PENDAHULUAN
informasi jarak dekat dan jarak jauh. Informasi tersebut dapat berupa data, suara,
maupun video yang dikirimkan melalui media transmisi. Media transmisi tersebut
informasi dibutuhkan Transmitter dan Receiver dengan kualitas yang bagus agar
informasi yang diterima sesuai dengan yang dikirimkan dapat di terima dengan
Indonesia adalah PT.Telkom Indonesia. Layanan ini merupakan yang terdiri dari
komunikasi suara, data, maupun video dengan produk yang disebut Indihome.
Media transmisi yang digunakan Indihome ini adalah berupa wifi dan kabel serat
optic yang menggunakan sisi kecepatan cahaya untuk mentransfer data. Fiber Optik
sendiri adalah media transmisi yang dibuat dari serat kaca dan plastic yang
menggunakan bias cahaya dalam mentransmisikan data. Jenis media ini sudah
memiliki kelebihan bisa mentransmisikan data dengan kapasitas besar karena murni
terbuat dari kaca dan plastic sehingga signal tidak di terpengaruh pada gelombang
elektromagnetik dan frekuensi radio karena fiber optic pada proses pengiriman
Penelitian ini redaman kabel fiber optic yang menuju ke rumah pelanggan
Indihome menurut jarak tarik kabel dari tiang ODP ke setiap rumah yang terhubung
dengan ODP. Untuk mengetahui apakah jarak tarik kabel mempengaruhi nilai
yang pendek yang memiliki kualitas jaringan atau nilai redaman yang bagus. Pada
penelitian ini akan menggunakan media alat ukur OPM(Optical Power Meter)
untuk mengetahui nilai redaman kabel fiber optic. Pemilihan lokasi tempat
penelitian ini akan dilakukan di tiang ODP FG23 MERAUKE yang bertempat di
teliti yaitu apakah panjang tarikan kabel berpengaruh pada redaman dan kualitas
penerimaan?
seputar alur tarik kabel dari tiang ODP sampai ke rumah pelanggan indihome saja.
2. Apakah ada perbedaannya pada setiap tarikan kabel yang dibagi dari
indihome.
Laporan akhir ini terdiri atas lima bab yang disusun dengan dengan
BAB I Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang informasi yang bersifat umum atau teori
BAB IV Pembahasan
Bab ini membahas mengenai hasil dari pengukuran redaman kabel fiber optic
yang di ukur pada setiap rumah pelanggan indihome yang terdaftar di ODP FG
23 Merauke.
Bab ini merupakan akhir dari penulisan laporan yang berisi kesimpulan dan
saran dari penulis untuk perbaikan laporan akhir pada waktu yang akan datang.
BAB II
sebagai penyalur informasi (data) yang menawarkan kecepatan data yang lebih
besar sepanjang jarak yang lebih jauh. Sistem komunikasi serat optik dengan cepat
dimilikinya yaitu memiliki bandwith yang besar, redaman transmisi kecil, ukuran
ketersediaan yang tinggi dan jaringan transport yang handal. Keunggulan serat
optik dalam mentransmisikan data dalam kapasitas yang besar tidak terlepas dari
dasarnya redaman di dalam serat optik disebabkan oleh redaman kabel serat optik
redaman tersebut akan berpengaruh terhadap proses transmisi itu sendiri. Oleh
karena itu untuk mengoptimalkan jaringan kabel serat optik yang terpasang,
diperlukan sebuah alat yang digunakan untuk memonitor seberapa besar redaman
yang terjadi di sepanjang saluran kabel optik yang dinamakan dengan OTDR
informasi melalui jarak yang jauh. Informasi tersebut dapat berupa data, suara,
maupun video yang dikirimkan melalui sebuah media transmisi. Media transmisi
bagus agar informasi yang diterima sesuai dengan yang dikirimkan sehingga
Indonesia adalah PT. Telkom Indonesia. Layanan tersebut merupakan layanan yang
terdiri dari komunikasi suara, data, maupun video (triple play service) dengan
produk yang disebut IndiHome. Layanan tersebut melewati akses broadband dan
didapatkan hanya dengan berlangganan satu jenis media koneksi saja. Hal itu
play service hingga sampai pada pelanggan. merupakan teknologi jaringan yang
tersebut dapat dibedakan dari besar kecepatan transfer data layanan yang digunakan
pelanggan. (sumber : Jurnal Online Teknik Elektro e-ISSN: 2252-7036 Vol.1 No.3
STO DARUSSALAM)
jaringan serat optik sebagai media transmisi yang banyak digunakan dan dipercaya
dapat memenuhi kebutuhan layanan saat ini dan dimasa mendatang. Serat optik
informasi (data) dimana menawarkan kecepatan data yang lebih besar sepanjang
jarak yang lebih jauh dan berbagai keunggulan lain. Sistem komunikasi serat optik
kelebihan serat optik yaitu memiliki bandwidth yang besar, redaman transmisi
kecil, kemudahan penambahan kapasitas, serta tingkat ketersediaan yang tinggi dan
gelombang yaitu sebuah media yang dapat digunakan untuk mengarahkan atau
dibentuk dari dua lapisan utama, yaitu core (inti) dan cladding (selimut). Pada
perinsipnya konsep pandu gelombang ini berdasarkan pada hukum Snellius untuk
dari dua lapisan utama, yaitu core (inti) dan cladding (selimut).
mengolah informasi yang akan disampaikan agar dapat dilewatkan melalui suatu
media sehingga informasi tersebut dapat sampai dan diterima dengan baik dan
berupa serat optik, dengan informasi yang dilewatkan didalamnya berupa sinyal-
sinyal pulsa cahaya. Disatu sisi, hal itu berbeda dengan komunikasi radio dan
komunikasi microwave yang menggunakan panjang gelombang yang lebih pendek.
Sebuah komunikasi optik terdiri dari pemancar yang mengkode pesan menjadi
sinyal optik, kemudian pada sisi penerima sinyal tersebut dibawa ke tujuan,
selanjutnya pada receiver pesan tersebut diolah dari sinyal optik yang diterima.
serat optik yang akan digunakan pada transmisi optik. Beberapa transmisi optik
(repeater), jenis pemancar dan penerima optik yang harus digunakan. Redaman
dalam desain sebuah sistem komunikasi optik, karena menentukan peran utama
Redaman (α) sinyal atau rugi-rugi serat optik didefenisikan sebagai perbandingan
antara daya output optik (Pout) terhadap daya input optik (Pin) sepanjang serat L,
dimana :
L = Panjang serat optik (km)
Pin = Daya input optik (Watt)
Pout = Daya output optik (Watt)
α = Redaman
Untuk itu terdapat range redaman yang masih diijinkan yaitu 0.3-0.4 dB/km
untuk panjang gelombang 1310 nm dan 0.17-0.25 dB/km untuk panjang gelombang
1550nm. Selain itu, koefisien redaman mungkin juga dipengaruhi spektrum panjang
gelombang yang diperoleh dari hasil pengukuran pada panjang gelombang yang
berbeda. Redaman fiber saat ini dapat ditampilkan pada kurva dimana fiber dapat
dibagi atas 3 window atau band : Short Wavelength Band (first window) Jalur ini
berada pada 800 – 900 nm yang merupakan awal ditemukannya fiber optik pada
tahun 1970an dan awal 1980an. Jalur ini dapat menghemat biaya dalam hal sumber
optik dan detekornya. Medium wavelength band (second window) Jalur ini berada
pada 1310 nm dimna digunakan pada pertengahan tahun 1980. Pada kondisi ini
dispersinya 0 (pada fiber single mode). Biaya sumber dan detector optinya lebih
mahal namun redam fibernya adalah 0,4 dB/km Long wavelength band (third
window) Jalur ini berada pada 1510 nm dan 1600 nm yang mulai digunakan pada
tahun 1990an hingga sekarang, dengan redaman terendah yang berada pada panjang
gelombang 1550 nm. Sebagai tambahan, penguat optik digunakan pada jalur ini.
Pada dasarnya kinerja suatu sistem komunikasi serat optik, dapat ditinjau
dari 4 (empat) komponen, yaitu perangkat dan sumber pengirim, perangkat dan
optik yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi sinyal cahaya. Terdapat 2 (dua)
tipe sumber pengirim optik yang digunakan untuk mengirim cahaya informasi
melalui serat optik, yaitu light emitting diode (LED) dan laser diode (LD). LED
biasanya dipakai pada serat optik multimode, karena memiliki spektrum cahaya
yang lebar, sedangkan LD yang memiliki spektrum cahaya yang lebih sempit
2. Detektor Penerima
Sebuah detektor optik atau photodetector adalah kebalikan dari apa yang dikerjakan
oleh bagian pengirim, yaitu sumber optik. Detektor optik dapat menghasilkan
optik, yaitu PIN (positive-intrinsic negative) dan APD (avalanched photo diode).
Untuk komunikasi jarak pendek lebih efisien jika menggunakan ditektor PIN
diode, karena PIN baik digunakan untuk bit rate rendah dan sensitivitasnya tinggi
untuk LED. Sumber cahaya LD terlihat memiliki daya lebih besar, stabil, konstan
pada bit rate berapapun, sedangkan sumber cahaya LED mempunyai daya pancar
yang lebih kecil dan pada bit rate 100 Mbps dayanya mulai menurun. Dioda PIN
kurang sensitif dibandingkan dengan APD, tetapi desainnya memungkinkan untuk
diintegrasikan dengan suatu penguat FET. Dengan begitu, suatu modul terpadu
25~80V) dan lebih sesuai untuk digunakan pada sistem jarak jauh.
Konektor optik merupakan salah satu perlengkapan kabel serat optik yang
berfungsi sebagai kabel serat optik sebagai penghubung serat. Konektor ini mirip
dengan konektor listrik dalam hal fungsi dan tampilan luar tetapi konektor pada
serat optik memiliki ketelitian yang lebih tinggi. Konektor diperlukan apa bila
pengukuran. Syarat-syarat
Serat optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta
sempurna dengan membuat kedua indeks bias dari core dan cladding berbeda,
sehingga cahaya (informasi) dapat memantul dan merambat di dalamnya. Struktur
Jaringan fiber optik terdiri dari beberapa jenis serat, yang biasanya dapat
dengan mudah diketahui dengan melihat transmitter (media transmisi data) yang
Kabel jaringan fiber optik jenis single mode memiliki inti (core) yang relatif
kecil, dengan diameter sekitar 0.00035 inch atau 9 micron. Jenis kabel fiber optik
yang satu ini menggunakan tranmitter laser semikonduktor yang mengirimkan sinar
‘single mode’ karena penggunaan kabel fiber optik ini hanya memungkinkan
terjadinya satu modus cahaya saja yang dapat tersebar melalui inti pada suatu
waktu.
b. Multi Mode
Muliti mode merupakan jenis kabel fiber optik yang memiliki inti (core)
yang lebih besar dibanding milik kabel fiber optik jenis single mode yakni
berdiameter sekitar 0.0025 inch atau 62.5 micron. Dengan ukuran yang lebih besar,
maka penggunaan kabel fiber optik jenis ini memungkinkan ratusan modus cahaya
tersebar melalui serat secara bersamaan. Kabel fiber optik multi mode ini
kepentingan komersil.
Berdasarkan susunan indeks biasnya serat optik memiliki profil indeks bias
dan mode gelombang yang berbeda terjadi pada perambatan cahaya, maka jenis
Pada jenis single mode step index baik core maupun cladding nya dibuat
dari bahan silica glass. Ukuran core yang jauh lebih kecil dari cladding-nya dibuat
demikian agar rugirugi transmisi berkurang akibat fading. Single mode step index
a. Serat optik single mode step index memiliki diamater core yang sangat kecil
c. Cahaya
hanya
merambat dalam satu mode saja yaitu sejajar dengan serat sumbu optik.
Pada serat optik multi mode step step index pulsa disisi terima akan lebih
adanya perbedaan bitbit data yang ditransmisiskan. Pada jenis multi mode step
index ini, diameter core lebih besar diameter cladding-nya. Dampak dari besarnya
diameter core menyebabkan rugi-rugi dispersi waktu transmitter nya besar. Serat
optik
multi
mode
graded
index
digunakan dalam transmisi jarak pendek dengan laju data yang rendah dan memiliki
. f. Hanya digunakan untuk jarak pendek dan transmisi data bit rate rendah.
Pada jenis serat optik multi mode graded index ini core terdiri dari sejumlah
lapisan gelas yang memiliki indeks bias yang berbeda, indeka bias yang tertinggi
terdapat pada pusat core dan berangsur-angsur turun hingga yang terendah terdapat
pada batas antar core dan cladding. Akibatnya dispersi waktu berbagai mode cahaya
yang merambat berkurang sehingga cahaya akan tiba pada waktu yang bersamaan.
menengah.
c. Ukuran diamater core antara 50 μm – 100 μm, lebih kecil dari multi
d. Core terdiri dari sejumlah lapisan gelas yang memiliki indeks bias yang
f. Harga relatif mahal dari SI, karena faktor pembuatannya lebih sulit.
kapasitas tinggi, pemilihan serat optik yang tepat sebagai media transmisi juga
diperhatikan. Ada dua tipe serat optik yang digunakan pada sistem DWDM, yaitu:
4. Dapat menyalurkan informasi digital dengan kecepatan tinggi dan berat serat
7. Crosstalk rendah.
b. Kekurangan
2. Karakteristik transmisi dapat berubah bila terjadi tekanan dari luar yang
berlebihan.
3. Tidak dapat dialiri arus listrik secara langsung, sehingga tidak dapat
(fusion splicing) adalah penyambungan serat optik yang dilakukan dengan cara
2. Jangan menginjak tube karena dapat merusak core yang ada didalamnya
3. Jangan menggulung core dengan ukuran diameter yang kecil karena bisa
kedalam wadah khusus agar core tidak masuk kedalam kulit yang
5. Selalu perhatikan perlindungan pada kaset agar air tidak bisa masuk
sebagai berikut :
2. Sumber listrik
3. Perangkat pemotong
4. Meteran
5. Gunting
6. Kain majun/Tisu
1. Langkah pertama yang harus dilakuakn adalah mengukur panjang kabel yang
akan kita kupas untuk proses penyambungan, 120 cm untuk kabel udara dan 180
cm untuk kabel tanah maupun kabel duct. Untuk kabel udara, sebelum
kabel dengan penyangga kabel (metalic messenger) sepanjang 200 cm. Alat
gunakan separator.
cladding kabel.
3. Kemudian lakakukan pengupasan cladding sehingga terlihat core serat optik
dipanaskan sehingga pada ujung serat yang telah disambung tidak mudah patah
kembali.
terhadap kabel serat optic. (sumber: Jurnal PROtek Vol. 03 No. 1, Mei 2016)
2.2.3 Faktor Redaman Pada Serat Optik
peranan sangat penting bagi proses penyediaan jasa telekomunikasi dan tercapainya
yang harus disikapi oleh setiap operator dengan membangun media transmisi
backbone sebagai bagian dari sistem yang andal. Saat ini serat optik menjadi satu-
ditemui pada penerapan media transmisi lain baik yang wireless lewat udara (radio
microwave dan satelit), maupun wirelined (kabel tembaga, UTP, dan lain-lain).
Kemampuannya melewatkan informasi hingga orde Tera bit per detik, sekilas
terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas serat optik dalam hal kemampuan
membawa kapasitas informasi yang lebih besar dan lebih cepat lagi (Matthewson,
1986; Glaesemann et al, 1999; Alcoa Fujikura, 2001; Arrowsmith, 2003; OFS
Furukawa, 2007), penelitian yang dilakukan mengenai kualitas serat optik selama
ini masih bersifat laboratoris, sedangkan ada banyak faktor yang memengaruhi
kualitas serat optik yang sudah tergelar/terpasang di lapangan, salah satunya adalah
keseluruhan, yang dalam sistem digital diukur dalam istilah BER (Bit Error Rate),
yaitu berapa banyaknya error bit tiap detik. Dari sampel data gangguan jaringan
gangguan terhadap jaringan serat optik terpasang sejak tahun 2004 di wilayah Jawa,
Sumatra, dan Kalimantan, gangguan serat optik memberikan kontribusi lebih dari
60% total gangguan jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
segi pengiriman data informasi mulai dari lingkup kecil sampai telekomunikasi
dengan perencanaan dan pemasangan instalasi sistem komunikasi kabel serat optik,
maka perlu dilakukan suatu perhitungan power link budget sebelum serat optik
ditimbulkan yaitu rugi-rugi yang timbul dari bahan serat optik itu sendiri dan rugi-
rugi yang timbul akibat penggunaan serat optik tersebut sebagai media transmisi.
Rugi-rugi yang timbul dari bahan serat optik itu sendiri
Umumnya, hilangnya energi cahaya didalam serat optik disebabkan oleh dua
hal yaitu inti dari bahan serat optik yang kotor (tidak cukup jernih) dan cahaya yang
dibelokkan kearah yang salah . Rugi-rugi yang timbulkan dari bahan serat optik itu
sendiri yaitu:
yang masih tersisa didalam bahan inti yang akan menyerap sebagian dari energi
terpencarnya cahaya akibat terjadinya perubahan kecil yang bersifat lokal pada
indeks bias bahan inti dan bahan mantel, bersifat lokal karena perubahan hanya
terjadi pada lokasi-lokasi tertentu saja didalam bahan dan ukuran daerah yang
terkena pengaruh perubahan ini sangat kecil yaitu kurang dari satu panjang
Adapun rugi-rugi yang ditimbulkan serat optik sebagai media transmisi yaitu:
dengan radius yang panjang bila dibandingkan dengan radius serat optik,
= loss pembengkokan Ltp = loss kabel yang tidak dibengkokan Lp’ = loss kabel
yang dibengkokan .
Rugi-rugi yang timbul karena adanya gap antara dua serat optik yang disambung
sehingga sinar dari bahan serat optik ke serat optik lainnya tidak dapat dirambatkan
seluruhnya. Untuk menghitung besarnya rugi-rugi sambungan ini dapat dilihat dari
3. Rugi-rugi Kopling
Rugi-rugi kopling ini adalah rugi-rugi yang terjadi akibat adanya ruang
kosong/udara (celah) antara serat optik dengan sumber optik dan antara serat optik
2015)
2.2.5 Optical Distribution Point
2.ODP Closure
ODP Clousure hanya boleh dipasang pada kabel SCPT dan kabel SSW
baik pada pertengahan gawang maupun di dekat Tiang. Jenis ODP ini juga
sudah banyak di Jalan A. untuk bentuknya dapat dilihat dari gambar
berikut
3.ODP Pedestal
ODP Pedestal ini biasanya dipasang pada permukaan tanah, ODP ini dapat
dengan mudah kita temukan di area perkantoran atau perkomplekan.
untuk bentuknya dapat dilihat sebagai berikut
Biasanya ODP ini dilindungi oleh suatu tong yang berwarna hijau,
bentuknya sih agak mirip dengan tong sampah. Untuk bagian dalamnya
memiliki bentuk yang hampir sama dengan ODP Pole.
(sumber: www.tkjcycberart.org)
BAB III
METODE PENELITIAN
Ermasu. Sedangkan waktu penelitian ini akan dilaksanakan selama 2 (dua) bulan.
penelitian. Ada beberapa tahapan yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut:
1. Tahap Pra-Lapangan
a) Survei Lapangan
b) Pengumpulan Data
1. Wawancara
2. Data Sekunder
Data yang dipakai pada penelitian ini adalah berupa data sekunder
a) Olah data
penelitian.
b) Analisis
Tahap ini peneliti menampilkan hasil dari data yang telah di analisa
dan memberikan kesimpulan dan saran dari data yang telah di analisa
bentuk tulisan.
3.3 Kerangka Pikir
Permasalahan
Apakah panjang tarikan kabel berpengaruh pada
kualitas penerimaan?
Metode
1.Observasi
2.Wawancara
3.Penentuan lokasi
Kajian
1. Menganalisa kualitas redaman fiber optic
2. Mencocokan nilai redaman dengan nilai standarnya
Hasil
Menghasilkan informasi hasil data ukur lapangan berupa
data kualitas redaman pada kabel fiber optik.
Kesimpulan
Hasil dari pengukuran data kualitas redaman kabel fiber
optic dapat di tarik kesimpulan dengan menganalisa hasil
kualitas redaman.
Laporan
Hasil dari data redaman yang di ambil di lapangan akan di
bandingkan per jarak tariknya dalam bentuk laporan analisa
data.
3.4 Alur Penelitian
Permasalahan
Apakah panjang tarikan kabel berpengaruh pada
kualitas penerimaan?
Survey Lapangan
Memilih lokasi penelitian
Menentukan lamanya penelitian
Menentukan data apa yang akan di
ambil
Pengambilan Sampel
Melakukan pengukuran
Mencatat hasil dari data ukur
Analisa Data
Menganalisa masing masing dari hasil
data ukur
Mencocokan per hasil analisa data ukur
dengan standar data Telkom
Hasil