DISUSUN OLEH :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
2
DATAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara tentang propagasi maka akan mempelajari yang berhubungan dengan
pancaran gelombang radio. Gelombang radio mempunyai sifat seperti cahaya, ia
dapat dipantulkan, dibiaskan, direfraksi dan dipolarisasikan.kecepatan rambatnya
sama dengan kecepatan sinar ialah 300.000 km tiap detik.
Cahaya bukan saja hanya merupakan sinyal cahaya tampak saja, tetapi juga
sebagai gelombang elektromagnetika lain yang tak tampak tetapi mempunyai sifat
cahaya. Cahaya dapat menembus bahan bening/ transparan, dan akan dipantulkan
oleh permukaan bahan tak bening (opaque). Cahaya adalah gelombang
elektromagnetik dimana dalam penggambaran sederhana dapat dilukiskan sebagai
gelombang datar monokromatis.
Beberapa tahun ini, perkembangan teknologi serat optik mengalami peningkatan
yang cukup pesat.Teknologi ini tidak hanya digunakan dalam bidang
telekomunikasi saja, melainkan banyak bidang yang telah menggunakan tekologi
ini. Secara umum, kegunaan media transmisi ini adalah menjadi alat dalam
berkomunikasi dari satu tempat ke tempat yang lain. Kelebihan dari alat transmisi
ini adalah mampu mentransmisikan data yang besar serta yang berkeceptan
tinggi.Salah satu yang paling penting dalam dunia telekomunikasi adalah
menyediakan media komunikasi dengan baik pelayanannya. Dengan sistem serat
optik maka dapat meminimalisir rugi daya yang terjadi. Hal ini terpengaruh
dengan jarak maksimum yang diperbolehkan antara transmiter satu dan yang
lainnya. Salah satu yang sering terjadi masalah pada serat optik adalah karena
keadaan kotor pada bagian fibernya.Itu terjadi karena ada zat yang masuk
kedalam serat, mungkin karena pembungkusnya sudah rusak ataupun pada saat
pemasangan ada kotoran yang masuk.
4
B.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan propagasi cahaya ?
2. Jelaskan tentang pemantulan sempurna ?
3. Hukum pemantulan dan pembiasan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Data yang akan dikirimkan dapat berupa analog atau digital. Dalam system
pengiriman data dalam system fiber optic maka data berasal dari elektrik akan
diubah dahulu ke optic oleh sumber cahaya berupa LED, Laser Dioda (LD).
Kemudian disambungkan dengan splices atau konektor dari fiber satu ke yang lain
dan diterima oleh photodetektor bisa berupa PIN, APD (Avalance Photodioda)
yang akan mengubah dari optik ke elektrik selanjutnya akan diubah ke data
semula
C.Gelombang Elektromagnetik
Cahaya bukan saja hanya merupakan sinyal cahaya tampak saja, tetapi juga
sebagai gelombang elektromagnetika lain yang tak tampak tetapi mempunyai sifat
cahaya. Yaitu infra merah clan ultra ungu dengan rentang panjang gelombang
antara 10-3 samapi 6x 10-10 m. Secara lebih rinci rentang panjang gelombang dan
pembagian jenis gelombang elektromagnetik ini dapat dilihat pada Gambar
dibawah ini.
D.Pemantulan Sempurna
jika sinar datang dari medium lebih rapat menuju medium kurang rapat, maka
sinar akan dibiaskan menjauhi garis normal. Jika sudut sinar datang kita perbesar,
maka sudut bias akan semakin besar pula. Suatu saat, sudut bias akan sama
dengan 90°. Hal ini berarti sinar dibiaskan sejajar dengan bidang batas
antarmedium.Jika sudut datang kita perbesar lagi, maka sinar datang tidak lagi
dibiaskan, akan tetapi dipantulkan. Peristiwa inilah yang kita sebut dengan
pemantulan total atau pemantulan sempurna. Coba kita amati jalannya sinar pada
pembiasan cahaya oleh kaca berikut ini.
7
Ketika sudut datang sama dengan nol, sudut biasnya juga nol seperti ditunjukkan
oleh sinar 1. Kemudian, sinar datang dengan sudut i akan dibiaskan dengan sudut
bias r (sinar 2). Jika sudut sinar datang diperbesar sampai i = θ, maka sinar akan
dibiaskan sejajar dengan permukaan kaca (karena sudut datang θ menghasilkan
sudut bias 90°, maka θ disebut sudut kritis) seperti yang ditunjukkan oleh sinar 3.
Jika sudut sinar datang lebih besar daripada sudut kritis (sudut batas), maka sinar
akan dipantulkan seluruhnya oleh permukaan kaca kembali ke dalam kaca (sinar
4). Dengan demikian, sudut kritis adalah sudut datang yang menghasilkan sudut
bias sebesar 90°. Jika sudut datang diperbesar lagi melebihi sudut kritis, cahaya
tidak akan dibiaskan melainkan dipantulkan secara sempurna. Artinya, cahaya
tidak akan keluar dari medium kaca, seperti yang ditunjukkan oleh sinar 4.
Peristiwa inilah yang disebut pemantulan sempurna.
Ketiga hukum dasar ini dapat dijelaskan dengan beberapa macam cara,
seperti dengan prinsipHuygens, prinsip Fermat, atau Teori sinar.
Pembahasaan secara singkat tentang pembuktiaan hukum pemantulan den
pembiasan dengan prinsip Huygens, prinsip Fermat, dan menggunakan
pendekatan gelombnag elektromagnetik dijelaskan pada bagian berikut.
8
1.Prinsip Huygens
Prinsip Huygens yang dikemukakan oleh Christian Huygens (1629-1695)
berbunyi: Setiap titik pada mula gelombang primer bertindak sebagai sumber
gelombang sferis sekunder yang merambat dengan kecepatan dan frekuensi yang
sama dengan gelombang primer.Penjelasan secara skematis dari prinsip Huygens
diperlihatkan dalam gambar dibawah Suatu sumber titik yang memancarkan
gelombangsferis, pada suatu muka gelombang titik- titik yang ada padanya, akan
bertindak sebagai sumber gelombang sferis sekunder yang membentuk muka
gelombang baru berfase sama dengan muka gelombang berikutnya. Demikian
seterusnya titik- titik pada muka gelombang baru ini akan berfungsi sebagai
sumber gelombang baru bagi muka gelombang berikutnya.
2.Prinsip Fermat
Jauh sebelum Fermat menyatakan prinsipnya, Hero dari Alexandria yang
diperkiraankan hidup pada rentang waktu 150 sebelum masehi sampai 250 setelah
masehi telah mengemukakan Prinsip Variasional yang merupakan hukum refleksi,
yaitu : „‟Cahaya yang menjalar dari suatu titik S menuju titik P melalui
permukaaan pemantulan akan melewati lintasan yang terpendek‟‟
9
Gambar.1.beberapa kemungkinan jalanya cahaya yang terpantul permukaan datar
10
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
- Cahaya adalah gelombang elektromagnetik dimana dalam penggambaran
sederhana dapat dilukiskan sebagai gelombang datar monokromatis.
- Tiga hukum dasar tentang pemantulan dan pembiasan dapat dijelaskan dengan
pripsip Huygens, prinsip fermat atau teori sinar.
B.Saran
Penyusun menyadari sepenuhnya akan kekurangan dalam pembuatan tugas ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan tugas ini dimasa mendatang
11
DAFTAR PUSTAKA
Supervisorblogmipa,2017.”pemantulan-sempurna”
https://www.fisikabc.com/2017/11/C.html
ekosuryadi,2014“propagasi-gelombang-radio-“ “
https://www.slideshare.net/180774/bab-4-propagasi-gelombang-radio
pdfcoffe.com “propagasi-cahaya” https://pdfcoffee.com/makalah-propagasi-
cahaya-pdf-free.html
12