Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KABEL COAXIAL

Dosen:

Bpk. Ronald David Marcus S. Kom, M. Kom

Disusun Oleh :

Fahrul wahid sobirin

23083000091

SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS

MERDEKA MALANG

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah, rahmat dan hidyah-Nya
yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis sehingga hisa menyelesaikan makalah ini dengan judul
"Keuntungan dan kerugian jaringan komputer" sebagai tugas penunjang kegiatan pembelajaran mata
kuliah Jaringan Komputer Dasar

Makalah ini membahas tentang Kabel Coaxial penulis membuat ini agar para pembaca memahami
penjelasan tentang Kabel Coaxial, kategori dari Jenis-Jenis Kabel Coaxial, Cara Kerja Kabel
Coaxial,danJenis-jenis Kabel Coaxial

Didalam makalah ini kami menyadari jika digunakan sebagai acuan pembahasan yang lebih dalam,
mungkin masih ada kekurangan didalamnya. Tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Bpk. Ronald David Marcus S. Kom, M. Kom apabila ada masukan dan pendapat yang membantu saya
dalam penyuman makalah dan bisa menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, Semoga makalah ini bisa
bermanfat untuk banyak orang

Malang 31 Oktober 2023

Fahrul wahid sobirin


PEMBAHASAN

I. PENGERTIAN KABEL COAXIAL


Kabel koaksial adalah BNC yakni singkatan dari Bayonet Naur Connector atau biasa disebut dengan
COAX. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, kabel coaxial ini bisa disebut juga sebagai kabel sepaksi
atau sesumbu. Sedangkan arti kabel koaksial pada dunia jaringan komputer adalah jenis kabel yang
berguna sebagai media transmisi terarah untuk perpindahan arus data pada dunia jaringan komputer.
Kabel coaxial merupakan kabel yang mempunyai 2 konduktor yakni copper pada bagian tengahnya
atau pusat inti yang terbuat dari tembaga bertekstur keras dan dilapisi dengan isolator. Sementara
konduktor kedua adalah yang melingkar pada bagian luar isolator pertama serta tertutup dengan
insulator luar. Jenis kabel coaxial ini umumnya dipakai untuk topologi bus.
Kabel coaxial adalah kabel yang terbuat dari tembaga, sehingga sudah pasti membuat kabel ini jauh
lebih murah dibanding fiber optic. Termasuk dalam biaya pemasangan dan juga perawatannya, tidak
memerlukan biaya yang banyak. Lantaran bahan yang digunakan, maka kabel ini memiliki sinyal
yang kurang stabil. Koneksinya pun sangat terpengaruh oleh kondisi cuaca. Jadi, tak heran jika
kondisi cuaca sedang tidak bagus, maka koneksi sinyalnya akan memburuk.
Kabel coaxial merupakan kabel jaringan yang dibungkus dengan metal yang lembek. Instalasi
jaringan menggunakan kabel ini relatif lebih mudah dibandingkan dengan menggunakan kabel UTP
akan tetapi kecepatan akses pada kabel sedikit lebih lambat sehingga kebanyakan orang enggal untuk
menggunakannya. Kabel coaxial lebih efisien digunakan untuk sistem jaringan dengan kapasitas
yang sedikit karena kecepatan aksesnya yang tidak memungkinkan untuk digunakan pada jaringan
dengan kapasitas yang besar.
Kabel coaxial adalah jenis kabel yang digunakan untuk mengirimkan sinyal listrik dengan frekuensi
tinggi. Kabel ini terdiri dari dua konduktor sejajar, yaitu inti tengah konduktor dan pelindung luar
konduktor yang dipisahkan oleh lapisan isolator.
Pelindung luar berbentuk silinder, dan terbuat dari logam atau paduan metalik, dan umumnya dilapisi
dengan lapisan pelindung isolator sebagai lapisan luar.
Inti tengah berfungsi sebagai penghantar sinyal listrik, sedangkan pelindung luar berfungsi sebagai
penghantar tanah atau ground. Kabel koaksial dirancang dengan bentuk dan bahan yang khusus
untuk meminimalkan gangguan elektromagnetik dari luar, sehingga sinyal yang dikirimkan melalui
kabel ini lebih terjaga kestabilannya.
Kabel coaxial banyak digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan pengiriman sinyal listrik dengan
frekuensi tinggi, seperti dalam sistem televisi kabel, sistem telekomunikasi, dan dalam jaringan
komputer. Kabel coaxial juga dapat digunakan untuk menghubungkan antena dengan perangkat
penerima untuk televisi, radio, dan sistem komunikasi lainnya.
Kabel coaxial juga terdapat dalam berbagai macam jenis, seperti RG-6, RG-11, dan RG-58, yang
masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda tergantung pada kebutuhan aplikasi yang
digunakan.
Kabel coaxial biasa digunakan dalam jaringan LAN terutama Topologi Bus yang banyak
menggunakan kabel coaxial. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk
mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau
tidak benar-benar diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang
dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya.
Penggunaan kabel coaxial pada LAN memiliki beberapa keuntungan. Penguatannya dari repeater
tidak sebesar kabel STP atau UTP. Kabel coaxial lebih murah dari kabel fiber optic dan teknologinya
juga tidak asing lagi. Kabel coaxial sudah digunakan selama puluhan tahun untuk berbagai jenis
komunikasi data. Ketika bekerja dengan kabel, adalah penting untuk mempertimbangkan ukurannya.
Kabel coaxial: merupakan kabel yang memiliki 2 konduktor, dimana 1 konduktor berada pada
rongga luar berbentuk kawat jala dan menyelimuti satu konduktor tunggal berbentuk kabel tembaga
yang dipisahkan oleh bahan isolator. Kabel jenis ini sering digunakan untuk mentransmisikan sinyal
frekuensi tinggi dalam implementasinya kabel ini digunakan sebagai media transmisi sinyal dari
router ke antena wireless outdoor pada perangkat router wireless.
Kabel Coaxial adalah jenis kabel yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal listrik dengan
kualitas tinggi dan minimal kehilangan sinyal. Kabel ini terdiri dari dua konduktor yang terpisah oleh
lapisan isolasi dan dilapisi dengan penghantar luar yang melindungi sinyal dari gangguan eksternal.
kabel coaxial ditemukan pada tahun 1880 oleh seorang insinyur dan matematikawan inggris yang
bernama Oliver Heaviside. kabel coaxial pertama kali digunakan secara besar-besaran pada tahun
1940 dimana ia digunakan untuk mentransmisikan data lintas benua oleh perusahaan AT&T. Kabel
coaxial merupakan kabel jaringan yang dibungkus dengan metal yang lembek. Instalasi jaringan
menggunakan kabel ini relatif lebih mudah dibandingkan dengan menggunakan kabel UTP akan
tetapi kecepatan akses pada kabel sedikit lebih lambat sehingga kebanyakan orang enggan untuk
menggunakannya. Kabel coaxial lebih efisien digunakan untuk sistem jaringan dengan kapasitas
yang sedikit karena kecepatan aksesnya yang tidak memungkinkan untuk digunakan pada jaringan
dengan kapasitas yang besar.
Kabel coaxial biasa disebut juga BNC (Bayonet Naur Connector) atau Coax kabel ini sering
digunakan untuk kabel antena tv dan sering juga digunakan pada jaringan LAN. Kabel ini biasanya
banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena
kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan
menggunakan kabel coaxial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar.
Yang dimaksud dengan multiplex pada gambar sistem transmisi kabel coaxial diatas adalah alat
yang digunakan untuk menyusun beberapa kanal telpon menjadi suatu band frekuensi tertentu (base
band) atau sebaliknya. Sedangkan LTE (Line Terminal Equipment) Coaxial adalah interface antara
multiplex dengan kabel coaxial.
Jenis kabel ini umunya digunakan untuk sebuah jaringan bandwith yang tinggi. Selain itu kabel
coaxial mampu pengalir pada tembaga (centre core). Kabel ini juga umunya lebih banyak digunakan
untuk men-transmisikan data sinyal frekuensi dengan ketinggian mulai dari 300 kHz keatas. Karena
kabel ini mempunyai kemampuan dalam menyalurkan frekuensi tinggi, maka oleh sebab itulah
sistem transmisi ini menggunakan kabel koaksial yang pada dasarnya memiliki kapasitas kanal yang
memang cukup besar.
kabel coaxial terdiri dari beberapa bagian dasar, yakni:

1. Konduktor tembaga: konduktor pusat yang terdiri dari tembaga. Ini merupakan titik saat data
bertransmisi.
2. Insulator: merupakan isolasi plastik dielektrik di sekitar konduktor tembaga yang digunakan
untuk menjaga jarak antara pusat konduktor dan perisai.
3. Jaring berkepang: jaring tembaga yang dikepang untuk membantu melindungi dari interferensi
elektromagnetik. Ini bisa memberikan penghalang bagi EMI yang masuk dan keluar dari kabel
coaxial.
4. Lapisan plastik pelindung: ini merupakan lapisan polimer eksternal yang mempunyai lapisan
plastik dan berguna untuk melindungi lapisan dalam dari kerusakan.

Perbedaan Fiber Optic dan Kabel Coaxial

Kabel fiber optic terbuat dari kaca atau plastik dan digunakan untuk mentransmisikan data pada
kecepatan tinggi dalam jarak jauh. Sedangkan Kabel koaksial terbuat dari tembaga dan digunakan
untuk mentransmisikan data pada kecepatan tinggi dengan jarak yang lebih pendek.

Keunggulan Kabel Coaxial Dibandingkan Fiber Optik


Kabel coaxial memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan kabel serat optik. Salah satu
keunggulannya adalah kabel coaxial mampu mentransmisikan sinyal dalam jarak yang lebih jauh
daripada kabel serat optik. Selain itu, kabel coaxial lebih ekonomis dan lebih tahan terhadap
gangguan daripada kabel serat optik. Namun, perlu diperhatikan bahwa penggunaan kabel coaxial
dalam jarak yang sangat panjang dapat mengurangi kualitas transmisinya, sehingga kabel coaxial
mungkin kurang cocok untuk penggunaan dalam jaringan yang memerlukan jarak transmisi yang
sangat jauh.
Kelebihan Kabel Coaxial
 Harga lebih murah
 Lebih kuat menahan gangguan eksternal
 Dibandingkan dengan twisted pair cable, jarak maksimum kabelnya lebih panjang
 Bandwidth terbilang besar
 Minim kemungkinan terjadinya eror
 Dapat dipakai untuk transmisi data analog maupun digital
Kekurangan Kabel Coaxial
 Pemasangan sedikit lebih sulit
 Biaya untuk perawatan terbilang mahal
 Batas maksimal koneksi device hanya 30
 Redaman yang terbilang besar membuatnya membutuhkan repeater-repeater untuk bisa
menguatkan sinyal
 Pemasangan kabel di atas tanah rawan terjadinya gangguan fisik yang mampu memutuskan
sambungan atau hubungan

II. CARA KERJA KABEL COAXIAL


Kabel coaxial bekerja membawa data di konduktor tengah, sedangkan lapisan pelindung di
sekitarnya akan menghentikan kehilangan sinyal atau kehilangan redaman dan membantu
mengurangi EMI.
Kecepatan transmisi kabel coaxial ini 10 Mbps (megabita per detik) dengan menawarkan kapasitas
880 kali lebih banyak dibandingkan kabel twisted pair. Kabel ini banyak digunakan di rumah untuk
keperluan dan visual.
Kabel koaksial dari dalam ke luar terbagi menjadi empat lapisan: tembaga pusat (untai tunggal untai
padat atau terdampar), isolator plastik, lapisan konduktif mesh dan selubung kawat. Kabel tembaga
pusat dan lapisan konduktif jala membentuk loop arus. Karena kawat tembaga sentral dan lapisan
konduktif jala untuk hubungan koaksial dinamakan.

Konduktor kabel koaksial AC bukan arus searah, yaitu setiap detik akan ada beberapa kali arah
pembalikan arus. Jika arus frekuensi tinggi ditransmisikan menggunakan kawat umum, kabel akan
sesuai dengan antena yang mengeluarkan radio ke luar, yang memaksa kekuatan sinyal sehingga
kekuatan sinyal yang diterima menurun.

Desain kabel coaxial adalah untuk mengatasi masalah ini. Radio dari kawat pusat diisolasi oleh
lapisan konduktif seperti mesh, dan lapisan konduktif seperti mesh dapat mengendalikan radio yang
dipancarkan dengan grounding.

Kabel coaxial juga memiliki masalah, yaitu jika sebuah kabel di atas sebuah ekstrusi atau deformasi
melintang besar, maka kawat pusat dan lapisan konduktif antara jarak tidak selalu konsisten, yang
akan menyebabkan gelombang radio internal akan tercermin sumber sinyal. Efek ini mengurangi
daya sinyal yang tersedia. Untuk mengatasi masalah ini, kawat pusat dan lapisan konduktif jala
ditambahkan di antara lapisan isolator plastik untuk memastikan jarak antara keduanya selalu sama.
Hal ini juga menyebabkan kabel menjadi kaku dan tidak mudah ditekuk.
III. JENIS – JENIS KABEL COAXIAL
Kabel coaxial ini dirancang untuk memblokir interferensi sinyal. Selain dikenal sebagai coax, kabel
ini memiliki bentuk bulat tebal yang berbeda lantaran lapisan insulasi interiornya. Ukurannya
berbeda dengan jenis kabel twisted pair atau kabel Ethernet.

Ada beberapa jenis kabel coaxial, yaitu :

1. Thick Coaxial Cable (Kabel Coaxial Tebal )

Jenis Kabel Coaxial yang tebal ini dikenal sebagai Thicknet 10Base5 yang membawa sinyal
Ethernet. Angka ‘5’ pada nama 10Base5 ini mengacu pada panjang segmen maksimal yang mampu
diraih kabel Coaxial jenis ini yaitu 500 meter. Jenis kabel Coaxial yang satu ini memiliki ukuran
yang bervariasi dan diameter yang lumayan besar dengan rata-rata sekitar 10mm. Jenis kabel Coaxial
yang tebal ini juga sangat popular untuk LAN, karena memiliki bandwith yang lebar sehingga
memungkinkan komunikasi broadband (multiple channel). Jenis kabel yang pertama ini sering juga
disebut sebagai Thicnet 10base5. Arti angka 5 dari tersebut lebih merujuk pada maksimal panjang
yang dijangkau oleh kabel Coaxial jenis ini. Panjangnya sendiri bisa mencapai 500 meter. Untuk
diameternya sendiri, kabel ini memiliki ketebalan sebesar 10mm saja. meskipun begitu, tidak semua
kabel coaxial jenis ini berukuran sama.
Berdasarkan fisiknya, kabel coaxial jenis Thick ini lebih sering digunakan untuk standar kabel LAN.
Selain dari alasan fisiknya, kabel ini memiliki keunngulan pada bagian bandwithnya yang lebar.
Dengan begitu, kabel ini dapat dipakai untuk melakukan komunikasi secara broadband. Kabel jenis
ini juga sering disebut kabel RG-8. Maka dari itu, jenis kabel ini juga sering digunakan pada instalasi
jaringan komputer tingkat gedung.
Meskipun, begitu, untuk dapat disambungkan pada komputer, dibutuhkan sebuah alat bernama
transceiver. Cara menghubungkan Attachment Unit Interface dengan bagian transceiver harus
menggunakan drob kabel. Bisa dikatakan, proses intalasi menggunaka kabel RG-8 ini termasuk
rumit.

Karakteristik Kabel Coaxial Thicknet :


 Merupakan kabel original Ethernet.
 Mempunyai diameter lumayan besar.
 Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm.
 Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated
segments.
 Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
 Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
 Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
 Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
 Setiap segment harus diberi ground.
 Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet
(sekitar 5 meter).
 Jarank minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
 Instalasi atau pemasangan jaringan dengan kabel ini cenderung rumit.
 Kabel Coaxial Thicknet sudah tidak digunakan lagi untuk LAN modern.

2. Thin Coaxial Cable (Kabel Coaxial Tipis)


Kabel Coaxial yang tipis ini dikenal sebagai Thinnet 10Base2 yang membawa sinyal Ethernet.
Angka ‘2’ pada nama 10Base2 ini mengacu pada panjang untuk segmen maksimal yang mampu
diraih kabel Coaxial jenis ini yaitu 200 meter. Umumnya kabel Coaxial yang tipis ini lebih sering
ditemukan pada jaringan komputer yang ada di sekolah-sekolah. Jika ada kabel berukuran tebal,
maka ada kabel yang berukuran tipis. Kabel ini kadanag disebut juga dengan Thinnet 10Base2.
Angka dua tersebut lebih merujuk pada maksimal panjang kabel coaxial jenis ini. Panjangnya sendiri
bisa mencapai 200 meter saja. berbeda dengan jenis kabel sebelumnya, pada kabel jenis ini lebih
banyak digunakan pada gedung-gedung kecil seperti sekolah.
Kabel ini juga biasa disebut sebagai kabel RG-58. Ditambah lagi, kabel ini juga disebut sebagai BNC
atau British Naval Connector. Kelebihan-kelebihan lainnya dalam menggunakan kabel ini antara lain
sangat fleksibel serta mudah dalam sisi instalasi. Selain itu, kabel ini juga dapat langsung
dihubungkan pada komputer menggunakan konektor BNC.

Karakteristik Kabel Coaxial Thinnet :


 Mempunyai diameter yang lebih kecil dari kabel Coaxial Thicknet.
 Hadir untuk menggantikan kabel Coaxial Thicknet.
 Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
 Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
 Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
 Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver,
kecuali untuk repeater.
 Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
 Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
 Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
 Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
 Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
 Tidak direkomendasikan lagi, namun masih digunakan pada jaringan LAN yang sangat kecil.
Kabel coaxial terdiri dari banyak jenis, di antaranya sebagai berikut:

1. Hard line coaxial: kabel ini mengandalkan pipa tembaga dan kombinasi logam sebagai
pelindung, seperti aluminium atau tembaga yang digunakan untuk menghubungkan
pemancar ke antena. Tipe hard line merupakan jenis kabel yang sering digunakan untuk
menghubungkan antena dengan pemancar. Dimana jenis ini juga bergantung pada tabung
tembaga berbentuk bundar serta kombinasi logam seperti aluminium atau bisa juga tembaga
untuk dijadikan pelindungnya.
2. Triaxial: kabel jenis ini memiliki lapisan pelindung ketiga untuk melindungi sinyal yang
dikirim melalui kabel. Kabel jenis ini memiliki lapisan isolator juga konduktor tambahan
serta memiliki bandwidth lebih besar. Selain itu kabel triaxial juga mempunyai ketahanan
yang lebih besar untuk menghalau segala macam gangguan eksternal. Sebab itulah harganya
juga menjadi lebih mahal. kabel Triaxial adalah kabel koaksial dengan penambahan lapisan
isolasi dan lapisan konduktor tambahan. kabel ini memberikan bandwidth yang lebih besar
dan lebih tahan terhadap gangguan external. namun , tentu saja haraganya lebih mahal.
3. Rigid line coaxial: terdiri dari tabung tembaga kembar yang berfungsi sebagai pipa yang tak
dapat ditekuk. Jenis ini dirancang untuk penggunaan di dalam ruangan antara pemancar
frekuensi radio (RF) berdaya tinggi. Kabel tipe rigid line ini lebih sering digunakan pada
transmisi radio frekuensi yang berada di dalam ruangan. Kabel ini tidak dapat ditekuk sebab
menggunakan dua tabung tembaga yang berperan sebagai pipa. Rigid line coaxial
menggunakan dua tabung tembaga yang berfungsi sebagai pipa. kabel ini tidak bisa ditekuk.
kabel jenis ini biasanya digunakan untuk penggunaan dalam ruangan sebagai media
transmisi radio frekunsi.
4. Radiating: kabel ini banyak meniru komponen kabel hard line dengan slot yang disetel pada
pelindung dan disesuaikan dengan panjang gelombang RF tempat kabel beroperasi.
Radiating Cable hampir mirip dengan Hard Line Cable,hanya saja dengan slot khusus yang
disetting sesuai dengan panjang gelombang dimana kabel akan digunakan. contoh dari
penggunaan Radiating Cable dapat kita lihat di lift, peralatan militer , terowongan bawah
tanah.

Berikut adalah beberapa jenis kabel coaxial yang umum digunakan:

1. RG-6
Jenis kabel RG-6 adalah jenis yang paling umum digunakan pada sistem televisi kabel dan satelit.
Kabel ini memiliki impedansi 75 ohm dan mampu mentransmisikan sinyal dengan frekuensi
hingga 1 GHz. RG-6 memiliki isolasi yang lebih baik dari RG-59, sehingga lebih tahan terhadap
interferensi elektromagnetik dan memberikan sinyal yang lebih baik. Jenis ini cocok untuk
aplikasi yang membutuhkan bandwidth tinggi, seperti televisi satelit dan kabel.
2. RG-11
Jenis RG-11 adalah jenis kabel koaksial yang memiliki impedansi 75 ohm dan mampu
mentransmisikan sinyal dengan frekuensi hingga 3 GHz. Kabel RG-11 memiliki lapisan isolasi
yang lebih tebal dibandingkan RG-6, sehingga memberikan sinyal yang lebih baik dan lebih
tahan terhadap gangguan interferensi. Kabel RG-11 memiliki impedansi 75 ohm dan digunakan
untuk transmisi data jarak jauh.
3. RG-58
Jenis RG-58 adalah yang sering digunakan pada jaringan komputer skala kecil. Kabel ini
memiliki impedansi 50 ohm dan mampu mentransmisikan sinyal dengan frekuensi hingga 1 GHz.
Kabel RG-58 memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan RG-6 dan RG-11, namun
kualitas sinyal yang dihasilkan tidak sebaik kabel coaxial yang lebih mahal. Jenis ini sering
digunakan dalam jaringan komputer dan memiliki impedansi 50 ohm.
4. LMR (Low Loss Microwave Radio)
LMR adalah jenis kabel coaxial yang digunakan pada aplikasi yang membutuhkan transmisi
sinyal dengan jarak yang lebih jauh dan tanpa interferensi yang signifikan. Kabel ini memiliki
impedansi 50 ohm dan dirancang dengan isolasi yang sangat baik dan hilangnya daya yang
rendah. LMR biasa digunakan pada aplikasi telekomunikasi, broadcasting, dan sistem satelit.
5. Semi-rigid Coaxial Cable
Semi-rigid coaxial adalah jenis kabel yang terbuat dari bahan tembaga atau paduan tembaga, dan
digunakan pada aplikasi yang membutuhkan struktur kabel yang kaku dan presisi yang tinggi.
Kabel ini memiliki impedansi 50 ohm dan mampu mentransmisikan sinyal dengan frekuensi
hingga 18 GHz. Semi-rigid coaxial umumnya digunakan pada aplikasi militer, aerospace, dan
satelit.
Secara umum, pemilihan jenis kabel koaksial yang tepat tergantung pada aplikasi yang digunakan
dan kebutuhan frekuensi sinyal yang diinginkan. Perlu diperhatikan bahwa semakin tinggi
frekuensi sinyal yang dibutuhkan, semakin baik isolasi yang diperlukan untuk mengurangi
gangguan interferensi.
6. Kabel Coaxial RG-59
Kabel ini biasa digunakan untuk aplikasi video dan memiliki impedansi 75 ohm.
7. Kabel RG-8
Memiliki impedansi 50 ohm dan biasanya digunakan dalam transmisi data dan komunikasi radio.
IV. SPESIFIKASI KABEL COAXIAL
Spesifikasi Kabel Coaxial
 Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
 Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
 Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
 Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
Kabel coaxial dapat dibagi menjadi dua tipe dasar, kabel koaksial baseband dan kabel koaksial
broadband. Kabel baseband yang biasa digunakan saat ini, garis perisai terbuat dari jala tembaga,
impedansi karakteristik 50 (seperti RG-8, RG-58, dll.); Kabel koaksial broadband yang biasa
digunakan adalah perisai kabel biasanya aluminium stamping Ke dalam impedansi karakteristik 75
(seperti RG-59, dll.).

Kabel koaksial dan kabel koaksial mengacu pada diameter kabel koaksial kecil atau kecil. Kabel
kasar cocok untuk jaringan lokal yang relatif besar, dan jarak standarnya panjang dan keandalannya
tinggi. Karena penginstalan tidak perlu memotong kabel, maka Anda bisa secara fleksibel
menyesuaikan lokasi jaringan komputer sesuai kebutuhan. Tapi jaringan kabel harus dipasang kabel
transceiver dan transceiver, pemasangannya sulit, sehingga biaya keseluruhannya tinggi. Sebaliknya,
pemasangan kabel relatif sederhana, biaya rendah, namun karena proses pemasangan kabelnya
terputus, kedua ujungnya harus dilengkapi dengan konektor jaringan dasar (BNC), lalu dihubungkan
ke konektor T di kedua ujungnya. , jadi ketika konektor untuk waktu yang lama rentan terhadap
kontak yang buruk Dari bahaya tersembunyi, yang saat ini menjalankan salah satu kegagalan paling
umum terjadi di Ethernet.

Untuk mempertahankan karakteristik listrik kabel koaksial yang benar, perisai kabel harus
dibumikan. Pada saat bersamaan kedua ujungnya memiliki terminal untuk melemahkan refleksi
sinyal.

Entah itu kabel tebal atau kabel tipis adalah topologi bus, yaitu kabel yang terhubung ke beberapa
mesin, topologi ini untuk lingkungan dengan mesin. Namun, ketika kontak gagal, kesalahan akan
mempengaruhi semua mesin di seluruh kabel, diagnosis kesalahan dan perbaikan sangat merepotkan,
oleh karena itu, secara bertahap akan digantikan oleh unshielded twisted pair atau kabel.

Kabel koaksial yang paling umum digunakan adalah sebagai berikut:

RG-8 atau RG-11 50Ω

· RG-58 50Ω

· RG-59 75Ω

· RG-62 93Ω

Jaringan komputer umumnya menggunakan kabel Ethernet RG-8 dan kabel Ethernet RG-58. RG-59
untuk sistem TV. RG-62 adalah untuk jaringan ARCnet dan jaringan IBM3270.

 Impedansi: Kabel coaxial memiliki impedansi sebesar 50 ohm atau 75 ohm


 Kapasitansi: Kapasitansi kabel coaxial bervariasi tergantung pada jenis kabelnya. Sebagai contoh,
kabel coaxial Andrew CNT-400 memiliki kapasitansi sebesar 78 pF/m atau 23.774 pF/ft
 Resistansi: Resistansi kabel coaxial juga bervariasi tergantung pada jenis kabelnya. Sebagai
contoh, konduktor dalam kabel coaxial Andrew CNT-400 memiliki resistansi sebesar 4,69
ohm/km atau 1,43 ohm/ft
 Jenis: Ada beberapa jenis kabel coaxial, seperti triaxial cable, hard line coaxial, rigid line coaxial,
dan radiating cable
 Konektor: Konektor kabel coaxial juga bervariasi tergantung pada kebutuhan penggunaannya.
Beberapa jenis konektor yang umum digunakan adalah BNC (Bayonet Neil-Concelman), TNC
(Threaded Neil-Concelman), dan Connector F
DAFTAR PUSTAKA

Ebook_Teknisi_Jaringan_Komputer_Lengkap

Enterprise Wireless Local Area Network Architectures and Technologies

JENIS JENIS KABEL COAXIAL. (2013). Diambil kembali dari https://informasi-dunia-


tik.blogspot.com/2012/02/jenis-jenis-kabel-coaxial.html

Kabel Coaxial: Pengertian, Cara Kerja, dan Jenis-jenisnya. (2023). Diambil kembali dari
https://kumparan.com/how-to-tekno/kabel-coaxial-pengertian-cara-kerja-dan-jenis-jenisnya-
20QrBmgg7kg/1

Prinsip Kerja Kabel Koaksial. (2017). Diambil kembali dari https://id.elesun-cable.com/info/coaxial-


cable-working-principle-13514704.html

Rumah.com, T. E. (2022). Kabel Coaxial: Pengertian, Fungsi, Jenis, Hingga Daftar Harganya. Diambil
kembali dari https://www.rumah.com/panduan-properti/kabel-coaxial-69453

Anda mungkin juga menyukai