Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MATA KULIAH

SISTEM KOMUNIKASI OPTIK


JUDUL
“KONSEP KOMUNIKASI SERAT OPTIK”

DISUSUN OLEH :
IRSAN EKA SAPUTRA (05416049)
ROBBY JANIAR (054116057)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Konsep Komunikasi Serat Optik” dengan
tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Komunikasi Optik.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah “Konsep Komunikasi
Serat Optik” ini dapat memberikan tambahan ilmu dan manfaat untuk para
pembacanya.

Penulis

i.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
BAB 2 KONSEP KOMUNIKASI SERAT OPTIK .......................................................... 2
2.1. Prinsip Kerja Serat Optik .................................................................................... 2
2.2. Komponen Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO) ........................................ 3
2.3. Sistem Komunikasi Serat Optik .......................................................................... 6
BAB 3 PENUTUP................................................................................................................ 8
3.1. Kesimpulan ............................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 9

ii.
BAB I
PENDAHULUAN

Komunikasi serat optik merupakan suatu metode untuk mentransmisikan


sebuah informasi dari satu tempat ke tempat lain dengan cara mengirimkan sinar
atau cahaya melalui kabel serat optik. Cahaya ini berbentuk gelombang
elektromagnetik yang dimana termodulasi untuk membawa informasi. [4]
Fiber optik dikembangkan pada akhir tahun 1960 yang terbuat dari bahan
dielektrik berbentuk seperti kaca. Di dalam fiber inilah energi cahaya yang
dibangkitkan oleh sumber cahaya disalurkan sehingga dapat diterima di ujung unit
penerima (receiver). [1]
Perbedaan sistem komunikasi optik dengan sistem komunikasi biasa
terletak pada proses pengiriman sinyalnya. Pada sistem komunikasi biasa sinyal
informasi diubah menjadi sinyal listrik/elektrik, lalu dilewatkan melalui kabel
tembaga. Setelah sampai di tujuan sinyal tersebut lalu diubah kembali menjadi
informasi yang sama seperti yang dikirimkan. Sedangkan pada sistem komunikasi
optik, informasi diubah menjadi sinyal listrik kemudian diubah lagi menjadi
optik/cahaya. Sinyal tersebut kemudian dilewatkan melalui serat optik, setelah
sampai di penerima, cahaya tadi diubah kembali menjadi sinyal listrik dan
akhirnya diterjemahkan menjadi informasi. [1]

1.
BAB II
KONSEP KOMUNIKASI SERAT OPTIK

2.1. Prinsip Kerja Serat Optik

Prinsip kerja serat optik digambarkan dengan penjelasan seperti pada


gambar 2.1 sebagai berikut: [1]

Gambar 2.1. Blok diagram prinsip kerja transmisi serat optik


a. Sinyal awal/source yang berbentuk sinyal listrik ini pada transmitter
diubah oleh tranducer electrooptic (Dioda/Laser Dioda) menjadi
gelombang cahaya.
b. Gelombang cahaya selanjutnya ditransmisikan melalui kabel serat optik
menuju penerima/receiver yang terletak pada ujung lainnya dari serat
optik.
c. Pada penerima/receiver sinyal optik ini diubah oleh tranducer
Optoelektronik (Photo Dioda) menjadi sinyal elektris kembali.
Dalam perjalanan sinyal optik dari transmitter menuju receiver biasanya
akan terjadi redaman cahaya di sepanjang kabel optik, sambungan-sambungan
kabel dan konektor-konektor di perangkatnya. Oleh karena itu jika jarak
transmisinya jauh maka diperlukan sebuah atau beberapa repeater yang berfungsi
untuk memperkuat gelombang cahaya yang telah mengalami redaman sepanjang
perjalanannya. [1]

2.
2.2. Komponen Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO)
Terdapat 4 Komponen Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO) adalah
Sistem komunikasi yang dalam pengiriman dan penerimaan sinyal menggunakan
sumber optik, detector optic, dan serat optic sebagai media transmisi dengan
menggunakan Panjang gelombang cahaya 850 nm, 1.300 nm dan 1.550 nm. [2]
Komponen sistem komunikasi Serat optic (SKSO) terdiri dari 4 bagian
yaitu: [2]
a. Sumber Optik (Light Source)
Sumber Optik (Light Source) berfungsi sebagai pengubah besaran
sinyal listrik (elektris) menjadi sinyal cahaya (Optik) atau biasa disebut
Elektrical to Optical Converter. Ada dua jenis sumber optic yang biasa
digunakan dalam Sitem Komunikasi Serat Optik yaitu Light Emitting
Diode (LED) dan Laser.
1. Light Emitting Diode (LED)
Light Emitting Diode (LED) merupakan diode semi konduktor
yang memancarkan cahaya karena mekanisme emisi spontan.
LED mengubah besaran arus menjadi besaran cahaya. Dalam
SKSO, ada dua jenis LED yang biasa digunakan yaitu jenis
Surface Emitting LED dan Edge Emitting LED.
Perbedaan Surface Emitting LED dengan Edge Emitting LED
dalam komunikasi Serat Optik terletak dari segi penyebaran
emisinya. Pada Surface Emitting LED, emisi cahaya menyebar
ke sekeliling sedangkan pada Edge Emitting LED, emisi cahaya
menuju ke depan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar
2.2. dibawah ini:

Gambar 2.2. Perbedaan Surface Emitting LED dengan Edge


Emitting LED

3.
2. Light Amplification by Simulated Emission of Radiation
(LASER)
Light Amplification by Simulated Emission of Radiation atau
disingkat LASER adalah mekanisme dari suatu alat yang
memancarkan radiasi elektromaknetik melalui proces pancaran
terstimulasi. Baik radiasi elektromagnetik yang dapat dilihat
maupun yang tidak dapat dilihat. Laser juga merupakan
komponen semikonduktor yang dapat menghasilkan radiasi
koheren yang dapat dilihat oleh mata ataupun dalam bentuk
spektrum infra merah (Infrared/IR) ketika dialiri arus listrik.
Yang dimaksud dengan Radiasi Koheren adalah radiasi dimana
semua gelombang berasal dari satu sumber yang sama dan
berada pada frekuensi dan fasa yang sama juga. Laser juga
memiliki lebar spectral yang lebih sempit sampai dengan 1 nano
meter.
b. Media Transmisi
Komponen yang kedua pada Sistem Komunikasi Serat Optik adalah
Media transmisi. Media transmisi berfungsi untuk menyalurkan
gelombang cahaya dari pengirim (transmitter/TX) menuju penerima
(Receiver/RX). Media transmisi pada Sistem Komunikasi Serat Optik
adalah fiber optic.
c. Optical Amplifier dan Repeater
Komponen yang ketiga dalam Sistem Komunikasi Serat Optik adalah
Optical Amplifier dan Repeater. Komponen ini digunakan jika daya
yang dikirimkan dari light source tidak mencukupi untuk mencapai
detector optic yang disebabkan oleh loss atau redaman pada saluran
serat optic. Sebagai pendekatan, Optical Amplifier dan repeater biasa
digunakan jika jangkauan kabel lebih dari 60 Km.
Salah satu optical amplifier yang berperan penting pada sistem
telekomunikasi serat optic adalah Erbium Doped Fiber Amplifier
(EDFA) terutama untuk transmisi jarak jauh atau jaringan backbone.
Untuk mengatasi kehilangan daya, in-line amplifier ditempatkan pada

4.
saluran transmisi. Pada aplikasi ini EDFA dapat mendukung penguatan
sinyal dengan gain yang besar, baik untuk menguatkan sinyal dengan
system transmisi Panjang gelombang tunggal maupun transmisi
berbasis Wavelength Division Multiplexing (WDM). Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut ini:

Gambar 2.3. Penggunaan EDFA

d. Detektor Optik (Photo Detector)


Komponen yang ke empat pada Sistem Komunikasi Serat Optik adalah
Detektor Optik yang digunakan untuk menangkap sinyal intensitas yang
dikirim sumber cahaya lewat media transmisi. Photo Detector/Detektor
Optik berfungsi berfungsi untuk mengubah variasi intensitas cahaya
menjadi variasi yang lain seperti arus listrik, atau biasa disebut sebagai
Optical to Electrical Converter. Sedangkan komponen pada photo
Detector adalah Dioda PIN/APD dan Electical Circuit (EC)

2.3. Sistem Komunikasi Serat Optik


Sistem Komunikasi Serat Optik adalah suatu sistem transmisi untuk
mengirimkan data dari satu point (titik) ke point (titik) lainnya yang
perambatannya menggunakan cahaya (informasi ditumpangkan pada cahaya).
Pada gambar 2.4. Di bawah ini dijelaskan Sistem Komunikasi Serat Optik
melalui gambar, proses, dan komponen-komponen apa saja yang terdapat dalam
Sistem Komunikasi Serat Optik itu sendiri: [3]

5.
Gambar 2.4. Sistem komunikasi serat optik

Elemen kunci dari sistem komunikasi optik adalah transmitter optik, kabel
optic,dan receiver optik. Komponen tambahan adalah: optical amplifier,
konektor,splice, kopler, dan regenerator. Kabel optik adalah salah satu elemen
terpenting dalam link serat optik. Sebagai tambahan dalam melindungi serat gelas
selama instalasi dan layanan, kabel berisi kawat tembaga untuk memberi daya
pada amplifier atau regenerator sinyal. Seperti pada kabel tembaga, kabel serat
optik dapat diinstal baik di udara, dalam duct, di bawah laut, atau dikubur
langsung dalam tanah. Panjang segmen kabel terpendek, cenderung digunakan
dalam duct. Untuk segmen yang lebih panjang digunakan dalam kabel udara,
kubur langsung atau aplikasi bawah laut. [3]
Setelah kabel diinstal, sumber cahaya yang secara dimensi kompatibel
dengan inti serat digunakan untuk memberikan daya optik ke dalam serat. Untuk
itu dapat digunakan LED atau LASER. Input sinyal elektrik dapat berupa sinyal
analog ataupun sinyal digital. Untuk sistem kecepatan tinggi ( > 1 Gbps),
modulasi langsung dapat menyebabkan distorsi sinyal, untuk itu digunakan
modulator eksternal. Di dalam serat optik sinyal akan mengalami redaman, dan
dispersi. Desain penerima optik lebih kompleks dibandingkan pengirim optik. [3]
Figure of merit dari penerima optik adalah daya optik minimum yang
dibutuhkan untuk mendapatkan probabilitas error yang cukup untuk sistem digital

6.
atau Signal to Noise ratio (SNR) yang cukup besar bagi sistem analog. Pada
Gambar 2.4. Sistem Komunikasi Serat Optik, hanya menggambarkan link optik
secara point-to-point. Sistem komunikasi serat optik yang lebih kompleks adalah
jaringan komunikasi serat optik. seperti pada gambar 2.5. dibawah ini: [3]

Gambar 2.5. Penempatan kabel transmisi fiber optik

pada gambar 2.5. adalah gambaran instalasi kabel optik yang ada di dalam
dunia nyata di lingkungan kita sehari-hari, bisa dikatakan sistem ini lebih
kompleks karena sudah mencakup sistem komunikasi serat optik itu secara
keseluruhan. Bahkan juga sudah tercakup penanaman kabel bawah laut dimana
dibutuhkan regenerator pada sistem komunikasi serat optik. [3]

7.
BAB 3

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Menurut penjelasan yang sudah dipaparkan sebelumnya, dapat disimpukan


bahwa Konsep Komunikasi Serat Optik mempunyai sistem yang mudah
dimengerti namun sangat kompleks. Sederhananya Konsep Komunikasi Serat
Optik memiliki langkah-langkah sebagai berikut: pertama-tama, sinyal informasi
yang berbentuk sinyal listrik dirubah menjadi sinyal optik (cahaya) pada
transmitter sebelum ditransmisikan. Setelah menjadi sinyal optik, maka sinyal di
transmisikan melalui kabel fiber optik. disepanjang fiber, sinyal dipastikan bahwa
sinyal tidak akan terlalu menyimpang ataupun lemah, maka jika jarak terlalu jauh
maka akan dipasang regenerator/repeater/optical amplifier untuk menambah
jangkauan sinyal. Setelah sinyal diterima, sinyal optik akan dirubah kembali
menjadi sinyal elektrik di receiver, dan informasi telah tersampaikan..

8.
DAFTAR PUSTAKA

[1] https://electricalengineeringrealm.com/sistem-komunikasi-serat-optik/
diakses pada tanggal 28 April 2019 pukul 13.00

[2] https://kurirjaringan.blogspot.com/2018/11/pengenalan-fiber-optic.html
diakses pada tanggal 28 April 2019 pukul 13.00

[3] https://www.kajianpustaka.com/2018/07/pengertian-jenis-dan-prinsip-kerja-
serat-optik.html
diakses pada tanggal 28 April 2019 pukul 13.00

[4] https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_serat_optik
diakses pada tanggal 28 April 2019 pukul 13.00

9.

Anda mungkin juga menyukai