OPTIK TERAPAN
JARINGAN SWITCHING OPTIK DAN SISTEM PERLINDUNGANNYA
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Salah satu dari banyak faktor yang mempengaruhi kinerja dari sebuah
jaringan telekomunikasi adalah jaringan switching. Salah satu teknologi dari
sebuah jaringan switching adalah Optical Switch. Jaringan ini menggunakan
Large Scale Optical Switch yang mengatur input dan output dari sebuah port.
Sebuah jaringan switching optik banyak tingkat tersusun dari banyak elemen
switching yang saling berhubungan yang menghubungkan N masukan menuju
ke M keluaran.
Elemen switching dan jaringan interkoneksi dalam sebuah switching optik
akan melakukan sebuah fungsi dimana aliran optik pada input akan dikirim ke
output pada jaringan switching. Elemen switching dasar ukuran 2 x 2 dalam
sistem switching optik biasanya adalah sebuah Directional-Coupler (DC)
dimana dua sinyal saling berdekatan hal ini membuat DC akan selalu
mengalami masalah crosstalk, dimana panjang gelombang yang bersifat optik
yang melewati sebuah DC akan bertemu dengan panjang gelombang yang lain
tanpa disengaja pada waktu yang bersamaan, baik dalam bentuk bar switch
maupun cross switch.
1.2.Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan jaringan switching optik ?
b. Sebutkan jenis-jenis jaringan switching optik ?
c. Apa saja layanan yang mendukung jaringan switching optik ?
d. Apa kelebihan dan kekurangan dari jaringan switching optik ?
e. Bagaiman system pelindungan pada jaringan optik ?
1.3.Tujuan
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan jaringan switching optik.
b. Untuk mengetahui jenis-jenis dari jaringan switching optik.
c. Untuk mengetahui layanan apa saja yang mendukung jaringan switching
optik.
d. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari jaringan switching optik.
e. Untuk mengetahui bagaimana system perlindungan pada jaringan optik.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3) Modul keluaran
Modul keluaran berfungsi untuk menghubungkan paket ke media
transmisi dan ke berbagai jenis teknologi seperti kontrol error dan data
filterring tergantung pada kemampuan yang terdapat pada modul
keluaran tersebut.
2) Peralatan WDM
WDM bekerja dengan cara memisahkan secara spasial,
atau multiplexing, panjang gelombang cahaya yang
berbeda untuk satu serat optik.
Setiap panjang gelombang dapat membawa dari 2.5Gbps
(OC-48) hingga sekitar 10Gbps.
3
3) OADM (ROADM)
Berfungsi untuk menambahkan kemampuan untuk beralih
di antara berbagai jaringan. ROADM juga memudahkan
penyedia layanan untuk memisahkan, menambah, dan
menjatuhkan lalu lintas yang diangkut melalui cincin optik
ke dan dari pelanggan.
4) Sakelar optik
Adalah perangkat yang berada di titik persimpangan di
tulang punggung optik dan memungkinkan operator untuk
menyatukan panjang gelombang untuk menyediakan
koneksi ujung ke ujung.
4
b. FTTX
5
Berdasarkan Modus Aplikasi, ada tiga Konfigurasi FTTB, yaitu :
6
2) FTTZ (Fiber-to-the-Zone)
TKO terletak di suatu tempat diluar bangunan, baik
didalam kabinet dengan kapasitas besar.
Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui
kabel tembaga hingga beberapa kilometer.
FTTZ umumnya diterapkan pada daerah perumahan yang
letaknya jauh dari sentral atau bila infrastruktur duct pada
arah yang bersangkutan, sudah tidak memenuhi lagi untuk
ditambahkan dengan kabel tembaga
Modus aplikasinya :
7
4) FTTH (Fiber-To-The Home)
Fiber mencapai ke rumah, diterminasikan pada kotak di
dinding luar rumah.
Arsitektur jaringan kabel fiber optik dibuat hingga sampai
ke rumah-rumah atau ruangan dimana teminal berada TKO
terletak di dalam rumah pelanggan.
Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui
kabel tembaga indor atau IKR hingga beberapa puluh
meter.
Modus aplikasinya :
8
Keterangan :
OLT (Optical Line Terminal), merupakan sebuah perangkat yang
berteknologi GPON (Gigabit Passive Optical Network) yang
berfungsi sebagai konversi dari sinyal elektrik menjadi optic,
interfacing dengan sentral local, dan interfacing dengan ODN.
Splitter, merupakan suatu alat yang memecah/membagi daya yang
masuk ke fiber optic.
ONU (Optical Network Unit), merupakan perangkat yang berfungsi
di end user sebagai interface untuk mengubah sinyal optic menjadi
sinyal elektrik dan sebagai alat demultiplex.
9
- GPON (Gigabit Passive Optical Network)
Merupakan teknologi FTTX yang dapat mendeliver
services sampai ke pelanggan menggunakan kabel fiber
optic.
b. Kekurangan
Memungkinkan mobilitas & jangkauan pengguna
Menyediakan bandwidth yang terbatas
Harganya cukup mahal
Proses instalasi harus teknisi khusus
Kemungkinan masih adanya loss data pada jarak yang sangat jauh.
10
Persaingan mendapatkan dalam EDFA memungkinkan
sinyal optik daya tinggi berbahaya menggunakan lebih
banyak foton negara bagian atas => pengurangan gain dari
sinyal pengguna lain
Crosstalk terbatas pada perangkat optik (OADM, OXC)
dapat mengurangi QoS pada satu atau lebih saluran panjang
gelombang
Serangan dapat dengan mudah diluncurkan dari situs jarak jauh
karena kerugian propagasi yang kecil
11
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Dari perumusan masalah dan pembahasan yang dilakukan di atas, dapat
disimpulkan bahwa :
a. Jaringan switching optik adalah sebuah jembatan jaringan multiport yang
menghubungkan beberapa serat optik satu sama lain dan mengontrol paket
data routing antara masukan dan keluaran.
b. Fungsi utama dari sistem switching adalah membangun jalur listrik diantara
sepasang inlet dan outlet tertentu, dimana perangkat yang digunakan untuk
membangun koneksi.
c. Jaringan switching optic dapat dilihat pada jaringan FTTX, PON, dan
Jaringan End-to-End.
d. Jaringan switching optic didukung oleh layanan berorientasi koneksi dan
tanpa koneksi.
e. Kelebihan dari jaringan optic adalah kecepatan laju data sangat tinggi,
memiliki bandwidth yang cukup besar dan mampu mengirimkan sinyal
lebih jauh tanpa harus menggunakan alat penguat sinyal.
f. Kekurangan dari jaringan optic adalah harganya cukup mahal, proses
instalasi harus teknisi khusus dan kemungkinan masih adanya loss data pada
jarak yang sangat jauh.
12
DAFTAR PUSTAKA
13