Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FIBER OPTIK

TEKNOLOGI JARINGAN BERBASIS LUAS

Nama : Albar
Kelas : XI TKJ A

Teknik Komputer dan Jaringan


SMK YADIKA PALU
Tahun Pelajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolonganNya mungkin kami
tidak akan sanggup menyelesaikan tugas ini dengan baik. Makalah ini disusun
untuk menyelesaikan tugas tentang Fiber Optik, makalah ini kami sajikan
berdasarkan pencarian dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang dating dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyusun makalah ini sehingga dapat diselesaikan dengan
baik. Semoga makalah ini dapat memberikan w a w a s a n y a n g l e b i h l u a s
k e p a d a p e m b a c a . W a l a u p u n m a k a l a h i n i m a s i h b a n y a k kekurangan.
Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................. 3
BAB I : PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................................................... 4
BAB II : PEMBAHASAN........................................................................................................................... 5
I. Pengertian Fiber Optik...............................................................................................................5
II. Prinsip Kerja Fiber Optik...........................................................................................................6
III. Teknologi Point To Point...........................................................................................................7
IV. Teknologi Point To Multi Point...............................................................................................8
Bab III : PENUTUP..................................................................................................................................10
I. Kesimpulan................................................................................................................................... 10
II. Saran............................................................................................................................................... 10
III. Daftar Pusaka............................................................................................................................... 10
BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Beberapa tahun ini, perkembangan teknologi fiber optik mengalami
peningkatan yang cukuppesat. Teknologi ini tidak hanya digunakan dalam
bidang telekomunikasi saja, melainkanbanyak bidang yang telah
menggunakan tekologi ini. Secara umum, kegunaan media transmisi ini
adalah menjadi alat dalam berkomunikasi dari satu tempat ke tempat yang lain.
Kelebihan dari alat transmisi ini adalah mampu mentransmisikan data yang besar
serta yang berkeceptan tinggi.
Salah satu yang paling penting dalam dunia telekomunikasi adalah
menyediakan media komunikasi dengan baik pelayanannya. Dengan sistem fiber
optik maka dapat meminimalisir rugi daya yang terjadi. Hal ini terpengaruh dengan
jarak maksimum yang diperbolehkan antara transmiter satu dan yang lainnya.
Salah satu yang sering terjadi masalah pada fiber optik adalah karena keadaan
kotor pada bagian fibernya. Itu terjadi karena ada zat yang masuk kedalam fiber,
mungkin karena pembungkusnya sudah rusak ataupun pada saat pemasangan
ada kotoran yang masuk. Dengan adanya transmiter fiber optik ini diharapkan
peningkatan kualitas telekomunikasi di indonesia bisa lebih baik lagi,
karena dengan memakai fiber optik sangat minimal sekali ada kendala ataupun
kerugian yang terjadi.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Fiber Optik
2. Prinsip Kerja Fiber Optik
3. Teknologi Point To Point
4. Teknologi Point To Multi Point

C. Tujuan
1. Memahami apa itu fiber optik.
2. Mengetahui bagaimana cara kerja teknologi fiber optik.
3. Memahami cara kerja Point To Point dan Point To Multi Point dalam fiber optik.
BAB II : PEMBAHASAN

I. Pengertian Fiber Optik


Fiber Optik adalah suatu jenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang
sangat halus, dan digunakan sebagai media transmisi, karena dapat
mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat yang lainnya dengan
kecepatan sangat tinggi.

Serat optik terdiri dari 2 bagian, yaitu cladding dan core.Cladding adalah
selubung dari core. Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core
akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali
kedalam core lagi. Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan
penyusun gelas. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap
oleh serat optik. Pembagian Serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan :

1.      Berdasarkan Mode yang dirambatkan :


 Single mode : serat optik dengan core yang sangat kecil, diameter mendekati
panjang gelombang sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-
pantul ke dinding cladding.
 Multi mode : serat optik dengan diameter core yang agak besar yang membuat
laser di dalamnya akan terpantul-pantul di dinding cladding yang dapat
menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat optik jenis ini.

2.      Berdasarkan indeks bias core :


 Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang
homogen.
 Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin
kecil. Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling
besar. Serat graded indeks memungkinkan untuk membawa bandwidth yang
lebih besar, karena pelebaran pulsa yang terjadi dapat diminimalkan.

Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan BER (Bit Error
Rate). Salah satu ujung serat optik diberi masukan data tertentu dan ujung yang lain
mengolah data itu. Dengan intensitas laser yang rendah dan dengan panjang serat
mencapai beberapa km, maka akan menghasilkan kesalahan. Jumlah kesalahan
persatuan waktu tersebut dinamakan BER. Dengan diketahuinya BER maka, Jumlah
kesalahan pada serat optik yang sama dengan panjang yang berbeda dapat
diperkirakan besarnya
II. Prinsip Kerja Fiber Optik
Fiber optik secara umum bekerja dengan memanfaatkan sifat cahaya yang
unik sehingga memiliki kecepatan tranfer data yang sangat tinggi dan juga dapat
dibelokkan atau disebut juga sebagai refleksi internal total.

Refleksi internal total merupakan suatu fenomena optik yang terjadi jika cahaya
mengenai perbatasan antara dua medium dengan sudut lebih besar dari sudut kritis
yang diukur secara normal terhadap permukaan. Fenomena ini hanya dapat terjadi
jika cahaya merambat dari medium dengan indeks bias yang lebih besar menuju
medium dengan indeks bias yang lebih kecil, contohnya cahaya yang merambat dari
air ke udara.

Proses kerja yang terjadi pada gambar diatas, yaitu  :

1. Pertama sinyal awal atau source yang berbentuk sinyal listrik ini pada
transmitter diubah oleh tranducer electrooptic (Dioda atau Laser Dioda) menjadi
gelombang cahaya.
2. Kemudian gelombang cahaya selanjutnya ditransmisikan melalui kabel serat
optik menuju penerima atau receiver yang terletak pada ujung serat optik
lainnya.
3. Pada penerima atau receiver sinyal optik ini diubah oleh tranducer
Optoelektronik (Photo Dioda) menjadi sinyal elektris kembali.

Dalam proses yang terjadi pada sinyal optik dari transmitter menuju receiver
biasanya akan terjadi redaman cahaya di sepanjang kabel optik, sambungan-
sambungan kabel dan konektor-konektor di perangkatnya. Oleh karena itu jika jarak
transmisinya jauh maka diperlukan sebuah atau beberapa alat yang dapat
menguatkan sinyal yang akan ditranmisikan. Alat yang yang dapat menguatkan
sinyal adalah Repeater. Repeater memiliki fungsi untuk memperkuat gelombang
cahaya yang telah mengalami redaman sepanjang perjalanannya.

Perlu diperhatikan bahwa sumber cahaya (sinyal) dari luar yang akan masuk ke
core serat optik harus diperhitungkan terlebih dahulu sudut datangnya. Ketika
sebuah cahaya dari bagian core bertemu dengan perbatasan cladding, cahaya
tersebut akan membentuk sudut yang lebih besar dari sudut kritis, maka akan
terjadi refleksi internal total yang menyebabkan cahaya tersebut akan membelok ke
bagian bawah, dan kemudian ketika berpapasan dengan perbatasan cladding di
bagian bawah, cahaya tetap membentuk sudut kritis sehingga membelok kembali ke
atas, dan seterusnya hingga cahaya sampai ke bagian penerima atau receiver.

III. Teknologi Point To Point


Jaringan Metro Ethernet, secara harfiah berarti jaringan komunikasi data
yang berskala metro (skala untuk menjangkau satu kota besar seperti Jakarta)
dengan menggunakan teknologi Ethernet sebagai protokol transportasi datanya.
Begitu pula arti sebenarnya, teknologi Metro Ethernet merupakan salah satu
perkembangan dari teknologi Ethernet yang dapat menempuh jarak yang luas
berskala perkotaan dengan dilengkapi berbagai fitur yang seperti terdapat pada
jaringan Ethernet umumnya. Sehingga jaringan yang berskala metro dapat dibentuk
dengan menggunakan teknologi Ethernet biasa.

Metro ethernet merupakan salah satu solusi teknologi untuk High End


Market (HEM) dalam memberikan solusi terintegrasi untuk layanan voice, data dan
video. Metro ethernet network memiliki karakteristik antara lain :

 Teknologi IP optik berbasis Synchronous Digital Hierarchy atau Ethernet.


 Dapat mengakomodasi layanan berupa voice, data, high speed internet access
dan video
 Kecepatan tinggi hingga Gigabit Ethernet/1000Mbps

Untuk menunjang kebutuhan akan Next Generation Network, teknologi Metro


Ethernet menawarkan banyak sekali keuntungan yang bisa diperoleh tidak hanya
oleh pihak penyedia jasa, namun juga oleh para penggunanya, diantaranya:
Kemudahan, hampir semua perangkat komunikasi data, khususnya untuk
keperluan LAN dan juga WAN yang sederhana pasti
menggunakan interface Ethernet. Selain itu kegiatan &Operation, Administration,
Maintenance, dan Provisioning (OAMP) dari teknologi ini juga sudah tidak asing lagi
bagi para penyedia jasanya, seperti halnya melakukan OAM&P pada jaringan lokal
saja.

IV. Teknologi Point To Multi Point


FTTx (Serat untuk x) adalah istilah umum untuk semua arsitektur jaringan
(broadband) berbasis serat optik yang menyediakan akses data kepada pelanggan.
Dalam prakteknya, FTTx dibagi menjadi dua kelompok, yaitu FTTP / FTTH / FTTB
(koneksi serat optik untuk lokasi pelanggan) dan FTTC / N (koneksi serat optik,
yang hanya meraih titik distribusi tertentu, sedangkan koneksi ke pelanggan
memakai kabel tembagal). FTTx terdiri dari:

1) FTTP (fiber-to-the-premises)
Koneksi data berbasis kabel serat optik ke tempat
pelanggan. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan
koneksi serat optik untuk FTTH dan FTTB.

2) FTTH (fiber-to-the-home)
Koneksi data berbasis serat optik yang mencapai
rumah pelanggan, biasanya dalam bentuk kotak yang
dipasang di dinding luar rumah. Atau Anda juga bisa
masuk ke rumah tempat ONU (unit jaringan optik) /
ONT (terminal jaringan optik) berada. Dan Ethernet
jaringan serat optik dan point-to-point pasif
menggunakan arsitektur FTTH untuk menyediakan tiga layanan sekaligus (telepon,
akses internet, dan TV berbasis IP) dalam serat optik tunggal.

3) FTTB (fiber-to-the-building, -business, or -basement)


Optik berbasis serat koneksi data untuk mencapai gedung. Dari sana, akses ke
pelanggan di sebuah ruangan di dalam gedung dilakukan dengan menggunakan
media lain, dapat berupa ethernet kabel, TV kabel, atau saluran telepon.

4) FTTDP (fibre to the distribution point)


Koneksi data berbasis serat optik  yang hanya mencapai kotak distribusi yang
terletak beberapa meter dari rumah pelanggan atau bangunan.

5) FTTN / FTTLA (fiber-to-the-node, -neighborhood, or -last-amplifier)


Koneksi data berbasis serat optik hanya ke titik distribusi biasanya terletak di sisi
jalan. Kotak distribusi terletak beberapa meter untuk beberapa kilometer dari lokasi
pelanggan. Dari sini, data akan diteruskan kepada pelanggan yang menggunakan
kabel tembaga. FTTN sering digunakan sebagai langkah pertama dalam pelaksanaan
FTTH (fiber-to-the-home).

6) FTTC / FTTK (fiber-to-the-curb/kerb, -closet, or -cabinet)


Koneksi data berbasis serat optik  untuk panel distribusi dalam bentuk lemari
kecil di pinggir jalan. Metode ini mirip dengan FTTN, tapi FTTC / FTTK biasanya
lebih dekat ke lokasi pelanggan (biasanya kurang dari tiga ratus meter). Dari sini,
data akan didistribusikan ke pelanggan menggunakan kabel Ethernet, kabel listrik,
atau Wi-Fi. FTTC kadang-kadang juga disebut FTTP (fiber-to-the-pole), sehingga
sering tumpang tindih dengan fiber-to-the-premises.
Bab III : PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai