Anda di halaman 1dari 21

Kegiatan Belajar 2:

DIAGRAM RANGKAIAN OPERASI


KOMUNIKASI VoIP

A. Tujuan Pembelajaran.
Setelah mengikuti kegiatan belajar 2 ini diharapkan bahwa :
 Melalui observasi peserta diklat dapat menganalisis diagram rangkaian
operasi VoIP dengan tepat

B. Indikator pencapaian kompetensi

 Menganalisisdiagram rangkaian operasi komunikasi VoIP dengan tepat


 Menganalisis VoIP Berbasis Open Source (Briker)dengan tepat
 Menganalisis Fitur – fitur yang dimiliki Briker dengan tepat

C. Uraian Materi
Dewasa ini dengan tingkat persaingan bisnis dibidang telekomunikasi yang
semakin ketat masing-masing provider telekomunikasi berusaha menurunkan
biaya komunikasi baik lakal, interlokal maupun internasional. Namun untuk
kondisi di indonesia dengan infrastruktur dan kebijakan pemerintah di bidang
komunikasi sekarang ini belum memungkinkan komunikasi yang murah
apalagi gratis ke lintas operator dengan mengandalkan teknologi VoIP.
Untuk bisa berkomunikasi gratis melalui VoIP sampai saat ini hanya bisa
antara komunitas VoIP, di indonesia provider yang menyediakan VoIP gratis
adalah www.voiprakyat.or.id, untuk bisa berkomunikasi murah bahkan gratis
melalui provider ini perlu kebijakan baru dari pemerintah sehingga akses
melalui VoIP keberbagai operator telekomunikasi murah bahkan gratis secara
legal terwujud.
Voice over Internet Protocol adalah teknologi yang menjadikan media
internet untuk bisa melakukan komunikasi suara jarak jauh secara langsung.
Sinyal suara/video analog, seperti yang anda dengar ketika berkomunikasi di
telepon diubah menjadi data digital dan dikirimkan melalui jaringan berupa
paket-paket data.

21
Data untuk trafik suara, video berada dalam bentuk paket yang dikirim
melalui jaringan internet protokol (IP). Jaringan IP merupakan jaringan
komunikasi data yang berbasis packet-switch dan dikirim secara real time.
Dalam komunikasi VoIP, pemakai melakukan hubungan telepon melalui
terminal yang berupa PC atau telepon biasa. Dengan bertelepon
menggunakan VoIP, banyak keuntungan yang dapat diambil diantaranya
adalah dari segi biaya jelas lebih murah dari tarif telepon tradisional, karena
jaringan IP bersifat global. Sehingga untuk hubungan Internasional dapat
ditekan hingga 70%. Selain itu, biaya maintenance dapat di tekan karena
voicedan data network terpisah, sehingga IP Phone dapat di tambah, dipindah
dan di ubah. Hal ini karena VoIP dapat dipasang di sembarang ethernet dan
IP address, tidak seperti telepon konvensional yang harus mempunyai port
tersendiri di Sentral atau PBX (Private branchexchange).
Prinsip kerja VoIP adalah mengubah suara analog yang didapatkan dari
speaker pada Komputer menjadi paket data digital, kemudian dari PC
diteruskan melalui Hub/ Router/ ADSL Modem dikirimkan melalui jaringan
internet dan akan diterima oleh tempat tujuan melalui media yang sama. Atau
bisa juga melalui melalui media telepon diteruskan ke phone adapter yang
disambungkan ke internet dan bisa diterima oleh telepon tujuan. Stardarisasi
protokol komunikasi pada teknologi VoIP seperti H.323 telah memungkinkan
komunikasi terintegrasi dengan jaringan komunikasi lainnya seperti PSTN.
Jaringan komunikasi yang telah luas digelar dan paling awal di Indonesia
adalah jaringan PSTN yang dikelola oleh PT. Telkom. Untuk perancangan
jaringan tersebut perlu ditentukan posisi Network Operation Center (NOC),
Point Of Presence (POP), Router, Gateway maupun link antar kota-kota yang
strategis dan efesien.
Dalam perancangan jaringan VoIP yang ditekankan adalah delay dan
bandwidth. Delay adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan data
dari sumber (pengirim) ke tujuan (penerima), sedangkan bandwidth adalah
kecepatan maksimum yang dapat digunakan untuk melakukan transmisi
data antar komputer pada jaringan IP atau internet.

22
Gambar2. Diagram V0IP

Untuk Pengiriman sebuah sinyal ke remote destination dapat dilakukan


secara digital yaitu sebelum dikirim data yang berupa sinyal analog diubah ke
bentuk data digital dengan ADC (Analog to Digital Converter), kemudian
ditransmisikan, dan di penerima dipulihkan kembali menjadi data analog
dengan DAC (Digital to Analog Converter). Begitu juga dengan VoIP,
digitalisasi voice dalam bentuk packets data, dikirimkan dan di pulihkan
kembali dalam bentuk voice di penerima. Format digital lebih mudah
dikendalikan, dalam hal ini dapat dikompresi, dan dapat diubah ke format yang
lebih baik dan data digital lebih tahan terhadap noise daripada analog. Bentuk
paling sederhana dalam sistem VoIP adalah dua buah komputer terhubung
dengan internet. Syarat-syarat dasar untuk mengadakan koneksi VoIP adalah
komputer yang terhubung ke internet, mempunyai sound card yang
dihubungkan dengan speaker dan mikropon. Dengan dukungan software
khusus, kedua pemakai komputer bisa saling terhubung dalam koneksi VoIP
satu sama lain. Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk pertukaran file,
suara, gambar. Penekanan utama dalam VoIP adalah hubungan keduanya
dalam bentuk suara. Pada perkembangannya, sistem koneksi VoIP
mengalami evolusi. Bentuk peralatan pun berkembang, tidak hanya berbentuk
komputer yang saling berhubungan, tetapi peralatan lain seperti pesawat
telepon biasa terhubung dengan jaringan VoIP. Jaringan data digital dengan
gateway untuk VoIP memungkinkan berhubungan dengan PABX atau

23
jaringan analog telepon biasa. Komunikasi antara komputer dengan pesawat
(extension) di kantor adalah memungkinkan. Bentuk komunikasi bukan hanya
suara saja. Bisa berbentuk tulisan (chating) atau jika jaringannya cukup besar
bisa dipakai untuk Video Conference.
Dalam bentuk yang lebih lanjut komunikasi ini lebih dikenal dengan IP
Telephony yang merupakan komunikasi bentuk multimedia sebagai
kelanjutan bentuk komunkasi suara (VoIP). Keluwesan dari VoIP dalam
bentuk jaringan, peralatan dan media komunikasinya membuat VoIP menjadi
cepat popular di masyarakat umum.

1. VoIP Berbasis Open Source (Briker)


Salah satu VoIP berbasis open source adalah Briker. Briker adalah inovasi
baru dalam bidang komunikasi yang dikembangkan oleh Anton Raharja.
Sama seperti VoIP Rakyat, Briker dikembangkan dengan basis open source.
Briker ini mulai dikembangkan sekitar pertengahan tahun 2008.
Pengembangannya tidak memakan waktu yang terlalu lama. Tidak sampai
setengah tahun, Distro (distribusi) Linux telah menyebar dan dimanfaatkan
banyak orang. Pengembangan dan penyebarannya itu sendiri juga tidak
terlepas dari peran tokoh teknologi informasi lain seperti Onno W. Purbo dan
tim dari PT Infotech Media Nusantara. Nama Briker dipilih tak terlepas dari
fungsinya, yang mirip “brik brik brik”. Jadi namanya disesuaikan dan
berhubungan dengan telepon atau interkom yang pernah tenar di tahun 1980-
an. Akhirnya, Briker adalah nama yang dipilih untuk VoIP berbasis
opensource ini. Briker Bukan Pengganti VoIP Rakyat, Briker dikembangkan
dengan mengintegrasikan beragam software open source. Daftar lengkapnya
ada di dalam Briker itu sendiri, tidak rahasia sama sekali. Singkatnya, dalam
briker ada Linux, server VoIP, database, web server, dan banyak lagi software
pendukung lainnya. Beragam software itu pun punya lisensi yang beragam.
Antara lain LGPL, GPL, GPLv3, BSD License. Semuanya terbuka untuk
umum, dapat dibaca, dipelajari dan diubah.VoIP Rakyat dan Briker, keduanya
sama-sama dikembangkan sebagai media komunikasi. Jadi terdapat
perbedaan antara Briker dengan VoIP Rakyat, VoIP Rakyat adalah penyedia
jasa telekomunikasi berbasis IP (internet protocol), baik voice, video, maupun

24
teks. VoIP Rakyat sifatnya gratis dan tidak resmi dan memfokuskan diri pada
pemanfaatan jaringan berbasis IP yang telah ada. Sementara itu, Briker
merupakan distro Linux baru yang khusus dibuat untuk membantu
masyarakat dalam memanfaatkan jaringan berbasis IP milik mereka yang
dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi, baik lewat suara atau video. Briker
juga bisa digunakan untuk membuat "VoIP Rakyat" menurut versi
penggunanya itu sendiri. Misalnya untuk digunakan dalam skala kecil seperti
di kampus, kantor, pabrik, atau closed user group lain.
Fitur – fitur yang dimiliki Briker adalah :

a. Briker IPPBX Core


 Multiple VoIP protocol supported: SIP, IAX2 , H.323
 Multiple analog and digital telephony device supported
 Multiple voice codec supported: ulaw, alaw, gsm, g723, g729
 Multiple video codec supported: h264, h263p, h263, h261
 Voice and video calling and conference
 Unlimited registered accounts
 Up to maximum 1000 online accounts per server
 Up to maximum 240 concurrent calls

b. IPPBX Administration
 Outbound and Inbound routing
 Analog, digital and IP trunks support
 ENUM lookup support
 Interactive Voice Response (IVR) system
 Automatic Call Distribution (ACD)
 Ring Group
 Call forwarding and follow me
 Voice-mail configuration
 Direct Inward System Access (DISA)
 Music on hold
 Secure authenticated call termination by pin sets

25
c. Billing Administration
 Prepaid and postpaid billing
 Auto refill balance, recurring service
 Multiple currency supported
 Call Detail Records (CDR)
 Least Cost Routing (LCR)
 Progressive billing
 Export report to PDF & CSV
 Generate invoices to PDF format

d. Server Administration
 User and groups configuration
 Date/time configuration
 DHCP server configuration on web
 Web based Network configuration
 Reboot and shutdown server from web D
Dapat disimpulkan bahwa Briker adalah PBX berbasis IP ( IPPBX)
yang berbentuk software. Artinya, dengan menginstall Briker pada
komputer, maka komputer itu berubah jadi mesin PBX (private branch
exchange) dengan kemampuan telekomunikasi via jaringan IP. Jadi
sebenarnya penggunaan Briker tidak selalu harus terhubung dengan VoIP
Rakyat, bahkan tidak perlu harus ada internet, cukupLAN saja. Semakin
banyak Briker terpasang dan saling berhubungan melalui VoIP Rakyat,
semakin besar pula jaringan telekomunikasi berbasis IP gratis versi non-
operator resmi.
Selain itu VoIP adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan
Internet Protocol untuk menyediakan komunikasi suara jarak jauh secara
langsung. Sinyal suara analog yang di dengar ketika berkomunikasi di
telepon diubah menjadi data digital dan dikirimkan melalui jaringan berupa
paket-paket data secara real time. Bentuk paling sederhana dalam sistem
VoIP adalah dua buah komputer terhubung dengan internet. Syarat-syarat
dasar untuk mengadakan koneksi VoIP adalah komputer yang terhubung

26
ke internet, mempunyai kartu suara yang dihubungkan dengan speaker
dan mikrofon. Dengan dukungan perangkat lunak khusus, kedua pemakai
komputer bisa saling terhubung dalam koneksi VoIP satu sama lain. Bentuk
hubungan tersebut bisa dalam bentuk pertukaran file, suara, gambar.
Penekanan utama dalam VoIP adalah hubungan keduanya dalam bentuk
suara. Jika kedua lokasi terhubung dengan jarak yang cukup jauh (antar
kota, antar negara) maka bisa dilihat keuntungan dari segi biaya. Kedua
pihak hanya cukup membayar biaya pulsa internet saja.
Secara umum VoIP merupakan wujud dari layanan telepon dengan
menggunakan sistem komunikasi Packet Switched. Packet switched
network adalah jaringan-jaringan yang dihubungkan oleh router, dimana
setiap host yang terhubung dalam jaringan tersebut secara teori, dapat
mengirimkan paket data kepada host yang lain.

Paket tersebut berisi alamat yang dituju, dan router meneruskan paket
tersebut ke alamat yang dituju tersebut. Protokol packet switched ini
membagi data menjadi paket-paket sebelum dikirim. Protokol ini
menggunakan prinsip multiplexing, di mana paket-paket tersebut dapat
melalui jalur-jalur yang berbeda bersama paket-paket yang berasal dari
data lain untuk sampai di tujuan. Begitu sampai di tujuan, paket-paket
tersebut akan dirangkai kembali menjadi data asli. Untuk menyediakan
layanan telepon konvensional, diperlukan sebuah protokol yang mampu
membangun sebuah sesi komunikasi antar pengguna. Protokol ini disebut
juga dengan Signaling protocol.

1 Signaling Protocol
Signaling Protocol dalam VoIP digunakan untuk membangun atau
memutuskan sesi komunikasi, menyimpan informasi mengenai letak
user, dan menegosiasikan kapabilitas. Protokol-protokol yang umum
dipakai dalam VoIP adalah SIP, H.323, dan MGCP. Salah satu
signaling protocol adalah Session Initiation Protocol (SIP). Berikut
adalah kelebihan dari SIP (Raharja, 2006) :
 Mudah diimplementasikan.

27
Membangun jaringan VoIP berbasiskan komponen-koniponen SIP
lebih mudah karena perangkat lunakyang digunakan banyak yang
berlisensi open source dan mudah diperoleh serta status
produksinya setara dengan komersil.
 Mampu bekerja untuk user agent yang berada di belakang
NAT(Network Address Translation) atau common firewall dengan
relatif mudah.
 Kualitas suara dan sebagian besar penggunaan bandwidth
diserahkan pada peer-to-peer.

SIP (Session Initiation Protocol) adalah protokol yang digunakan untuk


inisiasi, modifikasi, dan terminasi sesi komunikasi VoIP. SIP adalah
protokol open standard yang di publikasikan oleh IETF, RFC 2543, dan
RFC 3261. Selain digunakan untuk negosiasi sesi komunikasi suara, SIP
juga dapat digunakan untuk negosisasi sesi komunikasi data media lain
seperti video dan teks. Disebutkan sebagai hanya menggunakan
“negosiasi sesi komunikasi” adalah karena SIP hanya mengatur
bagaimana cara membangun dan menutup sebuah sesi komunikasi bukan
media transfer protocol. Artinya SIP tidak mengantar data media (suara,
video dan teks).

Melainkan hanya menciptakan, mengatur dan menghentikan sesi


komunikasi multimedia antara dua atau lebih peserta.
Fungsi SIP antara lain:
1. Call initiation : membangun sebuah sesi komunikasi dan mengundang
user lain untuk bergabung di dalam sesi komunikasi.
2. Call Modification : bila perlu, SIP dapat memodifikasi sesi komunikasi.
3. Call termination : menutup sesi komunikasi.
4. Presence : mengetahui status user dan mengumumkan status user
pada user lain, online atau offline, away atau busy.
Ketika sebuah sesi komunikasi telah terbuka, maka ada protokol lain yang
bekerja untuk mengantarkan data-data suara yang telah dipaketkan
sehingga dapat direkonstruksi dengan baik pada tujuannya. Protokol ini
disebut juga dengan media transfer protocol.

28
2 PBX (Private Branch Exchange)
PBX atau biasa disebut phone switch adalah perangkat yang
menghubungkan telepon-telepon dalam suatu jaringan lokal dengan jaringan
telepon umum. Fungsi utama dari PBX adalah untuk mengatur panggilan yang
datang dari dan ke extension atau cabang tertentu sesuai dengan yang dituju
dalam jaringan lokal tersebut, dan untuk membagi saluran telepon di antara
semua extension. Extension adalah sebuah nama atau nomor yang
merepresentasikan user dari PBX ini. Saat ini, telah banyak fitur-fitur lain yang
dimiliki PBX, antara lain seperti automated greetings untuk pemanggil, koneksi
ke voice mail, automatic call distribution (ACD) , telekonferensi, dan lainnya.

3 Media Gateway
Media Gateway adalah komponen SIP yang berfungsi untuk menjembatani
protokol yang berbeda, dalam hal ini SIP dengan protokol lainnya seperti H.323,
MGCP, maupun dengan telepon analog (PSTN). Umumnya media gateway di
pakai untuk menghubungkan antara SIP dan PSTN. Ada 2 tipe interface yang
terdapat dalam media gateway yaitu :
- FXO (Foreign Exchange Office) : interface yang menggantikan telepon
analog untuk hubungkan ke PSTN atau ke PBX.
- FXS (Foreign Exchange Subscriber) : interface yang menggantikan PSTN
untuk hubungkan ke peralatan seperti telepon analog, modem, fax, dan
lain-lain.
Tugas utama dari gateway adalah melakukan kompresi/dekompresi voice call
atau fax, routing, call routing, dan control signaling.

4 Codec
Coder-Decoder atau Codec merupakan sebuah teknik untuk
memetakan suara analog yang telah disampling ke dalam bentuk digital. Agar
dapat melewati jalur packet switch dengan baik, VoIP membutuhkan proses
coder atau decoder. Proses ini mengkonversi sinyal audio menjadi data digital
yang dipadatkan (kompresi) untuk kemudian dikirim lewat jalur internet. Dititik
lain, data dikembangkan lagi (dekompresi), dan diubah menjadi sinyal analog.

29
Konversi codec bekerja dengan cara memotong bagian sinyal
(sampling) audio ke dalam jumlah tertentu per detiknya. Jika data hasil
kompresi berhasil diterima di titik lain, proses selanjutnya adalah perakitan
ulang. Data yang dirakit tidak selengkap data saat pertama kali dikirim, ada
beberapa bagian yang hilang. Akan tetapi bagian yang hilang sangat kecil
sehingga tidak terdeteksi oleh telinga manusia.
Codec mempengaruhi kebutuhan bandwidth untuk VoIP, semakin kecil
bitrate sinyal digital yang dihasilkan codec, maka semakin baik codec tersebut.
Namun perhitungan matematis yang dilakukan menjadi semakin rumit dan ini
mempengaruhi kualitas suara setelah di-decode.
Codec juga bekerja menggunakan algoritma tertentu untuk membantunya
memecah, mengurutkan, mengkompresi, dan merakit ulang audio data yang
ditransmisikan. Salah satu algoritma yang populer digunakan dalam teknologi
VoIP ada CS-ACELP (Conjugate-Structure Algebraic Code-Exited Linear
Prediction).

5 Softswitch Asterisk
Dalam proses komunikasi VoIP, sebuah “kantor pusat” dibutuhkan VoIP
untuk menampung data alamat IP dan nomor telepon yang teregistrasi
kepadanya. “kantor pusat” itu dikenal dengan softswitch.
Softswitch bertugas menampung seluruh data alamat IP dan nomor
telepon (extension) yang ada untuk kemudian dihubungkan satu dengan yang
lainnya membentuk interkoneksi yang lebih besar. Karena bertugas
menampung seluruh titik terminal VoIP, softswitch harus mengetahui alamat
terminal dan nomor telepon yang terhubung kepadanya.
Saat ini softswitch yang banyak digunakan dalam jaringan VoIP IP PBX adalah
Asterisk. Asterisk merupakan software PBX open source yang dapat dijalankan
pada berbagai sistem operasi, seperti Linux, BSD, Mac OS bahkan di Windows.
Asterisk hanya membutuhkan perangkat keras minimum dan tidak
membutuhkan perangkat tambahan.
Dengan menggunakan protokol session initiation protocol (SIP) atau inter-
asterisk exchange (IAX), asterisk dapat membuat dan menerima panggilan
melalui internet atau integrasikan dengan hardware tertentu seperti kartu PCI
T1/E1 untuk hubungan PSTN. Fitur-fitur yang terdapat dalam asterisk antara

30
lain : call conference, call monitoring, call forwarding, call parking, call routing,
caller ID, caller ID blocking, calling cards, IVR, music hold on, voice mail, dan
lainnya.

Beberapa contoh orientasi bisnis perangkat lunak soft phone adalah :


• 3CX VoIP Phone for Windows.
Ini adalah Session Initiation Protocol (SIP) berbasis produk yang tersedia
dalam dua edisi gratis dan untuk perusahaan. Ia bekerja dengan provider
seperti Asterisk dan sipgate.
• ArrowPhone.
Ponsel lain Windows berbasis software, hanya untuk jaringan H.323.
Pelanggan dapat menggunakan ArrowPhone dalam jaringan VPN dengan
firewall. Sebuah versi demo gratis tersedia untuk di-download.
• AGEphone.
Menggunakan "microSIP" stack dan berjalan tidak hanya pada Windows tetapi
juga pada CE / Pocket PC dan Windows Mobile, dengan versi Linux dan
Symbian direncanakan untuk masa depan. Memiliki web berbasis antarmuka
yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan menerima panggilan
melalui halaman web.
 E-Phone.
Free IAX2 soft phone untuk Windows.
 Gizmo.
Free soft phone untuk Windows, Macintosh OS X, dan Linux.
 SIP Communicator.
Berbasis Java open source client VoIP yang mendukung baik audio dan video
melalui sesi IPv4 dan IPv6.

6 .Tools pada VoIP


Terdapat beberapa tools yang di gunakan dalam teknologi VoIP adalah sebagai
berikut :
a) Hard Phones (IP Phone)
IP Phone adalah sebuah telepon yang terhubung ke IPPBX atau SIP server
melalui IP network sehingga dapat melakukan komunikasi VoIP.

31
IP phone dapat berupa perangkat lunak atau perangkat keras.
Sebuah kategori khusus Hard Phone memiliki modem built-in di tempat port
Ethernet. Ponsel ini menggunakan layanan dial-up untuk terhubung ke server
VoIP yang jauh dan dengan demikian tidak memerlukan koneksi broadband.
b) VoIP Interface Cards
VoIP interface cards adalah expansion card yang masuk ke dalam slot PCI
komputer untuk menambah kemampuan VoIP. Pengguna dapat plug
beberapa saluran telepon menjadi kartu tunggal, menginstal perangkat lunak
yang bekerja dengan kartu, dan menciptakan sebuah sistem yang secara
otomatis dapat menjawab dan mengarahkan panggilan dan pesan suara
rekaman mail.
c) Analog Telephone Adapters (ATAs)
Cara yang paling sederhana dan paling umum adalah dengan menggunakan
suatu alat yang disebut ATA. ATAmemungkinkan kita untuk menghubungkan
pesawat telepon biasa ke komputer atau disambungkan ke internet untuk
dipakai VoIP. ATA adalah alat pengubah sinyal dari analog menjadi digital.
Cara kerjanya adalah mengubah sinyal analog dari telepon dan mengubahnya
menjadi data digital untuk di transmisikan melalui internet. Provider seperti
VONAGE dan AT&T Callvantage membuat alat ATA dan memberikannya
secara gratis kepada pelanggannya sebagai bagian dari servis mereka.
Mereka tinggal membuka ATA, memasang kabel telepon ke alat,
danVoIPsudah bisa digunakan. Beberapa jenis ATA dipaket dan di-bundle
beserta software tambahan yang harus diinstalkan pada komputer untuk
melakukan konfigurasi ATA.
d) Digital Telephone Adapters (DTAs)
DTA, disebut juga handset gateway, yang memungkinkan bisnis dengan
handset PBX untuk menggunakan infrastruktur yang ada untuk panggilan VoIP.
Sebuah IP PBX, yang dapat menggantikan PBX itu sendiri, terintegrasi dengan
semua bawaan handset yang sudah ada pada sebuah perusahaan tanpa
membuat perusahaan tersebut mengganti sebuah handset.Handset Gateway
bisa didapat dari Citel dan Intel.
e) VoIP Gateways
Perangkat ini menghubungkan jaringan VoIP dengan sistem PSTN,
memungkinkan panggilan antara telepon VoIP dan PSTN atau telepon

32
genggam. Gateway melakukan kompresi dan dekompresi transmisi suara,
serta panggilan routing. Gateway VoIP dapat antarmuka dengan gatekeeper,
softswitches, atau pengendali eksternal lainnya, dan dapat menggabungkan
fitur seperti manajemen jaringan dan akuntansi.
Gateway VoIP juga dikenal sebagai gateway media. Mereka dibuat oleh banyak
perusahaan yang sama terdaftar di bagian telepon IP, serta Nortel , SysMaster
, dan Oki Network Technologies.
Voice over Internet Protocol adalah teknologi yang memungkinkan percakapan
suara jarak jauh melalui jaringan. VoIP merubah sinyal suara menjadi sinyal
digital dan melakukan transmisi melalui jaringan dan merubah sinyal digital
kembali menjadi sinyal suara.

7. MPLS (MultiProtocol Label Switching)


Multiprotocol Label Switching(MPLS) adalah arsitektur network yang
didefinisikan oleh IETF untuk memadukan mekanisme label swapping di layer
2 dengan routing di layer 3 untuk mempercepat pengiriman paket. Menurut
Cisco System Learning 2006, Multiprotocol Label Switching (MPLS) adalah
sebuah metode untuk meneruskan paket melalui suatu jaringan. Teknologi
MPLS diciptakan untuk membawa aplikasi yang critical melalui jaringan Wide
Area Network dengan kecepatan tinggi.
Meningkatnya jumlah pengguaan layanan VoIP, sehingga jaringan
backbone pada VoIP harus mempunyai standar kualitas untuk mencegah
tingginya jitter, packet loss, delay. Sehingga penulis menggunakan jaringan
berbasis QoE dengan menggunakan backbone MPLS sebagai routing
protokolnya.
Penulis memilih untuk menggunakan protokol MPLS dibandingkan dengan
protokol yang lainnya seperti Frame Relay dan ATM (Asynchronous Transfer
Mode) karena berbagai pertimbangan berikut (Kaimal, 2012) :
 Frame Relay dan ATM, memiliki kekurangan dalam peningkatan
performansi jaringan karena lebih rumit dalam penggunaannya maka itu
dikembangkanlah MPLS yang dapat memberikan solusi yang lebih baik
untuk VPN, QOS, security, traffic engineering, dan lain-lain.
 MPLS lebih cepat dalam pengiriman paket karena MPLS hanya melakukan
enkapsulasi paket IP, dengan memasang header MPLS. Dan hanya

33
menggunakan 20bit untuk label, sedangkan ATM memecah paket-paket
IP, dan menggunakan 53bit dalam pengiriman paket.
 MPLS memiliki skalabilitas yang lebih baik karena sangat fleksibel, mudah,
dan cepat dalam tahapan konfigurasi pengembangan. Sedangkan ATM
memiliki skalabilitas yang kurang baik sehingga mengakibatkan perlunya
investasi tinggi untuk implementasinya.

Keuntungan menggunakan MPLS antara lain (Satkomindo) :


 Multiservices Offering
Service yang ditawarkan MPLS dapat menampung banyak aplikasi voice.
 Provisioning Scalability
Tahapan jaringan backbone MPLS sangat fleksibel, mudah, dan cepat
dalam tahapan konfigurasi pengembangan.
 Manageability
Jaringan MPLS mempunyai NMS (Network Monitoring System) yang
terpusat sehingga memudahkan pengawasan jaringan dan fleksibel dalam
mengatur jaringan.
MPLS juga memberikan fitur keamanan dengan menggunakan label untuk
membedakan pelanggan yang satu dengan pelanggan lainnya. Diatas
jaringan yang sama, titik yang memiliki label yang sama terhubung, sehingga
MPLS memiliki tingkat keamanan yang sangat baik.

Berikut adalah beberapa kelebihan dengan menggunakan MPLS :


a. MPLS mengurangi banyaknya proses pengolahan yang terjadi di IP routers,
serta memperbaiki kinerja pengiriman suatu paket data.
b. MPLS juga bisa menyediakan Quality of Experience (QoE) dalam jaringan
backbone, dan dapat menghitung parameter QoE sehingga setiap layanan
paket yang dikirimkan akan mendapat perlakuan yang berbeda sesuai
dengan skala prioritasnya.

Berbeda dengan teknologi routing lainnya yang melihat alamat tujuan


sebanyak 32-bit setiap kali melawati satu node ke node lainnya sedangkan
MPLS hanya membaca 20-bit nilai alamat saat memasuki router MPLS
pertama kali. MPLS juga memasukan headerlayer 2 dan layer 3 yang

34
berfungsi mengurangi kinerja kerja dari layer 3 agar pengiriman paket data
dapat lebih cepat.
Header pada MPLS terdapat 4 field, yaitu:
1. Label 20 bit.
Label yang berisi alamat sebanyak 20 bit yang nantinya akan berfungsi
sebagai pengiriman data yang lebih cepat dari paket biasa.
2. Time To Live (TTL) 8 bit.
Time To Live merupakan banyaknya hop yang akan di lewati oleh paket
MPLS. TTL akan berkurang 1 jika setiap 1 kali melewati hop tujuan. Karena
TTL tersedia sebanyak 8 bit, maka banyaknya hop maksimum yang dapat
di lewati paket MPLS adalah 256 hop.
3. Stack.
Stack akan bernilai 0 jika hop yang dilewati bukan hop MPLS terakhir.
Sedangkan stack akan bernilai 1 jika hop yang dilewati murapakan hop
MPLS terakhir.
4. Experiment Use (exp).
Experiment use atau bisa di sebut sebagai CoS (class of service) berfungsi
sebagai skala penentuan prioritas pengiriman paket pada MPLS. Header
pada MPLS yang terbagi, terdapat pula komponen MPLS yang mendukung
performasi kerja proses pengiriman data itu sendiri.

Selain dibutuhkannya header didalam MPLS, dibutuhkan juga parameter –


parameter MPLS didalam jaringan. Berikut adalah parameter yang berguna
untuk pengecekan pengiriman data di dalam protokol MPLS (Anonim, 2013) :
a. Node.
Router pada jaringan MPLS yang akan meneruskan paket yang
diterimanya berdasarkan label. Disini node bekerja sebagai Router.
b. Label.
Merupakan header tambahan yang diletakkan diantara layer 2 dan IP
header.
c. Ingress Node.
MPLS node yang mengatur traffic saat paket memasuki MPLS. Ingress
node biasa juga disebut PE (Provider Edge) router .
d. MPLS Egress Node.

35
MPLS node yang mengatur traffic saat paket meninggalkan MPLS. Egress
node biasa disebut juga PE (Provider Edge) router.
e. Label Edge Router (LER).
MPLS node yang menghubungkan sebuah MPLS domain dengan node
yang berada diluar MPLS domain atau jaringan internet biasa.
f. Label Switch Path (LSP).
Merupakan jalur yang terbentuk dari serangkaian satu atau lebih Label
Switching Hop dimana paket diteruskan oleh Label Swapping berdasarkan
tabel Forwarding Equivalent Class (FEC) dari satu MPLS node ke MPLS
node yang lain.
g. Label Switching Router (LSR).
Router yang mendukung MPLS Forward, LSR biasa disebut juga PR
(provider router). Agar lebih mudah, LSR adalah kumpulan LER yang
terhubung.

MPLS mempunyai beberapa kelebihan dalam jaringan seperti :


1. Speed Rate.
Pembacaan alamat pada jaringan IP sebanyak 32 bit, sedangkan MPLS
cukup melihat label yang berisi alamat tujuan sebanyak 20 bit . hanya
dengan melihat perbedaan besar tentu dapat mengetahui perbedaan
kecepatan pengiriman data.
2. Scalability.
MPLS dapat berhubungan dengan jaringan IP lainnya, alat yang
dibutuhkan untuk membangun teknologi MPLS ini adalah router yang telah
ter-upgrade teknologi MPLS itu sendiri.
3. Traffic Engineering.
MPLS memiliki Protokol IGP (interior Gateway Protocol) yang merupakan
routingprotocol link state. IGP menggunakan Routing Protocol OSPF,
Karena OSPF di MPLS sebagai serangkaian prosedur dan alat yang
dirancang untuk mengukur lalu lintas didalam ISP dan memberikan
feedback sehingga lalu lintas dapat diatur. OSPF akan menentukan jalur
berdasarkan performasi kerja router, kemungkinan kecil atau tidak adanya
collision, dan buffering.

36
7.1 Sistem Kerja MPLS
MPLS memiliki 2 bidang arsitektural, yaitu : MPLS Control Plane dan
MPLS Forwarding Plane.

a) MPLS Control Plane


Pada jaringan MPLS , saat paket IP tiba di ingress router (LER) paket
tersebut akan melakukan proses pushing. Pushing adalah diletakkannya
MPLS label diantara layer 2 dan layer 3 . Sebelum label diletakkan , akan
dilakukan klasifikasi paket ke dalam Forward Equivalance Class. Klasifikasi
ke dalam FEC dapat berdasarkan IP tujuan maupun nilai IP predence pada
header paket IP.
Semua paket-paket yang diklasifikasikan ke dalam FEC yang sama akan
diperlakukan dengan perlakuan yang sama. Setelah dilakukan klasifikasi
label akan diletakkan (pushing) sesuai klasifikasi yang diberikan. Oleh
karena itu proses pushing pada LER ini hanya dilakukan disisi edge-nya
saja.
Pada Control plane ini diperlukan beberapa hal pada jaringan MPLS
diantaranya adalah :
- IGP (interior gateway protocol)
IGP harus digunakan untuk traffic engineering pada jaringan MPLS, yang
merupakan protokol link-state (OSPF).
- LDP (Label Distribution protocol)
Untuk distribusi label dengan traffic engineering perlu diperhatikan
adanya Label Distribution Protocol (LDP) dan RSVP-TE.
- BGP (Border Gateway Protocol)
Pada jaringan berbasis MPLS, BGP hanya diperlukan di sisi edge
network.

b) MPLS Forwarding Plane


MPLS Forwarding Plane bertanggung jawab dalam meneruskan paket
berdasarkan harga dari label. Setiap proses penerusan data akan
menggunakan 2 label. Yaitu LIB dan LFIB . LIB mengetahui informasi
routing pada setiap “kaki-kaki” tetangganya atau yang terhubung langsung
dengannya . Sedangkan LFIB hanya mengetahui informasi routing dari

37
outgoing tujuan setelahnya yang sudah disesuaikan. LFIB menggunakan
sebagian label yang ada di dalam LIB untuk proses Packet forwarding.
Pembangunan LSP pada area MPLS serta proses pemberian label pada
paket data IP yang melewati path tersebut. LSP dibangun antara Ingress
LER dengan Engress LER dengan router lain yang termasuk di dalam LSP
pada area MPLS. Signalling Protocol akan memantapkan path melalui
setiap router dan memesan bandwidth untuk data flowing di dalam path.
Dari Ingress (LER) selanjutnya paket data akan di-forward ke router
selanjutnya dan label yang ada di header data akan dibaca oleh router
tersebut untuk mendapatkan informasi tabel forwarding yang diberikan.

I. Aktivitas Pembelajaran

Dalam kegiatan ini peserta diklat akan melakukan analisis terhadap


rangkaian operasiVoIPBentuk kelompok diskusi setiap kelompok terdiri dari 3-
4 orang. Bacalah seluruh langkah dibawah ini kemudian lakukan dengan
cermat dan teliti.
5. Baca dan amati uraian materi diatas dan carilah sumber bacaan lain yang
relevan melalui media internet.
6. Analisalah diagram rangkaianVoIP berbasis open source yaitu Briker
7. Diskusi dan komunikasikan hasilnya dalam kelompok dan buatlah
kesimpulan.
8. Buatlah Laporan dan komunikasikan hasil laporan dan pembahasan
dengan tutor.

J. Latihan

1. Jelaskan Prinsip kerja VoIP !

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

38
2.Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Gateway VoIP !

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

3. Jelaskan apakah yang dimaksud VoIP Berbasis Open Source (Briker) !

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

4. Jelaskan apakah yang dimaksud Signaling Protocol

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

5. Jelaskan pengertian dari SIP (Session Initiation Protocol)!

39
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

K. Umpan Balik

1. Apakah saudara sudah memahami prinsip kerja VoIPdan berapa prosen


pencapaian kompetensinya ?
2. Apakah saudara sudah memahami Gateway VoIP dan berapa prosen
pencapaian kompetensinya ?
3. Apakah saudara sudah memahami VoIP Berbasis Open Source (Briker)
dan berapa prosen pencapaian kompetensinya ?
4. Apakah saudara sudah memahami Signaling Protocol dan berapa prosen
pencapaian kompetensinya ?
5. Apakah saudara sudah memahami SIP (Session Initiation Protocol) dan
berapa prosen pencapaian kompetensinya ?

L. Kunci Jawaban

1. Prinsip kerja VoIP adalah mengubah suara analog yang didapatkan dari
speaker pada Komputer menjadi paket data digital, kemudian dari PC
diteruskan melalui Hub/ Router/ ADSL Modem dikirimkan melalui jaringan
internet dan akan diterima oleh tempat tujuan melalui media yang sama.
2. Gateway VoIP adalah peralatan yang dapat menghubungkan VoIP di Internet
dengan jaringan telepon yang menggunakan sambungan RJ-11. Biasanya
peralatan gateway VoIP ini di sambungkan ke PBX / PABX di kantor atau di
wartel agar telepon biasa yang ada dapat terkait ke jaringan VoIP juga.
3. Briker dikembangkan dengan basis open source. Briker ini mulai
dikembangkan sekitar pertengahan tahun 2008. Briker Bukan Pengganti

40
VoIP Rakyat, Briker dikembangkan dengan mengintegrasikan beragam
software open source. Daftar lengkapnya ada di dalam Briker itu sendiri,
tidak rahasia sama sekali. Singkatnya, dalam briker ada Linux, server VoIP,
database, web server, dan banyak lagi software pendukung lainnya.
4. Signaling Protocol dalam VoIP digunakan untuk membangun atau
memutuskan sesi komunikasi, menyimpan informasi mengenai letak user,
dan menegosiasikan kapabilitas. Protokol-protokol yang umum dipakai
dalam VoIP adalah SIP, H.323, dan MGCP. Salah satu signaling protocol
adalah Session Initiation Protocol (SIP).
5. SIP (Session Initiation Protocol) adalah protokol yang digunakan untuk
inisiasi, modifikasi, dan terminasi sesi komunikasi VoIP. SIP adalah protokol
open standard yang di publikasikan oleh IETF, RFC 2543, dan RFC 3261.
Selain digunakan untuk negosiasi sesi komunikasi suara, SIP juga dapat
digunakan untuk negosisasi sesi komunikasi data media lain seperti video
dan teks.

41

Anda mungkin juga menyukai