Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL BOOK REPORT

(PENGENALAN SERAT OPTIK)

NAMA : Muara Hasiholan Simarangkir


NIM : 5192131002
JURUSAN : Pendidikan Teknik Elektro
MATA KULIAH : Ilmu Bahan Listrik

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2019
Kata Pengantar

Pertama-tama Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan
kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan tagihan pembelajaran Critical
Book Review yang berjudul Kepemimpinan dengan pembahasan pokok “An
Introductin to Fier Optics”.
Critical Book Review ini disusun dengan harapan dapat menambah
wawasan dan pengetahuan kita serta mampu memberi tanggapan serta kritikan
terhadap suatu pembahasan dengan sumber yang berbeda. Penulis menyadari
bahwa Critical Book Review yang disusun masih jauh dari kata kesempurnaan.
Masih ada terdapat kekurangan dalam menyusun dan menyampaikan materi yang
sesuai dengan judul topik. Karena itu Penulis sangat menantikan saran dan kritik
dari pembaca yang sifatnya membangun guna sempurna nya Critical Book
Review ini.
Akhir kata, Penulis berharap semoga Critical Book Review ini dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan bagi siapa saja yang memerlukannya
dimasa yang akan datang.

Medan, 5 Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................... i
Daftar isi............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 Rasionalisasi Pentingnya Citical Book Review............................................. 1
1.2 Tujuan Makalah............................................................................................. 1
1.3 Rumusan Makalah......................................................................................... 1
1.4 Identitas Buku................................................................................................ 2
BAB II RINGKASAN............................................................................................ 3
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................... 13
BAB IV PENUTUP............................................................................................... 14
Kesimpulan.......................................................................................................... 14
Saran................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Review


Critical Book Review adalah membandingkan satu buku dengan buku yang
lain dengan materi atau pembahasan yang sama. Hal ini bertujuan untuk menilai
dan mengkritik keebihan dan kelemahan antara dua buku dan menarik kesimpulan
sebagai hasil Critical Book Review. Kemudian setelah kita bisa menemukan
beberapa kekurangan tersebut maka dapat memperoleh suatu informasi yang
kompeten pada buku tersebut dengan cara menggabungkan beberapa informasi
dari buku pembandingnya.
Critical book Review melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari
informasi yang diberikan oleh setiap pembahasan dari buku pertama dan kedua
dan mampu mengulas isi buku pertama dan kedua.

B. Tujuan Penulisan Critical Book Review


1. Memenuhi tagihan tugas dalam mata kuliah Ilmu Bahan Listrik
2. Menambah wawasan serta ilmu pengetahuan
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mereview sebuah buku
4. Menguatkan daya pemahaman dan pemikiran mahasiswa untuk rajin
membaca buku

C. Manfaat
Dalam pembuatan Critical Book Review, kegiatan bermanfaat untum
menambah wawasan pada mahasiswa yang mengerjakan serta yang membaca
hasil CBR tersebut. Di samping itu, CBR juga mampua memberikan pengaruh
agar mahasiswa selalu rajin untuk selalu update mengenai informasi yang berbau
ilmu pengetahuan khususnya kepemimpinan.

D. Identitas Buku
1
Judul Buku : An introduction to Fiber Optic
Penulis : R. Aleen Shotwell
Penerbit : Asoke K
ISBN : 81-203-1477-8
Tahun Terbit : 2001
Tebal : 173 halaman
Bahasa : Inggris

BUKU PEMBANDING
Judul Buku : ILMU BAHAN LISTRIK
Penulis : Dr. Adi Sutopo, M.Pd, M.T.
Penerbit : UNIMED
ISBN : -
Tahun Terbit : 2016
Tebal : 108 Halaman
Bahasa : Indonesia

2
BAB II
RINGKASAN BUKU
1. Pengenalan Kabel Optik

A. SIFAT-SIFAT SERAT OPTIK


Serat optik adalah untaian glas yang solid (atau dalam beberapa kasus, plastik)
yang melakukan cahaya dengan cara yang sama seperti kawat tembaga yang
menghubungkan permukaan dalam serat listrik. Serat sangat tipis dan fleksibel
sehingga bisa disalurkan di sekitar tikungan dan melalui bukaan kecil. Komunikasi
adalah proses penyampaian informasi dari satu tempat ke antoher. Dalam komunikasi
elektornik, hal ini dilakukan dengan menolak informasi (signal0 ke beberapa dari
modulasi energi (pembawa).
B. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN OPTIK
propoerti kelebihan Aplikasi
Tidak Elektrik Semua
Imunitas elektromagnetik
tidak ada bahaya
sengatan listrik
Tidak memiliki emisi Komunikasi yang aman Semua
Elektromagnetik
Pembawa informasi yang Transmisi data yang besar Komunikasi jarak jauh
tinggi berkecepatan tinggi
Ringan dan ukurannya Meimiliki ruang yang kecil Bandara dan pelabuhan
kecil serta sistem bangunan
Dan sistem kota yang
ramai

Meskipun keuntungan serat optik melebihi kelemahannya dalam banyak kasus,


kerugiannya harus dipertimbangkan. Mungkin yang paling penting adalah serat optik
memerlukan seperangkat keterampilan baru untuk instalasi dan perawatan oleh
teknisi. Menggunakan serat optik juga berarti memperoleh beberapa peralatan khusus.
Kerugian ini berarti bahwa perusahaan yang secara aktif bekerja di bidang serat optik
harus berinvestasi dalam pengiriman dan pelatihan (atau mempekerjakan perusahaan
lain yang sudah memiliki).

C. SEJARAH SERAT OPTIK


Penggunaan cahaya sebagai pembawa informasi sebenarnya sudah banyak
digunakan sejak zaman dahulu, baru sekitar tahun 1930 -an para ilmuwan Jerman
mengawali eksperimen untuk mentransmisikan cahaya melalui bahan yang bernama
serat optik. Percobaan ini juga masih tergolong cukup primitif karena hasil yang
dicapai tidak bisa langsung dimanfaatkan, namun harus melalui perkembangan dan
penyempurnaan lebih lanjut lagi.

3
Bell, Chappe dan ilmuwan lainnya dilakukan oleh kurangnya sumber terang yang
dapat diandalkan dan kehutanan terhapat cahaya yagn melewati udara. Komunikasi
cahaya melelui serat optic diusulkan pada tahun 1966. dengan karakteristik dan
Karakteristik laboratorium telkomunikasi standar di Inggris. Pada tahun 1970, Robert
Maurer dalam pengerjeaan gelas kacanya memproduksi fiber pertama kali dengan
kerugian mencapai 20 dB/km.
D. MANUFAKTUR SERAT OPTIK
Manufaktur serat optik adalah industri mapan dan seperti kebanyakan manufaktur
modrn, ini adalah proses yang rumit. Langkah-langkahnya melibatkan manufaktur
modern, ini adalah proses yang cukup kompleks. Serat optik yang digunakan dalam
komunikasi adalah untai kaca padat (disebut inti) yang ditutupi lapisan kaca lain
(disebut kelongsong). bentuk awal adalah batang kaca yang berisi bahan serat dan
dibangun dengan cara yang sama seperti serat tapi dengan dimensi yang jauh lebih
besar. preform dapat di consturcted dengan menggunakan proses pengendapan uap
kimia yang dimodifikasi yang menggunakan tabung berongga dan aliran bahan panas
(dikenal sebagai tunas) yang melewati pusatnya

2. Fisika: Cahaya
A. OPTIK FISIKA
Cahaya merupakan bentuk radiasi elektromagnetik. Kedua felsad ini saling
mempengaruhi dan membiarkan cahaya menyebar. Penyederhanaan ini mengarah
pada persamaan gelombangn:
Y = A sin kx−ωt +σ
persamaan ini menggambarkan gelombang sinus yang serupa dengan
gelombang yang dipelajari pada arus elektronik arus bolak-balik, dan dapat digunakan
untuk menentukan sifat komersil dari gelombang
B. AMPLITUDO, FREKUENSI, ARUS DAN KECEPATAN
PROPERTI GELOMBANG SIMBOL SATUAN
Gelombang Λ Meter
Frekuensi v atau f Hertz
Amplitudo A atau E
Tahap σ Satuan radian
Kecepatan V m/s
C. QUANTUM OPTIK
Prinsip-prinsip pilihan kuantum didasarkan pada teori mekanika kuantum dan
struktur atom. Atom, yang biasa digambarkan sebagai blok bangunan materi, terdiri
dari sebuah struktur sentral yang disebut nukleus yang dikelilingi oleh elektron yang
mengorbit. Aspek penting dari orbit elektron adalah bahwa, walaupun elektron memiliki
beberapa orbital yang mungkin, benda ini terbatas pada orbital ini dan hanya itu saja.
Atom tidak bertahan dalam keadaan tereksitasi sejak lama. Setelah sekian lama, atom
kembali ke keadaan dasarnya dengan melepaskan energi yang telah diserapnya.

4
Energi yang dilepaskan ini berbentuk partikel atau paket yang disebut foton, yang
meremehkan atom dan energi yang terlibat, bisa menjadi semacam cahaya.
D. GEOMETRI OPTIK
Atom Gelombang Emisi Kecerahan
Merkuri 404,66 (violet) Lemah
546,07(hijau) Kuat
576,96(kuning) Kuat
Helium 447,15 (biru) Kuat
501,57(biru-hijau) Kuat
667,2 (merah) Sedang
Neon 632,8 (merah) Kuat
543(hijau) Lemah
E. PEMBIASAN DARI HUKUM GELOMBANG
Jika cahaya dari terial ke yang lain, ia mengubah aliran yang terjadi pada satu
putaran di maan ia bergerak. Pelambatan chaya dikenal sebagai re-jumlah dan arah
tikungan dapat terjadi. Pembiasan indeks adalah ukuran kecepatan cahaya yang akan
ditempuh melalui material tertentu. Cahaya ruang hampa adalah 3 x 10^8 m/s. Ketika
cahaya bergerak melalui bahan apapun (seperti kaca atau plastic), kecepatannya
kurang dari kecepatannya dalam ruang hampa.

3. Propagasi Cahaya
A. SINAR RAMBAT- MODEL GEOMETRI OPTIK
Satu mtehod untuk mempelajari propagasi cahaya yang tidak melibatkan
matematika kompleks dikenal dengan istilah ray tracing. Berdasarkan prinsip
pembiasan dan hukum Snell, ray tracing adalah metode untuk merencanakan jalur
yang diikuti oleh sinar cahaya melalui sistem optik. Untuk memahami ray tracing dalam
serat, ingatlah prinsip-prinsip hukum snell yang dibahas. Perjalanan ringan dan jumlah
refraksi bergantung pada sudut awal dan ideologi pembiasan untuk dua bahan seperti
yang dinyatakan dalam Persamaan:
n1 sin θ1=n 2 sin θ2
B. MODE FIBER- MODEL OPTIK FISIKA
Persamaan yang dibahas di bagian sebelumnya tampaknya menunjukkan bahwa
ada sejumlah sudut masukan posibble yang tidak terbatas yang akan menyebabkan
cahaya menyebar melalui serat. Namun, karena sifat gelombang cahaya, jumlah sudut
masukan yang memungkinkan cahaya menyebar melalui serat optik ditetapkan oleh
dimensi serat.
Serat optic juga rongga, cahaya merambat melalui gelombang serat. Oleh karena
itu batas gelombang berdiri dan juga ditetapkan dalam serat karena cahaya dalam
serat merambat pada sudut ke antarmuka kelongson inti, ukuran rongga diatur oleh
sudut ini. Untuk panjang gelombang cahaya tertentu, hanya sudut tertentu yang
akanmenghasilkan gelombang yang tampak.

5
C. SINAR MIRING-JALAN ALTERNATIF
Rentang cahaya yang dibahas pada cahaya yang melewati pusat serat setelah
setiap refleksi dari antarmuka keliling inti. Jenis cahaya ini dikenal sebagai sinar
meridional. Namun, beberapa cahaya menyebar melalui serat tanpa melewati pusat
inti. Chaya ini, yang dikenal sebagai sinar miring. Mengikuti jalur (atau spiral) melalui
serat. Sinar miring tidak mematuhi rumus matematika yang dikembangkan
berdasarkan sinar.
D. KARAKTERISTIK CAHAYA
Cahaya yang merambat melalui serat optic dapat dicirikan daam beberapa
parameter yang berbeda. Beberapa parameter ini, seperti panjang geombang dan
kecepatan namun ada banyak etode lain untuk mencari karakteristik cahaya. Caranya,
jumlah cahaya dan bentuk cahaya balok dapat digambarkan penting untuk dipelajari
pada serat optic. Jumlah cahaya power adalah ukuran jumlah energy elektromagnetik
yang disediakan oleh sumber cahaya dalam satu detk. Satuan dasarnya adalah waat
dan untuk sebagian besar aplikasi serat optic, rentang kekuatan dari microwatta
sampai miliwatt.

4. Jenis-jenis Kabel Optik dan Fungsinya


A. KERUGIAN ATENUASI PADA SERAT
Kehilangan cahaya dapat disebaabkan dua hal, yaitu karena cahaya melewati serat
pada penyebab absorp. Di saat yang sama, kotoran dan cahaya di serat menciptakan
hamburan beberapa cahaya. Kerugian juga terjadi bila ada variasi benjolan kecil di
permukaan inti. Variasi ini dikenal sebagai microbends. Serat pertama kali diluncurkan
ke dalam serat dan pada setiao nections sepanjang-panjang serat. Penyerapan
cahaya oleh serat sangat bergantung pada panjang gelombang cahaya yang
digunakan dan pada setiap kotoran pada serat itu sendiri. Jumlah cahaya yang diserap
umumnya berkurang dengan lipatan dalam panjang gelombang. Pada kira-kria 850
nm, penyerapan 1,5 sedangkan pada 1500 nm, kurang dari 0,5 dB/km. Namun, ada
tiga pita panjang gelombang dimana penyerapan meningkat drastic.
B. KERUGIAN DISPERSI
Ketika data dikirim bersamaandengan serat komunikasi, informasi umumnya
terkandung daalm pulsa dalam intensitas cahaya. Pulsa ini bisa menjadi terdistorsi
saat mereka melewati serat. Tiga mekanisme menyebabkan distorsi pada sinyal ini.
Kesenjangan modal terjadi pada serat yang memiliki lebih pada serat yang memiliki
lebi dari satu mode disperse hanya terjadi pada serat single mode, disperse modal
hasil karena berbagai mode pada inti serat berbeda panjangnya. Setiap jalur memiliki
panjang yang berbeda, sebagian cahaya mencapai ujug serat lebih cepat daripada
yang lain. Hasilnya adalah puls cahaya yang mengandung data yang ditransmisikan
memanjang atau diregangkan.
C. TIPE SERAT OPTIK
Tipe Serat Koreksi rugi
Step Index Multimode Jenis ringan
Grade index multimode Jenis Modal

6
Single Mode Jenis tunggal
D. PERTANYAAN INSTALANSI DAN PENANGAN SERTIFIKAT TIPE FIBER
Teknisi yang menangani serat optic dari berbagai jenis setiap hari akan mulai
melihat beberapa peraturan praktis yang melibatkan kation, penanganan, dan aplikasi.
Secara umum perbedaan antara sigle-mode dan multimode fiber adalah perbandingan
yang termudah.

5. Sumber Cahaya Kabel Optik


A. DIODA PEMANCAR CAHAYA
Dioda pemancar cahaya memiliki berbagai macam aplikasi sebagai sumber
cahaya. Pada serat optic, LED menawarkan harga rendah, kemudahan penggunaan,
dan teknoologi yang mapan. Ini hanyan mengkonsumsi sejumlah daya listrik minimal
dan tidak memerlukan perangkat khusus untuk dioperasikan. LED adalah anoda dan
katoda seperti diode manapun, didasarkan pada konstruksi lapisan semikonduktor,
yang terdiri dari pola atom regular yang terkunci bersama dalam sebuah kisi dalam
yang disatukan oleh ikatan kovalen, atau pembagian electron.
B. LASER SEMIKONDUKTOR
Kata laser memiliki akronim untuk amplifikasi cahaya oleh simulated emission of
radiation. Secara umum, laser berbeda dari sumber cahaya lainnya karena
menghasilkan cahaya yang sangat terarah, koeheren dan monokromatik (semua satu
panjang gelombang). Proses dimana laser menghasilkan cahaya unik ini berakar pada
mekanisme di balik produksi ringan.
Ketiak sebuah atom di bagian sebelumnya, elektronnya yang pernah ada,
banyak yang terlepas dari situasinya adalah istilah yang dilakukan sebuah atom
dimana electron mereka menyerap electron saat mereka menyerap energy. Elektron
akhirnya kembali ketika ini mengarah ke oripensnya, beberapa bentuk diserap energy
yang dilepaskan disewa oleh radiasi elektromagnetik. Proses yang digunakannya
kembali spontan saat melepaskan energinya sendiri kaena atom scenario lain yang
mungkin untuk energy adalah pada gambar 5.5
C. OPERASIONAL PARAMETER
LED dan lasser semikonduktor dicirikan sebagai sumber cahaya untuk serat optic
dengan parameter operasional tertentu yang menggambarkan karakteristik listrik dan
optic dari sumber serta kinerjana dalam hal modulasi. Area terakhiri ni mencakup
kemampuan sumber untuk mempresentasikan data dalam bentuk pulsa cahaya dan
paling berkaitan dengan kecepatan pulsa datpat diproduksi.

6. Detektor Optik
A. TEORI UMUM OPERASI
Detektor optic juga dikenal sebagai photodiode. Hail ini menunjukkan bahwa
konduktivitas detector dipengaruhi oleh jumlah cahaya yang diterima. Peningkatan
kejadian cahaya (P) pada detector menyebabkan penurunan konduktivitas. Detektor
berdasarkan sambungan p-n juga dapat menghasilkan voltase tanpa menggunakan
suplai bias eksternal. Dalam operasi fotovoltaik ini, cahaya-cahaya membebaskan
electron yang bergerak kea rah bahan tipe-n. Saya memberikannya dengan muatan

7
negative. Tidak adanya electron meninggalkan lubang dibelakang sehingga ada
muatan positif pada tipe-p terial. Potensi listrik antara muatan ini adalah tegangan
pada sambungan p-n. Potensi listrik antara muatan ini adalah tegangan pada
sambungan p-n. Arus akan mengalir jika diode dihubungkan melalui tahanan beban.
B. DESAIN DETEKTOR YANG UMUM
Sinyal yang dihasilkan oleh detector optic harus diperkuat dan diproses
sebelum dapat digunakan sebagai sinyal telepon/suara atau sinyal digital computer.
Amplifikasi sinyal biasanya diakomodasi secara elektronik, walaupun perangkat ada
untuk memperkuat sinyal optic sebelum terdeteksi atau sebagai metode untuk
memperpanjang jalur komunikasi. Amplifikasi elektronik menggabungkan rangkaian
penguat operasiona yang cukup umum seperti impedansi rendah atau penguat
transimpedansi. Meskipun dimungkinkan untuk mendapatkan sinyal menggunakan
detector dan resistor beban pada rangkaian, metode penguat operasional lebih disukai
karena operasinya lebih cepat.

7. Aplikasi Komunikasi dalam Serat Optik


A. TELEPON KOMUNIKASI
Untuk lebih memahami penggunaan erat optic dalam komunikasi telepon,
gambaran umum sistem telepon pada umumnya diperlukan. Saluran telepon dari
rumah atau bisnis anda adalah terkoneksi ke titik yang umum yang melayani
lingkungan sektiar atau bidan geografi yang seruoa dan disebut antarmuka area
pelayanan.
B. JARINGAN KOMPUTER
Konsep jaringan computer telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Local Area Network memungkinkan computer dan perangkat terkait saling terhubung
di area terbatas yang dikenal sebagai kampus. Interkoneksi computer ini
memungkinkan informasi dikirmkan dari computer ke computer dan memngukinkan
pengunaan sumber daya bersama seperti perangkat lunak, basis data, dan peripheral.
C. KABEL TELEVISI
Transmisi sinyal televise ke rumah menggunakan kabe tembaga sekarang menjadi
praktik standar di Amerika Serikat. Ke depan, kawat tembaga ini akan diganti dengan
serat optic. Serat akan memungkinkan penerimaan leih banyak lagi saluran TV serta
data telepon dan computer. Untuk memahami transmisi televise dengan serat,
beberapa konsep dasar perlu didefinisikan. Televisi kabel menggunakan pembagian
frekuensi multiplexing ke stasiun TV transversal. Sejak televise awalnya dikirim via
elektromagnetik.

8. Pengujian dan Pengukuran Serat Optik


Nama Uji Bidang/Lab Parameter yang di Bagian
uji
Analisis OTDR Bidang Panajgn. Junction 10.2.5
dan lokasi
Metode Cutback Bidang/lab Panjang 10.2.2

8
Penyisipan rugi- Bdiang/lab Panjang koneksi 10.2.3
rugi fiber
Kerugian akibat Lab Pengaruh 10.3.1
hamburan Rayleigh di
hamburan pada
serat
Kerugian akibat Lab Jumlah cahaya 10.3.1
penyerapan yang diserap
Dispersi Lab Ukuran core dan 10.3.2
cladding
Diameter core Lab NA dalam kabel 10.3.3
Indeks Pembiasan Lab 10.3.4
Angka Bukaan Lab 10.3.5

BUKU PEMBANDING

BUKU ILMU BAHAN LISTRIK [DIKTAT]


BAB 1 SIFAT BAHAN
A. Sifat Bahan
Pengetahuan tentang bahan listrik bagi orang yang berkecimpung dalam teknik
elektro (listrik) sangat penting, karena pemilihan bahan dalam penggunaan,
penyaluran dan pengamanan energi listrik akan efisiensi, efektifitas dan keamanan
sistem tenaga listrik. Pemilihan bahan-bahan listrik merupakan bagian yang sangat
penting dalam sistem tenaga listrik baik untuk listrik tegangan rendah (0 – 380 V),
tegangan menengah (3000 V – 33000 V), tegangan tinggi (33000 V – 150 KV) hingga
tegangan ekstra tinggi (>150 KV).
Rendahnya kualitas penyaluran daya listrik diakibatkan oleh kebocoran arus listrik.
Kebocoran arus listrik dapat terjadi karena terjadi tegangan tembus pada isolator
penghantar yang menyebabkan ada arus listrik yang mengalir pada bagian permukaan
luar komponen listrik mrnuju ke dalam tanah.
Hal yang penting dalam penyaluran energi listrik adalah perlindungan keamanan
manusia dan lingkungan dari bahaya kebakaran atau sengatan aliran listrik yang dapat
mengancam keselamatan jiwa manusia dan kerugian harta benda. Sifat bahan yang
ada di alam ini dalam bidang teknik tenaga listrik terbagi menjadi empat:
1. Konduktor 3. Semi konduktor
2. Isolator 4. Super konduktor
Sifat lainnya pada bahan listrik yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Sifat mekanis
2. Sifat fisis

9
3. Sifat kimia
B. Hubungan antara Arus, Tegangan dan Tahanan
Arus dapat mengalir apabila:
1. Terdapat partikel bermuatan listrik sebagai pembawa muatan
2. Terdapat tegangan listrik diantara ujung-ujung rangkaian
3. Adanya rangkaian tertutup

BAB 2 BAHAN PENGHANTAR LISTRIK


A. Pendahuluan
Bahan penghantar adalah bahan yang memiliki banyak elektron bebas
pada kulit terluar orbit. Bahan penghantar yang banyak digunakan dalam
sistem tenaga listrik terdiri dari bahan berbentuk padat atau cair. Kualitas
bahan penghantar dalam sistem tenaga listrik tergantung dari karakteristik
bahan yang meliputi tahanan jenis, koefisien suhu, koefisien muai panjang,
sifat terhadap reaksi kimia, daya mekanis dan lain sebagainya.
B. Hubungan Antara R, ρ, L dan A
Keterangan:
R = Besar hambatan
L = Panjang penghantar
A = Luas penampang
ρ = resistivitas suatu bahan

BAB III ISOLATOR


A. Pendahuluan
Isolator listrik adalah bahan yang tidak bisa melakukan perpindahan
muatan listrik. Sifat bahan isolator adalah valensi elektronnya terikat kuat
pada atom-atomnya. Isolator dalam sistem penyaluran tenaga listrik
berfungsi sebagai penopang kabel bermuatan listrik sehingga tidak ada
arus listrik yang mengalir ke bagian lain sehingga antar konduktor satu
dengan konduktor lainnya tidak terjadi hubungan pendek.
B. Sifat Bahan Penyekat
Pemakaian bahan penyekat perlu mempertimbangkan sifat
kelistrikannya, selain itu juga perlu mempertimbangkan sifat termal, sifat
mekanis, dan sifat kimia. Besarnya resistivitas berdasarkan hokum ohm
adalah:
1. Resistivitas bahan
Keterangan:
Ri = Resistivitas
V = Tegangan kerja
Ib = Arus bocor

2. Resistivitas volume

10
Keterangan:
ρy : resistivitas bahan
l : Panjang isolasi
s : Luas permukaan

C. Pembagian Kelas Bahan Penyekat


1. Kelas Y, suhu kerja maksimum 90 0 C
2. Kelas A, suhu kerja maksimum 1500 C
3. Kelas E, suhu kerja maksimum 1200 C
D. Bentuk Bahan Isolator
1. Bahan penyekat bentuk padat
2. Bahan penyekat bentuk cair
3. Bahan penyekat bentuk gas

BAB IV SEMIKONDUKTOR
A. Karakteristik Bahan Semikonduktor
1. Semikonduktor elemental terdiri atas unsur-unsur pada sistem periodic
golongan IV A seperti Silikon, Germanium dan Karbon.
2. Semikonduktor gabungan terdiri atas senyawa yang dibentuk dari
logam unsur periodik golongan II B dan III A (valensi 2 dan 3) dengan
non logam pada golongan V A dan VI A (valensi 5 dan 6) sehingga
membentuk ikatan yang stabil (valensi 8).
B. Jenis Semikonduktor
1. Semikonduktor Intrinsik
2. Semikonduktor Ekstrinsik

BAB V SUPERKONDUKTOR
A. Pendahuluan
Superkonduktor pertama kali ditemukan oleh seorang fisikawan
Belanda, Heike Kamerlingh Onnes dari Universitas Leiden pada tahun
1991.Superkonduktor adalah suatu material yang tidak memiliki hambatan
dibawah suatu nilai suhu tertentu.

B. Sifat Kelistrikan Superkonduktor


Bahan logam konduktor tersusun dari kisi-kisi dan basis serta electron
bebas, maka pada saat arus listrik melalui bahan yang menyebabkan
medan listrik maka electron akan mendapat percepatan. Medan listrik akan
menghamburkan elektron ke segala arah dan menumbuk atom-atom pada
kisi. Kecepatam hamburan elektron inilah yang menyebabkan adanya
hambatan listrik pada logam konduktor.

C. Sifat Kemagnetan Superkonduktor

11
Sifat lain dari superkonduktor yaituu bersifat diamagnetisme
sempurna. Jika senuah superkonduktor ditempatkan pada medan magnet,
maka tidak aka nada medan magnet dalam superkonduktor.
D. Suhu dan Medan Magnet Kritis
Suhu kritis adalah suhu yang membatasi antara sifat konduktor dan
superkonduktor. Jika suhu suatu bahan dinaikkan, maka getaran elektron
akan bertambah sehingga banyak phonons yang dipancarakan.
E. Tipe Superkonduktor
1. Superkonduktor tipe I
2. Superkonduktor tipe II

12
BAB III
PEMBAHASAN
A. Membandingkan
Pada buku yangberjudul Intoduction to fiber optics, materi yang disajikan
cukup sederhana dan menjelaskan isi semua materi dengan jelas disertai
dengan gambar yang membantu memudahkan pemahaman para pembaca.
Sedangkan pada buku yang berjudul Komunikasi Elektronika hanya berisi
materi yang dirangkum menjadi singkat dan disertai contoh pemahaman materi
tersebut. Pembahasan yang digunakan cukup efektif dan tidak boros dalam
penggunaaan kalimat.

B. Kelebihan dan Kelemahan


Pada buku yang berjudul an introduction to fiber optics memiliki kelebihan
kelengkapan materi dan detail sehingga materi-materi tersebut dapat memberi
beberapa ilmu pengetahuan yang lebih dalam mengenai hal tersebut.
Kekurangannya adalah pembahasannya cukup baku dikarenakan pemahaman
pembaca dulu berbeda dengan pemahaman pembaca sekarang. Buku
tersebut menjadi kesan buku baku yang masih belum jelas maksud dari setiap
kalimat yang ditulis.
Sedangkan pada buku yang berjudul Komunikasi Elktronika memiliki
kelebihan pembahasan yang bersifat rangkuman namun bisa diaplikasikan
dengan jelas dan luas sehingga para pembaca tidak sulit untuk memahami
suatu materi. Adapun kekurangannya adalah pembahasannya yang singkat
hanya berisi dasar-dasar yang merupakan pengertian, contoh ataupun jenis
hukum yang digunakan.

13
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca
atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat
digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.
Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED. Kabel ini
berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik
tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari
udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan
transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai
saluran komunikasi.
Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan
pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur
(bandwidth) yang besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data
menjadi lebih banyak dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel
konvensional. Dengan demikian serat optik sangat cocok digunakan terutama
dalam aplikasi sistem telekomunikasi. Pada prinsipnya serat optik memantulkan
dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya.
Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun
gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap
oleh serat optik.

SARAN
Semoga penulis dan pembaca dapat mengetahui dan memahami materi serat
optic ini. Jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini penulis mengharapkan
kritikan atau saran dari pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA
Shotwell. R. Allen. 2001. An Intrduction Fiber Optics.Asoke K: India
Idris Kamal. 1984. Komunikasi Elktronika.Erlangga: Jakarta

15

Anda mungkin juga menyukai