Anda di halaman 1dari 33

Kuliah 5

VOICE OVER INTERNET PROTOCOL

Disusun oleh :
Bambang Sugiarto
PROTOKOL-PROTOKOL VOIP H.323
 Standar H.323 menyediakan pondasi untuk komunikasi audio,
video, dan data melalui jaringan berbasis IP
 H.323 merupakan seperangkat protokol yang direkomendasikan
oleh ITU (International Telecommunication Union) yang
membangun standar untuk komunikasi multimedia melalui LAN
 Jaringan-jaringan tersebut mendominasi keperluan jaringan di
tingkat perusahaan dan korporat seperti packet switch TCP/IP,
IPX over Ethernet, Fast Ethernet, dan jaringan Token Ring
 Beberapa protokol yang termasuk di dalam bagian rekomendasi
H.323 antara lain: RTP (Real Time Protokol, RTCP (Real Time
Control Protocol), H.261, H.263 dan satu perotokol yang tak
kalah pentingnya yaitu RSVP (Resource Reservation Protocol)
REAL TIME PROTOCOL (RTP)

o Di antara protokol tersebut ada yang disebut Protokol


Real Time digunakan untuk menjamin pengangkutan
data dalam jaringan dengan memperhatikan tingkat
kualitas layanannya

 Real-time Transport Protocol (RTP), ini merupakan


protokol end to end real time yang menggunakan
transport layer existing untuk data yang mempunyai sifat
real time (RFC 1889, Januari 1996)
 Real Time Control Protocol (RTCP)
- Protokol yang mengawasi kualitas layanan dan
menyampaikan informasi partisipan dalam sesi
real time yang sedang berlangsung
- RTCP menyediakan umpan balik kualitas
informasi yang ditransmisikan, sehingga
modifikasi terhadap informasi tersebut diharapkan
menghasilkan kinerja yang
lebih baik (RFC 1889, Janari 1996)
FUNGSI DAN KARAKTERISTIK RTP
 RTP menyediakan layanan penyampaian end to end untuk data
yang mempunyai karakteristik yang real-time, seperti audio dan
video interaktif
 Layanan tersebut diantaranya identifikasi tipe payload, sequence
numbering, time-stamping, dan pemantauan pengiriman
 Aplikasi tipikal yang menjalankan RTP berada diatas protokol
UDP untuk mengoptimalkan penggunaan multipleksing dan
layanan cheksum yang ada di dalam protokol UDP
 RTP mendukung pemisahan data ke beberapa tujuan
menggunakan distribusi multicast, jika ternyata memang
disediakan oleh jaringan tersebut
 RTP telah dikembanglan dengan kemampuan fleksibilitas dan
scalabilitas, dan malah digunakan sebagai inti prtokol real-time
pada jaringan IP dan sistem hibrid MPOA (Multiprotocol Over
ATM)
KETERANGAN:
 Tipe Payload: Bagian dari format Header RTP, agar format
payload RTP dapat dikenali dan ditentukan oleh aplikasi yang
menggunakannya (terdapat pada Byte kedua dan
menggunakan 7 bit)
 Sequence Numbering: ditambahkan satu untuk setiap paket
data RTP yang dikirimkan, dan mungkin digunakan oleh
pemerima untuk mendeteksi paket yang hilang (packet loss)
dan mengembalikan urutan paket(terdapat pada byte ketiga
dan semua bit digunakan utk keperluan ini, 8 bit)
 Time Stamp: bagian ini mencerminkan pencuplikan yang
instan dari Byte pertama dalam paket data RTP. Pencuplikan
ini harus diturunkan dari waktu yang bertambah secara
monoton dan linier agar dapat terjadi sinkronisati dan
kalkulasi terhadap jitter. Resolusi dari waktu harus cukup
untuk tingkat keakuratan dan sinkronisasi yang diinginkan
dan untuk pengukuran paket jitter
MULTICAST

 Multicast atau multicasting adalah sebuah teknik di mana sebuah data


dikirimkan melalui jaringan ke sekumpulan komputer yang tergabung
ke dalam sebuah grup tertentu, yang disebut sebagai multicast group
 Multicasting merupakan sebuah cara pentransmisian data secara
connectionless(komunikasi dapat terjadi tanpa adanya negosiasi
pembuatan koneksi), dan klien dapat menerima transmisi multicast
dengan mencari di mana lokasinya, seperti halnya ketika kita
membuka sebuah stasiun radio untuk mendengarkan siaran radio
 Multicast sebenarnya merupakan mekanisme komunikasi one-to-
many, atau point-to-multipoint, dan berbeda dengan cara transmisi
unicast
 Sebuah multicast group memiliki sebuah alamat multicast, yaitu kelas
D dalam alamat IP versi 4 atau memang alamat multicast dalam
alamat IP versi 6. Pada kelas D alamat IP versi 4, alamat yang
direservasikan untuk sebuah multicast group adalah 224.0.0.0 hingga
239.255.255.255.
GAMBAR MULTICAST
UNICAST
 Istilah unicast dibentuk dengan analogi siaran, istilah yang berarti
transmisi data yang sama untuk semua kemungkinan tujuan
 Unicast merupakan multi-tujuan lain metode distribusi, dimana kalau
multicast, mengirim data hanya untuk tertarik tujuan dengan menggunakan
alamat khusus
 Pesan unicast digunakan untuk semua proses jaringan yang unik pribadi
atau sumber daya yang diminta
 Aplikasi jaringan tertentu yang didistribusikan secara massal terlalu mahal
untuk dilakukan dengan transmisi unicast karena masing-masing koneksi
jaringan mengkonsumsi sumber daya komputasi pada pengiriman host dan
memerlukan jaringan terpisah sendiri serta bandwidth untuk transmisi
 Aplikasi termasuk media streaming dari banyak bentuk. Stasiun radio
internet menggunakan koneksi unicast mungkin memiliki biaya bandwidth
yang tinggi.
 Istilah-istilah ini juga digunakan oleh penyedia konten streaming 'layanan
 Unicast server media berbasis terbuka dan memberikan arus unik untuk
setiap pengguna. Multicast server dapat mendukung audiens yang lebih
besar dengan melayani konten secara simultan ke beberapa pengguna
GAMBAR UNICAST
BROADCAST
o Broadcast yang juga dikenal sebagai metode transmisi one to all ( satu
kesemua)
o Walaupun broadcast cenderung membuang resource, beberapa protocol
seperti ARP (address resolution protocol), bergantung kepadanya
o Dengan demikian, terjadinya beberapa traffic broadcast tidak dapat
dihindari
o Broadcast ini harus diproses oleh sebuah host yang berada dalam broadcast
domain yang ditentukan.
 Broadcast, pada jaringan komputer, merupakan jenis paket yang berasal
dari satu titik, dan memiliki tujuan ke semua titik lain yang ada di jaringan
 Biasanya jenis paket broadcast akan dikirimkan untuk menyatakan suatu
‘keberadaan’ sebuah layanan, atau pencarian sebuah titik pada jaringan
 Contoh nyata dari paket broadcast ini adalah paket-paket NETBIOS yang
dikirimkan oleh Windows setiap periode tertentu, yang berisikan nama
komputer dan workgroup di mana komputer tersebut berada
 Itulah sebabnya, kita bisa mendapatkan banyak informasi tentang apa saja
komputer yang ada di jaringan kita pada Network Neighbourhood atau My
Network Places.
GAMBAR BROADCAST
LANJUTAN RTP
 RTP tidak menyediakan mekanisme pengalamatan pemesanan
sumber (resource reservation addressing) dan tidak menjamin
layanan QoS untuk aplikasi yang real time
 Secara spesifik, RTP tidak menyediakan mekanisme apapun untuk
memastikan pengiriman yang tepat waktu atau menyediakan
jaminan kualitas layanan, tapi mendelegasikan tugas tersebut ke
lapisan yang lebih rendah, yaitu RSVP (Reservation Protocol) yang
berbasis QoS
 RTP tidak hanya didesain untuk memenuhi kebutuhan banyak
peserta dalam suatu konferensi multimedia, melainkan juga
sebagai penyimpanan data yang kontinyu, simulasi interaktif yang
terdistribusi, dan aplikasi pengukuran serta pengendalian
 RTP diharapkan dapat fleksibel dalam hal penyediaan informasi
yang dibutuhkan oleh beberapa aplikasi biasa dan terkadang
mungkin untuk diintegrasikan dengan pengolahan aplikasi
dibandingkan dengan diimplementasikan sebagai protokol di
transport layer saja
FUNGSI DAN KARAKTERISTIK RTCP
 Dalam komunikasi multimedia yang real-time, data yang
diangkut ditambah protokol kendali (RTCP) agar dapat
dilakukan pemantauan penyampaian informasi ke jaringan
multicast yang besar
 RTCP didesain agar indepen dari transport dan network
layer seperti RTP
 RTP adalah protokol sederhana yang dibuat untuk
membawa trafik real-time dan untuk menyediakan sedikit
layanan tambahan yang tidak ada pada protokol transport
terdahulu seperti UDP
 Dengan RTP, penerima dapat memanfaatkan timestamp
sepanjang sequence number untuk mendapatkan sesi
sinkronisasi yang lebih baik
 Sebagai pelengkap RTP, IETF telah merancang RTP Control
Protocool (RTCP) yang digunakan untuk berkomunikasi
antara sumber dan tujuan
 RTCP tidak digunakan untuk membangun parameter QoS
dengan switch ATM
 RTCP dibuat berdasarkan transmisi periodik dari paket
kendali (central packet) ke semua peserta yang mengikuti
suatu sesi komunikasi multimedia yang real-time, dengan
menggunakan mekanisme distribusi yang sama untuk tiap
paket
 Protokol pokok yang menggunakan RTCP harus
menyediakan multipleksing terhadap data dan paket kendali,
sebagai contoh yaitu dengan menggunakan nomor port yang
berbeda denganUDP
EMPAT FUNGSI UTAMA RTCP
Fungsi 1:
 Fungsi utama adalah untuk menyediakan umpan balik
terhadap kualitas distribusi data
 Bagian ini terintegrasi dengan aturan RTP sebagai
protokol transport dan berhubungan dengan aliran dan
fungsi kendali kongesti dari protokol transport lainnya
 Umpan balik mungkin secara langsung digunakan untuk
pengendalian dan encoding yang adaftif
 Dengan mekanisme distribusi seperti IP multicast, juga
dimungkinkan untuk sebuah entitas seperti penyedia
layanan jaringan untuk ikut serta dalam sesi untuk
menerima informasi umpan balik dan bertindak
selayaknya third-party monitor untuk mendiagnosis
permasalah jaringan
Fungsi 2:
 RCTP membawa pengenal level transport secara terus
menerus untuk sebuah sumber RTP yang lebih dikenal
dengan sebutan caconical name (CNAME)
 Karena pengenal SSRC (syncronization source)
mungkin berubah ketika sebuah konflik ditemukan atau
ketika program dimulai kembali, penerima membutuhkan
CNAME untuk mempertahankan jalur tiap peserta
konferensi multimedia
 Penerima juga membutuhkan CNAME untuk
menghubungkan beberapa aliran data dari peserta
konferensi multimedia dalam bentuk sesi RTP (biasanya
dalam bentuk sinkronisasi audio dan video)
Fungsi 3:
Untuk mengendalikan paket RTP yang dikirimkan oleh
peserta konferensi sehingga dapat menampung penambahan
peserta lainnya dalam sesi real-time tersebut

Fungsi 4:
Adalah fungsi optional yaitu untuk menyampaikan informasi
kendali pada sebuah sesi agar identifikasi masing-masing
peserta dapat ditampilkan pada antarmuka pengguna (user
interface)
Fungsi ini menjadikan sebuah konferensi tidak dapat dihadiri
dan ditingalkan begitu saja oleh peserta konferensi
multimedia yang tidak mempunyai keanggotaan
RSVP (RESOURSE RESERVATION
PROTOCOOL)
 VoIP menggunakan metode connectionless sebab metode
ini mempunyai respon delay yang paling kecil bila
menggunakan UDP (User Datagram Protocol)
 Kelemahan metode ini adalah tidak terjaminnya data,
kemungkinan untuk kehilangan data sangat besar, sebab
tidak ada informasi yang menjadi umpan balik yang
diberikan oleh tiap-tiap routernya
 Agar tidak kehilangan paket-paket data, perlu dibuat
protokol lain yang menangani masalah ini
 RSVP adalah protokol pensinyalan unicast dan multicast
yang dirancang untuk memasang dan mengatur informasi
pemesanan pada tiap router sepanjang jalur data
 Protokol ini digunakan terminal untuk memperoleh QoS tertentu
dari jaringannya agar dapat digunakan oleh aplikasi VoIP
 Protokol ini jga digunakan oleh router untuk mengirimkan
permintaan QoS kepada semua titik (router lain) dalam jaringan
data VoIP
 Tanggapan terhadap permintaan ini adalah pemesanan sumber daya
(resource reservation) pada jalur yang akan digunakan oleh VoIP
 Dalam layer TCP/IP, RSVP berada pada layer transport, tapi
protokol ini tidak digunakan untuk mengirimkan data melainkan
hanya sebagai internet control protocol saja, seperti ICMP
(Internet Control Message Protocol) adalah protokol yang
bertugas mengirimkan pesan-pesan kesalahan dan kondisi lain yang
memerlukan perhatian khusus) atau IGMP ((Internet Group
Protocol Management) merupakan salah satu protokol jaringan
dalam protokol TCP/IP yang bekerja pada layer network digunakan
untuk menginformasikan router-router IP tentang group-group
jaringan multicast
LANJUTAN RSVP
 RSVP bukan sebuah protokol routing, protokol (Internet
Group Protocol Management) merupakan salah satu protokol
jaringan dalam protokol TCP/IP yang bekerja pada layer
network digunakan untuk menginformasikan router-router IP
tentang group-group jaringan multicast,ini bekerja di atas
protokol routing yang ada
 Sebuah permintaan QoS dari aplikasi pada terminal diberikan
kepada proses RSVP terminal tersebut
 Protokol ini kemudian membawa permintaan QoS ini ke
seluruh route pada jalur yang akan dilewati data (pada sesi
multicast) atau ke router-router bersebelahan (pada sesi
unicast)
 Penentuan jalur data diperoleh dari protokol routing seperti
OSPF atau RIP, dan lain-lain
MACAM-MACAM PROTOKOL ROUTING PADA JARINGAN KOMPUTER

 Protokol routing atau yang juga sering disebut dengan


routing protocol adalah protokol dalam jaringan
komputer yang digunakan untuk membroadcast dan
mempelajari jaringan yang terhubung serta sekaligus
mempelajari rute (network path) yang tersedia pada
suatu jaringan.
 Dengan adanya protokol routing, memungkinkan router-
router yang berbeda jenis dapat saling berhubungan dan
bertukar informasi satu sama lain serta router-router
tersebut bisa menentukan route yang paling efisien untuk
mencapai tujuan.
ROUTING PROTOCOL

1. RIP (Routing Information Protocol)


 RIP adalah protokol routing yang memberikan informasi
routing table berdasarkan router yang terhubung secara
langsung. Selanjutnya, router akan memberikan informasi ke
router selanjutnya yang terhubung langsung dengan router
tersebut. Adapun informasi yang diberikan dalam protokol
RIP adalah: host, network, subnet, dan route default.
 Protokol ini menggunakan algoritma “distance vector”.
Metric yang dilakukan pada protokol ini berdasarkan hop
count untuk pemilihan jalur terbaik. Jika hop count lebih
dari 15, maka paket datagram akan dibuang dan tidak
diteruskan. Update routing table pada protokol ini akan
dilakukan secara broadcast setiap 30 detik
RIP (Routing Information Protocol) memiliki 2 versi yakni :
a. RIP v1 (RIP Versi 1) yang memiliki spesifikasi seperti berikut :
 Tidak ada info subnet yang dimasukkan dalam data perbaikan
routing
 Hanya mendukung routing class-full

 Adanya fitur perbaikan routing broadcast

 Tidak mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)

b. RIP v2 (RIP Versi 2) yang memiliki spesifikasi seperti berikut :


 Info subnet dimasukkan dalam data perbaikan routing

 Mendukung routing class-full dan class-less

 Ada fitur perbaikan routing multicast

 Mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)


2. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
 IGRP adalah sebuah routing protocol yang dikembangkan oleh
Cisco Systems Inc. pada pertengahan tahun 1980-an. Tujuan
penciptaan IGRP adalah untuk menyediakan protokol yang kuat
untuk routing dalam sistem otonomi. IGRP memiliki hop
maksimum 255, tetapi default dari protokolnya sendiri adalah 100.
 IGRP menggunakan bandwidth dan garis menunda secara default
untuk menentukan rute terbaik dalam sebuah interkoneksi
(Composite Metric, yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan
reliability). Protokol ini menggunakan algoritma “distance vector”.
Update routing pada protokol ini dilakukan secara broadcast setiap
90 detik.
 Pada IGRP, routing dilakukan secara matematik berdasarkan jarak.
Oleh karena itu, sistem IGRP sudah mempertimbangkan beberapa
hal sebelum mengambil keputusan jalur mana yang akan ditempuh.
Adapun hal yang harus diperhatikan tersebut adalah: load, delay,
bandwitdh, realibility.
3. OSPF (Open Shortest Path First)
 OSPF adalah sebuah routing protocol standar terbuka yang telah
diaplikasikan oleh sejumlah vendor jaringan dan dijelaskan di RFC 2328.
Protokol ini cocok diterapkan pada jaringan yang memiliki router yang
berbeda-beda.
 Contohnya, jika jaringan komputer memiliki banyak router, dan tidak
semuanya adalah router Cisco, maka tidak dapat menggunakan IGRP. jadi
pilihan tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika jaringan yang dikelola
adalah jaringan besar, maka OSPF adalah pilihan protokol satu-satunya
agar semua router tersebut bisa melakukan routing.
 OSPF bekerja dengan sebuah algoritma “link-state” yang disebut
algoritma Dijkstra / SPF. Cara kerja dari protokol ini adalah: Pertama,
sebuah “pohon” dengan jalur terpendek akan dibangun. Kemudian, routing
table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yang dihasilkan dari “pohon”
tersebut.
 OSPF hanya mendukung routing IP saja. Update routing table pada
protokol ini dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi
jaringan. Dengan kata lain OSPF ini adalah route redistribution, yaitu
sebuah layanan penerjemah antar routing protocol.
4. EIGRP (Enhaced Interior Gateway Routing Protocol)
 Protokol ini menggunakan algoritma “advanced distance
vector” dan menggunakan “cost load balancing” yang
tidak sama. Algoritma yang dipakai adalah kombinasi
antara “distance vector” dan “link-state”, serta
menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk
menghitung jalur terpendek.
 Distance vector protocol merawat satu set metric yang
kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya.
Broadcast-broadcast EIGRP di-update setiap 90 detik ke
semua router EIGRP yang berdekatan. Setiap update hanya
memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok
untuk diterapkan pada jaringan komputer yang besar.
IGRP dan EIGRP sama-sama sudah mempertimbangkan
masalah bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi.
5.BGP (Border Gateway Protocol)
 Sebagai routing protocol, BGP memiliki kemampuan untuk melakukan
pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke
sebuah lokasi dalam sebuah jaringan. Namun yang membedakan BGP
dengan routing protocol lain adalah BGP termasuk ke dalam kategori
routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP).
 Update informasi pada protokol ini akan dikirim melalui koneksi TCP.
Protokol ini biasa digunakan sebagai koneksi antara ISP dengan ISP dan
atau antara client dengan client lainnya. Dalam implementasinya, protokol
ini digunakan untuk membuat rute dalam trafik internet di antara
autonomous system

6. IS-IS (Intermediate System to Intermediate System)


 IS-IS adalah protokol yang digunakan pada perangkat jaringan komputer
yang berguna untuk menentukan jalur terbaik bagi datagram ketika
diarahkan ke tujuan
 IS-IS didevelop oleh DECnet sekitar tahun 1992 dimana pada waktu itu
IETF juga sedang mengembangkan protocol OSPF
AUDIO CODEC
 Banyak sekali jenis protocol voice CODEC
(coder/decoder atau compression/decompression) yang
tersedia untuk implementasi VoIP.
 Voice CODEC yang umum dikenal adalah : G.711,
G.723, G.726, G.728, dan G.729. Berikut gambaran
singkat tentang masing jenis CODEC di atas
 G.711 – Mengkonversi voice ke 64 kbps voice stream.

CODEC ini digunakan pada traditional TDM E1 atau T1


voice. Ini adalah codec terbaik yang didapatkan untuk
layanan voice.Ini didapat dari keluaran PCM pada konversi
sinyal analog ke sinyal digital
G.723.1
 Terdapat 2 type berbeda untuk compression G.723.1.

 Pertama menggunakan Code-Excited Linear Prediction


(CELP) compression algorithm dan mempunyai bit rate
5.3 kbps.
 Type kedua menggunakan Multi Pulse-Maximum
Likelihood Quantization (MP-MLQ) algorithm dan
memiliki kualitas suara lebih bagus. Type ini mempunyai
bit rate of 6.3 kbps
 G.726 – CODEC memiliki beberapa bit rate yang berbeda-beda,
yaitu 40 kbps, 32 kbps, 24 kbps, dan 16 kbps. CODEC ini paling
sesuai untuk interkoneksi ke PBX dengan bit rate 32 kbps.

 G.728 – CODEC memiliki kualitas suara yang bagus dan spesifik


di desain untuk low latency applications. CODEC ini
mengkompress voice menjadi 16 kbps stream.

 G.729 – CODEC ini adalah salah satu coding berkualitas lebih


baik (better voice quality CODEC). CODEC ini mengkonversi
voice menjadi 8 kbps. Terdapat 2 versi yaitu G.729 dan G.729a.
 G.729a memiliki algoritma yang lebih sederhana dan
membutuhkan processing power lebih sedikit dibandingkan G.729
 H.26x codecs Rekomendasi mengenai proses digitalisasi sinyal video
analog. Contohnya : H.261 dan H.263
* H.225.0 Jika gatekeeper terdapat dalam suatu network maka H.225.0
mengatur proses registrasi terminal ke gatekeeper tersebut dan mengatur
pula proses admisi di jaringan tersebut. Jika gatekeeper tidak ada maka
H.225 digunakan untuk proses setup dan cleardown panggilan, bekerja
sama dengan protokol Q.931.
* H.245 Protokol ini berfungsi untuk membangun kanal logikal (logical
channel) yang akan menjadi kanal transmisi media. Setelah proses setup
hubungan antara dua endpoint berhasil dilakukan menggunakan H.225.0
dan Q.931
* Q.931 digunakan bersama H.225.0 untuk membangun hubungan
H.323.
 H.225.0 di sisipkan dalam pesan UUIE (User to User Information
Element) dari Q.931 untuk menyediakan informasi tambahan yang tidak
tersedia dalam format Q.931misalnya informasi mengenai IP address
Selamat

Belajar

Anda mungkin juga menyukai