Anda di halaman 1dari 5

MENGENAL FIBER OPTIC

Pengertian dari Fiber Optic


Fiber Optic atau serat optik adalah teknologi yang menggunakan serat kaca atau plastik
sangat halus sebagai media untuk mentransmisikan cahaya sebagai sinyal komunikasi. Serat
optik terdiri dari inti yang sangat tipis yang terbuat dari bahan transparan seperti kaca atau
plastik, yang dikelilingi oleh lapisan pelindung yang disebut cladding. Cahaya yang dikirim
melalui serat optik dipantulkan secara internal dalam inti serat, memungkinkan transmisi
sinyal dengan kecepatan tinggi dan jarak jauh.

Prinsip dasar dari serat optik adalah prinsip transmisi cahaya. Cahaya yang dimasukkan ke
dalam ujung serat optik akan mengalami pantulan total internal di dalam inti serat, sehingga
cahaya dapat bergerak sepanjang serat dengan sedikit atau tanpa kehilangan sinyal. Karena
sifat ini, serat optik mampu mentransmisikan data dengan kecepatan tinggi dan kapasitas
yang besar.

Penerapan serat optik dapat ditemukan dalam berbagai bidang, termasuk komunikasi
telekomunikasi, internet, penyiaran, industri energi, transportasi, dan banyak lagi.
Keunggulan serat optik meliputi kecepatan tinggi, kapasitas transmisi yang besar, keandalan
yang tinggi, keamanan data yang baik, serta tahan terhadap gangguan elektromagnetik.

Teknologi serat optik pertama kali dikembangkan pada tahun 1960-an. Pada tahun 1966,
Charles K. Kao dan George Hockham dari Standard Telecommunication Laboratories di
Inggris mengusulkan penggunaan serat optik sebagai media transmisi yang efisien untuk
komunikasi optik.

Namun, implementasi komersial pertama dari serat optik baru terjadi pada tahun 1970-an.
Pada tahun 1977, Corning Glass Works di Amerika Serikat berhasil mengembangkan serat
optik dengan rendemen yang lebih tinggi, yang memungkinkan transmisi sinyal cahaya jarak
jauh tanpa banyak kehilangan sinyal. Terobosan ini membuka jalan bagi pengembangan dan
penerapan serat optik dalam industri telekomunikasi.

Sejak itu, teknologi serat optik terus mengalami perkembangan dan peningkatan kinerja.
Pada tahun 1980-an dan 1990-an, serat optik mulai digunakan secara luas dalam jaringan
telekomunikasi, internet, dan berbagai industri lainnya. Teknologi serat optik terus
berkembang dengan inovasi seperti serat optik tunggal (single-mode) yang memungkinkan
transmisi jarak jauh dengan kecepatan tinggi, dan berbagai teknik pengujian dan
pengukuran serat optik yang lebih canggih.

Jadi, meskipun konsep serat optik muncul pada tahun 1960-an, implementasi komersial dan
perkembangan serat optik yang signifikan baru terjadi pada tahun 1970-an.
Bahan-bahan yang umumnya digunakan dalam pembuatan serat optik adalah sebagai
berikut:

1. Inti (Core): Inti serat optik terbuat dari bahan yang transparan seperti kaca atau plastik.
Bahan ini memiliki indeks refraksi yang lebih tinggi daripada lapisan cladding yang
mengelilinginya.

2. Cladding: Cladding adalah lapisan pelindung yang mengelilingi inti serat optik. Lapisan ini
terbuat dari bahan yang memiliki indeks refraksi yang lebih rendah daripada inti, sehingga
memungkinkan cahaya untuk dipantulkan kembali ke inti saat transmisi.

3. Buffer: Buffer adalah lapisan pelindung tambahan yang melindungi serat optik dari
kerusakan fisik. Buffer dapat terbuat dari bahan seperti PVC (Polyvinyl Chloride) atau LSZH
(Low Smoke Zero Halogen).

4. Jaket (Jacketing): Jaket adalah lapisan pelindung terluar yang melindungi seluruh serat
optik. Jaket dapat terbuat dari bahan seperti PVC, LSZH, atau bahan tahan api untuk
memberikan perlindungan tambahan terhadap lingkungan yang keras.

Selain bahan-bahan utama di atas, ada juga beberapa bahan tambahan yang digunakan
dalam pembuatan serat optik, seperti:

5. Epoxy: Epoxy digunakan sebagai bahan perekat dalam menyatukan ujung serat optik
dengan komponen konektor atau sumber cahaya.

6. Gel Silika: Gel silika digunakan dalam beberapa jenis serat optik untuk mengurangi efek
hamburan cahaya dan memperbaiki kinerja transmisi.

7. Bahan Penahan Tarikan (Strength Member): Bahan penahan tarikan digunakan dalam
konstruksi serat optik untuk memberikan kekuatan mekanik dan melindungi serat optik dari
kerusakan fisik akibat tarikan atau tekanan.

Bahan-bahan ini dipilih dan digunakan dengan hati-hati untuk memastikan kualitas dan
keandalan serat optik dalam mentransmisikan sinyal cahaya dengan efisiensi tinggi.

1. Sifat Kabel Fiber Optik:


- Transmisi cahaya: Kabel serat optik menggunakan prinsip dasar transmisi cahaya untuk
mentransfer data.
- Kecepatan tinggi: Kabel serat optik mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi
dibandingkan dengan kabel tembaga.
- Immunitas terhadap gangguan elektromagnetik: Kabel serat optik tidak terpengaruh oleh
gangguan elektromagnetik, sehingga dapat digunakan di lingkungan yang bising atau
dengan peralatan listrik yang kuat.
- Kekuatan mekanik: Kabel serat optik memiliki kekuatan mekanik yang baik untuk
melindungi serat optik di dalamnya dari kerusakan fisik.
- Tahan terhadap korosi: Kabel serat optik biasanya dibuat dari bahan yang tahan terhadap
korosi, sehingga dapat digunakan di lingkungan yang keras.

2. Spesifikasi Kabel Fiber Optik:


- Jumlah serat: Kabel serat optik dapat memiliki berbagai jumlah serat, mulai dari serat
tunggal hingga ribuan serat.
- Diameter serat: Diameter serat optik biasanya sangat kecil, sekitar 9 mikrometer,
sehingga diperlukan perlindungan yang baik dalam instalasi dan penanganan.
- Tipe serat: Ada beberapa jenis serat optik, seperti single-mode (untuk transmisi jarak
jauh) dan multi-mode (untuk transmisi jarak pendek).
- Pembungkus kabel: Kabel serat optik biasanya dilapisi dengan bahan pelindung, seperti
PVC atau LSZH (Low Smoke Zero Halogen), untuk melindungi serat optik dari kerusakan fisik
atau lingkungan yang keras.

3. Standarisasi Kabel Fiber Optik:


- Standar TIA/EIA: Telecommunications Industry Association/Electronic Industries Alliance
(TIA/EIA) mengeluarkan standar yang mengatur spesifikasi dan kinerja kabel serat optik.
- Standar ISO/IEC: International Organization for Standardization/International
Electrotechnical Commission (ISO/IEC) juga mengeluarkan standar terkait dengan kabel
serat optik, seperti standar untuk pengujian dan spesifikasi serat optik.
- Standar ANSI/TIA: American National Standards Institute/Telecommunications Industry
Association (ANSI/TIA) mengeluarkan standar yang berkaitan dengan instalasi dan
penggunaan kabel serat optik.

Jenis-jenis kabel serat optik:


1. Kabel Serat Optik Tunggal (Single-mode): Digunakan untuk mentransmisikan sinyal dalam
jarak jauh. Serat optik tunggal memiliki diameter serat yang lebih kecil, sehingga
memungkinkan transmisi jarak jauh dengan kecepatan tinggi.

2. Kabel Serat Optik Multi-mode: Digunakan untuk mentransmisikan sinyal dalam jarak
pendek hingga menengah. Serat optik multi-mode memiliki diameter serat yang lebih besar,
yang memungkinkan multiple sinyal untuk berjalan dalam serat yang sama.

3. Kabel Serat Optik Hybrid: Kabel ini terdiri dari kombinasi serat optik tunggal dan multi-
mode. Digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan transmisi jarak jauh dan pendek secara
bersamaan.

4. Kabel Terrestrial dan Kabel Submarine: Kabel serat optik terrestrial digunakan di darat,
sedangkan kabel submarine digunakan di bawah laut untuk menghubungkan benua dan
pulau-pulau.

Pengujian dan pengukuran kabel serat optik:


1. Pengukuran Daya Optik: Digunakan untuk mengukur daya cahaya yang dikirim atau
diterima oleh serat optik. Pengukuran ini penting untuk memastikan kualitas transmisi dan
deteksi masalah.

2. Pengukuran Panjang Serat Optik: Dilakukan untuk menentukan panjang serat optik yang
terpasang. Pengukuran ini membantu dalam perencanaan dan pemeliharaan jaringan.

3. Pengujian Serat Optik: Melibatkan pengujian kualitas serat optik seperti pengujian
kerugian serat (fiber loss testing), pengujian refleksi serat (fiber reflection testing), dan
pengujian daya hambur (fiber dispersion testing). Pengujian ini penting untuk memastikan
kualitas dan keandalan transmisi data.

Aplikasi dan manfaat penggunaan kabel serat optik dalam berbagai industri:
1. Telekomunikasi: Kabel serat optik digunakan dalam infrastruktur telekomunikasi untuk
mentransmisikan suara, data, dan video dengan kecepatan tinggi dan keandalan yang tinggi.

2. Internet: Kabel serat optik menjadi tulang punggung internet global, menghubungkan
server dan pusat data di seluruh dunia, memungkinkan transfer data yang cepat dan stabil.

3. Penyiaran dan Media: Kabel serat optik digunakan dalam studio produksi dan siaran
langsung untuk mentransfer sinyal audio dan video berkualitas tinggi.

4. Industri Energi: Kabel serat optik digunakan dalam sistem monitoring dan kontrol di
industri energi, seperti pembangkit listrik, pengeboran minyak, dan sektor energi
terbarukan.

5. Transportasi: Kabel serat optik digunakan dalam sistem komunikasi dan kontrol di
transportasi, seperti sistem kendali lalu lintas, sistem kereta api, dan pesawat terbang.

Manfaat penggunaan kabel serat optik meliputi kecepatan tinggi, kapasitas transmisi yang
besar, keandalan yang tinggi, keamanan data yang baik, dan tahan terhadap gangguan
elektromagnetik. Selain itu, kabel serat optik juga lebih ringan, lebih kecil, dan lebih hemat
energi dibandingkan dengan kabel tembaga.

Kekurangan dan Kelebihan dari kabel Fiber Optic


Kekurangan kabel fiber optic:
1. Biaya: Kabel serat optik umumnya lebih mahal daripada kabel tembaga dalam hal biaya
per meter. Ini dapat menjadi faktor pembatas dalam penggunaan kabel serat optik dalam
beberapa kasus.

2. Rentan terhadap kerusakan fisik: Meskipun serat optik dalam kabel serat optik memiliki
kekuatan yang tinggi, kabel itu sendiri dapat rentan terhadap kerusakan fisik jika tidak
diinstal atau ditangani dengan hati-hati. Patahnya serat optik dapat menyebabkan gangguan
dalam transmisi sinyal.
3. Perawatan dan perbaikan yang rumit: Jika ada kerusakan pada kabel serat optik,
perawatan dan perbaikannya bisa lebih rumit dan membutuhkan keahlian khusus. Hal ini
dapat menyebabkan waktu pemulihan yang lebih lama dibandingkan dengan kabel
tembaga.

Kelebihan kabel fiber optic:


1. Kecepatan tinggi: Kabel serat optik dapat mentransmisikan data dengan kecepatan yang
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kabel tembaga. Ini memungkinkan transfer data yang
cepat dan efisien.

2. Kapasitas transmisi yang besar: Kabel serat optik memiliki kapasitas yang lebih besar
untuk mentransmisikan data dibandingkan dengan kabel tembaga. Ini memungkinkan
pengiriman data yang lebih banyak dalam satu waktu.

3. Jarak transmisi yang lebih jauh: Kabel serat optik tunggal dapat mentransmisikan sinyal
dalam jarak yang jauh tanpa degradasi sinyal yang signifikan. Ini membuatnya cocok untuk
aplikasi jarak jauh seperti transmisi data antar kota atau benua.

4. Keamanan data yang baik: Kabel serat optik tidak menghasilkan radiasi elektromagnetik
dan sulit untuk diintervensi atau dipecahkan secara fisik. Ini memberikan tingkat keamanan
yang lebih tinggi dalam mentransmisikan data.

5. Tahan terhadap gangguan elektromagnetik: Kabel serat optik tidak terpengaruh oleh
gangguan elektromagnetik eksternal, sehingga memberikan keandalan yang tinggi dalam
transmisi data bahkan di lingkungan dengan banyak gangguan elektromagnetik.

6. Lebih ringan dan lebih kecil: Kabel serat optik lebih ringan dan lebih kecil dibandingkan
dengan kabel tembaga. Ini memudahkan instalasi dan mengurangi ruang yang dibutuhkan
untuk kabel.

7. Tahan terhadap korosi: Kabel serat optik biasanya terbuat dari bahan yang tahan
terhadap korosi, sehingga cocok untuk digunakan di lingkungan yang keras seperti di bawah
laut atau di industri kimia.

Meskipun kabel serat optik memiliki beberapa kekurangan, kelebihan-kelebihannya dalam


hal kecepatan, kapasitas, jarak transmisi, keamanan data, dan keandalan membuatnya
menjadi pilihan yang unggul dalam banyak aplikasi komunikasi modern.

Anda mungkin juga menyukai