Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM JARKOM 2

“MEDIA TRANSMISI KABEL TWISTED FAIR”

Disusun Oleh :

Biefo Verdinal : 2022610002

DOSEN PENGAMPU :
Busran, S.Pd., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadiran allah swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan judul “Media Transmisi
Kabel Twisted Fair“ untuk memenuhi tugas tugas mata kuliah Jaringan Komputer 1.

Dan kami menyadari bahwa didalam makalah ini berkat bantuan dan tutunan Allah
SWT Dan juga tidak lepas dari berbagai pihak yang bersangkutan. Dalam kesempatan kali ini
kami ingin menyampaikan rasa hormat serta terimakasih kepada dosen pengampu.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari sempurna serta kesalahan
yang kami Yakini di luar batas kemampuan kami. Maka dari itu penulis dengan senang hati
menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, Kami berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak

Padang 28 Oktober 2023


Hormat Kami
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................................3
PENDAHULIAN.....................................................................................................................................3
1.1. Latar belakang..............................................................................................................................3
1.2. Tujuan percobaan..............................................................................................................................4
Bab II.......................................................................................................................................................4
DASAR TEORI.......................................................................................................................................4
Bab III....................................................................................................................................................11
Metodologi percobaan...........................................................................................................................11
3.1. Alat yang digunakan.......................................................................................................................11
3.2. Bahan yang dipakai.........................................................................................................................11
3.3. Gambar alat / Topologi...................................................................................................................12
3.4. Langkah kerja.................................................................................................................................13
Bab IV....................................................................................................................................................15
Analisa Data dan Pembahasan...............................................................................................................15
Bab V.....................................................................................................................................................16
PERTANYAAN....................................................................................................................................16
Bab VI....................................................................................................................................................17
Kesimpulan............................................................................................................................................17
Daftar Pustaka........................................................................................................................................18
BAB I

PENDAHULIAN

1.1. Latar belakang


Fiber optik adalah teknologi komunikasi yang mendasari cara kita mengirimkan data
dalam bentuk cahaya melalui serat kaca atau plastik yang sangat halus. Sejarah perkembangan
teknologi serat optik ini memiliki akar yang panjang dan melibatkan beberapa tonggak
penting dalam ilmu optika dan komunikasi.

Konsep dasar penggunaan cahaya sebagai medium komunikasi telah ada sejak zaman
kuno, tetapi perjalanan serius dalam pengembangan serat optik dimulai pada abad ke-19
dengan penelitian tentang hukum pemantulan cahaya dan pembiasan yang dilakukan oleh
ilmuwan seperti John Tyndall. Seiring dengan perkembangan teori optika dan pemahaman
tentang cahaya, konsep ini menjadi semakin kuat.

Pada tahun 1953, Charles K. Kao dari Inggris memformulasikan ide bahwa serat kaca
yang sangat halus dapat digunakan sebagai media transmisi optik dengan kerugian transmisi
yang rendah. Penemuan ini menjadi tonggak utama dalam pengembangan serat optik modern.
Kemudian, pada tahun 1960, peneliti di Corning Glass Works berhasil mengembangkan serat
kaca berkualitas tinggi dengan kerugian transmisi yang sangat rendah, membuka jalan bagi
aplikasi komersial.

Perkembangan teknologi serat optik memasuki tahap komersial pada tahun 1970-an,
awalnya digunakan dalam aplikasi medis dan militer. Namun, seiring dengan keunggulan
serat optik seperti kapasitas transmisi tinggi, ketahanan terhadap gangguan elektromagnetik,
dan kerugian sinyal minimal selama transmisi, teknologi ini menjadi salah satu pilihan utama
dalam jaringan telekomunikasi, internet, dan komunikasi data.

Teknologi serat optik telah mengubah paradigma komunikasi global, mendukung


pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi, dan menjadi elemen integral dalam
infrastruktur komunikasi modern. Dengan demikian, latar belakang fiber optik mencerminkan
evolusi teknologi komunikasi yang memiliki dampak signifikan pada cara dunia terhubung
dan berkomunikasi saat ini.[

1.2. Tujuan percobaan


1. Mengetahui metode perkabelan Fiber Optic (FO) dengan Optic Splicer.
2. Mengecek sambungan perkabelan FO.
Bab II

DASAR TEORI

1. Pengertian Fiber Optik (Serat Kaca)

Fiber optik adalah sebuah saluran transmisi data, yang terbuat dari helaian serat
kaca atau plastik. Serat kaca ini sangat tipis dan halus menyerupai rambut manusia.
Transmisi data dapat terjadi karena fiber optik dapat mentramisikan gelombang cahaya,
dan data-data yang akan ditransmisikan dititipkan pada gelombang cahaya tersebut.
Cahaya ini tidak keluar dari serat kaca karena index bias kaca lebih besar dari index bias
udara, juga mekanisme fiber optik itu sendiri yang tidak membiarkan cahaya keluar.
Kabel fiber optik terdiri dari kumpulan banyak serat-serat kaca yang digabung
dalam satu kabel. Setiap serat kaca memiliki diameter sebesar 9 sampai 100 mikrometer,
atau kurang dari sepersepuluh diameter rambut manusia.

Gambar 1. Serat Optik (FO)

2. Ukuran Kabel FO

Ukuran kabel FO diukur dengan mengacu kepada inti FO, ukuran ini berada pada 8
sampai 65 um. Untuk ukuran type single mode ukuran core adalah 8-10um sedangkan
multi mode ukurannya berada pada 62.5 um.

Gambar 2. Ukuran Kabel FO Single Mode dan Multi Mode

3. Komponen Kabel FO

Kabel FO dibentuk atas beberapa bagian, antara lain :


Gambar 3. Komponen Kabel FO

a. Core / Inti : adalah bagian paling dalam dan inti dari kabel fiber optik yang terbuat
dari silikon. Komponen ini adalah komponen yang berguna untuk mentransmisikan
gelombang cahaya pada serat kaca.
b. Cladding : merupakan lapisan luar yang melindungi Inti dan memantulkan kembali
cahaya yang terpancar keluar kembali ke dalam inti.
c. Coating / Buffer : Nah coating ini adalah lapisan non-optik yang pertama, letaknya
diluar cladding. Coating ini biasanya terdiri dari beberapa lapis polimer (biasanya

plastik). Gunanya adalah melindungi lapisan cladding dan core yang terbuat dari serat

kaca. Coating akan menyerap goncangan dan getaran keras yang dapat merusak
lapisan fiber di dalamnya. Sekaligus memberikan fleksibilitas pada kabel.
d. Jacket : Bahasa Indonesianya “jaket”, tapi maksud sebenarnya adalah pelindung
terluar. Ini adalah bagian terluar dari kabel fiber optik, yang berfungsi sebagai
pelindung utama untuk kabel fiber secara keseluruhan.

4. Jenis-jenis Kabel FO

Terdapat dua jenis fiber optik, yaitu fiber optik single-mode dan multi-mode. Perbedaan
diantara keduanya mencakup : caranya dalam mentransmisikan cahaya pada core, cahaya
yang dapat digunakan, dan besar diameternya.

Gambar 4. Struktur Jenis Kabel FO

- Single-Mode Fiber : Single mode fiber adalah jenis fiber optik yang memiliki
diameter core yang paling sempit. Besar corenya sekitar 9 mikrometer. Fiber optik
dengan single-mode harus menggunakan cahaya infrared laser yang beroperasi pada
panjang gelombang 1310 dan 1510 Nanometer. Karena salurannya sangat kecil,
hanya satu pancaran cahaya yang dapat lewat di dalamnya. Pancaran cahaya dapat
menjangkau jarak yang sangat jauh, bisa mencapai 50 kali jarak maximum multi-
mode fiber. Harganya lebih mahal, dan masa pakainya tidak lama.

- Multi-Mode Fiber : Multi mode fiber adalah jenis fiber optik yang memiliki diameter
core yang besar, jauh lebih besar dari single-mode fiber. Diameter corenya mulai dari
50 sampai 100 micrometer. Multi-mode dapat menampung lebih dari satu pancaran
cahaya. Cahaya memancar di dalam core dengan memantul pada dinding-dinding

core. Sehingga fiber jenis ini memiliki tingkat atenuasi cahaya yang lebih tinggi.

Terdapat efek “Modal Dispersion” pada multi-mode, dimana beberapa pancaran


cahaya akan sampai pada receiver / penerima dengan waktu yang tidak sinkron satu
sama lain.

Gambar 5. Perbandingan bentuk Sinyal

Fenomena ini dapat mempengaruhi bandwidth, dimana bandwidthnya


menjadi sangat terbatas dan kecil. Tapi sekarang ini sudah banyak dibuat multimode
fiber yang dapat menekan efek modal dispersion, sehingga dapat mencapai
bandwidth yang sangat besar. Multi-mode tidak terlalu cocok digunakan untuk
aplikasi jarak yang sangat jauh. Fiber optik jenis ini dapat menggunakan cahaya dari
LED (Light Emitting Diodes) atau cahaya yang beroperasi pada panjang gelombang
850 dan 1300 Nanometer. Harganya lebih murah dan lebih awet.
Rangkuman perbedaan antara Single Mode dan Multi Mode.

Tabel 1. Perbandingan Parameter Kabel FO


5. Cara Kerja Kabel FO

Prinsip dasar fiber optik adalah mentransmisikan pancaran cahaya yang merambat di
dalamnya, Ilustrasi berikut dapat membantu cara kerja kabel optic sebagai berikut :

Gambar 6. Ilustrasi Cara Kerja Kabel FO

Prinsip ini berlaku pada semua fiber optic, yang berbeda adalah cara
perambatannya. Pada fiber optik single-mode, cahaya tidak memantul pada
dindingdinding core, hanya berjalan lurus dan hanya ada satu pancaran cahaya,
sedangkan pada multi-mode cahaya memantul-mantul pada dinding core, dan ada
beberapa pancaran cahaya yang memantul-mantul.
Ketika cahaya memancar pada suatu permukaan dengan sudut yang tajam
(dibawah 42⁰), maka cahaya tersebut akan terpantulkan. Seakan-akan kaca tersebut
adalah sebuah cermin. Hasilnya akan berbeda kalau sinar tersebut datang dari sudut
90⁰, dimana sinarnya akan tembus langsung keluar kaca.

6. Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan :

- Laju data dan kecepatan operasi fiber optik sangat tinggi mencapai 1000 MBps

(mega byte per second) dimana kecepatan ini jauh lebih tinggi dibandingkan

kabel jaringan twisted pair atau coaxial.

- Kabel fiber optik mampu mengirimkan sinyal lebih jauh dibanding kabel
jaringan lainnya, bahkan tanpa penguat jaringan pun, sinyal dapat dikirimkan
untuk jarak yang jauh.
- Material kabel fiber optik lebih awet dan dapat bertahan dari berbagai

kemungkinan– kemungkinan kerusakan akibat kondisi lingkungan seperti panas


ataupun kelembaban udara. Sehingga untuk biaya perawatan menjadi lebih
sedikit.
- Kabel fiber optik kuat terhadap interferensi elektromagnetik yang berasal dari
sekitar kabel. Karena tidak membawa arus listrik sama sekali, fiber optik kebal
terhadap efek interferensi elektromagnetik.
- Bandwith kabel fiber optik tergolong memiliki kapasitas yang besar yaitu sekitar
1 GB per second. Hal ini dimanfaatkan oleh perusahaan internet dan telepon
untuk memberikan bandwidth yang tinggi dengan kualitas yang sangat baik.
- Lebih tinggi keamanannya. Kabel fiber optik minim distorsi sehingga
kemungkinan penyadapan lebih kecil. Sehingga kabel fiber optik cocok sekali
digunakan untuk telekomunikasi yang memerlukan keamanan yang lebih tinggi.
Selain itu, karena tidak memancarkan energi elektromagnetik, penyadapan
hampir tidak mungkin dilakukan.
- Kabel fiber optik tidak mudah terbakar karena material penyusunnya adalah serat
kaca dan bukan merupakan konduktor. Tidak ada bahaya percikan api seperti
pada kabel listrik. Percikan api dapat menjadi ancaman yang sangat berbahaya,
terutama pada pabrik-pabrik kimia.
- Proses instalasi kabel fiber optik menjadi lebih mudah karena lebih fleksibel dan
ukurannya pun sangat kecil. Dapat di instalasi diberbagai tempat baik itu
didalam gedung, dibawah tanah bahkan di air sekalipun. Karena bentuknya yang
lebih kecil dan sangat fleksibel.

Kekurangan :
- Proses instalasi kabel optik terbilang mahal dibandingkan dengan kabel jaringan

lainnya karena material dan proses instalasinya. Saat proses instalasi fiber optik,
diperlukan beberapa alat khusus dan perangkat elektronik yang sangat mahal.
Sehingga memang untuk menginstalasi jaringan fiber optik ini dibutuhkan biaya
yang besar.
- Karena proses instalasi nya menggunakan alat khusus, jika terjadi kerusakan pun
harus diperbaiki dengan teknisi yang mengerti dalam mengoperasikan alat
tersebut. Sehingga akan menambah biaya pemasangan.
- Masih terdapat kemungkinan loss data, karena adanya atenuasi gelombang
cahaya pada jarak yang sangat jauh. Sehingga dibutuhkan repeater untuk
mengurangi atenuasi.
- Dalam pengoperasiannya, fiber optik membutuhkan sumber cahaya yang benar-
benar kuat untuk mentransmisikan data dengan baik. Juga harus diinstalasi pada
jalur yang berbelok atau memiliki sudut dan melengkung.
Sehingga gelombang cahaya dapat berlalu lalang dengan lancar.

7. Jenis Konektor Kabel FO


Konektor Fiber Connector (FC) ini dirancang untuk perangkat
dengan goncangan keras dan akurasi tinggi, konektor ini
umumnya digunakan utk Single mode Optic dan Perangkat
Perawatan Optic Multi Mode. Konektor ini memiliki sistem
drat ulirnya jadi dapat diatur sehingga jika dipasangkan dengan
perangkat lainnya akurasinya tidak mudah berubah

Konektor FC
Konektor Strike Tip (ST), Konektor ini mirip dengan
konektornya BNC, dan pada umumnya konektor ini digunakan
untuk kabel fiber yang single atau pun multi mode. dalam
pemasangan nya juga sangat mudah.(Jenis
Jenis Konektor Patch Cord Fiber Optic)
Konektor ST
Konektor (LC), adalah jenis konektor fiber optik yang saat ini
paling sering digunakan untuk menghubungkan antar switch
menggunakan SFP, jenis konektor LC ini lebih dominan
dengan 2 cabang yang terpisah RX/TX, di gunakan juga untuk
jenis kabel fiber optic singel dan multi mode.(Jenis Jenis
Konektor Patch Cord Fiber Optic)

Konektor LC
Konektor Subsciber Connector (SC), Konektor SC di gunakan
untuk kabel fiber optic yang single mode, konektor ini muda
untuk di dapat karena memang banyak tersedia di pasaran dan
harganya juga tidak begitu mahal, konektor dengan sistem
cabut pasang ini juga simple, akurasinya juga baik bila di
pasang ke perangkat
lain.(Jenis Jenis Konektor Patch Cord Fiber Optic)
Konektor SC
Konektor Multi Fiber Termination Push-On (MTP/MPO),
Digunakan untuk Koneksi berkecepatan tinggi pada peralatan
jaringan telekomunikasi

Konektor MTP/MPO

Bab III

Metodologi percobaan

3.1. Alat yang digunakan


1. Fusion Optic Splicer 1 pcs

2. Compact Optical Fibre Cleaver 1 pcs


3. Precision Optical Fibre Stripper 1 pcs

4. OTDR 1 pcs

3.2. Bahan yang dipakai


5. Kabel FO secukupnya

6. Splice Protection Sleeves secukupnya

7. Alkohol secukupnya

8. Tisu secukupnya

3.3. Gambar alat / Topologi


3.4. Langkah kerja
Kegiatan penyambungan kabel FO dengan Optic Splicer
a. Buka kulit kabel (jacket) sepanjang 3-4 cm

b. Kupas kulit cladding dengan FO stripper sepanjang 1,5 – 2 cm, lalu bersihkan
dengan tisu yang terlebih dahulu dibasahi alcohol.

d. Jika sudah bersih, potong penampang inti FO dengan FO Cleaver agar ujung kabel
rata, lakukan hal yang sama (poin c) untuk ujung kabel lainnya.

e. Pasang Splice Protection Sleeve pada bagian salah satu ujung kabel yang ingin
disambungkan.

f. Tempatkan kabel pada posisi dudukan fusion masing-masing untuk kedua ujung

yang akan disambungkan hingga berjarak 0.5 – 1 mm masing-masing nya, lalu


tutup cover Fusion Splicer, perhatikan proses fusion pada layer.
g. Tekan tombol SET untuk Proses fusion, proses sedang berlangsung secara
otomatis, tunggu beberapa detik hingga tanda proses selesai, Fusion Optic akan
mengukur tingkat penyambungan (loss) dari kabel tersebut.

Kegiatan pemasangan Splice Protection Sleeve

a. Posisikan Splice Protection Sleeves pada Optic yang sudah di Fusion, pasangkan
pada dudukan dan tutup Burn Protection Sleeves, tunggu sampai tanda Burning
Selesai (Atau lebih kurang 1 menit).

b. Proses optic splice protection sleeve selesai.


Bab IV

Analisa Data dan Pembahasan

1. Analisis Data
Sebuah Fiber Optik yang sudah disambungkan kedua ujungnya menggunakan Fusion
Optic Splicer.

2. Pembahasan
Data diatas adalah sebuah kabel Optik yang sudah disambungkan kedua ujungnya
menggunakan Fusion Optic Splicer dengan tempat sambungan dari kabelnya dibungkus
dengan Splice Protection Sleeve. Dimana kedua ujung dari Fiber Optic melalui proses
Fusion Optic untuk menyambungkannya, lalu ditempatkan Splice Protection Sleeve
ditengah-tengah sambungan. Splice Protection Sleeve diposisikan di optic yang sudah di
Fusion. Tepatnya dibawah tutup Burn Protection Sleeves yang akhirnya penyambungan
fiber opticnya selesai.
Bab V

PERTANYAAN
1. Perbedaan antara FO Multi Mode dan Single Mode:
- Multi Mode Fiber Optic (FO): Multi Mode FO memiliki diameter inti yang lebih besar, yang
memungkinkan berbagai mode cahaya untuk merambat melalui inti serat. Ini mengakibatkan
kerugian sinyal yang lebih tinggi dan cahaya merambat dalam mode yang berbeda, yang
menghasilkan perpindahan cahaya dalam jarak yang lebih pendek. Multi Mode FO biasanya
digunakan untuk jarak pendek dan aplikasi di dalam gedung.
- Single Mode Fiber Optic (FO): Single Mode FO memiliki diameter inti yang lebih kecil,
sehingga hanya satu mode cahaya yang merambat melalui inti serat. Ini mengurangi kerugian
sinyal dan menyebabkan cahaya dapat merambat dalam jarak yang jauh lebih jauh. Single
Mode FO digunakan dalam aplikasi jarak jauh seperti transmisi data dan telekomunikasi jarak
jauh.

2. Struktur Fusion Splicer dan Kegunaannya:


 Struktur Fusion Splicer terdiri dari komponen-komponen utama berikut:
- Unit penyambung atau inti splicer yang menggabungkan dua ujung serat optik.
- Perangkat pengaliran cahaya yang memastikan posisi akurat serat yang akan di sambungkan
- Unit pengontrol dan pemantauan yang mengatur proses penyambungan dan memantau
hasilnya.
- Elektroda yang menghasilkan panas untuk melelehkan ujung serat optik.

 Kegunaan Fusion Splicer adalah untuk menggabungkan dua ujung serat optik menjadi satu
ujung yang kontinu dan meminimalkan kerugian sinyal. Ini penting dalam instalasi kabel serat
optik yang panjang, terutama pada jaringan telekomunikasi dan transmisi data.

3. Bagian-bagian yang Disambungkan pada Saat Fusion Splicing:


Saat proses Fusion Splicing, dua ujung serat optik yang disambungkan adalah:
- Inti Serat Optik: Bagian inti serat optik yang menghantarkan cahaya dari satu ujung ke ujung
lain.
- Mantel Serat Optik: Lapisan pelindung luar inti serat yang melindungi serat optik dari
kerusakan fisik dan lingkungan.
- Buffer atau Pelindung: Lapisan tambahan yang melindungi serat optik dan memudahkan
penanganan serat selama proses splicing.

4. Jarak Maksimum untuk Komunikasi dengan Kabel Optik (FO):


Jarak maksimum untuk komunikasi antar terminal menggunakan kabel optik (FO) tergantung
pada beberapa faktor, termasuk jenis serat optik (Multi Mode atau Single Mode), kualitas serat,
peralatan transmisi, dan teknologi yang digunakan. Namun, secara umum, dengan serat Single
Mode yang berkualitas dan teknologi yang canggih, komunikasi melalui kabel optik dapat
mencapai jarak ratusan hingga ribuan kilometer tanpa masalah. Multi Mode FO biasanya
digunakan untuk jarak yang lebih pendek, mungkin beberapa kilometer. Jadi, jarak maksimum
dapat sangat bervariasi tergantung pada konteks dan spesifikasinya.
Bab VI

Kesimpulan
Kabel serat optik adalah salah satu media transmisi yang sangat penting dalam komunikasi
modern. Kabel ini memanfaatkan prinsip propagasi cahaya dalam serat optik yang sangat
tipis dan memiliki tingkat kecepatan dan kapasitas data yang sangat tinggi. Dalam aplikasi
jaringan telekomunikasi, internet, dan transmisi data, serat optik telah menjadi pilihan utama
karena berbagai keunggulan yang dimilikinya.
Beberapa keunggulan utama kabel serat optik termasuk kapasitas transmisi yang besar,
kecepatan tinggi, ketahanan terhadap gangguan elektromagnetik, serta jarak transmisi yang
jauh. Dalam kabel serat optik, ada dua jenis utama, yaitu serat optik multi mode dan serat
optik single mode. Serat multi mode memiliki diameter inti yang lebih besar dan digunakan
untuk jarak pendek, sementara serat single mode memiliki diameter inti yang lebih kecil dan
digunakan untuk jarak jauh.
Penggunaan serat optik terus berkembang seiring dengan permintaan akan jaringan yang
lebih cepat dan lebih andal. Teknologi terbaru, seperti DWDM (Dense Wavelength Division
Multiplexing), memungkinkan banyak gelombang cahaya beroperasi secara bersamaan dalam
serat optik, meningkatkan kapasitas transmisi.
Namun, instalasi dan perawatan kabel serat optik memerlukan keahlian khusus. Pemasangan
yang salah atau kerusakan pada serat optik dapat menyebabkan gangguan dalam transmisi
data. Oleh karena itu, pelatihan dan pemahaman yang baik tentang teknologi serat optik
sangat penting.
Dalam era digital dan konektivitas global saat ini, kabel serat optik adalah tulang punggung
infrastruktur komunikasi. Dengan terus menerapkan inovasi dan teknologi terbaru, serat optik
akan terus memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan komunikasi modern yang
semakin kompleks dan meningkatkan kualitas jaringan yang mendukung berbagai aplikasi
penting.
Daftar Pustaka
JOBSHEET_2_- PRAKTIKUM_JARKOM_1_Edisi_MBKM_2022_FINAL[1].pdf

Anda mungkin juga menyukai