PEMANCAR OPTIK
“LASER”
Oleh :
Rachmat hidayat S. (14450001)
PEMBAHASAN
Pada dasarnya, Dioda Laser hampir sama dengan Lampu LED yaitu dapat
mengkonversi energi listrik menjadi energi cahaya, namun Dioda Laser dapat
menghasilkan sinar/cahaya atau Beam dengan Intensitas yang lebih tinggi. Berikut ini
adalah Struktur Dioda Laser (Laser Diode) :
Ada beberapa jenis LASER yang biasa digunakan, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Continuous Wave (CW). LASER ini dibangun untuk memancarkan sinyal yang terus
menerus (kontinyu). Hal ini membuat perbedaan mendasar dalam konstruksi. Dalam
pengoperasianya, output dari LASER relatif konsisten terhadap waktu. Sumber pompa
dibutuhkan untuk penguatan agar tetap stabil dan terus dipelihara.
b. Vertical Cavity Surface Emitting Laser (VCSEL). LASER ini beroperasi pada 850 nm
dan sebagian besar adalah multimode. Biaya yang diperlukan sangat rendah karena
diproduksi dalam volume tinggi untuk aplikasi komunikasi data.
c. Fabry-Perot Laser (FP). LASER tipe ini beroperasi pada panjang gelombang (1310 atau
1550 nm) dengan beberapa longitudinal mode. d. Distributed Feedback Laser (DFB)
LASER ini beroperasi pada panjang gelombang (1310 atau 1550 nm) dengan single
longitudinal mode.
Berdasarkan cara kerjanya, Dioda Laser dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Injection
Laser Diode (ILD) dan Optically Pumped Semiconductor Laser.
Cara kerja Injection Laser Diode memiliki berbagai kemiripan dengan LED (Light
Emitting Diode). Kedua-duanya dibuat berdasarkan proses dan teknologi yang hampir
sama. Perbedaan utama pada Dioda Laser adalah adanya sebuah saluran atau kanal
panjang yang sempit dengan ujung yang reflektif. Kanal tersebut berfungsi sebagai
penuntun gelombang pada cahaya. Kanal tersebut biasanya disebut dengan Waveguide.
Pada pengoperasiannya, arus mengalir melalui persimpangan PN (PN Junction)
dan menghasilkan cahaya seperti pada LED (Light Emitting Diode). Pancaran Fotonnya
(Photon) disebabkan oleh bergabungnya kembali Elektron dan Lubang (Holes) di daerah
persimpangan PN. Namun cahaya tersebut hanya dibatasi didalam waveguide (penuntun
cahaya) pada Dioda Laser sendiri. Di Waveguide ini cahaya Laser direfleksikan dan
kemudian diperkuat sehingga menghasilkan emisi terstimulasi sebelum dipancar keluar.
LED memiliki bandwidth terbatas sementara semua jenis LASER sangat cepat.
Perbedaan besar lainnya antara LED dan kedua jenis LASER adalah output spektral. LED
memiliki output spektral yang sangat luas yang menyebabkan mereka mengalami dispersi
kromatik pada serat, sementara LASER memiliki keluaran spektral yang sempit yang
mengalami dispersi kromatis yang sangat kecil. LASER DFB, yang digunakan pada
sistem jarak jauh dan sistem DWDM, memiliki lebar spektral tersempit yang
meminimalkan dispersi kromatik pada hubungan terpanjang.
Pilihan perangkat ini ditentukan terutama oleh masalah kompatibilitas
kecepatan dan serat. Karena banyak sistem tempat menggunakan serat multimode telah
melampaui kecepatan bit 1 Gb / s, laser (kebanyakan VCSEL) telah menggantikan LED.
Output dari LED sangat luas namun laser sangat fokus, dan sumbernya akan memiliki
modal yang sangat berbeda untuk mengisi serat. Peluncuran VCSEL yang dibatasi (atau
laser) membuat bandwidth serat yang efektif lebih tinggi, namun serat yang dioptimalkan
untuk laser, biasanya OM3, adalah pilihan untuk laser.