Anda di halaman 1dari 7

RANCANG BANGUN JARINGAN KOMUNIKASI VOIP SERVER

PORTABLE MENGGUNAKAN RASPBERRY PI


Edo Satriyo Permadi (NIM: 9113120003)
Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Kota Malang
e-mail: satriyo.edo@gmail.com

ABSTRAK
Saat ini perkembangan teknologi telekomunikasi saat ini mengarah pada teknologi yang
berbasis Internet Protocol, salah satu teknologinya adalah Voice over Internet Protocol (VoIP).
Teknologi VoIP adalah teknologi komunikasi suara dengan memanfaatkan infrastruktur internet
layaknya menggunakan telepon yang secara umum lebih murah. Pada tugas akhir ini akan dibuat sebuah
prototipe layanan jaringan komunikasi VoIP Server Portable menggunakan Raspberry Pi dengan tujuan
sebagai alat komunikasi wireless sehingga dapat digunakan untuk berkomunikasi dan penggunaan alat
bersifat praktis, untuk QoS dari pengujian sistem memiliki kriteria baik sesuai standart ITU-T.

Kata Kunci: Telekomunikasi, VoIP, Raspberry Pi, Portable

ABSTRACT
Currently the development of telecommunications technology currently leads in technology-based
Internet Protocol, one of the technology is Voice over Internet Protocol (VoIP). VoIP technology is the
technology of voice communication by utilizing the internet infrastructure like using a phone that is
generally cheaper. In this final project will be made a prototype communications network services using
VoIP Server Portable Raspberry Pi with the purpose of wireless communication devices that can be used to
communicate and use of practical tools, to the QoS of the testing system has a good criterion according to
standard ITU-T.

Keywords: Telecommunications, VoIP, Raspberry Pi, Portable

1. PENDAHULUAN maupun WIFI. Oleh karena itu dalam judul tugas


akhir RANCANG BANGUN JARINGAN
Perkembangan teknologi khususnya KOMUNIKASI VOIP SERVER PORTABLE
teknologi informasi membawa perubahan yang MENGGUNAKAN RASPBERRY PI dibuat dengan
sangat mendasar bagi dunia telekomunikasi. tujuan untuk membantu dalam kondisi di atas
Dalam teknologi komunikasi, komunikasi suara yang intinya dapat digunakan untuk
merupakan satu hal yang akan menjadi bagian berkomunikasi dan penggunaan alat bersifat
yang sangat penting, karena saat ini komunikasi praktis.
suara dianggap komunikasi yang paling praktis.
Hal ini menyebabkan hadirnya teknologi 2. KAJIAN PUSTAKA
pemrosesan sinyal digital yang mempunyai
kemampuan modular dengan berbasis teknologi 2.1 Pengertian Jaringan Komputer
IP (Internet Protocol) yang di integrasikan antara Jaringan komputer merupakan
komunikasi data dan suara. sekelompok komputer otonom yang saling
Penggunaan telepon berbasis VoIP memberi berhubungan antara satu dengan lainnya
banyak keuntungan terutama dari segi biaya jelas menggunakan protokol komunikasi melalui
lebih murah dari biaya telepon tradisional, media komunikasi sehingga dapat saling berbagi
karena jaringan IP bersifat global. Hal ini karena informasi, program-program, penggunaan
VoIP dapat dipasang di sembarang Ethernet dan bersama perangkat keras seperti printer,
IP address, tidak seperti telepon tradisional yang harddisk, dan sebagainya. Selain itu jaringan
harus mempunyai port tersendiri di Sentral atau komputer bisa diartikan sebagai kumpulan
PBX. Dalam merencanakan suatu jaringan VoIP, sejumlah terminal komunikasi yang berada di
harus memiliki suatu server yang berfungsi berbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu
sebagai IP PBX. komputer yang saling berhubungan. Tujuan
Dalam kondisi lain, seperti pada suatu dibangunnya suatu jaringan komputer adalah
kampus alat ini akan berguna sebagai alat membawa informasi secara tepat dan tanpa
komunikasi dengan memanfaatkan jaringan LAN adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmitter)
Edo Satriyo Permadi

menuju ke sisi penerima (receiver) melalui media free alias open source. Tentu hal ini sangat
komunikasi (Kristanto, 2003). menarik minat orang untuk menggunakan
aplikasi ini bagi pekerjaan di bidang jaringan.
2.2 IP Address Selain itu Wireshark juga dibuat dengan
Alamat IP (Internet Protocol Address atau berbasiskan GUI yang cukup baik dan bagus
sering disingkat IP) adalah deretan angka biner (Mustaqim, 2012).
antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai
2.6 Delay
alamat identifikasi untuk tiap komputer host
Delay adalah waktu yang dibutuhkan
dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini sebuah paket untuk mencapai tujuan, karena
adalah 32-bit (untuk IPv4 / IP versi 4), dan 128-bit adanya antrian yang panjang, atau mengambil
(untuk IPv6 / IP versi 6) yang menunjukan alamat rute yang lain untuk menghindari kemacetan.
dari komputer tersebut pada jaringan internet Waktu tunda sangat mempengaruhi kualitas
berbasis TCP/IP (Mustaqim, 2012). layanan suara, karena pada dasarnya suara
memiliki karakteristik timing. Urutan
2.3 Voice Over Internet Protocol (VoIP) pengucapan tiap suku kata yang ditransmisikan
Voice Over Internet Protocol atau biasa harus sampai ke sisi penerima dengan urutan
yang sama pula sehingga dapat terdengar dengan
disebut VoIP adalah teknologi yang
baik secara real-time. ITU (International
memungkinkan percakapan suara jarak jauh Telecommunication Union) membagi karakteristik
melalui media internet. Data suara diubah waktu tunda berdasarkan tingkat kenyamanan
menjadi kode digital dan dialirkan melalui user, seperti pada Tabel 2.1 (Cahyono, 2012).
jaringan yang mengirimkan paket-paket data dan
bukan lewat sirkuit analog telepon biasa. VoIP Delay (ms) = (2.1)
merupakan nama lain internet telephony. Internet
telephony adalah hardware dan software yang
memungkinkan pengguna internet untuk media Tabel 2.1: Pengelompokan Waktu Tunda Berdasar ITU-T
transmisi panggilan telepon. Kualitas Internet Jitter Kualitas
telephony ini belum sebaik kualitas koneksi
0 20 ms Baik
telepon langsung. Voice over Internet Protocol
(VoIP) adalah teknologi yang mampu 20 50 ms Cukup
melewatkan trafik suara, video dan data yang
berbentuk paket melalui jaringan IP (Cahyono, >50 ms Buruk
2012).
2.7 Throughput
2.4 Penggunaan Codec Throughput adalah jumlah total
Pemilihan dan penggunaan codec kedatangan paket IP sukses yang diamati di
dalam jaringan komunikasi suara sangatlah tempat pengukuran pada destination selama
penting. Penggunaan codec yang kurang tepat interval waktu tertentu dibagi oleh durasi
akan mengakibatkan kualitas sambungan interval waktu tersebut (sama dengan, jumlah
komunikasi suara menjadi kurang baik. pengiriman paket IP sukses per service-second).
Pemilihan codec dapat dilakukan pada Berikut adalah perhitungan rumus dalam
softphone yang memiliki feature untuk memilih mencari nilai throughput : (Cahyono, 2012).
codec. Berdasarkan uji coba, penggunaan codec
dalam jaringan internet lebih baik menggunakan Throughput (Mbps) = (2.2)
GSM. Sebagai alternatif codec u-law dan a-law
juga cukup baik untuk digunakan (Nadzif, 2014).

2.5 WireShark 2.8 Jitter


WireShark adalah satu dari sekian Jitter merupakan perbedaan selang
banyak tool Network Analyzer yang dipakai oleh waktu kedatangan antar paket di terminal tujuan.
orang orang yang bekerja di bidang jaringan Jitter dapat disebabkan oleh terjadinya kongesti,
yang ingin melihat atau menganalisa paket kurangnya kapasitas jaringan, variasi ukuran
jaringan, pengembangan protokol jaringan paket, serta ketidakurutan paket. Faktor ini perlu
serta edukasi bagi yang ingin memperdalam ilmu diperhitungkan karena karakteristik komunikasi
nya dalam jaringan komputer. Yang menjadi voice adalah sensitif terhadap waktu tunda dan
kelebihan bagi wireshark adalah lisensi nya yang jitter. Untuk meminimalisasi jitter dalam jaringan
maka perlu diimplementasikan suatu buffer yang

Teknik Telekomunikasi Politeknik Kota Malang 2015


Edo Satriyo Permadi

akan menahan beberapa urutan paket sepanjang Tabel 2.4: Skala Penilaian MOS
waktu tertentu hingga paket terakhir datang. Kualitas Percakapan Nilai
Namun adanya buffer tersebut akan
memepengaruhi waktu tunda total sistem akibat
Sangat Baik (Excellent) 5
adanya tambahan proses untuk mengompensasi Baik (Good) 4
jitter. Tabel 2.2 menjelaskan mengenai standart Cukup Baik (Fair) 3
nilai jitter yang mempengaruhi kualitas layanan
VoIP (Cahyono, 2012). Kurang Baik (Poor) 2
Buruk (Bad) 1
Tabel 2.2: Standar Jitter
Jitter Kualitas 3. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
0 20 ms Baik
Pada bab ini akan membahas mengenai
20 50 ms Cukup perancangan dan pembuatan perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software) dari
>50 ms Buruk sistem yang akan dibuat. Dimana konsep dasar
dari perencanaan proyek akhir ini adalah
memberikan kemudahan proses komunikasi
2.9 Packet Loss
dengan layanan telepon VoIP Server Portable
Sinyal suara pada telepon internet akan
menggunakan Raspberry Pi.
ditransmisikan dalam jaringan IP dalam bentuk
paket-paket IP. Karena jaringan IP merupakan
3.1 Peralatan yang Dibutuhkan
best effort network maka tidak ada jaminan pada
Perangkat Hardware
pengiriman paket tersebut. Setiap paket dapat
a. Raspberry Pi Server
dirutekan pada jalur yang berbeda menuju
b. HP Client
penerima. Pada best effort network tidak ada
c. USB WiFi
perbedaan antara paket data voice dengan paket-
paket data lainnya yang mengalir di jaringan.
Perangkat Software
Maka dari itu tentunya akan mempengaruhi
a. Sistem Operasi Raspbx
kualitas layanan. Tabel 2.3 memperlihatkan
b. Asterisk versi 11.11.0
standar tingkat paket hilang pada jaringan
c. Zoiper Softphone
(Cahyono, 2012).

Tabel 2.3: Standar Tingkat Paket Hilang 3.2 Perancangan Sistem


Perancangan sistem dari tugas akhir adalah
Tingkat Paket Hilang Kualitas sebagai berikut:
0-1 % Baik
1-2 % Cukup
>2% Buruk

2.10 Mean Opinion Score (MOS)


Merupakan sistem penilaian yang
berhubungan dengan kualitas suara yang di
dengar pada ujung pesawat penerima. Standar
penilaian MOS dikeluarkan oleh ITU-T pada
tahun 1996. Tabel 2.4 adalah tabel yang
menunjukkan skala penilaian MOS. MOS
Gambar 3.1 Blok Diagram Tugas Akhir
memberikan penilaian kualitas suara dengan
skala 1 (satu) sampai 5 (lima), dimana satu Pada penginstallan OS raspbx pada raspberry
mempresentasikan nilai kualitas suara yang pi sudah terdapat software didalamnya yaitu
paling buruk dan lima mempresentasikan
asterisk. Kemudian langkah selanjutnya yaitu
kualitas suara yang paling baik. Penilaian dengan merancang arsitektur jaringan VoIP yaitu alokasi
menggunakan MOS masih bersifat subyektif IP untuk penomoran. Selanjutnya pengujian QOS
karena kualitas pendengaran dan pendapat dari
(Quality Of Services) keberhasilan alat
masing-masing pendengar berbeda-beda mengunakan wireshark yang terdiri dari Delay,
(Cahyono, 2012). Troughput, Jitter, dan Packet Loss. Dan akhirnya
dapat ditarik kesimpulan pada tugas akhir ini.

Teknik Telekomunikasi Politeknik Kota Malang 2015


Edo Satriyo Permadi

4. PENGUJIAN DAN ANALISIS

Setelah proses perancangan jaringan VoIP


selesai, langkah selanjutnya adalah proses
pengujian. Proses pengujian dilakukan dengan
menghubungkan Raspberry Pi server VoIP USB
WiFi, kemudian bila Server VoIP telah terhubung
dengan USB WiFi maka dilakukan proses
komunikasi menggunakan HP client yang di
Gambar 3.2 Diagram Blok Jaringan VoIP install program zoiper sebagai softphone.

Sistem yang dipakai pada tugas akhir ini 4.1 Keberhasilan Pemanggilan
terdiri dari 2 yaitu server dan client. Untuk server Pada pengujian ini dilakukan dengan
yang digunakan adalah Raspberry Pi yang telah menggunakan program softphone (Zoiper)
dikonfigurasi sebagai VoIP Server yang yang terinstal pada HP client. Selanjutnya HP
didalamnya sudah terdapat software asterisk Free client akan memanggil HP lainnya untuk
PBX yang digunakan untuk melakukan melakukan panggilan di dalam jaringan VoIP
pengontrolan terahadap jaringan IP telepon sebanyak 10 kali dengan nomor tujuan yang
private dengan konfigurasi web base, yang berbeda.
konfigurasi interfacenya lebih mudah. VoIP
Server yang bertugas sebagai central pada Tabel 4.1: Pengujian Pemanggilan
Jaringan VoIP akan membagi sinyal wireless
melalui USB Wifi yang berfungsi sebagai
pemancar sinyal ke client sehingga dapat
berkomunikasi. Selanjutnya HP Android sebagai
receiver sekaligus sebagai client yang sudah
terinstal zoiper akan menangkap sinyal wireless.
Zoiper ini akan berguna sebagai aplikasi android
yang mengubah IP Address (IPV4) yang diperoleh
menjadi nomor handphone. Contoh setting pada
aplikasi zoiper yaitu Account name (112), Host
(192.168.1.1), Username (112), dan Password Dari tabel 4.1 dengan 10X pengujian diatas
(edo1994), selanjutnya nomor tersebut akan dapat disimpulkan tingkat keberhasilan pada
merequest atau regristrasi ke server, kalau sudah nomor tujuan yang berbeda 100%. Dapat dilihat
diterima dan ready maka client dapat pada pengujian ke 1 - 10 simulasi dapat berjalan
berkomunikasi, bila tidak berarti client tersebut dengan baik dengan terkirimnya panggilan
sudah berada diluar coverage area. masuk dari pengirim ke penerima.
Berikut ini flowchart Instalasi Program pada
4.2 Analisa Pengujian QoS
Gambar 3.3.
Pengujian QoS dilakukan menggunakan tool
wireshark. Pengujian ini dilakukan untuk
menganalisa kualitas suara pada jaringan VoIP.
Pengambilan data dilakukan dengan mengukur
nilai delay, jitter, throughput, dan packet loss pada
jaringan VoIP yang telah dibuat dengan
menggunakan codec yang berbeda yaitu uLaw,
aLaw, dan GSM.

a. Delay
Delay adalah waktu yang dibutuhkan
untuk sebuah paket untuk mencapai tujuan,
karena adanya antrian yang panjang, atau
mengambil rute yang lain untuk menghindari
kemacetan.

Gambar 3.3 Flowchart Instalasi Program

Teknik Telekomunikasi Politeknik Kota Malang 2015


Edo Satriyo Permadi

Gambar 4.1 Grafik Delay Gambar 4.3 Grafik Throughput

Berdasarkan Gambar 4.1 sumbu x menunjukkan Dari Gambar 4.3 sumbu y menyatakan
jarak (meter) dan sumbu y menyatakan satuan delay throughput (Mega bytes/sec) dan sumbu x
(ms). Terlihat bahwa dari data yang diperoleh merupakan jarak yang berada dalam jaringan
menunjukkan delay dengan menggunakan codec VoIP. Dari hasil percobaan, jarak sangat
aLaw dengan rata-rata 18,9744ms memiliki standar mempengaruhi besar kecilnya sebuah
lebih baik, sesuai dengan standar ITU (International throughput. Codec aLaw memiliki throughput
Telecommunication Union) jika dibandingkan lebih besar dengan rata-rata 0,1067Mbps jika
dengan kedua codec lainnya uLaw dan GSM. dibandingkan dengan kedua codec lainnya uLaw
dan GSM.
b. Jitter
Jitter adalah perbedaan waktu kedatangan 4.3 Parameter MOS
dari suatu paket ke penerima dengan waktu yang Pengujian Mean Opinion Score atau MOS
diharapkan. Jitter dapat menyebabkan sampling memberikan nilai angka sebagi indikasi kualitas
di sisi penerima menjadi tidak tepat sasaran, yang dirasakan dari suara yang diterima setelah
sehingga informasi menjadi rusak. dikirim dan dikompresi menggunakan codec
uLaw, aLaw, dan GSM. Nilai pengukuran ini
adalah hasil dari atribut jaringan yang
mendasarinya, yang bertindak atas aliran data
dan berguna dalam memprediksi kualitas dalam
panggilan VoIP.

Gambar 4.2 Grafik Jitter

Dari Gambar 4.2 sumbu x menunjukkan jarak


(meter) dan sumbu y menyatakan satuan jitter
(ms). Sesuai data yang didapat, jitter pada saat
menggunakan codec aLaw dengan rata-rata
Gambar 4.4 Grafik MOS
0,3302ms tidak mempengaruhi kualitas layanan
VoIP. Karena sesuai dengan tabel standar ITU-T Dari hasil survey yang merupakan penilaian
jitter masih tergolong lebih baik jika subjektif dari 10 responden dapat dikatakan
dibandingkan dengan kedua codec lainnya uLaw bahwa uLaw yang merupakan codec dengan rata-
dan GSM. rata 4,5 memiliki kualitas bagus atau suara
sangat jernih jika dibandingkan dengan kedua
c. Throughput codec lainnya.
Throughput dapat diartikan sebagai rata-rata
kecepatan transfer data per sekon.

Teknik Telekomunikasi Politeknik Kota Malang 2015


Edo Satriyo Permadi

4.3 Pengujian USB WiFi 0,3302ms tidak mempengaruhi kualitas


Pengujian pada bagian ini dilakukan dengan layanan VoIP. Karena sesuai dengan tabel
cara melakukan pemanggilan melalui smartphone standar ITU-T jitter masih tergolong lebih
dengan syarat user diam pada suatu tempat. baik jika dibandingkan dengan kedua codec
Pengujian ini bertujuan untuk menguji seberapa lainnya uLaw dan GSM.
jauh smartphone dapat menerima sinyal wireless 4. Dari pengujian packet loss dapat disimpulkan
dari USB WiFi yang ada pada jaringan VoIP dan bahwa tidak terdapat paket yang hilang (0%)
mengukur titik terjauh. pada saat jarak 6 sampai 60 meter.
Pengukuran jarak terjauh ini menggunakan 5. Dari pengujian nilai MOS dapat disimpulkan
aplikasi WiFi Analyzer yang telah terinstal pada bahwa hasil survey yang merupakan penilaian
smartphone, dimana aplikasi tersebut dapat subjektif dari 10 responden dapat dikatakan
menunjukkan dB yaitu satuan redaman / bahwa uLaw yang merupakan codec dengan
pelemahan atau loss dari WiFi dan jarak terjauh rata-rata 4,5 memiliki kualitas bagus atau
jika -dB semakin banyak maka semakin jauh juga suara sangat jernih jika dibandingkan dengan
jarak antara user dan VoIP server. Dan hasilnya kedua codec lainnya.
terdapat pada Tabel 4.2. 6. Jadi jarak efisien yang bisa digunakan user
untuk melakukan koneksi dan panggilan
Tabel 4.2: Pengukuran Jarak Terjauh dan Pelemahan Sinyal menggunakan VoIP server adalah di bawah
Jarak jarak 60 meter dari server.
Attenuation (-dBm)
(Meter)
6 -56 5.2 Saran
Untuk pengembangan dan perbaikan
12 -65 dimasa yang akan datang maka penulis
18 -75 memberikan beberapa saran untuk penulisan ini,
24 -73 yaitu penambahan perangkat video supaya bisa
30 -73 berinteraksi tatap muka.
36 -73
DAFTAR PUSTAKA
42 -80
48 -91 [1] Asadi, Aaron. 2014. Raspberry Pi The
54 -87 Complete Manual. Imagine Publishing Ltd.
United Kingdom.
60 -91
[2] Cahyono, Heru. 2012. Implementasi Server
VoIP IP PBX untuk Meningkatkan Kualitas
5. PENUTUP Layanan PABX. Skripsi tidak Diterbitkan.
Malang: Universitas Kanjuruhan Malang.
5.1 Kesimpulan
Dari hasil implementasi dan pengujian [3] Kristanto, Andri. 2003. Jaringan Komputer.
sistem yang telah dilakukan, dapat disimpulkan Yogyakarta: Graha Ilmu.
bahwa :
[4] Lazuardi, Novri. 2008. Perencanaan Jaringan
1. Dari pengujian delay dapat disimpulkan Komunikasi VOIP (Voice Over Internet
bahwa dari data yang diperoleh menunjukkan Protocol) Menggunakan Asterisk SIP (Session
delay dengan menggunakan codec aLaw Initiation Protocol). Skripsi tidak
dengan rata-rata 18,9744ms memiliki standar Diterbitkan. Medan: Fakultas Teknik-
lebih baik, sesuai dengan standar ITU Universitas Sumatera Utara.
(International Telecommunication Union) jika
dibandingkan dengan kedua codec lainnya [5] Mustaqim, Fahmi. 2012. Implementasi Voice
uLaw dan GSM. Over VPN Menggunakan IPv4. Skripsi tidak
2. Dari pengujian throughput dapat disimpulkan Diterbitkan. Bandung: Politeknik Telkom
bahwa hasil percobaan, jarak sangat Bandung.
mempengaruhi besar kecilnya sebuah
throughput. Codec aLaw memiliki throughput [6] Nadzif, Khusni. 2014. Implementasi dan
lebih besar dengan rata-rata 0,1067Mbps jika Analisis Kinerja VoIP Server Menggunakan
dibandingkan dengan kedua codec lainnya Trixbox CE dengan Keamanan Jaringan VPN.
uLaw dan GSM. Skripsi tidak Diterbitkan. Yogyakarta:
3. Dari pengujian Jitter dapat disimpulkan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
bahwa data yang didapat, jitter pada saat Yogyakarta.
menggunakan codec aLaw dengan rata-rata

Teknik Telekomunikasi Politeknik Kota Malang 2015


Edo Satriyo Permadi

[7] Robinson, Dr. Andrew. 2014. Raspberry Pi


Projects. Indianapolis Composition Services.
United Kingdom.

Teknik Telekomunikasi Politeknik Kota Malang 2015

Anda mungkin juga menyukai