Anda di halaman 1dari 43

Oleh bambang Sugiarto

KULIAH VOIP 6
TCP/IP DAN VOICE OVER INTERNET
PROTOCOL (VOIP)
 Internet merupakan jaringan komunikasi data global yang berbasis protokol
komunikasi TCP/IP.
 Perkembangan teknologi internet yang sangat pesat ini turut mendorong
terciptanya suatu infrastruktur komunikasi data yang murah dan massal.
 Keberadaan infrastruktur ini mendorong perkembangan teknologi Voice over
Internet Protocol (VoIP).
 VoIP sendiri ialah teknologi yang memungkinkan komunikasi suara dan fax
menggunakan jaringan berbasis IP (Internet Protocol) untuk dijalankan diatas
infrastruktur jaringan packet network.
 Jaringan yang digunakan bisa berupa internet atau intranet. Teknologi ini
bekerja dengan jalan merubah suara atau fax menjadi format data digital
tertentu yang dapat dikirimkan melalui jaringan IP
 Berbagai macam produk telah tersedia di pasaran,
baik berupa software yang merubah suara
menjadi data digital dan mengirimkannya ke
tujuan, sampai dengan integrasi
hardware/software yang mampu menyediakan
sarana komunikasi suara dan fax dengan kualitas
setara dengan carrier-class network
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENDUKUNG VOIP

1. Chip DSP
 Digital Signal Processor (DSP) merupakan komponen utama dalam

proses kompresi suara.


 Arsitektur DSP didesain untuk perhitungan aritmatik yang berhubungan

dengan algoritma pengolahan sinyal digital berkecepatan tinggi.


 Pada awalnya, DSP dijual dengan harga cukup mahal dan kemampuan

pengolahannya belum optimal untuk implementasi algoritma kompresi


suara yang membutuhkan kecepatan dan throughput data tinggi, padahal
transmisi suara di atas infrastrukur packet network dengan kualitas yang
dapat diterima manusia membutuhkan algoritma kompresi dan
pengolahan sinyal yang kompleks disertai dengan kebutuhan computing
power (dihitung dalam skala Million Instruction Per Second atau MIPS)
yang cukup tinggi
2. High Speed Router
 Router memiliki peranan untuk proses routing paket dari satu

jaringan ke jaringan yang lainnya. Pada awalnya router hanya


melakukan proses routing dan forwarding paket dari satu interface
ke interface jaringan yang lain dengan cara best-effort.
 Dewasa ini, dengan didukung teknologi mikroelektronika dan

digital yang baik telah dihasilkan high speed router yang mampu
menggabungkan proses routing, forwarding, dan switching paket
diatas hardware dengan kualitas wirespeed performance dan
arsitektur non-blocking, sehingga mampu menangani jaringan
berkecepatan tinggi yang hingga saat ini telah mencapai skala 2,4
Gbps dengan delay proses yang sangat rendah.
 Selain kemampuan diatas, router masa kini telah dibekali
kemampuan untuk menerapkan Quality of Service (QoS) di
jaringan.
 Berbagai algoritma untuk antrian (queueing) seperti Weighted
Fair Queuing (WFQ) dan protokol alokasi resource jaringan
seperti Resource Reservation Protocol (RSVP) telah
diintegrasikan pada software dan hardware yang ada pada router.
 Karena transmisi suara di atas packet network membutuhkan
kualitas transmisi jaringan yang tinggi dan perlakuan yang
berbeda, maka router --sebagai salah satu komponen pada packet
network—telah siap digunakan untuk mendukung transmisi suara
yang akan dijalankan diatas infrastruktur packet network.
KEUNTUNGAN VOIP
1. Harga Peralatan yang lebih murah
 Teknologi voice over IP dibangun berbasis teknologi internet yang perkembangannya
sangat cepat. Perkembangan yang sangat cepat ini menyebabkan harga peralatan akan
turun dengan sangat cepat. Berbeda dengan teknologi PBX dan PSTN yang
cenderung statis
2.Efisiensi bandwidth
 Keuntungan menggunakan voice over IP timbul terutama dari semakin murahnya
komponen elektronik terutama chip DSP. murahnya chip DSP ini memungkinkan
diwujudkannya hal hal yang dulu mustahil dilakukan seperti melakukan kompresi
suara menjadi paket data 8 Kbps dengan kualitas sama dengan 64 Kbps PCM.
 Besar kanal yang saat ini digunakan oleh satu kanal suara dengan teknologi VoIP
dapat digunakan oleh delapan kanal suara, sehingga, otomatis tarif telekomunikasi
pun akan menurun drastis. Penurunan tarif akan semakin terasa jika sistem ini
digunakan untuk SLJJ.
 Selain itu, dengan adanya feature silence supression dan voice activity detection
(VAD), bandwidth jaringan yang ada dapat sekaligus dipakai untuk transmisi data dan
suara. Akibatnya, efisiensi kanal akan semakin tinggi
Voice Activity Detection (VAD): merupakan proses
yang penting untuk pemrosesan sinyal suara. VAD
digunakan pada awal pemrosesan sinyal suara. VAD
merupakan metode untuk membedakan antara tutur
dengan keadaan diam Metode VAD menganalisa energi
dan frekuensi dominan dari sejumlah data suara
Suppression
Silence Suppression: teknik yang memanfaatkan
waktu jeda bicara untuk diisi pengguna lain dengan
metoda statistical bandwidth sharing
3. Biaya perawatan yang murah
 Karena VoIP berbasis pada teknologi internet, jaringan

internet yang sudah ada dapat diperluas sehingga


mensupport teknologi ini dengan harga yang tidak mahal.
 Selain itu, jaringan dapat dikelola dengan cara dan

pengetahuan yang tidak jauh berbeda dengan mengelola


jaringan internet.
 Pengelola internet di jaringan yang bersangkutan cukup

memanage satu jaringan saja. Tidak diperlukan training


tambahan karena orang IT sudah terbiasa dengan peralatan
jaringan yang digunakan.
4. Munculnya aplikasi baru
 Karena voice over IP dibangun diatas jaringan intenet, yang

dikenal dengan timbulnya berbagai jenis aplikasi baru yang


menarik, maka dimungkinkan adanya pengembangan dan
penambahan service-service baru untuk value added
service(VAS) dari layanan yang sudah ada selama ini.
 Contohnya user dapat menelpon tanpa harus memutuskan

sambungan internetnya.
 User dapat dihubungi walaupun sedang berinternet dan lain

lain
APLIKASI BARU UNTUK VOIP
 Berikut ini diberikan beberapa kemungkinan aplikasi yang mungkin diterapkan
dengan dijalankannya service Voice Over IP ini dilihat dari sisi pengguna atau
operator jaringan VoIP ini:

1. Business to Business
 Pihak pertama yang dapat diuntungkan oleh teknologi ini ialah perusahaan

besar, terutama yang memiliki lokasi tersebar dalam jarak berjauhan dan sudah
memiliki intranet atau jaringan komputer antar cabang perusahaan. Jaringan
komputer ini dapat dirubah dengan mudah sehingga dapat melewatkan trafik
suara. Dengan demikian, komunikasi suara antar cabang dapat dihemat
biayanya dibandingkan dengan biaya SLJJ biasa.
 Jaringan ini dapat pula diperluas tidak hanya dengan menghubungkan cabang

perusahaan, tetapi juga perusahaan lain yang berhubungan dengan perusahaan


ini , meniru konsep Extranet.
2. ISP
 Internet Service Provider ialah pihak yang paling berpeluang untuk

mengambil kesempatan dengan teknologi ini. Tersedianya infrastruktur


jaringan berbasis IP serta point of present di berbagai tempat merupakan
keunggulan tersendiri. Dengan teknologi Voice Over IP ini, ISP bisa
memberikan beberapa service tambahan bagi pelanggannya. Service tersebut
antara lain:
 Service 0 - 800 – xxxxxxxx. Dengan service ini, pelanggan ISP tanpa

menggunakan komputer dapat mengakses serta menggunakan jaringan VoIP


sebagai sarana sambungan langsung jarak jauh dengan biaya yang kompetitif.
 Pelanggan ISP yang sedang “surfing” di internet dapat langsung

menghubungi telepon tertentu tanpa harus memutuskan sambungan modem.


Pelanggan ini dapat menelpon melalui program aplikasi H323 compliant yang
ada di PC (misalnya netmeeting).
.
 Selain menghubungi, pelanggan yang bersangkutan bisa
juga ditelpon tanpa harus menutup koneksi internetnya.
 Aplikasi yang lain ialah internet call waiting. ada
pemberitahuan jika terdapat telpon masuk dan pelanggan
dapat memutuskan untuk menerima atau tidak panggilan
tersebut.
 ISP bisa juga menyediakan aplikasi Voice Mail, terutama
untuk menampung pesan dari panggilan telpon yang tidak
diangkat tadi.
 Beberapa ISP dapat bekerja sama untuk saling melewatkan
panggilang telepon bagi pelanggannya.
3. Perusahaan Telekomunikasi Baru
 Tentu saja aplikasi VoIP yang paling menarik

perhatian ialah bagaimana membentuk jaringan


telekomunikasi sendiri dengan mem-bypass
perusahaan telkom biasa serta menawarkan berbagai
service yang tak mampu dilakukan oleh perusahaan
telkom konvensional.
 Hal ini sangat mungkin dilakukan, namun pasti akan

terbentur dengan satu hal, yaitu regulasi pemerintah


ARSITEKTUR SISTEM VOIP
 VoIP merupakan salah satu bagian dari metode
pengiriman suara menggunakan teknik packet
voice.
 Metode packet voice yang lain adalah Voice over
ATM dan Voice over Frame Relay. Semua
jaringan packet voice menggunakan prasarana
jaringan paket (packet network) dan mengikuti
arsitektur pada gambar di bawah ini
GAMBAR ARSITEKTUR PACKET VOICE/DATA NETWORK
 Di sisi jaringan paling luar (edge) terdapat komponen
yang disebut “voice agent”. Tugas dari komponen ini
adalah untuk merubah informasi suara dari telepon
menjadi bentuk data yang dapat ditransmisikan pada
jaringan paket. Jaringan kemudian akan
mentransmisikan data ke voice agent yang terhubung
dengan telepon tujuan.
 Dari arsitektur diatas, jaringan VoIP dapat ditinjau dari
dua segi yang berbeda, yaitu voice agent dan packet
network itu sendiri
VOICE AGENT
 Voice agent sangat menentukan kualitas suara
yang ditransmikan pada jaringan VoIP.
 Terdapat dua komponen pada voice agent yang
perlu diperhatikan, yaitu voice coding dan
signalling di dalam jaringan VoIP
VOICE CODING

 Suara manusia dan semua suara yang bisa kita dengar, secara umum
merupakan sinyal analog.
 PSTN mentransmisikan suara dalam bentuk sinyal digital karena transmisi
sinyal analog memiliki banyak kelemahan.
 PSTN merubah sinyal suara dari telepon diubah ke format digital yang disebut
Pulse Code Modulation (PCM).
 PCM melakukan sampling sinyal analog dengan rate 8000 sample/detik dan
tiap sample direpresentasikan dalam satu kode 8 bit.
 Dengan ini, untuk satu percakapan dibutuhkan satu kanal dengan kapasitas 64
Kbps.
 Salah satu pengembangan dari PCM yaitu ADPCM menggunakan pengkodean
4 bit untuk setiap sample sehingga membutuhkan kanal dengan kapasitas 32
Kbps untuk setiap percakapan.
:
 Transmisi digital pada PSTN, baik menggunakan PCM
maupun ADPCM harus dilakukan secara sinkron.
Akibatnya walaupun tidak terdapat percakapan, selalu
terdapat aliran data terus menerus pada kanal yang
digunakan, padahal secara statistik 50 % waktu yang
digunakan pada saat percakapan telepon merupakan silent
period.
 Untuk menghemat bandwidth, International Telephony
Union (ITU) telah mengeluarkan beberapa standar baru
untuk voice coding yang membutuhkan bandwidth lebih
kecil.
Voice coding tersebut antara lain :
 G.711 voice coding PCM dengan bandwidth 64 Kbps

 G.726 voice coding ADPCM dengan bandwidth 40, 32, 24, dan 16 Kbps

 G.728 voice coding dengan kompresi Code-Excited Linear-Predictive

(CELP) dengan bandwidth 16 Kbps.


 G.729 voice coding dengan kompresi CELP dengan bandwidth 8 Kbps.

Kualitas suara yang dihasilkan menyamai voice coding ADPCM dengan


bandwidth 32 Kbps.
 G.723.1 yang dapat digunakan untuk kompresi percakapan maupun

komponen audio pada aplikasi multimedia dengan bandwidth 5,3 dan 6,3
KBps. Standar ini merupakan komponen dari keluarga H.324.
 Untuk melakukan perbandingan kualitas suara yang dihasilkan oleh voice

coding diatas, dibuat satu pengukuran yang didasarkan pada skala Mean
Opinion Score (MOS). Skala MOS memiliki rentang antara 0 (paling
rendah) sampai dengan 5 (paling tinggi). Hasilnya dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
METODE KOMPRESI DAN MOS (MEAN OPNION SCORE)
Compression Method Bit Rate (kbps) Processing Power Framing Size MOS Score
(MIPS)
(ms)

G.711 PCM 64 0.34 0.125 4.1

G.726 ADPCM 32 14 0.125 3.85

G.728 LD-CELP 16 33 0.625 3.61

G.729 CS-ACELP 8 20 10 3.92

G.729 x2 Encoding 8 20 10 3.27

G.729 x3 Encoding 8 20 10 2.68

G.729a CS-ACELP 8 10.5 10 3.7

G.723.1 MPMLQ 6.3 16 30 3.9

G.723.1 ACELP 5.3 16 30 3.65


 Dari tabel diatas, juga ditampilkan delay masing-masing voice coding.
 Delay menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan decoding
dan encoding data menggunakan voice coding tersebut.
 Delay merupakan salah satu parameter yang harus diperhatikan sebelum
kita memilih voice coding yang hendak digunakan karena transmisi suara
sangat sensitif terhadap delay. Delay sendiri tidak mempengaruhi kualitas
suara yang dihasilkan.
 Kata-kata yang diucapkan oleh seseorang memiliki sebuah arti. Arti
tersebut dapat terdistorsi apabila terdapat delay yang terlalu besar pada
saat transmisi.
 Oleh karenanya jaringan transmisi yang dibuat harus mampu
menyampaikan suara yang diucapkan pada saat dilakukan percakapan
secara reliable, sinkron, dan sesuai dengan arti kata sebenarnya.
SIGNALLING
 Signalling merupakan bagian lain dari voice agent
yang bertugas untuk melakukan inisialisasi
percakapan.
 Jaringan VoIP ataupun packet voice application yang
fungsional harus mampu menyediakan layanan
dimana pemanggil cukup menggunakan mekanisme
dialing yang ada untuk terhubung ke voice agent dan
kemudian mampu dihubungkan ke telepon tujuan
yang terhubung pada voice agent yang lain.
Terdapat dua model signalling pada jaringan packet voice :

 Transport model – Pada model ini, dua voice agent saling


terhubung satu sama lain dalam konfigurasi point-to-point.
 Translate model – Pada model ini, sejumlah voice agent dapat
terhubung ke jaringan yang mengerti metode signalling yang
digunakan.
 Voice agent harus mampu melakukan mapping dari nomor telepon
menjadi IP, Frame Relay, atau ATM address sesuai dengan
teknologi yang digunakan melalui servis lain yang mampu
menunjukkan voice agent yang terhubung ke nomor telepon tujuan.
 Pada jaringan packet voice, signalling dibagi menjadi dua bagian : external
dan internal.
 External signalling berhubungan dengan signalling antara telepon/PABX
dengan voice agent.
 Sedangkan internal signalling berhubungan dengan signalling antar voice
agent di dalam network cloud..
 Internal signalling harus mampu menyediakan dua kemampuan : kontrol
koneksi dan informasi status koneksi. Kontrol koneksi digunakan untuk
pembuatan jalur untuk transmisi data antar dua voice agent.
 Informasi status koneksi bertugas memberikan sinyal busy, ringing dan
sebagainya.
 Untuk VoIP, standar H.323 telah disepakati untuk digunakan pada internal
signalling.
 H.323 merupakan standard yang dikembangkan oleh
International Telephony Union (ITU) untuk transmisi
traffic komunikasi multimedia pada jaringan intranet
maupun packet network. H.323 mendefinisikan
jaringan multimedia secara lengkap, mulai dari
peralatan sampai protokol yang digunakan.
 Arsitektur jaringan VoIP dengan internal signalling
menggunakan standar H.323 dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :
Arsitektur H.323
ARSITEKTUR JARINGAN VOIP DENGAN STANDAR H.323
Komponen-komponen dari standard H.323 yang digunakan pada jaringan VoIP
antara lain :
1. H.323 Gateway
 H.323 gateway digunakan sebagai gateway antara telepon (PSTN)/PABX

dengan jaringan packet H.323. Gateway menyediakan interface ke PSTN,


mengolah sinyal suara dan fax ke format paket yang dapat ditransmisikan di
jaringan, dan melakukan komunikasi dengan gatekeeper untuk menjalankan
fungsi Registration Admission Status (RAS) untuk routing paket ke tujuannya
di dalam jaringan.
2. H.323 Gatekeeper
 Gatekeeper digunakan untuk address resolving, menemukan IP address dari

gateway yang dituju, dan mengatur bandwidth serta Quality of Service yang
dibutuhkan. Gatekeeper mampu melakukan administrasi satu zona yang terdiri
dari beberapa H.323 gateway.
MASALAH QOS DI JARINGAN INTERNET
 Sebagai jaringan yang didesain sejak awal sebagai jaringan
komunikasi data, jaringan internet mempunyai karakteristik yang
berbeda dibandingkan dengan jaringan telpon.
 Data-data mengalir di internet memperebutkan bandwidth yang
ada. Kecepatan sampainya data tergantung pada banyak dan
besarnya paket data yang berebut bandwitdh pada saat yang sama.
 Semua paket data diperlakukan dengan perlakuan yang sama.
 Kondisi jaringan yang seperti ini berbeda dengan jaringan telepon
biasa, dimana satu kanal hanya dikhususkan untuk satu
pembicaraan telepon. Tidak terdapat perebutan bandwidth disana.
Akibatnya, kualitas suara pun terjaga.
Beberapa masalah yang timbul akibat tidak terjadinya Quality of
Service data yang harus disampaikan secara real-time ke
tujuannya antara lain :
 Kekurangan Bandwidth

 Delay yang terlalu lama

 Jitter / Variasi Delay

Agar jaringan IP/internet dapat dengan sukses melewatkan paket


data berupa suara, jaringan ini harus dimodifikasi sedemikian
rupa sehingga mampu memberikan Quality of Service sesuai
permintaan aplikasi VoIP ini. Paramater tersebut ialah
Bandwidth, Delay, dan Jitter
Bandwidth
 Yang pertama kali harus dilakukan agar jaringan IP memiliki

QoS ialah dengan memberi fasilitas pengalokasian


bandwidth pada jaringan ini.
 Dengan alokasi bandwidth ini, setiap aliran / flow paket data

yang berisi suara mendapatkan jatah bandwidth yang tetap


dan tidak perlu berkompetisi dengan paket data lain.
 Teknik alokasi bandwidth ini dilakukan dengan teknik

teknik seperti RED (random early detection) , WRED


(weighted random early detection) , dan WFQ (weighted fair
queuing)
Delay
 Router dan jaringan IP memiliki karakteristik khusus yang menyulitkan

pengontrolan delay dan variasinya (jitter).


 Proses penanganan paket IP selama ini selalu dilakukan secara best effort.

Paket IP yang datang diperlakukan sama dan dilayani sesuai dengan urutan
kedatangan. Ukuran paket IP sendiri bervariasi, sehingga delay dan variasi
delay di jaringan menjadi besar dan tidak menentu.
 Delay dan variasi delay ini dapat berakibat buruk bagi kualitas suara.

 Hal ini terjadi karena informasi suara memiliki karakteristik “timing”. Suku

kata tertentu dari suatu kata harus diucapkan dalam selang waktu tertentu
antara satu dan suku kata berikutnya.
 Bahkan pause pun mempunyai arti sebagaimana bagian yang verbal.

 Karekteristik waktu ini harus dipertahankan agar pembicaraannya tetap

memiliki arti.
 Agar jaringan IP ini dapat digunakan untuk menangani paket suara, maka baik

delay maupun variasinya harus dapat dikontrol dan ditekan serendah mungkin.
JENIS JENIS DELAY :

Accumulation Delay / Algorithmic delay


 Delay ini terjadi karena frame suara harus

dikumpulkan terlebih dahulu sebelum di proses


oleh voice coder.
 Lama delay ini tergantung jenis voice coder dan

waktu sampling nya.


Jenis Voice Coder Bps Accumulation
Delay
G.726 ADPCM 16, 24, 32, 40 Kbps 0.125 microsecond

G.728 - LD-CELP 16 Kbps 2.5 millisecond

G.729 - CS- ACELP 8 Kbps 10 millisecond

G.723.1 – Multi Rate Coder 5.3, 6.3 Kbps 30 millisecond


Processing Delay
 Delay ini terjadi karena proses pengumpulan dan pengkodean

sample suara menjadi paket data yang siap untuk ditransmisikan


dalam jaringan. Delay ini tergantung pada kecepatan processor dan
algoritma yang digunakan.

Network Delay
 Delay ini terjadi disebabkan oleh medium fisik dan protokol yang

digunakan untuk transmisi data, serta besarnya buffer yang


digunakan untuk menghilangkan jitter di penerima/receiver.
Network delay ini tergantung pada kapasitas jaringan serta
kecepatan processing di router router yang dilalui
JITTER (VARIASI DELAY)
 Selain meminimasi delay, problem utama dalam VoIP ialah
bagaimana mengeliminasi jitter/variasi delay.
 Cara yang digunakan untuk mengeliminasi delay ialah dengan
mengumpulkan serta menahan sementara beberapa urutan paket
data di buffer hingga paket terakhir tiba, sehingga dapat dimainkan
dalam selang waktu yang tepat.
 Buffer ini disebut dengan dejitter buffer. Namun hal ini
menyebabkan delay tambahan.
 Dua hal yang kontradiktif ini menghasilkan berbagai skema untuk
mengatur ukuran dejitter buffer agar sesuai dengan besarnya jitter
yang akan dihilangkan, yang kuantitasnya berubah-ubah sesuai
dengan kondisi jaringan
Dua pendekatan yang digunakan untuk mengatur besar atau kedalaman dejitter
buffer adalah sebagai berikut :
 1. Pendekatan pertama ialah mengukur variasi paket dalam dejitter
buffer dalam selang waktu tertentu. Sedikit demi sedikit, ukuran buffer
disesuaikan dengan hasil perhitungan jitter yang dilakukan. Pendekatan ini
cocok digunakan pada jaringan dengan performansi jitter yang konsisten
terhadap waktu, seperti misalnya Asynchronous Transfer Mode (ATM).
 2. Pendekatan kedua ialah dengan menghitung jumlah paket data yang
datang terlambat dan menghitung rasio antara paket ini dengan jumlah paket
yang berhasil diproses. Rasio ini digunakan untuk mendapatkan
ukuran dejitter buffer dengan tepat. pendekatan ini cocok untuk jaringan
dengan variasi kedatangan paket yang tinggi, seperti misalnya jaringan
IP/internet.
 Selain teknik yang dilakukan diatas, jaringan juga harus dikonfigurasi

sedemikian rupa sehingga menghasilkan delay dan jitter yang minimal.


Sehingga menghasilkan QoS yang konsisten.
PROTOKOL QOS DIATAS TCP/IP
1 Resource Reservation Protocol (RSVP)
 Resource Reservation Protocol (RSVP) adalah protokol yang

memungkinkan user melakukan reservasi bandwidth ke tujuannya sebelum


melakukan transaksi data. Pada umumnya di jaringan terdapat dua jenis
traffic :
 Traffic data yang tidak membutuhkan reservasi bandwidth karena telah

diatur oleh protokol di level transport. Protokol di level transport seperti TCP
memungkinkan adanya kontrol aliran data secara end-to-end.
 Traffic data real-time yang membutuhkan reservasi bandwidth. hal ini

diperlukan karena trafic ini sering mengalami masalah apabila hanya


bergantung pada protokol di level transport.
 Aplikasi-aplikasi berbasis data, umumnya tidak membutuhkan reservasi

bandwidth dan membutuhkan bandwidth yang lebih kecil dibandingkan


traffic real-time. Sedangkan pada aplikasi real-time membutuhkan hal yang
sebaliknya. Pada jaringan tradisional, kedua aplikasi tersebut harus berebut
resource jaringan yang ada.
 Pada jaringan yang menggunakan RSVP, maka
kemungkinan penggunaan bandwidth yang tersedia oleh
aplikasi data seperti FTP dapat dihindari.
 Router-router yang telah menggunakan RSVP akan
memeriksa prioritas data yang datang dan akan melakukan
seleksi pengiriman data atas dasar prioritasnya.
 Mekanisme RSVP memungkinkan traffic data real-time
melakukan reservasi bandwidth terlebih dahulu sehingga
performa traffic akan selalu konsisten dari waktu ke
waktu.
2 Real Time Protocol (RTP) dan Compressed Real Time Protocol (CRTP)
 Real Time Protocol (RTP) header merupakan protokol standar Internet yang
digunakan untuk transportasi data-data real-time seperti suara pada VoIP.
 RTP ditujukan sebagai sarana transpor data untuk aplikasi-aplikasi video-audio
conferencing dan aplikasi audio visual lain di jaringan.
 RTP terdiri dari dua bagian, header dan data.
 Bagian data merupakan satu protokol tersendiri yang digunakan untuk
mendukung fungsi dari aplikasi yang digunakan. Bagian header RTP berukuran
cukup besar, sebagai contoh apabila digabungkan dengan header IP dan UDP,
ukuran header RTP dapat berukuran 40 byte.
 Untuk aplikasi VoIP dengan data yang hanya berukuran 20 byte, maka sangat
tidak efisien apabila kita langsung mentransmisikan data dengan RTP tanpa
mengkompresinya terlebih dahulu.
 Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bandwidth pada transmisi data
menggunakan RTP, maka dikembangkan Compressed Real Time Protocol
(CRTP). Protokol ini mampu melakukan kompresi header RTP/UDP/IP dari 40
byte hingga berukuran 2 sampai dengan 5 byte saja.
Selamat
belajar

Anda mungkin juga menyukai