Anda di halaman 1dari 38

Second and third meeting SKSO (2) dan Teori Perambatan Cahaya (3)

SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK (SKSO)

DDF Main DDF


Driver Amplifier
Serat Optik
Elec- Elec-
trical trical
Circuit Circuit
Tx Sumber Detektor Rx
Optik Optik

Optical Transmitter Optical Receiver


Komponen-komponen pada SKSO
Komponen Komponen Fiber Optik
Sebuah sistem komunikasi tentu tidak hanya didukung oleh satu dua komponen atau perangkat saja. Di dalamnya pasti terdapat
banyak sekali paduan komponen yang saling bekerja sama satu dengan yang lainnya. Perpaduan dan kerja sama tersebut akan
menghasilkan banyak sekali manfaat bagi berlangsungnya transfer informasi. Dengan demikian, jadilah sebuah sistem komunikasi.
Di dalamnya terdapat proses modulasi agar sinyal-sinyal informasi yang sebenarnya dapat dimungkinkan dibawa melalui udara.
Dan setibanya di lokasi tujuan, proses demodulasi akan terjadi untuk membuka informasi aslinya kembali. Jika berjalan dalam jarak
yang jauh maka penguat sinyal pasti dibutuhkan. Proses komunikasi pada sistem fiber optik juga mengalami hal yang sama seperti
sistem komunikasi yang lainnya. Lima komponen utama dalam sistem komunikasi fiber optik adalah sebagai berikut:

1. Cahaya pembawa informasi


Inilah sumberasal-muasal terjadinya system komunikasi fiber optik. Cahaya,komponen alam yang memiliki banyak kelebihan ini
dimanfaatkan dengan begitu pintarnya untuk membawa data dengan kecepatan dan bandwidth yang sangat tinggi. Semua kelebihan
dari cahaya seakan-akan dimanfaatkan di sini. Cahaya yang berkecepatan tinggi, cahaya yang kebal terhadap gangguan-gangguan,
cahaya yang mampu berjalan jauh, semuanya akan Anda rasakan dengan menggunakan media fiber optik ini.
2. Optical Transmitter (Pemancar)
Optical transmitter merupakan sebuah komponen yang bertugas untuk mengirimkan sinyal-sinyal cahaya ke dalam media
pembawanya. Di dalam komponen ini terjadi proses mengubah sinyal-sinyal elektronik analog maupun digital menjadi sebuah
bentuk sinyal-sinyal cahaya. Sinyal inilah yang kemudian bertugas sebagai sinyal korespondensi untuk data Anda. Optical
transmitter secara fisik sangat dekat dengan media fiber optic pada penggunaannya. Dan bahkan optical transmitter dilengkapi
dengan sebuah lensa yang akan memfokuskan cahaya ke dalam media fiber optik tersebut. Sumber cahaya dari komponen ini bisa
bermacam-macam. Sumber cahaya yang biasanya digunakan adalah Light Emitting Dioda (LED) atau solid state laser dioda.
Sumber cahaya yang menggunakan LED lebih sedikit mengonsumsi daya daripada laser. Namun sebagai konsekuensinya, sinar
yang dipancarkan oleh LED tidak dapat menempuh jarak sejauh laser.

Contoh OLT (Optical Line Terminal)


Untuk FTTH

Contoh Optical Transmitter / Pemancar


Komponen-komponen
pada SKSO
• 3. Kabel Core Fiber optik
Komponen inilah yang merupakan pemeran
utama dalam sistem ini. Core fiber optik
biasanya terdiri dari satu atau lebih fiber optik
yang akan bertugas untuk memandu cahaya-
cahaya tadi dari lokasi asalnya hingga sampai
ke tujuan. Core fiber optic secara konstruksi
hampir menyerupai kabel listrik, hanya saja
ada sedikit tambahan proteksi untuk
melindungi transmisi cahaya. Biasanya kabel
fiber optic juga bisa disambung, namun
dengan proses yang sangat rumit. Proses
penyambungan kabel ini sering disebut
dengan istilah splicing.
Komponen – komponen pada SKSO

4. Optical regenerator / amplifier / repeater


Optical regenerator atau dalam bahasa Indonesianya penguat sinyal cahaya, sebenarnya merupakan komponen yang tidak perlu ada
ketika Anda menggunakan media fiber optik dalam jarak dekat saja. Sinyal cahaya yang Anda kirimkan baru akan mengalami
degradasi dalam jarak kurang lebih  50 km.
Maka dari itu, jika Anda memang bermain dalam jarak jauh, komponen ini menjadi komponen utama juga. Biasanya optical
generator disambungkan di tengah-tengah media fiber optik untuk lebih menguatkan sinyal-sinyal yang lemah.

5. Optical receiver (Penerima)


Optical receiver memiliki tugas untuk menangkap semua cahaya yang dikirimkan oleh optical transmitter. Setelah cahaya ditangkap
dari media fiber optic, maka sinyal ini akan didecode menjadi sinyal-sinyal digital yang tidak lain adalah informasi yang
dikirimkan. Setelah di-decode, sinyal listrik digital tadi dikirimkan ke sistem pemrosesnya seperti misalnya ke televisi, ke
perangkat komputer, ke telepon, dan banyak lagi perangkat digital lainnya. Biasanya optical receiver ini adalah berupa sensor
cahaya seperti photocell atau photodiode yang sangat peka dan sensitif terhadap perubahan cahaya.

Optical regenerator / amplifier / repeater Fiber Driver (untuk point to point)


Chapter 1
Overview SKSO
1. Susunan Serat Optik
2. Kabel Serat Optik
3. Kode Warna
Susunan Serat Optik (1)
9/50/62.5 mm

125 mm Coating
Core

Cladding

Susunan serat optik dari lapisan paling dalam adalah :


Core : dengan diameter antara 9/50/62,5 µm
Cladding : dengan diameter 125 µm
Coating : primary coating dengan diameter 250 µm
Susunan Serat Optik (2)
1. Core ( Inti Serat )

berfungsi untuk menentukan cahaya merambat dari


satu ujung ke ujung lainnya

• Terbuat dari bahan kuarsa atau silika


• Merupakan bagian utama, karena perambatan cahaya melintas
pada bagian ini.
• Memiliki diameter dari 9/50/62,5 µm
Susunan Serat Optik (3)
2. Cladding ( Selimut )
berfungsi sebagai cermin, yakni memantulkan
cahaya agar dapat merambat ke ujung lainnya.

• Terbuat dari bahan kuarsa atau silika dengan nilai indeks bias
lebih kecil dari Core.
• Merupakan selubung dari Core.
• Hubungan indeks bias antara Core dan cladding akan
mempengaruhi perambatan cahaya pada Core ( berpengaruh
terhadap besarnya sudut Kritis).
• Memiliki diameter 125 mm.
Susunan Serat Optik (4)
3. Coating
berfungsi sebagai pelindung mekanis sebagai
pengkodean warna

• Terbuat dari bahan plastik


• Berfungsi untuk melindungi core dan cladding dari kerusakan
Kabel Serat Optik

Cladding
125 mm
Core
9/50/62,5 mm

Primary coating
250 mm
Kevlar thread
Jacket Secondary coating
(fiber bundle)
3000 mm / 3 mm
Kode Warna

Untuk memudahkan instalasi, coating masing-masing serat diberi warna. Demikian


pula dengan selongsong kabel baik pada jenis loose tube maupun pada slotted
cable. Kode warna tertera pada gambar brikut

Warna Serat

Warna Tabung
Chapter 2
Perambatan Cahaya
1. Teori Perambatan Cahaya
2. Sudut Kritis
3. Total Internal Reflection (TIR)
4. Numerical Aperture
Ilustrasi Perambatan Cahaya
Teori Perambatan Cahaya

Hukum Optik (snellius) :

• Cahaya merambat lurus dalam suatu medium.


• Cahaya dapat diubah arahnya dengan menggunakan kaca /
permukaan licin
• Cahaya yang dipantulkan ke cermin membentuk sudut datang
yang sama dengan sudut pantul.
Pemantulan (reflection)

Cahaya merambat lurus dalam suatu medium

Garis normal

Sinar datang Sinar pantul

Sudut Sudut
datang pantul

Permukaan licin

kaca
Pembiasan (Refraksi) - 1
Bila cahaya merambat dari satu medium ke medium lain
(dengan indeks bias yang berbeda), maka akan dibiaskan.

Garis normal
Sinar datang
Sudut
datang

udara Permukaan air


air

Sudut
bias Sinar bias
Pembiasan (Refraksi) - 2

Ada dua kondisi dalam pembiasan, yaitu :


1. Bila sinar datang dari medium tipis ke medium lebih padat,
maka sinar akan dibiaskan mendekati garis normal.
Dalam hal ini, sudut bias lebih kecil daripada sudut datang.
Pembiasan (Refraksi) - 3

1. Bila sinar datang dari medium padat ke medium lebih tipis,


maka sinar akan dibiaskan menjauhi garis normal.
Dalam hal ini, sudut bias lebih besar daripada sudut datang.
Indeks Bias
Indeks Bias (Refractive Index)
Definisi :

Indeks bias yaitu perbandingan kecepatan cahaya di ruang hampa


terhadap kecepatan perambatan cahaya dalam suatu medium.

n = c/v
dimana :

n = indeks bias
c = kecepatan perambatan cahaya di ruang hampa ( 3x108 m/s)
V = kecepatan perambatan cahaya di medium
Hukum Snellius
Hukum Snellius

Garis normal sin i . ni = sin r . nr

Sinar datang
atau
Sudut
sin i / sin r = nr / ni
datang
i
Udara (ni) Permukaan air
Air (nr)
r

Sudut
bias
Sinar bias
Latihan

Penjalaran cahaya dari media gelas membentuk sudut i1 = 530.


sudut ini diukur antara berkas sinar dengan permukaan gelas.
Pada saat penjalaran cahaya, berkas cahaya ada yang
dibiaskan dan ada yang dipantulkan. Jika berkas bias dan
pantul saling membentuk sudut 900. Tentukan indeks bias
gelas? Tentukan juga sudut kritisnya?
Sudut Kritis
Sudut datang cahaya dengan kondisi dimana harga diperbesar sampai
suatu nilai tertentu; sehingga seluruh cahaya yang datang akan
dipantulkan secara total, hal demikian merupakan kondisi ideal untuk
mentransmisikan cahaya dalam serat optik.

• Sudut datang yang mengakibatkan sudut bias sebesar 900.


• Sudut datang yang menyebabkan sinar bias merambat sejajar dengan
permukaan.
Latihan

Seberkas Sinar Cahaya bergerak di dalam suatu bahan


transparan yang memiliki indeks bias 1,51 dan datang mendekati
bidang perbatasan menuju bahan kedua yang memiliki indeks
bias 1,46. Hitunglah sudut sinar kritis untuk sinar agar arah
rambatnya di dalam bahan kedua menjadi sejajar bidang
perbatasan ?
Pola Perambatan Cahaya
n1 > n2 Garis normal
i1 < r1
i2 < r2
Sinar bias
i3 < r3 = 90 0
; i3 = Sudut kritis
i4 = r4 r2
r1
r3
udara Permukaan air
air

Sudut
kritis i3
i2 i1

Sinar pantul

Sinar datang
Total Internal Refletion
Ic = Critical angle

• Dengan mengatur Ic, maka akan diperoleh I2 = 90º

• Jika I2 = 90º, maka cahaya yang direfraksikan tidak berjalan melalui


material kedua ( n2 ), tetapi merambat melalui permukaan ( batas n1
dan n2 ).
Rumus Sudut Kritis
Dengan memperhatikan rumus :
Sin I1 / Sin I2 = n2 / n1

Jika : I2 = 90º  Sin I2 = 1, sehingga : Sin I1 = n2 / n1

Jika cahaya merambat dengan sudut datang (I1) dan sudut bias (I2)

sebesar 90º, maka I1 disebut sudut kritis (Ic).

Sehingga :

Sin Ic = n2 / n1 atau Sin-1 (n2 / n1)


Perambatan cahaya secara TIR

Dalam keadaan ini :


• Tidak ada cahaya yang direfraksikan bila I 1 > Ic.
• Cahaya datang direflesikan saat sudut datang lebih besar dari I c. Kondisi ini
disebut sebagai Total Internal Reflection, yang dapat terjadi hanya saat cahaya
bergerak dari material dengan n lebih besar ke material dengan n lebih kecil.
• Bila cahaya memasuki salah satu ujung serat optik, Sebagian besar cahaya
terkurung didalam fiber dan akan dituntun ke ujung jauh.
• Serat optik disebut sebagai penuntun cahaya (light guide)
Cahaya tetap berada dalam serat karena dipantulkan secara total oleh
permukaan sebelah dalam serat.
• Pantulan dalam total ( Total Internal Reflection ) dapat terjadi bila dipenuhi dua
hal :
1. Indek bias inti (n1) lebih besar dari cladding (n2)
2. Sudut masuk cahaya harus lebih besar dari sudut kritis.

Coating

Core

Cladding
Perambatan Cahaya Dalam Serat Optik (1)

Garis normal
Daerah B n2 Cladding
Pelepasan
n0 n1 Core
Garis normal
A C n2 Cladding

Sinar Datang

• n0 = 1
• I0 = Sudut masuk luar
• Sinar memasuki inti pada titik A dengan sudut bias I1, dipantulkan
pada titik B dengan sudut IC
• Pada ABC dapat diperoleh sudut I1 = 90º - IC
Perambatan Cahaya Dalam Serat Optik (2)
Sin I1 = Sin ( 90º - IC )
= Cos IC
Sin I0 = n1 / n0 Cos IC
Nilai maksimum kritis untuk sudut masuk luar I0 adalah :

n1

n2
Dengan menggunakan Teorema Pythagoras maka didapat :

Nilai maksimum dari sudut luar, yang mana cahaya akan merambat didalam serat :

Sudut ini dinamakan sudut penerimaan


Kerucut Penerimaan
Dengan memutar sudut penerimaan didapat kerucut penerimaan

Kerucut penerimaan yang


diperoleh dengan memutar
sudut penerimaan terhadap
sumbu serat.

Setiap cahaya yang diarahkan ke ujung serat di dalam kerucut akan


diterima dan diteruskan ke ujung jauh.

Kerucut penerimaan disebut sebagai celah numerik (Numerical


Aperture = NA)
Numerical Aperture (NA)
n0 n2
n1

Dimana :
NA = Numerical Aparture
n1 = Indeks bias core
n2 = Indeks bias cladding
n0 = Indeks bias pelepasan
Jika n0 = 1, maka :

I0 = Kerucut penerimaan = arc Sin NA


Latihan

Hitung NA dari serat optik step index n1 = 1,48 dan n2 =


1,46. Tentukan juga sudut masuk maksimum (I0) jika
media di luarnya adalah udara dengan n0 = 1.

n0 = 1 n2 = 1,46
n1 = 1,48
Perambatan Cahaya dlm Serat Optik

Coating
3
2
1 Core

Cladding

Sinar 1 adalah cahaya yang merambat lurus sepanjang Core tanpa


mengalami refleksi/refraksi.

Sinar 2 adalah cahaya yang mengalami refleksi, karena memiliki sudut


datang yang lebih besar dari sudut kritis.

Sinar 3 adalah cahaya yang mengalami refraksi dan tidak akan


dirambatkan sepanjang Core karena memiliki sudut datang yang lebih
kecil dari sudut kritis.
Chapter 3
Jenis Fiber Optik
1. Serat Optik Multimode Step-Index
2. Serat Optik Multimode Graded-Index
3. Serat Optik Singlemode Step-Index
Multimode Step Index
Profil Indeks
bias

n2 Karakteristik :
n1 • Harga Indeks bias Core konstan
• Ukuran Core 50 ~ 125 m dan dilapisi cladding yang sangat
tipis
• Banyak terjadi Dispersi
• Lebar pita frekuensi terbatas/sempit
• Digunakan untuk jarak pendek dengan kecepatan bit rendah
• Penyambungan kabel lebih mudah dan harga relatif murah
Profil Indeks
Multimode Step Index
bias

n2 n1

Karakteristik :
• Core terdiri dari beberapa lapisan yang memiliki indeks bias berbeda.
• Ukuran diameter Core 30 ~ 60 mm dan dilapisi cladding 100 ~ 150 mm.
• Dispersi lebih kecil dibandingkan MMSI.
• Lebar pita frekuensi besar/lebar.
• Digunakan untuk jarak menengah dengan kecepatan bit lebih tinggi.
• Faktor pembuatan lebih sulit dan harga relatif mahal.
Multimode Graded Index
Profil Indeks
bias

n2 n1

Karakteristik :
• Core memiliki indeks bias dengan harga yang konstan.
• Ukuran diameter Core 2 ~ 10 mm dan dilapisi cladding 50 ~ 125 mm.
• Dispersi lebih kecil dan redaman lebih kecil < 2 dB/km.
• Lebar pita frekuensi besar/lebar.
• Digunakan untuk jarak jauh dengan kecepatan bit lebih tinggi.
• Faktor penyambungan lebih sulit dan harga mahal.
end

Anda mungkin juga menyukai