FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2019
Kata Pengantar
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................... i
Daftar isi............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 Rasionalisasi Pentingnya Citical Book Review............................................. 1
1.2 Tujuan Makalah............................................................................................. 1
1.3 Rumusan Makalah......................................................................................... 1
1.4 Identitas Buku................................................................................................ 2
BAB II RINGKASAN............................................................................................ 3
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................... 13
BAB IV PENUTUP............................................................................................... 14
Kesimpulan.......................................................................................................... 14
Saran................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
C. Manfaat
Dalam pembuatan Critical Book Review, kegiatan bermanfaat untum
menambah wawasan pada mahasiswa yang mengerjakan serta yang membaca
hasil CBR tersebut. Di samping itu, CBR juga mampua memberikan pengaruh
agar mahasiswa selalu rajin untuk selalu update mengenai informasi yang berbau
ilmu pengetahuan khususnya kepemimpinan.
D. Identitas Buku
1
Judul Buku : An introduction to Fiber Optic
Penulis : R. Aleen Shotwell
Penerbit : Asoke K
ISBN : 81-203-1477-8
Tahun Terbit : 2001
Tebal : 173 halaman
Bahasa : Inggris
BUKU PEMBANDING
Judul Buku : ILMU BAHAN LISTRIK
Penulis : Dr. Adi Sutopo, M.Pd, M.T.
Penerbit : UNIMED
ISBN : -
Tahun Terbit : 2016
Tebal : 108 Halaman
Bahasa : Indonesia
2
BAB II
RINGKASAN BUKU
1. Pengenalan Kabel Optik
3
Bell, Chappe dan ilmuwan lainnya dilakukan oleh kurangnya sumber terang yang
dapat diandalkan dan kehutanan terhapat cahaya yagn melewati udara. Komunikasi
cahaya melelui serat optic diusulkan pada tahun 1966. dengan karakteristik dan
Karakteristik laboratorium telkomunikasi standar di Inggris. Pada tahun 1970, Robert
Maurer dalam pengerjeaan gelas kacanya memproduksi fiber pertama kali dengan
kerugian mencapai 20 dB/km.
D. MANUFAKTUR SERAT OPTIK
Manufaktur serat optik adalah industri mapan dan seperti kebanyakan manufaktur
modrn, ini adalah proses yang rumit. Langkah-langkahnya melibatkan manufaktur
modern, ini adalah proses yang cukup kompleks. Serat optik yang digunakan dalam
komunikasi adalah untai kaca padat (disebut inti) yang ditutupi lapisan kaca lain
(disebut kelongsong). bentuk awal adalah batang kaca yang berisi bahan serat dan
dibangun dengan cara yang sama seperti serat tapi dengan dimensi yang jauh lebih
besar. preform dapat di consturcted dengan menggunakan proses pengendapan uap
kimia yang dimodifikasi yang menggunakan tabung berongga dan aliran bahan panas
(dikenal sebagai tunas) yang melewati pusatnya
2. Fisika: Cahaya
A. OPTIK FISIKA
Cahaya merupakan bentuk radiasi elektromagnetik. Kedua felsad ini saling
mempengaruhi dan membiarkan cahaya menyebar. Penyederhanaan ini mengarah
pada persamaan gelombangn:
Y = A sin kx−ωt +σ
persamaan ini menggambarkan gelombang sinus yang serupa dengan
gelombang yang dipelajari pada arus elektronik arus bolak-balik, dan dapat digunakan
untuk menentukan sifat komersil dari gelombang
B. AMPLITUDO, FREKUENSI, ARUS DAN KECEPATAN
PROPERTI GELOMBANG SIMBOL SATUAN
Gelombang Λ Meter
Frekuensi v atau f Hertz
Amplitudo A atau E
Tahap σ Satuan radian
Kecepatan V m/s
C. QUANTUM OPTIK
Prinsip-prinsip pilihan kuantum didasarkan pada teori mekanika kuantum dan
struktur atom. Atom, yang biasa digambarkan sebagai blok bangunan materi, terdiri
dari sebuah struktur sentral yang disebut nukleus yang dikelilingi oleh elektron yang
mengorbit. Aspek penting dari orbit elektron adalah bahwa, walaupun elektron memiliki
beberapa orbital yang mungkin, benda ini terbatas pada orbital ini dan hanya itu saja.
Atom tidak bertahan dalam keadaan tereksitasi sejak lama. Setelah sekian lama, atom
kembali ke keadaan dasarnya dengan melepaskan energi yang telah diserapnya.
4
Energi yang dilepaskan ini berbentuk partikel atau paket yang disebut foton, yang
meremehkan atom dan energi yang terlibat, bisa menjadi semacam cahaya.
D. GEOMETRI OPTIK
Atom Gelombang Emisi Kecerahan
Merkuri 404,66 (violet) Lemah
546,07(hijau) Kuat
576,96(kuning) Kuat
Helium 447,15 (biru) Kuat
501,57(biru-hijau) Kuat
667,2 (merah) Sedang
Neon 632,8 (merah) Kuat
543(hijau) Lemah
E. PEMBIASAN DARI HUKUM GELOMBANG
Jika cahaya dari terial ke yang lain, ia mengubah aliran yang terjadi pada satu
putaran di maan ia bergerak. Pelambatan chaya dikenal sebagai re-jumlah dan arah
tikungan dapat terjadi. Pembiasan indeks adalah ukuran kecepatan cahaya yang akan
ditempuh melalui material tertentu. Cahaya ruang hampa adalah 3 x 10^8 m/s. Ketika
cahaya bergerak melalui bahan apapun (seperti kaca atau plastic), kecepatannya
kurang dari kecepatannya dalam ruang hampa.
3. Propagasi Cahaya
A. SINAR RAMBAT- MODEL GEOMETRI OPTIK
Satu mtehod untuk mempelajari propagasi cahaya yang tidak melibatkan
matematika kompleks dikenal dengan istilah ray tracing. Berdasarkan prinsip
pembiasan dan hukum Snell, ray tracing adalah metode untuk merencanakan jalur
yang diikuti oleh sinar cahaya melalui sistem optik. Untuk memahami ray tracing dalam
serat, ingatlah prinsip-prinsip hukum snell yang dibahas. Perjalanan ringan dan jumlah
refraksi bergantung pada sudut awal dan ideologi pembiasan untuk dua bahan seperti
yang dinyatakan dalam Persamaan:
n1 sin θ1=n 2 sin θ2
B. MODE FIBER- MODEL OPTIK FISIKA
Persamaan yang dibahas di bagian sebelumnya tampaknya menunjukkan bahwa
ada sejumlah sudut masukan posibble yang tidak terbatas yang akan menyebabkan
cahaya menyebar melalui serat. Namun, karena sifat gelombang cahaya, jumlah sudut
masukan yang memungkinkan cahaya menyebar melalui serat optik ditetapkan oleh
dimensi serat.
Serat optic juga rongga, cahaya merambat melalui gelombang serat. Oleh karena
itu batas gelombang berdiri dan juga ditetapkan dalam serat karena cahaya dalam
serat merambat pada sudut ke antarmuka kelongson inti, ukuran rongga diatur oleh
sudut ini. Untuk panjang gelombang cahaya tertentu, hanya sudut tertentu yang
akanmenghasilkan gelombang yang tampak.
5
C. SINAR MIRING-JALAN ALTERNATIF
Rentang cahaya yang dibahas pada cahaya yang melewati pusat serat setelah
setiap refleksi dari antarmuka keliling inti. Jenis cahaya ini dikenal sebagai sinar
meridional. Namun, beberapa cahaya menyebar melalui serat tanpa melewati pusat
inti. Chaya ini, yang dikenal sebagai sinar miring. Mengikuti jalur (atau spiral) melalui
serat. Sinar miring tidak mematuhi rumus matematika yang dikembangkan
berdasarkan sinar.
D. KARAKTERISTIK CAHAYA
Cahaya yang merambat melalui serat optic dapat dicirikan daam beberapa
parameter yang berbeda. Beberapa parameter ini, seperti panjang geombang dan
kecepatan namun ada banyak etode lain untuk mencari karakteristik cahaya. Caranya,
jumlah cahaya dan bentuk cahaya balok dapat digambarkan penting untuk dipelajari
pada serat optic. Jumlah cahaya power adalah ukuran jumlah energy elektromagnetik
yang disediakan oleh sumber cahaya dalam satu detk. Satuan dasarnya adalah waat
dan untuk sebagian besar aplikasi serat optic, rentang kekuatan dari microwatta
sampai miliwatt.
6
Single Mode Jenis tunggal
D. PERTANYAAN INSTALANSI DAN PENANGAN SERTIFIKAT TIPE FIBER
Teknisi yang menangani serat optic dari berbagai jenis setiap hari akan mulai
melihat beberapa peraturan praktis yang melibatkan kation, penanganan, dan aplikasi.
Secara umum perbedaan antara sigle-mode dan multimode fiber adalah perbandingan
yang termudah.
6. Detektor Optik
A. TEORI UMUM OPERASI
Detektor optic juga dikenal sebagai photodiode. Hail ini menunjukkan bahwa
konduktivitas detector dipengaruhi oleh jumlah cahaya yang diterima. Peningkatan
kejadian cahaya (P) pada detector menyebabkan penurunan konduktivitas. Detektor
berdasarkan sambungan p-n juga dapat menghasilkan voltase tanpa menggunakan
suplai bias eksternal. Dalam operasi fotovoltaik ini, cahaya-cahaya membebaskan
electron yang bergerak kea rah bahan tipe-n. Saya memberikannya dengan muatan
7
negative. Tidak adanya electron meninggalkan lubang dibelakang sehingga ada
muatan positif pada tipe-p terial. Potensi listrik antara muatan ini adalah tegangan
pada sambungan p-n. Potensi listrik antara muatan ini adalah tegangan pada
sambungan p-n. Arus akan mengalir jika diode dihubungkan melalui tahanan beban.
B. DESAIN DETEKTOR YANG UMUM
Sinyal yang dihasilkan oleh detector optic harus diperkuat dan diproses
sebelum dapat digunakan sebagai sinyal telepon/suara atau sinyal digital computer.
Amplifikasi sinyal biasanya diakomodasi secara elektronik, walaupun perangkat ada
untuk memperkuat sinyal optic sebelum terdeteksi atau sebagai metode untuk
memperpanjang jalur komunikasi. Amplifikasi elektronik menggabungkan rangkaian
penguat operasiona yang cukup umum seperti impedansi rendah atau penguat
transimpedansi. Meskipun dimungkinkan untuk mendapatkan sinyal menggunakan
detector dan resistor beban pada rangkaian, metode penguat operasional lebih disukai
karena operasinya lebih cepat.
8
Penyisipan rugi- Bdiang/lab Panjang koneksi 10.2.3
rugi fiber
Kerugian akibat Lab Pengaruh 10.3.1
hamburan Rayleigh di
hamburan pada
serat
Kerugian akibat Lab Jumlah cahaya 10.3.1
penyerapan yang diserap
Dispersi Lab Ukuran core dan 10.3.2
cladding
Diameter core Lab NA dalam kabel 10.3.3
Indeks Pembiasan Lab 10.3.4
Angka Bukaan Lab 10.3.5
BUKU PEMBANDING
9
3. Sifat kimia
B. Hubungan antara Arus, Tegangan dan Tahanan
Arus dapat mengalir apabila:
1. Terdapat partikel bermuatan listrik sebagai pembawa muatan
2. Terdapat tegangan listrik diantara ujung-ujung rangkaian
3. Adanya rangkaian tertutup
2. Resistivitas volume
10
Keterangan:
ρy : resistivitas bahan
l : Panjang isolasi
s : Luas permukaan
BAB IV SEMIKONDUKTOR
A. Karakteristik Bahan Semikonduktor
1. Semikonduktor elemental terdiri atas unsur-unsur pada sistem periodic
golongan IV A seperti Silikon, Germanium dan Karbon.
2. Semikonduktor gabungan terdiri atas senyawa yang dibentuk dari
logam unsur periodik golongan II B dan III A (valensi 2 dan 3) dengan
non logam pada golongan V A dan VI A (valensi 5 dan 6) sehingga
membentuk ikatan yang stabil (valensi 8).
B. Jenis Semikonduktor
1. Semikonduktor Intrinsik
2. Semikonduktor Ekstrinsik
BAB V SUPERKONDUKTOR
A. Pendahuluan
Superkonduktor pertama kali ditemukan oleh seorang fisikawan
Belanda, Heike Kamerlingh Onnes dari Universitas Leiden pada tahun
1991.Superkonduktor adalah suatu material yang tidak memiliki hambatan
dibawah suatu nilai suhu tertentu.
11
Sifat lain dari superkonduktor yaituu bersifat diamagnetisme
sempurna. Jika senuah superkonduktor ditempatkan pada medan magnet,
maka tidak aka nada medan magnet dalam superkonduktor.
D. Suhu dan Medan Magnet Kritis
Suhu kritis adalah suhu yang membatasi antara sifat konduktor dan
superkonduktor. Jika suhu suatu bahan dinaikkan, maka getaran elektron
akan bertambah sehingga banyak phonons yang dipancarakan.
E. Tipe Superkonduktor
1. Superkonduktor tipe I
2. Superkonduktor tipe II
12
BAB III
PEMBAHASAN
A. Membandingkan
Pada buku yangberjudul Intoduction to fiber optics, materi yang disajikan
cukup sederhana dan menjelaskan isi semua materi dengan jelas disertai
dengan gambar yang membantu memudahkan pemahaman para pembaca.
Sedangkan pada buku yang berjudul Komunikasi Elektronika hanya berisi
materi yang dirangkum menjadi singkat dan disertai contoh pemahaman materi
tersebut. Pembahasan yang digunakan cukup efektif dan tidak boros dalam
penggunaaan kalimat.
13
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca
atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat
digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.
Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED. Kabel ini
berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik
tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari
udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan
transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai
saluran komunikasi.
Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan
pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur
(bandwidth) yang besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data
menjadi lebih banyak dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel
konvensional. Dengan demikian serat optik sangat cocok digunakan terutama
dalam aplikasi sistem telekomunikasi. Pada prinsipnya serat optik memantulkan
dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya.
Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun
gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap
oleh serat optik.
SARAN
Semoga penulis dan pembaca dapat mengetahui dan memahami materi serat
optic ini. Jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini penulis mengharapkan
kritikan atau saran dari pembaca.
14
DAFTAR PUSTAKA
Shotwell. R. Allen. 2001. An Intrduction Fiber Optics.Asoke K: India
Idris Kamal. 1984. Komunikasi Elktronika.Erlangga: Jakarta
15