Anda di halaman 1dari 21

BAB1

Prinsip Dasar Sistem Komunikasi Fiber optik SKSO


Fiber optik sangat efektif digunakan dalam menyalurkan informasi
dengan kapasitas besar. Untuk itu perlu dipelajari terlebih dahulu fiber optik
sebagai media komunikasi, frekuensi kerja dan panjang gelombang
yang digunakan, blok diagram, prinsip kerja dari sistem komunikasi
fiber optik, jenis fiber optik dan propagasi gelombang cahaya. Tujuan
dari bab ini agar mahasiswa mampu menjelaskan prinsip dasar sistem
komunikasi fiber optik serta kompeten dalam hal istilah yang digunakan
pada sistem komunikasi fiber optik TIK.FO02.001.01

1.1 Fiber Optik sebagai Media Komunikasi


Komunikasi saat ini menginginkan informasi yang beragam, yaitu
berupa voice, data, gambar dan video. Semua informasi tersebut terutama
data, gambar dan video diinginkan dalam waktu singkat dapat dikirim dan
diterima tanpa melihat batasan wilayah. Untuk menunjang pertukaran
informasi yang cepat dan berkaapasitas besar, dibutuhkan medium transmisi
yang menunjang. Era ini membuat media transmisi jaringan backbone dari
coaksial maupun satelite harus digantikan dengan fiber optik yang memiliki
kapasitas bandwidth sangat besar Keuntungan utama komunikasi fiber
optik:
1. Kapasitas transmisi yang besar; sinyal yang dibawa dengan
menggunakan carrier frekuensi tinggi, sehingga banyak informasi
yang dapat ditransmisikan hingga ordo GHz. Kapasitas transmisi
pada komunikasi optikal tidak dibatasi oleh kanal optikal, tetapi
dibatasi oleh kecepatan elektronik. Hal ini juga yang akan
memotivasi adanya transmisi parallel seperti WDM.
2. Loss yang rendah dari fiber optic, perkembangan yang terbaru
mencapai 0,2 dB/km pada panjang gelombang 1550 nm.
3. Imun terhadap interferensi, karena waveguide bersifat alamiah dan
dapat dengan mudah terisolasi, sinyal optikal dapat dengan mudah
dibatasi hanya fiber tanpa adanya interferensi ekternal.
4. Interkoneksi dengan kecepatan tinggi, dimana sinyal optikal dapat
ditransmit dan diterima dengan mudah melalui free spce maupun
koneksi fiber.
5. Transmisi dapat dilakukan parallel;
Disisi lain, kerugian dari media fiber optik ini, antara lain
1. Biaya Interface : sistem fiber optik tidak dapat digunakan secra
langsung. Untuk itu harus dilengkapi dengan fasilitas elektronik
1
berstandar yang harus dilengkapi dengan interface yang harganya
relatif mahal
2. Kuat tarik : fiber optik mempunyai kuat tarik lebih rendah dari pada
kabel koaksial. Kondisi ini dapat diperbaiki dengan melindungi fiber
dengan Kevlar Standar dan Jket protective PVC
3. Butuh daya listrik pada daerah terpencil : Seringkali dibuthkan daya
listrik untuk interface pada lokasi yang jauh dan terpencil untuk
perangkat generator. Daya listrik ini tidak dapat dilalukan pada
fiber optik, sehingga harus ditambahkan kabel metal yng dimasukan
dalam susunan kabel fiber optik,
4. Peralatan & perlengkapan yang spesifik sehingga butuh pelatihan. :
fiber optik membutuhkan peralatan dan perlengkapan yang khusu,
demikian juga untuk perawatan dan perbaikan, misalkan untuk alat
penyambungan kabel fo sangat khusus. Dengan demikian
membutuhkan orang dengan keahlian khusus dan perlu ada pelatihan
untuk dapat mengoreasikan perangkat dengan benar.

Spektrum frekuensi gelombang elektromagnetik dan peruntukannya


dalam bidang telekomunikasi telah diatur sedemikian rupa oleh ITU-T,
seperti terlihat pada gambar 1.1, sehingga pemilihan frekuensi kerja
perangkat telekomunikasi harus disesuaikan dengan kebutuhan perangkat
telekomunikasi itu sendiri. Legalitas penggunaan frekuensu harus melalui
badan pengendali frekuensi dan regulasi setempat.

Gambar 1.1. Spektrum gelombang


Spektrum frekuensi cahatya dibagi kedalam tiga kelas, yaitu
Infraredband dari panjang gelombang cahaya terlalu panjang untuk dilihat

2
oleh mata manusia; visible band dari panjnag gelombang dimaa mata
manusia akan merespon; ultraviolet : band dari panjang gelombang yang
sangat pendek untuk dilihat oleh mata manusia. Pada frekuensi 1014 dan
1015 Hz, atau dalam ordo Tera Hz merupakan daerah frekuensi visible atau
yang terlihat dan spectrum ini digunakan untuk komunikasi menggunakan
media transmisi fiber optik. Dengan band frekuensi tersebut atau dengan
panjang gelombang ordo μm informasi yang dapat dibawa dapat mencapai
10 Gbps.

1.1.1 Panjang Gelombang Fiber Optik


Dalam pemilihan jenis serat optic sangat ditentukan dengan panjang
gelombang yang akan digunakan. Ada 3 window fiber optik dengan panjang
gelombang 850 nm, 1300 nm dan 1550 nm seperti diperlihatkan gambar
1.2. Generasi pertama tahun 1975 tipe fiber pertama adalah multimode
fiber dengan panjang gelombang 0.8 μm. Tipe ini attenuasi masih diatas 2
dB/km. Sehingga untuk mencapai jarak jauh dibutuhkan banyak penguat.
Generasi kedua dikeluarkan pada tahun 1980 dengan panjang gelombang
1310 nm mempunyai attenuasi 0.4 dB/km. Tipe fiber yang dikeluarkan jenis
single mode dan multimode dengan transmiter yang dikembangkan Laser
InGaAsP atau LED . Dengan tipe fiber ini jumlah amplifier yang
dibutuhkan untuk jarak jangkau yang jauh sudah mulai berkurang.
Generasi ketiga pada tahun 1985 dengan window 1550 nm
attenuasinya paling rendah yaitu 0.2 dB/km. Tipe fiber Single Mode Fibre
(SMF), jenis transmitter yang digunakan LASER dengan bahan pembuat
InGaAsP DFB pada generasi ketiga ini mulai dtemukan penguat optikal ,
dimana penguat ini menguatkan cahaya secara langsung tanpa mengubah
terlebih dahulu kedalam sinyal elektrik, seperti penguat yang dipakai
sebelumnya.

Gambar 1.2. Perkembangan Fiber optik dan perangkat opto


3
Generasi keempat ditemukan pada tahun 1996 untuk panjang
gelombang 1.55 mm, bersamaan dengan itu dikembangkan teknik multiplek
berbasis panjang gelombang Wavelength division multiplexing (WDM).
Dengan teknik ini dalam satu fiber tipe SMF dapat dilewatkan beberapa
panjang gelombang secara bersamaan. Dari karakteristik bahan pembuat
fiber optik , seperti Si02, terlihat pada panjang gelombang 1400 nm
attenuasi serat membesar akibat berekasi dengan ion OH+. Diatas panjang
gelombang 1600 nm attenuasi bahan juga meningkat. Meskipun demikian
attenuasi dari fiber makin lama makin mengecil, demikian juga untuk
panjang 1400 nm, sehingga panjang gelombang ini juga digunakan pada
fiber optik, Window dari panjang gelombang fiber terus berkembang
termasuk attenuasi yang dihasilkan dari fiber pada window yang dimaksud,
seperti dapat dilihat pada gambar 1.3.

Gambar 1.3. Attenuasi fiber optik terhadap panjang gelombang

Tabel 1.1. Panjang gelombang fiber optik


Kelas Panjang gelombang Keterangan
O 1260-1360 nm Original
E 1360-1460 nm Extended
S 1460 – 1530 nm Short
C 1530 – 1565 nm Conventional
1530,33 – 1564,68 nm
L 1565-1625 nm Long
U 1626 – 1675 nm Ultralong

Generasi keempat ditandai juga dengan multiplexing berdasarkan


panjang gelombang wavelength division multiplexing WDM. Dalam satu
kabel fiber optic dapat digunakan beberapa panjang gelombang, sehingga
kapasitas kabel fuber optic dapat dioptimalkan. WDM dibagi dua, yaitu
DWDM dan CWDM. DWDM (dense) digunakan untuk sistem komunikasi

4
jarak jauh (long haul) dan system komunikasi jarak sangat jauh (ultra-long
haul systems); dengan kanal channel spacings 50 GHz dan 100 GHz.
Sedangkan CWDM (coarse) digunakan untuk system metro dengan
channel spacing 200 GHz atau lebih (ITU G.964.2: 1530, 1550, 1570,
1590, 1610 nm) Klasifikasi panjang gelombang yang digunakan pada fiber
optik dapat dilihat pada tabel 1.1

1.1.2 Aplikasi dari Fiber optik


Popularitas fiber optik terus meningkat, begitu pula aplikasi dan
penggunaan praktisnya. diberbagai industri dan aplikasi. :

Komunikasi / Penyimpanan Data


Karena fiber optik tahan terhadap gangguan elektronik, fiber optik
telah membuat kemajuan signifikan dalam bidang komunikasi. Penggunaan
cahaya sebagai sumber transmisi data telah meningkatkan kualitas suara
dalam komunikasi suara. Fiber optik digunakan untuk mengirim dan
menerima data.

Militer
Sistem optik menawarkan keamanan lebih dari sistem kabel
tembaga. Interferensi gelombang magnetik memungkinkan kebocoran
informasi pada kabel koaksial. Fiber optik tidak sensitif terhadap
interferensi gelombang elektrikal, oleh karenanya fiber optik cocok untuk
aplikasi militer dan komunikasi, di mana kualitas sinyal dan keamanan
transmisi data sangat penting. Teknologi ini terus berkembang di militer
karena kabel fiber optik lebih taktis dalam aplikasinya dan komponen
pendukungntya berkualitas tinggi. Fiber optik digunakan juga untuk
hydrophones, seismik dan SONAR, pesawat terbang, kapal selam dan
aplikasi bawah air lainnya.

Kedokteran
Fiber optik digunakan sebagai pemandu cahaya, alat pencitraan dan
sebagai laser untuk operasi. Penggunaan kabel fiber optik yang populer
lainnya adalah endoskopi, yang merupakan alat diagnostik yang
memungkinkan pengguna melihat lubang-lubang kecil di tubuh. Endoskopi
medis digunakan untuk prosedur eksplorasi atau meminimalkan prosedur
pembedahan . Fiber optik juga digunakan dalam bronkoskopis (paru-paru)
dan laparoskopis (operasi akses antara rongga perut dan panggul) .

Mekanikal atau industrial


Endoskopis pada industri disebut boreskopis atau fiberskopis,
memungkinkan digunakan untuk mengamati area yang sulit dijangkau atau

5
dilihat dalam keadaan normal, seperti interior mesin jet, memeriksa lasan
mekanik dalam pipa dan mesin, memeriksa pesawat ulang-alik dan roket.
Pemeriksaan saluran saluran pembuangan dan pipa.

Networking
Fiber optic digunakan untuk menghubungkan server dan pengguna
di dalam suatu jarungan. Fiber optik meningkatkan kecepatan, kualitas dan
akurasi transmisi data. Teknologi komputer dan Internet terus meningkat
sejalan peningkatan transmisi sinyal digital melalui fiber optik.

Industri / Komersial
Fiber optik digunakan untuk pencitraan di area yang sulit dijangkau.
Ini juga digunakan dalam kabel di mana gangguan elektromagnetik menjadi
masalah. Ini sering digunakan sebagai perangkat sensorik untuk membuat
suhu, tekanan dan pengukuran lainnya serta dalam pengkabelan motor dan
dalam pengaturan industri.

Spektroskopis
Bundel fiber optik digunakan untuk mengirimkan cahaya dari
spektrometer ke zat yang tidak dapat ditempatkan di dalam spektrometer itu
sendiri, untuk menganalisis komposisinya. Spektrometer menganalisis zat
dengan memantulkan cahaya dari dan melalui mereka. Dengan
menggunakan fiber optik, spektrometer dapat digunakan untuk mempelajari
objek yang terlalu besar untuk masuk ke dalam, atau gas, atau reaksi yang
terjadi di pembuluh tekanan.

Broadcast/CATV/Cable Television
Perusahaan siaran atau kabel menggunakan kabel fiber optik untuk
kabel CATV, HDTV, internet, video, dan aplikasi lainnya. Penggunaan
kabel fiber optik dalam industri televisi kabel dimulai pada tahun 1976 dan
dengan cepat menyebar karena keunggulan kabel fiber optik dibandingkan
kabel koaksial. Sistem fiber optik menjadi lebih murah dan mampu
mentransmisikan sinyal yang lebih jelas lebih jauh dari sinyal sumber. Ini
juga mengurangi kerugian sinyal dan menurunkan jumlah amplifier yang
dibutuhkan untuk setiap pelanggan. Kabel fiber optik memungkinkan
penyedia kabel untuk menawarkan layanan yang lebih baik, karena hanya
membutuhkan satu saluran optik untuk setiap ± 500 rumah tangga.

Pencahayaan dan pencitraan


Kabel fiber optik digunakan untuk penerangan, pencitraan, dan
sebagai sensor untuk mengukur dan memantau berbagai macam variabel.
Kabel serta optik juga digunakan dalam penelitian, pengembangan dan

6
pengujian di bidang medis, teknologi dan industri. Fiber optik digunakan
sebagai pemandu cahaya dalam aplikasi medis dan lainnya di mana perlu
adanya cahaya terang bersinar pada target tanpa jalur line-of-sight yang
jelas. Di beberapa bangunan, fiber optik digunakan untuk mengarahkan
sinar matahari dari atap ke bagian lain dari bangunan. Iluminasi fiber optik
juga digunakan untuk aplikasi dekoratif, termasuk penanda, seni dan pohon
Natal buatan.

1.2 Sistem Komunikasi Serat Optik

Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO) secara blok diagram dapat


dilihat pada gambar 1.4. Dari gambar tersebut terlihat bahwa sistem dibagi
tiga bagian, yaitu transmiter, receiver dan fiber optik.Tranmsiter terdiri dari
interface analog atau digital, voltage to curent converter, sumber cahaya,
dan coupler dari sumber cahaya ke fiber optik. Sumber cahaya dapat
dimodulasi analog maupun digital. Pada modulasi analog perlu diperhatikan
bahwa impedansi input interface harus match dengan impedansi interface
agar terjadi transfer daya yang maksimal. Selain itu juga harus
mempertimbangkan limit amplitude sinyal input. Untuk interface digital,
sinyal input dapat berupa sinyal yang sudah digital maupun sinyal analog
yang telah dilewatkan pada analog to digital converter.
Transmitter
Analog or Digital Voltage to Current Source to Fiber
In Light Source
Interface Converter interface

Glass or plastic optical fiber

Receiver

Fiber to Light Current to Voltage Analog to Digital


Light detector
detector interface Converter Interface
Output

Gambar 1.4. Blok diagram Sistem Komunikasi Serat Optik


Voltage To Current Converter merupakan interface elektrik yang
mengubah input berupa tegangan digital menjadi arus yang dibutuhkan
komponen sumber cahaya. Komponen sumber cahaya dapat berupa Light
Emiting Diode (LED) maupun Injection Laser Diode (ILD). Jumlah cahaya
yang diemisikan dari LED atau ILD sangat tergantung jumlah arus drive
yang masuk kedalam komponen tersebut. Untuk itu pada Voltage to
Current Converter dilengkapii dengan rangkaian driver.
Antara Transmiter dengan Receiver dipasang medium transmisi
berupa Kabel fiber optik. Fiber optik dapat terbuat dari bahan gelas maupun
plastik, dimana struktur dari fiber terdiri dari core atau inti, cladding, dan

7
jaket pelindung. Jenis fiber yang digunakan, panjang lintasan fiber, serta
panjang gelombang yang akan dilewatkan sangat tergantung pada
kebutuhan yang sudah diperhitungkan dalam perencanaan jaringan fiber
optik.
Untuk mengkopel cahaya yang diemisikan oleh sumber cahaya agar
dapat masuk kedalam kabel fiber optik dibutuhkan coupler. Coupler
sumber cahaya ke optik merupakan interface mekanik seperti lensa. Disisi
penerima akan ada coupler fiber to light detector, yang berfungsi untuk
mengkopel sejumlah cahaya dari kabel fiber optik masuk kedalam detektor
cahaya.
Pada bagan penerima atau receiver, cahaya yang dibawa oleh fiber
optik akan diubah menjadi gelombang elektrik kembali menggunakan
detector cahaya. Detektor cahaya yang digunakan dapat berupa diode
Positive Intrinsic Negarive PIN (p type- intrinsic -n type) atau Diode
Avalanche (APD). Detektor cahaya akan mengubah cahaya menjadi arus.
Proses selanjutnya arus input ini harus diubah kedalam bentuk tegangan
ouput agar dapat diolah, dengan menggunakan Curret To Voltage
Converter. Ouput tegangan akan diumpankan kedalam interface. Ouput
tegangan analog akan diolah oleh interface analog, demiian juga dengan
output tegangan digital akan diproses oleh interface digital yang dilengapi
dengan Digital to analog converter. Tegangan keluaran yang dihasilkan
berupa sinyal digital, selanjutny akan dikonversi menjadi sinyal analog
menggunakan Digital to Analog Converter (DAC)

1.2.1 Struktur dari fiber optic

Stuktur dari fibre optik dibagi dalam tiga bagian utama dengan fungsi yang
berbeda
1. Core atau inti adalah bagian terdalam yang terbuat dari kaca atau
plastik transparan yang sangat tipis, fleksibel dan memiliki bentuk
silinder. Fungsi dari core adalah memandu cahaya ke arah sejajar
dengan porosnya. Karena merupakan pembawa utama dan pemandu
gelombang cahaya, ini bisa disebut sebagai pemandu gelombang
optik. Indek bias dari core n1 lebih besar dari pada indek bias
cladding n2
2. Cladding adalah lapisan kedua di atas inti. Itu juga terbuat dari kaca
atau plastik transparan. Tetapi dengan bahan yang berbeda, sehingga
indeks bias dari cladding lebih rendah dari inti.
3. Jaket (coating) dari fiber optik yang berfungsi untuk melindungi inti
dan cladding, Jaket terbuat dari plastik yang fleksibel dan tahan
abrasi. Beberapa Jaket memiliki lapisan lain di bawahnya yang

8
disebut buffer. Fungsi buffer dan jaket bersama-sama melindungi
fiber optik dari kerusakan lingkungan dan fisik.
Seperti telah disebutkan diatas, bahwa indek bias core lebih besar dari indek
bias cladding, hal ini dibutuhkan untuk perambatan cahaya didalam fiber
terutama agar cahaya merambat didalam core. Perambatan menggunakan
Konsep dasar perambatan cahaya adalah pembiasan. Ketika cahaya dari
medium dengan indeks refraksi tinggi menuju medium dengan indeks bias
rendah, cahaya akan bergerak menjauh dari normal, sehingga akan terjadi
pemantulan terus menerus sepanjang core.
Struktur dari fiber optik diperlihatkan pada gambar 1.5. Diameter
core maksimum 10 µm untuk tipe single mode dan 67.5 µm untuk tipe
multimode. Sedangkan diameter fiber (core dan cladding) sebesar 125 µm.

Gambar 1.5 Struktur dari fiber optik

1.2.2 Komponen Tx-RX


Komponen Tx-Rx yang dimaksud pada bagian ini adalah komponn
untuk mengubah gelombang elektrik menjadi gelombang cahaya, demikian
juga sebaliknya.

Sumber optik
Sumber optik pada sistim transmisi fiber optik berfungsi sebagai
pengubah besaran sinyal listrik/elektris menjadi sinyal cahaya (E/O
converter). Tedapat dua jenis sumber optik yaitu LED dan Diode Laser.
Pemilihan dari sumber cahaya yang akan digunakan bergantung pada bit
rate data yang akan ditransmisikan dan pertimbangan ekonomi (harga dari
sumber optik).

Light Emitting Diode LED


LED merupakan diode semikonduktor yang memancarkan cahaya
karena mekanisme emisi spontan. Terdapat dua jenis LED yaitu Surface
Emitting LED dan Edge Emitting LED, edge emitting led memiliki efisiensi
coupling ke serat yang lebih tinggi. LED mengubah besaran arus menjadi

9
besaran intensitas cahaya dan karakteristik arus/daya pancar optik memiliki
fungsi yang linear. Cahaya yang dipancarkan LED bersifat tidak koheren
yang akan menyebabkan dispersi chromatic sehingga LED hanya cocok
untuk transmisi data dengan bit rate rendah sampai sedang. Daya keluaran
optik LED adalah -33 dBm s/d -10 dBm. LED memiliki lebar spektral
(spectral width) 30-50 nm pada panjang gelombang 850 nm dan 50-150 nm
pada panjang gelombang 1300 nm.

Diode LASER (Light Amplification by Stimulated Emmission of


Radiation)
Diode LASER merupakan diode semikonduktor yang memancarkan
cahaya karena mekanisme pancaran/ emisi terstimulasi (stimulated
emmision). Cahaya yang dipancarkan oleh diode laser bersifat koheren.
Diode LASER memiliki lebar spektral yang lebih sempit (s/d 1 nm) jika
dibandingkan dengan LED sehingga dispersi chromatic dapat ditekan.
Diode LASER diterapkan untuk transmisi data dengan bit rate tinggi. Daya
keluaran optik dari diode laser adalah -12 s/d + 3 dBm. Karakteristik arus
kemudi daya optik diode laser tidak linear. Kinerja (keluaran daya optik,
panjang gelombang, umur) dari diode laser sangat dipengaruhi oleh
temperatur operasi

Detektor Optik / Photodetector


Photodetector berfungsi mengubah variasi intensitas optik/ cahaya
menjadi variasi arus listrik. Karena perangkat ini berada di ujung depan dari
penerima optik maka photodetector harus memiliki kinerja yang tinggi.
Persyaratan kinerja yang harus dipenuhi oleh photo diode meliputi :
memiliki sensitivitas tinggi, memiliki lebar-bidang atau kecepatan response/
tanggapan yang cukup untuk mengakomodasi bit rate data yang diterima,
hanya memberikan noise tambahan minimum dan tidak peka terhadap
perubahan suhu.
Pada sistim transmisi fiber optik digunakan dua jenis photodetector
yaitu : Diode PIN/ FET (Positive Intrinsic Negative/ Field Effect
Transistor) dan - APD (Avalanche Photo-Diode). Photodiode dioperasikan
pada prategangan balik. Cahaya yang diterima akan diubah menjadi arus
listrik, pada tahanan RL arus tersebut diubah menjadi besaran tegangan.
Perbandingan arus yang dihasilkan photodetector terhadap daya optical
yang diterima disebut Sensitivitas optik dan dinyatakan dalam satuan A/W.
Sensitivitas suatu photodetector sangat bergantung pada panjang gelombang
operasi dan bahan photodetector.

10
1.2.3 Istilah-istilah pada fiber optic
Berikut ini istilah-istilah yang digunakan pada fiber optik

Acceptance test Uji terima untuk menguji apakah sistem sudah


sesuai dengan spesifikasi fungsional
Aramid yarns Bahan sintetik yang berfungsi sebagai pelindung
pada fiber optic
Attenuasi Pelemahan daya optik yang disebabkan oleh rugi-
rugi pada fiber optik biasanya memakai satuan dB
(desibel)
Backbone Saluran atau koneksi berkecepatan tinggi yang
menjadi lintasan utama dalam sebuah jaringan,
didesain untuk kapasitas data yang besar dan dan
komunikasi jarak jauh
Bare fiber adapter Konektor sementara untuk menghubungkan fiber
optik yang belum dipasang konektor kea lat ukur
(misalnya OTDR)
Buffer coating Komponen yang digunakan untuk membungkus
satu atau lebih fiber optik untuk menyediakan
fungsi-fungsi seperti isolasi mekanik, perlindungan
dari kerusakan fisik dan identifikasi serat
Cladding Bagian dari struktur fiber optik yang nilai indeks
biasnya lebih kecil dari indeks bias core
Core 1.Bagian dari struktur fiber optik tempat
perambatan cahaya (inti)
2.Bagian dari kabel fiber optik yang menunjukkan
jumlah fiber optik yang ada di dalamnya
Crimp sleeve Bagian dari konektor fiber optik yang berbentuk
tabung yang berfungsi untuk menjepit fiber optic
Crimp tool Alat untuk menjepit crimp sleeve pada fiber optic
Data sheet Dokumen yang berisi data dan spesifikasi alat atau
bahan tertentu
dB Desibel, satuan pengukuran daya optik yang
menunjukan daya relatif pada skala logaritmik
dBm Desibel mili watt, satuan daya optik relatif terhadap
daya sebesar 1 mili watt pada skala logaritmik.
Daya sebesar 0 dbm didefinisikan sebagai 1mW
(mili watt)
Enclosure Pelindung sambungan fiber optic
e-book Buku elektronik
Fiber Inspection Alat sejenis mikroskop yang digunakan untuk
Microscope melihat permukaan fiber pada konektor fiber optic

11
Fiber optik Media transmisi cahaya yang terbuat dari gelas
yang digunakan sebagai sebagai saluran
komunikasi. Fiber optik sering juga disebut sebagai
serat optic
Fiber stripper Alat yang berfungsi untuk mengupas fiber optic
Fusion splicer Mesin yang digunakan untuk menyambung fiber
optik
Instruction manual Buku pedoman/petunjuk pengoperasian suatu
peralatan
Jacket Lapisan resin yang berbahan plastik sebagai
pelindung kabel fiber optic
Joint box Kotak yang berfungsi untuk menyimpan
sambungan fiber optic
K3 Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan
instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan,
lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari
bahaya akibat kecelakaan kerja
Komisioning Serangkaian kegiatan pemeriksaan dan pengujian
fungsi suatu peralatan atau sistem untuk
membuktikan bahwa peralatan atau sistem
dipasang dengan benar dan karakteristiknya
memenuhi spesifikasi dan secara keseluruhan
memenuhi fungsi teknisnya sehingga aman dan
siap dioperasikan
Konektor Alat yang berfungsi sebagai penghubung antar
kabel fiber optik atau dengan alat lainnya
Last mile Komponen infrastruktur jaringan yang langsung
berhubungan dengan pengguna
Log book Buku catatan kegiatan yang berkaitan dengan
pekerjaan
Log sheet Lembar kerja pencatat unjuk kerja operasi suatu
peralatan
Manhole Tempat penarikan, penyambungan dan
pemeliharaan kabel fiber optik yang berada di
halaman gedung atau trotoar jalan di bawah
pengawasan dan pengelolaan para pihak
Macro bending loss Rugi yang terjadi akibat pembengkokan kabel fiber
optic
Mechanical splice Komponen untuk menyambung fiber optik
Metro Jaringan yang mencakup wilayah metropolitan
(kota besar)
Multi mode Fiber optik yang memiliki diameter core 50µm atau

12
62,5 µm
OTDR (Optical Time Alat yang menggunakan prinsip pantulan atau
Domain hamburan balik cahaya yang berfungsi antara lain
Reflectometer) untuk menguji instalasi fiber optik atau untuk
mengukur rugi-rugi
OTDR trace Gambar yang berisi informasi mengenai hasil
pengukuran OTDR
Power meter Alat yang digunakan untuk mengukur daya sumber
cahaya
Polishing film Bahan yang digunakan untuk memoles permukaan
fiber optik supaya memenuhi syarat kerataan
Protection sleeve Plastik khusus untuk melindungi sambungan fiber
optic
Pulling Pekerjaan penarikan kabel fiber optik
Report sheet Lembar laporan hasil pekerjaan
Route Jalur yang dilalui kabel fiber optik
Single mode Fiber optik yang memiliki diameter core lebih kecil
dari 10µm
Spare loop Gulungan kabel yang disediakan untuk antisipasi
keperluan penambahan panjang
Splicing loss Nilai rugi sambungan
SOP (Standard Pedoman yang berisi prosedur-prosedur
Operating Procedure) operasional standar yang ada dalam suatu
organisasi yang digunakan untuk memastikan
bahwa semua keputusan dan tindakan serta
penggunaan fasilitas-fasilitas proses yang
dilakukan oleh orang-orang dalam organisasi
berjalan secara efisien dan efektif, konsisten,
standar dan sistematis
Tool box Kotak tempat penyimpanan peralatan untuk
mendukung pekerjaan
Total loss Nilai rugi total
Tray Tempat untuk menyimpan dan melindungi
sambungan fiber optic
Troubleshooting Pencarian sumber masalah secara sistematis
sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan
Two Point Loss Pengukuran rugi daya di antara dua titik/ lokasi
Wireless Teknologi komunikasi tanpa kabel
Zero Offsett Pengaturan nilai nol sebelum melakukan
Adjustment pengukuran daya optis menggunakan power meter

13
1.3 Aplikasi Fiber Optik
Seiring dengan meningkatnya permintaan bandwidth data dan
didorong oleh pertumbuhan Internet, perpindahan ke jaringan optik menjadi
fokus teknologi baru. Situs web dunia telah menampung lebih dari 350 juta
nama domain, 8 miliar halaman web (hanya Internet yang terlihat,
terindeks, Internet tak terlihat diperkirakan mencapai 100 kali lebih besar),
dan menurut perkiraan orang mengunggah lebih dari 3,5 juta halaman web
baru setiap hari. Internet telah mendominasi komunikasi suara tradisional
menjadi suara melalui internet (Voice over internet protocol Voip). Fiber
optic membentuk satu jaringan dan merupakan infrastruktur utama
(backbone) yang sangat menopang internet. Pada dasarnya Infrastruktur
fiber optic dapat dibagi imenjadi 3 bagian utama yaitu : Back bone
Internasional, yaitu jaringan yang menghubungkan trafik domestik ke
jaringan internasional; Backbone nasional atau metro ethernet, adalah
sarana infrastruktur yang menghubungkan kota-kota di satu Negara; dan
Jaringan Akses atau last mile, adalah jaringan akses yang terhubung
langsung ke pelanggan

1.3.1 Jaringan backbone internasional


Agar internet dapat tersambung ke jaringan global, maka digunakan
fiber optik sebagai jaringan backbone internasional. Jaringan ini digelar
melalui lautan, yng disebut dengan Sistem Komuikasi Kabel Laut. SKKL
biasanya terkoneksi dengan beberapa negara bahkan benua. Contohnya
SEA-ME-WE.

SEA-ME-WE3 atau South-East


Asia - Middle East - Western Europe
3 (Asia Tenggara - Timur Tengah -
Eropa Barat) adalah jaringan fiber
optik kabel laut yang menghubungan
beberapa region dan negara –negara,
seperti pada gambar 1.6. Panjang
jaringan kabel mencapai 39.000
Gambar 1.6. Jaringan SEAMEWE 3, Route kilometres (24.000 mi). Jaringan ini
(merah) dan titik mendarat ( angka hitam) menggunakan teknologi multiplexing
Wavelength Division Multiplexing
(WDM) untuk menaikan kapasitas
transmisi dan meningkatkan kualitas dari sinyal, terutama untuk
komunikasi jarak jauh. WDM menggunakan 2 pasang kabel untuk
komunikasi dua arah, dimana setiap kabel mampu membawa 48 panjang

14
gelombang yang masing-masing berkapasitas 10 Gbps (tahun 2007),
Desember 2009, WDM di upgrade dari 48 menjadi 64 panjang gelombang.
Januari 2015 kapasitas data ditambah menjadi teknologi 100G.

South East Asia–Middle East–Western Europe 4(SEA-ME-WE 4)


merupakan pelengkap dari SEA-ME-WE3, dimana kabel laut
menghubungkan Singapore, Malaysia, Thailand, Bangladesh, India, Sri
Lanka, Pakistan, Emirate Arab, Saudi Arabia, Sudan, Mesir, Italy,
Tunisia, Algeria dan Perancis, seperti diperlihatkan pada gambar 1.7.
Panjang jaringan kabel mencapai 18,800 kilometer, dan merupakan
jaringan backbone internet antara Asia Tenggara, subkontinen India, Timur
Tengah dan Eropa

Gambar 1.7. : SEAMEWE4 : Route kabel laut (merah) dan segmen


teresterial (biru)

1.3.2 Jaringan backbone nasional (jaringan metro)


Ethernet merupakan sebuah teknologi merupakan suatu arsitektur
yang di gunakan sebagai interface dalam menghubungkan beberapa
perangkat computer ataupun laptop, seperti di warnet dan hampir di seluruh
jaringan local di seluruh dunia. Teknologi ethernet menawarkan bandwidth
yang dapat dengan mudah diperbesar. Hingga kini teknologi Ethernet yang
perangkatnya telah banyak beredar di pasaran telah mencapai bandwidth
tertinggi sebesar 10 Gbps.
Jaringan Metro Ethernet MEN dapat diartikan merupakan jaringan
komunikasi data yang berskala satu kota besar seperti Jakarta menggunakan
teknologi Ethernet sebagai protokol transportasi datanya. Teknologi Metro
Ethernet Network merupakan salah satu perkembangan dari teknologi
Ethernet yang dapat menempuh jarak yang luas berskala perkotaan dengan
dilengkapi berbagai fitur yang seperti terdapat pada jaringan Ethernet
umumnya. Jaringan Metro Ethernet menggunakan media transmisi fiber
optik

15
Jaringan Metro Ethernet telah dikembangkan oleh PT Telkom yang
sedang merampungkan jaringan backbone fiber optik yang membentang
dari Sabang hingga Merauke. Jarak Sabang – Merauke 5200 km, tetapi
lintasan fiber optic mencapai 81.831 km. Tersambungnya Indonesia Barat
dengan Indonesia Timur terbantu dengan adanya pembangunan Sistem
Komunikasi Kabel Laut SMPCS - Sulawesi-Maluku-Papua Cable System
yang digagas dan dikerjakan PT Telkom. SMPCS mencakup penggelaran
Kabel Laut sepanjang 5.444 km dan Kabel Darat sepanjang 655 km, dengan
teknologi multipleksing yang digunakan adalah Dense Wavelength Division
Multiplexing (DWDM).
Teknologi DWDM menghadirkan jaringan dengan kapasitas
bandwidth 32x100 Gigabytes per fiber pair-nya. SMPCS merupakan
kelanjutan dari pembangunan fiber optik Mataram Kupang Cable System
yang sudah dituntaskan pada 2011. Jalur yang digunakan untuk
pembangunan fiber optik sebagian besar masuk dalam rute Palapa Ring
milik pemerintah. Adapun bentuk jaringan broadband di Kawasan Timur
Indonesia melingkar seperti sebuah cincin yang melintang dari utara hingga
selatan, dan merupakan proyek lingkar utara yang berada di Maluku.
Bentuk jaringan yang dimaksud seperti terlihat pada gambar 1.8

Gambar 1.8.Jaringan Fiber Optik Metro

Jaringan fiber optik kabel laut lengkapnya dapat dilihat pada


https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_international_submarine_communicat
ions_cables

1.3.3 Jaringan last mile

Karena bandwidth teknologi fiber optik sangat potensial yaitu


hingga 50 THz atau lebih, aplikasi fiber optik masa depan adalah layanan
broadband, termasuk data, audio, dan terutama video, hingga ke dalam
16
rumah. Layanan broadband yang tersedia saat ini menawarkan berbagai
macam komunikasi interaktif untuk konsumen dan bisnis. Layanannya
jaringan video interaktif realitas, perbankan interaktif, belanja dari rumah,
dan pembelajaran jarak jauh yang interaktif. The last mile untuk fiber optik
beralih dari fiber-to-the-curb (FTTC) menjadi fiber-to-the-home (FTTH),
yang memungkinkan fiber optik hingga perangkat set of box dari televisi
yang ada di rumah. Jaringan fiber optik sepert ini di Indonesia dilayani
salah satunya oleh PT. Telkom dengan nama Indihome. Konten sebagian
besar informasi berbasis internet dengan bandwidth yang besar dengan
nama layanannya FTTH (fiber to the home). FTTH berbasis PON terus
berkembang dengan panjang gelombang yang dipilih seperti terlihat pada
gambar 1.9.

Gambar 1.9. Panjang gelombang untuk aplikasi GPON dan 10GPON

1.4 Topologi jaringan pada SKSO


Topologi jaringan pada SKSO seperti umumnya topologi jaringan
LAN menggunakan kabel coaxcial. Bentuk Topologi jaringan ditinjau dari
phisikal dan layout jaringan logical. Physical : layout actual dari kabel
computer dan perangkat jaringan lainnya.. Logical : jalur dimana jaringan
timbul berdasarkan peralatan yang digunakan.
Topologi yang ada : Bus, ring, star dan hibrid

1.4.1 Topologi bus


Topologi jaringan bus adalah arsitektur jaringan di mana satu set
klien terhubung melalui saluran komunikasi bersama, seperti diperlihatkan
pada gambar 1.10. Topologi ini mudah diterapkan dan dipasang. Sangat
cocok untuk jaringan temporer atau kecil yang tidak membutuhkan
kecepatan tinggi, menghasilkan jaringan yang lebih cepat. Hemat biaya dan
mudah mengidentifikasi kesalahan kabel. Selain itu, jaringan Bus adalah
cara paling sederhana untuk menghubungkan beberapa klien, tetapi sering
mengalami masalah ketika dua klien ingin transmit pada saat yang sama di
bus yang sama. Keuntungan dari topologi bus adalah murah, mudah
ditangani dan diimplementasikan, membutuhkan lebih sedikit kabel dan

17
cocok untuk jaringan kecil. Kerugian menggunakan topologi bus adalah,
panjang kabel terbatas dan membatasi jumlah stasiun yang dapat
dihubungkan

Gambar 1.10 Topologi Bus


1.4.2 Topologi bintang (star)

Pada topologi bintang, semua computer


atau perangkat akan terhubung dengan
perangkat sentral yang disebut sebagai Hub atau
switch. Setiap perangkat membutuhkan satu
kabel, sehingga banyak membutuhkan kabel.
Hubungan Hub dengan perangkat adalah point
to point, diperlihatkan seperti pada gambar 1.11.
Gambar 1.11. Topologi
Seringkali kegagalan system karena masalah di
star
Hub. Bentuk jaringan seperti ini mudah untuk
dilakukan troubleshooting, tetapi paling sulit
diimplentasikan karena mahal diinvestasi kabel
Keuntungannya jaringan ini mudah dikembangkan tanpa merubah
struktur jaringan. Kegagalan pada kabel hanya akan berpengaruh pada satu
user. Mudah untuk dilakukan troubleshoot dan mengisolasi problem.
Kerugiannya membutuhkan banyak kabel, Perangkat penghubung utama
memungkinkan kegagalan pada satu titik.

1.4.3 Topologi Ring


Topologi Ring, secara logikal data berjalan dalam bentuk circular
dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan. Implementasi dari
jaringan ring contohnya pada FDDI, SONET atau teknologi Token Ring,
seperti terlihat pada gambar 1.12.a. Token Ring mempunya beberapa unit
akses stasiun [multi-station access unit (MSAU)], yang ekivalen dengan
hub atau switch. MSAU membentuk token ring secara internal.
Dalam Ring Topology, semua node terhubung satu sama lain
sedemikian rupa sehingga mereka membuat loop tertutup. Setiap
workstation terhubung ke dua komponen lain di kedua sisi, dan
berkomunikasi dengan dua tetangga yang berdekatan ini. Data berjalan di
sekitar jaringan, dalam satu arah. Mengirim dan menerima data terjadi
dengan bantuan TOKEN.

18
Token berisi bagian dari informasi yang dikirim bersama dengan
data dari komputer sumber. Token ini diteruskan ke simpul yang dimaksud,
dengan memeriksa apakah sinyal tersebut dimaksudkan untuk komputer di
simpul tersebut. Jika ya, sinyal akan diterima dan melewatkan token untuk
kembali ke jaringan. Dengan katalain akan melewatkan token dan data
menuju node berikutnya dan mengirimkan yang kosong ke dalam jaringan,
sebaliknya meneruskan token yang kosong ke node berikutnya. Proses ini
akan kontinyu hingga sinyal mencapai tujuan. bersama dengan data ke
simpul berikutnya. Proses ini berlanjut sampai sinyal mencapai tujuan yang
dituju.
Keuntungannya, kesalahan kabel mudah dilokalisir sehingga mudah
melakukan perbaikan. Jaringan Ring mudah untuk diinstal. Kerugiaanya,
bila akan melakukan ekspansi jaringan dapat menyebabkan gangguan pada
jaringan. Jika salah satu dari kabel putus dapat menyebabkan ganggunan
pada seluruh kabel. Untuk mengatasi kegagalan pada topologi bus,
digunakan Self Healing Ring.

Self-Healing Ring
Self healing ring merupakan topologi Ring yang digunakan pada
jaringan komunikasi fiber optik dengan reliability menggunakan double
ring yang arah transmisinya berlawanan dengan yang digunakan sebagai
proteksi jika fiber putus. Dengan kata lain Topologi Ring menyediakan
media transmisi redudansi. Jika satu seksi dari ring putus, dua node yang
berdekatan dapat berputar disekitar dua fiber seperti diperlihatkan pada
Gambar 1.12.b

(a) (b)
Gambar 1.12 Topologi Ring (a) Tanpa Redudansi (b) Dengan redudansi

1.4.4 Topologi Hybrida


Topologi hibrida adalah integrasi dari dua atau lebih topologi yang
berbeda untuk membentuk topologi yang dihasilkan yang memiliki banyak
keuntungan (serta kerugian) dari semua topologi konstituen dasar daripada
memiliki karakteristik satu topologi tertentu. Kombinasi topologi ini
dilakukan sesuai dengan kebutuhan orgamisasi perkantoran. Misalnya, jika

19
di satu kantor departemen menggunakan topologi ring sementara
departemen lain menggunakan topologi bus. Untuk menghubungkan kedua
topologi digunakan topologi Hybrid. Jaringan Star-Ring dan Star-Bus
adalah contoh jaringan hybrid yang paling umum.

Star-Bus
Topologi Star-Bus mengkombinasikan star dan bus melalui bus
linear dalam jaringan besar. Dalam kasus seperti itu, bus linier menjadi back
bone yang menghubungkan beberapa jaringan star, seperti terlihat pada
gambar 1.13. a

Star-Ring
Topologi Star Ring adalah kombinasi dari topologi ring dan
topologi bintang dengan menggunakan perangkat Hub.Topologi Star-Ring
akan terhubung dengan pola bintang melalui hub utama, seperti terlihat
pada gambar 1.13.b

(a) (b)
Gambar 1.13. Topologi Hybrid, (a) Star Bus dan (b) Star Ring

Daftar Pustaka :

Ming Max, Liu Kang; 1996, Principles and Applications of Optical


Communication, Mc Graw Hill, United States of America
Ramaswami Rajiv, Sivarajan Kumar N; 1998; Optical Networks A Practical
Perspective; Morgan Kaufmann Publisher, United States of America
Cisco Systems,; 2008;Fiber Types in Gigabit Optical Communications,
Cisco Public Information
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Nomor 717 Tahun 2012,
Teknisi Instalasi Fiber Optik, Kementrian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia

20
Nair Lakshmi A, B Lakshmy G; 2015; Performance Analysis of Bus
Topology in Fiber Optic Communication; International Journal of
Computational Engineering Research (IJCER);
http://www.ijceronline.com/papers/Vol5_issue1/G051051055.pdf

21

Anda mungkin juga menyukai