Disusun Oleh :
Kelompok II
1. Nuraeni (H021191002)
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
I.2 Rumusan Masalah............................................................................................... 2
I.3 Tujuan................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Rangkaian Sekuensial..................................................................................................3
II.2 S-R Flip-Flop...............................................................................................................4
II.3 Gated S-R Flip-Flop.....................................................................................................8
II. 4 Gated D Flip-Flop........................................................................................................9
II. 5 D Latch : 7475 IC........................................................................................................10
II. 9 D FLIP-FLOP : 7475 IC..............................................................................................12
II. 7 Jk Flip-Flop..................................................................................................................15
II. 8 Master Slave JK Flip-flop............................................................................................16
II. 9 Edge-Triggered JK Flip-flop........................................................................................20
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Rangkaian Sekuensial
Asinkron untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Elektronika digital. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut berpartisipasi dalam penyusunan
makalah ini, sehingga makalah ini dapat tersusun dengan baik.
Namun, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga kami
dapat menyusun makalah yang lebih baik di masa depan. Penulisyakin makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
I.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud rangkaian sekuensial?
2. Apa yang dimaksud R-S Flip-Flop?
3. Apa yang dimaksud Gated R-S Flip-Flop?
4. Apa yang dimaksud Gated D Flip-Flop?
5. Apa yang dimaksud Jk Flip-Flop?
6. Apa yang dimaksud Master Slave JK Flip-flop?
7. Bagaimanakah Edge-Triggered JK Flip-flop?
I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui rangkaian rangkaian sekuensial
2. Untuk mengetahui R-S Flip-Flop
3. Untuk mengetahui Gated R-S Flip-Flop
4. Untuk mengetahui Gated D Flip-Flop
5. Untuk mengetahui Jk Flip-Flop
6. Untuk mengetahui Master Slave JK Flip-flop
7. Untuk mengetahui Edge-Triggered JK Flip-flop
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
II.1 Rangkaian Sekuensial
Rangkaian sekuensial adalah rangkaian yang outputnya tidak hanya tergantung
pada kombinasi inputnya tetapi juga tergantung pada output sebelumnya.
Rangkaian sekuensial digunakan untuk menyusun sebuah memori, rangkaian
penyimpan, rangkaian penunda, rangkaian pencacah (counter), dan komponen
penyimpan. Sebuah sistem digital pada umumnya merupakan gabungan antara
rangkaian kombinasional, dan rangkaian sekuensial.keluaran rangkaian sekuensial
tergantung pada input sekarang dan input sebelumnya. Hal ini menunjukkan
bahwa, suatu rangkaian sekuensial memiliki penyimpan (memory) atau
kemampuan untuk menyimpan informasi input sebelumnya.
Secara umum, rangkaian logika sekuensial terbagi menjadi dua tipe dasar:
1. Rangkaian Logika Sekuensial Asinkron
3
Rangkaian sekuensial asinkron adalah suatu rangkaian sekuensial dimana
perubahan state perubahan state yang terjadi di dalamnya dipengaruhi adanya
perubahan input. Dan elemen memorinya adalah elemen tunda waktu (time
delay) dari sistem tertutup.
2. Rangkaian Logika Sekuensial Sinkron
Rangakaian sekuensial sinkron adalah suatu rangkaian sekuensial dimana
perubahan state yang terjadi di dalamnya terjadi karena pengaruh dari
perubahan clock. Dan elemen memori yang digunakan di dalamnya adalah
flip-flop.
II. 2 Rangkaian Sekuensial Asinkron
Dasar-dasar dari ciri rangkaian sekuensial asynchronous. Yang pertama,
bagaimana menganalisa kombinasi logika dengan umpan balik Dengan
menggambar tabel arus. Tabel arus menunjukkan kita bagian yang stabil, yang
bersifat sementara, dan yang berosilory. Kemudian bagaimana cara mensintesis
sebuah rangkaian asynchronous dari spesifikasi dengan pertama menulis tabel
arus dan kemudian mengurangi tabel arus ke persamaan logika. Bagian tersebut
cukup penting untuk rangkaian sekuensial asynchronous karena menentukan
kapan potensi race dapat terjadi. Beberapa race (pacuan) dapat dihilangkan
dengan cara memperkenalkan keadaan sementara.
Keluaran dari rangkaian logika ini hanya bergantung pada pulsa masukan dan urutan
data masukan sebelumnya, Rangkaian ini tidak memiliki jam dan tidak memerlukan
sinkronisasi, sehingga rangkaian tidak bergantung pada jam, yang membuatnya lebih
cepat daripada rangkaian logika sekuensial sinkron karena output dapat berubah
mengenai perubahan input dengan waktu minimum yang diperlukan dapat terpengaruh
terlepas dari waktu. Satu-satunya halangan untuk kecepatan sirkuit ini adalah
penundaan propagasi elemen sirkuit. Ini mengkonsumsi lebih sedikit daya, interferensi
elektromagnetik rendah.
Asynchronous Sequential Circuit
Tidak menggunakan pulsa clock. Perubahan keadaan internal terjadi ketika
ada perubahan dalam variabel input.
Elemen memori mereka baik unclocked flip-flop atau elemen penundaan
waktu.
4
Mereka sering menyerupai sirkuit combinational dengan pengaruh arus
balik.
Sintesis mereka jauh lebih sulit daripada sintesis sekuensial sinkron clock
sirkuit.
Mereka digunakan ketika kecepatan operasi penting.
Komunikasi dua unit, dengan unit masing-masing memiliki clock
independen sendiri, harus dilakukan dengan sirkuit asynchronous. Struktur umum
dari asynchronous rangkaian sekuensial adalah sebagai berikut:
5
Analisis rangkaian sekuensial asinkron berjalan dalam cara yang sama
dengan clock rangkaian sekuensial sinkron. Dari logika diagram, ekspresi
Boolean ditulis dan kemudian ditransfer ke dalam bentuk tabel.
1.1. Tabel Transisi
Sebuah contoh dari rangkaian sekuensial asinkron ditunjukkan berikut ini:
Analisis rangkaian mulai dengan mempertimbangkan eksitasi variabel (Y1 dan Y2)
sebagai output dan sekunder variabel (y1 dan y2) sebagai masukan.
Ekspresi Boolean adalah:
Y1 = xy1 + x’y2
Y2 = xy’1 + x’y2
Langkah selanjutnya adalah plot fungsi Y1 dan Y2 dalam peta:
Menggabungkan nilai biner di sesuaikan kuadrat tabel transisi berikut ini didapat:
6
Tabel transisi menunjukkan nilai Y = Y1Y2 di dalam setiap sel. Mereka entri
dimana Y = y adalah dilingkari untuk menunjukkan kondisi yang stabil.
Rangkaian ini memiliki total empat state stabil - y1y2x = 000, 011, 110, dan 101
- dan empat total tidak stabil bagian - 001, 010, 111, dan 100.
Tabel keadaan rangkaian ditunjukkan berikut ini:
7
Untuk mendapatkan rangkaian digambarkan oleh aliran tabel, perlu untuk
menetapkan masing-masing bagian nilai yang berbeda.
Tugas ini mengubah tabel mengalir ke transisi tabel. Hal ini ditunjukkan di bawah
ini:
8
Tabel transisi di bawah ini menggambarkan critical race:
Race dapat dihindari dengan mengarahkan sirkuit melalui urutan yang unik antara
bagian tidak stabil. Ketika sirkuit melakukan hal itu, maka dikatakan
memiliki siklus.
Contoh siklus adalah:
9
1.4. Pertimbangan Stabilitas
Sebuah rangkaian sekuensial asinkron dapat menjadi tidak stabil dan berosilasi
antara bagian-bagian yang tidak stabil karena adanya umpan balik. Kondisi
ketidakstabilan dapat dideteksi dari transisi tabel. Perhatikan rangkaian berikut:
Nilai-nilai Y yang sama dengan y yang dilingkari dan merupakan bagian yang
stabil. Ketika input x1x2 adalah 11, variabel bagian bergantian antara 0 dan 1 tanpa
batas waktu.
10
SR latch digunakan sebagai elemen penundaan waktu dalam rangkaian sekuensial
asinkron. Gerbang NOR SR latch dan tabel kebenarannya adalah:
Pengaruh arus balik tampak lebih jelas ketika digambar sebagai berikut:
11
Kondisi yang harus dihindari adalah bahwa baik masukan S dan R tidak harus 1
secara bersamaan. Kondisi ini dihindari ketika SR = 0 (S dan R harus selalu
menghasilkan 0).
Ketika SR = 0 berlaku setiap saat, eksitasi fungsi yang diturunkan sebelumnya:
Y = SR' + R'y
dapat dinyatakan sebagai:
Y = S + R'y
Kondisi yang harus dihindari di sini adalah bahwa kedua S dan R tidak 0 secara
bersamaan yang terpenuhi ketika S'R '= 0.
Fungsi eksitasi untuk rangkaian adalah:
Y = [S(Ry) ']' = S + 'Ry
12
Contoh Analisis
Langkah pertama adalah untuk mendapatkan fungsi Boolean untuk S dan input R
pada setiap kait:
S1 = x1y2 S2 = x1x2
R1 = x’1x’2 R2 = x’2y1
Langkah berikutnya adalah memeriksa apakah SR = 0 dipenuhi:
S1R1 = x1y2x’1x’2 = 0
S2R2 = x1x2x’2y1 = 0
Hasilnya adalah 0 karena x1x’1 = x2x’2 = 0
Langkah berikutnya adalah untuk mendapatkan tabel transisi sirkuit. Fungsi
eksitasi yang berasal dari hubungan Y = S + R'y yaitu:
Y1 = S1 + R’1y1
= x1y2 + (x1 + x2)y1 = x1y2 + x1y1 + x2y1
Y2 = S2 + R’2y2
= x1x2 + (x2 + y’1)y2 = x1x2 + x2y2 + y’1y2
13
Selanjutnya peta komposit untuk Y1Y2 = Y adalah:
Berguna untuk mendapatkan fungsi Boolean untuk S dan R dan diagram logika
rangkaian dari yang diberikan pada tabel transisi.
Contoh Pelaksanaannya
Perhatikan tabel transisi berikut:
14
Dari informasi yang diberikan dalam tabel transisi dan tabel eksitasi SR latch, kita
memperoleh peta untuk input latch S dan R:
Prosedur Desain
Ada sejumlah langkah yang harus dilakukan dalam rangka meminimalkan
kompleksitas dan sirkuit untuk menghasilkan sebuah sirkuit yang stabil tanpa
races kritis. Secara singkat, langkah-langkah desain adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan tabel aliran sederhana dari spesifikasi yang
diberikan.
15
2. Mengurangi tabel aliran dengan penggabungan baris dalam tabel
aliran sederhana.
3. Menetapkan variabel biner untuk setiap baris pengurangan tabel
aliran untuk memperoleh transisi tabel.
4. Tetapkan nilai output ke garis yang berhubungan dengan bagian-
bagian yang tidak stabil untuk mendapatkan peta keluaran.
5. Menyederhanakan fungsi Boolean dari eksitasi dan variabel output
dan menggambar diagram logika.
Proses desain akan ditunjukkan melalui sebuah contoh khusus:
Sebuah tabel aliran primitif adalah sebuah tabel aliran dengan hanya satu
kestabilan dalam setiap baris. Total bagian terdiri dari keadaan internal yang
dikombinasikan dengan input.
16
Setiap baris dalam tabel di atas menetapkan total keadaan.
Tabel primitif yang dihasilkan untuk gate latch ditunjukkan di bawah ini:
Pertama, kita isi dalam satu persegi di setiap baris milik keadaan stabil di baris itu.
Selanjutnya mengingat bahwa kedua input tidak diperkenankan perubahan pada
saat yang sama, kami masukkan dalam tanda dash setiap baris yang berbeda
dalam dua atau lebih variabel dari variabel input yang terkait dengan kondisi
stabil.
Selanjutnya kita menemukan nilai-nilai untuk dua kotak lebih di masing-masing
baris. Komentar yang tercantum dalam tabel sebelumnya dapat membantu dalam
menurunkan informasi yang diperlukan.
Dash mengindikasikan kitidakpedulian kondisi.
Tabel aliran primitif dapat dikurangi ke kecil jumlah baris jika dua atau lebih
stabil bagian ditempatkan pada baris yang sama dari aliran tabel. Aturan
penggabungan disederhanakan adalah sebagai berikut:
17
1. Dua atau lebih baris dalam tabel aliran primitif dapat
digabungkan menjadi satu jika ada nonconflicting bagian dan
output di masing-masing
kolom.
2. Setiap kali, satu simbol bagian dan tidak peduli entri ditemui
dalam kolom yang sama, bagian terdaftar di baris digabung.
3. Jika bagian dilingkari di salah satu baris, maka juga dilingkari
pada baris digabung.
4. Bagian output disertakan dengan setiap stabil bagian di baris
digabung.
Sekarang menerapkan aturan-aturan ini ke meja aliran primitif ditampilkan
sebelumnya.
Untuk melihat bagaimana hal ini dilakukan pada tabel aliran primitif dipisahkan
menjadi dua bagian masing-masing dari tiga baris:
Setiap bagian menunjukkan tiga bagian yang stabil yang dapat bergabung karena
tidak ada yang bertentangan entri dalam masing-masing dari empat kolom.
Sejak dash mewakili suatu kondisi tidak peduli itu dapat dikaitkan dengan bagian
atau output.
Kolom pertama dapat digabungkan menjadi yang stabil c bagian dengan output 0,
kedua ke dalam keadaan stabil dengan output 0, dll.
18
b. Transisi Tabel dan Diagram Logika
Untuk mendapatkan sirkuit yang dijelaskan oleh aliran berkurang meja, nilai biner
harus ditugaskan ke masing-masing bagian. Ini mengubah tabel mengalir ke
transisi tabel.
Tabel transisi ini, pada dasarnya, sebuah peta untuk eksitasi variabel Y. Boolean
disederhanakan Y sebagai fungsi yang diperoleh dari peta adalah:
Y = DG G'y
Ada dua output tidak peduli di final mengurangi aliran tabel. Dengan
menempatkan nilai ke output seperti yang ditunjukkan di bawah ini:
19
dimungkinkan untuk membuat keluaran Q sama dengan Y.
Jika nilai lainnya telah diserahkan kepada tidak peduli output, output Q adalah
dibuat sama dengan y.
Dalam kedua kasus, diagram logika gated latch adalah sebagai berikut:
20
The gated latch level-sensitif D-latch.
Sekarang perhatikan transisi antara dua stabil bagian melalui keadaan yang tidak
stabil.
Kasus 1: Kedua bagian yang stabil memiliki 0 atau 1 output nilai.
Kasus 2: Bagian-bagian yang stabil memiliki output yang berbeda nilai (0 dan 1
atau 1 dan 0).
Nilai output yang benar yang harus ditetapkan untuk setiap bagian tercantum
dalam tabel (b) di atas.
21
satu jika mereka dapat ditunjukkan untuk menjadi setara. Ada saat dimana
sepasang bagian-bagian tidak
memiliki bagian-bagian berikutnya yang sama, tapi, tetap, menuju ke
bagian setara berikutnya. Cermati tabel berikut:
(a, b) menyiratkan (c, d) dan (c, d) menyiratkan (a, b). Kedua pasang bagian
adalah setara; yaitu, a dan b yang setara dengan c dan d.
22
Di sisi kiri sepanjang vertikal terdaftar semua bagian didefinisikan dalam tabel
bagian kecuali yang terakhir, dan di bagian bawah horizontal terdaftar semua
bagian kecuali yang terakhir.
Bagian-bagian yang tidak setara yang ditandai dengan a 'x' di alun-alun yang
sesuai, sedangkan mereka kesetaraan dicatat dengan '√'.
Beberapa kuadrat memiliki catatan bagian tersirat yang harus diteliti lebih lanjut
untuk menentukan apakah mereka setara atau tidak.
Prosedur mengisi kotak adalah sebagai berikut:
a. Tempat persilangan dalam persegi sesuai dengan sepasang output bagian yang
tidak sama untuk setiap masukan.
b. Masukkan dalam kotak sisa pasangan menyatakan yang tersirat oleh pasangan
bagian-bagian mewakili kotak. Kami melakukannya mulai dari kotak atas di
kolom kiri dan pergi ke bawah dan kemudian melanjutkan dengan di sebelah
kolom ke kanan.
c. Membuat melewati berturut-turut melalui meja menentukan apakah kotak
tambahan harus ditandai dengan 'x'. Sebuah persegi di tabel dicoret jika berisi
setidaknya satu pasangan tersirat yang tidak setara.
d. Akhirnya, semua kotak yang tidak memiliki silang dicatat dengan tanda
cek.Bagian yang setara adalah: (a, b), (d, e), (d, g), (e, g).
23
bagian-bagian setara ditemukan dari tabel implikasi, bersama dengan semua sisa
bagian bagian di tabel bagian yang tidak setara dengan bagian bagian lain: (a, b)
(c) (d, e, g) (f)
Tabel penurunan:
24
tiga prosedural langkah menggunakan aliran table :
5 Kompatibel Pasangan
Dua bagian yang kompatibel jika dalam setiap kolom dari baris yang sesuai dalam
tabel aliran, mereka identik atau kompatibel bagian dan jika tidak ada konflik
dalam nilai-nilai output. Pasangan yang kompatibel (√) adalah: (a, b) (a, c) (a, d)
(b, e) (b, f) (c, d) (e, f)
25
Diagram penggabungan usaha di atas diperoleh dari daftar
pasangan yang kompatibel berasal dari sebelumnya tabel implikasi. Sebuah baris
mewakili kompatibel pasangan. Sebuah segitiga merupakan kompatibel dengan
tiga bagian. Para compatibles maksimal adalah: (a, b) (a, c, d) (b, e, f) Dalam
kasus di mana suatu bagian tidak kompatibel ke bagian lain, terisolasi dot
mewakili bagian ini.
26
Pada baris a terdapat transisi dari bagian a ke bagian c dan dari bagian a ke bagian
c. informasi ini dikirim menjadi diagram transisi:
Penugasan biner bagian dalam tabel transisi akan menyebabkan perlombaan kritis
selama transisi dari a ke c karena ada dua perubahan dalam biner variabel status.
Sebuah tugas race-free dapat diperoleh dengan menambahkan sebuah baris
tambahan untuk tabel aliran:
27
Dua strip mewakili bagian tidak jelas dan dapat dianggap kondisi tidak peduli.
Namun, 10 tidak harus ditugaskan ke kotak ini untuk menghindari kondisi stabil
yang tidak diinginkan di baris keempat.
Sebuah tugas bagian peta yang sesuai untuk setiap empat-baris tabel aliran
ditunjukkan di bawah ini:
Bagian a, b, c, dan d adalah bagian asli, dan e, f, dan g adalah bagian tambahan.
Tugas memastikan bahwa siklus dihasilkan sehingga hanya satu biner variabel
perubahan pada suatu waktu.
28
4. Hazards
Hazards merupakan perubahan transisi yang tidak diingankan yang mungkin
muncul pada keluaran dari rangkaian karena jalur yang berbeda menunjukkan
penundaan propagasi yang berbeda.
Hazards terjadi di rangkaian kombinasi, dimana mereka dapat menyebabkan nilai
false-output sementara. Bila kondisi ini terjadi pada rangkaian sekuensial
asinkron, mungkin mengakibatkan transisi ke salah stabil bagian.
6.1 Hazards di Rangkaian Kombinasi
Rangkaian berikut mendemonstrasikan terjadinya hazards:
29
Y = x1x2 + x’2 x3
Jenis implementasi dapat menyebabkan output menjadi ke 0 padahal seharusnya
tetap menjadi 1. Hal ini dikenal sebagai hazards 1 statis:
Terjadinya Hazards dapat dideteksi dengan cara memeriksa peta sirkuit tertentu:
30
Y = x1x2 + x’2 x3
cara untuk menghilangkan hazards adalah dengan melampirkan dua minterms
pada pertanyaan yang bersangkutan dengan produk lain istilah yang tumpang
tindih kedua pengelompokan:
Y = x1 x2 + x’2 x3 +x1x3
Rangkaian Hazards-free adalah:
31
Jika rangkaian memiliki jumlah yx1x2 = 111 daninput x2 changes dari 1 sampai 0,
dan selanjutnya total dari bagian seharusnya menjadi 110. Bagaimanapun juga,
sebab dari hazards, output Y menjadi 0.
Jika signal ini bernilai salah akan memberikan kembali menjadi gerbang 2
sebelum output dari membalikkan menjadi 1, output dari gerbang 2 menjadi sisa o
dan rangkaian menjadi perubahan menjadi total yang bagian 010.
Disini dapat dieliminasi dengan menambahkan penambahan gerbang.
32
Fungsi Boolean emberikan output Q menjadi:
Q = (Q’S’) = [Q’(AB’)(CD)’]
Fungsi di atas juga dapat dihasilkan dengan dua level gerbang NAND:
Jika output Q adalah sama dengan 1, maka Q "adalah sama dengan 0. Jika dua
dari tiga input pergi sebentar untuk 1, NAND gerbang yang terkait dengan output
Q akan tetap pada 1 karena Q 'dijaga pada 0.
33
BAB III
PENUTUP
III. 1 Kesimpulan
34
Flip-flop JK Master-Slave merupakan suatu cara lain untuk menghindari
pemacuan. Flip-flop ini juga merupakan kombinasi dari 2 penahan yang
diatur oleh sinyal pendetak.
III. 2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
35
Setiyani, T.P.A., dan Suyanto, Y. 2019. Implementasi Reduksi
Keadaan Rangkaian Digital Sekuensial Metode
[2] Utami, Riefta Wahyu., Moch, Nur farida., Ayubi, Wildan AL., Novita, Ayu
Dewi., Antarnusa, Ganesha. 2020. “Pembuktian Tabel Kebenaran Pada
Percobaan Flip Flop SR Berdetak Dan Flip Flop D”.Prosiding seminar
nasional Pendidikan Fisika Untirta. Vol. 3 No.1. 330-335.
36
LAMPIRAN
37
38