MATEMATIKA TEKNIK 2
KATA PENGANTAR
i
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
Bapak DirekturPoliteknik Negeri Manado, Bapak Ir. Evert M. Slat, M.Tbeserta Wakil
ii
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
MATEMATIKA TEKNIK 2
Transformasi PersamaanDeferensial
Laplace
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ii
iii
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
iv
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
DAFTAR PUSTAKA
v
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
Definisi : Suatu Fungsi f dari X ke Y ialah suatu aturan yang pada setiap anggota
dari X menentukan dengan tunggal satu anggota dari Y.
Satu fungsi f dari X ke Y disajikan dengan simbol f : X Y, artinya apabila x X
menentukan kawan (tunggal) di dalam Y dan disajikan dengan simbol f(x).
Definisi suatu fungsi f dari X ke Y diformulasikan kembali sebagai berikut:
Untuk setiap x X terdapat dengan tunggal y Y, sedemikian hingga f(x) = y
Secara simbolok disajikan sebagai berikut :
Untk x X f(x) = y Y, dan sebagai domain dari f ialah X, sedangkan
himpunan elemen-elemen y yang berkawan dengan x sedemikian hingga f(x) = y
adalah range dari f yang terletak dalam Y, seperti gambar di bawah ini.
X Y
x yy
1
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
Definisi:
JikanilaisuatufungsifmendekatiLuntukxmendekaticmakakitakatakanbahwaf
mempunyailimitLuntukxmendekaticdanditulis
limf(x) =L (dibacalimitfuntukxmendekaticsamadenganL)
x→c
Pengertianxmendekaticmencakupduahal,yaitu:
limf(x) =L (dibacalimitfuntukxmendekaticdarikiri)
x→c-
b. Nilai-nilaixyangdekatdenganctetapilebihbesardaric, disebutxmendekaticdarikanan.
Apabilaxmendekaticdarikananmakalimit
limf(x) =L (dibacalimitfuntukxmendekaticdarikanan)
x→c+
c.
Suatufungsifmempunyailimituntukxmendekaticjikadanhanyajikalimitkiridanlimitkanan
nyaadadansama.
2
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
3
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
lim ¿
Jika x→ c−¿
f ( x) ≠ lim lim f ( x ) ¿¿ tidak ada
+¿
x →c f (x ) maka x→ c
Contoh soal:
-9
4
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
2
2. Carilah lim √ x + x +3+ x
x→ ∞
Penyelesaian:
Jika x→∞, limit diatas adalah bentuk (∞, -∞)
√ x2 + x +3−x
2
¿ lim √ x + x +3+ x
x →∞ ( √ x2 + x +3−x )
x 2+ x+3−x 2 x+ 3
¿ lim 2
=lim 2
❑
x→∞ √ x + x+ 3−x x→ ∞ √ x + x +3−x
3
x (1+ )
x
¿ lim
x→∞ 1 3
√ x 2 (1+ + 2 )−x
x x
3
x (1+ )
x
¿ lim
x →∞ 1 3
√
−x 1+ + 2 −x
x x
3
(1+ )
x
¿ lim
x→∞
1 3
1
√(
− 1+ + 2 +1
x x )
=
2
5
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
d. k Lim f(x) = k A
x→c
Contoh soal:
Latihan Soal :
1. Lim (x + 3)
x→-1
3. Lim (x + 4)
6
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
x→-1 x2– 16
4. Lim (x2+ 6x + 9)
x→2
6. Lim (x + 3)
x→-1 ( x + 2)
9. Lim (3+ x)
x→∞ (3 – x)
√ x 2 +1
10. lim ¿
x→ ∞ x−1
¿
7
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
8
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
f ( x +h )−f ( x)
f ' ( x )=lim
h→ 0 h
dy df ( x)
y '=f ' (x ) juga dapat ditulis: = .
dx dx
3 x2
y ’= ( y+ 1)
x 3 +1
dapatditulisdalambentuk
3 x2 3 x2 3 x2
Definisi:
dy =
[ x 3 +1
( y +1)
]
dx atau y '
−
x 3+ 1
y=
x 3+1
Bila y = f(x) adalah suatu fungsi variabel x, dan bila:
dy ∆y
= lim , atau berarti
dx ∆x
x→0 , ( x = h)
f ( x +h)−f ( x )
f’(x) = Lim , ada dan terbatas maka limit tersebut dinamakan
h
h→0 turunan atau derivative dari y terhadap9x dan f(x)
dikatakan fungsi dari x yang dapat diturunkan
(differentiable)
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
Contoh :
Diketahui f(x) = 3x + 5, carilah turunannya.
Penyelesaian:
3 ( x +h ) +5−(3 x+ 5)
f ' ( x )=lim
h→ 0 h
3 x+ 3 h+5−3 x−5
¿ lim
h→0 h
3h
¿ lim
h→0 h
h( 3)
¿ lim
h→0 h
=3
2. Carilah turunan fungsi Aljabar dari fungsi f(x) = 2x2 +3x – 6
Penyelesaian:
Lim 2(x + h)2 + 3(x + h) – 6 – (2x)2 +3x – 6
h→0 h
Lim 4xh + h2 + 3h
10
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
h→0 h
dy/dx = nX n -1
Rumus Umum Integral:
Jika diketahui dua fungsi ganda U dan V yang dapat diturunkan maka berlaku :
a. Penjumlahan dan pengurangan fungsi y = U ± V , didapat turunan dari fungsi
dy du dv
tersebut adalah = ± = U’ ± V’
dx dx dx
b. Perkalian fungsi y = U ± V , didapat turunan dari fungsi tersebut adalah y = U
dy du dv
x V , maka = V+ U = U’ V + V’ U
dx dx dx
c. Pembagian fungsi y = U ± V , didapat turunan dari fungsi tersebut adalah y =
du dv
U dy V− U U ' V −V ' U
, maka = dx dx =
V dx 2 V2
V
contoh:
1. Carilah nilai turunan dy/dx dari:
y = 4x3 + 6x – 7
Penyelesaian :
dy/dx = 12x + 6
2. Carilah nilai dy/dx dari
11
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
y = (5x2 + 4) (3x – 4)
Penyelesaian :
Misalkan U = 5x2 + 4 V = 3x - 4
du/dx = 10x dv/dx = 3
dy/dx =du/dx . V + dv/dx . U
= 10x (3x – 4) + 3 ( 5x2 + 4)
= 30x2 - 40x + 15x2 + 12
= 45x2 – 40x + 12
3. Carilah nilai dy/dx dari
y = 3x+ 6
4x2 – 2
Penyelesaian:
Dengan memisalkan U = 3x + 6 dan V = 4x2– 2
du dv
=3 =8 x
dx dx
dy= 3 (4x2 – 2) – 8x (3x + 6)
dx (4x – 2)2
= 12x -6 -24x2 - 48x
2
16x2 -16x +4
= 8x ( ½ (4x2 + 5) -1/2
= 4x (4x2 + 5) -1/2
12
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
=
4x
(4x2 + 5) ½
2.3 Turunan Pada Trigonometri
Pada trigonometri akan ada tiga bentuk penurunan, ketiga bentuk penurunan
tersebut adalah:
df ( x)
f ' ( x )=sin x → =cos x
dx
df ( x )
f ' ( x )=cos x → =−sin x
dx
df (x )
f ' ( x )=tan x → =sec 2 x
dx
Contoh:
Tentukan turunan dari fungsi berikut:
1. f ' ( x )=sin x +cos x
Penyelesaian:
df ( x)
f ' ( x )=sin x +cos x → =cos x−sin x
dx
2. f ' ( x )=sin x−2 tan x
Penyelsaian:
df (x)
f ' ( x )=sin x +cos x → =cos x−2 sec 2 x
dx
Adapun bentuk lain selain tiga bentuk penurunan di atas adalah:
df ( x )
f ' ( x )=sin Ax → =A cos Ax
dx
df (x)
f ' ( x )=cos Ax → =− A sin Ax
dx
df ( x)
f ' ( x )=tan Ax → = A sec 2 Ax
dx
Contoh:
Tentukan turunan dari fungsi berikut ini:
f(x) = sin 4x + cos 6x
13
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
penyelesaian :
df ( x)
f ' ( x )=sin 4 x+ cos 6 x → =4 cos 4 x−6 sin 6 x
dx
Latihan Soal
1. Carilan turunan fungsi Aljabar dari fungsi :
y = 3x3 – 5x + 6
2. Carilah turunan pertama (dy/dx) dari fungsi:
y = (x2 – 7) (5x + 2)
14
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
Q maka PR = x
QR = y
. y
x = tg , dinamakan laju
y
perubahan rata-rata
1 (average rate of change)
dari fungsi y dalam interval (x. x + x), sedangkan harga limit untuk x 0,
dinamakan laju perubahan (rate of change) dari y terhadap x, pada suatu titik x
(misalkan x =x0), dengan simbol matematik:
laju perubahan (rate of change) pada x =x0 adalah :
lim y= dy
x0 x dx x=x0
Atau sama dengan turunan pertama dari y terhadap x pada suatu titik x = x0 .
Pemakakain dalam bidang teknik:
1. Lintasan s dipandang sebagai suatu fungsi dari t, maka s = f(t)
Kecepatan rata-rata (averege velocity) = s( harga rata-rata kecepatan dalam suatu
dx
jangka waktu persatuan waktu).
Kecepatan (velocity) pada waktu t = lim y= ds = v
x0 t dt
2. Banyak air dalam tangki air pada waktu t ialah Q, dengan Q sebagai fungsi dari t.
Bila air mengalir masuk/keluar dari tangki air dari ke t + t, maka perubahan dari
Q adalah Q. Maka laju perubahan rata-rata dari Q = ds
t
Dan laju perubahan dari Q pada waktu t =lim Q= dQ
x0 t dt
Contoh :
15
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
1. Persamaan lintasan dari suatu partikel adalah s = 2t2 + 3t +5, s dalam centimeter, t
dalam seconds. Berapakah kecepatan rata-rata dari partikel dalam interval t =1
sampai t =5
Penyelesaian:
t = 5 – 1 = 4
s = (2(5)2 + 3(3) + 5) – (2(1)2 + 3(1) + 5)
= 70 – 10 60
Maka kecepatan rata-rata = s = 60 = 15 cm/sec
t 4
2. Bila diketahui lintasan suatu pertikel s = 256 + 96t – 16t 2. . hitunglah kecepatan v
dan percepatan a. Berapakah harg s bila v= 0
Penyelesaian:
v = ds/dt = 96 – 32t
a = dv/dt = -32
bila v = 0,
96 - 32t = 0
t = 96/32 = 3
maka harga s = 256 + 96(3)– 16(3)2
= 256 + 288 – 144
= 400
3. Air dalam kolam renang dialirkan keluar, karena kolam akan dibersihkan. Q
menyatakan banyak air dalam kolamsaat t menit setekah air mulai dialirkan pada
kolam, dan Q = 200(30 – t)2. Q dalam gallon. Berapakah kecepatan air mengalir
pada saat setelah 10 menit? Berapakh laju perubahan dari air yang mengalir selama
10 menit pertama?
Penyelasaian:
Q = 200 (30 – t)2
(dQ/dt) = 200 (2) (-1) (30 – t) t= 10
= -400(30 – 10)
16
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
= - 8000
Jadi kecepatan air yang mengalir keluar pada akhir menit kesepuluh adalah =
8000 gallon/menit.
Q = 200 (30 – t)2
Selama 10 menit pertama t = 10 dan t0 =0, maka
Q = { 200(30 – 10)2 – 200(30)2}
= 200 ( 400 – 900 ) = -100.000
Q/t = -100.000 = -10.000 gallon/menit
10
Latihan soal :
1. Diketahui suatu persamaan partkel s= 5t2 - 20t + 2, s dalam meter dan t
dalam detik. Hitunglah kecepatan dan percepatan serta berapa nilai s bila v
= 0?
2. Air dalam kolam renang dialirkan keluar, karena kolam akan dibersihkan.
Q menyatakan banyak air dalam kolamsaat t menit setekah air mulai
dialirkan pada kolam, dan Q = 100(20 – t)2. Q dalam gallon. Berapakah
kecepatan air mengalir pada saat setelah 5 menit? Berapakah laju
perubahan dari air yang mengalir selama 5 menit pertama?
3. Persamaan lintasan dari suatu partikel adalah s = 5t2 + 2t +3, s dalam
centimeter, t dalam seconds. Berapakah kecepatan rata-rata dari partikel
dalam interval t =2 sampai t =6
17
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
d F(x)/dx = f(x)
Integral di bagi dua macam: integral tak tentu dan integral tertentu.
3.2 Integral tak tentu (indefinite integral)
Bila diberikan suatu fungsi f(x) dari suatu fungsi lain y = F(x) sedemikian hingga
dalam domain a < x > b, berlaku:
d F(x)/dx = f(x)
18
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
maka F(x) dinamakan hasil integraldari f(x) terhadap x. jadi inetgral dapat dipandang
sebagai kebalikan dari turunan(diferensiasi).
d n
(a) ( x )=n x n−1 . Dengan mengganti n dengan (n+1), d ( x ¿¿ n+1)=(n+1)x n ¿,
dx dx
d x n+1 n+1
x
(
dx n+1
) =xn maka: ∫ x n dx = n+1 +C
Ini berlaku kecuali bila n=-1, yang untuk itu kita harus membagi dengan 0.
d
(b) ¿ = cos x
dx
∫ cos x dx=sin x +C
d
(c) ¿ = - sin x
dx
∫ sin x dx=−cos x +C
d
(d) ¿ = sec 2 x
dx
2
∫ sec x dx=tan x +C
d x
(e) (e ) = e x
dx
x x
∫ e dx=e + C
d 1
(f) ¿=
dx x
1
∫ x dx=ln x +C
d x
(g) ( a ) = a x . ln a
dx
x a x
∫ a dx= +C
lna
Contoh 1:
y = F (x) = x3
maka dy/dx = 3x2 f(x) = 3x2
jadi x3 = ∫ 3x2 dx F (x) = ∫ f(x) dx
19
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
1 2+1 1 1+1
∫ (x 2¿ +2 x)dx ¿ = 2+ 1
x +
1+1
x +c
1 3 1 2
= x + x +c
3 2
Contoh 3.
1 1/ 2 1 1 1 /2
∫ √ 4 x+3 dx = ∫ (4 x +3)2 dx ∫ u 4
du = ∫ u du
4
1 2 3 /2
Dimisalkanu = 4x + 3 =( ) u +c
4 3
du 2
=4 = ( 4 x+ 3)3 /2 + c
dx 12
1
du = 4 dx = (4 x +3)3 /2 + c
6
dx = ¼ du
Tips memilihmaa yang menjadiu
1. Yang memilikipangkatterbesar
2. Yang menjadipembagi
3. Yang beradadalamfungsisinusoida (trigonometri)
4. Yang berada di dalambentukakar
20
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
b. ∫ f ( x )dx=0
a
∫ [ f 1 ( x ) + f 2 ( x ) ] dx=¿ ∫ f 1 ( x ) dx+∫ f 2 ( x ) dx ¿
a a a
∫ cf ( x ) dx=c ∫ f ( x ) dx
a a
b b
e. ¿ ∫ f ( x ) dx∨≤∫ ¿ f ( x )∨dx
a a
Contoh:
2
2
21
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
2
2 2 2
1 2
∫ √ 4 x+1 dx=∫ (4 x+1)1/ 2 dx ∫ u 1/ 2 (1/4) du = 4 . 3 ( 4 x+1)3 /2
0 0 0
0
2
1
Misalkan u = 4x + 1 = (4 x +1)3/ 2
6
du
= 4 0
dx
1 1
dx = du = ¿
4 6
3 1
1 1 26 13
= (9 2 −1 2 ) (27−1) = =
6 6 6 3
22
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
Untuk menentukan luas A, perlu memperhatikan luas total diantara kurva yang
sama dan sumbu-x dari kiri hinggi titik sembarang P pada kurva tersebut
dengan koordinat (x,y) yang akan kita tandai dengan Ax.
Luas A, merupakan luasan yang dibatasi oleh lajur antara busur PQ dimana Q
memiliki koordinat (x + x, y + y).
d Ax
Maka =y
dx
Kesalahan pada penghampiran ini diberikan oleh luas PQR dalam bangun
tersebut di kanan, dimana lajurnya telah diperbesar.
Contoh:
hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = 3 x 2+ 6 x +8 , sumbu-x dan
ordinat x=1 dan x=3
y = 3 x 2+ 6 x +8
A
0 1 2 3 x
23
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
3
3 3
2
A= ∫ y dx=∫ 3 x +6 x+ 8 dx = [ x 3+ 3 x 2 +8 x ]
1 1
1
= [ 27+27+ 24 ] − [ 1+3+8 ]
= 78 – 12 = 66 satuan2
24
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
Volume yang dibentuk oleh potongan tersebut kira-kira sama dengan volume
yang terbentuk oleh empat persegi panjang.
Dengan kata lain,
V = y2 dx,
karena benda yang terbentuk adalah sebuah silender pipih.
Jika kita membagi seluruh bentuk bidang menjadi sejumlah potongan seperti
itu, maka masing-masing akan menghasilkan cakram tipis dengan volume
y2dx
x=b
2
Volume total V =∑ π y dx
x=a
Kesalahan (error) dalam aproksimasi ini disebabkan oleh luas daerah di atas
masing-masing empat persegi panjang, yang menyebabkan terjadinya bentuk
tangga pada permukaan benda. Akan tetapi, jika x0, maka kesalahan ini
akan hilang, sehingga pada akhirnya,
b
2
V = ∫ π y dx
a
Contoh:
25
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
Carilah volume yang terbentuk jika bentuk bidang yang dibatasi oleh y = 5 cos 2x,
π
sumbu-x dan ordinat-ordinat di x = 0 dan x = , diputar satu putaran penuh
4
mengelilingi sumbu-x.
Penyelesaian:
π /4 π/4
V= ∫ π y 2 dx=25 π ∫ cos 2 2 x dx
0 0
π/4
25 π
=
2
∫ ( 1+c 0 s 4 x ) dx cos 2 θ= 12 ¿
0
/4
25 π sin 4 x
=
2
x+
4 [ ]
0
25 π π 25 π 2
=
2 4 ({ }
+0 − {0+ 0 }
) =
8
satuan
3
Latihan Soal:
1. Carilah integral tak tentu dari
a. ∫ (4 x 2−2 x +5)dx
b. ∫ (8 x−4 )3 dx
dx
c. ∫ 1
(2 x−5) 2
d. ∫ (5−7 x )−5 dx
e. ∫ √1+3 xdx
2. Carilah nilai integral dari
2
a. ∫ (5 x2 −2)dx
1
26
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
b. ∫ ¿ ¿ dx
0
c. ∫¿
0 ¿¿
d. ∫ √3 9 x−1 dx
0
π
sumbu-x dan ordinat-ordinat di x= 0 dan x= , diputar satu putaran penuh
2
mengelilingi sumbu-x.
6. Carilah volume yang terbentuk jika bentuk bidang yang dibatasi oleh y = 4x 2 + 3x
– 6, sumbu-x dan ordinat-ordinat di x = 0 dan x= 3, diputar mengelilingi sumbu y
sampai satu putaran penuh.
27
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
28
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
d2 y dy 3 x
xy 2
+ y + e =0
dx dx
Persamaan diferensial merupakan suatu hubungan yang dinamis, dengan kata lain
kuantitas-kuantitas yang berubah, sehingga seringkali muncul dalam permasalahan
dalam bidang sain maupun rekayasa.
Orde dari suatu persamaan diferensial ditentukan oleh turunan tertinggi dalam
persamaan tersebut.
dy
x − y 2=0 adalah persamaan orde-pertama
dx
d2 y
x − y=0 adalah persamaan orde-kedua
dx2
d3 x 2
x 3
− y =0 adalah persamaan orde-ketiga
dx
dan setereusnya.
4.2 Proses Pembentukan Persamaan Diferesial
Secara matematis, persamaaan diferensial dapat muncul apabila konstanta-konstanta
sembarangnya dieliminasi dari fungsi yang diberikan.
Contoh 1 :
Tinjau y = A sin x +B cos x, dimana A dan B adalah konstanta sembarang.
Jika kita diferensiasikan, dipereoleh:
dy
=A cos x−B sin x
dx
29
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
d2 y
=− A sin x−B cos x
dx 2
Yang identik dengan persamaan semula, tapi tandanya berlawanan.
d2 y d2 y
Artinya =− y ∴ + y =0
dx dx
Ini adalah sebuar persamaan diferensial orde kedua.
Contoh 2.
A
Bentuklah sebuah persamaan diferensial dari fungsi y = x +
x
A
Kita dapatkan = x + =x+ AX −1
x
A
Dari persamaan di atas, = y−x ∴A = x(y - x)
x
dy x( y−x)
∴ =1-
dx x2
y−x x− y+ x 2 x − y
= 1- = =
x x x
dy
=x =2 x− y ..............................persamaan ini adalah persamaan
dx
diferensial orde pertama.
30
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
Contoh 1.
dy
=3 x2 −6 x+5
dx
Contoh 2.
dy
Selesaikan x =5 x 3+ 4
dx
dy 4
Dalam kasus ini, =5 x2 +
dx x
5 x3
y= + 4 ln x+ C
3
∫ ( y +1 ) dy=∫ 2 x dx
31
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
1 2
Didapat : y + y=c 2 +c
2
Contoh 2:
dy
Selesaikanlah =(1+ x )(1+ y)
dx
1 dy
=1+ x
1+ y dx
1
∫ 1+ y dy =∫ (¿ 1+ x) dx ¿
x2
= Ln (1 + y) = x + +C
2
Metode ini bergantung pada kemampuan kita menyatakan persamaan yang
dy
diberikan dalam bentuk F(y) =f ( x ) . Jika ini dapat dilakukan, maka proses
dx
selanjutnya mudah, karena kita dapatkan:
dy
∫ F ( y ) dx dx =∫ F ( y ) dy ∴ F
Latihan Soal:
dy 1+ y
1. Selesaikan persamaan diferensial =
dx 2+ x
dy y 2 + x y 2
2. Selesaikan persamaan diferensial =
dx x 2 y−x 2
dy y 2 −1
3. Selesaikan persamaan diferensial =
dx x
dy x 2 +1
4. Selesaikan persamaan diferensial xy =
dx y +1
32
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
dy
5. Selesaikan persamaan diferensial x = y + xy
dx
33
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
Dimana s adalah suat variabel yang nilai-nilainya dipilih sedemikian rupa agar
integral semi-infinitifnya selalu konvergen.
Contoh: 1
Bentuk transformasi Laplace dari persamaan f(x) = 2
∞
−sx
L{f (x )}= ∫ e f ( x ) dx
0
Maka
∞
−sx
L{2 }= ∫ e 2 dx
0
∞
e −sx
=2 [ ]
−s
x=0
= 2 (0-(-1/s))
2
= s
34
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
Perhaikan bahwa s > 0 diisyaratkan karea jika s < 0 maka e−sx → ∞ ketika x → ∞ dan
jika s = 0 maka L{2} tidak terdefinisi (integralnya divergen), sehingga
2
L{2} = asalkan s > 0
s
Dengan alasan yang sama, jika k adalah sembarang konstanta maka:
k
L{k} = asalkan s > 0
s
Contoh 2.
Diketahui f(x) = e−kx , x≥0 dimana k adalah konstanta.
Penyelesaian:
∞
L{e −kx
}= ∫ e−sx e−kx dx
0
∞
= ∫ e−( s+ k ) x dx
0
∞
e−( s+ k ) x
= [ −(s +k ) ]
s=0
= 0−[ [ ]] −1
(s +k )
s+k¿ 0harus dipenuhi untuk menjamin ingtegralnya
1
= asalkan s + k ¿ 0, yaitu asalkan s ¿ -k
(s+ k)
35
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
transformasi. Ini berarti bahwa jika F(s) adalah transformasi Laplace dari f(x) maka
f(x) adalah transformasi laplace invers dari F(s). dapat ditulis:
f(x) = L−1 {F ( s ) }
Tidak ada deinisi integral yang sederhana dari transformasi invers, jadi harus mencari
dengan cara bekerja dari belakang.
4
Contoh. Jika f(x) = 4 maka transformasi Laplace-nya L {f(x)} = F(s) = jadi jika
s
4
F(s) = maka transformasi Laplace inversnya L−1 .=f ( x )=4
s
36
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
Contoh:
Tentukan fungsi transformasi Laplace persamaan diferensial berikut ini:
d2 y '
2
−3 y=sin x y ( 0 )=1 , y ( 0 )=0
dx
Penyelesaian:
d2 y 2 1
2
−3 y=sin x → [ s Y ( s )−s−0 ]−3 [ Y ( s ) ] = 2
dx s +1
1
2
+s
s +1
→ Y ( s) = 2
s −3
s2 + s+1
¿
( s2 +1)(s 2−3)
−1
2
s + s+1 4
2 2
=
(s +1)(s −3) 4 √ 3−1 4 √ 3+1
8√3 8√3
( s¿¿ 2+1)+ + ¿
s−√ 3 (s +√ 3)
37
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
s2 + s+1 −1 −1 1 4 √3−1 −1
L
−1
[ 2 2
( s +1)( s −3)]=
4
L 2
s +1 [ ][
+
8 √3
L ¿ ]
1 4 3−1 √ 3 x 4 √ 3+1 −√ 3 x
¿− sin x + √ e + e
4 8 √3 8 √3
Latihan soal:
1. Tentukan transformasi Laplace dari soal di bawah ini. Dalam setiap soal f(x)
terdefinisi untuk x ≥ 0 :
a. f(x) = -3
b. f(x) = -5e−3 x
c. f(x) = e
d. f(x) = 2e 7 x−2
e. f(x) = e 2 x
2. tentukan transformasi Laplace invers dari setiap soal di awah ini:
−1
a. F(s) =
s
1
b. F(s) =
s−5
3
c. F(s) =
s +2
−3
d. F(s) =
4s
1
e. F(s) =
2 s−3
3. Tentukan fungsi transformasi Laplace persamaan diferensial berikut:
d2 y '
a. 2
−2 y=sinx y ( 0 )=1 , y =0
dx
d3 y '
b. 3
+3 y=x y ( 0 )=1 , y =0 , y =
dx
38
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
d2 y '
c. −4 y=sinx y ( 0 )=1 , y =0
dx 2
39
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
a. ∫ √6 x +3 dx
b. ∫¿¿
c. ∫ cos ( 2 x +5 ) dx
d. ∫ (4 x 2−2 x +5)dx
e. ∫ (8 x−4 )3 dx
f. ∫ (5−7 x )−5 dx
g. ∫ √1+3 xdx
2
b .∫ ¿ ¿ dx
0
c .∫ ¿
0¿ ¿
3
3
d .∫ √9 x−1 dx
0
40
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
7. Selesaikanpersamaandiferensialdari:
dy 2
a. dx −5 x +7 x−2
2
dy 3 x +2
b. xy dx =
2 y−1
dy
c. dx =( y−2 ) ( x +3)
dy 2+ y
d. dx = 5−x
DAFTAR PUSTAKA
41
MODUL MATEMATIKA TEKNIK 2
Nazrul Effendi,. Vani Sugiyono. Matematika Teknik 1. PT. Buku Seru. Cetakan
Pertama. Jakarta 2013
Purcell J. Edwin and Dale Verberg. Kalkulus Dan Geometri Analitik. Jilid 1 Penerbit
Erlangga. Jakarta 1995
42