder Kapany dimana gambar sederhana dapat dikirim melalui perantara serat
gelas fiber dan dijuluki sebagai The Father of Fiber Optics[6].
2.2.1. Cara Kerja
Berbentuk seperti tali nilon yang transparan dari cahaya tampak. Bekerja sama
seperti konsep fiber optik pada umumnya dimana menggunakan cahaya sebagai basis
transmisi data. Cahaya yang dimasukkan ke serat fiber akan dipantulkan terus menerus ke
dalam serat kembali hingga mencapai ujung kabel serat fiber. Setiap partikel cahaya akan
memantul kembali ke dalam kabel dengan refleksi internal kontinu. Inti dari kabel fiber
terbuat dari serat struktur gelas sehingga bersifat reflekftif dan transparan.
Cara kerja yang sama dapat ditemui pada fiber optik berbasis kaca dengan berbasis
polimer atau plastik. POF menggunakan bahan yang relatif lebih murah dan bersifat lebih
fleksibel sedangkan biaya yang dikeluarkan oleh fiber glass lebih mahal dan bersifat lebih
kaku. Namun Glass fiber memiliki ketahanan terhadap kondisi ekstrim yang lebih kuat
ketika diaplikasikan tekanan mekanis, temperatur tinggi, maupun paparan substansi kimia.
Penggunaan POF merupakan penggunaan jangka pendek karena transmisi pada POF
berkecepatan lebih rendah dibandingkan dengan Glass fiber.
3
2.2.2. Material Yang Digunakan
Material pada POF terdiri dari PMMA atau Poly Methyl Methacrylate, Polystyrene,
dan Polycarbonate yang mentrasmisikan cahaya tampak pada rentang 500 hingga 800 nm.
POF dikembangkan pertaman kali oleh DuPont pada tahun 1960. Material lain juga
digunakan dalam POF yang ditemukan oleh Asahi Glass menggunakan PF (perfluorinated
polymer)[7].
2.2.3. Prinsip Kerja Material Pada Polymer Optical Fiber
Salah satu prinsip kerja POF adalah SI-MM POF atau step-index multimode
polymer optical fiber. Memiliki diameter luar 1 mm dengan diameter inti sebesar 980 µm.
Kerja dari material ini adalah memantulkan cahaya dengan sudut perpantulan lebih besar
daripada sudut kritis kabel fiber.

Gambar 1. 2, Sudut Kritis Medium


Pada gambar 1.2 ditampilkan sudut kritis yang dicontohkan sebagai medium air
dan medium udara. Prinsip kerja yang sama terjadi pada kabel POF yang memantulkan
cahaya kembali ke dalam medium dimana medium tersebut adalah bahan dasar polimer.

2.3. Sensor Kamera CMOS Sebagai Detektor Cahaya

CMOS (Complementary Metal-Oxyde Semiconductor) merupakan sensor gambar pada


kamera digital yang terdiri dari sirkuit yang terintegrasi untuk merekam suatu gambar. CMOS
terdiri jutaan sensor pixel yang di dalamnya merupakan sebuah photodetector [8] Kamera
digital yang akhirnya menjadi sebuah foto.
2.3.1. Cara Kerja
Cahaya (foton) yang masuk melalui lensa kamera kemudian informasi yang didapat
akan diubah menjadi tegangan atau sinyal digital. Sensor CMOS mengubah foton menjadi
electron, kemudian menjadi sinyal digital menggunakan on-chip Analog to Digital
Converter (ADC) [9].

4
Gambar 1. 3, Proses kerja sensor kamera
Untuk mendapat warna pada gambar yang dihasilkan kamera diketahui terdapat
Bayer filter array. Bayer Filter merupakan filter warna yang terdapat pada setiap Photosite
dan berfungsi untuk menentukan warna pada sebuah gambar. Warna filter yang digunakan
merupakan warna standar merah, hijau, dan biru. Filter merah akan melewatkan cahaya
merah, filter biru akan melewatkan cahaya biru, dan filter hijau akan melewatkan cahaya
hijau [10] .

Gambar 1. 4, Photosites filter warna


2.3.2. Material Yang Digunakan
Sensor kamera CMOS menggunakan material semikonduktor pada
umumnya yaitu silikon.
2.3.3. Prinsip Kerja Material Pada Sensor CMOS
Pada awal exposure fotodioda dibias mundur ke tegangan tinggi 3.3V. Saat
terjadi exposure foton yang mengenai fotodioda mengurangi tegangan bias yang
dimiliki. Pada akhir exposure tegangan yang tersisa diukur dan selisih dari tegangan
merupakan jumah foton yang mengenai fotodioda pada saat exposure. Untuk
mengulangi siklus exposure, fotodioda direset [11].

5
Gambar 1. 5, Rangkaian sensor kamera CMOS dua dimensi (atas) dan pixel
CMOS berdasarkan satu transistor

6
REFERENSI

[1] S. Lien. Chuang, “Physics of photonic devices,” hlm. 821, 2009, Diakses: Sep 18,
2022. [Daring]. Available: https://www.wiley.com/en-
us/Physics+of+Photonic+Devices%2C+2nd+Edition-p-9780470293195
[2] “Difference between LED and LASER (with Comparison Chart) - Electronics
Coach.” https://electronicscoach.com/difference-between-led-and-laser.html
(diakses Sep 18, 2022).
[3] C. Woodford, “How semiconductor laser diodes work - Explain that Stuff.”
https://www.explainthatstuff.com/semiconductorlaserdiodes.html (diakses Sep 18,
2022).
[4] S. W. Koch dan M. R. Hofmann, “Semiconductor Lasers,” Encyclopedia of Modern
Optics, vol. 1–5, hlm. 462–468, Jan 2018, doi: 10.1016/B978-0-12-803581-8.10103-
1.
[5] C.-A. Bunge, M. Beckers, dan T. Gries, “Polymer optical fibres : fibre types,
materials, fabrication, characterisation and applications,” hlm. 416.
[6] C. Woodford, “How does fiber optics work? - Explain that Stuff,” 2006.
https://www.explainthatstuff.com/fiberoptics.html (diakses Sep 18, 2022).
[7] K. Bhowmik dan G.-D. Peng, “Polymer Optical Fibers,” Handbook of Optical
Fibers, hlm. 1–51, 2019, doi: 10.1007/978-981-10-1477-2_38-1.
[8] “Kenali Istilah dalam Kamera Digital | PT. Petrokimia Gresik.” https://petrokimia-
gresik.com/news/kenali-istilah-dalam-kamera-digital?hl=en (diakses Sep 18, 2022).
[9] “Introduction to Image Sensors | LUCID Vision Labs.” https://thinklucid.com/tech-
briefs/understanding-digital-image-sensors/ (diakses Sep 18, 2022).
[10] C. Gillmor, “How does a digital camera sensor work? | by Connor Gillmor | Tech
Update | Medium.” https://medium.com/tech-update/how-does-a-digital-camera-
sensor-work-1342974250fd (diakses Sep 18, 2022).
[11] A. J. P. Theuwissen, “CMOS image sensors: State-of-the-art,” Solid State Electron,
vol. 52, no. 9, hlm. 1401–1406, Sep 2008, doi: 10.1016/J.SSE.2008.04.012.

iii

Anda mungkin juga menyukai