ABSTRAK
Saat ini perkembangan teknologi telekomunikasi saat ini mengarah pada teknologi yang
berbasis Internet Protocol, salah satu teknologinya adalah Voice over Internet Protocol (VoIP).
Teknologi VoIP adalah teknologi komunikasi suara dengan memanfaatkan infrastruktur internet
layaknya menggunakan telepon yang secara umum lebih murah. Pada tugas akhir ini akan dibuat sebuah
prototipe layanan jaringan komunikasi VoIP Server Portable menggunakan Raspberry Pi dengan tujuan
sebagai alat komunikasi wireless sehingga dapat digunakan untuk berkomunikasi dan penggunaan alat
bersifat praktis, untuk QoS dari pengujian sistem memiliki kriteria baik sesuai standart ITU-T.
ABSTRACT
Currently the development of telecommunications technology currently leads in technology-based
Internet Protocol, one of the technology is Voice over Internet Protocol (VoIP). VoIP technology is the
technology of voice communication by utilizing the internet infrastructure like using a phone that is
generally cheaper. In this final project will be made a prototype communications network services using
VoIP Server Portable Raspberry Pi with the purpose of wireless communication devices that can be used to
communicate and use of practical tools, to the QoS of the testing system has a good criterion according to
standard ITU-T.
menuju ke sisi penerima (receiver) melalui media free alias open source. Tentu hal ini sangat
komunikasi (Kristanto, 2003). menarik minat orang untuk menggunakan
aplikasi ini bagi pekerjaan di bidang jaringan.
2.2 IP Address Selain itu Wireshark juga dibuat dengan
Alamat IP (Internet Protocol Address atau berbasiskan GUI yang cukup baik dan bagus
sering disingkat IP) adalah deretan angka biner (Mustaqim, 2012).
antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai
2.6 Delay
alamat identifikasi untuk tiap komputer host
Delay adalah waktu yang dibutuhkan
dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini sebuah paket untuk mencapai tujuan, karena
adalah 32-bit (untuk IPv4 / IP versi 4), dan 128-bit adanya antrian yang panjang, atau mengambil
(untuk IPv6 / IP versi 6) yang menunjukan alamat rute yang lain untuk menghindari kemacetan.
dari komputer tersebut pada jaringan internet Waktu tunda sangat mempengaruhi kualitas
berbasis TCP/IP (Mustaqim, 2012). layanan suara, karena pada dasarnya suara
memiliki karakteristik timing. Urutan
2.3 Voice Over Internet Protocol (VoIP) pengucapan tiap suku kata yang ditransmisikan
Voice Over Internet Protocol atau biasa harus sampai ke sisi penerima dengan urutan
yang sama pula sehingga dapat terdengar dengan
disebut VoIP adalah teknologi yang
baik secara real-time. ITU (International
memungkinkan percakapan suara jarak jauh Telecommunication Union) membagi karakteristik
melalui media internet. Data suara diubah waktu tunda berdasarkan tingkat kenyamanan
menjadi kode digital dan dialirkan melalui user, seperti pada Tabel 2.1 (Cahyono, 2012).
jaringan yang mengirimkan paket-paket data dan
bukan lewat sirkuit analog telepon biasa. VoIP Delay (ms) = (2.1)
merupakan nama lain internet telephony. Internet
telephony adalah hardware dan software yang
memungkinkan pengguna internet untuk media Tabel 2.1: Pengelompokan Waktu Tunda Berdasar ITU-T
transmisi panggilan telepon. Kualitas Internet Jitter Kualitas
telephony ini belum sebaik kualitas koneksi
0 20 ms Baik
telepon langsung. Voice over Internet Protocol
(VoIP) adalah teknologi yang mampu 20 50 ms Cukup
melewatkan trafik suara, video dan data yang
berbentuk paket melalui jaringan IP (Cahyono, >50 ms Buruk
2012).
2.7 Throughput
2.4 Penggunaan Codec Throughput adalah jumlah total
Pemilihan dan penggunaan codec kedatangan paket IP sukses yang diamati di
dalam jaringan komunikasi suara sangatlah tempat pengukuran pada destination selama
penting. Penggunaan codec yang kurang tepat interval waktu tertentu dibagi oleh durasi
akan mengakibatkan kualitas sambungan interval waktu tersebut (sama dengan, jumlah
komunikasi suara menjadi kurang baik. pengiriman paket IP sukses per service-second).
Pemilihan codec dapat dilakukan pada Berikut adalah perhitungan rumus dalam
softphone yang memiliki feature untuk memilih mencari nilai throughput : (Cahyono, 2012).
codec. Berdasarkan uji coba, penggunaan codec
dalam jaringan internet lebih baik menggunakan Throughput (Mbps) = (2.2)
GSM. Sebagai alternatif codec u-law dan a-law
juga cukup baik untuk digunakan (Nadzif, 2014).
akan menahan beberapa urutan paket sepanjang Tabel 2.4: Skala Penilaian MOS
waktu tertentu hingga paket terakhir datang. Kualitas Percakapan Nilai
Namun adanya buffer tersebut akan
memepengaruhi waktu tunda total sistem akibat
Sangat Baik (Excellent) 5
adanya tambahan proses untuk mengompensasi Baik (Good) 4
jitter. Tabel 2.2 menjelaskan mengenai standart Cukup Baik (Fair) 3
nilai jitter yang mempengaruhi kualitas layanan
VoIP (Cahyono, 2012). Kurang Baik (Poor) 2
Buruk (Bad) 1
Tabel 2.2: Standar Jitter
Jitter Kualitas 3. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
0 20 ms Baik
Pada bab ini akan membahas mengenai
20 50 ms Cukup perancangan dan pembuatan perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software) dari
>50 ms Buruk sistem yang akan dibuat. Dimana konsep dasar
dari perencanaan proyek akhir ini adalah
memberikan kemudahan proses komunikasi
2.9 Packet Loss
dengan layanan telepon VoIP Server Portable
Sinyal suara pada telepon internet akan
menggunakan Raspberry Pi.
ditransmisikan dalam jaringan IP dalam bentuk
paket-paket IP. Karena jaringan IP merupakan
3.1 Peralatan yang Dibutuhkan
best effort network maka tidak ada jaminan pada
Perangkat Hardware
pengiriman paket tersebut. Setiap paket dapat
a. Raspberry Pi Server
dirutekan pada jalur yang berbeda menuju
b. HP Client
penerima. Pada best effort network tidak ada
c. USB WiFi
perbedaan antara paket data voice dengan paket-
paket data lainnya yang mengalir di jaringan.
Perangkat Software
Maka dari itu tentunya akan mempengaruhi
a. Sistem Operasi Raspbx
kualitas layanan. Tabel 2.3 memperlihatkan
b. Asterisk versi 11.11.0
standar tingkat paket hilang pada jaringan
c. Zoiper Softphone
(Cahyono, 2012).
Sistem yang dipakai pada tugas akhir ini 4.1 Keberhasilan Pemanggilan
terdiri dari 2 yaitu server dan client. Untuk server Pada pengujian ini dilakukan dengan
yang digunakan adalah Raspberry Pi yang telah menggunakan program softphone (Zoiper)
dikonfigurasi sebagai VoIP Server yang yang terinstal pada HP client. Selanjutnya HP
didalamnya sudah terdapat software asterisk Free client akan memanggil HP lainnya untuk
PBX yang digunakan untuk melakukan melakukan panggilan di dalam jaringan VoIP
pengontrolan terahadap jaringan IP telepon sebanyak 10 kali dengan nomor tujuan yang
private dengan konfigurasi web base, yang berbeda.
konfigurasi interfacenya lebih mudah. VoIP
Server yang bertugas sebagai central pada Tabel 4.1: Pengujian Pemanggilan
Jaringan VoIP akan membagi sinyal wireless
melalui USB Wifi yang berfungsi sebagai
pemancar sinyal ke client sehingga dapat
berkomunikasi. Selanjutnya HP Android sebagai
receiver sekaligus sebagai client yang sudah
terinstal zoiper akan menangkap sinyal wireless.
Zoiper ini akan berguna sebagai aplikasi android
yang mengubah IP Address (IPV4) yang diperoleh
menjadi nomor handphone. Contoh setting pada
aplikasi zoiper yaitu Account name (112), Host
(192.168.1.1), Username (112), dan Password Dari tabel 4.1 dengan 10X pengujian diatas
(edo1994), selanjutnya nomor tersebut akan dapat disimpulkan tingkat keberhasilan pada
merequest atau regristrasi ke server, kalau sudah nomor tujuan yang berbeda 100%. Dapat dilihat
diterima dan ready maka client dapat pada pengujian ke 1 - 10 simulasi dapat berjalan
berkomunikasi, bila tidak berarti client tersebut dengan baik dengan terkirimnya panggilan
sudah berada diluar coverage area. masuk dari pengirim ke penerima.
Berikut ini flowchart Instalasi Program pada
4.2 Analisa Pengujian QoS
Gambar 3.3.
Pengujian QoS dilakukan menggunakan tool
wireshark. Pengujian ini dilakukan untuk
menganalisa kualitas suara pada jaringan VoIP.
Pengambilan data dilakukan dengan mengukur
nilai delay, jitter, throughput, dan packet loss pada
jaringan VoIP yang telah dibuat dengan
menggunakan codec yang berbeda yaitu uLaw,
aLaw, dan GSM.
a. Delay
Delay adalah waktu yang dibutuhkan
untuk sebuah paket untuk mencapai tujuan,
karena adanya antrian yang panjang, atau
mengambil rute yang lain untuk menghindari
kemacetan.
Berdasarkan Gambar 4.1 sumbu x menunjukkan Dari Gambar 4.3 sumbu y menyatakan
jarak (meter) dan sumbu y menyatakan satuan delay throughput (Mega bytes/sec) dan sumbu x
(ms). Terlihat bahwa dari data yang diperoleh merupakan jarak yang berada dalam jaringan
menunjukkan delay dengan menggunakan codec VoIP. Dari hasil percobaan, jarak sangat
aLaw dengan rata-rata 18,9744ms memiliki standar mempengaruhi besar kecilnya sebuah
lebih baik, sesuai dengan standar ITU (International throughput. Codec aLaw memiliki throughput
Telecommunication Union) jika dibandingkan lebih besar dengan rata-rata 0,1067Mbps jika
dengan kedua codec lainnya uLaw dan GSM. dibandingkan dengan kedua codec lainnya uLaw
dan GSM.
b. Jitter
Jitter adalah perbedaan waktu kedatangan 4.3 Parameter MOS
dari suatu paket ke penerima dengan waktu yang Pengujian Mean Opinion Score atau MOS
diharapkan. Jitter dapat menyebabkan sampling memberikan nilai angka sebagi indikasi kualitas
di sisi penerima menjadi tidak tepat sasaran, yang dirasakan dari suara yang diterima setelah
sehingga informasi menjadi rusak. dikirim dan dikompresi menggunakan codec
uLaw, aLaw, dan GSM. Nilai pengukuran ini
adalah hasil dari atribut jaringan yang
mendasarinya, yang bertindak atas aliran data
dan berguna dalam memprediksi kualitas dalam
panggilan VoIP.