Disusun Oleh :
NIM : 19033191
DOSEN : Drs.HUFRI,M.Si
JURUSAN FISIKA
2021
MULTIVIBRATOR ASTABIL MENGGUNAKAN TRANSISTORA.
A. Tujuan
2.Menentukan selang waktu saat transistor T1menghatar (on) dan transistor T2 terputus (off)
dan sebaliknya
3.Menyelidiki pengaruh nilai tahanandan kapasitasi dari kapasistor terhdap perioda dan
frekuensi gelombang yang dihasilkan
5.Mengamati pengaruh nilai tahanan terhadap keadaan nyala dari lampu LED.
C. Prosedur Kerja
1.Rancanglah nilai komponen yang akan dipergunakan pada rangkaian multivibrator astabil
seperti pada gambar 1 untuk kegiatan praktikum
2.Siapkanlah semua komponen dan peralatan yang akan digunakan dalam legiatan praktikum
6.Dengan memvariasikan nilai tahanan R1, sedangkan nilai tahanan R2 dan kapasitansi
kapasitor C1 dan C2 dibuat tetap lakukanlah pengukuran terhadap selang waktu saat transistor
T1 menghantar (on) dan transistor T2 terputus (off) maupun sebaliknya, perioda dan frekuensi
dari multivibrator astabil. Melalui cara yang sama, lakukan pula variasi terhadap nilai tahanan
R2, sedangkan nilai tahanan R1 dan kapasitansi dari kapasitor C1 dan C2dibuat tetap.
7.Masukanlah data hasil pengukuran waktu, perioda dan frekuensi multivibrator astabil pada
tabel 1a dan 1b
8.Dengan memvariasikan nilai kapasitansi C1, sedangkan nilai kapasitansi C2 dan nilai
tahanan R1 dan R2 dibuat tetap lakukanlah pengukuran terhadap selang waktu saat transistor
T1 menghantar (on) dan transistor T2 terputus (off) maupun sebaliknya, perioda dan frekuensi
dari multivibrator astabil. Melalui cara yang sama, lakukan pula variasi terhadap nilai
kapasitansi kapasitorC2, sedangkan nilaikapasitansi C1dan nilai tahanan R1 dan R2dibuat
konstan.
9.Masukanlah data hasil pengukuran waktu, perioda dan frekuensi multivibrator astabil pada
tabel 2a dan 2b
10.Rakitlah rangkaian multivibrator astabil dengan variasi frekuensi pada projectboard sesuai
dengan gambar 2.
12.Masukanlah data dari hasil pengukuran perioda, frekuensi multivibrator astabil pada tabel
3
13.Buatlah rangkaian LED kedap-kedip dengan cara menggantikan posisi tahanan R3 dan R4
pada gambar 2 dengan LED. Dengan memvariasikan nilai potensiometer hitunglah jumlah
nyala 1 LED dalam 1 menit untuk setiap variasi. Tentukan pula nilai perioda dan frekuensi
dari multivibrator astabil
14.Masukanlah data hasil perhitungan jumlah nyala LED permenit, perioda dan frekuensi
multivibrator astabil serta keadaan pergantian LED pada tabel 4
D. Tabel Data
1. Tabel 1a. data hasil pengukuran selang waktu, perioda dan frekuensi dari
multivibrator astabil untuk variasi tahanan R1
Tabel 1b. data hasil pengukuran selang waktu, perioda, dan frekuensi dari multivibrator
astabil untuk variasi tahanan R2
2. Tabel 2a. data hasil pengukuran selang waktu perioda dan frekuensi dari
multivibrator astabil untuk variasi kapasitansi kapasitor C1
Tabel 2b. data hasil pengukuran selang waktu perioda dan frekuensi dari multivibrator astabil
untuk variasi kapasitansi kapasitor C2
Nilai komponen :
R1=R2=12 KΩ
R3=R4= 1 KΩ
C1=C2= 47pF
47 pF = 47 x 10-6 µF
Data 2
R1= 3,3 KΩ
t1 = 0,4 m/s
t2 = 0,5 m/s
t1H= 0,693.R1C1
= 0,693 X 3,3 KΩ X 47 x 10-6 µF
=1,07.10-4 S
=0,12 ms
0 ,12 − 0 , 4
%KSR =│ │X100 % = 23,3 %
0 , 12
t2H= 0,693.R2C2
= 0,693 X 12 KΩ X 47 x 10-6 µF
=3,9.10-4 S
=0,39 ms
0 ,39 − 0 ,5
%KSR =│ │X100 % = 2,82 %
0 ,39
T= t1+t2 = 0,693 (R1C1 + R1C1 )
= 0,693 X 10-4 µF (3,3KΩ+ 12 KΩ)
=4,9.10-4 S
-0,49 ms
1 1
f= =
T 0,693(R 1 C 1+ R 2C 2)
1
=
4 ,9. 10 − 4 S
=2040,8 Hz
Data 3
R1= 15 KΩ
t1 = 0,2 m/s
t2 = 0,6 m/s
t1H= 0,693.R1C1
= 0,693 X 15 KΩ X 47 x 10-6 µF
=4,8.10-4 S
=0,48 ms
0 , 48 −0 , 2
%KSR =│ │X100 % = 58,3 %
0 , 48
t2H= 0,693.R2C2
= 0,693 X 12 KΩ X 47 x 10-6 µF
=3,9.10-4 S
=0,39 ms
0 ,39 − 0 , 6
%KSR =│ │X100 % = 53,8 %
0 , 39
Nilai komponen :
R1=R2=12 KΩ
R3=R4= 1 KΩ
C1=C2= 47pF
47 pF = 47 x 10-6 µF
Data 1
R1= 2 KΩ
t1 = 0,5 m/s
t2 = 0,4 m/s
t1H= 0,693.R1C1
= 0,693 X 12 KΩ X 47 x 10-6 µF
=3,9.10-4 S
=0,39 ms
0 ,39 − 0 ,5
%KSR =│ │X100 % = 28,2%
0 ,39
t2H= 0,693.R2C2
= 0,693 X 2 KΩ X 47 x 10-6 µF
=6,5.10-4 S
=0,65 ms
0 , 65− 0 , 4
%KSR =│ │X100 % = 51,5 %
0 , 65
T= t1+t2 = 0,693 (R1C1 + R1C1 )
= 0,693 X 10-4 µF (12 KΩ+ 2 KΩ)
=4,5.10-4 S
-0,45 ms
1 1
f= =
T 0,693(R 1 C 1+ R 2C 2)
1
=
4 ,5. 10 −4 S
=2222,2 Hz
Data 2
R1= 3,3 KΩ
t1 = 0,5 m/s
t2 = 0,4 m/s
t1H= 0,693.R1C1
= 0,693 X 12 KΩ X 47 x 10-6 µF
=3,9.10-4 S
=0,39 ms
0 ,39 − 0 ,5
%KSR =│ │X100 % = 28,2%
0 ,39
t2H= 0,693.R2C2
= 0,693 X 3,3 KΩ X 47 x 10-6 µF
=1,07.10-4 S
=0,107 ms
0,107 −0 , 4
%KSR =│ │X100 % = 36,4 %
0,107
T= t1+t2 = 0,693 (R1C1 + R1C1 )
= 0,693 X 10-4 µF (12KΩ+ 3,3 KΩ)
=4,9.10-4 S
-0,49 ms
1 1
f= =
T 0,693(R 1 C 1+ R 2C 2)
1
=
4 ,9. 10 − 4 S
=2040,8 Hz
Data 3
R1= 15 KΩ
t1 = 0, m/s
t2 = 0,2 m/s
t1H= 0,693.R1C1
= 0,693 X 12 KΩ X 47 x 10-6 µF
=3,9.10-4 S
=0,39 ms
0 ,39 − 0 ,5
%KSR =│ │X100 % = 28,2%
0 ,39
t2H= 0,693.R2C2
= 0,693 X 15 KΩ X 47 x 10-6 µF
=4,8.10-4 S
=0,48 ms
0 , 48 −0 , 2
%KSR =│ │X100 % = 5,83 %
0 , 48
0 ,39 − 05
%KSR =│ │X100 % = 28,2%
0 , 39
t2H= 0,693.R2C2
= 0,693 X 12 KΩ X 68 x 10-6 µF
=56.10-4 S
=0,56 ms
0 ,56 − 0 , 6
%KSR =│ │X100 % = 0,07 %
0 , 56
3. Tabel 3. Pengukuran perioda frekuensi dengan variasi RP
Data 1
C1=C2= 47 x 10-6 µF
R1=R2=12 KΩ
t1 = 1 ms
t2= 0,9 ms
Tu= t1+t2=(1+0,9) ms =1,9 ms=1,9.10-3 s
1 1
fu= = = 526,3 Hz
Tu 1, 9 .10 −3 s
1 , 44
fh= =
( RP+ R 1 ) C 1+ ( RP+ R 2 ) C 2
1 , 44
( 12+ 12 ) KΩX 47 x 10− 6 µF +(12+12) KΩX 47 x 10 − 6 µF
1 , 44
= =637,2 Hz
2 ,26.10 −3
fℎ −fu 637 , 2− 526 ,3
%KSR= =│ │x100 %= =│ │x100%=17,4 %
fℎ 637 , 2
1 1
Th= = =1,6.10-3 s
fℎ 637 , 2
Tℎ− Tu 1, 6 −1 , 9
%KSR= =│ │x100 %= =│ │x100%=15,8 %
Tℎ 1,6
Data 2
C1=C2= 47 x 10-6 µF
R1=R2=12 KΩ
t1 = 0,9 ms
t2= 0,7 ms
Tu= t1+t2=(0,9+0,7) ms =1,6 ms=1,6.10-3 s
1 1
fu= = = 625 Hz
Tu 1, 6 .10 −3 s
1 , 44
fh= =
( RP+ R 1 ) C 1+ ( RP+ R 2 ) C 2
1, 44
( 8+12 ) KΩX 47 x 10 −6 µF +(8+ 12) KΩX 47 x 10 −6 µF
1 , 44
= =765,9 Hz
1, 88.10 −3
fℎ −fu 765 , 9− 625
%KSR= =│ │x100 %= =│ │x100%=18,3 %
fℎ 765 , 9
1 1
Th= = =1,3.10-3 s
fℎ 765 , 9
Tℎ− Tu 1, 3 −1 , 6
%KSR= =│ │x100 %= =│ │x100%=23,1 %
Tℎ 1, 3
Data 3
RP=6 KΩ
t1 = 0,7 ms
t2= 0,5 ms
Tu= t1+t2=(0,7 +0,5) ms =1,2 ms=1,2.10-3 s
1 1
fu= = = 833,1 Hz
Tu 1, 2 .10 −3 s
1 , 44
fh= =
( RP+ R 1 ) C 1+ ( RP+ R 2 ) C 2
1, 44
( 6+12 ) KΩX 47 x 10 −6 µF +(6 +12) KΩX 47 x 10 − 6 µF
1 , 44
= =847,1 Hz
1, 7.10 −3
fℎ −fu 847 , 1− 833 ,1
%KSR= =│ │x100 %= =│ │x100%=1,62 %
fℎ 847 , 1
1 1
Th= = =1,1.10-3 s
fℎ 847 , 1
Tℎ− Tu 1, 1 −1 , 2
%KSR= =│ │x100 %= =│ │x100%=9,1 %
Tℎ 1,1
4. Tabel 4. Pengukuran perioda dan frekuensi dari keadaan pergantian nyala LED
dari multivibrator
Data 1
RP=8 KΩ
C1= 47 x 10-6 µF
C2=47 x 10-6 µF
1 , 44
fh= =
( RP+ R 1 ) C 1+ ( RP+ R 2 ) C 2
1, 44
( 8+12 ) KΩX 47 x 10 −6 µF +(8+ 12) KΩX 47 x 10 −6 µF
1 , 44
= =,0,765 Hz
1, 88.10 −3
1 1
Th= = =1,3 s
fℎ 0,765
Data 2
RP=14KΩ
C1= 47 x 10-6 µF
C2=47 x 10-6 µF
1 , 44
fh= =
( RP+ R 1 ) C 1+ ( RP+ R 2 ) C 2
1 , 44
( 14+12 ) KΩX 47 x 10 −6 µF +(14 +12)KΩX 47 x 10− 6 µF
1, 44
= =,0,59Hz
2 , 44.10− 3
1 1
Th= = =1,69 s
fℎ 0 ,59
Data 3
RP=30KΩ
C1= 47 x 10-6 µF
C2=47 x 10-6 µF
1 , 44
fh= =
( RP+ R 1 ) C 1+ ( RP+ R 2 ) C 2
1 , 44
( 30+12 ) KΩX 47 x 10 −6 µF+(30+12)KΩX 47 x 10 −6 µF
1, 44
= =,0,36Hz
3,948.10− 3
1 1
Th= = =2,78s
fℎ 0 ,36
F.KESIMPULAN
2. Selang waktu saat transistor T1 menghantar (on) dan transistor T2 terputus (off)
adalah
Selang waktu saat transistor T2 menghantar (on) dan transistor T1terputus (off)
adalah
3. Pengaruh nilai tahanan dan kapasitansi dari kapasitor terhadap perioda adalah
berbanding lurus artinya semakin besar nilai tahanan dan kapasitansi dari kapasitor
yang diberikan maka perioda akan semkain besar dan sebaliknya, dan pengaruh
nilai tahanan dan kapasitansi dari kapasitor terhadap frekuensi gelombang yang
dihasilkan adalah berbanding terbalik, artinya semkain besar nilai tahanan dan
kapasitansi dari kapasitor maka frekuensi akan semakin kecil dan sebaliknya.
1. Berdasarkan data hasil pengamatan, jelaskan lah tentang bentuk isyarat keluaran
yang dihasilkan oleh multivibrator astabil
3. Dari data hasil pengukuran pada tabel 2a dan 2b, kemukakanlah pengaruh nilai
kapasitansi dari kapasitor C1 dan C2 terhadap selang waktu, periode osilasi dan
frekuensi dari multivibrator astabil. Bandingkanlah hasil pengukuran yang didapat
dengan hasil perhitungan secara teoritis.
Jawab:
Setelah dilakukan pengukuran didapatkan hasil bahwa semakin besar
kapasitansi kapasitor C1 yang diberikan maka perioda juga akan semkain besar,
namun semakin besar kapasitansi kapasitor C1 yang diberikan maka frekuensi
akan semkin kecil, dengan kata lain hubungan nilai kapasitansi kapasitor C1
dengan perioda adalah berbanding lurus, sedangkan hubungan kapasitansi
kapasitor C1 dengan frekuensi adalah berbanding lurus. Dan nilai t1 akan
bertambah dengan bertambahnya kapasitansi kapasitor C1 , sedangkan nilai t2
akan tetap, artinya tidak ada pengaruh kapasitansi kapasitor C1 terhadap nilai t2.
Begitu juga untuk C2,setelah dilakukan pengukuran didapatkan hasil bahwa
semakin besar kapasitansi kapasitor C2 yang diberikan maka perioda juga akan
semkain besar, namun semakin besar kapasitansi kapasitor C2 yang diberikan
maka frekuensi akan semkin kecil, dengan kata lain hubungan nilai kapasitansi
kapasitor C2 dengan perioda adalah berbanding lurus, sedangkan hubungan
kapasitansi kapasitor C2 dengan frekuensi adalah berbanding lurus. Dan nilai t2
akan bertambah dengan bertambahnya kapasitansi kapasitor C2 , sedangkan nilai
t1 akan tetap, artinya tidak ada pengaruh kapasitansi kapasitor C2 terhadap nilai
t1.
4. Berdasarkan data hasil pengukuran perioda dan frekuensi pada tabel 3, plotlah
pengaruh nilai tahanan Rp terhadap perioda dan frekuensi masing masing satu
grafik. Dari grafik yang dihasilkan jelaskanlah pengaruh nilai tahanan Rp terhadap
perioda dan frekuensi yang dihasilkan.
Jawab:
Setelah dilakukan pengukuran didapatkan hasil bahwa hubungan nilai
potensiometer terhadap perioda adalah berbanding lurus , artinya semkain besar
nilai potensial yang diberikan maka nilai perioda juga akan semkain besar dan
sebaliknya, sedangkan hubungan antara tahanan potensiometer terhadap frekuensi
adalah berbanding terbaik, artinya semakin besar nilai potensiometer yang
diberikan maka nilai frekuensi akan semkakin kecil dan sebaliknya.