Anda di halaman 1dari 21

Voice Over Internet Protocol – VOIP (2007)

Voice Over Internet Protocol (VOIP)

BAB I PENDAHULUAN

Saat ini di Indonesia maupun di Dunia, telepon merupakan kebutuhan


telekomunikasi yang paling utama. Orang bahkan rela mengelurkan sejumlah uang
hanya untuk menelepon rekan bisnis maupun koleganya yang terletak di luar kota
bahkan negara. Namur dewasa ini, di Indonesia biaya komunikasi cukup mahal.

Karena pada beberapa segmen masyarakat terutama dikalangan bisnis, kebutuhan


telpon telepon hampir bisa disamakan dengan kebutuhan manusia akan kebutuhan
primer, apakah masyarakat mau meninggalkan atau mengurangi kebiasaan menelpon
terutama dengan baiknya biaya pulsa dari Operator Telepon saat ini ¿ Apabila tidak,
adakah alternatif lain untuk melakukan percakapan telepon dengan biaya murah ¿

Saat ini Internet tidak hanya dipergunakan untuk browsing atau berkirim e-
mail saja, tetapi sudah dimanfaatkan sebagai saluran telepon dengan biaya yang
Sangat murah. Statu harapan baru apalagi biaya telepon di Indonesia termasuk
mahal, baik itu telepon PSTN (public switch telephony network) maupun telepon
selular (phoncell).

JARINGAN Internet bukan hanya untuk menyebarkan informasi berupa teks


atau gambar. Kini, jaringan ini bisa dimanfaatkan sebagi alat transmisi suatu dengan
teknologi Voice over Internet Protokol (VoIP). Sebelumnya, untuk percakapan jarak
jauh yang menggunakan jalur Internet dibutuhkan paket perangkat lunak, seperti
NetMeeting buatan Microsoft atau sejenisnya. Perangkat lunak ini harus ada di
masing-masing pengguna komputer pribadi untuk melakukan percakapan jarak jauh
secara bebas di jaringan Internet.

1.1 TCP/IP dan Voice over Internet Protocol (VoIP)

Tidak dapat disangkal teknologi yang berkembang paling pesat saat ini adalah
teknologi komunikasi data. Pemicunya adalah internet, jaringan komunikasi data
global yang berbasis protokol komunikasi TCP/IP. Perkembangan teknologi yang
sangat pesat ini turut mmendorong terciptanya suatu infrastruktur komunikasi data
yang murah dan massal. Keberadaan infrastruktur ini membuat sebagian orang
berfikir untuk melewatkan suara dalam jaringan ini. Prmikiran seperti inilah yang
mendorong perkembangan teknologi Voice over internet Protokol (VoIP).

VoIP sendiri ialah teknologi yang memungkinkan komunikasi suara dan Fax
menggunakan jaringan berbasis IP (Internet Protokol) untuk dijalankan diatas
infrastruktur jaringan packet network. Jaringan yang digunakan bisa berupa internet
atau intranet. Teknologi ini bekerja dengan jalan merubah suara atau fax menjadi
format data digital tertentu yang dapat dikirmkan melalui jaringan IP. Berbagai
macam produk telah tersedia di pasaran, baik berupa software yang merubah suara
menjadi data digital dan mengirimkannya ke tujuan, sampai dengan integrasi
hardware / software yang mampu menyediakan sarana komunikasi suara dan fax
dengan kualitas setara dengan carrier-class network.

Artikel ini menganggap pembaca mengetahui tentang :

a. Layer OSI

b. Ruting IP

c. Prinsip Jaringan Komputer

1.2 Gambaran Umum Voice over Internet Protocol (VoIP)

Ada dua macam protokol yang digunakan pada sistem VoIP (Voice over internet
Protokol) yaitu protocol yang digunakan untuk signaling (contoh H.323 dan SIP) dan
protocol yang digunakan untuk mengirim paket data audio/video (RTP). Kedua
protokol ini tentu juga menggunakan IP. Untuk lebih memahami, perhatikan gambar
berikut ini :

H.323 menggunakan UDP dan TCP sedangkan SIP hanya menggunakan UDP
signaling data. Prinsipnya, data yang diambil dari ADC soundcard (bisa sinyal video)
dikemas menjadi RTP (ditambah nomer urut dan time stamp). Selanjutnya, RTP
dikemas dalam UDP (tambah nomor port dll), terakhir sebelum dikirim lewat layer
phisik, dikemas dalam IP (ditambah header IP tujuan dan asal). Nah kalau sudah
dalam format IP, tinggal cara mengirim paket IP dari nomer IP pengirim ke IP tujuan.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Signaling Protocol / Call Control

Ada dua institusi yang mengelurkan standart untuk pensinyalan VoIP, yaitu IETF dan
ITU-T. IETF mengeluarkan SIP (session initial protocol) dan S/MGCP sedangkan ITU-T
mengeluarkan H.323. tetapi pada akhirna keduanya (IETF dan ITU-T) sepakat untuk
bekerjasama mengembangkan MGCP menjadi MEGACO untuk menjadi standart
protocol pensinyalan VoIP diwaktu yang akan datang.

2.2 H.323
Pada awalnya, H.323 dirancang untuk digunakan khusus pada aplikasi video
conference, tetapi pada prakteknya untuk digunakan khusus pada aplikasi video
conference, tetapi pada prakteknya hanya berkembang untuk voicenya saja. Protokol
H.323 ini, cukup komplek karena menggunakan protokol stantart ITU-T lainnya
seperti H.255-0 untuk call control protocol dan H.245 untuk logical chanell protocol.
H.255-0 digunakan untuk call setup, sedengkan H.245 digunakan untuk
capabilitydan bandwith control. Selain itu juga digunakan untuk mengatur jumlah
chanell yang akan digunakan untuk percakapan.

Ada 3 element yaitu Terminal, Gatekeeper dan Gateway.

Terminal adalah end point (user). Gateway digunakan untuk interkoneksi dengan
jaringan lain, seperti PSTN. Sedangkan fungsi utama Gatekeeper berfungsi sebagai
pengatur antar Gateway dan sebagai pengatur “conference call” (jika VoIP digunakan
untuk Konverensi)

Pada aplikasi “direect-route point-to point”, Gatekeeper pada H323 tidak mutlak
dipergunakan. Artinya komunikasi dua terminal atau lebih bisa tidak memerlukan
Gatekeeper, jika menggunakan direct route point-to-point. Jika anda tahu noer IP
teman, maka dengan netmeeting misalnya, anda bisa memanggil nomer IP tersebut
langsung tanpa melewati Gatekeeper. Tetapi tentu saja diperlukan syarat, bahwa satu
komputer satu IP. Ini menjadi masalah jika anda hanya menggunakan IP internal
(tidak bisa dihubungi dari luar jaringan LAN). Hal ini karena, pada direct-route, call-
setup secara langsung dlakukan oleh terminal pemanggil ke terminal yang akan
dipanggil.

Pada Gatekeeper route, terminal pemanggil tidak dapat melakukan pemanggilan


secara langsung terminal dan harus dilakukan melalui Gatekeeper.

Secara umum cara kerja yang memanfaatkan Gatekeeper adalah sebagai berikut,
lihat gambar 4 sebelumnya :

a. Registrasi nomor IP / identitas terminal ke Gatekeeper

b. Terminal pemanggil menghubingi Gatekeeper dengan membawa informasi


nomer (identitas) yang akan dipanggil, parameter-parameter protokol dan nomor port
aplikasi yang disediakan

c. Gatekeeper mencocokan nomer yang diberikan tersebut dengan data yang


dimiliki, jika terdaftar maka Gatekeeper akan menghubungi nomer yang dipanggil
untuk minta info moner port. Jika sukses maka Gatekeeper akan memperoleh nomer
tersebut.

d. Nomer port selanjutnya diberikan ke pemanggil

e. Selanjutnya pemanggil dapat langsung mengirim data voice atau video ke


pemanggil.
2.3 S/MGCP

Jika H.323 memakai bit-base maka S/MGCP memakai text-base protocol


sebagaimana standart lain IETF protocol. S/MGCP mempunyai model yang berbeda
dengan H.323. Pada S/MGCPhanya ada dua element yaitu Media Gateway dan Media
Gateway Controller. Media Gateway adalah “end point” (atau terminal pada H.323).
Media Gateway Controller mutlak dipergunakan pada S/MGCP karena Media Gateway
tidak dapat melakukan panggilan (call setup) secara langsung Media Gateway yang
lain. Artinya Media Gateway harus selalu menggunakan Media Gateway Controller.
Setelah setup selesai, bar antar Media Gateway bisa berkomunikasi dengan
menggunakan RTP/RTCP protokol.

2.4 SIP

Protokol standart lain dari IETF adalah yang juga text base. Model yang digunakan
sama dengan model pada H323. Pada SIP ada 3 element juga ; Terminal, Proxy server
(berfungsi seperti Gatekeeper pada H.323) dan Gateway. Prosedur call-nya pun
mempunyai model yang sama. SIP juga dapat point-to-point. Contoh aplikasi yang
menggunakan SIP adalah Yahoo Messenger.

2.5 MEGACO

Inilah yang akan menjadi standart dimasa datang untuk VoIP Protokol. Merupakan
kesepakatan antara MEGACO group di IETF dan H.GCP di pihak ITU-T. Kelebihan
yang diharapkan adalah interiperabilitas antar VoIP equipment yang semakin baik
(mengacu kepada interoperabilitas pada jaringan circiut switch).

2.6 Perkembangan Teknolosi Pendukung VoIP2.6.1 Chip DSP

Digital Signal Processor (DSP) merupakan komponen utama dalam proses kompresi
suara. Arsitektur DSP Processor didesain untuk perhitungan aritmatik yang
berhubungan dengan algoritma perngolahan dinyal digital berkecepatan tinggi. Pada
alanya, DSP dijual dengan harga cukup mahal dan kemampuan pengolahannya
belum Optimal untuk implementasi algoritma kompresi suara yang membutuhkan
kecepatan dan througput data tinggi, padahal transmsi suara diatas insfratruktur
packet network dengan kualitas yang dapat diterima manusia membutuhkan
algoritma kompresi dan pengolahan sinyal yang kompleks disertai dengan kebutuhan
computing power (dihitung dalam skala Million Instruction per Second atau MIPS)
yang cukup tinggi. Akibatnya, pada masa lalu solusi transmisi suara diatas packet
network bukan merupakan solusi cost-effective apabila dilihat dari aspek biaya dan
kualitas suara yang dihasilakan.

Tetapi, dewasa ini harga DSP Processor semakin menurun berlawanan dengan
kemampuan komputasi processor yang semakin tinggi. Dengan kemampuan
komputasi ini, maka kualitas suara yang dihasilkan otomatis menjadi semakin tinggi
sedangkan biaya pembuatan sistem menjadi semakin rendah.

Grafik perbandingan harga DSP processor dibandingkan dengan kualitas suara yang
dihasilkan

Router memiliki peranan untuk proses routing paket dari satu jaringan ke jaringan
lainnya. Pada awalnya router hanya melakukan proses routing dan forwarding paket
dari satu interface k interface jaringan yang lain dengan cara best-effort.

Dewasa ini, dengan didukung teknologi mikroelektronika dan digital yang canggih
telah dihasilkan high speed router yang mempu menggabungkan proses routing,
forwarding dan switching paket diatas hardware dengan kualitas wirespeed
performance dan arsitektur non-blocking, sehingga mampu menangani jaringan
berkecepatan tinggi yang hingga saat ini telah mencapai skala 2,4 Gbps dengan delay
proses yang sangat rendah.

Selain kemampuan diatas, router masa kini telah dibekali kemampuan untuk
menerapkan Quality of Service (QoS) di jaringan. Berbagai algoritma untuk antrian
(queuering) seperti Weighted Fair Wueuing (WFQ) dan protokol alokasi resource
jaringan seperti Resource Reservation Protocol (RSVP) telah diintegrasikan pada
Software dan hardware yang ada pada router. Karena transmisi suara diatas packet
network membutuhkan kualitas transmisi jaringan yang tinggi dan perlakuakn yang
berbeda, maka router sebagai salah satu komponen pada packet network telah diap
digunakan untuk mendukung transmisi suara yang akan dijalankan diatas
insfrastruktur packet network.

2.6.3 DWDM (Dense Wave Division Multiplexing)

Dewasa ini, cahaya merupakan salah satu media yang banyak dipilih untuk sarana
transmisi data jarak jauh berkecepatan tinggi yang biasanya ditemukan pada
backbone jaringan. Pada umumnya, cahaya ditransmisikan pada media kabel fiber
optic. Biaya yang dibutuhkan untuk membentang kabel fiber optic masih sangat
mahal, sehingga besar bandwidth maksimum yang dapat ditampung oleh backbone
diatasi oleh jumlah kabel yang dibentang karena untuk skpansi selanjutnya
dibutuhkan biaya yang sangat besar.

Tetapi karena kebutuhan bandwidth untuk transmisi data meningkat pesat,


sedangkan kebutuhan tidak diikuti dengan penambahan kapasitas backbone (yang
berarti membentang kebal baru) karena limitas biaya, maka untuk memenuhi
kebutuhan tersebut perlu digunakan suatu teknologi yang mempu meningkatkan
bandwidth transmisi kabel fiber optic itu sendiri tanpa harus membentang kabel
baru.

Teknologi Dense Wave Division Multiplexing (DWDM) mampu meningkatkan kapasitas


kabel fiber optic dari maksimum 2,4 Gbps menjadi 100 Gbps. Artinya, pada satu
kabel yang sama, kemampuannya dapat ditingkatkan hingga mencapai 50 kali lipat.
Solusi ini diangap cukup efisien dari segi biaya dan peralatan kerena pemilik
backbone cukup menambahkan periferal yang dibutuhkan tanpa perlu membentang
kabel baru.

2.7 Keuntungan VoIP2.7.1 Harga Peralatan

Teknologi Voice Over IP dibangun berbasis teknologi internet yang perkembangannya


sangat cepat. Perkembangan yang sangat cepat ini menyebabkan harga peralatan
akan turun sangat cepat. Berbeda dengan teknologi PBX dan PSTN yang cenderung
statis.

2.7.2 Efisiensi Bandwidth

Keuntungan menggunakan Voice over IP timbul terutama dari semakin murahnya


komponen elektronika terutama chip DSP. Mudahnya chip DSP ini memungkinkan
diwujudkannya hal-hal yang dulu mustahil dilakukan seperti melakukan kompresi
suara menjadi paket data 8 Kbps dengan kualitas sama dengan 64 Kbps PCM. Besar
kanal yang saat ini dipergunakan oleh satu kanal suara dengan teknologi VoIP dapat
dibunakan oleh delapan kanal suara, sehingga otomatis tarif telekomunikasi pus
akan menurun drastis. Penurunan tarif akan semakin terasa jika sistem digunakan
untuk SLJJ.

Selain itu, dengan adanya feature silence supression dan voice activity detection
(VAD), bandwidth jaringan yang ada dapat sekalgus dipakai untuk transmisi data dan
suara. Akibatnya, efisiensi kanal akan semakin tinggi.

2.7.3 Biaya Perawatan

Karena VoIP berbasis pada teknologi internet, jaringan internet yang sudah ada dapat
diperluas sehingga mensuport teknologi ini dengan harga yang tidak mahal. Selain
itu, jaringan dapat dikelola dengan cara dan pengetahuan yang tidak jauh berbeda
dengan mengelola jaringan internet. Pengelolaan internet di jaringan yang
bersangkutan cukup memanage satu jaringan saja. Tidak diperlukan training
tambahan karena orang IT sudah terbiasa dengan peralatan yang digunakan.

2.7.4 Munculnya Aplikasi Baru

Karena Voice over IP dibangun diatas jaringan internet, yang dikenal dengan
timbulnya berbagai jenis aplikasi baru yang menarik, maka dimungkinkan adanya
pengembangan dan penambahan service-service baru untuk value service (VAS) servis
yang sudah ada. Contohnya user dapat menelpon tanpa harus memutuskan
sambungan internetnya. User dapat dihubungkan walaupun sedang berinternet dan
lain-lain.

2.8 Aplikasi Baru untuk VoIP

Berikut ini diberikan beberapa kemungkinan aplikasi yang mungkin diterapkan


dengan dijalankan service Voice over IP ini dilihat daru sisi penggunaan atau operator
jaringan VoIP ini.

a. Business to Business

Pihak pertama yang dapat diuntungkan oleh teknologi ini ialah perusahaan besarh,
terutama yang memiliki lokasi tersebar dalam jarak berjauhan dan sudah memiliki
intranet atau jaringan komputer antar cabang perusahaan. Jaringan komputer ini
dapat dirubah dengan mudah sehingga dapat melewatan trafik suara

b. ISP

Internet Service Provider ialah pihak yang paling berpeluang untuk mengambil
kesempatan dengan teknologi ini. Tersedianya infrastruktur jaringan berbasis IP serta
point of present di berbagai temapt merupakan keunggulan tersendiri.. dengan
teknologi Voice over IP ini, ISP bisa memberikan beberapa service tambahan bagi
pelanggannya, contonya 0-800-xxxxxxxx dengan service ini pelanggan dapat
menghubungi dengan jarak jauh namun biaya yang kompetitif.

c. Perusahaan Telekomunikasi Baru

Tentu saja aplikasi VoIP yang paaling menarik perhatian ialah begaimana membentuk
jaringan telekomunikasi sendiri dengan mem-bypass perusahaan telkom biasa serta
menawarkan berbagai service yang tak mampu dilakukan oleh perusahaan telkom
konvensional. Hal ini sangat mungkin dilakukan, namunpasti akan terbentur dengan
satu hal, yaitu regulasi pemerintah.
2.9 Arsitektur Sistem VoIP

VoIP merupakan salah satu bagian dari metode pengiriman suara menggunakan
teknik packet voice. Metode packet voice yang lain adalah Voice over ATM dan Voice
over Frame relay. Semua jaringan packet voice menggunakan prasara jaringan paket
(packet network) dan mengikuti arsitektur pada gambar di bawah ini :

Disisi jaringan paling luar (edge) terdapat komponen yang disebut “voice agent”. Tugas
dari komponen ini dalah untuk merubah informasi suara dari telepon menjadi bentuk
data yang dapat ditransmisikan pada jaringan paket. Jaringan kemudian akan
ditransmisikan data ke voice agent yang terhubung dengan telepon tujuan. Dari
arsitektur diatas, jaringan VoIP dapat ditinjau dari dua segi yang berbeda, yaitu voice
agent dan packet network itu sendiri.

2.9.1 Voice Agent

Voice agent sangat menentukan kualitas suara yang ditransmisikan pada jaringan
VoIP. Terdapat dua komponen pada voice agent yang perlu diperhatikan, yaitu voice
coding dan signalling di dalam jaringan VoIP

a. Voice Coding

Suara manusia dan semua suara yang bisa kita dengar, secara umum merupakan
sinyal analog. PSTN mentransmisikan suara dalam bentuk sinyal digital karena
transmisi sinyal analog memiliki banyak kelemahan.

PSTN merubah sinyal suara dari telepon diubah ke format digital yang disebut Pulse
Code Modulation (PCM). PCM melakukan sampling sinyal analog dengan rate 8000
sample/detik dan tiap sample dipresentasikan dalam satu kode 8 bit. Dengan ini,
untuk satu percakapan dibutuhkan satu kanal dengan kapasitas 64 Kbps. Salah satu
pengembangan dari PCM yaitu ADPCM menggunakan pengkodean 4 bit untuk setiap
sample sehingga membutuhkan kanal dengan kapasitas 32 Kbps untuk setiap
percakapan.

b. Signalling

Signalling merupakan bagian dari voice agent yang bertugas untuk melakukan
inisialisasi percakapan. Jaringan VoIP taupun packet voice application yang
fungsional harus mempu menyediakan layanan dimana cukup menggunakan
mekanisme dialing yang ada untuk terhubung ke voice agent dan kemudian mampu
dihubungkan ke telepon tujuan yang terhubung pada voice agent yang lain.

Terdapat 2 model signalling yaitu Transport model, disebut juga dengan model point
to point dan Translate Model, disebut juga dengan multy fungsi voice.

2.10 Masalah Di jaringan Internet : Quality Of Service

Sebagai jaringan yang didesain sejak awal sebagian jaringan komunikasi data,
jaringan internet mempunyai karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan
jaringan telpon. Data-data mengalir di internet memperebutkan bandwidth yang ada.
Kecepatan sampainya data tergantung pada banyak dan besarnya paket data
diperlakukan dengan perlakukan yang sama.

Kondisi jaringan yang seperti ini berbeda dengan jaringan telepon biasa, dimana satu
kanal hanya dikhususkan untuk satu pembicara telepon. Tidak terdapat perebutan
bandwidth disana. Akibatnya, kualitas suarapun terjaga.

Beberapa masalah yang timbul akibat tidak terjainya Quality Of Service data yang
harus disampikan secara real-time ke tujuannya antara lain :

a. Kekurangan bandwidth
b. Delay yang terlalu lama

c. Jitter / Variasi Delay

Agar jaringan IP / internet dapat dengan sukses melewatkan paket data berupa
suara, jaringan ini harus dimodifikasi sedemikian rupa sehingga mampu memberikan
Quality Of Service sesuai dengan permintaan aplikasi VoIP ini. Parameter tersebut
ialah Bandwidth, Delay dan Jitter

2.10.1 Bandwidth

Yang pertama kali harus dilakukan agar jaringan IP memiliki QoS ialah dengan
memberi fasilitas pengalokasian bandwidth pada jaringan ini. Denga alokasi
bandwidth ini, setiap aliran (flow) paket data yang berisi suara mendapatkan jatah
bandwith yang tetap dan tidak perlu berkompetisi dengan paket data yang lain.
Tehnik alokasi bandwidth ini dilakukan dengan tehnik seperti RED (random early
detection), WRED ( weighted random early detection) dan WFQ (weighted fair queuing)

Gambar 2.4 Weighted Fair Queueng 2.10.2 Delay

Router dan jaringan IP memiliki karakteristik khusus yang menyulitkan pengontrolan


delay dan variasinya (jitter). Proses penanganan paket IP selama ini selalu dilakukan
secara best efort. Paket IP yang datang diperlakukan sama dan diservice sesuai
dengan urutan kedatangan. Ukuran paket IP sendiri bervariasi, sehingga delay dan
variasi delay di jaringan menjadi besar dan tidak menentu.

Delay dan variasi delay ini dapat berakibat buruk bagi kualitas suara. Hal ini terjadi
karena informasi suara memiliki karakteristik “timing”. Suku kata tertentu dari suatu
kata harus diucapkan dalam selang waktu tertentu antara ia dan suku kata
berikutnya. Bahkan pause pun mempunyai arti sebagaimana bagian yang verbal.
Karakteristik waktu ini dapat di pertahankan agar pembicaraannya tetap memiliki
arti.
Agar jeringan IP ini dapat digunakan untuk menangani paket suara, maka baik delay
maupun variasinya harus dapat dikontrol dan ditekan serendah mungkin.

Gambar 2.5 Contoh Penyebaran Delay di Jaringan VoIP

Jenis- jenis dari Delay :

a. Accumulation Delay

Delay ini terjadi karena frame suara harus dikumpulkan terlebih dahulu sebelum di
proses oleh Voice coder. Lama delay ini tergantung jenis voice coder dan waktu
sampling-nya.

b. Processing Delay

Dela ini terjadi karena proses pengumpulan dan pengkodean sample suara menjadi
paket data yang siap untuk ditransmisikan dalam jaringan. Delay ini tergantung pada
kecepatan processor dan algoritma yang digunakan.

c. Network Delay

Delay ini terjadi disebabkan oleh medium fisik dan protokol yang digunakan untuk
trasmisi data, serta besarnya buffer yang digunakan untuk menghilangkan jitter di
penerima. Network delay ini tergantung pada kapasitas jaringan serta kecepatan
processing di router-souter yang dilalui.

2.10.3 Jitter (Variasi Delay)


Selain meminimasi delay, masalah utama dalam VoIP ialah bagaimana mengeliminasi
jitter / variasi delay. Cara yang digunakan untuk mengeliminasi delay ialah dengan
mengumpulkan serta menahan sementara beberapa urutan paket data di buffer
hingga paket data terakhir tiba, sehingga dapat dimainkan dalam selang waktu yang
tepat. Buffer ini disebut dengan dejitter buffer. Namun hal ini menyebabkan delay
tembahan.

Dua hal yang kontradiktif ini menghasilkan berbagai skema untuk mengatur ukuran
dejitter buffer agar sesuai dengan besarnya jitter yang akan dihilangkan, yang
kualitasnya berubah-ubah sesuai dengan kondisi jaringan.

Dua pendekatan yang digunakan untuk mengatur besar atau kedalamanan dejitter
buffer adalah sebagai berikut :

a. Pendekatan pertama ialah mengukur variasi paket dalam dejitter buffer


dalam selang waktu tertentu. Sedikit demi sedikit, ukuran buffer disesuaikan dengan
hasil perhitungan jitter yang dilakukan. Pendekatan ini cocok digunakan pada
jaringan dengan performasi jitter yang konsisten terhadap waktu, seperti misalnya
Asynchronous Transfer Mode (ATM).

b. Pendekatan kedua ialah dengan menghitung jumlah paket data yang datang
terlambat dan menghitung rasio antara paket ini dengan jumlah paket yang berhasil
diproses. Rasio ini digunakan untuk mendapatkan ukuran dejitter buffer dengan
tepat. Pendekatan ini cocok untuk jaringan dengan variasi kedatangan paket yang
tinggi, seperti misalnya jaringan IP / Internet

Selain tehnik yang dilakukan diatas, jaringan juga harus dikonfigurasi sedemikian
rupa sehingga menghasilkan delay dan jitter yang minimal. Sehingga menghasilkan
QoS yang konsisten.

2.11 Struktur VoIP


VoIP disusun dalam 3 elemen :

a. VoIP Operational Environment : memaparkan elemen-elemen fisik pada


VoIP

b. VoIP Stack : meliputi spesifikasi encoding, pelacak aktifitas suara,


penghatar digit DTMF, disamping juga mendefinisikan session antar pemakai,
protokol transport, serta layer-layerphysical, link, dan network.

c. Call Management Agent (CMA) : sistem CMA menyediakan pengololaan call


yang cerdas dan tak tergantung terminal. Ini merupakakn bagian yang penting dalam
prises pembangunan hubungan melalui network, termasuk hubungan IP ke PSTN,
PSTN ke IP, IP ke PSTN dan PSTN ke PSTN. Kemampuan mencakup juga pengenalan
berbagai jenis terminal dan bentuk komunikasi, pemetaan alamat-alamat dinamis
dan routing secara cerdas. Kaitan kerja melalui gateway H.323 ke PSTN juga harus
dimungkinkan. Sistem kerja ini disebut sebagai Lingkungan Operasi VoIP.

2.12 Install

Untuk new entants atau pendatanga baru, ada tiga pendekatan baru masuk ke bisnis
VoIP, yakni membangun jaringan sendiri, bergabung dengan jaringan yang sudah
exist atau menjadi reseller. Ketiga pendekatan tersebut memiliki sifat investasi modal,
kompleksitas dan keuntungan yang berbeda.

Beberapa produk yang dapat ditawarkan dari VoIP dengan cara Calling Account,
Calling card atau Bundled Service.

a. Calling Account dilakukan dengan mendaftarkan nomor telepon rumah


atau kantor pelanggan, dimana pembayaran dilakukan secara prepaid maupun
postpaid

b. Calling Card memasarkan produk VoIP lebih fleksibel karena dapat di akses
dari mana saja hanya dengan menggunakan PIN tertentu
c. Cara terakhir menggunakan Bundled Service, dimana layanan langsung
ditawarkan ke pelanggan dengan sekali bayar dan dapat dipergunakan kapan saja.
Pelanggan utama bundled service adalah dunia usaha.

Untuk membuat sistem VoIP yang sederhana, hal yang diperlukan :

a. Hardware

– PC 386 atau Lebih

– Sound card yang berkemampuan full duplex. Contoh : Quicknet


PhoneJack

– Network card atau koneksi ke internet yang memungkinkan komunikasi


antara 2 PC

b. Sofware, dalam hal ini OS

– Win 9x, dapat menggunakan program Microsoft Netmeeting, Internet


Phone, DialPad dan lain-lain

– Linux, dapat menggunakan program GnomeMeeting

Untuk men-setup komunikasi VoIP, kita memerlukan :

a. Pertama adalah ADC untuk mengkonversi suara analog ke sinyal digital


(bits)
b. Bits tersebut harus dikompres dalam format yang baik untuk
ditransmisikan.

c. Sekarang kita harus memasukan paket suara kedalam paket data dengan
menggunakan real-time protocol. Contoh UDP

d. Kita memerlukan signalling prtocol untuk mengambil user (ITU-T H.323


dapat melakukannya)

e. Setelah itu kita harus membongkar paket, mengambil data kebudian


mengubahnya ke dalam sinyal suara analog dan mengirim ke sound card

f. Kesemuanya harus dilakukan secara real-tie karena kita tidak dapat


menunggu terlalu lama untuk mendapatkan jawaban.

2.12.1 End User dengan PC yang disambungkan ke Internet (IP Public) tanpa Proxy
Server

Peralatan yang dibutuhkan sangat sederhana

a. PC yang ada sambungan langsung ke Internet; dial-up pun OK

b. Sound card + Mic + Headphone (sebaiknya menggunakan Headphone


supaya suara tidak feedback ke mic)

c. Sofware Netmeeting 3.01 atau software lain yang mendukung yang


sekarang banyak dan gratis di Internet seperti Yahoo Messenger, VoIP Rakyat dll

Persiapan setup software untuk VoIP, untuk pengguna Windows dan Netmeeting 3.01,
anda hanya perlu menset :
Tool – Option – General – Advanced Calling

Ø Use a gatekeeper to Place a Call (isikan IP Gatekeeper)

Ø Log on using my phone number (isikan nomor telepon sesuai konsensus diatas)

Pada saat anda dial ke Internet, secara automatis NetMeeting akan mencari
Gatekeeper untuk meregistrasikan PC (nomor telepon anda). Jika NetMeeting berhasil
meregistrasi pada pojok kanan bawah console NetMeeting akan ada gambar dua buah
komputer yang saling tersambung dengan warna yang jelas, sebelumnya warnanya
tidak jelas. Barulah anda bisa berkomunikasi dengan rekan lain menggunakan
jaringan VoIP.

2.12.2 End User dengan PC yang tersambung ke Internet melalui Proxy Server

Jika anda merupakan PC end User di belakang Proxy / wingate / winroute atau aln
dengan IP 192.168.x.x atau 10.x.x.x maka anda termasuk kategori end user dengan
PC yang tersambung ke internet melalui proxy.

Secara prinsip tidak berbeda dengan end user yang mempunyai sambungan langsung
ke internet.

Bedanya anda harus registrasi ke gatekeeper yang berada di mesin proxy / wingate /
winroute anda. Anda tidak mungkin registrasi & Port VoIP tidak bisa menembus
proxy server.

Hal ini akan menjadi masalah bagi sebagian besar pengguna internet di indonesia
karena umumnya berada di belakang proxy. Sarannya anda harus meminta kepada
operator proxy server tersebut untuk mengoperasikan gatekeeper di proxy servernya.
2.12.3 Operator Proxy Server, seperti WARNET, Kantor dll

Jika anda operator dari proxy server di WARNET / kantor, maka bagian ini untuk
anda. Software yang digunakan adalah free software (Open Source) jika tidak ada
masalah hak cipta / pembajakan.

Software yang digunakan adalah Open H.323 gatekeeper. Software tersebut dapat
diambil di www.sourceforge.net dengan menggunakan keyword openh323 gatekeeper,
atau langsung dari www.gnugk.org.

2.12.4 End User yang menggunakan peralatan Gateway VoIP

Gateway VoIP adalah perlatan yang dapat dihubungkan VoIP di internet dengan
jaringan telepon yang menggunakan sambungan RJ-11. biasanya peralatan Gateway
VoIP ini disambungkan ke PBX / PABX di kantor atau di Wartel agar telepon yang
biasanya ada dapat terkait ke jaringan VoIP juga.

Operasi VoIP yang akan sangat menantang & dapat berbenturan dengan pemerintah
terutama jika anda menggunakan peralatan VoIP Gateway dan menyambungkannya
ke jaringan Public Switch telephone Network (PSTN) milik Telkom melalui peralatan
PABX. (Private Automated Branch Exchage)

Ada beberapa vondor yang memproduksi peralatan gateway VoIP ini, salah satu nya
adalah www.planet.com.tw yang di distribusikan oleh Corexindo di Mangga Dua.

Operasi gateway VoIP tidak terlalu sulit karena setting parameternya dapat dilakukan
melalui Web maupun telnet menggunakan text mode. Logika berfikirnya tidak
berbeda jauh dengan setting gatekeeper di atas. Sebagi contoh untuk internet
Telephony gateway (ITG) dari planet menggunakan text mode dapat di set :

Set h323 gk_mode manual


Set h323 gk_addr 202.111.222.123

Set h323 endpoint_prefix 011152512345

Set h323 term_id ITG_percobaan

Set h323 gk-id gatekeeperIDAnda

Masih banyak lagi fasilitas yang dapat di set menggunakan sebuah ITG, beberapa
parameter diatas cukup untuk meregistrasi ITG anda ke sebuah gatekeeper untuk
dikenali nomor-nya. Tentunya di pohak gatekeeper dapat juga meregistrasi secara
manual sebagai permanen endppoint jika diinginkan.

Teknik yang lumayan membuat pusing kepala adalah menymbungkan Internet


Telephony Gateway (ITG) ini ke peralatan PABX supaya telepon dari internet , baik
dari NetMeeting maupun darii ITG lain dapat terhubung ke telepon biasa

BAB III PENUTUP

VoIP (Voice over Internet Protocol) bukan lagi hal yang tabu dikalangan dunia
pendidikan apalagi di bidang bisnis, kegunaanya memang bisa dibilang sangat
spektakuler namun tentunya dengan skala yang besar karena akan terasa
manfaatnya jika VoIP digunakan untuk jaringan atau skala besar yaitu arsitektur
atau perangkatnya masih terbilang mahal. Munculnya VoIP ini tenya sudah diprediksi
oleh para alhi di bidangnya masing-masing guna mengantisipasi hal lain yang tidak
diinginkan, sebagai contoh karena pulsa VoIP lebih murah dari pada Pulsa telpon
biasa, maka perusahaan Telekomunikasi harus mawas diri terhadap ancaman baru.

3.1 Perdebatan Seputar VoIP


Akhir-akhir ini semakin banyak tanggapan mengenai pemanfaatan teknologi VoIP
terutama dari sisi bisnisnya. “Kue manis” sektor telekomunikasi tersebut ternyata
menarik perhatian banyak pihak dan belum lama ini salah seorang anggota dewan
berkomentar bahwa VoIP telah berpotensi merugikan negara ratusan milyar rupiah /
tahun. Salah seorang yang dikenal kepakarannya di bidang Internet mencoba
memberikan pencerahan yang ilmiah melalui tulisan artikelnya pada Kompas, 18-1-
2002. Menurut beliau VoIP menguntungkan Negara ! benarkah ? Beliau juga
menghimbau untuk membuka pasar VoIP selebar-lebarnya ! perlukah ? kedua
pertanyaan ini mendapatkan jawabannya semua data dan perhitungan yang dibuat
oleh Pakar Internet tersebut adalah benar.

3.2 Inti Permasalah

Inti permasalahan yang mencuat akhir-akhir ini antara lain adalah :

a. Komentar bahwa VoIP telah merugikan Negara ratusan Milyar

b. Pencurian pulsa,

c. Dugaan korupsi,

d. Keinginan untuk membuka pasar VoIP ini selebar-lebarnya.

Sedangkan kesepakatan yang dianut setiap pihak adalah teknologi VoIP ini
diharapkan dapat memberikan tarif SLJJ dan SLI murah yang dapat dijangkau oleh
masyarakat. Makalah ini membatasi permasalahan hanya pada sektor layanan VoIIP
untuk SLJJ untuk konfigurasi Phone-to Phone, melanjutkan pada yang telah diulas
oleh salah seorang pakar Internet tersebut. (Kompas, 18/01/02)

Fakta yang terjadi saat ini, bisnis VoIP ternyata telah berjalan dimulai tahun 1996
(Kompas, 14/12/01) tanpa adanya izin operasi mengenai layanan tersebut karena
pemerintah memang belum mengatur regulasi mengenai hal tersebut. Saat ini
pemerintah mencoba untuk mengaturnya dengan hanya memberikn izin pada
operator tertentu saja. Ini membuat gerah operator VoIP “Eksisting” yang memulai
usahanya secara diam-diam dengan memanfaatkan Infrastuktur yang dimiliki
TELKOM teapi pada saar regulasi baru diberlakukan tidak mendapatkan lisensi
untuk menjadi Operator.

Anda mungkin juga menyukai