Karakteristik dari kabel fiber optik tergantung pada komposisi material yang sangat spesifik, bentuk fisik dan ukuran.
Komposisi bahan glass dari fiber, diameter dari fiber, dan cara cahaya masuk kedalam fiber dengan indek bias tertentu, secara
langsung akan mempengaruhi performansi dari fiber. Ketidaksempurnaan dan konsentrisitas mempengaruhi rugi-rugi atau losses
pada fiber, contohnya seperti lekukan (bending) yang kecil pada fiber. Losses dari fiber akan mereduksi daya dari cahaya,
sehingga mereduksi bandwidth sistem, kecepatan transmisi, efisiensi, dan kapasitas sistem secara keseluruhan. Bab IV ini akan
menjelaskan karakteristik dari fiber optik dan rugi-rugi atau losses dari fiber optik yang mempengaruhi karakteristik fiber optik.
Dengan mempelajari rugi-rugi tersebut, kompetensi yang diinginkan mahasiswa mampu memahami dan menghitung pengaruh
rugi-rugi pada fiber optic (c2)(c3)
4.1
Dimana
Pin : daya input pada fiber dalam satuan Watt
Pout : daya yang tersedia pada pada bagian output fiber dalam satuan Watt
Secara umum kabel jenis Multimode cenderung mempunyai atenuasi atau loss lebih besar dari pada tipe single mode.
Loss diatas merupakan angka tanpa satuan. Bila ingin dinyatakan dalam satuan, digunakn satuan decibel dengan menggunakan
persamaan 4.2.
4.2
1. Fiber dengan panjang 100-m dengan daya input Pin= 10 µW dan daya out put Pout = 9 µW. Hitung loss dalam dB/km.
Jawab :
2. Kabel single mode dengan Loss cable L C = 0.25dB/km. hitung daya optikal kabel pada jarak 100km dari sumber yang
mempunyai daya 0.1 mW.
Jawab
Daya input 0.1 mW= -10 dBm.
LC = 0.25dB/km, panjang kabel 100 km, maka LC = 0.25dB/km x 100km = 25dB
Meskipun Fiber optik dikatakan mempunyai losses sangat kecil, pada akhirnya losses dan distorsi akan membatasi jarak
lintasan fiber optik. Fiber optik yang pertama ditemukan mempunyai loss sebesar 20 dB/km. Seiring dengan perkembangan
teknologi losses-nya mengecil hingga 0,2 dB/km. Untuk meminimalkan atenuasi ini, panjang gelombang cahaya pada transmisi
fiber dipindahkan dari 850 nm menjadi 1300 dan 1550 nm. Ada empat sumber utama yang menyebabkan attenuasi pada fiber
optik, yaitu losses karena penyerapan (absorbtion) material, scattering, bending dan akibat penyambungan (splicing) serta
pengkopelan.
penting dari losses penyebaran seperti ditunjukan pada gambar 4.1. Besarnya losses sebanding dengan 1 yaitu
4
1
n CR [dB/km] (4.4.)
4
dimana
n koefisien penyebaran Rayleigh [dB/km].[um]
Range dimulai 0.8-1[dB/km][ um] dan merupakan fungsi dari perbedaan indek bias dari core dan cladding, diameter core dan tipe
dari material yang ditambahkan atau doped. Secara umum perbedaan indek bias yang terlalu besar membuat loss scattering
Rayleigh makin besar.
Dispersi kromatik adalah penyebaran pulsa cahaya saat mengalir didalam fiber. Cahaya memiliki sifat ganda dari
gelombang elektromagnetik serta perspektif kuantum. Sehingga memungkinkan untuk mengukurnya sebagai gelombang dan juga
partikel kuantum. Selama propagasi cahaya, semua komponen spektrumnya menyebar dengan tepat. Komponen-komponen
spektral ini bergerak pada kecepatan grup yang berbeda yang mengarah ke dispersi yang disebut dispersi kecepatan grup (Group
Velocity Dispersi GVD). Dispersi yang dihasilkan dari GVD disebut dispersi kromatik karena ketergantungan panjang
gelombangnya. Efek dari dispersi kromatik adalah penyebaran pulsa.
Ketika pulsa menyebar, atau meluas, pulsa-pulsa cenderung tumpang tindih sehingga tidak lagi dapat dibedakan oleh
penerima sebagai 0 dan 1. Pulsa-pulsa cahaya yang diluncurkan berdekatan (laju data tinggi) menyebabkan penyebaran terlalu
banyak (dispersi tinggi) menghasilkan kesalahan/ error dan hilangnya informasi. Dispersi kromatik terjadi sebagai akibat dari
rentang panjang gelombang yang ada dalam sumber cahaya. Cahaya dari laser dan LED terdiri dari berbagai panjang gelombang,
yang masing-masing berjalan pada kecepatan yang sedikit berbeda. Pada jarak tertentu, berbagai kecepatan gelombang
menyebabkan pulsa cahaya menyebar dalam satuan waktu.
Ini sangat penting dalam aplikasi mode tunggal. Modal dispersi signifikan dalam aplikasi multimode, di mana berbagai
mode cahaya yang merambat dalam serat tiba di penerima pada waktu yang berbeda, dan menyebabkan efek penyebaran. Dispersi
kromatik umum pada semua tingkat bit. Dispersi kromatik dapat dikompensasi atau dimitigasi melalui penggunaan dispersi-
pergeseran serat (DSF). DSF adalah serat yang didoping dengan impuriti yang memiliki karakteristik dispersi negatif. Dispersi
kromatik diukur dalam ps / nm-km. Margin daya 1-dB biasanya disediakan untuk memperhitungkan efek dispersi kromatik.
4.2. Dispersi
Istilah dispersi digunakan untuk menggambarkan efek pelebaran sinyal pada fiber. Gambar 4.2. memperlihatkan pulsa
yang terjadi pada bagian output fiber lebih lebar dibandingkan dengan pulsa input. Sebagai sinyal, pulsa dari cahaya berjalan
sepanjang fiber akan menjai melebar karena berbagai phenomena propagasi. Dispersi dapat didefinisikan sebagai lebar pulsa
cahaya keluaran dengan idealisnya pulsa input menedekati lebar nol. Dengan kata lain jika lebar pulsa input mendekati nol, lebar
pulsa pada bagian output secara total adalah hasil dari dispersi. Jika pulsa input mempunyai lebar t p1 dan pulsa keluaran tp2 dimana
tpa>tp1. dispersi dapat didefinisikan
(4.4)
Dispersi dinyatakan dalam satuan waktu, biasanya nanosecond atau picosecond
53
Gambar 4.2 . Dispersi pada fiber optik
Total dispersi dari fiber tergantung pada panjang. Fiber yang panjang menyebabkan pulsa makin melebar sehingga
dispersinya akan membesar. Dari spesifikasi pabrik memberikan disperse dalam satuan panjang, nanosecond per kilometer
(ns/km) atau ps/km. Total dispersi dari fiber tergantung pada panjang yang dituliskan dengan persamaan 4.5.
t Lx dispersi / km (4.5)
Dimana
Δt dispersi fiber,
L panjang fiber dalam km.
Dispersi/km diberikan dari pabrik.
Rugi-rugi Dispersi dibagi dalam dua bagian yaitu intermodal dan intramodal. Khusus untuk fiber single mode tidak
terjadi dispersi intermodal karena hanya satu mode yang berpropagasi didalam fiber.
(4.6)
Dimana :
L : panjang dari fiber
n1 : indek bias dari core
C/n1 : kecepatan cahaya didalam fiber
n2 : indek bias dari cladding
Untuk cahaya yang berjalan dengan sudut ϴc, delay akan maksimal dan dinyatakan dengan
(4.7)
Anggap pulsa yang dikirim mempunyai line width nol, maka lebar pulsa dibagian output merupakan perbedaan antara
delay terendah tdo dan delay tertinggi tdc, yang merupakan waktu selama energy pulsa tiba pada bagian output. Besar Δt adalah
(4.8)
Perbedaan indek bias core dengan cladding adalah , maka besar Δt menjadi
(4.9)
(4.10)
Δt/L pelebaran persatuan panjang
Disperse pada panjang fiber 1 km adalah
54
Contoh :
Sederetan pulse cahaya ditransmit melalui fiber dengan panjang 400m, dengan indek bias core n 1= 1.4 dan indek bias cladding
n2= 1.36. Gambarkan pulsa output untuk (1) kecepatan pulsa 10x10 6 pulsa/detik (10 MBps) dan (2) kecepatan pulsa 20MBps.
Hitng juga dispersi per kilometer.untuk semua kasus anggap lebar pulsa mendekati nol
Jawab :
∆= (1.42-1.362)/(2x142) = 0.02816
Untuk panjang kabel 400 m, ∆t menjadi
∆t= [(400mx 1.4)/(3x108m/dtk)]x0.0216 =52.6 ns
Kecepatan pulsa 10MBps, maka waktu pulsa t= 1/f= 1/(107) = 100 ns (gambar 4.3. bagian atas)
Kecepatan pulsa 20MBps, maka waktu pulsa t= 1/f= 1/(2. 107) = 50 ns (gambar 4.3. bagian bawah)
Contoh
Dengan data n1=1.41 dan n2=1,4 ; diameter core 50 μm hitung jumlah mode yang dapat berpropagasi dalam GIMM.
Misalkan panjang fiber 1 km, hitung disperse yang terjadi
Jawab
Jumlah mode
55
Aliran data tanpa dispersi chromatics Aliran data dengan dispersi chromatics
Gambar. 4.4. Efek dari dispersi kromatik: pelebaran pulsa dan penutupan mata
Misalkan dari panjang gelombang 820 nm ke 850 nm, maka Line width nya 30 nm, bagian 820 nm merupakan energi
pulsa terendah dibandingkan 850 nm. Untuk sumber cahaya dengan panjang gelombang 1300 nm situasinya dibalik, panjang
gelombang 1320 merupakan bagian tercepat dibandingkan panjang gelombang 1350 nm sehingga menghasilkan pelebaran pulse.
Untuk Δλ yang kecil dekat dengan 1300 nm, panjang gelombang yang short maupun longer berjalan dengan kecepatan yang sama.
Hal ini akan meminimalkan dispersi intramodal pada λ=1300 nm
Dispersi kromatik disebabkan oleh perbedaan delay antara kecepatan kelompok panjang gelombang yang berbeda yang
menyusun spektrum sumber. Grup delay merupakan waktu yang dibutuhkan untuk pulsa cahaya berjalan sepanjang fiber. Grup
delay merupaka fungsi dari panjang gelombang yang ditandakan dengan (λ) dengan satuan ps/km.
Koefisein disperse kromarik merupakan perubahan dari grup delay pulsa cahaya per unit panjang fiber yang disebabkan
perubahan panjang gelombang, dengan koefisien disperse kromatik dalam satuan ps/nm.km. Total dispersi
kromatis D dengan kontribusi dari dispersi material DM dan dispersi waveguide DW dari serat optik single mode 1300 nm
dapat dilihat pada gambar 4.5.
Gambar 4.5 .Dispersi kromatik total pada serat optik single mode 1300 nm
56