Anda di halaman 1dari 4

https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.

php/senashtek
Publish online, Juli 2022, page 57-60

Analisis Perancangan Keamanan Sistem Voip


(Voice Over Internet Protocol) Berbasis Android Pada
Jaringan Wireless

Muhammad Amin, Purwa Hasan Putra


Fakultas Sains dan Teknologi, Sistem Komputer, Universitas Pembangunan Panca Budi, Medan, Indonesia
Email: 1mhdamin10@email.com, 2*purwa@email.com
Abstrak
Teknologi komunikasi saat ini berkembang pesat terutama dalam bidang telekomunikasi. Pesatnya
perkembangan internet dan perkembangan multimedia aplikasi memerlukan persyaratan Kualitas Layanan
(QoS) tertentu. Namun, jaringan IP biasa tidak dirancang untuk melewatkan layanan multimedia real-time. Pada
dasarnya setiap orang yang terhubung dengan mereka jaringan dapat saling bertukar informasi dan data antara
satu orang dengan orang lain, baik itu gambar, suara, video, teks dan lain-lain, tetapi jika kita menggunakan
panggilan telepon tradisional, selain tarifnya mahal juga karena letak geografis menentukan besar kecilnya biaya
yang akan dikeluarkan. Protokol Suara Melalui Internet (VoIP) adalah teknologi inovatif yang menjadikan
jaringan internet atau jaringan komputer lokal, sebagai media transmisi untuk paket data suara sehingga
pengguna dapat saling berkomunikasi. Ujian hasil pada pengujian telepon VOIP Alpha Delay (Waktu Tunggu)
lebih pendek dari pada telepon WhatsApp, yaitu 17 detik. Jadi panggilan voip 14 detik lebih unggul dari
panggilan Whatsapp yang diambil dari perbedaan delay whatsapp dan voip, yaitu 17 detik - 3 detik = 14 detik, di
Beta pengujian, semua klien telah terhubung ke server dan klien lain. Pengalihan Label Multi Protokol (MPLS)
merupakan teknologi yang relatif baru dalam dunia jaringan telekomunikasi. MPLS Teknologi memungkinkan
paket berada di sistem dalam waktu yang lebih singkat daripada jaringan IP, karena dalam MPLS jaringan setiap
paket diberi label yang kemudian digunakan sebagai informasi untuk proses switching untuk menggantikan
header IP dalam proses perubatan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah analisis VoIP kekuatan sinyal
jaringan pada VoIP dan keamanan penggunaan telekomunikasi menggunakan jaringan nirkabel

Kata Kunci: Voice Over Internet Protocol, QoS, Informasi, MPLS

1. PENDAHULUAN
Teknologi saat ini berkembang dengan pesat khususnya dalam bidang telekomunikasi, Perkembangan
internet yang sangat cepat dan juga berkembangnya aplikasi-aplikasi multimedia membutuhkan persyaratan
Quality of Services (QoS) tertentu. Namun jaringan IP biasa tidak didesain untuk melewatkan layanan
multimedia yang bersifat realtime. Pada dasarnya semua orang yang terhubung ke jaringan mereka dapat
bertukar informasi dan data antara satu orang dengan yang lain, baik berupa gambar, suara, video, teks dan yang
lainnya, , namun jika kita menggunakan panggilan telepon tradisional, selain tarif yang mahal juga letak geografis
menentukan besar kecilnya biaya yang harus dikeluarkan. VoIP merupakan teknologi yang dapat melakukan
panggilan suara, video dan data melalui jaringan internet. Saat ini teknologi Voice over Internet Protocol (VoIP)
banyak digunakan manusia untuk berkomunikasi. VoIP memungkinkan pengiriman paket data suara dari satu
tempat ke tempat lainnya melalui jaringan berbasis Internet Protocol (IP), teknologi VoIP diadopsi Universitas
Lampung dalam membantu kelancaran proses komunikasi lingkup internal kampus, total terdaftar 250 ekstensi
VoIP tersebar di seluruh unit kerja menggunakan IP Phone maupun Soft phone[1]. Penelitian ini mengevaluasi
kualitas layanan infrastruktur VoIP Unila dengan melakukan pengukuran parameter delay, jitter, packet loss,
Mean Opinion Score (MOS) pada media wireless LAN 802.11 menggunakan alat bantu software VQManager.
Teknologi ini dapat diterapkan untuk memanfaatkan jaringan internet yang ada selain hanya untuk sekedar
browsing, sebagai media transmisi paket data suara agar pengguna dapat berkomunikasi satu sama lain. Pada
penelitian analisis keamanan dan ketangguhan voice over internet protocol berbasis android menggunakan
jaringan wireless bertujuan untuk membandingkan alat komunikasi yang ada pada umumnya yaitu
menggunakan kabel dengan alat komunikasi tanpa kabel atau nirkabel yang menggunakan internet protocol. c)

Menurut Gigih Forda Naa, (2014: 85) pengukuran adalah menguji kestabilan dan konektivitas sistem
wireless. Setelah wireless stabil selanjutnya mendapatkan parameter-parameter delay network, jitter dan packet
loss menggunakan software VQ Manager. Parameter yang didapat kemudian dianalisis dengan mengacu pada
parameter standar rekomendasi ITU-T, kualitas VoIP dinyatakan kategori baik apabila memenuhi delay < 250
ms, jitter < 30 ms, packet loss < 5 % (ITU-T Recommendation, 1996). Berikutnya menentukan nilai mean opinion

57
https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek
Publish online, Juli 2022, page 57-60

score (MOS) yang juga didapat dari hasil pengambilan data software VQ Manager[2]. Menurut Hafifi, (2014: 95)
dengan teknologi voice over internet protocol, perusahaan dapat melakukan penekanan biaya, hanya saja
semakin banyak pengguna yang memanfaatkan teknologi ini, hal tersebut tidak setimbang dengan peningkatan
infrastruktur telepon yang ada, dalam mendukung fitur baru dari teknologi VoIP. Faktor ini yang menyebabkan,
masih adanya celah pada teknologi tersebut, sehingga rentan terserang cybercrime[3].

Hasil pengujian pada pengujian Alpha Delay (Waktu Tunggu) telepon VOIP lebih Singkat dibandingkan
dengan telepon whatsapp adalah 17 detik. Jadi telepon voip lebih unggul 14 Detik dari telepon Whatsapp diambil
dari selisih delay whatsapp dan voip yaitu 17 Detik - 3 Detik = 14 Detik, Pada pengujian Beta Semua client telah
terhubung dengan server dan client lainnya. Multi Protocol Label Switching (MPLS) adalah Teknologi yang relatif
baru di dunia jaringan telekomunikasi[4]. Teknologi MPLS memungkinkan paket berada dalam sistem dalam
waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan jaringan IP, karena pada jaringan MPLS tiap paket diberi label
yang kemudian digunakan sebagai informasi untuk proses switching menggantikan IP header pada proses
routing. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah VoIP analisa ketangguhan sinyal jaringan pada VoIp dan
keamanan penggunaan telekomunikasi menggunakan jaringan tanpa kabel. Penelitian cukup penting dilakukan
untuk dapat menjadi masukan dan dapat memberi kontribusi bagi para pengguna alat komunikasi yang berbasis
internet protocol dan penulis untuk menganalisis penggunaan voice over internet protocol dan ketangguhan
perangkat komunikasi yang berbasis internet protocol tersebut serta keamanannya. masalah dalam penulisan ini
adalah bagaimana metode dan simulasi yang akan digunakan untuk menganalisis keamanan dan ketangguhan
voice over internet protocol berbasis android menggunakan jaringan wireless?. Pada penelitian analisis
keamanan dan ketangguhan voice over internet protocol berbasis android menggunakan jaringan wireless
bertujuan untuk membandingkan alat komunikasi yang ada pada umumnya yaitu menggunakan kabel dengan
alat komunikasi tanpa kabel atau nirkabel yang menggunakan internet protocol.

2. METODOLOGI PENELITIAN
Objek penelitian ini adalah Desa Lau Gumba Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo dalam
berkomunikasi dengan cara bertemu langsung dengan kata lain komunikasi yang dilakukan masih
konvensional. Maka diperlukan alat komunikasi alternatif untuk mendukung kegiatan keseharian masyarakat
Desa Lau gumba untuk meningkatkatkan efektivitas kegiatan yang dilakukan perangkat serta masyarakat
Desa Lau Gumba tersebut. Parameter adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006:118). Definisi operasional adalah unsur penelitian yang
memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu parameter. Definisi operasional merupakan petunjuk
pelaksanaan bagaimana cara mengukur suatu parameter (Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, 1989:46).
Sumber data penelitian yaitu sumber subjek dari tempat mana data bisa didapatkan. Jika peneliti memakai
kuisioner atau wawancara didalam pengumpulan datanya, maka sumber data itu dari responden, yakni
orang yang menjawab pertanyaan peneliti, yaitu tertulis maupun lisan. Sumber data berbentuk responden ini
digunakan didalam penelitian. Dalam penelitian ini akan digunakan data kuantitatif yaitu data yang terukur.

58
https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek
Publish online, Juli 2022, page 57-60

Gambar 1. Flowchart Filter Nilai Sensor dengan Kalman Filter

Pada gambar 1 dijelaskan cara kerja voice over internet protocol (VoIP) yaitu dimulai dengan membuka
koneksi kemudian mengirim permintaan untuk dapat terhubung lalu data atau komunikasi diterima atau tidak
kalau diterima maka koneksi ditutup atau terhubung jika tidak maka kembali mengirimkan permintaan untuk
dapat terhubung

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil dan pembahasan pada penelitian ini menggunakan simulasi cisco packet tracer yang nama digunakan
untuk membuat jaringan Voice Over Internet Protocol (VOIP) yang digunakan untuk merancang simulasi untuk
dapat dianalisa ketangguhan bentuk komunikasi yang berbasis internet protocol, simulasi tersebut dapat dilihat
pada gambar 2.

Gambar 2. Simulasi Voice Over Internet Protocol (VOIP)

Agar user pada jaringan SIP dapat memulai suatu panggilan dan dapat pula dipanggil, maka user
terlebih dahulu harus melakukan registrasi agar lokasinya dapat diketahui. Registrasi dapat dilakukan dengan
mengirimkan pesan REGISTER ke server SIP. Lokasi user dapat berbeda-beda sehingga untuk mendapatkan
lokasi user yang aktual diperlukan location server. Pada jaringan SIP ada dua tipe network server. Proxy Server
adalah server yang menerima request, mengolahnya, serta meneruskan request yang diterimanya ke next hop
server setelah mengubah beberapa header pada pesan request. Next hop server dapat berupa server SIP atau
server lainnya dimana proxy server tidak perlu tahu.
Proxy server dapat berfungsi sebagai client dan server karena proxy server dapat memberikan request
dan respon. Komponen ini merupakan server yang menerima pesan request serta memberikan respon terhadap
request tersebut yang berisi alamat dari next hop server.MOS (Mean Opinion Score) merupakan penilaian yang
berhubungan dengan kualitas suara yang didengar pada ujung pesawat penerima. Standar penilaian MOS
dikeluarkan ITU-T pada tahun 1996. Penilaian dengan menggunakan MOS masih bersifat subyektif karena
kualitas pendengaran dari masing-masing pendengar berbeda-beda.
Tabel 1. Tabel Nilai MOS
Nilai MOS Kualitas
5 Sangat Bagus
4 Bagus
3 Cukup
2 Buruk
1 Sangat Buruk

pengujian dan analisa performansi Server Voice over Internet Protocol (VoIP) dengan menggunakan codec G.711
U-Law dan Elastix sebagai infrastruktur jaringan VoIP. Pengujian akan dilakukan dengan memonitor kinerja CPU
pada PC server dan MOS, dalam kondisi jaringan dengan gangguan yang bersifat statis . Pengujian PC server
dual core dilaksanakan pada tanggal 23 mei 2015 pada jam 06:00 wib dan PC server Celeron dilaksanakan pada
tanggal 27 mei 2015 pada jam yang sama. 2 PC server diposisikan di lab tugas akhir jaringan komputer dan 60

59
https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek
Publish online, Juli 2022, page 57-60

PC client diposisikan di lab komputer dasar Universitas Sanata Dharma Paingan. Sambungan antar lab
menggunakan kabel UTP dengan IPv4 yang terhubung pada HUB dan Router. Pengujian dilakukan pada jam
diluar kerja kampus dimana penggunaan lab dan lalu lintas jaringan tidak padat pemakaiannya oleh mahasiswa.
Durasi pengambilan data rekaman video berlangsung selama 55 menit. Pengujian berakhir pada jam 09:00 wib
dimana proses pengambilan data sudah dilaksanakan sesuai skenario pengujian yang sudah direncanakan.
Pengujian dilakukan ketika PC client melakukan panggilan secara simultan dalam jangka waktu 5 menit per 3
panggilan antar PC client yang melakukan komunikasi suara menggunakan jaringan VoIP.
Lamanya sesi komunikasi suara antara user berlangsung selama PC server yang diujikan mampu
menerima berapa banyaknya panggilan dengan menggunakan rekaman suara tutorial teknik bermain gitar yang
diasumsikan hampir mirip dengan orang yang sedang melakukan percakapan. Monitoring kinerja CPU dan
memori server diambil dengan cara merekam video secara real time menggunakan Xiaomi smartphone untuk
memudahkan dalam mencatat data yang terlihat pada web server elastix. Pengujian dilakukan 1 kali untuk
masing-masing skenario dan masing- masing pengujian menggunakan 60 PC client yang sudah ter-registrasi
pada nomor ekstensi di server Elastix. Setelah topologi dibangun, akan dilakukan pengukuran terhadap
performa VoIP server, yaitu banyaknya jumlah kapasitas user yang bisa melakukan panggilan secara simultan
kualitas layanan selama komunikasi berlangsung.
Adapun parameter yang akan diukur adalah jumlah concurrent call dan MOS yang di- capture dengan
VQ manager. . Uji coba melakukan panggilan dari client secara simultan untuk mengetahui jumlah concurrent
call yang mampu ditangani oleh VoIP server pada processor dual core dan VoIP server processor Celeron yang
masing – masing dengan memori 512 Mb dengan 60 client yang ter-register pada PBX elastix. Pengambilan data
dilakukan dengan merekam video kinerja CPU PC server elastix pada layar PC login server. Dimana pada bagian
home page web server elastix menyediakan fitur untuk memantau kinerja CPU PC server pada saat melakukan
panggilan maupun sebaliknya. Sedangkan untuk data MOS score diambil dari capture pada aplikasi monitoring
VQ manager. Dimana dilakukan capture pada kartu jaringan antar dua PC client yang saling berkomunikasi yang
hasil akhirnya dimunculkan pada media grafis web server VQ manager.
Pengujian concurrent call dan grafik diatas yang mampu ditangani oleh server 1 hanyalah 21 panggilan
dengan tingkat kapasitas prosesor dan memori yang semakin meningkat hingga batas dimana server VoIP tidak
mampu menangani panggilan selanjutnya. Pada panggilan ke 21 server elastix tidak mampu untuk meneruskan
panggilan ke panggilan 22. Ditandai dengan server elastix memutuskan panggilan ke 22 dan client berikutnya
tidak mampu menerima panggilan ke 22. Sehingga total panggilan yang tercatat hanya 21 panggilan.

4. KESIMPULAN

Dari analisis tingkat performansi server VoIP dalam menangani concurrent call yang sudah
diimplementasikan maka dapat diambil kesimpulan yaitu 1. Jumlah concurrent call yang diukur pada uji coba
ini berbanding lurus dengan tingkat spesifikasi PC server. Semakin tinggi spesifikasi PC server yang di install
dengan server VoIP maka semakin tinggi juga tingkat kemampuan PC server tersebut bisa menangani
banyaknya panggilan yang ada. 2. Dari anomali data performansi perangkat keras yang diuji terlihat
optimalisasi kinerja kedua server. CentOS 7 lebih optimal kinerjanya pada prosesor Celeron dibandingkan
Prosesor Dual core. Dari kesimpulan sebelumnya, penulis akan dapat memberikan saran untuk
pengembangan penelitian selanjutnya untuk. Untuk pengembangan lebih lanjut bisa menggunakan PC
server lebih dari 2 dan dengan spesifikasi yang lebih tinggi. Pengujian dengan codec yang berbeda dan
menambah lebih banyak parameter. Penggunaan elastix lebih diperdalam lagi misalnya dengan
menerapkan call conference, video call and voicemail.

REFERENCES
[1] Adisasmita, Sakti Adji. 2011. Jaringan Transportasi Teori Dan Analisis. Yogyakarta: Graha Ilmu..
[2] Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
[3] Budiyanto, Eko. (2005). Sistem Komunikasi Jaringan Menggunakan Internet Protocol. Andi,Yogyakarta.
[4] Diana Ikasari, Benny Irawan, Esti Setianingsih. (2009). Pemetaan Fasilitas Sosial dan fasilitas Umum
Berbasis Android (Studi Kasus di DKI Jakarta). Jurnal Informatika Komputer No 1, Volume 14, April 2009
[5] Prahasta Eddy, 2009, Sistem Informasi Geografis : Konsep-Konsep Dasar Perspektif Komunikasi),
Informatika Bandung
[6] Shu, Hanjie,2010, City Guide over Android,TDT4520 Specialization Project, Department of Computer and
Information Science, IDI, Norwegian University of Science and Technology

60

Anda mungkin juga menyukai