Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PEMANCAR OPTIK
“LASER”

Oleh :
Rachmat hidayat S. (14450001)

Fakultas Teknik Jurusan teknik Elektro


Universitas Merdeka Malang
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada tahun 1880 Alexander Graham Bell menciptakan sebuah sistem komunikasi
cahaya yang disebut photo-phone dengan menggunakan cahaya matahari yang
dipantulkan dari sebuah cermin suara-termodulasi tipis untuk membawa percakapan,
pada penerima cahaya matahari termodulasi mengenai sebuah foto-kondukting sel-
selenium, yang merubahnya menjadi arus listrik, sebuah penerima telepon melengkapi
sistem. Photo-phone tidak pernah mencapai sukses komersial, walaupun sistem tersebut
bekerja cukup baik.
Penerobosan besar yang membawa pada teknologi komunikasi serat optik dengan
kapasitas tinggi adalah penemuan Laser pada tahun 1960, namun pada tahun tersebut
kunci utama di dalam sistem serat praktis belum ditemukan yaitu serat yang efisien. Baru
pada tahun 1970 serat dengan loss yang rendah dikembangkan dan komunikasi serat optik
menjadi praktis (Serat optik yang digunakan berbentuk silinder seperti kawat pada
umumnya, terdiri dari inti serat (core) yang dibungkus oleh kulit (cladding) dan keduanya
dilindungi oleh jaket pelindung (buffer coating)). Ini terjadi hanya 100 tahun setelah John
Tyndall, seorang fisikawan Inggris, mendemonstrasikan kepada Royal Society bahwa
cahaya dapat dipandu sepanjang kurva aliran air. Dipandunya cahaya oleh sebuah serat
optik dan oleh aliran air adalah peristiwa dari fenomena yang sama yaitu total internal
reflection.
Teknologi serat optik selalu berhadapan dengan masalah bagaimana caranya agar
lebih banyak informasi yang dapat dibawa, lebih cepat dan lebih jauh penyampaiannya
dengan tingkat kesalahan yang sekecil-kecilnya. Informasi yang dibawa berupa sinyal
digital, digunakan besaran kapasitas transmisi diukur dalam 1 Gb.km/s yang artinya 1
milyar bit dapat disampaikan tiap detik melalui jarak 1 km.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan kepada
pembaja dan mengetahui apa saja yang ada dalam isi makalah ini
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 fiber Optik dan Fungsinya


Fungsi fiber optik adalah mengarahkan gelombang cahaya dalam satu arah lewat
proses terjadinya pembiasan cahaya. Prinsip kerja serat optik adalah dengan mengirimkan
gelombang cahaya dari satu titik fisik yang lain dengan menangkap cahaya dalam kabel
dan memantulkannya kembali ke dalam setiap kali ia mencoba untuk melarikan diri.
Hal ini membuat fiber optik kabel seperti sebuah prisma dimana gelombang
cahaya tidak akan dapat melarikan diri dan satu-satunya tempat untuk gelombang cahaya
untuk pergi adalah ujung pada ujunng kabel fiber tersebut.
Pada komunikasi fiber optik, sinyal yang biasanya di gunakan adalah bentuk
digital, sedangkan penyaluran sinyal melalui serat optik adalah dalam bentuk pulsa
cahaya. Pulsa cahaya akan di peroleh dari proses memodulasi sinyal informasi dalam
bentuk digital kedalam suatu komponen sumber optik. Proses ini terjadi pada arah kirim
lalu pada arah terima melalui detektor optik, pulsa cahaya diubah kembali dalam bentuk
sinyal digital.
2.2 Penjelasan Dioda laser
Sebuah dioda laser dalah laser dimana medium aktif sebuah semikonduktor mirip
dengan yang ditemukan dalam dioda pemancar cahaya. Yang paling umum dan praktis
jenis dioda laser dibentuk dari p-n juction dan di dukung oleh menyuntikan arus listrik.
Perangkat ini kadang-kadang disebut sebagai dioda laser injeksi untuk
membedakan mereka dari (optis) dipompa dioda laser, yang lebih mudah diproduksi di
laboratorium, pada gambar 2.1 merupakan bentuk dari dioda laser.
Tipe ILD yang beroperasi berdasarkan prinsip laser, lebih efisien dan dapat
meneruskan data rate lebih besar. Ada kaitan antara panjang gelombang yang digunakan,
tipe transmisi dan data rate yang dikirimkan. adalah sejenis dioda di mana media
aktifnya menggunakan sebuah semikonduktor persimpangan p-n yang mirip dengan yang
terdapat pada dioda pemancar cahaya. Dioda laser kadang juga disingkat LD atau ILD.
Dioda laser baru ditemukan pada akhir abad ini oleh ilmuwan Universitas
Harvard. Prinsip kerja dioda ini sama seperti dioda lainnya yaitu melalui sirkuit dari
rangkaian elektronika, yang terdiri dari jenis p dan n. Pada kedua jenis ini sering
dihasilkan 2 tegangan, yaitu:
1. biased forward, arus dihasilkan searah dengan nilai 0,707 utk pembagian v
puncak, bentuk gelombang di atas ( + ).
2. backforward biased, ini merupakan tegangan berbalik yang dapat merusak suatu
komponen elektronika.

Gambar 2.1 Dioda laser


2.2.1 Laser
Laser merupakan sumber optik yang koheren. Bahan dasarnya berupa gas,
cairan, kristal dan semikonduktor. Pengoperasian laser harus menggunakan
arus bias yang besar di atas arus threshold.
Proses pembentukan Laser :
1. Absorpsi foton; proses perpindahan elektron dari energi valensi ke energi
konduksi.
2. Emisi Spontan; proses di mana elektron dalam keadaan tereksitasi di energi
konduksi kembali ke energi dasar dengan melepas foton.
3. Emisi terangsang (stimulated); proses saat keadaan inversi populasi elektron
tereksitasi yang mendapat rangsangan (pacu) akan serentak melepaskan foton
dalam jumlah banyak.

2.3 Karakteristik Laser Dioda


Pada laser dioda memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Umumnya menggunakan kabel optik single mode.
2) Response time < 1 nano detik.
3) Cahaya yang dipancarkan oleh dioda laser bersifat koheren.
4) Diode laser memiliki lebar spektral yang lebih sempit (~1 nm) jika dibandingkan
dengan LED sehingga dispersi chromatic dapat ditekan.
5) Diode laser diterapkan untuk transmisi data dengan bit rate tinggi (Untuk komunikasi
berkecepatan diatas 200 Mb/s)
6) Daya keluaran optik dari diode laser adalah 0 ~ 10 dBm.
7) Karakteristik arus kemudi daya optik diode laser tidak linier.
8) Kinerja (keluaran daya optik, panjang gelombang, umur) dari diode laser sangat
dipengaruhi oleh temperatur operasi.

2.3 jenis jenis dari Laser dioda dan Cara Kerjanya

Pada dasarnya, Dioda Laser hampir sama dengan Lampu LED yaitu dapat
mengkonversi energi listrik menjadi energi cahaya, namun Dioda Laser dapat
menghasilkan sinar/cahaya atau Beam dengan Intensitas yang lebih tinggi. Berikut ini
adalah Struktur Dioda Laser (Laser Diode) :

Gambar 2.2 Struktur dioda laser

Ada beberapa jenis LASER yang biasa digunakan, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Continuous Wave (CW). LASER ini dibangun untuk memancarkan sinyal yang terus
menerus (kontinyu). Hal ini membuat perbedaan mendasar dalam konstruksi. Dalam
pengoperasianya, output dari LASER relatif konsisten terhadap waktu. Sumber pompa
dibutuhkan untuk penguatan agar tetap stabil dan terus dipelihara.
b. Vertical Cavity Surface Emitting Laser (VCSEL). LASER ini beroperasi pada 850 nm
dan sebagian besar adalah multimode. Biaya yang diperlukan sangat rendah karena
diproduksi dalam volume tinggi untuk aplikasi komunikasi data.

c. Fabry-Perot Laser (FP). LASER tipe ini beroperasi pada panjang gelombang (1310 atau
1550 nm) dengan beberapa longitudinal mode. d. Distributed Feedback Laser (DFB)
LASER ini beroperasi pada panjang gelombang (1310 atau 1550 nm) dengan single
longitudinal mode.

Berdasarkan cara kerjanya, Dioda Laser dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Injection
Laser Diode (ILD) dan Optically Pumped Semiconductor Laser.

2.3.1 Injection Laser Diode (ILD)

Cara kerja Injection Laser Diode memiliki berbagai kemiripan dengan LED (Light
Emitting Diode). Kedua-duanya dibuat berdasarkan proses dan teknologi yang hampir
sama. Perbedaan utama pada Dioda Laser adalah adanya sebuah saluran atau kanal
panjang yang sempit dengan ujung yang reflektif. Kanal tersebut berfungsi sebagai
penuntun gelombang pada cahaya. Kanal tersebut biasanya disebut dengan Waveguide.
Pada pengoperasiannya, arus mengalir melalui persimpangan PN (PN Junction)
dan menghasilkan cahaya seperti pada LED (Light Emitting Diode). Pancaran Fotonnya
(Photon) disebabkan oleh bergabungnya kembali Elektron dan Lubang (Holes) di daerah
persimpangan PN. Namun cahaya tersebut hanya dibatasi didalam waveguide (penuntun
cahaya) pada Dioda Laser sendiri. Di Waveguide ini cahaya Laser direfleksikan dan
kemudian diperkuat sehingga menghasilkan emisi terstimulasi sebelum dipancar keluar.

2.3.2 Optically Pumped Semiconductor Laser

Optically Pumped Semiconductor Laser atau disingkat dengan OPSL ini


menggunakan chip semikonduktor III-V sebagai dasarnya, Chip semikonduktor ini
bekerja sebagai media penguat optik. Dioda Laser yang terdapat didalamnya berfungsi
sebagai sumber pompa. Terdapat beberapa Keuntungan dari Dioda Laser jenis Optically
Pumped Semiconductor Laser ini, terutama dalam pemilihan panjang gelombang
(wavelenght) dan mengurangi gangguan dari struktur elektroda internal.
2.4 Kelebihan dan kelemahan Laser Dioda

LED memiliki bandwidth terbatas sementara semua jenis LASER sangat cepat.
Perbedaan besar lainnya antara LED dan kedua jenis LASER adalah output spektral. LED
memiliki output spektral yang sangat luas yang menyebabkan mereka mengalami dispersi
kromatik pada serat, sementara LASER memiliki keluaran spektral yang sempit yang
mengalami dispersi kromatis yang sangat kecil. LASER DFB, yang digunakan pada
sistem jarak jauh dan sistem DWDM, memiliki lebar spektral tersempit yang
meminimalkan dispersi kromatik pada hubungan terpanjang.
Pilihan perangkat ini ditentukan terutama oleh masalah kompatibilitas
kecepatan dan serat. Karena banyak sistem tempat menggunakan serat multimode telah
melampaui kecepatan bit 1 Gb / s, laser (kebanyakan VCSEL) telah menggantikan LED.
Output dari LED sangat luas namun laser sangat fokus, dan sumbernya akan memiliki
modal yang sangat berbeda untuk mengisi serat. Peluncuran VCSEL yang dibatasi (atau
laser) membuat bandwidth serat yang efektif lebih tinggi, namun serat yang dioptimalkan
untuk laser, biasanya OM3, adalah pilihan untuk laser.

Gambar 2.3 Perbandingan Pemancaran LED dengan LASER

Pada Kelebihan Dan Kelemahan Pemancar optik menggunakan Laser dengan


LED Meiliki Perbandingan karakteristik ditunukkan seperti pada tabel 2.1 yaitu
perbandingan karakteristik.
Tabel 2.1 Perbandingan Karakteristik LED dan LASER DIODA

Karakteristik LED LASER DIODE


Spektrum keluaran Tidak koheren Koheren
Daya Optik keluaran Lebih rendah (0,4-4,0mW) Lebih tinggi (1,5-8,0mW)
Kestabilan operasi
Lebih stabil Kurang stabil
terhadap temperatur
Penguatan cahaya Tidak ada Ada
Arah pancaran cahaya Kurang terarah Sangat terarah
Arus pacu Kecil Besar
Disipasi panas Kecil Besar
Harga Lebih murah Lebih mahal
Kemudahan penggunaan Lebih mudah Lebih sulit
Kecepatan (rise time) Lebih lambat (2 – 10 ns) Lebih cepat (0,3 – 0,7 ns)
Panjang gelombang 800-850, 1300 nm 800-850, 1300, 1500 nm
1-2 (λ = 800-850 nm)
30-60 (λ = 800-850 nm)
Lebar pita (nm) 2-5 (λ = 1300 nm)
50-150 (λ=1300)
2-10 (λ = 1500 nm)
Daya ke serat 0,03 – 0,15 mW 0,4 – 3,0 mW
Frekuensi modulasi 0,08 – 0,3 Ghz 2 – 3 GHz
Kepekaan - Elektrostatik

Contoh Laser Yang Ada di Pasaran

Gambar 2.4 Hirschmann Fiberoptik Transmitter OSVC 01 BFOC


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Sebuah dioda laser dalah laser dimana medium aktif sebuah semikonduktor
mirip dengan yang ditemukan dalam dioda pemancar cahaya. Yang paling
umum dan praktis jenis dioda laser dibentuk dari p-n juction dan di dukung
oleh menyuntikan arus listrik.
2. Pada laser dioda memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Umumnya menggunakan kabel optik single mode.
2) Response time < 1 nano detik.
3) Cahaya yang dipancarkan oleh dioda laser bersifat koheren.
4) Diode laser memiliki lebar spektral yang lebih sempit (~1 nm) jika
dibandingkan dengan LED sehingga dispersi chromatic dapat ditekan.
5) Diode laser diterapkan untuk transmisi data dengan bit rate tinggi (Untuk
komunikasi berkecepatan diatas 200 Mb/s)
6) Daya keluaran optik dari diode laser adalah 0 ~ 10 dBm.
7) Karakteristik arus kemudi daya optik diode laser tidak linier.
8) Kinerja (keluaran daya optik, panjang gelombang, umur) dari diode laser
sangat dipengaruhi oleh temperatur operasi.
3. Ada beberapa jenis LASER yang biasa digunakan, diantaranya adalah sebagai
berikut:
 Continuous Wave (CW).
 Vertical Cavity Surface Emitting Laser (VCSEL).
 Fabry-Perot Laser (FP).
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai