Disusun oleh :
Nama / NRP : Ines Sastre Umayya / 222164003
Kelas : LJ – D4 Teknik Telekomunikasi
Dosen Pengampu : Nihayatus Sa’adah, S.ST., M.T.
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas
pengetahuan tentang FO. Makalah ini disajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak maupun sumber yang telah
membantu kami dalam menyusun makalah ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya. Kritik dan saran
demi perbaikan dimasa mendatang sangat diharapkan.Terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Fiber Optik (FO) adalah merupakan satu jenis kabel yang terbuat dari bahan
kaca atau sejenis plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat
digunakan untuk mengirim sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber
cahaya yang digunakan biasanya adalah laser. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120
mikrometer.
I.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Baru pada tahun 1970 serat dengan loss yang rendah dikembangkan dan
komunikasi serat optik menjadi praktis (Serat optik yang digunakan berbentuk silinder
seperti kawat pada umumnya, terdiri dari inti serat (core) yang dibungkus oleh kulit
(cladding) dan keduanya dilindungi oleh jaket pelindung (buffer coating)). Ini terjadi
hanya 100 tahun setelah John Tyndall, seorang fisikawan Inggris, mendemonstrasikan
kepada Royal Society bahwa cahaya dapat dipandu sepanjang kurva aliran air.
Dipandunya cahaya oleh sebuah serat optik dan oleh aliran air adalah peristiwa dari
fenomena yang sama yaitu total internal reflection.
- Repeater bekerja dengan merubah gelombang cahaya menjadi sinyal listrik kemudian
diperkuat secara elektronik dan diubah kembali menjadi gelombang cahaya.
- Pada tahun 1978 dapat mencapai kapasitas transmisi 10 Gb.km/s.
b. Generasi Ke- Dua ( mulai tahun 1981)
- Pada tahun 1988 Linn F. Mollenauer mempelopori sistem komunikasi optik soliton.
Soliton adalah pulsa gelombang yang terdiri dari banyak komponen panjang
gelombang yang berbeda hanya sedikit dan juga bervariasi dalam intensitasnya.
- Panjang soliton hanya 10-12 detik dan dapat dibagi menjadi beberapa komponen
yang saling berdekatan, sehingga sinyal-sinyal yang berupa soliton merupakan
informasi yang terdiri dari beberapa saluran sekaligus (wavelength division
multiplexing).
- Eksprimen menunjukkan bahwa soliton minimal dapat membawa 5 saluran yang
masing-masing membawa informasi dengan laju 5 Gb/s. Kapasitas transmisi yang
telah diuji mencapai 35.000 Gb.km/s.
- Cara kerja sistem soliton ini adalah efek Kerr, yaitu sinar-sinar yang panjang
gelombangnya sama akan merambat dengan laju yang berbeda di dalam suatu bahan
jika intensitasnya melebihi suatu harga batas. Efek ini kemudian digunakan untuk
menetralisir efek dispersi, sehingga soliton tidak melebar pada waktu sampai di
receiver. Hal ini sangat menguntungkan karena tingkat kesalahan yang
ditimbulkannya amat kecil bahkan dapat diabaikan.
Profil indeks bias dan mode gelombang yang terjadi pada perambatan cahaya
didalam fiber optik, maka jenisnya dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
Serat Optik Multimode Step-Index memiliki core besar (50μm) dan dilapisi
cladding yang sangat tipis dapat dilihat pada Gambar 2.1. Penyambungan kabel lebih
mudah karena memiliki core yang besar terjadi dispersi. Hanya digunakan untuk jarak
pendek dan transmisi data bit rate rendah.
Cahaya merambat karena difraksi yang terjadi pada core sehingga rambatan
cahaya sejajar dengan sumbu serat. Core terdiri dari sejumlah lapisan gelas yang
memiliki indeks bias yang berbeda, indeks bias tertinggi terdapat pada pusat core dan
berangsur-angsur turun sampai ke batas core-cladding dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2. Graded Index Multimode
Serat single mode mempunyai ukuran diameter core yang sangat kecil dan diameter
cladding sebesar 125 μm dapat dilihat pada Gambar 2.3. Cahaya merambat dalam satu
mode saja yaitu sejajar dengan sumbu serat optik. Serat optik Single Mode Step-Index
digunakan dengan bit rate tinggi. Gambar 2.3. Single Mode Step-Index.
Serat optik Non Dispersion Shifted Fiber (NDSF) merupakan rekomendasi ITU-T
seri G.652. NDSF memiliki nilai koefisien dispersi kromatik mendekati nol di daerah
panjang gelombang 1310 nm.
Penggunaan kabel serat optik pada jaringan local dikenal dengan sebutan
Fiber in The Loop (FITL) atau Jaringan Lokal Akses Fiber. Teknologi yang
mendukungnya dapat dilihat pada Gambar 2.4.
JARLOKA
F
SISTEM TRANSMISI
SISTEM UMUM
OAN SDH
PDH
DLC
PON AON
A. Kesimpulan
Fiber optik adalah salah satu transmiter yang memiliki sedikit sekali kendala, hal
itu dapat dibuktikan dengan sangat pesatnya perkembangan penggunaan fiber optik
di dalam bidang telekomunikasi. Kabel fiber optik dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu
single mode step index, multi mode step index dan multi mode gradde index, dimana
pada umumnya tipe multi mode dipakai untuk jarak yang dekat, sementara single
mode untuk jarang yang cukup jauh. Fiber optik sendiri sangat besar sekali kapasitas
transfer datanya. Fiber optik sangat cocok sekali dengan keadaan geografis di
Indonesia khususnya di Jawa, karena daerahnya tidak terlalu banyak yang curam.
B. Saran
Semoga dengan adanya transmiter fiber optik ini kualitas telekomunikasi di
Indonesia lebih maju lagi dan lebih merata ke seluruh indonesia
DAFTAR PUSTAKA
P. Agrawal. Govind : Fiber-Optic Communication System. John Wiley & Sons, Inc.