Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS UMUM PENANGANAN TROUBLESHOOTING ARSITEKTUR SISTEM

JARINGAN ICONNET
Remianda1), Fitri Imansyah 2), Redi Ratiandi Yacoub 3), Jannus Marpaung 4), Eka Kusumawardhani5)
1,2,3)
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura

Email: remianda7@student.untan.ac.id, fitri.imansyah@ee.untan.ac.id, redi.ratiandi.yacoub@ee.untan.ac.id,


jannus.marpaung@ee.untan.ac.id, ekawardhani@ee.untan.ac.id

ABSTRAK
Fiber optic merupakan media transmisi yang memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan manusia agar
dapat mentransfer data lebih cepat karena menggunakan cahaya sebagai penghantarnya. Kebutuhan media
transmisi menggunakan fiber optic yang terus meningkat, menuntut sumber daya manusia yang handal dan
profesional dalam bidang fiber optic. Pengetahuan akan media transmisi fiber optic harus dipenuhi oleh setiap
teknisi yang profesional. Kemampuan untuk mengatasi berbagai macam gangguan, dan melakukan
pemeliharaan/penanganan pada jaringan kabel fiber optic sangat diperlukan. Dalam melakukan proses-proses
tersebut, digunakan alat-alat khusus seperti OTDR, OPM dan fusion splicer. Penelitian ini membahas mengenai
analisis umum penanganan troubleshooting arsitektur sistem jaringan iconnet, seperti gangguan (ONT no internet,
link loss, fiber cut, dan bad performance) pada jaringan kabel fiber optic dari POP sampai ONT. Dari hasil
penelitian terdapat empat variabel yang mempengaruhi besarnya suatu penanganan atau troubleshoot
gangguan pada arsitektur jaringan iconnet yaitu: join ulang kabel DW, join ulang patchcord di ODP, ganti
ONT yang digunakan dan join ulang patchcord di user. Diketahui bahwa banyaknya kabel DW yang banyak
di join ulang menandakan perlunya pemilihan kabel yang baik dan jalur yang ideal agar meminimalisir gangguan
tersebut. Dari gangguan yang terjadi pada jaringan arsitektur iconnet didapatkan bahwa penanganan yang
dilakukan ialah join ulang kabel DW. Penanganan yang cepat dapat dilakukan dengan informasi data pelanggan
yang akurat dan penanganan dengan bantuan alat yang tepat. Hal inilah yang akan mempengaruhi kualitas dari
layanan internet.

Kata Kunci: Troubleshooting, Fiber Cut, fiber optic

I. PENDAHULUAN yang biasa disebut juga FTTx, dimana FTTx mampu


PT Indonesia Comnets Plus (ICON+) mentransmisikan data dengan laju bit yang cepat dan
merupakan salah satu anak perusahaan BUMN yaitu stabil untuk sampai kerumah pelanggan dengan
PT PLN (Persero) yang begerak dalam bidang menggunakan media fiber optik. FTTH merupakan
telekomunikasi dan menyediakan layanan internet pengembangan dari Jarkolaf yang menggunakan
untuk wilayah Indonesia sehingga berguna untuk teknologi Gigabite Passive Optical Network (GPON)
proses penyampaian informasi bagi masyarakat dan sebagai standar perangkatnya. Teknologi GPON
menjadi akses untuk masyarakat mendapatkan digunakan pada jaringan FTTH ini dikarenakan
kemudahan berkomunikasi dan berbagai hal yang keunggulan yang dimilikinya yaitu mendukung
berkaitan dengan internet. transmisi pada bandwidth yang besar. Keunggulan
ICONNET merupakan produk layanan internet lain dari jaringan FTTH ini adalah kemampuan
broadband full fiber optic yang di sediakan oleh PT transfer data yang lebih cepat dibandingkan teknologi
ICON+. ICONNET ini mengadaptasi Fiber To The jaringan lainnya dan dapat menjangkau jarak yang
Home (FTTH) seperti layaknya yang digunakan jauh. Jaringan akses FTTH semakin diminati para
INDIHOME. FTTH merupakan sistem penyedia pengguna layanan telekomunikasi, sehingga
akses jaringan fiber optic dimana titik konversi optic permintaan pun semakin bertambah.
berada di rumah pelanggan, dengan serat optic Selain itu, Internet on Fiber lebih tahan dalam
sebagai media penghantar. Seperti halnya jaringan kondisi cuaca apapun seperti serangan petir dan
INDIHOME, maka ICONNET disini terdapat hal gangguan elektromagnet dibandingkan High Speed
yang menarik untuk di teliti yaitu penanganan Internet non FTTH. Sehingga perangkat yang
troubleshooting dari Point Of Presence (POP) digunakan menjadi lebih aman. Hal ini juga
sampai ke Optical Network Termination (ONT) mengakibatkan Internet on Fiber perlu perawatan
dimana kita mengetahui bahwa di setiap arsitektur secara berkala.
jaringan dari POP sampai ONT pasti memiliki Namun dengan banyaknya pengguna jaringan
tahapan apa saja yang di lewati dan bagaimana cara FTTH, berbagai macam gangguan pun dapat terjadi
penangan di setiap tahapan tersebut. baik itu kabel fiber cut, link loss, no internet sering di
FTTH adalah merupakan salah satu bentuk alami oleh pelanggan ICONNET, dengan adanya
implementasi dari teknologi transmisi fiber optik permasalahan tersebut maka dilakukanlah analisis

1
umum penanganan troubleshooting arsitektur sistem Analisa Kualitas Delay Video on Demand UseeTV
jaringan ICONNET. Manfaat yang dapat di ambil Menggunakan Serat Optic Di Area Purwokerto” pada
dari penanganan troubleshoot pada arsitektur di penelitian ini membahas tentang pengumpulan data
setiap tahapan agar lebih mudah di analisis dan pelanggan yang menggunakan layanan IndiHome
dipahami serta cara penyelasaiannya biar lebih dengan media pengiriman berupa serat optic dengan
spesifik dan terarah. paket kecepatan 10 Mbps dan mengukur kualitas
Video On Demand (VoD) terhadap parameter QoS
II. TINJAUAN PUSTAKA berupa throughput, delay, jitter dan packet loss.
Dari hal tersebut perlu di analisis untuk Sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan
mengetahui apakah dapat di ambil dari penanganan bahwa pelanggan tidak akan mengalami gangguan
troubleshoot pada arsitektur di setiap tahapan agar dalam penerimaan layanan UseeTV karena delay
lebih mudah di analisis dan di pahami dan cara yang didapat kurang dari 150 ms.
penyelasaiannya biar lebih spesifik dan terarah. Pada Adian Kurniawan (2019) meneliti tentang
penelitian sebelumnya mengenai Quality of Service “Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Dan
yaitu : Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan Indihome di
Astrid Harera Royani Hsb, M. Zulfin (2015) Kota Tarakan” berdasarkan pengujian hipotesis
meneliti tentang “Modernisasi Jaringan Akses secara parsial, dapat disimpulkan bahwa kualitas
Tembaga Dengan Fiber Optic Ke Pelanggan” produk, dan kualitas pelayanan tidak berpengaruh
penelitian ini dilakukan dengan cara modernisasi signifikan terhadap kepuasan pelanggan IndiHome di
jaringan akses tembaga dengan fiber optic. Setelah Kota Tarakan. Sedangkan variabel harga
modernisasi jaringan akses tembaga menjadi fiber berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan
optic, fiber optic dapat memenuhi kebutuhan IndiHome di Kota Tarakan.
pelanggan dengan kualitas layanan meningkat. Christian Handoko (2020) meneliti tentang
Setelah dimodernisasi bandwidth nya lebih besar dan “Analisis QoS (Quality of Service) Pada Layanan
kecepatannya tinggi dari 4 Mbps menjadi 100 Mbps. VoD (Video On Demand) UseeTV Menggunakan
Aplikasi yang diperoleh pelanggan juga bervariasi. Aplikasi Wireshark “ pada penelitian ini membahas
Instalasi fiber optic lebih mudah, pada serat optic tentang analisis kualitas kecepatan transfer data pada
kebutuhan alat ukur menggunakan 2 jenis alat ukur layanan UseeTV IndiHome di Kota Ngabang
saja. berdasarkan parameter Quality of Service pada
Novemy Triyandari Nugroho (2015) meneliti layanan IndiHome menggunakan aplikasi Wireshark,
tentang “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap dari hasil penelitian ini merupakan data pengukuran
Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan (Survei Pada QoS pada layanan IndiHome 10 Mbps, 20 Mbps, dan
Pelanggan Speedy Telkom Di Kota Surakarta). 30 Mbps yang memberikan kesimpulan bahwa
Tujuan dari penelitian ini adalah menguji pengaruh faktor-faktor yang dapat menyebabkan nilai kualitas
kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan loyalitas kecepatan transfer data layanan UseeTV IndiHome
pelanggan dengan menggunakan analisis regresi adalah besarnya paket yang digunakan pelanggan,
linier berganda. jumlah user yang terhubung pada jaringan wifi
Anggita Nindya Wisnu Wardhana, Muh. Yamin tersebut, gangguan pada sinyal yang disebabkan oleh
dan LM Fid Aksara (2017) meneliti tentang “Analisis adanya obstacle (penghalang), posisi ONT (Optical
Quality of Services (QoS) Jaringan Internet Berbasis Network Terminal) yang diletakkan di bawah atau di
Wireless LAN Pada Layanan Indihome”pada ruangan yang padat, penarikan kabel drop wire yang
penelitian ini membahas tentang pengukuran Quality terlalu jauh melebihi standar SOP.
of Service pada jaringan IndiHome menggunakan
kabel LAN, hasil dari penelitian ini merupakan data III. Metode Penelitian
pengukuran QoS pada layanan IndiHome 10 Mbps Berikut adalah metode penelitian yang di
yang memberikan kesimpulan bahwa IndiHome 10 gunakan.
Mbps sudah cukup stabil tetapi sangat dipengaruhi  Studi Literatur
oleh gangguan (noise) dimana jumlah pengguna yang Studi literatur dilakukan dengan mencari
sangat banyak dapat menurunkan nilai QoS. teori-teori pendukung mengenai jaringan
Desianty Fithri Wahyuni, (2017) meneliti akses fiber optic dan mekanisme penggunaan
tentang “Pengaruh Pelayanan Dan Kualitas Produk peralatan untuk ICONNET.
Indihome Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas  Pengumpulan Data
Pelanggan” Tujuan dari penelitian ini adalah Dengan Pengumpulan data gangguan dilakukan pada
banyaknya televisi berlangganan, pelanggan akan pelanggan yang menggunakan layanan
lebih selektif dalam memilih dan mengguakan ICONNET. Data diambil dengan cara
produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. memonitor gangguan sistem jaringan mulai
Banyaknya produk dengan keunggulannya masing- dari POP sampai ke ONT.
masing menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggan.  Observasi
Widhiatmoko Herry Purnomo, Farida Asriani Mengamati sistem jaringan layanan
dan Hesti Susilawati (2018) meneliti tentang ” ICONNET di kota Pontianak dan Samarinda.

2
 Pengolahan Dan Analisis Data
Analisa data, menganalisis data pengukuran
secara keseluruhan menurut teori yang
digunakan dengan hasil pengamatan.
Kemudian dilakukan analisis untuk
mengevaluasi data yang didapat. Melakukan
monitoring dan pemantauan jalur jaringan
agar setiap data didapatkan.

3.1 Langkah-langkah Penelitian


1. Studi literatur, dilakukan guna memperoleh
teori-teori pendukung serta kemungkinan
asumsi yang digunakan dan berperan sebagai
referensi dalam mencari pendekatan secara
teoritis dari permasalahan yang diangkat yang
bersumber antara lain pada buku-buku
pegangan, buku-buku elektronik dan
browsing pada internet.
2. Pengumpulan data lapangan
a. Metode ini dilakukan dengan cara
melakukan praktik di lapangan guna
mengumpulkan data-data yang
dibutuhkan dalam penulisan penelitian ini.
b. Melakukan survei lokasi untuk
pengambilan data pelanggan yang Gambar 1 Diagram Alir Penelitian
menggunakan layanan ICONNET di kota 3.2 Langkah-langkah Pengambilan Data
Pontianak dan Samarinda.
c. Melakukan survey lokasi untuk Dalam pelaksanakan penelitian meliputi
pengambilan data pelanggan yang langkah-langkahs seperti berikut:
menggunakan ICONNET di Kota a. Langkah pertama yang dilakukan ialah
Pontianak dan Samarinda dengan mengumpulkan data pelanggan yang
monitoring menggunakan layanan menggunakan ICONNET dan monitoring
pengaduan dari pelanggan. terhadap layanan jaringan menggunakan
d. Melakukan monitoring dengan cara aplikasi Mobaxterm pada setiap pelanggan di
mengecek di sistem dan berkunjung ke Kota Samarinda dan Pontianak.
rumah pelanggan dan mengukur redaman b. Melakukan monitoring terhadap trouble apa
power yang diterima menggunakan OPM saja yang terjadi pada setiap pelanggan di Kota
terlebih dahulu ketika ada gangguan. Pontianak dan Samarinda.
3. Pengukuran dan pengolahan data lapangan c. Setelah selesai melakukan monitoring pada
a. Setelah selesai melakukan monitoring setiap data pelanggan, penulis melakukan
pada setiap data pelanggan, penulis perbaikan atau troubleshooting untuk
melakukan pengamatan untuk mendapatkan data penanganan.
membandingkan dengan data pengukuran. d. Kemudian memberikan kesimpulan dan saran
b. Menganalisis data penanganan secara untuk setiap kualitas penanganan jaringan yang
keseluruhan untuk membandingkan hasil diberikan pada arsitektur jaringan ICONNET.
penanganan menurut teori yang digunakan
dengan hasil pengamatan. Kemudian IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN
dilakukan analisis untuk mengevaluasi Pada bab ini dilakukan pengumpulan data
data yang didapat. berupa data gangguan ICONNET dan penanganan
e. Kemudian memberikan kesimpulan dan gangguan di lapangan dari POP sampai ONT. Setelah
saran untuk setiap penanganan dari hasil data dikumpulkan kemudian dilanjutkan dengan
data lapangan. melakukan Analisa umum penanganan
Langkah-langkah penelitian yang dilakukan troubleshooting arsitektur sistem jaringan
diperlihatkan pada gambar 1 ICONNET.

4.1 Data Gangguan ICONNET


Data gangguan ICONNET bertujuan mengetahui
pengaruh apa saja yang masalah yang terjadi pada
sistem arsitektur jaringan ICONNET dari POP
sampai ONT. Berdasarkan hasil yang ingin dicapai,

3
maka dilakukan pengumpulan data pengaduan b) Analisis dugaan atau masalah
pelanggan kemudian di lakukan dengan pengecekan -Jika redaman tinggi maka kabel putus atau
dari sistem terlebih dahulu lalu dilakukan patchcord rusak
pengukuran redaman pada ODP dan ONT yang - Jika redaman tinggi maka kabel bending
berada di rumah pelanggan dengan menggunakan - Jika redaman tinggi kemungkinan terjadi
Optical Power Meter, untuk mengetahui redaman link loss
disepanjang kabel, maka pengukuran yang c) Permasalahan yang terjadi
diperlukan adalah daya optic pada ODP yang di Pada POP permasalahan yang kadang terjadi
ambil dari splitter ODP dan daya optic di rumah link loss ialah adanya permasalahan pada
pelanggan yang di ambil dari kabel optic yang kabel patchcore yang bending, konektornya
terhubung ke ONT serta mengetahui berapa Panjang longgar, dihuni semut dan bulkheadnya
kabel yang menghubungkan antara ODP ke rumah kotor terkadang juga ganggguan pada OLT
pelanggan dan jumlah sambungan yang ada pada yang hang. Maka permasalahan tersebut
kabel optic. dapat menyebabkan terjadinya gangguan
pada jalur dari POP sampai ke FDT bahkan
sampai ONT.
d) Penanganan
Pada penanganannya ada beberapa cara,
yaitu pengecekan pada sistem, kemudian
pengecekan dilapangan tempat terjadinya
ganggguan. Dilanjutkan dengan pengecekan
terlebih dahulu jalur arsitektur jaringan
ICONNET menggunakan OTDR.

Gambar 2 Grafik Data Gangguan Pelanggan


ICONNET
Tabel 1 Data Gangguan Umum ICONNET
No Data Gangguan Umum
1 Bad Performance perangkat
2 Patchcore rusak
3 Putus kabel /LOSS

Berdasarkan penelitian yang telah


dilakukan dengan mengumpulkan data gangguan
pelanggan ICONNET terdapat beberapa Gambar 3 OTDR Jalur ICONNET
gangguan yang di rekapitulasi selama bulan
April, maka didapat hasil yang tertera seperti Kemudian menentukan perkiraan
pada tabel 4.1 dan 4.2 dimana trouble yang titik permasalahannya setelah didapatkan
tertinggi sampai terendah yang diterima oleh dari OTDR, jika sudah ketemu titik
pelanggan tertera pada grafik gambar 4.1 yaitu permasalahannya maka dilakukan
bad performance perangkat ,patchcore rusak, putus penanganan. Biasanya tim operasional dan
kabel, bending, ODP down, kabel Drop Wire rusak, maintenance melakukan perbaikan pada
FO cut, FDT problem, kendala OLT, masalah kabel patchcord yang bending dengan
konfigurasi, adaptor rusak, bukan gangguan, merapikan kembali kabal tersebut dan bisa
masalah di splitter dan ODP broken. Adapun juga dengan mengganti dengan yang baru.
gangguan yang tertinggi yang diterima oleh Pada konektornya longgar maka dilakukan
pelanggan berdasarkan hasil rekapitulasi ialah bad penggantian konektor, jika dihuni semut dan
performance perangkat. bulkhead nya yang kotor dilakukan
pembersihan dengan menyemprotkan cairan
4.2 Data Permasalahan Dan Penanganan pembasmi semut atau cairan alcohol atau
Gangguan Pada POP Ke FDT OLT nya gangguan maka dapat di
a) Teknik Deteksi Masalah konfigurasi ulang agar mendapatkan
- Pengecekan pada sistem GPON settingan seperti semula agar internet dapat
- Cek redaman ONT menggunakan OPM di salurkan kembali seperti biasanya dalam
- Laser pada kabel untuk deteksi kabel putus hal ini diperlukan kerja tim agar penanganan
- OTDR untuk menemukan lokasi titik gangguan yang telah di sebutkan
putus/bending sebelumnya bisa tercapai maksimal.

4
Gambar 5 Penggantian Konektor port 11 di FDT

Gambar 4 Perapihan Kabel Patchcord Bending

4.3 Data Permasalahan Dan Penanganan


Gangguan Pada FDT Ke Joint Box
a) Teknik deteksi masalah
- Pengecekan pada sistem GPON
- Cek redaman ONT menggunakan OPM
- Laser pada kabel untuk deteksi kabel
Gambar 6 Penggantian Konektor port 11 di FDT
putus
- OTDR untuk menemukan lokasi titik 4.4 Data Permasalahan Dan Penanganan
putus/bending Gangguan Pada Joint Box Ke ODP
b) Analisis dugaan atau masalah a) Teknik deteksi masalah
- Jika redaman tinggi maka kabel putus - Pengecekan pada sistem GPON
atau patchcord rusak - Cek redaman ONT menggunakan OPM
- Jika redaman tinggi maka kabel - Laser pada kabel untuk deteksi kabel
bending putus
- Jika redaman tinggi kemungkinan - OTDR untuk menemukan lokasi titik
terjadi link loss putus/bending
c) Permasalahan yang terjadi b) Analisis dugaan atau masalah
Pada FDT permasalahan yang kadang - Jika redaman tinggi maka kabel putus
terjadi link loss ialah adanya bending pada atau patchcord rusak
kabel patchcord, konektornya longgar, core - Jika redaman tinggi maka kabel
putus pada jalur di FDT, core yang retak bending
pada sambungan. Permasalahan tersebut - Jika redaman tinggi kemungkinan
dapat menyebabkan gangguan pada jalur terjadi link loss
FDT ke Joint Box bahkan sampai ke ONT. c) Permasalahan yang terjadi
d) Penanganan Pada Joint Box permasalahan yang kadang
Pada penanganannya ada beberapa cara terjadi link loss ialah adanya bending pada
yaitu pengecekan pada sistem kemudian kabel patchcord pada ODP, konektornya
pengecekan dilapangan terhadap lokasi longgar, core putus pada jalur Joint Box ke
terjadinya ganggguan. cek terlebih dahulu ODP, core yang retak pada sambungan.
jalur arsitektur jaringan ICONNET Maka permasalahan tersebut menyebabkan
menggunakan OTDR, Kemudian jika sudah gangguan pada jalur Joint Box ke ODP.
di temukan masalahnya dilakukan d) Penanganan
penanganan seperti joint core yang putus, Pada penanganan jalur ini di lakukan
pergantian konektor, pergantian pigtail di pengecekan terdahulu dengan OTDR atau
sisi FDT dan pergantian adaptor. OPM kemudian jika sudah di temukan
masalahnya dilakukan penanganan seperti
joint core yang putus, penggantian
konektor, join core yang putus.

5
kemudian jika sudah di temukan
masalahnya barulah dilakukan penanganan
seperti joint core yang putus, penggantian
konektor, atau core yang bending pada
sambungan dan kurang klik pada konektor,
penggantian ONT yang bad performance
dan no internet pada ONT. Melakukan
pengambilan data melalui pembacaan
ONT bertujuan untuk mengetahui daya
input (Tx) yang dikirimkan oleh server
dan daya output (Rx) yang diterima oleh
pelanggan sebagai acuan keakuratan
hasil pengukuran yang dilakukan.
Dengan dilakukannya pengambilan data
Gambar 7 Joint Box ini, maka dapat diketahui apakah daya
optic yang dikirimkan oleh server dapat
terkirim dengan baik dan seberapa besar
rentang daya input dengan daya output.
Berdasarkan hasil yang ingin dicapai,
maka dilakukan pengambilan data
pembacaan ONT melalui IP Address
192.168.1.1 dan login halaman user.

Gambar 8 Cek Core yang Putus di Joint Box

4.5 Data Permasalahan Dan Penanganan


Gangguan Pada ODP Ke ONT
a) Teknik deteksi masalah
- Pengecekan pada sistem GPON
- Cek redaman ONT menggunakan OPM
Gambar 9 Pembacaan Redaman Di ONT
- Laser pada kabel untuk deteksi kabel
putus
- OTDR untuk menemukan lokasi titik
putus/bending
b) Analisis dugaan atau masalah
- Jika redaman tinggi maka kabel putus
atau patchcord rusak
- Jika redaman tinggi maka kabel
bending
- Jika redaman tinggi kemungkinan
terjadi link loss
c) Permasalahan
Pada ODP permasalahan yang kadang
terjadi link loss ialah adanya bending pada
kabel patchcord pada ODP, konektornya
longgar, core putus pada jalur ODP ke ONT,
core yang retak pada sambungan dan kurang
klik pada konektor, ONT yang hang, dan no
internet pada ONT. Maka permasalahan
tersebut menyebabkan gangguan pada jalur
ODP ke ONT.
d) Penanganan
Pada penanganan jalur ini di lakukan Gambar 10 Pengecekan Jalur Di ODP
pengecekan terdahulu dengan OPM

6
= 0.3 + 2 + 0.2 + 10.38
= 12.88 dB
Berikut adalah grafik redaman total yang
digambarkan dari hasil perhitungan berdasarkan
panjang kabel serat optic yang digunakan.

Gambar 11 ONT ICONNET


Terdapat dua faktor yang mempengaruhi
nilai dari hasil pengukuran dengan nilai yang
diperoleh dari pembacaan ONT yaitu, faktor
pertama adalah di dalam alat ukur OPM itu
sendiri terdapat redaman yang membuat nilai
pengukuran cenderung lebih tinggi dari pada
pembacaan ONT. Faktor yang kedua yaitu nilai Gambar 12 Grafik Loss Daya Optic Terhadap
daya optic yang tidak stabil dalam alat ukur. Panjang Kabel
Sehingga sedikit menyulitkan untuk menetapkan
berapa angka yang seharusnya ditulis atau Dari gambar grafik di atas, dapat diketahui
ditetapkan untuk diambil. bahwa semakin panjang kabel yang digunakan untuk
Untuk mengidentifikasi loss daya serat transmisi serat optic maka redaman yang dihasilkan
optic yang terjadi pada sepanjang kabel serat akan semakin besar. Seperti yang di ungkapkan oleh
optic, maka dilakukanlah suatu perhitungan yang John dan Barry (2008), hal ini mengacu pada tipikal
bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab dari serat optic yang akan mengalami loss atau pelemahan
besarnya nilai redaman pada kabel serat optic. daya yang dibawa oleh cahaya akibat kurangya
Perhitungan loss daya optic bertujuan untuk kejernihan bahan serat optic. Loss daya sebesar 3 dB
mengetahui seberapa besar redaman total yang terjadi umumnya terjadi setiap kali cahaya merambat sejauh
dari ODP sampai ke rumah pelanggan. Lebih dari itu, satu kilometer. Oleh karena itu, semakin panjang
dengan adanya suatu perhitungan loss daya optic, kabel sarat optic yang digunakan maka akan semakin
dapat diketahui variabel apa saja yang mempengaruhi besar nilai redaman yang terjadi per satu kilometer.
besarnya nilai redaman pada daya optic berdasarkan Splice fusi merupakan metode
matematis. Adapun perhitungan redaman total penyambungan serat optic yang memberikan hasil
transmisi ODP menuju ONT dengan menggunakan yang permanen dan menimbulkan rugi daya yang
persamaan 1 sebagai berikut. tergolong rendah yakni 0,2 dB. Namum, semakin
banyak penggunaan sambungan pada kabel serat
𝛼 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐿. 𝑎𝑠𝑒𝑟𝑎𝑡 + 𝑁𝑐 . 𝑎𝑐 + 𝑁𝑠 . 𝑎𝑠 + 𝑆𝑝 (1) optic, maka akan menambah nilai redaman yang
semakin tinggi. Selain itu, berdasarkan observasi
lapangan, penggunaan splice cukup rentan terjadinya
Keterangan : gangguan atau loss daya yang besar. Hal ini terjadi
𝛼𝑐 : Redaman Konektor (dB/pasang) karena penyambungan yang tidak sempurna sehingga
𝑎𝑠 : Redaman Sambungan (dB/buah) cahaya yang sebagai penghantar daya optic dapat
𝑎𝑠𝑒𝑟𝑎𝑡 : Redaman Serat Optic (dB/Km) keluar melalui penyambungan atau splice.
𝛼 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 : Redaman Total (dB)
𝑁𝑐 : Jumlah Konektor
𝑁𝑠 : Jumlah Sambungan
𝐿 : Jarak (Km)
𝑆𝑝 : Redaman Splitter (dB)

Diketahui :
𝛼𝑐 : 1 dB/pasang
𝑎𝑠 : 0.2 dB/buah
𝑎𝑠𝑒𝑟𝑎𝑡 : 3 dB/Km
𝑁𝑐 :2
𝑁𝑠 :1
𝐿 : 0.1 Km
𝑆𝑝 : Splitter 1:8 = 10.38 dB
𝛼 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 =(0.1)(3) + (2). (1) + (1). (0.2) + 10.38 Gambar 13 Pengukuran Redaman di ONT

7
4.6 Waktu Penanganan Dalam Arsitektur Namum, semakin banyak penggunaan sambungan
Jaringan pada kabel serat optic, maka akan menambah nilai
Pada penanganan setiap trouble dari POP redaman yang semakin tinggi. Selain itu, berdasarkan
sampai ke ONT masing-masing memerlukan waktu observasi lapangan, penggunaan splice cukup rentan
penanganan yang berbeda sesuai dengan yang di terjadinya gangguan atau loss daya yang besar. Hal
tetapkan oleh kantor pusat. Pada penanganan di ini terjadi karena penyambungan yang tidak
Samarinda terdapat beberapa kategori diantaranya sempurna sehingga cahaya yang sebagai penghantar
yaitu: daya optic dapat keluar melalui penyambungan atau
 Fiber Optic Termination (FOT) splice.
1. OLT (Optical Line Termination) Adapun faktor lain yang membuat
2. ONT (Optical Network Termination) / Modem terjadinya loss daya pada transmisi serat optic adalah
Maksimal 4 Jam penanganan. sebagai berikut:
 Fibet Optic Cable (FOC) 1. Daya yang diterima oleh ODP sebelum terbagi
1. KU (Kabel Udara) oleh splitter bernilai besar. Nilai maksimum
2. DW (Drop Wire) daya transmisi serat optic yang harus diterima
Maksimal 6 jam penanganan. oleh ODP sebelum terbagi oleh splitter adalah
 Power Suply Unit (PSU) 10 dB. Jika daya yang diterima oleh ODP lebih
Maksimal 4 jam penanganan. dari 10 dB sebelum terbagi oleh splitter, maka
Pada penanganan di Pontianak untuk satu pelanggan akan mengalami loss daya optic.
gangguan ICONNET maksimal 8 jam Untuk itu, hasil perhitungan redaman total dapat
penanganan. Semua gangguan yang terinput menjadi acuan bahwa daya transmisi serat optic
waktu pengerjaannya terhitung sama, jadi tidak maksimum yang diterima ODP sebelum
sama dengan di wilayah samarinda yang terhubung atau terbagi oleh splitter.
menggunakan beberapa kategori dalam 2. Bending pada sebuah kabel serat optic dapat
penanganan trouble. menyebabkan timbulnya rugi daya pada serat
optic yang cukup serius. Selain itu, bending
pada serat optic kemungkinan terjadinya
kerusakan mekanis (pecah atau patahnya serat
optic).

Gambar 14 Grafik Data Penanganan ICONNET


Arsitektur jaringan ICONNET yaitu, join
ulang kabel DW, join ulang patchcord di ODP,
ganti ONT yang digunakan dan join ulang Gambar 15 Bending Pada Kabel Serat Optik
patchcord di user. Dari gambar grafik di atas, dapat
diketahui bahwa semakin panjang kabel yang Rugi daya yang ditimbulkan dengan
digunakan untuk transmisi serat optic maka redaman melengkungkan serat optik boleh jadi lebih
yang dihasilkan akan semakin besar. Seperti yang di besar dari rugi daya total yang timbul pada
ungkapkan oleh John dan Barry (2008), hal ini seluruh kabel serat optik sepanjang 1 km.
mengacu pada tipikal serat optic yang akan Sepotong serat optik dapat dikatakan aman
mengalami loss atau pelemahan daya yang dibawa dalam suatu bending apabila bending tersebut
oleh cahaya akibat kurangya kejernihan bahan serat berdiameter sekitar 10 kali lebih kecil dari
optic. Loss daya sebesar 3 dB umumnya terjadi setiap diameter kabel serat optik. Semakin tajam atau
kali cahaya merambat sejauh satu kilometer. Oleh semakin kecilnya diameter suatu lengkungan,
karena itu, semakin panjang kabel sarat optic yang maka semakin besar pula rugi-rugi daya yang
digunakan maka akan semakin besar nilai redaman ditimbulkan bahkan dapat membuat kabel serat
yang terjadi per satu kilometer. optik pecah.
Metode penyambungan serat optic yang 3. Kabel putus oleh tali layangan maupun gigitan
memberikan hasil yang permanen dan menimbulkan tikus atau hal lainnya yang dapat membuat kulit
rugi daya yang tergolong rendah yakni 0,2 dB.

8
luar dari kabel serat optik cacat atau terbuka. penggantian konektor dan pergantian pigtail di
Dengan terbukanya kulit luar pada kabel, maka sisi FDT. Tindakan-tindakan yang sering
akan memungkinkan cahaya luar masuk ke dilakukan pada saat ada gangguan pada Joint Box
dalam kabel. Hal inilah yang membuat sampai ke ODP yaitu, joint core yang
terjadinya loss daya pada transmisi fiber optic. putus.Tindakan-tindakan yang sering dilakukan
pada saat ada gangguan pada ODP sampai ke
ONT yaitu, join ulang kabel DW, join ulang
patchcord di ODP, ganti ONT yang digunakan
dan join ulang patchcord di user.
Pada transmisi serat optic, semakin panjang
kabel DW maka redaman semakin besar. Kondisi di
lapangan menunjukkan banyaknya tindakan join
ulang pada kabel DW menandakan perlunya
pemilihan kabel yang baik dan jalur yang ideal agar
dapat meminimalisir gangguan tersebut. Penanganan
yang cepat dapat dilakukan dengan informasi yang
akurat dari pelanggan dan penanganan dengan
bantuan alat yang tepat.

REFERENSI

Gambar 16 Kabel DW Digigit Tikus Astrid Harera Royani Hsb, M. Zulfin, (2015).
Moderniasai Jaringan Akses Tembaga
Dengan melakukan pengukuran, Dengan Fiber Optik Ke Pelanggan. Jurnal
pengambilan data pada ONT serta melakukan suatu Universitas Sumatra Utara.
perhitungan untuk mengatehui redaman yang terjadi
disepanjang jalur serat optik yang terhubung dari Novemy Triyandari Nugroho, (2015). Pengaruh
ODP menuju rumah pelanggan, maka dapat diketahui Kualitas Pelayanan Tarhadap Kepuasan Dan
beberapa dari penyebab hilangnya daya transmisi Loyalitas Pelanggan (Survey Pada Pelanggan
pada serat optik. Hilangnya daya optik ini yang pada Speedy Telkom Di Kota Surakarta). Jurnal
akhirnya dapat membatasi jarak transmisi yang Paradigma Universitas Islam Batik Surakarta.
ditempuh oleh cahaya tersebut. Dengan terukurnya
Anggita Nindya, Wisnu Wardhana, Muh. Yamin Dan
besar redaman total yang terjadi disepanjang serat
FM Lid Aksara, (2017). Analisis Quality Of
optik yang terhubung dari ODP menuju ke rumah
Service (QoS) Jaringan Internet Berbasis
pelanggan, maka dapat diketahui pula seberapa baik
Wireless LAN Pada Layanan Indihome.
kinerja transmisi serat optik yang terinstal.
Jurnal Universitas Halu Oleo, Kendari
Dalam hal ini, agar transmisi serat optik
semanTIK, Vol.3, No.2, Jul-Des 2017, pp. 49-
dapat menghantarkan cahaya hingga ke penerima dan
58 ISSN : 2502-8928 (Online)
bandwidth-nya pun cukup untuk membuat sistem
tersebut membawa data pada kecepatan yang tinggi, Desianty Fithri Wahyuni, (2017). Pengaruh
maka perlu di pastikan bahwa, daya penerimaan Pelayanan Dan Produk Indihome Terhadap
harus cukup besar. Agar daya penerimaan tetap Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan. Jurnal
cukup besar untuk menghantarkan data, maka Universitas Telkom, Bandung.
redaman atau loss daya pada transmisi serat optik
harus dipastikan terjaga pada kondisi yang tidak Widhiatmoko Herry Purnomo, Farida Asriani Dan
terlampau besar sehingga membuat data terhantarkan Hesti Susilawati, (2018). Analisa Kualitas
dengan baik. Delay Video On Demand Useetv
Menggunakan Serat Optic Di Area
V. PENUTUP Purwokerto. Jurnal Fakultas Teknik
Gangguan yang paling sering terjadi pada Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
arsitektur sistem jaringan iconnet yaitu, bad
performance perangkat, patchcore rusak, putus Adian Kurniawan, (2019). Pengaruh Kualitas
kabel dan core bending. Produk, Kualitas Pelayanan Dan Harga
Tindakan-tindakan yang sering dilakukan Terhadap Kepuasan Pelanggan Indihome Di
pada saat ada gangguan pada POP sampai ke FDT Kota Tarakan. Perpustakaan UBT:
yaitu, perbaikan pada kabel patchcord yang Universitas Borneo Tarakan.
bending, penggantian konektor dan konfigurasi
ulang perangkat.Tindakan-tindakan yang sering Christian Handoko, Fitri Imansyah, F. Trias Pontia.
dilakukan pada saat ada gangguan pada FDT (2020), Analisis QoS (Quality of Service)
sampai ke Joint Box yaitu, join core yang putus, Pada Layanan VoD (Video On Demand)

9
Useetv Menggunakan Aplikasi Wireshark. standar-instalasi-kabel-optik-udara-pt-
Jurnal Teknik Elektro Universitas telekomunikasi-indonesia-tbk.html.
Tanjungpura. Jemi Ristiawan, Fitri Imansyah, Dedy Suryadi, Redi
Ratiandi Yacoub, Jannus Marpaung. (2021).
Delsy Zarnavannie Sagita, Fitri Imansyah, F. Trias Identifikasi Pengaruh Loss Daya Saluran
Pontia, Jannus Marpaung, Neilcy Serat Optic Terhadap Kualitas Layanan
Tjahjamooniarsih. (2020). Analisis QoS Internet. Jurnal Teknik Elektro Universitas
(Quality of Service) Pada Layanan VoD Tanjungpura.
(Video On Demand) UseeTv Di Kota Nova Argita Damayanti, Fitri Imansyah, Leonardus
Bengkayang. Jurnal Teknik Elektro Sandy Ade Putra, Jannus Marpaung, F. Trias
Universitas Tanjungpura. Pontia W, (2022). Analisis Quality Of Service
Pada Jaringan Iconnet Menggunakan Aplikasi
Eri Dwi Fariliana Dan Hidayat Nur Isnianto, (2019). Wireshark. Jurnal Teknik Elektro Universitas
Analisis Penggunaan IP Publik Pada Tanjungpura.
Broadband Network Gateway Dalam Layanan Apriadi Robianto, Fitri Imansyah, F. Trias Pontia W,
Internet PT Indonesia Comnets Plus. Jurnal (2021). Analisis Jaringan Indihome Dengan
SIMETRIS, Vol. 10 No. 1 April 2019 P-ISSN: Aplikasi Wireshark Untok Video Call Dan
2252-4983, E-ISSN: 2549-3108. Game Online. Jurnal Teknik Elektro
Universitas Tanjungpura.
Riski Harsa Dian Akbar Dan S. El Yumin, (2016),
Estimasi Kerusakan Jaringan Fiber Optic BIOGRAFI
Metro 1000 Menggunakan OTDR, Vol 26 No REMIANDA, Lahir di Sungai
1 : Jurnal Penelitian Dan Pengkajian Sains Nilam, 02 Desember 1997.
Dan Teknologi. Memulai Pendidikan di Sekolah
Dasar Negeri 04 Sungai Nilam.
Firdaus,Ferdyan Andhika Pradana Dan Eka Indarto, Kemudian Melanjutkan
(2016). Performansi Jaringan Fiber Optic Dari Pendidikan di Sekolah
Sentral Office Hingga Ke Pelanggan Di Menengah Pertama 02 Jawai.
Yogyakarta. Jurnal Elektro Telekomunikasi Kemudian Melanjutkan
Terapan. Pendidikan di Sekolah Sekolah
Rudi Prasetio, (2016), Prosedur Standar Instalasi Menengah Kejuruan Negeri 1
Kabel Optic Udara PT. Telekomunikasi Jawai. Lulus Pada Tahun 2017.
Indonesia, TBK. Memperoleh Gelar Sarjana Dari Program Studi Teknik
https://docplayer.info/29860272-Prosedur- Elektro Universitas Tanjungpura Pontianak Pada
Tahun 2022.

10
ABSTRACT
Fiber optic is a transmission medium that makes it possible to meet human needs in order to transfer
data faster because it uses light as a conductor. The need for transmission media using fiber optic continues to
increase, demanding reliable and professional human resources in the fiber optic field. Knowledge of fiber optic
transmission media must be met by every professional technician. The ability to overcome various kinds of
interference, and perform maintenance/handling on the fiber optic cable network is very necessary. In carrying
out these processes, special tools such as OTDR, OPM and fusion splicers are used. In this thesis, we will discuss
the general analysis of troubleshooting the iconnet network system architecture, such as interference (ONT no
internet, link loss, fiber cut, and bad performance) on fiber optic cable networks from POP to ONT. From the
results of the study, there are four variables that affect the amount of handling or troubleshooting disturbances
in the iconnet network architecture, namely, rejoining the DW cable, rejoining the patchcord in ODP, changing
the ONT used and rejoining the patchcord in the user. It is known that the large number of DW cables that are
rejoined indicates the need for good cable selection and ideal paths to minimize the interference. From the
disturbances that occurred in the iconnet architectural network, it was found that the handling was done by
rejoining the DW cable. Fast handling can be done with accurate customer data information and handling with
the help of the right tools. This will affect the quality of internet services.

Keywords: Troubleshooting, Fiber Cut, fiber optic cable network

11
12

Anda mungkin juga menyukai