Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KOMUNIKASI OPTIK

“SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK”

DISUSUN OLEH :

NAMA : Nurul Devani Br Ginting

NIM : 062040352214

KELAS : 3 TEA

JURUSAN : Teknik Elektro

PROGRAM STUDI : Teknik Telekomunikasi

MATA KULIAH : Komunikasi Optik

INSTRUKTUR : Irma Salamah, S.T, M.TI

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Palembang, 20 Oktober 2021

Nurul Devani Br Ginting

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................2


BAB I .................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN .............................................................................................................................4
A. Latar Belakang ........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................................5
BAB II................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN ................................................................................................................................6
A. Pengertian SKSO....................................................................................................................6
B. Komponen Sistem Komunikasi Serat Optik ...........................................................................6
C. Pengertian EDFA ...................................................................................................................8
BAB III ............................................................................................................................................11
PENUTUP .......................................................................................................................................11
A. Kesimpulan ..........................................................................................................................11
B. Saran ....................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi telekomunikasi memungkinkan penyediaan sarana telekomunikasi


dalam biaya relatif rendah, mutu pelayanan tinggi, cepat, aman, dan juga kapasitas besar
dalam menyalurkan informasi.Seiring dengan perkembangan telekomunikasi yang cepat
maka kemampuan sistem transmisi dengan menggunakan teknologi serat optik semakin
dikembangkan, sehingga dapat menggeser penggunaan sistem transmisi konvensional
dimasa mendatang, terutama untuk transmisi jarak jauh. Dampak dari perkembangann
teknologi ini adalah perubahan jaringan analog menjadi jaringan digital baik dalam sistem
switching maupun dalam sistem transmisinya. Hal ini akan meningkatkan kualitas dan
kuantitas informasi yang dikirim, serta biaya operasi dan pemeliharaan lebih ekonomis.
Sebagai sarana transmisi dalam jaringan digital, serat optik berperan sebagai pemandu
gelombang cahaya. Serat optik dari bahan gelas atau silika dengan ukuran kecil dan sangat
ringan dapat mengirimkan informasi dalam jumlah besar dengan rugi-rugi relatif rendah.
Penggunaan cahaya sebagai pembawa informasi sebenarnya sudah banyak digunakan sejak
zaman dahulu, baru sekitar tahun 1930-an para ilmuwan Jerman mengawali eksperimen
untuk mentransmisikan cahaya melalui bahan yang bernama serat optik. Perkembangan
selanjutnya adalah ketika para ilmuawan inggris pada tahun 1958 mengusulkan prototipe
serat optik yang sampai sekarang dipakai yaitu yang terdiri atas gelas inti yang dibungkus
oleh gelas lainnya. Sekitar awal tahun 1960-an perubahan fantastis terjadi di Asia yaitu
ketika para ilmuwan Jepang berhasil membuat jenis serat optik yang mampu
mentransmisikan gambar.

Di lain pihak para ilmuwan selain mencoba untuk memandu cahaya melewati gelas (serat
optik) namun juga mencoba untuk ”menjinakkan” cahaya. Kerja keras itupun berhasil
ketika sekitar 1959 laser ditemukan.Laser beroperasi pada daerah frekuensi tampak sekitar
1014 Hertz- 15 Hertz atau ratusan ribu kali frekuensi gelombang mikro. Pada awalnya
peralatan penghasil sinar laser masih serba besar dan merepotkan. Selain tidak efisien, ia
baru dapat berfungsi pada suhu sangat rendah. Laser juga belum terpancar lurus.Pada
kondisi cahaya sangat cerah pun, pancarannya gampang meliuk-liuk mengikuti kepadatan
atmosfer.Waktu itu, sebuah pancaran laser dalam jarak 1 km, bisa tiba di tujuan akhir pada
banyak titik dengan simpangan jarak hingga hitungan meter. Sekitar tahun 60-an ditemukan
serat optik yang kemurniannya sangat tinggi, kurang dari 1 bagian dalam sejuta. Dalam
bahasa sehari-hari artinya serat yang sangat bening dan tidak menghantar listrik ini
sedemikian murninya, sehingga konon, seandainya air laut itu semurni serat optik, dengan

4
pencahayaan cukup kita dapat menonton lalulalangnya penghuni dasar Samudera Pasifik.
Seperti halnya laser, serat optik pun harus melalui tahap-tahap pengembangan awal.
Sebagaimana medium transmisi cahaya, ia sangat tidak efisien. Hingga tahun 1968 atau
berselang dua tahun setelah serat optik pertama kali diramalkan akan menjadi pemandu
cahaya, tingkat atenuasi (kehilangan)-nya masih 20 dB/km. Melalui pengembangan dalam
teknologi material, serat optik mengalami pemurnian, dehidran dan lain-lain. Secara
perlahan tapi pasti atenuasinya mencapai tingkat di bawah 1 dB/km. Tahun 80-an, bendera
lomba industri serat optik benar-benar sudah berkibar. Nama-nama besar di dunia
pengembangan serat optik bermunculan. CharlesK.Kao diakui dunia sebagai salah seorang
perintis utama. Dari Jepang muncul Yasuharu Suematsu. Raksasa-raksasa elektronik
macam ITT atau STL jelas punya banyak sekali peranan dalam mendalami riset-riset serat
optik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan SKSO?
2. Apa saja komponen-komponen SKSO?
3. Apa yang dimaksud dengan EDFA?

5
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian SKSO

Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO) adalah sistem komunikasi yang menggunakan
kabel berbalut serat optik sebagai media transmisi yang dapat membawa data informasi
dalam kapasitas besar serta mempunyai kecepatan transfer yang tinggi. Seiring
berjalannya waktu perkembangan Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO) semakin
meningkan di setiap tahunnya. Teknologi yang terdapat pada Sistem Komunikasi Serat
Optik (SKSO) salah satunya adalah multiplexing dan teknologi multiplexing
berkembang sehingga tercipta teknologi Wavelength Division Multiplexing (WDM)
yang juga berkembang pesat sehingga muncul lagi teknologi terbaru dari Wavelength
Division Multiplexing (WDM) yang dinamakan Dense Wavelength Division
Multiplexing (DWDM).

B. Komponen Sistem Komunikasi Serat Optik


Sumber OptikAda dua jenis sumber optik yang sering digunakan, yakni LED (Light
Emitting Diode)dan LASER (Light Amplification by Stimulated Emission of
Radiation). Beberapa karakteristik yang harus dipenuhi oleh sumber optik adalah sbb :

a. Ukuran dan konfigurasi kompatibel dengan cahaya yang dimasukkan ke dalamserat.


b. Mempunyai akurasi yang tinggi dalam mengkonversi sinyal listrik masukan
untukmengurangi distorsi dan derau.
c. Cahaya yang dihasilkan berada pada panjang gelombang di mana
seratmempunyai redaman dan dispersi rendah, dan di mana detektornya dapat
bekerjasecara efisien.
d. Kemudahan dalam memodulasi sinyal.
e. Cahaya yang dihasilkan harus dapat di-couple ke dalam serat dengan efisien
agarmenghasilkan daya optik yang cukup.
f. Menghasilkan cahaya dengan lebar pita frekuensi yang cukup sempit
untukmeminimumkan dispersi.
g. Cukup stabil terhadap pengaruh luar.
h. Mempunyai keandalan tinggi dan harga yang cukup murah agar dapat
menandingiteknik transmisi konvensional.

LED
Bagian utama dari LED adalah p-n junction yang disebut sebagai daerah aktif. LED
memerlukan bias maju agar dapat beroperasi. Proses emisi cahaya pada LED

6
adalah sbb : bila p-n junction mendapatkan bias maju maka elektron dan
hole diinjeksikan ke daerah p dan n. Masing-masingnya sebagai pembawa
minoritas akan dapat bergabung kembali (rekombinasi) dengan melepaskan :
energi radiasi berupa foton memberikan cahaya keluaran dan energi non radiasi
berupa foton didisipasikan sebagai panas. Hasil cahaya keluaran inkoheren dengan :
spektrum lebar dan emisi tidak terarah.
Jenis LED yang digunakan :
a. Surface Emitter (dioda burrus) LED
Karakteristiknya : tipe high radiance, radiasi keluaran dengan sudut pancar 180o ,
bersifat lambertian source, memerlukan bias maju, emisi cahaya melalui permukaan,
daerah aktif berbentuk lingkaran dengan diameter 50 µm, kemasan pigtail dengan
serat optik langsung pada daerah aktif
b. Edged Emitter LED. Karakteristiknya : radiasi keluaran lebih terarah, daerah aktif
berbentuk pipih segiempat (stripe), spektrum pancaran berbentuk ellips, emisi cahaya ke
arah sampingatau ujung, memerlukan bias maju, lebar spektrum keluaran sudut paralel :
120odan sudut yang tegak lurus = 25o – 35o. Panjang gelombang emisi puncak ditentukan
oleh bahan yang digunakan dengandopan yang ditambahkannya. Dengan mengatur
komposisi bahan dapat merubahharga Eg.

LASER

Laser merupakan sumber optik yang koheren. Bahan dasarnya berupa gas, cairan,kristal
dan semikonduktor. Pengoperasian laser harus menggunakan arus bias yangbesar di atas
arus threshold. Proses pembentukan laser : 1. Absorpsi foton; proses perpindahan
elektron dari energi valensi ke energikonduksi. 2. Emisi Spontan; proses di
mana elektron dalam keadaan tereksitasi di energikonduksi kembali ke energi dasar
dengan melepas foton. 3. Emisi terangsang (stimulated); proses saat keadaan
inversi populasi elektrontereksitasi yang mendapat rangsangan (pacu) akan
serentak melepaskan foto dalam jumlah banyak.

Komunikasi jarak jauh memerlukan laser monomode (single mode). Perkembangan lases
monomode adalah sbb :

a. DFB : Distributed Feedback Laser

b. DBR : Distributed Bragg Reflector Laser

c. DR : Distributed Reflector Laser - SEL : Surface Emitting Laser. Keluaran Laser


bersifat : mendekati monokromatik (hanya mempunyai 1 panjang gelombang), koheren
(panjang gelombang berada dalam 1 fasa), dan sangat terarah (diagram arahnya sangat
konvergen).

7
Karakteristik dioda laser adalah sbb :

a. daya optik keluarannya besar.


b. ada penguatan optik.
c. harus bekerja di atas arus threshold.
d. memiliki rongga resonan optik (Fabry Perrot Resonator).
e. Disipasi panas besar, sehingga diperlukan stabilitasi temperatur.
f. Arus threshold dipengaruhi temperatur.

Detektor Detektor berfungsi untuk mendeteksi cahaya yang datang dan mengubahnya ke
besaran listrik. Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh sebuah detektor optik adalah sbb :

1. Mempunyai sensitivitas tinggi.

2. Responnya cepat.

3. Derau yang dihasilkan kecil.

4. Tersedia cukup bandwidth untuk menyalurkan data rate yang diinginkan.

5. Tidak sensitif terhadap perubahan suhu.

6. Secara fisik kompatibel dengan dimensi kabel.

7. Mempunyai waktu operasi yang lama.

Dari bahan semikonduktor, ada 2 tipe detektor optik :

(1) dioda PIN (P intrinsic N), dan (2) dioda APD (Avalanche Photo Diode).

Detektor Optik Dioda APD Prinsip kerja dioda APD : APD bekerja pada reverse bias yang
besar pada medan listrik yang tinggi terjadiavalanche effect yang menghasilkan impact
ionization berantai dan terjadimultiplikasi avalanche sehingga terjadi penguatan
atau multiplikasi arus. Cahayadatang pada p + , kemudian diserap oleh bahan πyang
bertindak sebagai daerahpenumpul untuk carrier cahaya yang dibangkitkan. Pada waktu
foton memberikanenerginya, pasangan elektron-hole dibangkitkan, yang kemudian
dipisahkan olehmedan listrik pada daerah π. Elektron tadi berjalan pada daerah
πmenuju pn +junction di mana terjadi medan listrik yang tinggi.

C. Pengertian EDFA

EDFA adalah singkatan dari "Erbium-doped Optical Fiber Amplifier" dalam bahasa
Inggris, yang berarti amplifier serat erbium-doped. Ini adalah perangkat optik aktif yang
memperkuat cahaya sinyal. Fungsi utamanya adalah mengkompensasi lampu sinyal di
tautan transmisi. EDFA (Erbiur Doped Fiber Amplifer) adalah perwakilan dari amplifier

8
serat. Karena EDFA memiliki panjang gelombang kerja 1550 nm, yang konsisten dengan
pita kehilangan rendah serat optik dan teknologinya relatif matang, itu banyak digunakan.
Serat erbium-doped adalah komponen inti dari EDFA. Ini menggunakan serat kuarsa
sebagai bahan matriks dan menggabungkan proporsi tertentu dari elemen tanah langka ion
strontium (Er3 +) ke dalam intinya. Ketika lampu pompa tertentu disuntikkan ke serat
erbium-doped, Er3+ bersemangat dari tingkat energi rendah ke tingkat energi tinggi.
Karena Er3+ memiliki masa pakai yang singkat pada tingkat energi tinggi, dengan cepat
memasuki tingkat energi yang lebih tinggi dalam bentuk transisi non-radiatif. Distribusi
inversi populasi terbentuk antara tingkat energi dan tingkat energi yang rendah. Karena
perbedaan energi antara dua tingkat energi persis sama dengan energi foton 1550 nm, hanya
radiasi yang dirangsang dari cahaya 1550 nm yang dapat terjadi, dan hanya sinyal optik
1550 nm yang dapat diperkuat.

Karakteristik

Modul ini adalah amplifier serat erbium-doped terintegrasi, yang dibagi menjadi dua jenis:
modul EDFA terintegrasi fotolistrik dan modul penguatan optik. Ini memiliki karakteristik
ukuran kecil, konsumsi daya rendah dan penggunaan yang nyaman. Ini dapat dengan
mudah diinstal dengan berbagai cara sesuai dengan penggunaan pengguna. Sistem aplikasi
tersebut, seperti di rak SDH, kotak CATV, dan rak sistem DWDM.
Keuntungan
1. Kualitas tinggi: Pompa pra-tahap umumnya 980nm, tahap terakhir dipompa
1480nm, dan daya dioptimalkan oleh perangkat lunak untuk meminimalkan NF
EDFA, yang sebanding dengan apa yang disebut cahaya berdaya rendah. Sistem ini
dapat mencapai CNR yang sangat baik.
2. Keandalan: Ini mengadopsi rak standar 1U 19′′ , catu daya switching berkinerja
tinggi bawaan, dapat bekerja dalam tegangan jaringan kota 85∽265Vac, dan juga
dapat memilih catu daya DC48V (diperlukan reservasi); disipasi panas sasis dapat
mengontrol suhu otomatis.
3. Intuitif: Laser pompa adalah perangkat termahal dari seluruh mesin. Mikroprosesor
di dalam mesin memantau keadaan kerja laser pompa, dan parameter kerja
ditampilkan oleh jendela LCD panel.
Fitur
1. Jenis manajemen jaringan: Transponder pemantauan status opsional dijamin
memenuhi standar nasional dan kompatibel dengan standar SCTE HMS, yang dapat
mewujudkan fungsi pemantauan manajemen jaringan.
2. Jenis plug-in daya: Catu daya pengalihan plug-in struktur tipe aluminium
bermanfaat untuk disipasi dan penggantian panas. Dan pasokan listrik ganda
cadangan panas dan dingin.

9
3. Daya optik output dapat disesuaikan: daya optik output dapat disesuaikan dalam
kisaran (-3dB), yang membutuhkan instruksi khusus saat memesan.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem Komunikasi Serat Optik adalah suatu sistem Komunikasi yang


menggunakan Kabel Serat Optik sebagai media transmisinya yang dapat
menyalurkan informasi dengan kapasitas besar dan tingkat keandalan yang tinggi,
berbeda dengan media transmisi lainnya serat optik tidak menggunakan gelombang
elektromagnetik/listrik sebagai gelombang pembawanya melainkan menggunakan
sinar/cahaya laser. Serat Optik dibuat dari bahan gelas silika (SiO2) dengan
penampang berbentuk lingkaran dengan indeks bias tertentu.
Prinsip kerja dari serat optik ini adalah sinyal awal/source yang berbentuk sinyal
listrik ini pada transmitter diubah oleh transducer elektrooptik (Dioda/Laser Dioda)
menjadi gelombang cahaya yang kemudian ditransmisika melalui kabel serat optik
menuju penerima/Receiver yang terletak pada ujung lainnya dari serat optik. pada
penerima/receiver sinyal optik ini diubah oleh transducer Optoelektronik (Photo
Dioda/Avalanche Photo Dioda) menjadi sinyal elektris kembali.
Dalam perjalanan sinyal optik dari transmitter menuju receiver akan terjadi
redaman cahaya di sepanjang kabel optik, sambungan-sambungan kabel dan
konektor-konektor di perangkatnya, yang menyebabkan loss signal oleh karena itu
jika jarak transmisinya jauh maka diperlukan sebuat atau beberapata repeater yang
berfungsi untuk memperkuat gelombang cahaya yang telah mengalami redaman
sepanjang perjalanannya.

B. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah meningkatkan monitoring
terhadap lokasi-lokasi yang dianilisis memiliki kemungkinan besar terjadinya
kerusakan pada perangkat SKSO terutama lokasi yang intensitas kerusakan yang
diakibatkan pihak ketiga dan vandalism tinggi.

11
DAFTAR PUSTAKA

LUCHINDA, H. (2015). ANALISIS KINERJA JARINGAN SERAT OPTIK PADA


RING 1 DI ARNET JATINEGARA (Doctoral dissertation, Universitas Darma
Persada).

VI, B. Kesimpulan dan Saran. Di dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil
penelitian.

komponen-sistem-komunikasi-serat-optik.html

edfa-erbium-doped-fiber-amplifier-31706261.html

12

Anda mungkin juga menyukai