Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGANTAR JARINGAN KOMPUTER

Dosen Pengajar :
Ahmad Zarkasih,S.Kom.,M.Kom.
Disusun Oleh :
Restu Cipta Hadi Kusuma

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA


PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN INFORMATIKA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Pengantar Jaringan Komputer"
dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Jaringan Komputer.


Selain itu, makalah ini bertujuan menambah pengantar jaringan komputer bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmad Zarkasih. Penulis


menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 8 Oktober 2022

Restu Cipta Hadi Kusuma


DAFTAR ISI

BAB 1.....................................................................................................................................................4
MEDIA TRANSMISI.............................................................................................................................4
1.1 MEDIA TRANSMISI KABEL........................................................................................................4
1.2 MEDIA TRANSIMIS NIRKABEL (WIRELESS)..............................................................................11
MANAJEMEN...................................................................................................................................11
1.1 PEER TO PEER.........................................................................................................................11
1.2 CLIENT/SERVER......................................................................................................................12
BAB 2...................................................................................................................................................13
3. KESIMPULAN................................................................................................................................13
BAB 1

LANDASAN TEORI

MEDIA TRANSMISI

Media trasmisi merupakan media yang digunakan untuk mengirimkan


informasi antara pengirim dan penerima. Media transmisi menggunakan gelombang
elektromagnetik atau listrik atau cahaya sebagai jalur lintas data. Jenis media
transmisi ada dua yaitu, Guided dan Unguided. Media transmisi guided atau media
transmisi terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem kabel,
sedangkan media transmisi unguided atau media transmisi tidak terpadu merupakan
jaringan yang menggunakan gelombang radio (Irawati, 2015:119).

1.1 MEDIA TRANSMISI KABEL

Media transmisi kabel atau biasa disebut guided (terpandu) adalah media
yang mentransmisikan gelombang elektromagnetik (data) dengan menggunakan
konduktor fisik.

Media transmisi kabel menyediakan jalur transmisi sinyal yang meliputi


twisted-pair cable, coaxial cable (kabel koaksial) dan fiber-optic cable (kabel
serat optik). Sinyal yang melewati media-media tersebut diarahkan dan dibatasi
oleh batas fisik media. Twisted-pair dan coaxial cable menggunakan konduktor
logam yang menerima dan mentransmisikan sinyal dalam bentuk aliran listrik.
Optical fiber/serat optik menerima dan mentransmisikan sinyal data dalam
bentuk cahaya.
Berikut adalah beberapa contoh media transimi kabel.

a. Kabel UTP ( Unshielded Twisted Pair )

Kabel twisted-pair merupakan jenis kabel yang paling banyak


digunakan, misalkan untuk kabel LAN maupun kabel telepon. Twisted-pair
terdiri dari pasangan kawat tembaga yang dipilin menjadi satu dan
dilindungi oleh isolator, dimana tujuan kabel tersebut dipilin adalah untuk
mengurangi 2 interferensi sinyal.

Unshielded memiliki arti tanpa selubung pembungkus sehingga UTP


lebih rentan terhadap gangguan interferensi elektromagnetik
dibandingkan STP. Secara fisik kabel UTP terdiri atas empat pasang
kawat berpilin dan tiap pasang dipisahkan oleh lapisan pelindung. Tipe
kabel ini semata-mata mengandalkan efek konselasi yang diproduksi oleh
pasangan-pasangan kawat, untuk membatasi degradasi sinyal. UTP
digunakan sebagai media networking dengan impendansi 100 Ohm. Hal
ini berbeda dengan tipe pengkabelan twisted-pair lainnya seperti
pengkabelan untuk telepon. Karena UTP memiliki diameter eksternal 0,43
cm, ini menjadikannya mudah saat instalasi. UTP juga mendukung
arsitektur-arsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat
populer.

Kabel UTP memiliki banyak keunggulan. Harga kabel UTP lebih murah
dibandingkan media lainnya, selain itu biaya perawatan dan perbaikan
juga cukup murah. Kabel UTP mudah dipasang dan berukuran kecil,
sehingga tidak membutuhkan keahlian khusus untuk memasangnya.
Kecepatan transfer data mencapai 10-100 Mbps. Kekurangan kabel UTP
adalah rentan terhadap interferensi elektris yang berasal dari media atau
perangkatperangkat di sekelilingnya. Panjang kabel maksimal yang
diijinkan adalah 100 m.

Jenis UTP Karakteristik


Kategori 1 (cat 1) Mampu mentransmisikan data kecepatan penuh.
Kategori 2 (cat 2) Untuk transmisi digital dengan kecepatan data hingga 4
Mbps.
Untuk protokol internet dengan kecepatan data hingga
Kategori 3 (cat 3)
10MHz
Untuk protokol 16 Mbps tokeng ring (IBM) dengan
Kategori 4 (cat 4)
kecepetan data hingga 20 Mbps
Untuk protokol fast internet dengan kecepatan data hingga
Kategori 5 (cat 5)
100 MHz
Untuk protokol fast internet dengan kecepatan data hingga
Kategori 6 (cat 6)
250 Mbps

Ada dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada
jaringan lokal, ditambah satu jenis pemasangan khusus untuk cisco
router, yaitu:

a) Straight Through Cable


Jenis ini biasanya digunakan untuk menghubungkan beberapa
piranti yang berbeda, contohnya seperti komputer dengan
Hub/Switch. Dari 8 kabel yang ada pada UTP, kabel yang
digunakan untuk tranfer data hanyalah kabel 1, 2, 3, dan 6. Dua
kabel pertama (putihorange, orange) untuk transmit data,
sedangkan kabel 3 dan 6 digunakan untuk receive data dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya gangguan/interferensi.

Pada susunan jeni ini, kedua ujung kabel memiliki konfigurasi


susunan yang sama. Berikut adalah susunan pemasangan kabel
jenis straight through.
b) Cross Over Cable
Penggunaan kabel menyilang ini digunakan untuk komunikasi
antara perangkat yang sama, contohnya menghubungkan antara
satu komputer dan komputer lain secara langsung. Pada
pemasangan ini, konfigurasi kabel berbeda pada setiap ujungnya.
Berikut adalah konfigurasi untuk pemasangan cross over cable.

c) Roll Over Cable


Kabel kabel rollover, paling sering disebut kabel rollover,
memiliki penempatan Pin yang berlawanan di setiap ujung kabel
atau, dengan kata lain, "digulung".
Pin 1 konektor A akan dihubungkan ke Pin 8 konektor B. Pin 2
konektor A akan dihubungkan ke Pin 7 konektor B dan seterusnya.
Kabel rollover, kadang-kadang disebut sebagai kabel Yost paling
sering digunakan untuk menghubungkan ke port konsol perangkat
untuk membuat perubahan pemrograman ke perangkat. Tidak
seperti kabel crossover dan kabel lurus, kabel rollover tidak
dimaksudkan untuk membawa data melainkan membuat
antarmuka dengan perangkat.
b. Kabel Koaksial
Kabel koaksial (coaxial cable) merupakan kabel yang mempunyai 2
konduktor yakni tembaga pada bagian tengahnya yang bertekstur keras
dan dilapisi dengan isolator.
Kabel ini mampu menyalurkan sinyal frekuensi tinggi dengan cepat
tetapi biayanya relatif mahal dan rawan terhadap gangguan-gangguan
fisik yang dapat menyebabkan putusnya hubungan. Terdapat dua jenis
kabel koaksial yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter besar) dan
thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).

c. Kabel Serat Optic


Fiber Optik adalah sebuah teknologi transmisi sinyal kabel yang
menggunakan benang (serat) kaca atau plastik. Kabel Fiber optic mampu
mentransmisi pesan modulasi ke gelombang cahaya.
Keuntungan serat optik adalah bentuknya lebih ramping, kapasitas
transmisi yang lebih besar, sedikit sinyal yang hilang, data diubah menjadi
sinyal cahaya sehingga lebih cepat, tenaga yang dibutuhkan sedikit, dan
tidak mudah terbakar.
Kelemahan serat optik adalah biaya yang mahal untuk peralatannya,
memerlukan konversi data listrik ke cahaya dan sebaliknya yang rumit,
memerlukan peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan
pemasangannya, serta untuk perbaikan yang kompleks membutuhkan
tenaga yang ahli di bidang ini.

Struktur komponen fiber optik terdiri dari core, coating, strength dan
outer jacket.
 Core: bagian ini merupakan medium fisik utama yang berfungsi
sebagai tempat perambatan cahaya dari sumber ke perangkat
penerima. Semakin besar ukuran core, semakin banyak data
yang dapat ditransmisikan.
 Cladding: merupakan lapisan tipis yang menyelimuti fiber core
dan terbuat dari kaca. Indeks bias yang dihasilkan cladding ini
lebih kecil dari core, dimana hubungan indeks bias antara core
dan cladding akan 8 mempengaruhi perambatan cahaya pada
core (mempengaruhi besarnya sudut kritis).
 Coating: adalah lapisan plastik yang menyelimuti core dan
cladding. Penyangga coating ini diukur dalam micron dan
memiliki range 250 sampai 900 micron.
 Strength: terdiri atas beberapa komponen yang dapat
melindungi fiber dari benturan kasar dan daya tekan tak terduga
selama instalasi.
 Outer jacket: merupakan lapisan terluar dari kabel fiber optik,
berfungsi untuk melindungi inti kabel fiber optik dari gangguan
secara langsung.

Berikut adalah beberapa jenis kabel fiber optik


1) Singel Mode Fiber
SMF mempunyai diameter serat sekitar 8-10 mikrometer. Sinar
yang mampu dilewatkannya hanya satu mode sinar saja dengan
panjang gelombang sinar 1310 atau 1550 nanometer. SMF dapat
mendukung transmisi data sampai 5000 meter untuk satu segmen
kabel. Kecepatan transmisi data maksimum yang dapat didukung
sebesar 1000 Mbps.
Core yang digunakan lebih kecil dari multi mode dengan
demikian gangguan-gangguan di dalamnya akibat distorsi dan
overlapping pulsa sinar menjadi berkurang. Inilah yang
menyebabkan single mode fiber optic menjadi lebih reliabel, stabil,
cepat, dan jauh jangkauannya.
2) Multi Mode Fiber
MMF memiliki diameter serat 50 mikrometer, 62,5 mikrometer,
dan 100 mikrometer. MMF dapat mendukung jangkauan transmisi
data sampai 2000 meter untuk satu segmen kabel untuk kecepatan
transmisi data sampai 100 Mbps dan jangkauan 550 meter untuk
kecepatan transmisi data 1000 Mbps.

1.2 MEDIA TRANSIMIS NIRKABEL (WIRELESS)


Media transmisi nirkabel/wireless atau biasa disebut unguided (tidak
terpandu) mentransmisikan gelombang elektromagnetik tanpa menggunakan
konduktor fisik seperti kabel atau serat optik. Antena mengeluarkan energi
elektromagnetik ke medium udara pada saat pengiriman dan mengambil gelombang
elektromagnetik dari medium sekitarnya saat penerimaan.

MANAJEMEN

1.1 PEER TO PEER


Paradigma peer to peer adalah koneksi dan komunikasi pada jaringan
komputer yang di lakukan secara swadaya antar komputer, dimana semua
komputer bertindak sebagai server sekaligus client. Bentuk koneksi dan
komunikasi client server atau peer to peer terjadi pada application layer, dengan
sejumlah aplikasi jaringan komputer dan protkol jaringan komputer.
1.2 CLIENT/SERVER
Client server merupakan paradigma di dalam jaringan komputer untuk
koneksi dan komunikasi yang melibatkan minimal sebuah komputer yang
bertindak sebagai server untuk melayani request dari minimal satu client.
Komunikasi diantara client pada application layer dilakukan diantara dua
buah program yang sedang berjalan. Hal ini menunjukan bahwa pada client
maupun server terdapat proses yang sedang berjalan. Client didefinisikan
sebagai komputer yang menjalankan proses komunikasi dengan cara
mengirimkan permintaan ke server. Sedangkan server merupakan komputer
yang menjalankan proses komunikasi menerima dan melayani permintaan dari
client.
BAB 2

PENUTUP

3. KESIMPULAN
Dalam melakukan komunikasi data pada jaringan diperlukan media transmisi
sebagai perantara dari masing-masing perangkat. Media transmisi sendiri terdiri
dari media transmisi kabel dan media transmisi nirkabel dimana kedua media
tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan digunakan
sesuai dengan kebutuhan agar dapat menghasilkan hasil yang optimal.
Selain menggunakan media trasmisi, diperlukan juga paradigma untuk
menghubungkan komputer dengan komputer dengan menggunakan peer to peer
dan client/server.

Anda mungkin juga menyukai