Nama : Albar
Kelas : XI TKJ A
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................. 3
BAB I : PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................................................... 4
BAB II : PEMBAHASAN........................................................................................................................... 5
I. Pengertian Fiber Optik...............................................................................................................5
II. Prinsip Kerja Fiber Optik...........................................................................................................6
III. Teknologi Point To Point...........................................................................................................7
IV. Teknologi Point To Multi Point...............................................................................................8
Bab III : PENUTUP..................................................................................................................................10
I. Kesimpulan................................................................................................................................... 10
II. Saran............................................................................................................................................... 10
III. Daftar Pusaka............................................................................................................................... 10
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beberapa tahun ini, perkembangan teknologi fiber optik mengalami
peningkatan yang cukuppesat. Teknologi ini tidak hanya digunakan dalam
bidang telekomunikasi saja, melainkanbanyak bidang yang telah
menggunakan tekologi ini. Secara umum, kegunaan media transmisi ini
adalah menjadi alat dalam berkomunikasi dari satu tempat ke tempat yang lain.
Kelebihan dari alat transmisi ini adalah mampu mentransmisikan data yang besar
serta yang berkeceptan tinggi.
Salah satu yang paling penting dalam dunia telekomunikasi adalah
menyediakan media komunikasi dengan baik pelayanannya. Dengan sistem fiber
optik maka dapat meminimalisir rugi daya yang terjadi. Hal ini terpengaruh dengan
jarak maksimum yang diperbolehkan antara transmiter satu dan yang lainnya.
Salah satu yang sering terjadi masalah pada fiber optik adalah karena keadaan
kotor pada bagian fibernya. Itu terjadi karena ada zat yang masuk kedalam fiber,
mungkin karena pembungkusnya sudah rusak ataupun pada saat pemasangan
ada kotoran yang masuk. Dengan adanya transmiter fiber optik ini diharapkan
peningkatan kualitas telekomunikasi di indonesia bisa lebih baik lagi,
karena dengan memakai fiber optik sangat minimal sekali ada kendala ataupun
kerugian yang terjadi.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Fiber Optik
2. Prinsip Kerja Fiber Optik
3. Teknologi Point To Point
4. Teknologi Point To Multi Point
C. Tujuan
1. Memahami apa itu fiber optik.
2. Mengetahui bagaimana cara kerja teknologi fiber optik.
3. Memahami cara kerja Point To Point dan Point To Multi Point dalam fiber optik.
BAB II : PEMBAHASAN
Serat optik terdiri dari 2 bagian, yaitu cladding dan core.Cladding adalah
selubung dari core. Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core
akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali
kedalam core lagi. Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan
penyusun gelas. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap
oleh serat optik. Pembagian Serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan :
Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan BER (Bit Error
Rate). Salah satu ujung serat optik diberi masukan data tertentu dan ujung yang lain
mengolah data itu. Dengan intensitas laser yang rendah dan dengan panjang serat
mencapai beberapa km, maka akan menghasilkan kesalahan. Jumlah kesalahan
persatuan waktu tersebut dinamakan BER. Dengan diketahuinya BER maka, Jumlah
kesalahan pada serat optik yang sama dengan panjang yang berbeda dapat
diperkirakan besarnya
II. Prinsip Kerja Fiber Optik
Fiber optik secara umum bekerja dengan memanfaatkan sifat cahaya yang
unik sehingga memiliki kecepatan tranfer data yang sangat tinggi dan juga dapat
dibelokkan atau disebut juga sebagai refleksi internal total.
Refleksi internal total merupakan suatu fenomena optik yang terjadi jika cahaya
mengenai perbatasan antara dua medium dengan sudut lebih besar dari sudut kritis
yang diukur secara normal terhadap permukaan. Fenomena ini hanya dapat terjadi
jika cahaya merambat dari medium dengan indeks bias yang lebih besar menuju
medium dengan indeks bias yang lebih kecil, contohnya cahaya yang merambat dari
air ke udara.
1. Pertama sinyal awal atau source yang berbentuk sinyal listrik ini pada
transmitter diubah oleh tranducer electrooptic (Dioda atau Laser Dioda) menjadi
gelombang cahaya.
2. Kemudian gelombang cahaya selanjutnya ditransmisikan melalui kabel serat
optik menuju penerima atau receiver yang terletak pada ujung serat optik
lainnya.
3. Pada penerima atau receiver sinyal optik ini diubah oleh tranducer
Optoelektronik (Photo Dioda) menjadi sinyal elektris kembali.
Dalam proses yang terjadi pada sinyal optik dari transmitter menuju receiver
biasanya akan terjadi redaman cahaya di sepanjang kabel optik, sambungan-
sambungan kabel dan konektor-konektor di perangkatnya. Oleh karena itu jika jarak
transmisinya jauh maka diperlukan sebuah atau beberapa alat yang dapat
menguatkan sinyal yang akan ditranmisikan. Alat yang yang dapat menguatkan
sinyal adalah Repeater. Repeater memiliki fungsi untuk memperkuat gelombang
cahaya yang telah mengalami redaman sepanjang perjalanannya.
Perlu diperhatikan bahwa sumber cahaya (sinyal) dari luar yang akan masuk ke
core serat optik harus diperhitungkan terlebih dahulu sudut datangnya. Ketika
sebuah cahaya dari bagian core bertemu dengan perbatasan cladding, cahaya
tersebut akan membentuk sudut yang lebih besar dari sudut kritis, maka akan
terjadi refleksi internal total yang menyebabkan cahaya tersebut akan membelok ke
bagian bawah, dan kemudian ketika berpapasan dengan perbatasan cladding di
bagian bawah, cahaya tetap membentuk sudut kritis sehingga membelok kembali ke
atas, dan seterusnya hingga cahaya sampai ke bagian penerima atau receiver.
1) FTTP (fiber-to-the-premises)
Koneksi data berbasis kabel serat optik ke tempat
pelanggan. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan
koneksi serat optik untuk FTTH dan FTTB.
2) FTTH (fiber-to-the-home)
Koneksi data berbasis serat optik yang mencapai
rumah pelanggan, biasanya dalam bentuk kotak yang
dipasang di dinding luar rumah. Atau Anda juga bisa
masuk ke rumah tempat ONU (unit jaringan optik) /
ONT (terminal jaringan optik) berada. Dan Ethernet
jaringan serat optik dan point-to-point pasif
menggunakan arsitektur FTTH untuk menyediakan tiga layanan sekaligus (telepon,
akses internet, dan TV berbasis IP) dalam serat optik tunggal.