Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI


SEMESTER IV TH 2010/2011

JUDUL
ASK

GRUP

4A

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
PEMBUAT LAPORAN : Kelompok 1

NAMA PRAKTIKAN :
1. Ade Kamillia (1309030305)
2.Adi Rizky Pratomo (130903031Z)
3.Arya Wahyu Wibowo(1309030197)
4.Darmawati Anggraini (1309030349)

TGL. SELESAI PRAKTIKUM : 23 Maret 2011

TGL. PENYERAHAN LAPORAN : 30 Maret 2011

NILAI :..........

KETERANGAN : ....................................

......................................
Percobaan 3
AMPLITUDO SHIFT KEYING
(ASK)

3.1 Tujuan
a) Dapat menjelaskan istilah – istilah :
• Modulation ratio

• Band

• Spot frequency

• Hard dan soft keying

b) Dapat membangun sistem transmisi ASK


c) Mengamati proses modulasi dan demodulasi
d) Menyelusuri pemrosesan signal pada masing-masing tingkat dan
menjelaskan proses sinyal tersebut

3.2 Gambar Rangkaian

Gambar 3.2
3.3 Alat dan Komponen
a) ASK Modulator : 1 buah
b) ASK Demodulator : 1 buah
c) Function Generator : 1 buah
d) Power Supply : 1 buah
e) Dual trace osiloscope : 1 buah
f) Frequency Analyser : 1 buah
g) Frequeny Counter : 1 buah
h) Kapasitor 470 pF : 1 buah

3.4 Dasar Teori


Dalam sistem komunikasi data (jaringan komputer dan telegrafi), informasi
dinyatakan oleh sinyal-sinyal digital. Setiap karakter dikodekan dalam kode tertentu,
misalnya kode Baudot, di mana kode tersebut adalah deretan pulsa-pulsa yang khas
untuk setiap karakter.
Bila lebar sebuah pulsa dari deretan pulsa yang ditransmisikan adalah detik,
maka didefinisikan:

- Modulation Rate atau Baud Rate = Baud

- Data Rate (kecepatan informasi) = bit per detik, di mana M


adalah banyak level pulsa yang dikirim. Untuk pulsa yang mempunyai 2 level
(signal biner), Date Rate = Baud Rate

- Signal telegrafi yang mempunyai lebar pulsa dan waktu antar pulsa sama yaitu

detik, spot frekuensi, fp = Hz

Pada baseband transmition, diperlukan bandwidth saluran transmisi yang cukup


lebar agar pulsa yang dikirim tidak cacat. Syarat utama adalah spot frequency, fp harus
ditransmisikan tanpa redaman. Dengan syarat ini pada baseband transmission
diperlukan bandwidth saluran sebesar :
B = 1.6 fP Hz
Untuk transmisi jarak jauh, baseband transmission jarang digunakan karena
tidak ekonomis. Sebagai gantinya digunakan system carrier dimana informasi
ditumpangkan pada gelombang pembawa. Proses penumpangan sinyal digital pada
gelombang pembawa yang biasanya adalah analog disebut “keying”. Salah satu keying
yang digunakan adalah Amplitude Shift Keying (ASK).
ASK dihasilkan dengan cara meng”on” dan meng”off”kan gelombang
pembawa. Gambar 4.1 memperlihatkan bentuk gelombang pada amplitude shift keying.

Gambar 3.4 Amplitude Shift Keying

Hard keying adalah keying dimana sinyal informasi betul-betul segi empat yaitu
sinyal dengan transisi yang cepat. Soft keying adalah keying dimana sinyal informasi
tidak murni segi empat tetapi sinyal dengan transisi yang lambat.
Spektrum frekuensi yang dihasilkan pada ASK sama seperti yang dihasilkan
pada AM yaitu adanya 2 side-bands. Perbedaannya adalah spektrum ASK jauh lebih
lebar dari spectrum AM.
3.5Langkah Kerja
3.5.1 ASK Hard keying
a. Menyusun rangkaian seperti pada diagram rangkaian 3.2.1
b. Mengatur TTL pada 20 KHz
c. Menghubungkan a ke input modulator dan gambar sinyal input (a) dan sinyal
output modulator (d)

d. Menentukan Spot frekuensi : fp = KHz , dimana τ = beban pulsa

3.5.2 ASK Hard Keying


a. Menurunkan frekuensi TTL menjadi 10 KHz
b. Menghubungkan output modulator ASK (d) ke input frequency analyzer
dengan pengaturan sesuai Lembar Kerja 2
c. Mencatat spektrumnya pada Lembar Kerja 2

3.5.3 ASK Soft keying


a. Melepas hubungan antara (a) dengan input modulator
b. Menghubungkan output filter (b) ke input modulator (c) dengan kapasitor
470pF
c. Mengatur frekuensi input pada 20 KHz dan gambar sinyal input modulator (c)
dan sinyal output modulator (d)
d. Lalu melakukan seperti langkah 3.5.2 dan mencatat spektrumnya pada Lembar
kerja 3

3.5.4 Menghubungkan modulator ke modulator


ASK Hard Keying
- Menghubungkan terminal e
- Menggambar bentuk sinyal di titik d ,h ,i ,j ,k ,e ,l
- Memberikan komentar
3.5.5 Ulangi untuk ASK Soft Keying
3.6 Data Hasil Percobaan
a) Percobaan 3.5.1 Modulasi ASK Hard Keying
Lembar Kerja 1

2 Volt/Div
10 µs Time/Div

Gambar 3.6.1 Sinyal keying

4 Volt/Div
10 µs Time/Div

Gambar 3.6.2 Sinyal ASK

τ = 20 KHz  Spot Frekuensi = = 0.025 KHz


b) Percobaan 3.5.2

Lembar Kerja 2

F (KHz) B (Hz) U2’ (V) G1.G2 U2 = (V)


37.6 20 1.7 5 0.34
42.6 20 0.6 5 0.12
57.5 20 2.9 5 0.58
62.3 20 0.45 5 0.09
77.9 20 0.55 1 0.55
87.3 20 2.9 1 2.9
97.5 20 1.8 1 1.8
106.8 20 0.8 5 0.16
117.7 20 3 5 0.6

FC = 87.3KHz
Sideband atas (FUSB) = 97.5KHz
Sideband bawah (FLSB)= 77.9KHz

c) Percobaan 3.5.3 ASK Soft Keying

Lembar Kerja 3

Gambar 3.6.3 Sinyal keying


Gambar 3.6.4 Sinyal ASK

Amplitude sinyal pembawa HE sesuai dengan sinyal input

F (KHz) U2 = (V) G1.G2


46.8 0.1 5
67.3 1.5 1
87.1 2.65 1
106.9 1.65 1
126.9 0.03 10

FC = 87.1 KHz
FUSB = 106.9 KHz
FLSB = 67.3 KHz
Order sideband tertinggi tampak
d) Percobaan 3.5.4 ASK Hard Keying

Lembar Kerja 4

Titik Gambar

0.1 ms Time/Div
4 Volt/Div

0.1 ms Time/Div
4 Volt/Div

0.1 ms Time/Div
4 Volt/Div
J

0.1 ms Time/Div
4 Volt/Div

0.1 ms Time/Div
4 Volt/Div

5µs Time/Div
4 Volt/Div

5µs Time/Div
4 Volt/Div
e) Percobaan 3.5.5 ASK Soft Keying

Lembar Kerja 5

Titik Gambar

0.1 ms Time/Div
5 Volt/Div

0.1 ms Time/Div
5 Volt/Div

0.1 ms Time/Div
5 Volt/Div

0.1 ms Time/Div
5 Volt/Div
K

0.1 ms Time/Div
5 Volt/Div

5µs Time/Div
5 Volt/Div

5µs Time/Div
5 Volt/Div
3.7Analisa
Pada percobaan ini digunakan function generator untuk menghasilkan sinyal
frekuensi 10 kHz TTL. Sinyal ini digunakan sebagai sinyal informasi, sinyal ini
berbentuk gelombang kotak (digital). Untuk gelombang carrier dugunakan Sinus yang
dihasilkan local generator ada ASK modulator. Pada Hard Keying sinyal TTL yang
digunakan berbentuk kotak (digital) karena transisi yang cepat dari level tertinggi ke
level terendah. Sinyal ini mewakili bit 1 dan 0 pada digital, sinyal ini berfungsi seperti
switch atau clock yang menghidupkan atau mematikan gelombang carrier. Hasilnya
seperti yang ditimjukkan Oscilloscope. Pada saat sinyal informasi menunjukkan bit 1,
gelombang carrier mengeluarkan amplitudo maksimum dengan waktu sesuai lebar
pulsa. Pada saat sinyal informasi menunjukkan bit 0, gelombang carrier tidak
mengeluarkan amplitudo (amplitude = 0) seperti pada posisi off (tidak ada gelombang
carrier). Pada Spektrum Analyzer, tegangan tertinggi terdapat pada frekuensi carrier,
sedangkan frekuensi Sideband tegangannya semakin kecil.
Pada saat Soft Keying, gelombang/sinyal informasi yang digunakan masih
sama. Akan tetapi sinyal ini dimasukkan terlebih dahulu ke filter low pass sebelum ke
ASK modulator. Gelombang input yang dihasilkan tidak berupa gelombang kotak,
tetapi berbentuk sirip hiu. Hal ii disebabkan transisi yang secara perlahan dari level
tertinggi ke level tegangan terendah. Hasil modulasinya terlihat seperti yang
ditunjukkan Oscilloscope. Pada gelombang hasil modulasi, ada kondisi dimana
amplitudo gelombang tidak mencapai maksimum dan tidak pula pada kondisi
minimum. Hal ini dipengaruhi oleh gelombang informasi yang berbentuk sirip hiu.
Pada Frekuensi Analyzer, level tegangan tertinggi didapatkan pada frekuensi carrier.
Sedangkan pada Sideband tegangannya menurun.

3.8Kesimpulan
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :
- Pada ASK, sinyal informasi berfungsi sebagai clock yang mengatur ada atau
tidaknya amplitude gelombang carrier.
- Pada Hard keying sinyal input memiliki transisi yang cepat dari level tegangan
tertinggi ke rendah sehingga berbentuk gelombang kotak. Gelombang termodulasi
hanya memiliki dua kondisi, yaitu ada amplitudo atau tidak.
- Pada Soft Keying sinyal input memiliki transisi yang lambat dari level tegangan
tertinggike rendah sehingga berbentuk seperti sirip hiu. Gelombang termodulasi
memiliki kondisi dimana amplitudo tidak mencapai level maksimum dan tidak pula
minimum.

3.9Referensi

Amplitude-shift keying (ASK) adalah suatu bentuk modulasi yang mewakili


digital data sebagai variasi dalam amplitudo sebuah gelombang pembawa . Amplitudo
dari analog carrier sinyal bervariasi sesuai dengan aliran bit (sinyal modulasi), menjaga
frekuensi dan fase konstan. Tingkat amplitudo dapat digunakan untuk mewakili biner
0s logika dan 1s. Kita dapat memikirkan suatu sinyal carrier sebagai saklar OFF ON
atau. Dalam sinyal termodulasi, logika 0 diwakili oleh tidak adanya pembawa, sehingga
memberikan OFF / ON operasi keying dan karenanya nama yang diberikan.

Seperti AM , ASK juga linier dan sensitif terhadap noise atmosfer, distorsi,
kondisi propagasi pada rute berbeda di PSTN , dll Baik modulasi ASK dan proses
Demodulation relatif murah. Teknik ASK juga biasa digunakan untuk mengirimkan
data digital melalui serat optik. Untuk pemancar LED, 1 biner diwakili oleh sebuah
pulsa pendek cahaya dan biner 0 dengan tidak adanya cahaya. pemancar laser biasanya
memiliki "bias" tetap saat ini yang menyebabkan perangkat untuk memancarkan tingkat
cahaya rendah. Tingkat rendah merupakan biner 0, sementara Lightwave lebih tinggi
amplitudo mewakili 1 biner.

Pengkodean

Yang paling umum dan bentuk yang paling sederhana ASK beroperasi sebagai
saklar, menggunakan kehadiran gelombang pembawa untuk menunjukkan biner satu
dan ketiadaan untuk menunjukkan nol biner. Jenis modulasi ini disebut -off keying
pada , dan digunakan pada frekuensi radio untuk mengirimkan kode RAYSUN (disebut
sebagai gelombang terus menerus operasi), skema pengkodean yang lebih canggih telah
dikembangkan yang mewakili data dalam kelompok dengan tingkat amplitudo
tambahan. Sebagai contoh, tingkat encoding skema-empat dapat mewakili dua bit
dengan setiap perubahan amplitudo, sebuah tingkat skema delapan dapat mewakili tiga
bit, dan sebagainya. Bentuk-bentuk-shift keying amplitudo memerlukan tinggi signal-to
noise rasio- untuk pemulihan mereka, seperti dengan sifat mereka banyak sinyal
ditransmisikan pada daya berkurang.

Berikut ini adalah diagram yang menunjukkan model yang ideal untuk sistem
transmisi menggunakan modulasi ASK:

Hal ini dapat dibagi menjadi tiga blok. Yang pertama merupakan pemancar,
yang kedua adalah model linier efek saluran, yang ketiga menunjukkan struktur
penerima. Notasi berikut digunakan:

• t h (f) merupakan sinyal carrier untuk transmisi


• h c (f) adalah respon impulse dari saluran
• n (t) adalah noise diperkenalkan oleh saluran
• r h (f) adalah filter pada penerima
• L adalah jumlah level yang digunakan untuk transmisi
• T s adalah waktu antara generasi dari dua simbol

simbol yang berbeda diwakili dengan tegangan yang berbeda. Jika diizinkan nilai
maksimum dengan tegangan listrik adalah A, maka semua nilai yang mungkin berada
pada kisaran [- A, A] dan mereka diberikan oleh:

perbedaan tegangan antara satu dan yang lain adalah:


Menimbang gambar, simbol v [n] yang dihasilkan secara acak oleh sumber S,
maka menciptakan generator impuls impuls dengan luas] v [n. Impuls ini dikirim ke h t
filter yang akan dikirim melalui saluran tersebut. Dengan kata lain, untuk simbol
masing-masing gelombang pembawa yang berbeda dikirim dengan amplitudo relatif.

Keluar dari pemancar, sinyal s (t) dapat dinyatakan dalam bentuk:

Pada penerima, setelah penyaringan melalui r h (t) sinyal adalah:

dimana kami menggunakan notasi:

n r (t) = n (t) * h r (f)


g (t) h = t (t) * h c (f) * h r (t)

dimana * menunjukkan konvolusi antara dua sinyal. Setelah D / Konversi sinyal


z [k] dapat dinyatakan dalam bentuk:

Dalam hubungan ini, istilah kedua merupakan simbol yang akan diekstraksi.
Yang lain tidak diinginkan: yang pertama adalah efek dari kebisingan, yang kedua
adalah karena intersymbol interference .

Jika filter dipilih sehingga g (t) akan memenuhi kriteria Nyquist ISI , maka tidak
akan ada interferensi intersymbol dan nilai jumlah yang akan menjadi nol, maka:

z [k] = n r [k] + v [k] g [0]

transmisi akan terpengaruh hanya oleh kebisingan.

Probabilitas kesalahan
The probabilitas fungsi kepadatan memiliki kesalahan dari suatu ukuran tertentu
dapat dimodelkan dengan fungsi Gaussian , nilai rata-rata akan menjadi nilai yang
dikirim relatif, dan yang varians akan diberikan oleh:

dimana Φ N (f) adalah kerapatan spektral kebisingan dalam band dan r H (f)
adalah transformasi Fourier kontinu respon impuls h r filter (f).

The probabilitas melakukan kesalahan diberikan oleh:

mana, misalnya, adalah probabilitas bersyarat membuat kesalahan mengingat

bahwa simbol 0 v telah dikirim dan adalah probabilitas mengirimkan v simbol 0.

Jika probabilitas pengiriman simbol apapun adalah sama, maka:

Jika kita mewakili semua fungsi kerapatan probabilitas pada plot yang sama
terhadap nilai kemungkinan tegangan yang akan dikirim, kita mendapatkan gambaran
seperti ini (kasus tertentu L = 4 ditampilkan):
The probabilitas membuat kesalahan setelah simbol tunggal telah dikirim adalah
area dari fungsi Gaussian jatuh di bawah fungsi untuk simbol-simbol lainnya. Hal ini
+
ditunjukkan dalam cyan hanya untuk hanya salah satu dari mereka. Jika kita sebut P
daerah di bawah satu sisi Gaussian, jumlah dari semua daerah yang akan menjadi: 2 L P
+
- 2 P +. Probabilitas total membuat kesalahan dapat dinyatakan dalam bentuk:

+.
Kita sekarang telah menghitung nilai P Untuk melakukan itu, kita dapat
memindahkan asal referensi mana pun kita inginkan: area di bawah fungsi tidak akan
berubah. Kami berada dalam situasi seperti yang ditunjukkan dalam gambar berikut:

tidak masalah yang fungsi Gaussian kita mempertimbangkan, daerah yang kita
ingin menghitung akan sama. Nilai kami sedang mencari akan diberikan sebagai berikut
integral:

mana erfc () adalah fungsi error komplementer . Menempatkan semua hasil ini
bersama-sama, kemungkinan untuk membuat kesalahan adalah:
dari rumus ini kita dapat dengan mudah mengerti bahwa kemungkinan untuk membuat
kesalahan berkurang jika amplitudo maksimum sinyal ditransmisikan atau amplifikasi
sistem menjadi lebih besar, di sisi lain, ia meningkatkan jika jumlah level atau kekuatan
suara menjadi lebih besar.

Hubungan ini berlaku ketika tidak ada intersymbol interference, yaitu g (t)
adalah fungsi Nyquist .

Teori Modulasi ASK (Amplitudo Shift Keying)

ASK (Amplitude Shift Keying) adalah suatu modulasi di mana logika 1 diwakili
dengan adanya sinyal dan logika 0 diwakili dengan adanya kondisi tanpa sinyal, seperti
pada gambar disamping.

Hasil ASK (Amplitude Shift Keying) diwakili oleh perbedaan amplitudo pada
carrier. Dimana satu amplitudo adalah zero, ini menunjukkan kehadiran dan
ketidakhadiran pada carrier yang digunakan.
Sifat dari ASK antara lain:

Rentan untuk pergantian gain tiba-tiba

Tidak efisien

Sampai dengan 1200bps pada voice grade line

Digunakan pada fiber optic.

Ada beberapa jenis modulasi ASK, diantaranya sebagai berikut:

1. Binary-ASK (BASK)

Sinyal yang katakan termodulasi secara BASK didefenisikan dengan

x(t) = A m(t)sin( ct) 0 ≤ t ≤ T (1)

A adalah konstanta, m(t) adalah sinyal data (sinyal pemodulasi) yang mempunyai nilai 0
atau 1, c adalah frekuensi putar dari sinyal pembawa, dan T adalah lebar dari satu bit.

Sebuah sinyal digital, yang hanya mengandung 0 dan 1, dimodulasikan dengan


BASK, maka kita hanya akan mengalikan sinyal pembawa dengan nilai 0 atau 1.
Gambar 5.4 memperlihatkan modulasi BASK untuk sebuah sinyal digital yang
diberikan 0 1 0 1 0 0 1 0. Seperti terlihat di gambar 5.4, sinyal-sinyal BASK bisa
didapat dengan cara menyalakan dan mematikan (on dan off) sinyal pembawa,
tergantung apakah sinyal informasi (pemodulasi) bernilai 1 atau 0. BASK disebut juga
on-off keying (OOK).
Secara spektral kita bisa menggunakan sifat dari transformasi Fourier, perkalian
dengan fungsi sinus, berarti pergeseran bentuk spektral ke c. Dengan mengandaikan
bahwa sinyal m(t) adalah sinyal periodis dengan 0 1 0 1 0 1 0 1.

Gambar 5.5 menunjukkan bentuk spektral dari sinyal termodulasi secara BASK.
Jika lebar pita (bandwidth) dari sinyal informasi didefinisikan sampai nol yang pertama,
maka B = 4/T

Disamping BASK yang mempunyai dua nilai diskret, ada jenis modulasi ASK
yang lain, yang menggunakan nilai yang lebih dari dua.

Di ASK, amplitudo carrier mengasumsikan salah satu dari dua amplitudo


tergantung pada logika negara dari aliran bit input. Sinyal termodulasi dapat dinyatakan
sebagai:

Perhatikan bahwa sinyal termodulasi masih merupakan-off sinyal di.


Amplitude shift keying (ASK) dalam konteks komunikasi sinyal digital adalah
suatu proses modulasi, yang menanamkan untuk dua atau lebih tingkat sinusoid
amplitudo diskrit. Hal ini juga terkait dengan jumlah tingkat diadopsi oleh pesan digital.
Untuk urutan pesan biner ada dua tingkat, salah satunya biasanya nol. Jadi gelombang
termodulasi terdiri dari semburan sinusoida sebuah. Gambar 1 menggambarkan sinyal
ASK biner (lebih rendah), bersama dengan urutan biner yang dimulai itu (atas). Baik
sinyal telah band terbatas.

Gambar: sebuah ASK sinyal (bawah) dan pesan (di atas)

Ada diskontinuitas tajam ditampilkan pada titik-titik transisi. Hal ini


mengakibatkan sinyal memiliki bandwidth yang tidak perlu lebar. Band membatasi
umumnya diperkenalkan sebelum transmisi, dalam hal ini akan diskontinuitas 'off
bulat'. Pita pembatas dapat diterapkan ke pesan digital, atau sinyal yang termodulasi itu
sendiri. Tingkat data seringkali membuat beberapa sub-frekuensi pembawa. Hal ini
telah dilakukan dalam bentuk gelombang Gambar.

Salah satu kelemahan dari ASK, dibandingkan dengan FSK dan PSK, misalnya,
adalah bahwa ia tidak punya amplop konstan. Hal ini membuat pengolahannya
(misalnya, amplifikasi daya) lebih sulit, karena linieritas menjadi faktor penting.
Namun, hal itu membuat untuk kemudahan demodulasi dengan amplop detector.With
bandlimiting dari ASK ditransmisikan tidak satu pun dari metode ini demodulasi
(amplop deteksi atau demodulasi sinkron) akan pulih urutan biner asli, sebaliknya,
output mereka akan sisi bandlimited. Jadi pengolahan lebih lanjut oleh semacam sirkuit
pengambilan keputusan misalnya - akan diperlukan.
Jadi demodulasi ASK adalah sebuah proses dua tahap:

• pemulihan sedikit sungai bandlimited


• regenerasi dari aliran bit.

Aplikasi ASK:

• Amplitude-shift keying digunakan secara luas untuk komersial terestrial


• Ini adalah kegunaan untuk aplikasi satelit dibatasi.
• Space sistem biasanya mempekerjakan jenuh power amplifier.

Ketika sebuah sinyal amplitudo-bergeser keying dilewatkan melalui suatu


penguat nonlinier, sidelobes bisa tumbuh cukup besar untuk mengganggu sinyal yang
berdekatan. Akibatnya, jumlah bandwidth atau daya yang dibutuhkan untuk
meningkatkan transmisi sinyal.
Hard Keying Soft Keying
LAPORAN SEMENTARA
DAFTAR PUSTAKA

http://mulyono-te-info.blogspot.com/2009/05/amplitude-shift-keying-ask.html

http://www.sqa.org.uk/e-learning/NetTechDC01DCD/page_17.htm

http://izalberuh.wordpress.com/

http://blog.telomoyo.com/?p=229

Anda mungkin juga menyukai