Anda di halaman 1dari 8

MODUL DASAR TELEKOMUNIKASI

MODUL KE XII
JUDUL : Sistem Komunikasi Serat Optik
Sistem komunikasi serat optik secara garis besar terdapat tiga bagian utama, yaitu :
pemancar (transmitter), penerima (receiver) dan serat optic sebagai media transmisi.
Seperti gambar 2.4 di bawah ini.

Sumber
informasi

Rangkaian
Kendali

Sumber
Cahaya

Serat
Optik

Detektor
Cahaya

Rangkaian
Detektor

Tujuan

Gambar 2.4serat
Sistem
komunikasi serat optik
Komponen sistem komunikasi
optik
Sumber Optik
Sumber optik berfungsi sebagai pengubah besaran sinyal listrik/elektrik menjadi sinyal
cahaya (E/O Converter), beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh sumber optik yaitu :

Ukuran dan konfigurasi kompatibel dengan cahaya yang dimasukan ke dalam


serat

Mempunyai akurasi yang tinggi dalam mengkonversi sinyal listrik masukan


untuk mengurangi distorsi dan derau

Cahaya yang dihasilkan harus dapat dicouple ke dalam serat dengan efisien
agar menghasilkan daya optik yang cukup

Menghasilkan cahaya dengan lebar pita frekuensi yang cukup sempit untuk
meminimumkan dispersi

Cukup stabil dengan pengaruh luar

Ada dua macam sumber optik yang sering diaplikasikan, pemakaian kedua jenis sumber
optik ini tergantung pada bit rate data yang akan ditransmisikan, kedua jenis sumber
cahaya tersebut adalah :
1. LED (Light Emmiting Diode)
Bagian utama dari LED adalah p-n junction yang disebut sebagai daerah aktif. LED
memerlukan bias maju agar dapat beroperasi. Proses emisi cahaya pada LED adalah
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT.

DASAR TELEKOMUNIKASI

sbb : bila p-n junction mendapatkan bias maju maka electron dan hole diinjeksikan ke
daerah p dan n. Masing-masingnya sebagai pembawa minoritas akan dapat bergabung
kembali (rekombinasi) dengan melepaskan

energi radiasi

berupa foton memberikan

cahaya keluaran dan energi non radiasi berupa foton didisipasikan sebagai panas.
LED mempunyai cirri-ciri seperti di bawah ini :

LED merupakan diode semikonduktor

yang memancarkan cahaya karena

mekanisme emisi spontan.

LED merubah besaran arus menjadi besaran intensitas cahaya dan karakteristik
arus/daya pancaran optik memiliki fungsi yang linier.

2. LASER ( Light Amplification by stimulated Emmission of Radiation )

Laser merupakan sumber optik yang koheren. Bahan dasarnya berupa gas, cairan,
kristal dan semikonduktor.

Spektrum keluaran, keluaran laser bukan frekuensi tunggal namun merupakan


range frekuensi. Biasanya daya tidak berubah secara halus dalam range ini tapi
merupakan rangkaian puncak dan lembah

Pola radiasi, jarak sudut dimana laser mengemisikan cahaya tergantung pada
ukuran daerah emisi dan pada mode osilasi dalam laser.

Berikut table perbandingan LED dan LASER


Tabel 2.1 Perbandingan LED dan LASER
NO
1.
2.
3.

Karakteristik
LED
Spektrum keluaran
Tidak koheren
Daya optic keluaran
Lebih rendah (0,4-4,0 mW)
Kestabilan operasi terhadap Stabil

LASER
Koheren

4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

temperature
Penguatan cahaya
Arah pancaran cahaya
Arus pacu
Rongga Resonansi optik
Disipasi panas
Harga
Kecepatan (rise time)

Tidak ada
Kurang terarah
Kecil
Tidak ada
Kecil
Lebih murah
Lebih lambat (2-10 ns)

Ada
Sangat terarah
Besar
Ada
Besar
Mahal
Lebih cepat (0,3-0,7

11.

Kompatibilitas dengan single

Tidak

ns)
ya

Kurang stabil

mode

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT.

DASAR TELEKOMUNIKASI

2.1.1.1 DETEKTOR OPTIK


Detektor optik berfungsi untuk mendeteksi cahaya yang datang dan mengubahnya ke
besaran listrik. Karena sinyal optik telah mengalami atenuasi dan dispersi selama
penjalarannya dalam serat optik, maka suatu detektor cahaya harus memiliki beberapa
syarat. Syarat yang harus dimiliki oleh sebuah detektor optik adalah sebagai berikut :

Mempunyai sensitivitas tinggi

Responnya cepat

Derau yang dihasilkan kecil

Tersedia cukup bandwidth untuk menyalurkan data rate yang diinginkan

Tidak sensitive terhadap suhu

Secara fisik kompatibel dengan dimensi kabel

Mempunyai waktu operasi yang lama

Dari bahan semikonduktor, ada dua tipe detektor optik yaitu :

Dioda PIN (Positive Intrinsic Negative)

PIN terdiri dari dua daerah P dan N yang disisipi dengan bahan intrinsic dengan doping
ringan dengan porsi yang cukup tebal.Photon yang melalui sambungan ini akan diserap
pada saat bias mundur, dan menghasilkan electron dan hole yang dapat diubah menjadi
arus listrik

Dioda APD ( Avalance Photo Diode)

Pada APD tegangan bias mundur yang tinggi mengakibatkan intensitas medan intern
Dekat daerah sambungan menjadi sangat tinggi. Hal tersebut membangkitkan pasangan
electron dan hole sekunder yang makin banyak sesuai dengan intensitas medan,
peristiwa tersebut menyebabkan efek avalance. Berikut ini adalah table perbandingan
detektor optik

Tabel 2.2 Perbandingan karakteristik PIN dan APD


NO
1.

Karakteristik
Responsivitas

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

PIN
Kecil

APD
Lebih besar

Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT.

DASAR TELEKOMUNIKASI

2.
3.
4.
5.

Noise
Penguatan
Photo current
Waktu Jangkit (rise Time)

2.1.2

Kecil
1 kali
Kecil
0,06-0,3

Lebih besar
10-250 kali
Lebih Besar
0,1-0,3

Jenis-Jenis Serat Optik

Berdasarkan modus penjalarannya serat optik dapat dibagi dalam 2 jenis yaitu :

1. Multimode
Dalam serat optik multimode modus penjalaran cahaya lebih dari satu, sedangan
berdasarkan profil indeks serat optik multimode dibedakan menjadi dua bagian yaitu :

a. Multimode step index


Modus Penjalaran Cahaya

Core (inti)

Cladding

Pada gambar 2.5 di atas diperlihatkan penjalaran 2 berkas cahaya yang berbeda
2.5 Modus penjalaran
cahayaPenjalaran
step
modus di dalam serat Gambar
optik multimode
step indeks.
sinar dengan modus
indeks

yang tinggi memiliki sudut datang yang lebih kecil sehingga mempunyai lintasan yang
lebih panjang dibandingkan dengan penjalaran dengan modus lebih rendah. Jika
kedua berkas sinar berangkat pada saat yang sama di ujung pertama, maka sinar
yang memiliki sudut datang lebih besar akan lebih dahulu tiba diujung lainnya.

b. Multimode Graded index


Core (inti)

Modus Penjalaran Cahaya

Cladding

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT.

DASAR TELEKOMUNIKASI

Gambar 2.6 Modus penjalaran cahaya graded index

Pada serat optik multimode graded index penjalaran cahayanya terlihat seperti
gambar 2.6 di atas, dari gambar di atas terlihat bahwa sinar-sinar yang berangkat
serentak dari satu ujung akan tiba serentak di ujung lainnya. Oleh sebab itu
pelebaran pulsa seperti dalam kasus serat optik step index dapat direduksi dengan
menggunakan serat optik graded index
2. Single Mode
Dalam serat optik single mode sinar yang dilewatkan memiliki satu modus saja, yakni
modus

fundamental.

Oleh

karena

itu

pelebaran

pulsa

yang

terjadi

karena

ketidakserentakan datangnya sinar-sinar yang berbeda modus tidak terjadi.. Serat optik
jenis single mode mempunya bandwidth paling besar karena jumlah modenya tunggal
(hanya satu). Jika ditinjau dari ukurannya, serat optic jenis ini mempunyai diameter inti 5
10 m dan diameter selubung 125 m, sehingga seratoptik ini cocok untuk transmisi
data dengan bit rate tinggi.

Faktor-faktor Yang Berpengaruh Dalam Sistem Komunikasi Serat Optik


Dispersi
Dispersi disebabkan oleh melebarnya pulsa optik karena merambat sepanjang serat
optik. Dispersi akan membatassi bit rate maksimum yang dapat ditransmisikan oleh
system. Dalam serat optic terdapat dua macam dispersi yaitu :
1. Dispersi intermodal
Dispersi intermodal adalah pelebaran pulsa yang terjadi pada serat multimode
sebagai akibat dari perbedaan delay propagasi antara satu mode dengan mode
penjalaran lainnya. Gangguan ini tidak terjadi pada serat optic single mode
2. Dispersi intramodal
Dispersi intramodal

ini disebut juga disperse kromatik yang telah mencakup

pengaruh dispersi material yang diakibatkan adanya variasi indeks bias sebagai
fungsi yang tidak linier dari panjang gelombang dan dispersi pandu gelombang yang

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT.

DASAR TELEKOMUNIKASI

diakibatkan adanya variasi kecepatan group terhadap panjang gelombang suatu


modus.pelebaran pulsa akibat dispersi ini didefinisikan sebagai :
tin ra mod = D..L

(1.1)

Dimana D, ,L berturut-turut adalah dispersi kromatik serat optik dalam


ps/nm.km,lebar spektral cahaya sumber dalam nm dan panjang link serat optic
dalam km.
2.1.3

Redaman

Redaman yang terjadi pada serat optik dapat diakibatkan oleh fenomena aabsorbsi
(penyerapan) dan hamburan rayleight, juga dapat diakibatkan oleh splice dan konektor.
Secara matematis redaman total (Ltot) sepanjang L km pada serat optik dapat
dituliskan :

Ltot f .L 1 xs 2 Lc
3

Keterangan : Ltot

(1.2)

= Redaman total

= Loss serat optic (dB/Km)

= Loss splice (dB/splice)

Lc

= Loss konector (dB)

2.2 Parameter Unjuk Kerja Sistem


Untuk mengetahui unjuk kerja sistem komunikasi serat optik ada beberapa parameter
yang harus diketahui yaitu :
Perhitungan Link Power Budget
Dalam perancangan jaringan,untuk memenuhi performansi yang diinginkan maka
dilakukan perhitungan anggaran daya (link power Budget) yang digunakan untuk
menentukan jarak terjauh tanpa penguat dengan sensitivitas yang telah ditentukan dan
jarak antar penguat dengan menghitung loss system seperti persamaan (1.2).Secara
matematis dapaat dituliskan sebagai berikut :
Pt(dBm)-Pr (dBm)= Ltot (dB) + Margin (dB)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT.

(1.3)

DASAR TELEKOMUNIKASI

Dimana Pt,Pr adalah daya kirim transmitter, dan daya terima receiver dengan Ltot
dihitung seperti persamaan (1.2) di atas dan margin system sebagaai cadangan daya
yang terdiri dari ageing margin, splicing margin dan level margin.
Availability
Availabilitas (ketersediaan) merupakan faktor utama untuk mengetahui ketersediaan
suatu system yang dikelola oleh operator. Availabilitas yang dianalisa dalam bab ini
adalah availabilitas system kanal transmisi dengan melakukan perhitungan dari data
downtime dan uptime yang diperoleh.
Uptime adalah waktu dalam kondisi operasi maupun dalam kondisi standby dalam
periode satu bulan (dalam satuan menit), sedangkan Downtime adalah rentang waktu
suatu system tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya, diantaranya
disebabkan oleh waktu tunggu untuk melaksanakan perbaikan, dan waktu yang
dibutuhkan untuk pengetesan sampai jaringan tersebut siap beroperasi kembali (dalam
menit). Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :
Availabili ty

UPTIME
X100% ..4.1
UPTIME DOWNTIME

Total waktu operasi adalah jumlah keseluruhan waktu yang ada dalam satu bulan
(dalam menit) atau penjumlahan antara Uptime dan Downtime.
Realibility (Keandalan)
Realibility (Keandalan ) adalah suatu fungsi tingkat kerusakan/kegagalan komponen dan
elemen-elemen fungsi lainnya dalam system. Untuk menghitung Realibilitas dapat kita
gunakan persamaan sebagai berikut :

R 1 FR
FR

(4.1)

1
1

MTBF ( Jam) 8760MTBF (Tahun )

MTBF ( Jam)

WaktuTotal Operasi
JumlahKegagalan

Dimana R
FR

(4.2)

(4.3)

= Realibilitas

= Failure Rate (Tingkat Kerusakan sepanjang operasi)

MTBF 1

= Mean Time Between Failure (Probabilitas statistik rata-rata

kegagalan untuk suatu komponen atau system.


OTDR
1

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT.

DASAR TELEKOMUNIKASI

OTDR (Optical Time Domain Reflectometry) merupakan sebuah alat yang dapat
mengetahui posisi kerusakan atau gangguan yang dialami oleh serat optik dalam
domain waktu. OTDR bersandar pada pada backscattering yang terjadi dalam sebuah
serat optik . Cahaya backscattering terjadi akibat scatering rayleigh dan pantulan
fresnel. Rayleigh scattering disebabkan oleh pergeseran indeks bias berkaitan dengan
variasi

kepadatan dan komposisi dalam serat, sedangkan pantulan fresnell terjadi

karena perubahan indeks bias pada konektor, splice dan ujung serat
Hamburan Rayleigh
Dalam pembuatan serat optik,sering kali terjadi ketidaksempurnaan pada bahan,seperti
tidak homogennya indeks bias,tidak sempurnanya atom pembentuk, dan terbawanya
atom-atom lain dalam serat optik.Ketidakhomogenan indeks bias dalam serat optik akan
menimbulkan hamburan sinar (berpencarnya sinaar) yang dinamakan hamburan
rayleigh. Hal ini menyebabkan aadanya signal pantulan/balikan yang kontinu dari setiap
titik sepanjang fiber ke OTDR.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT.

DASAR TELEKOMUNIKASI

Anda mungkin juga menyukai