Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KOMUNIKASI OPTIK

“PROPAGASI CAHAYA DALAM FO”

DISUSUN OLEH :

NAMA : Nurul Devani Br Ginting


NIM : 062040352214
KELAS : 3 TEA
JURUSAN : Teknik Elektro
PROGRAM STUDI : Teknik Telekomunikasi
MATA KULIAH : Komunikasi Optik
INSTRUKTUR : Irma Salamah, S.T, M.TI

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 20 Oktober 2021

Nurul Devani Br Ginting

2
DATAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2


BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .............................................................................................. 4
B.Rumusan Masalah ........................................................................................... 5
BAB II ..................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
A.Pengertian propagasi cahaya ........................................................................... 6
B.Sumber Cahaya Serat Optik ............................................................................ 6
C.Gelombang Elektromagnetik ........................................................................... 7
D.Pemantulan Sempurna ..................................................................................... 7
E.Hukum pemantulan dan pembiasan ................................................................. 8
1.Prinsip Huygens ............................................................................................... 9
2.Prinsip Fermat .................................................................................................. 9
F.Pemantulan dan Pembiasan Pada Bidang Batas ............................................ 10
BAB III.................................................................................................................. 11
PENUTUP ............................................................................................................. 11
A.Kesimpulan.................................................................................................... 11
B.Saran .............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbicara tentang propagasi maka akan mempelajari yang berhubungan dengan
pancaran gelombang radio. Gelombang radio mempunyai sifat seperti cahaya, ia
dapat dipantulkan, dibiaskan, direfraksi dan dipolarisasikan.kecepatan rambatnya
sama dengan kecepatan sinar ialah 300.000 km tiap detik.
Cahaya bukan saja hanya merupakan sinyal cahaya tampak saja, tetapi juga
sebagai gelombang elektromagnetika lain yang tak tampak tetapi mempunyai sifat
cahaya. Cahaya dapat menembus bahan bening/ transparan, dan akan dipantulkan
oleh permukaan bahan tak bening (opaque). Cahaya adalah gelombang
elektromagnetik dimana dalam penggambaran sederhana dapat dilukiskan sebagai
gelombang datar monokromatis.
Beberapa tahun ini, perkembangan teknologi serat optik mengalami peningkatan
yang cukup pesat.Teknologi ini tidak hanya digunakan dalam bidang
telekomunikasi saja, melainkan banyak bidang yang telah menggunakan tekologi
ini. Secara umum, kegunaan media transmisi ini adalah menjadi alat dalam
berkomunikasi dari satu tempat ke tempat yang lain. Kelebihan dari alat transmisi
ini adalah mampu mentransmisikan data yang besar serta yang berkeceptan
tinggi.Salah satu yang paling penting dalam dunia telekomunikasi adalah
menyediakan media komunikasi dengan baik pelayanannya. Dengan sistem serat
optik maka dapat meminimalisir rugi daya yang terjadi. Hal ini terpengaruh
dengan jarak maksimum yang diperbolehkan antara transmiter satu dan yang
lainnya. Salah satu yang sering terjadi masalah pada serat optik adalah karena
keadaan kotor pada bagian fibernya.Itu terjadi karena ada zat yang masuk
kedalam serat, mungkin karena pembungkusnya sudah rusak ataupun pada saat
pemasangan ada kotoran yang masuk.

4
B.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan propagasi cahaya ?
2. Jelaskan tentang pemantulan sempurna ?
3. Hukum pemantulan dan pembiasan

5
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian propagasi cahaya


Konsep dasar moda terpandu biasanya dijelaskan dengan menggunakan model
sinar optik. Moda tersebut dapat digunakan karena proses pemanduan cahaya
dalam pandu gelombang erat kaitannya dengan fenomena-fenomena sinar optik
pada bidang batas antara dua medium. Gelombang optik yang terpandu dalam
pandu gelombang dalam bentuk moda gelombang optik adalah gelombang optik
yang mengalami pantulan internal total pada kedua bidang batas film-kover dan
film-substrat. Dalam penjabaran mekanisme perambatan cahaya pada serat optik,
biasanya dijelaskan berdasarkan teori sinar. Propagasi cahaya dalam pandu
gelombang serat optik terjadi dalam struktur fiber optik, yaitu inti(core),
kulit(cladding), dan jaket(coating). Kulit terbuat dari silika tanpa atau dengan
sedikit doping, indeks bias kulit sedikit lebih rendah daripada rendah daripada
indeks bias teras. Komposisi teras kulit yang demikian diperlukan agar sinar yang
masuk ke dalam dapat terpantul-pantul secara sempurna sepanjang perjalanannya.
Pantulan sempurna hanya dapat terjadi jika sinar datang dari medium yang lebih
rapat ke medium yang kurang rapat dan sinar datang dengan sudut datang yang
melebihi sudut kritiknya, peristiwa fisis semacam ini sering kita lihat di jalanan
pada waktu terik matahari sebagai asap (mirage).

Fungsi lain dari kulit yang tak kalah pentingnya adalah :

1. melindungi teras dari kotoran-kotoran


2. menaikkan ketahanan serat terhadap usikan-usikan mekanis
3. mengurangi kerugian akibat hamburan oleh diskontinuitas dielektrik di
permukaan teras

B.Sumber Cahaya Serat Optik


Komunikasi fiber optik telah memberikan dampak yang besar terhadap berbagai
segi pengiriman data informasi, mulai dari lingkup „local area networks‟(LAN)
sampai telekomunikasi antar benua. Fiber optik adalah suatu media transmisi yang
pemakaiannya sedang berkembang pesat. Hal ini karena media fiber optik
memiliki keunggulan yang signifikan dibanding media transmisi kawat
konvensionalSecara umum komunikasi fiber optik dapat dijelaskan sebagai
berikut :

6
Data yang akan dikirimkan dapat berupa analog atau digital. Dalam system
pengiriman data dalam system fiber optic maka data berasal dari elektrik akan
diubah dahulu ke optic oleh sumber cahaya berupa LED, Laser Dioda (LD).
Kemudian disambungkan dengan splices atau konektor dari fiber satu ke yang lain
dan diterima oleh photodetektor bisa berupa PIN, APD (Avalance Photodioda)
yang akan mengubah dari optik ke elektrik selanjutnya akan diubah ke data
semula

C.Gelombang Elektromagnetik
Cahaya bukan saja hanya merupakan sinyal cahaya tampak saja, tetapi juga
sebagai gelombang elektromagnetika lain yang tak tampak tetapi mempunyai sifat
cahaya. Yaitu infra merah clan ultra ungu dengan rentang panjang gelombang
antara 10-3 samapi 6x 10-10 m. Secara lebih rinci rentang panjang gelombang dan
pembagian jenis gelombang elektromagnetik ini dapat dilihat pada Gambar
dibawah ini.

D.Pemantulan Sempurna
jika sinar datang dari medium lebih rapat menuju medium kurang rapat, maka
sinar akan dibiaskan menjauhi garis normal. Jika sudut sinar datang kita perbesar,
maka sudut bias akan semakin besar pula. Suatu saat, sudut bias akan sama
dengan 90°. Hal ini berarti sinar dibiaskan sejajar dengan bidang batas
antarmedium.Jika sudut datang kita perbesar lagi, maka sinar datang tidak lagi
dibiaskan, akan tetapi dipantulkan. Peristiwa inilah yang kita sebut dengan
pemantulan total atau pemantulan sempurna. Coba kita amati jalannya sinar pada
pembiasan cahaya oleh kaca berikut ini.

7
Ketika sudut datang sama dengan nol, sudut biasnya juga nol seperti ditunjukkan
oleh sinar 1. Kemudian, sinar datang dengan sudut i akan dibiaskan dengan sudut
bias r (sinar 2). Jika sudut sinar datang diperbesar sampai i = θ, maka sinar akan
dibiaskan sejajar dengan permukaan kaca (karena sudut datang θ menghasilkan
sudut bias 90°, maka θ disebut sudut kritis) seperti yang ditunjukkan oleh sinar 3.
Jika sudut sinar datang lebih besar daripada sudut kritis (sudut batas), maka sinar
akan dipantulkan seluruhnya oleh permukaan kaca kembali ke dalam kaca (sinar
4). Dengan demikian, sudut kritis adalah sudut datang yang menghasilkan sudut
bias sebesar 90°. Jika sudut datang diperbesar lagi melebihi sudut kritis, cahaya
tidak akan dibiaskan melainkan dipantulkan secara sempurna. Artinya, cahaya
tidak akan keluar dari medium kaca, seperti yang ditunjukkan oleh sinar 4.
Peristiwa inilah yang disebut pemantulan sempurna.

E.Hukum pemantulan dan pembiasan


Seberkas cahaya yang mengenai biding dua medium transparan yang berbeda
indeks bias, maka sebagian cahaya akan dipantulkan dan sebagaian yang lain
akanditransmisikan dan dibiaskan kedalam medium kedua. Ada tiga hukum
dasar tentang pemantulan dan pembiasaan yang berbunyi:1.Sinar datang, sinar
pantul, dan sinar bias membentuk satu bidang (yang disebut dengan bidang
datang atau bidang kejadiaan), yang arahnya tegak lurus terhadap bidang bata
kedua medium. 2.Sudut sinar pantul (yang kemudian disebut dengan sudut pantul)
nilainya sama dengan sudut datang, dan dinyatakan secara mateamtis dengan
θ1=θz Hukum kedua ini disebut juga dengan hukum refleksi.3.Indeks bias medium
pertama kali sinus saudut datang sama dengan indeks bias mundur ke-dua kali
sinus sudut bias,n2 sin θ1= nz sin θz , pernyataan ini disebut dengan hukum
refraksi atau hukum Snell.

Ketiga hukum dasar ini dapat dijelaskan dengan beberapa macam cara,
seperti dengan prinsipHuygens, prinsip Fermat, atau Teori sinar.
Pembahasaan secara singkat tentang pembuktiaan hukum pemantulan den
pembiasan dengan prinsip Huygens, prinsip Fermat, dan menggunakan
pendekatan gelombnag elektromagnetik dijelaskan pada bagian berikut.

8
1.Prinsip Huygens
Prinsip Huygens yang dikemukakan oleh Christian Huygens (1629-1695)
berbunyi: Setiap titik pada mula gelombang primer bertindak sebagai sumber
gelombang sferis sekunder yang merambat dengan kecepatan dan frekuensi yang
sama dengan gelombang primer.Penjelasan secara skematis dari prinsip Huygens
diperlihatkan dalam gambar dibawah Suatu sumber titik yang memancarkan
gelombangsferis, pada suatu muka gelombang titik- titik yang ada padanya, akan
bertindak sebagai sumber gelombang sferis sekunder yang membentuk muka
gelombang baru berfase sama dengan muka gelombang berikutnya. Demikian
seterusnya titik- titik pada muka gelombang baru ini akan berfungsi sebagai
sumber gelombang baru bagi muka gelombang berikutnya.

2.Prinsip Fermat
Jauh sebelum Fermat menyatakan prinsipnya, Hero dari Alexandria yang
diperkiraankan hidup pada rentang waktu 150 sebelum masehi sampai 250 setelah
masehi telah mengemukakan Prinsip Variasional yang merupakan hukum refleksi,
yaitu : „‟Cahaya yang menjalar dari suatu titik S menuju titik P melalui
permukaaan pemantulan akan melewati lintasan yang terpendek‟‟

9
Gambar.1.beberapa kemungkinan jalanya cahaya yang terpantul permukaan datar

F.Pemantulan dan Pembiasan Pada Bidang Batas


Seberkas cahya merambat dalam medium pertama dan mengenai bidang batas
antara medium pertama dan kedua, maka sebagian cahaya dipantulkan dan
sebagaian yang lain dibiaskan

Pemantulaan dan Pembiasan pada dua medium yang berbeda

10
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan
- Cahaya adalah gelombang elektromagnetik dimana dalam penggambaran
sederhana dapat dilukiskan sebagai gelombang datar monokromatis.
- Tiga hukum dasar tentang pemantulan dan pembiasan dapat dijelaskan dengan
pripsip Huygens, prinsip fermat atau teori sinar.

- Ada beberapa pendekatan Elektromagnetik seperti : pemantulan dan pembiasaan


pada bidang batas, persamaan Fresnel, reflekstansi dan transmitansi.

B.Saran
Penyusun menyadari sepenuhnya akan kekurangan dalam pembuatan tugas ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan tugas ini dimasa mendatang

11
DAFTAR PUSTAKA
Supervisorblogmipa,2017.”pemantulan-sempurna”
https://www.fisikabc.com/2017/11/C.html
ekosuryadi,2014“propagasi-gelombang-radio-“ “
https://www.slideshare.net/180774/bab-4-propagasi-gelombang-radio
pdfcoffe.com “propagasi-cahaya” https://pdfcoffee.com/makalah-propagasi-
cahaya-pdf-free.html

12

Anda mungkin juga menyukai