2021 Resume: Pendekatan dan Model Pelayanan BK Pola 17 Plus
Tujuan umum bimbingan dan konseling adalah untuk membantu
individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya. Menurut KBBI, pendekatan adalah proses, perbuatan, cara mendekati. Usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan yang diteliti. Jadi, dapat dikatakan pendekatan adalah cara pendang yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain guna melakukan hubungan penelitian. Menurut KBBI, layanan adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa-apa yang diperlukan seseorang, meladeni. Jadi, layanan adalah kegiatan membantu seseorang dalam menghadapi segala sesuatu yang terjadi, segala yang sesuatu yang mereka perlukan, dan lain sebagainya. Sejak tahun 1993 penyelenggaraan pelayanan Bimbingan dan Konseling (BK) memperoleh perbendaharaan istilah baru yaitu BK Pola- 17. Hal ini memberi warna tersendiri bagi arah bidang, jenis layanan dan kegiatan pendukung BK di jajaran pendidikan dasar dan menengah. Pada Abad ke-21, BK Pola 17 itu berkembang menjadi BK Pola-17 Plus. Kegiatan BK ini mengacu pada sasaran pelayanan yang lebih luas, diantaranya mencakup semua masyarakat. (Prayitno dan Emti Erman,2004:114) BK Pola-17 Plus menjadi bidang tugas bagi konselor sekolah dalam pelayanan konseling. Salah satu jenis layanan pada BK Pola-17 Plus adalah layanan konsultasi. Layanan konsultasi dalam BK Pola-17 Plus merupakan pengembangan dari layanan pada BK Pola 17. Layanan konsultasi merupakan hal yang baru bagi BK di Sekolah, khususnya bagi konselor sekolah. Untuk itu konselor perlu pemahaman yang mendalam tentang layanan konsultasi agar tercapai keberhasilan pelaksanaan layanan.
Menurut G. Caplan (dalam Shertzer dalam Marsudi, 2003: 123)
merumuskan, ‘… a process of interaction between two professional persons the consultant and the consultee who involves the consultant’s help in regard to a current problem with which he is having some difficulty …’ (konsultasi sebagai proses interaksi antara dua pribadi profesional: konsultan yang profesional dan konsulti yang minta bantuan konsultan, dari daerah spesialisasi dan yang berwenang terhadap masalah yang dihadapi sekarang. Dijelaskan selanjutnya bahwa yang menghadapi masalah dapat bersifat perorangan maupun organisasi yang disebut klien. Lebih jelasnya diungkapkan juga bahwa konsultasi yaitu layanan yang membantu konsulti dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik. BiPola umum bimbingan konseling di sekolah sering disebut dengan “BK Pola 17”. Disebut BK Pola 17 karena di dalamnya terdapat 17 (tujuh belas) butir pokok yang amat perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan bimbingan konseling di sekolah. (Shertzer dalam Marsudi, 2003: 123)
Pola umum bimbingan konseling meliputi keseluruhan kegiatan
bimbingan konseling yang mencakup bidang-bidang bimbingan, jenis- jenis layanan dan kegiatan pendukung bimbingan konselih. Seluruh kegiatan bimbingan konseling di sekolah ditujukan terhadap seluruh peserta didik (siswa) yang secara langsung menjadi tanggungjawab guru pembimbing atau guru kelas. Pelayanan bimbingan konseling di sekolah dilaksanakan secara terprogram, teratur dan berkelanjutan. Pelaksanaan program-program itulah yang menjadi wujud nyata dari diselenggarakannya kegiatan bimbingan konseling di sekolah.
Uraian berikut ini akan menjelaskan pengertian bidang-bidang
bimbingan konseling, jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling serta kegiatan pendukung bimbingan konseling.
1. Bidang-bidang bimbingan konseling
Pelayanan bimbingan konseling di sekolah merupakan kegiatan yang sistematis, terarah dan berkelanjutan. Oleh karena itu pelayanan bimbingan konseling selalu memperhatikan karakteristik tujuan pendidikan, kurikulum dan peserta didik. a. Bidang bimbingan pribadi Menurut Winkel &Sri Hastuti (2005: 118-119) bimbingan pribadi berarti bimbingan dalam memahami keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai dalam mengatur diri sendiri dibidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya.Sedangkan Dewa Ketut Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan konseling membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Bidang bimbingan pribadi ini dapat dirinci menjadi pokok- pokok berikut: Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif. Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan pengembangan. Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha- usaha penanggulangannya. Pemantapan kemampuan mengambil keputusan Pengembangan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang diambil Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat. b. Bidang bimbingan sosial Dalam bidang bimbingan sosial, pelayanan bimbingan konseling di sekolah berusaha membantu peserta didik mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya. Bidang ini dirinci menjadi pokok-pokok berikut: Pemantapan kemampuan berkomunikasi baik melalui lisan maupun tulisan. Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di rumah, di sekolah maupun di masyarakat. Pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis dan produktif dengan teman sebaya. Pemantapan tentang peraturan, kondisi dan tuntutan sekolah, rumah dan lingkungan. Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta berargumentasi. Orientasi tentang hidup berkeluarga. c. Bidang Bimbingan Belajar Dalam bidang bimbingan belajar, pelayanan bimbingan konseling membantu peserta didik untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Bidang bimbingan ini memuat pokok-pokok berikut: Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari informasi dari berbagai sumber belajar. Pemantapan disiplin belajar dan berlatih baik secara mandiri atau kelompok. Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah. Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya yang di lingkungan sekitar dan masyarakat. Orientasi dan informasi tentang pendidikan yang lebih tinggi. d. Bidang bimbingan karier Menurut Winkel (2005:114) Bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi. Dalam bidang bimbingan karier ini, pelayanan bimbingan konseling ditujukan untuk mengenal potensi diri, mengembangkan dan memantapkan pilihan karier. Bimbingan ini memuat pokok-pokok berikut: Pengenalan terhadap dunia kerja dan usaha untuk memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak dikembangkan. Pemantapan informasi tentang kondisi tuntutan dunia kerja, jenis-jenis pekerjaan. Pemanfaatan cita-cita karier sesuai dengan bakat minat dan kemampuan. (Winkel, W.S. dan M.M. Sri Hastuti.2005:115-119) DAFTAR PUSTAKA
Prayitno,E.A.,&Amti,E.(2004).Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling .
Jakarta: Rineka Cipta.
Shertzer dalam Marsudi, 2003.Layanan Bimbingan dan Konseling di
Sekolah.Surakarta:Muhammadiyah University Press.
Winkel, W.S. dan M.M. Sri Hastuti.2005.Bimbingan dan Konseling di