Anda di halaman 1dari 10

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya, akhirnya Penulis dapat menyelesaikan  makalah ini.
          Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas sekolah SMK  mata pelajaran Teknologi
Layanan Jaringan di bidang kejuruan Teknik Komputer dan Jaringan Kelas XII. Dengan
disusunnya makalah ini, Penulis juga mengharapkan para pembaca untuk lebih tahu mengenai
“Konfigurasi Ekstensi dan Dial plan Pada Server Softswitch”.
Namun akhirnya Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih kurang dari
sempurna. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati para pembaca untuk memberikan
saran, kritik untuk menuju perbaikan yang lebih baik.
Demikian atas sumbangsih di ucapkan terima kasih.

                                                                                        ………………., ….. September 2020


Penyusun

…………………..
BAB I
PEDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

VoIP (voice over internet protokol) adalah teknologi yang mampu melewatkan suara atau
video melalui jaringan IP. Semenjak keberhasilan transfer informasi real time (voice) melalui
jaringan IP dengan kualitas yang cukup memadai (acceptable), mulai timbul adanya
kecenderungan transfer informasi voice secara besar-besaran melalui jaringan paket (IP), dan
juga informasi-informasi lainnya (video dan messaging). Semakin besarnya pengguna layanan
VoIP, menuntut sebuah server yang memiliki spesifikasi sumber daya yang cukup tinggi.
Karena, selain faktor bandwith, dalam sistem VoIP performa server sangat berpengaruh pada
kualitas service VoIP yang dihasilkan. Semakin besarnya spesifikasi sebuah server VoIP, maka
semakin bagus pula kualitas layanan yang dihasilkan. Parameter kualitas layanan VoIP, dapat
diukur dari delay, jitter, packet loss, dan mos yang terjadi pada saat server VoIP digunakan. HPC
(High Performance Computing) cluster merupakan teknologi cluster yang menekankan pada sisi
performa sebuah cluster server. Secara teori HPC cluster dapat meningkatkan performa
komputasi. Karena, dengan teknologi ini kita dapat menggabungkan beberapa komputer untuk
dapat saling bekerjasama dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan. Untuk membuat HPC cluster,
2 membutuhkan aplikasi middleware sebagai penghubung komunikasi antar proses. Aplikasi
middleware yang digunakan yaitu MPI (Message Passing Interface). Berdasarkan permasalahan
tersebut, maka pada skripsi ini akan dibangun sebuah server VoIP yang berbasis HPC cluster,
sebagai solusi untuk meningkatkan QoS (Quality of Services) dari sebuah layanan VoIP dengan
server tunggal. Setelah itu, akan dilakukan perbandingan terhadap QoS (Quality of Services)
yang dihasilkan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah VoIP

Voice over Internet Protocol adalah Teknologi yang menjadikan media internet untuk
bisa melakukan komunikasi suara jarak jauh secara langsung. Sinyal suara analog, seperti yang
anda dengar ketika berkomunikasi di telepon diubah menjadi data digital dan dikirimkan melalui
jaringan berupa paket-paket data secara real time.
Definisi VoIP adalah suara yang dikirim melalui protokol internet (IP). Dalam
komunikasi VoIP, pemakai melakukan hubungan telepon melalui terminal yang berupa PC atau
telepon biasa. Dengan bertelepon menggunakan VoIP, banyak keuntungan yang dapat diambil
diantaranya adalah dari segi biaya jelas lebih murah dari tarif telepon tradisional, karena jaringan
IP bersifat global. Sehingga untuk hubungan Internasional dapat ditekan hingga 70%. Selain itu,
biaya maintenance dapat di tekan karena voice dan data network terpisah, sehingga IP Phone
dapat di tambah, dipindah dan di ubah. Hal ini karena VoIP dapat dipasang di
sembarang ethernet dan IP address, tidak seperti telepon konvensional yang harus mempunyai
port tersendiri di Sentral atau PBX (Private branch exchange).

2.2 Pengertian VoIP
VoIP merupakan akronim dari Voice over Internet Protocol, disebut juga IP Telephony,
Internet Telephony, atau Digital Phone. Merupakan teknologi yang memanfaatkan teknologi
internet untuk melakukan percakapan suara jarak jauh. Melalui media internet data suara
dikonversi menjadi kode digital untuk kemudian diteruskan sebagai paket-paket data di dalam
jaringan, tidak melalui sirkuit analog telepon seperti biasanya. Definisi singkat dari VoIP adalah
suara yang ditransfer melalui Internet Protocol (IP).

VoIP telah di implementasikan ke dalam berbagai macam cara memanfaatkan standar


serta protokol open source. Berikut ini beberapa contoh protokol yang sudah dipakai dalam
mengimplementasikan VoIP.

1. 323
2. MGCP (Media Gateway Control Protocol)
3. SIP (Session Initiation Protocol)
4. RTP (Real-time Transport Protocol)
5. SDP (Session Description Protocol)
6. IAX (Inter-Asterisk eXchange)
Protokol H.323 merupakan salah satu cara lama menggunakan protokol VoIP yang
implementasinya untuk traffic jarak jauh, seperti jaringan LAN. Tapi, dengan berkembangnya
teknologi baru, protokol H.323 semakin terbatas penggunaanya, lebih banyak digunakan
protokol yang lebih kompleks seperti MGCP dan SIP. Khususnya SIP, telah mendapatkan
penerimaan pasar VoIP yang luas. Protokol yang sedikit tidak umum adalah protokol Skype,
merupakan sebuah implementasi penting karena sebagian konsepnya didasarkan pada kaidah
P2P (peer-to-peer).

2.3 Fungsi VoIP
Fungsi utama VoIP adalah sebagai media percakapan suara jarak jauh dengan
memanfaatkan jaringan internet. Dengan media internet biaya percakapan menjadi semakin lebih
hemat jika dibandingkan dengan telepon konvensional, apalagi untuk sambungan jarak jauh antar
negara.

 2.4 Cara Kerja VoIP

Prinsip dasar kerja VoIP adalah mengkonversi suara analog yang diterima dari speaker
komputer menjadi paket data digital. Lalu, peket data dari komputer tersebut dilanjutkan
transmisinya melalui Hub / Router / model ADSL menggunakan jaringan internet untuk diterima
di tempat tujuan pengiriman paket data yang menggunakan perangkat yang sama yaitu komputer.
Pengiriman sinyal ke remote destination (tujuan pengiriman paket data) dapat dilakukan
secara digital, caranya yaitu sebelum data suara analog dikirim, sinyal analog tersebut terlebih
dahulu diubah menjadi data digital menggunakan ADC (Analog to Digital Converter), untuk
kemudian ditransmisikan ke penerima.
Selanjutnya di perangkat penerima, data digital tersebut dipulihkan kembali menjadi data
suara analog menggunakan DAC (Digital to Analog Converter). Kurang lebih seperti itulah VoIP
bekerja. Format digital lebih mudah dikontrol dalam arti dapat dikompresi dan dikonversi
menjadi format dengan kualitas yang lebih baik, di samping itu data digital juga lebih bisa
bertahan dari gangguan noise daripada data suara analog.
Konsep paling sederhana dalam sistem VoIP adalah dua buah perangkat komputer yang
sama-sama terhubung dalam jaringan internet yang penggunanya sama-sama menggunakan
aplikasi VoIP untuk saling berkomunikasi. Requirement paling dasar bagi perangkat komputer
agar dapat melakukan koneksi VoIP adalah komputer yang terkoneksi ke jaringan internet, serta
terpasang sound card yang didukung dengan perangkat speaker dan mikrofon.
Pada perkembangannya, teknologi sistem VoIP berevolusi, begitu juga bentuk
perangkatnya pun berkembang. Tidak cuma dalam bentuk set komputer yang saling terkoneksi
dalam jaringan internet, melainkan peralatan lain misalnya pesawat telepon yang dapat
terkoneksi dengan network VoIP. Network data dengan gateway untuk VoIP membuatnya dapat
terkoneksi dengan PABX atau jaringan telepon analog, memungkinkan terjadinya komunikasi
antara komputer dengan pesawat / extension di kantor.
Pada VoIP klasik jaringannya adalah berformat komputer ke komputer atau PC ke PC.
Berbekal PC yang ada soundcard, mikrofon, dan tersambung ke jaringan internet, maka
sambungan VoIP dapat dilakukan. Perkembangan selanjutnya yaitu kombinasi jaringan PABX
dan VoIP, pada bentuk jaringan seperti ini diperlukan gateway.
VoIP pada awalnya berbentuk jaringan tertutup untuk penggunaan sendiri / intern.
Bentuk jaringan VoIP berkembang menjadi lebih kompleks karena VoIP dihubungkan dengan
jaringan internet sehingga konektivitasnya menjadi meluas. Pada tingkat yang lebih lanjut adalah
penggabungan jaringan telepon konvensional dan VoIP, yang membutuhkan pengetahuan khusus
untuk menggunakannya.
Dengan semua perkembangan tersebut maka saat ini telah dibuat hirarki dari jaringan
VoIP agar konsepnya mudah dipahami para pengguna. Bagi Anda yang belum mengerti konsep
VoIP yang sebenarnya dan ingin mencoba mempraktikkan penggunaan VoIP ini. Bisa Anda
coba menggunakan aplikasi VoIP yang paling sederhana dulu penggunaannya, seperti aplikasi
VoIP yang populer seperti Skype atau Ekiga.
Gambar 2.1 Gambar Diagram VOIP
2.5 Pengertian Ekstensi
Extensi dan dial plan server voip dianalogikan seperti PABX. Ekstensi adalah data client
voip , misalnya komputer ke 1 ekstensinya 001 , komputer kedua eksetnsinya 002, komputer
ketiga ekstensinya 003 dan seterusnya.
Semua ekstensi di atas ditulis di dlam sebuah file konfigurasi yaitu  file extensions.conf.
Setiap  ekstensi memiliki komponen dan tahapan perintah yang tersimpan di dalam file tersebut.
Di dalam file tersebut di tulis dalam format exten = extension,priority,Command(parameter).
Utuk setiap extension/ekstensi, dapat didefinisikan sekumpulan perintah. Komponen yang
membangun tahapan perintah extension atau command line adalah sebagai berikut :
1.  Extension adalah label dari extension, dapat berupa sebuah string (angka, huruf dan simbol yang
diijinkan) atau pola yang harus di evaluasi secara dinamik untuk mencocokan dengan banyak
kemungkinan nomor telepon. Setiap command line yang menjadi bagian dari extension tertentu
harus mempunyai label yang sama.
2.  Priority biasanya berupa angka integer. Merupakan urutan dari perintah yang harus dijalankan
dalam sebuah extension. Perintah pertama yang akan dijalankan harus dimulai dengan prioritas
1, jika tidak ada prioritas 1 maka Asterisk tidak akan menjalankan perintah extension. Setelah 
prioritas 1 di jalankan, Asterisk akan menambah prioritas ke prioritas 2 dan seterusnya, tentunya
jika tidak ada perintah yang menentukan prioritas mana yang selanjutnya harus dijalankan. Jika
ternyata perintah selanjutnya ternyata tidak terdefinisi maka Asterisk akan menghentikan proses
menjalankan perintah walaupun masih ada perintah dengan prioritas yang lebih tinggi.
3.   Command  adalah perintah yang akan di jalankan oleh Asterisk.
4.  Parameter adalah parameter yang harus diberikan kepada sebuah command. Tidak
semua command / perintah membutuhkan parameter,  beberapa perintah dapat dijalankan tanpa
parameter.

2.6 Pengertian Dial Plan


        Dial Plan berfungsi sebagai routing (proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan dari
satu lokasi ke lokasi lain) panggilan antar ekstensi, baik yang berada dalam satu IP-PBX (lokal)
maupun antar IP-PBX, atau biasa disebut dial trunk.
Dalam server voip asterisk, Dial Plan diprogram dalam suatu file yang
bernama extentions.conf, Setiap ekstensi dalam asterisk merujuk kepada user tertentu yang telah
terdaftar di asterisk tersebut sehingga biasanya nomor ekstensi sama terhadap user id.

2.7 Pengertian Server Softswitch


Server Softswitch adalah suatu alat yang mampu menghubungkan antara jaringan sirkuit
dengan jaringan paket, termasuk di dalamnya adalah jaringan telpon tetap (PSTN), internet yang
berbasis IP, kabel TV dan juga jaringan seluler yang telah ada selama ini.

Softswitch lebih dikenal sebagai IP-PBX. Perangkat perangkat dalam sofswitch yaitu :
    Media Gateway  Controller (MGC) yang sering disebut dengan perangkat call agent
    Aplication / fitur server
    Media server
Selain memiliki berbagai perangkat, Softswitch juga memiliki kapsitas
yaitu harus mampu trafik panggilan minimal 4 juta BHC dan dapat pula ditambah kapsitasnya
sesuai kebutuhan. Kapsitas sistem ini juga harus disdesain secara modular.
Perangakat dalam softswitch harus mampu menjamin kualitas layanan dengan batas nilai
seperti pada dibawah ini :
 One Way Delay
 Delay Fariation
 Information Loss
 MOS (Mean Opition Socore)
 Echo Cancelation
 Post Dial Delay

Fitur Fitur Softswitch :


 Abreviated Dialing
 Call Forwarding
 Call WaitingCancel Call Waiting
  Calling Line Indetification Presentase (CCIP)
 Clip On Call Waiting
 Conterence Call
 Confrex

2.8 Cara Kerja Softswitch dan Cara Konfigurasi Ekstensi


MGC akan bekerja di tataran pengaturan panggilannya (call control) serta call
processing. MGC akan mengontrol panggilan yang masuk untuk mengetahui jenis media
penggilan dan tujuannya. Dari situ, MGC akan mengirikan sinyal ke MG untuk melakukan
koneksi, baik intrakoneksi jaringan sirkuit ke sirkuit atau paket ke paket maupun interkoneksi
jaringan sirkuit ke paket dan sebaliknya. Jika diperlukan, MGC kan meminta MG melakukan
konversi media yang sesuai dengan permintaan, atau langsung meneruskan panggilan jika tidak
diperlukan konversi.
Antara MGC dan MG sendiri akan saling berhubungan dengan protokol Megaco atau
MGCP (Media Gateway Control Protocol). Sementara itu, satu MGC akan berhubungan dengan
MGC yang lain, baik itu yang berada di jaringan yang sama maupun berbeda, dengan
mengirimkan protokol sinyal tertentu. Untuk jaringan sirkit, MGC akan mengirimkan
SS7 (Signalling System 7), sementara jika berhubungan dengan jaringan paket, maka MGC akan
menggunakan H.323 atau SIP  (Season Initiation Protocol). Sedangkan MG sendiri ‘hanya’ akan
bekerja sebagai converter antara jaringan sirkuit dengan jaringan paket. Di sini fungsi softswitch
menjadi hanya setara dengan ‘switch  analog’ dan tidak memberikan layanan yang lain. MG juga
bisa bekerja di sisi pelanggan maupun penyedia layanan, dimana softwitch bukan hanya
berfungsi sebagai converter, namun juga memberikan feature lebih, termasuk dial-tone tentunya.
Pada posisi ini, maka softswitch akan bekerja lebih kompleks.
Cara Konfigurasi Ekstensi di Server Softswicth di Briker :
       Masuk ke briker
       Klik IP-PBX Adminstration
       Klik Ekstension

4. Tulis User=111, Display name=server,accountcode=111 secret(password) =bebas

untuk Lebih Detailnya dalam Konfigurasi Klik video berikut :


https://www.youtube.com/watch?v=4SU_R6DaI_w
2.9 Macam - Macam SoftPhone
Zoipper
Ekiga
X-Lite
FlashPhone
IaxComm
Diax
Adore SoftPhone
MizuPhone
ExpressTalk
YakaPhone
MiniPax

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan
   Secara umum ,setiap ekstensi dalam arterisk atau Briker merujuk pada user tertentu yang ter-
register ke arterisk tersebut sehingga biasanya nomor ekstensi sama dengan ID user.Pada saat
ekstensi di Dial ,perintah yang di beri tanda 1 akan dijalankan ,diikuti dengan perintah nomor 2
dan seterusnya sampai telepon diletakkan atau hang up.
     Ada banyak sekali aplikasi softphone dalam konfigurasi server VoIP
3.2 Saran
   Dengan dibuatnya makalah ini ,kami mengharapkan pembaca dapat  mengambil ilmu dari
makalah ini walaupun kami sepenuhnya  menyadari masih terdapat kekurangan dan kesalahan.
    Insya Allah kedepannya lebih baik lagi dalam membuat makalah

Anda mungkin juga menyukai