Anda di halaman 1dari 27

BAB I 3) Thick coaxial cable yang merupakan kabel berdiameter rata-rata 12 mm

KABEL FREKUENSI RADIO DAN TELEVISI dan sering dikenal sebagai yellow cable.

c. Kabel serat optic


1. Jenis Kabel Kabel serat optic merupakan sebuah kabel yang terbuat dari kaca atau plastic
a. Kabel tembaga yang berfungsi untuk mentransmisikan sinyal cahaya. Kabel serat optic
Yang dimaksud kabel tembaga adalah kabel dengan penghantar tembaga. berukuran sangat tipis dan berdiameter sehelai rambut manusia yang saat ini
Kabel ini biasanya digunakan dalam instalasi rangkaian elektronika, instalasi paling banyak digunakan sebagai media transmisi dalam teknologi komunikasi
listrik dan instalasi antena. modern. Bagian-bagian utama serat optic tersebut adalah bagian inti tempat
Kabel tembaga yang sering digunakan contohnya adalah kabel NYA, NYAF, NYM, merambatnya gelombang cahaya, lapisan selimut yang mengelilingi bagian inti
NYMHY, NYY, NYFGBY dan sebagainya. dengan indeks bias yang lebih kecil, dan lapisan jaket yang melindungi bagian
inti dan selimut dengan plastic yang elastis. Komponen utama system serat
optic terdiri dari transmitter (Laser Diode dan Laser Emitting Diode),
information channel yang berupa serat optic, dan receiver.

b. Kabel koaksial
Kabel koaksial merupakan kabel yang terdiri dari dua buah konduktor.
Konduktor yang terletak di tengah terbuat dari tembaga keras yang dilapisi
dengan isolator, dan kabel yang melingkar di luar isolator pertama dan tertutup
d. Manfaat
oleh isolator luar. Kabel koaksial memiliki 3 bagian utama, yakni pelindung luar,
Secara umum kabel memiliki fungsi sebagai media transmisi yang berperan
pelindung berupa anyaman tembaga, dan isolator plastik. Kabel koaksial
untuk mempercepat penyampaian pesan. Setiap kabel memiliki spesialisasi
memiliki kapasitas pita lebar (bandwidth) 10 Mbps dan kapasitas node 30
fungsi yang berbeda-beda. Kabel tembaga seringkali digunakan sebagai
node. Contoh gambar kabel koaksial seperti gambar 1.2 di bawah.
penghubung ke jaringan telepon dan Ethernet. Kabel koaksial sering kita
gunakan pada telivisi dan radio. Sedangkan, kabel fiber optic sering kita
gunakan sebagai jalinan penghubung bawah laut (underwater lines)
merupakan media transmisi antar samudera.

e. Kelebihan
Contoh kabel koaksial:
1) Kabel tembaga memiliki kelebihan antara lain:
1) kabel koaksial RG-59A/U, merupakan kabel berwarna hitam dengan inti
- harganya murah
berupa kabel serabut. Ukuran kabel ini kurang lebih 0.25 inchi (6 mm).
- instalasinya mudah
2) Thin coaxial cable yang merupakan kabel koaksial berdiameter rata-rata 5
- mudah didapat dan fleksibel
mm yang berwarna gelap dan banyak digunakan di kalangan radio amatir.
- menggunakan satu medium untuk semua.

27
2) Kabel koaksial memiliki kelebihan antara lain: Kabel ini terdiri dari kawat tembaga keras sebagai intinya, dikelilingi suatu
- Kapasitas bandwidth dan jangkauan transimi yang lebih besar bahan isolasi. Kabel ini dibungkus oleh konduktor silindris yang seringkali
- Pengiriman informasi yang lebih cepat berbentuk jalinan anyaman. Konstruksi dan lapisan pelindung kabel koaksial
- Lebih murah dari serat optic memberikan kombinasi yang baik antara bandwidth yang besar dan imunitas
3) Kabel serat optic memiliki kelebihan antara lain: noise yang istimewa.
- Berukuran tipis dan berdiameter sehelai rambut manusia
- Dapat mentransmisikan sinyal cahaya c. Kabel Koaksial Broadband
- Kapasitas bandwidth dan kecepatan transmisi yang sangat besar, System kabel koaksial lainnya menggunakan transimisi analog dengan system
mencapai terabyte pengkabelan pada televisi standard. System seperti itu disebut broadband.
- Mudah untuk dibawa Karena jaringan broadband menggunakan teknologi televisi kabel standard,
- Tidak rentan terhadap gangguan frekuensi listrik kabel dapat digunakan sampai 300Mhz dan dapat beroperasi hamper 100km
sehubungan dengan persinyalan analog, yang lebih jauh aman dari persinyalan
f. Kelemahan digital. Sebuah perbedaan penting antara baseband dan broadband adalah
1) Kabel tembaga memiliki kelemahan antara lain: bahwa system broadband meliputi wilayah yang luas dibandingkan dengan
- Rentan terhadap gangguan frekuensi listrik dan radio system baseband.
- Tidak dapat mentransmisikan sinyal cahaya
- Kapasitas bandwidthnya yang kecil 3. Definisi Pada Kabel
2) Kabel koaksial memiliki kelemahan antara lain: a. Redaman (atenuasi), adalah hilangnya daya atau sinyal yang dinyatakan dalam
- Sulit dalam instalasinya decibel, yang biasa ditulis sebagai dB/100ft pada frekuensi tertentu. Contohnya
- Sering mengakibatkan masalah dalam koneksi jika kedua ujungnya adalah kabel RG-59BU/CU yang memiliki kehilangan daya 1,7 dB/100m pada
tidak di ground dengan baik frekuensi 100 MHz atau 5,6 dB/100m pada frekuensi 1000 MHz.
- Lebih mahal jika dibandingkan dengan kabel tembaga
3) Kabel serat optic memiliki kelemahan antara lain:
- Harganya yang mahal termasuk peralatan khusus untuk
penyambungannya
- Konstruksinya yang lemah sehingga memerlukan lapisan penguat
untuk proteksi.

2. Data Teknis
a. Kabel Koaksial
Apabila panjang kabel RG-59BU 100m dikerjakan pada frekuensi 100MHz,
Kabel koaksial yang biasa dipakai di teknik radio
maka redamannya adalah 10 x 1,3 dB = 13 dB (10 kali lipat), sebab panjang
dan televisi ditinjau dari besar impedansinya yaitu
kabel 10 kali lipat dari 10m. redaman akan semakin besar jika kabel tersebut
kabel koaksial berimpedansi 50 ohm dan 75 ohm.
dikerjakan di frekuensi yang lebih tinggi.
b. Kabel Koaksial Baseband

27
b. Frekuensi, adalah istilah menunjuk jumlah siklus aliran arus (AC) bolak-balik
dalalm satu detik. Sebagai contoh, frekuensi AC yang umum digunakan adalah
50Hz. Stasiun penyiaran beroperasi pada frekuensi ribuan siklus per detik dan
frekuensi mereka disebut kilohertz (KHz). Radio AM memiliki frekuensi dalam
kilohertz (KHz), Frekuensi tinggi dalam jutaan siklus per detik dan disebut
megahertz (MHz). pada kabel koaksial RG-59BU frekuensi kerja maksimum
adalah 1000MHz (1GHz), dengan redaman sebesar 4,6dB/10m.
c. Impedansi, adalah suatu istilah yang menyatakan rasio tegangan terhadap arus
di kabel panjang tak terbatas. Kabel koaksial umumnya dikelompokkan ke
dalam dua kelas utama, 50 ohm dan 75 ohm. Contohnya kabel RG-8A/U
dengan impedansi 50 ohm, dan kabel RG-11A/U dengan impedansi 75 ohm.
Seperti pada tabel dibawah:

Pada gambar diatas, yang dilingkari menunjukkan keterangan kabel RG-6/U


CATV 75 ohm coaxial cable, ini berarti kabel koaksial RG-6/U berimpedansi 75
ohm.
d. Kapasitansi, adalah milik system konduktor dan dielektrik yang memungkinkan
penyimpanan listrik ketika beda potensial atau tegangan ada antara dua
konduktor. Contohnya seperti pada tabel dibawah.
Impedansi Kabel
RG atau M17 Dielectric Type Capacitance (pF/ft)
(ohm)
RG-8A/U 50 PE 29,5
RG-231A/U 50 Foam PE 25,0
RG-188A/U 50 Solid TFE 29,0
M17/6 75 PE 20,6
Pada kolom nominal impedance terlihat besarnya impedansi kabel antara 50 – RG-306A/U 75 Foam PE 16,5
52 ohm. RG-140 75 Solid TFE 21,0
M17/90 93 Air space PE 13,5
M17/56 95 PE 17,0
M17/95 95 Solid TFE 15,4
RG-24A/U 125 PE 12,0
RG-114A/U 185 Air space PE 6,5
Tabel besar kapasitansi bermacam-macam kabel koaksial

27
Ketahanan kabel koaksial terhadap interferensi gelombang elektromagnetik lebih
baik daripada kabel twisted-pair. Kabel
koaksial 75 ohm sering dipakai di
perangkat penerima radio dan televise
juga di perangkat CATV. Berikut ini adalah
macam-macam kabel koaksial yang
memiliki impedansi karakteristik 75 ohm.

a. Kabel koaksial RG-59


Kabel koaksial RG-59 dengan inti padat
75 ohm memiliki kerugian daya yang
kecil dan sangat berguna untuk aplikasi
seperti instalasi antenna radio, televise,
CATV dan lain-lain. Kabel ini memiliki
lapisan jaket paling luar berwarna
putih, hitam atau abu-abu, sering
Pada gambar diatas terlihat besarnya kapasitansi dari kabel RG-6/U sebesar digunakan untuk sinyal daya rendah
15,5 pF/ft. dan koneksi RF.

e. Velocity propagasi/kecepatan propagasi, adalah rasio kecepatan aliran arus


listrik di kabel terisolasi dengan kecepatan cahaya. Semua kabel berisolasi
memiliki rasio yang dinyatakan dalam persen (%).
Besarnya velocity of propagation berbeda di setiap tipe kabel. Contoh pada
gambar diatas RG-6/U memiliki velocity of propagation sebesar 84%. Semakin
besar velocity of propagation maka semakin bagus kabel tersebut.

4. Kabel Koaksial Untuk Frekuensi Radio dan Televisi


Kabel koaksial adalah jenis kabel yang memiliki dua buah penghantar yang berupa
kabel solid terbuat dari tembaga sebagai inti. Kabel inti dilapisi sekat isolator yang
dililit oleh penghantar berupa kabel serabut yang terbuat dari tembaga atau
alumunium. Kabel serabut tersebut berfungsi juga sebagai penghantar bagian luar.
Bagian paling luar adalah lapisan isolator dari bahan plastic sebagai pelindung dari
panas dan air hujan.

27
Dari data teknis diatas didapat bahwa kabel RG-59 memiliki impedansi 75 ohm, c. Kabel coaxial RG-187 Miniatur Teflon 75 ohm
velocity of propagation 66%, maximum operating frequency 1000MHz, Kabel ini telah berlapis perak, diselubungi tembaga, konduktor kawat baja
capacitance 20,6 pF/ft dan maximum operating voltage 2.300 volt. Kabel ini dengan dielektrik Teflon. Kabel koaksial isolasi Teflon memberikan keunggulan
mempunyai atenuasi/pelemahan 11,48 dB/100m (pada frekuensi 100MHz) dan stabilitas suhu tinggi. RG-187 sering dipasang pada peralatan yang
atau 22,97 dB/100m (pada frekuensi 400MHz) atau 37,73 dB/100m (pada sensitive dengan system medis atau aplikasi data link hingga 3 GHz.
frekuensi 1000 MHz).

b. Kabel koaksial RG-6


Kabel ini dimensinya lebih besar dibandingkan
kabel koaksial RG-59. Akan tetapi untuk
impedansinya sama yaitu 75 ohm.

d. Kabel Heliax FSJ1-75


Kabel ¼” flexible foam dielectric, 75 ohm
memiliki spesifikasi dan redaman yang
berbeda dengan model lain. Kabel ini sering
disebut dengan kabel heliax.
Dari data diatas kabel RG-6 memiliki impedansi 75 ohm, velocity of
propagation 65,9%, maximum operating frekuency 3 GHz, capacitance 67,59
pF/m dan maximum operating voltage 2.700 volt. Kabel ini memiliki
atenuasi/pelemahan 2,62 dB/100m (pada frekuensi 10MHz) atau 9,51
dB/100m (pada frekuensi 100MHz) atau 36,09 dB/100m (pada frekuensi 1000
MHz).

27
Dari tabel diatas terlihat bahwa impedansi kabel heliax FSJ1-75 adalah 75 ohm
dengan toleransi ± 3 ohm, frekuensi kerja sampai 22 GHz, velocity sebesar 78%,
kapasitansi 57 pF/m. Untuk parameter yang lain bisa dilihat pada tabel diatas.

e. Kabel Heliax ½ inchi 75 ohm


Kabel heliax ½” – 75 ohm mempunyai
spesifikasi dan pelemahan kinerja lebih Jika model kabel diatas panjangnya 200 meter, bekerja pada frekuensi 800MHz,
bagus dari kabel-kabel sebelumnya. Kabel maka besar redamannya adalah ……
ini juga sering disebut kabel heliax LDF4-
75A.

LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan velocity dalam sebuah propagasi!
2. Apa yang dimaksud dengan redaman pada kabel koaksial?
3. Uraikan yang anda ketahui tentang kabel koaksial!
4. Dari data teknis berikut,

Berapakah besarnya velocity factor dari data kabel diatas?


BAB II
5. Diketahui data teknis redaman suatu kabel seperti berikut

27
KONEKTOR FREKUENSI RADIO DAN TELEVISI menggunakan pengunci ulir. Sementara pada konektor tipe BNC menggunakan
pengunci hanya dengan memutar dan lock pengunci di lubang.
1. Konektor Frekuensi HF dan VHF
Konektor frekuensi HF/VHF yang paling sering digunakan dan umum ada di pasaran
adalah jenis PL-259/SO-239, karena tergolong murah dan mudah dalam
pemasangannya serta frekuensi kerjanya ada di band HF dan VHF.
c. Konektor F
Konektor F dapat bekerja pada frekuensi 250 MHz sampai 1 GHz, biasa
digunakan dalam aplikasi kabel dan antenna televisi. Biasanya ini digunakan
pada karakteristik impedansi 75 ohm.

Konektor diatas digunakan untuk kabel jenis RG-8. Sedangkan untuk kabel jenis RG-
58 yang penampang kabelnya lebih kecil digunakan konektor PL-259 seperti pada
gambar dibawah.

2. Konektor Frekuensi UHF/SHF


Konektor-konektor berikut dapat bekerja di frekuensi UHF maupun SHF dan banyak
digunakan dalam aplikasi RF saat ini.
a. Konektor N
a. Konektor BNC Konektor tipe N 50 ohm dirancang untuk system militer yang beroperasi di
Konektor BNC dapat bekerja pada frekuensi 2 GHz atau lebih tinggi. Nama bawah 5 GHz. Konektor ini menggunakan gasket internal untuk penutup dan
lainnya adalah The “Bayonet Neill – Concelman” atau “Bayonet Navy ada celah udara antara pusat dan konduktor luar.
Connector” atau “Baby Neil Connector”, tergantung pada sumber informasi.
BNC menggunakan konduktor yang ditempatkan di luar dan beberapa
dielektrik plastic pada setiap konektor.

b. Konektor 7/16 DIN


Konektor 7/16 DIN merupakan konektor yang relative baru, lebih populer
sebagai interkoneksi yang disebut aplikasi seluler “wireless” dan lainnya,
b. Konektor TNC
terutama pada menara. Keuntungan utama adalah lebih baik dari konektor tipe
Konektor ini dapat bekerja pada daerah 2 GHz atau lebih tinggi. TNC
N. Mampu bekerja sampai frekuensi 7,5 GHz, menggunakan gasket karet dan
merupakan versi threaded dari konektor BNC. Pada konektor jenis TNC ini,
perak atau piringan emas.
untuk menyambungkan dan mengencangkan antara konektor male dan female

27
LATIHAN/TUGAS

1. Berikut adalah gambar konektor ……

c. Konektor SMA
Konektor SMA bekerja pada frekuensi 12 GHz atau lebih. Konektor ini
2. Konektor Bayonet Navy Connector dapat bekerja sampai frekuensi ……
merupakan salah satu yang paling umum digunakan untuk konektor
3. Konektor ini dapat bekerja di frekuensi 250 GHz sampai 1 GHz, banyak digunakan
RF/microwave saat ini, yang digunakan pada kabel semi-rigid. Dalam
dalam aplikasi kabel dan antenna televisi. Konektor tersebut adalah……
pemasangannya diperlukan ketelitian dan kejelian, jangan sampai kawat inti
4. Konektor ini digunakan untuk system militer yang beroperasi di bawah 5 GHz,
bengkok ataupun hilang. Hal ini penting agar keamanan perangkat komunikasi
konektor yang dimaksud adalah ……
yang dipasangi konektor jenis ini aman. Kekurangan dari konektor SMA yaitu
5. Perhatikan gambar konektor di bawah ini
tingkat kepresisian akan mempengaruhi daya tahan dan kinerjanya, dan dapat
menyebabkan keausan meningkat ketika dihubungkan dengan konektor
lainnya.
Sebagian besar konektor SMA memiliki koefisien refleksi tinggi dibandingkan
konektor lain yang tersedia untuk digunakan sampai frekuensi 24 GHz karena
kesulitan dielektriknya.
Konektor tersebut diaplikasikan pada perangkat …….

d. TV Aerial Connector
Konektor ini tidak asing bagi kita dan paling banyak digunakan dalam aplikasi
antenna televisi rumahan. Bentuknya sederhana dan mudah dalam
pemasangannya.

27
BAB III
TIPE ANTENA

Antena merupakan bagian penting dari suatu pemancar ataupun penerima radio. Pada
sebuah penerima antenna merupakan sebatang logam yang berfungsi untuk menerima
gelombang listrik dari transmitter dan memancarkannya sebagai gelombang radio,
sebaliknya pada sebuah pemancar antenna berfungsi untuk menampung gelombang
radio dan meneruskan gelombang listrik ke pemancar. Dibawah ini adalah penjelasan
beberapa tipe antenna.
Penempatan antenna disarankan agak jauh dari kawat telepon dan kawat listrik
1. Tipe Antena Dipole Setengah Gelombang untuk menghindari timbulnya telephone interference dan televisi interference.
Sebatang logam yang panjangnya 1⁄4 Lambda (λ) akan beresonansi dengan baik bila Bentangan antenna yang sejajar dengan kawat telepon atau kawat listrik dengan
jarak kurang dari lima meter dan dapat menimbulkan gangguan pada pesawat
ada gelombang radio yang menyentuh permukaannya. Jadi bila pada ujung coaxial
telepon, televisi dan perangkat audio lainnya. Makin rendah letak antenna, sayap-
bagian inner kita sambung dengan logam sepanjang 1⁄4 λ dan outer-nya di ground, ia sayapnya cenderung makin pendek.
akan menjadi antena. Antena semacam ini hanya mempunyai satu pole dan Rumus panjang gelombang seperti berikut:
disebut monopole. Apabila outer dari coaxial tidak di-ground dan disambung λ = c/f
dengan sebatang logam sepanjang 1⁄4 λ lagi, menjadi antena dengan dua pole dan λ = panjang gelombang (meter)
disebut dipole 1⁄2 λ. f = frekuensi kerja (Hz)
c = kecepatan cahaya (300.000 Km/s)
Rumus diatas adalah panjang gelombang di udara. Cepat rambat gelombang listrik
pada logam itu lebih kecil, yaitu 0,95 kali gelombang radio di udara. Jadi untuk
menghitung lambda antenna, rumus tersebut menjadi:

λ = c/f x 0,95
pola radiasi dari antenna dipole di ruang bebas terlihat seperti angka 8, hal ini
Cara me-matching-kan antenna yang baik ialah dengan dikarenakan ada pengaruh dari grounding tanah. Pemasangan antenna dipole
menggunakan alat khusus yaitu Dip Meter dan dengan ketinggian 1 λ atau lebih dari permukaan tanah dan kemiringan
Impedance meter atau dapat juga menggunakan SWR pemasangan dari garis horizontal akan mengubah pola radiasi antenna dipole
analyser. Apabila alat tersebut tidak tersedia, matching tersebut.
dilakukan dengan menggunakan transceiver dan SWR Gambaran pola radiasi antenna dipole jika dipasang di suatu ketinggian dari atas
meter. Pemasangan SWR meter saat matching antenna seperti terlihat pada tanah dapat dilihat pada gambar dibawah.
gambar dibawah ini.

27
2. Tipe Antena Vertikal
Antenna vertical terdiri dari sebuah radiator vertical dengan ditambahkan radial
ground dibawahnya, terbuat dari kawat konduktor maupun tubing alumunium.
Antenna ini biasanya lebih mudah untuk dibuat dan didirikan dibandingkan dengan
antenna horizontal. Jika antenna diletakkan tepat diatas permukaan tanah, maka
ground radial bias digelar diatas permukaan tanah atau dikubur beberapa cm
dibawah permukaan tanah.
Berikut ini adalah hubungan dari panjang dan jumlah radial ground pada sebuah
antenna vertical ¼ lambda, relatif terhadap ground radial sempurna. Terlihat
bahwa makin banyak dan besar ukuran ground radial, maka makin kecil juga loss
yang dialaminya pada sudut elevasi kecil.
Desain A B C D E F
Jumlah radial 16 24 36 60 90 120
Panjang radial (λ) 0,1 0,125 0,15 0,2 0,25 0,4
o
Spasi antar radial ( ) 22,5 15 10 6 4 3
Loss pada sudut elevasi rendah (dB) 3 2 1,5 1 0,5 0
Impedansi antenna ¼ λ (ohm) 52 46 43 40 37 35

Antenna dipole tidak harus dipasang horizontal dan lurus. Jika lahan tidak
memenuhi syarat untuk memasang antenna dipole secara horizontal, maka dapat
dipasang sesuai dengan lahan atau tempat yang tersedia. Salah satunya dipasang
menyerupai huruf V terbalik (inverted V dipole).
Inverted V dipole cukup memerlukan 1 tiang penyangga yang diletakkan di tengah.
Sementara kedua sayap bentangan antennanya ditarik ke bawah arah kanan kiri
dari tiang, kemudian dikaitkan dengan sesuatu yang mempunyai ketinggian
tertentu dari atas tanah seperti terlihat pada gambar dibawah.

27
3. Antena Tipe T antenna ini terbuat dari kawat tunggal yang sudah diperhitungkan panjangnya
Antenna tipe T biasanya disebut antenna dipole horizontal. Ini dikarenakan sesuai kebutuhan.
bentuknya seperti huruf T, seperti pada gambar dibawah ini. Secara umum metode antenna model ini dinamakan model flat loap atau puncak
rata. Daya kemampuannya sama seperti antenna vertical yaitu pola pancarannya ke
semua arah atau omnidirectional.

Dari begitu banyak jenis pilihan antenna, maka antenna dipole adalah yang paling
disukai banyak penggila radio karena beberapa kelebihannya, yaitu murah, efisien,
mudah dibuat, cukup memakai kawat tembaga atau sejenisnya, dan lain
sebagainya.
Agar dapat beresonansi maka panjang total sebuah dipole (L) adalah 0,5 λ x K.
dimana λ adalah panjang gelombang di udara dan K adalah velocity factor pada
kawat tembaga. Untuk ukuran kawat tembaga yang relative kecil jika dibandingkan Antenna ini di feed di bagian pangkal (bawah) kawat dengan menggunakan coax 50
½ λ, maka nilai K diambil sebesar 0,95 dan cukup memadai sebagai awal start. ohm. Di lokasi yang konduktifitas tanahnya cukup baik, untuk pentanahan atau
Sehingga rumus untuk menghitung total panjang sebuah antenna dipole adalah grounding cukup dihubungkan ke earthing rod berupa pipa galvanized diameter
sebagai berikut: 0,5” sepanjang 2 meter yang ditancapkan ke dalam tanah.

L = 0,5 x K x λ 5. Antena Tipe Sloper


L = panjang antenna dipole Antenna sloper merupakan salah satu model antenna yang mudah sekali dalam
K = velocity factor yang diambil sebesar 0,95 pembuatannya, sebab cukup memasangnya dengan posisi miring menghadap
λ = panjang gelombang di udara tanah dengan sudut radiasinya 45o sampai dengan sudut 60o.

untuk memperoleh performance yang baik, antenna dipole sebaiknya dipasang flat
top pada ketinggian minimum ¼. Jadi untuk band 80 meter, antenna dipole
sebaiknya dipasang minimum setinggi 20 meter. Arah pnacaran antenna dipole
adalah tegak lurus pada arah kawat antenna dan sejajar dengan ground.

4. Antenna Tipe L Terbalik


Model antenna lain yang bias ditemukan dalam pemakaian antenna untuk HF
(frekuensi tinggi) adalah antenna model L terbalik (inverted L antenna). Biasanya

27
6. Antena Tipe Dipole Vertikal dikenal dengan sebutan Yagi atau antena Yagi. Antena Yagi Uda disusun dengan
Antena vertikal adalah jenis antena yang mudah dibuat dengan material beberapa elemen atau bagian. Elemen Antena Yagi Uda terdiri dari :
penghantar elektrik, kawat atau sejenisnya dengan ukuran 1/8, 1/4, 5/8, 7/8 lamda - Driven
dari panjang gelombang. Apabila antena diletakan dekat dengan ground maka - Reflector
bumi menjadikan image dari distribusi curent dan voltages yang tak terlihat secara - Director
fisik. Antena dipole vertikal dibuat karena tuntutan yang timbul, antara lain lahan - Boom
pendirian antena yang sempit dan keinginan pancaran yang baik. Maka dibuatlah Driven adalah titik catu dari kabel antena, biasanya panjang fisik driven adalah
antena model dipole vertikal. Contoh gambar antena dipole vertikal seperti gambar setengah panjang gelombang (0,5 λ) dari frekuensi radio yang dipancarkan atau
3.28 dibawah ini. diterima.
Reflektor adalah bagian belakang antena yang berfungsi sebagai pemantul sinyal,
dengan panjang fisik lebih panjang daripada driven. panjang biasanya adalah 0,55 λ
(panjang gelombang).
Director adalah bagian pengarah antena, ukurannya sedikit lebih pendek daripada
driven. Penambahan batang director akan menambah gain antena, namun akan
membuat pola pengarahan antena menjadi lebih sempit. Semakin banyak jumlah
director, maka semakin sempit arahnya.
Boom adalah bagian ditempatkanya driven, reflektor, dan direktor. Boom
berbentuk sebatang logam atau kayu yang panjangnya sepanjang antena itu.
Antena Yagi, juga memiliki spasi (jarak) antara elemen. Jaraknya umumnya sama,
yaitu 0.1 λ dari frekuensi.
Antena Yagi mempunyai karakteristik tersendiri yang disebut pola radiasi. Pola
radiasi antena yagi adalah 'direksional'. Artinya perambatan sinyal dari antena ini
hanya terletak pada satu arah garis lurus. Jika terjadi kemiringan sudut dari antena
pemancar atau sumber sinyal, maka sinyal yang diterima akan menjadi kurang
Kebanyakan antena bermasalah dengan ground losses resistance, ada yang bagus.
memasangnya dalam ketinggian tertentu dan ada pula yang di letakan rata dengan a. Antena TV VHF
tanah ada pula yang diletakan di samping bangunan metal atau beton. Tentunya Antena yagi VHF yang dibahas disini adalah antena VHF yang biasanya dipakai
mengakibatkan perubahan radiasi dan ground resistance dan juga feed point untuk aplikasi pada televisi. Awal berdirinya siaran televisi di tanah air adalah di
impedance. band VHF. Dan sekarang masih banyak siaran TV di daerah yang masih
menggunakan band VHF ini.
7. Antena TV
Antena TV biasanya berbentuk Yagi yang digunakan secara luas dan merupakan
salah satu antena dengan desain paling sukses atau banyak digunakan untuk
aplikasi RF direktif. Antena Yagi-Uda adalah nama lengkapnya, pada umumnya

27
Dengan perkembangan jaman yang pesat, maka sekarang sudah jarang siaran elektronika mengarah ke sistem digital, ini ditandai dengan maraknya operator
televisi komersial yang siarannya berada di band VHF. Siaran televisi komersial siaran TV berlangganan. Gambar 3.27 di bawah merupakan contoh antena TV UHF.
sekarang ini banyak yang di band UHF. Namun demikian band VHF masih
digunakan untuk siaran televisi komunitas.
b. Antena TV UHF
Antena TV UHF saat ini yang paling banyak digunakan untuk penerima TV,
sebab banyak siaran TV yang beralih ke band UHF. Bisa dilihat hampir di setiap
rumah saat ini memasang antena TV UHF ini. Salah satu model antena TV UHF
terlihat seperti gambar 3.24 dibawah. Perusahaan telekomunikasi yang ada di Indonesia mulai mencoba memasarkan
jasa siaran TV kabel melalui jalur layanan internet. Siaran TV satelite yang biasa
masyarakat sebut siaran parabola juga menghasilkan gambar dan suara yang bagus,
tapi untuk dapat menikmatinya paling tidak harus mengeluarkan dana jutaan
rupiah guna membeli seperangkat sattelite receiver, reflektor, feed horn dan
rotater.
Tapi sampai saat ini Siaran TV (UHF dan VHF) analog masih menjadi favorit
masyarakat karena lebih murah (gratis), dari sisi kualitas gambar dan suara tentu
saja berbeda dengan sistem digital. Tapi ini bisa kita siasati dengan cara
Antena TV UHF biasanya bekerja di chanel 21 – 69. Hal ini diharapkan agar memaksimalkan RF TV yang kita terima dari pemancar ke antena, booster sehingga
dapat menerima siaran TV di band UHF dengan baik disemua chanel. Apabila sampai TV kualitas gambar dan suara lebih memadai.
daerah kerja antena tidak sesuai dengan frekuensi kerja siaran TV maka hasil
penerimaan gambar tidak bisa baik atau sempurna. a. Distribusi Sinyal dari Antena ke Televisi
Selain daerah kerja atau frekuensi kerja antena yang berpengaruh terhadap Ada beberapa cara pendistribusian sinyal yang berasal dari antena televisi,
hasil penerimaan, pemasangan antena terutama arah sudut datang dari antena antara lain adalah dengan cara langsung. Dimana kabel transmisi dari antena
juga sangat berpengaruh. Hal ini dikarenakan antena TV UHF merupakan langsung disambungkan ke pesawat televisi seperti terlihat pada gambar 3.28
antena directional. Sehingga arah dari penerimaan antena sangat berpengaruh di bawah.
sekali.

8. Cara Memilih dan Memasang Antena TV yang Efektif


Sering kita dibuat jengkel bila suatu saat sedang melihat suatu siaran TV tiba-tiba
terganggu karena gambar atau suara siaran memudar penuh dengan semut. Hal ini
terjadi terutama pada siaran TV yang menggunakan modulasi analog, misal pada
siaran UHF atau VHF. Memang kecenderungan perkembengan teknologi

27
Ada kalanya jarak antara pemancar televisi dan penerima televisi sangat jauh, Apabila distribusi signal dari antena ke banyak TV dan diantara TV-TV tersebut
sehingga signalnya kecil/kurang kuat. Untuk itu diperlukan sebuah penguat antena ada yang berjarak jauh, maka dibutuhkan penguat atau sering disebut Booster.
yang biasa disebut Booster. Pemasangan booster terletak antara antena dan Kebutuhan booster disini apabila signal yang dari antena tidak nyampai atau
televisi. Ada 2 macam booster yaitu (1) Indoor dan (2) Outdoor. Booster indoor terlalu lemah jika diterima di pesawat TV yang jaraknya jauh. Booster
dipasang dekat dengan pesawat televisi dan diletakkan di dalam rumah. mempunyai penguatan yang berbeda-beda dan biasanya di tulis dengan
Booster outdoor dipasang dekat dengan antena dan terletak di luar ruangan/ besaran dB (decibell). Semakin besar nilai dB nya maka semakin besar pula
rumah. Antara dua model booster diatas memiliki kelebihan dan kekurangan penguatan yang akan didapatkan.
masing-masing. Booster indoor mempunyai kelebihan antara lain tahan terhadap
hubung singkat, karena terlindungi. Sementara booster outdoor akan mempunyai b. Menggabungkan 2 Antena Televisi
hasil yang lebih baik karena lebih dekat dengan antena, sehingga signal yang dari Ada kalanya kita membutuhkan 2 buah antena TV, yaitu UHF dan VHF. Kadang
antena langsung dikuatkan. Pemasangan booster seperti terlihat pada gambar 3.29 disuatu daerah masih ada siaran VHF. Untuk ini kita perlu memasang antena TV
dibawah. VHF, karena tidak baik dan tidak mungkin menerima siaran TV VHF dengan
menggunakan antena UHF. Untuk itu perlu penggabungan sinyal dari antena
VHF dan UHF sebelum masuk ke TV atau ke jaringan distribusi. Gambar 3.31
dibawah memperlihatkan cara penggabungan 2 antena VHF dan UHF.

Jika dirumah kita ada 3 pesawat TV misalkan di ruang tamu, diruang keluarga dan
di ruang tidur, maka tidak mungkin kita memasang 3 buah antena TV. Cara yang
termudah adalah dengan mencabang saluran dari antena TV ke 3 pesawat TV yang
ada. Adapun caranya dengan menggunakan Splitter. Gambar 3.30 dibawah
memperlihatkan satu antena TV untuk 4 buah pesawat TV.

c. Pembagian kanal Televisi


Tabel 3.3 dibawah adalah pembagian kanal televisi menurut standar CCIR
(Consultative Committee for International Radio-communications). Tabel 3.2.
Pembagian kanal TV

27
Daerah / Band Saluran Kanal Daerah Frekuensi (MHz) Bentuk Parabola memang dibuat khusus melengkung dan setiap titik lengkung
I 2 47 – 54 telah diukur dengan sudut tertentu sehingga pantulan (refleksi) signal akan
47 – 68 MHz 3 54 – 61 terfokus ke LNB (seperti ilustrasi pada gambar 3.40). Jadi jangan terlalu khawatir
4 61 – 68 dengan dish parabola yang telah anda beli di pasar, namun khawatirlah pada anda
III 5 174 – 181
sendiri apakah yakin bisa memasang antena tersebut dengan sempurna.
174 – 233 MHz 6 181 – 188
7 188 – 195
8 195 – 202
9 202 – 209
10 209 – 216
11 216 – 223
IV 21 470 – 478
470 – 605 22 478 – 486
30 542 – 550
37 598 – 606
V 38 606 – 614
606 – 790 60 782 – 790

9. Antena Parabola Agar yakin dapat memasang antena tersebut sebaiknya cermati cara dibawah ini.
Antena parabola merupakan antena dari jenis antena adaptif. Sekarang ini banyak 1) Pasang tiang antena terserah dimana saja yang penting arah dish bebas
model antena parabola (parabolic antenna) yang dikembangkan dan digunakan hambatan.
dibanyak kebutuhan komunikasi. Yang paling umum adalah antena parabola untuk 2) Pastikan tiang antena tegak lurus (penting!), gunakan peralatan ukur seperti
menerima siaran TV dari satelit. Selain juga berkembang antena parabola untuk waterpass, atau benang bandul yang biasa dipakai tukang mendirikan tiang
komunikasi telephone dan untuk internet. Cara pemasangan antena parabola yang rumah.
baik dan langsung dapat anda praktekkan dirumah: 3) Pastikan tiang antena kuat dan tahan goncangan dan tidak, kemudian pasang
Alat yang dibutuhkan: bracket dish parabola dan letakkan diatas tiang bersamaan dengan dish, ingat
- Obeng, kunci inggris, kunci pas arah pergerakan dishparabola harus ke arah timur dan barat tidak kearah
- Magnetic compass (penentu arah secara tepat) lainnya dan itulah gunanya magnetic compass.
- Water pass, untuk pemasangan tiang supaya benar-benar tegak lurus. 4) Posisi Parabola di daerah garis khatulistiwa sangat menguntungkan karena
Pasang antena ditempat aman, jauhkan benda-benda termasuk dedaunan yang tidak perlu mengatur elevasi utara-selatan.
dapat menghalangi bidang pancaran satelit ke dish parabola, biasanya antena 5) Jika telah yakin kemudian pasang penyangga LNB dan segera pasang LNB
parabola dipasang di atas atap rumah. secara bersamaan (seperti gambar 3.42 di bawah).
Peralatan Antena: 6) Pada pemasangan NLB ikuti arah Barat atau timur untuk titik O yang ada di LNB
1) LNB C Band atau Ku Band arahkan titik O tersebut ke arah Barat atau timur sesuai Elevasi antenna.
2) Dish (parabola reflektor) 7) Pastikan LNB menghadap ke arah titik tengah dish secara tepat dan jangan
3) Penyangga tiang yang dapat di setel. miring kekiri atau ke kanan, jangan lupa kencangkan semua baut.

27
untuk pencarian satelit lainnya yang mempunyai sudut elevasi berbeda namun
8) Untuk pemasangan LNB lebih dari dengan elevasi pergerakan yang sama.
satu anda cukup melihat contoh Gunakan receiver yang dapat mencari intensitas signal dan kanal TVotomatis,
gambar yang ada dan cara saat ini receiver jenis ini sudah sangat banyak dijual dan dengan harga yang
pemasangan tetap sama hanya relatip murah. Pada receiver biasanya terdapat tombol “Search” pada remote
bentuknya saja kelihatan sedikit aneh, control dan biasanya akan tampil bar intensitas dan kualitas sinyal. Gerakkan
atau gunakan motor (positioner dan dish parabola ke barat atau ketimur dengan pelan dan seksama, perhatikan
actuator) antenna jika tidak ingin LNB intensitas sinyal satelit (kuatnya intensitas disini adalah sebagai penentu
terlalu banyak dan dengan positioner keberadaan satelit di setiap orbitnya dan letak satelit biasanya berurutan).
dan actuator tersebut anda akan Namun perlu diingat walaupun letak satelit di angkasa berjauhan namun pada
mendapat siaran yang lebih banyak pusat bumi jarak pergeseran tersebut sangat sempit.Jika intensitas signal
karena akan lebih banyak satelit yang dianggap cukup besar maka beralihlah ke menu pengaturan satelit dan
didapat. kemudian pilih pencarian otomatis, pilih menu “cari semua” atau “bebas (FTA)”
9) Gunakan splitter yaitu alat pencampur beberapa LNB sehingga keluaran ke dan tekan tombol oke dan biasanya akan kita dapat kanal TV lengkap dengan
receiver hanya menggunakan 1 buah kabel. lihat contoh gambar 3.43 dibawah nama stasiunnya.
ini:
10. Antena Mobil
Perkembangan komunikasi sekarang ini sangat pesat, sehingga memungkinkan kita
berkomunikasi dengan siapapun dan dimanapun tanpa banyak hambatan. Namun
demikian tentunya semuanya itu membutuhkan peralatan dan biaya yang tidak
sedikit.
Dalam memasang antena VHF maupun UHF mobil yang perlu diperhatikan adalah
sebagai berikut :
a. Kokoh : artinya antena harus tetap tegak walaupun dipakai berjalan di jalan
10) Kemudian dilanjutkan dengan memasang kabel antena pastikan socket antena
raya dengan kecepatan tinggi.
terpasang benar dan kencang kemudian gunakan isolatip yang bagus, jika perlu
b. Stabil : artinya antena tidak boleh terlalu bergoyang.
pake isolatip tarik untuk mencegah korosi pada pangkal kabel, bisa juga
c. Fleksibel : artinya mudah dipasang ditempat yang diinginkan di mobil.
menggunakan penutup LNB untuk lebih aman dari embun maupun hujan, tapi
d. Tahan terhadap cuaca : maksudnya tahan akibat yang ditimbulkan oleh cuaca
ingat tutup yang di bagian atas saja jangan menutup bagian bawah LNB.
yaitu angin, panas, hujan, salju dan es.
11) Ikatlah kabel di penyangga LNB agar kelihatan rapi, dan kabel disekitar dish
e. Mudah di tune frekuensi kerjanya sesuai dengan yang diinginkan di band VHF
seharusnya dilonggarkan dan pada posisi yang aman sesuai ruang gerak agar
atau UHF.
tidak mengganggu pergerakan dish.
f. Mudah dipasang tanpa mengubah bentuk kendaraan apalagi merubah
12) Tahap berikutnya adalah melakukan pencarian signal satelit sebagai patokan
peralatan keselamatan di mobil.
adalah satelit Palapa karena mempunyai sudut elevasi dan sebagai patokan
g. Mudah dilepas jika diperlukan.

27
Latihan/Tugas
1. Jelaskan dengan singkat fungsi antena!
2. Sebuah kawat antena panjangnya 50cm, ini merupakan antena ¼ ʎ. Berarti antena
ini beresonansi pada frekuensi ….
3. Uraikan cara menginstal 1 buah antena TV UHF digunakan untuk 2 buah penerima
TV!
4. Jelaskan dengan singkat pemasangan booster outdoor yang baik!
5. Sebuah siaran televisi menempati kanal 24. Maka frekuensi siaran TV tersebut
adalah….

27
BAB IV
DATA TEKNIS ANTENA

Data teknis sebuah antena merupakan data keterangan yang berkaitan dengan
dimensi, unjuk kerja, dan keterangan teknis lainnya yang berkaitan dengan antenna
tersebut. Hal ini sangat penting diketahui bagi para pengguna atau teknisi saat akan Boom antena A3S Cushcraft seperti terlihat pada gambar 4.2 di atas. Untuk bagian-
memilih dan memasang suatu antena. bagian boom antena A3S Cushcraft seperti tabel 4.1 di bawah ini.
Data teknis antena tentunya akan berbeda-beda antara satu antena dengan yang
lainnya. Ada beberapa karakter penting antena yang perlu dipertimbangkan dalam Tabel 4.1.Bagian boom antena A3S
memilih jenis antena untuk suatu aplikasi, yaitu pola radiasi, direktivitas, gain, dan
polarisasi. Karakter-karakter ini umumnya sama pada sebuah antena, baik ketika
antena tersebut menjadi peradiasi atau menjadi penerima, untuk suatu frekuensi,
polarisasi, dan bidang irisan tertentu.

1. Data Teknis Antena HF


Pembahasan pertama ini akan menguraikan tentang data teknis antena HF, hal ini
didasarkan atas urutan pembagian frekuensi. Dimana diantara tiga bahasan data teknis
antena HF, VHF, dan UHF, pertama adalah antena HF. Data teknis antena HF sangat
penting saat kita akan memakai atau mempekerjakan jenis antena ini. Disini akan
diuraikan data teknis antena HF yang merupakan antenna pabrikan dari berbagai Gambar 4.2 diatas memperlihatkan bagaimana cara memasang atau menginstal bagian
macam produk yang ada saat ini. boom dari antena model A3S. Sementara table 4.2 memperlihatkan bagian-bagian dari
a. Data Teknis Antena model A3S (Cushcraft) boom A3S. Dari sini diharapkan pengguna antena ini tidak kesulitan dalam
Antena model A3S adalah merupakan Amateur Radio Antenna produk dari merakit/menginstal antena model ini.
Cushcraft. Antena ini bekerja pada band 20m, 15m, dan 10m. Antena A3S
merupakan salah satu Antena built up (pabrikan), sehingga biasanya data teknis
yang disertakan lengkap, mulai dari dimensi maupun data teknis lainnya. Contoh
antena model A3S Cushcraft seperti gambar 4.1 di bawah.

27
Dari gambar 4.2 sampai dengan 4.6 diatas terlihat cara merakit/instalasi antena HF
model A3S produk Cushcraft. Ini merupakan data teknis antena tersebut dan
merupakan data fisiknya. Untuk data teknis yang berkaitan dengan elektrik nya seperti
tabel 4.3 berikut.

Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa :


Model : A3S - Ini merupakan seri antena dari pabrikannya
Frequency Ranges : 28, 21, 14 (MHz) – Antena ini merupakan antena tiga band yang
dapat bekerja pada frekuensi 14 MHz, 21 MHz dan 28 MHz.
Forward Gain, dBd : 8 – Penguatan dari antena adalah 8 dBd. Huruf d di belakang
pada dBd merupakan perbandingan dengan antena dipole.
Front to Back Ratio, dB : 25 – Adalah rasio perbandingan penguatan antena dari arah
depan dan arah belakang.
2:1 Bandwidth KHz : >500 – Lebar pita (Bandwidth) antena ini adalah lebih besar 500
KHz saat VSWR menunjukkan perbandingan 2:1.
Power Rating, Watts PEP : 2000 – Antena ini dapat diumpani dengan daya maksimum
sampai 2000 watt PEP (Peak Envelope Power) pada mode SSB.
3 dB Beam Width, Deg. E Plane : 60 – Lebar sudut pancaran sebesar 60 derajat pada
penguatan 3 dB.
Boom Length : 14 (4.27) – Panjang boom 14 feet atau 4,27 meter.
Boom Diameter, In (cm) : 1.5 (3.81) – Diameter boom 1,5 inchi atau 3,81 cm.
Longest Element, ft (m) : 27.75 (8.45) – Elemen terpanjang adalah 27,75 feet atau
8,45 meter.

27
Element Center Dia, In (cm) : 1.25 (3.18) – Diameter elemen tengah 1,25 inchi atau
3,18 cm.
Turning Radius, ft (m) : 15.5 (4.72) – Radius putaran 15,5 feet atau 4,72 meter.
Mast Size Range, In (cm) : 1.25-2 (3.18-5.08) – Rentang ukuran tiang penyangga
1,25 s/d 2 inchi atau 3,18 s/d 5,08 cm.
Wind Load, ft2 (m2) : 4.36 (0.47) – Beban angin adalah 4,36 ft2 atau 0,47 m2.
Weight, lb (kg) : 27 (12.9) – berat antena adalah 27 lb atau 12,9 kg.

Penjelasan singkat tentang data teknis atau spesifikasi antena model A3S seperti
terlihat pada tabel 4.4 sudah dijelaskan diatas. Pada prinsipnya semua antena
minimal harus mempunyai data teknis, ini penting untuk patokan instalasi dan
seting antena bagi penggunanya. MODEL : A144-11 – Model antena ini adalah A144-11 (produk Cushcraft).
Frequency, MHz : 144-146 – Frekuensi kerja antena adalah 144 s/d 146 MHz.
2. Data Teknis Antena VHF No. Elements : 11 – Jumlah elemen adalah 11 buah.
a. Antena Yagi VHF Forward Gain, dBd : 13.2 – Penguatan antena sebesar 13,2 dBd
Pada pembahasan ini akan dikupas data teknis antena Yagi VHF. Sebagai contoh Front to Back Ratio, dB : 20 – Perbandingan penguatan dari arah depan ke belakang
akan dibahas tentang antena Yagi VHF model A144-11 produk dari Cushcraft. adalah 20dB.
Antena model A144-11 merupakan 2 meter band yagi antenna, yang bekerja di 2:1 Bandwidth MHz : >3 – Lebar bandwidth saat SWR menunjukkan 2:1 adalah >3
frekuensi 144 – 146 MHz. Antena Yagi VHF model A144-11 seperti terlihat pada Mhz.
gambar 4.7 di bawah. Power Rating, Watts PEP : 1000 – Kemampuan antena untuk menyalurkan daya
adalah sebesar 1000 Watt PEP (Peank Envelope Power) PEP pada mode SSB.
3 dB Beamwidth, Degrees E Plane : 38 - Lebar sudut pancaran sebesar 38 derajat
pada penguatan 3 dB.

Untuk spesifikasi lainnya bisa dilihat pada tabel 4.4 diatas. Sebelum memilih atau
menentukan antena model atau jenis apa yang akan dipilih sebaiknya
memperhatikan spesifikasi data teknis dari antena. Hal ini penting agar tidak salah
pilih atau salah persepsi saat sudah memasang antena. Antena model A144-11 ini
merupakan antena tipe Yagi, dimana pola pancaran sinyalnya adalah directional.

b. Antena TV VHF
Antena TV VHF sekarang sudah jarang terlihat terpasang di rumah-rumah. Namun
demikian siaran TV VHF masih juga ada terutama untuk siaran TV Komunitas.

27
Untuk pembelajaran, ada baiknya antena TV VHF ini tetap dipelajari untuk 3. Data Teknis Antena UHF
menjembatani ke antena TV UHF. a. Antena UHF Yagi
Hanya saja antena TV yang bekerja pada band VHF saja sekarang sudah susah Pembahasan antena kali ini adalah antena UHF tipe Yagi dengan model A449-
dijumpai. Yang masih ada adalah antena TV VHF/UHF. Antena TV ini bekerja di 2 6S produk dari Cushcraft. Antena model ini merupakan antena Yagi UHF yang
band frekuensi. Contoh antena VHF/UHF seperti terlihat pada gambar 4.8 di bekerja di frekuensi 440 – 450 MHz, atau di band 70 cm. Model antena Yagi UHF
bawah. model A449-6S seperti gambar 4.9 di bawah.

Dari tabel 4.6 diatas dapat dijelaskan dengan singkat sebagai berikut:
MODEL : A449-6S
Frekuensi kerja : 440 – 450 MHz
Jumlah elemen : 6 buah
Penguatan : 10,5 dBd
Dari tabel 4.5 diatas didapat bahwa jumlah elemen antena = 27 buah, bekerja di band Perbandingan penguat arah depan ke belakang : 18 dB
VHF (kanal 6-12) band UHF (kanal 21-69), penguatan 7dB (VHF) dan 11 dB (UHF), F/B SWR : 1,2 : 1
ratio = 12dB (VHF), 18dB (UHF). Untuk parameter dan spesifikasi yang lainnya dapat Bandwidth : >10 MHz saat SWR 2:1
dilihat pada tabel 4.5 diatas. Daya maksimum : 350 watt PEP (Peak Envelope Power) saat mode SSB
Lebar sudut pancaran : 60 derajat

27
b. Antena TV UHF 2. Dari data teknis pada soal nomor 1 diatas, makna dari “horizontal rad, deg: 360 o”
Antena TV UHF saat ini yang paling banyak digunakan. Ada berbagai macam model adalah…
dan bentuk antena UHF yang ada dipasaran. Gambar 4.10 berikut adalah contoh 3. Data teknis antenna seperti terlihat dibawah ini:
antena UHF untuk penerima TV.

Data teknis antena TV UHF diatas seperti terlihat pada tabel dibawah.
Tabel 4.7. Spesifikasi teknis antena UHF MDU-43 Dari spesifikasi data teknis antenna diatas, jelaskan dengan singkat antenna
tersebut!
4. Data teknis antenna seperti terlihat dibawah ini. Antenna ini bekerja pada
frekuensi….

Latihan/Tugas Mandiri
5. Gambar antenna berikut ini bekerja di kanal 2 – 12, berarti antenna ini bekerja
1. Data teknis sebuah antenna
pada band….
terlihat seperti berikut

Dari spesifikasi data teknis


antenna disamping, jelaskan
dengan singkat antenna tersebut!

27
BAB V tinggi dan paling bebas dari hal-hal yang dapat menghalangi radiasi yang paling
DISTRIBUSI ARUS, TEGANGAN DAN DAYA ANTENA maksimal.
(CURRENT, VOLTAGE AND POWER DISTRIBUTION) Dari hasil “pembacaan” pola Current and Voltage Distribution tersebut dapat
ditentukan titik pengumpanan (feedpoint) yang cocok (apakah pengumpanan
dilakukan pada titik dengan low atau high impedance), penyalur transmisi/saluran yang
1. Distribusi Arus, Tegangan dan Daya akan dipakai (apakah akan memakai kabel coaxial atau open wire), dan kalau
Jika sebuah antena diberikan masukan berupa arus RF, maka bisa diamati bagaimana perlu matching unityang bagaimana yang harus disiapkan (apakah mau berupa
pembagian arus dan tegangan pada setiap titik di sepanjang elemen antena tersebut. rangkaian LC yang diseri atau diparalel), termasuk kalau misalnya harus disiapkan juga
Arus selalu minimum (bukan nol) pada kedua ujung antena (titik-titik current node). ATU (Automatic Tuner Unit) yang sesuai untuk konfigurasi antena tersebut.
Sebenarnya arus tidak pernah mencapai nilai nol pada ujung-ujung antena, karena
adanya capacitance yang dihasilkan oleh adanya isolator, ikatan ujung-ujung antenna
pada isolator, kedekatan elemen dengan kawat perentang ke tiang/mast dan
sebagainya.

Gambar 6.1. Arus dan Tegangan pada Antena

Seperti terlihat pada gambar 6.1 di atas, pada antena dipole 1/2λ titik dengan
current maximum atau current loop terdapat di tengah-tengah bentangan kawat,
yang merupakan titik dengan low impedance (< 100 ohm atau sekitar 40 – 80
ohm), sehingga Center Fed Half wave Dipole bisa diumpan dengan kabel coaxial 50-70
ohm. Hal sebaliknya berlaku bagi tegangan/voltage, pada antenna dipole 1/2λ di
kedua ujung antena terdapat voltage loop, dan titik dengan voltage node terdapat di
tengah-tengah bentangan kawat. Gambar 6.3. Pola distribusi arus pada antena 5/8ʎ
Pada antena Dipole 1/2λ : (1). Di tengah bentangan kawat terdapat current
maximum dengan low impedance, sedangkan di ujung-ujung bentangan antena Pola distribusi arus dan tegangan pada berbagai ukuran panjang antena bisa
didapati titik-titik voltage maximum dengan high impedance. (2). Karena titik dilihat pada gambar 6.2 di atas. Kalau diperlukan pola untuk ukuran panjang yang
dengan current maximum adalah titik dengan pancaran (radiation) paling lain (misalnya untuk panjang 5/8λ, antenna harmonic, antenna long wires dan
optimum, pada instalasinya usahakan titik ini berada pada posisi yang paling sebagainya), tentunya bisa dilakukan dengan mengulang saja gambar di atas

27
sampai tergambar ukuran panjang yang dicari, seperti pada contoh di gambar 6.3
di atas.Gambar 6.4 di bawah memperlihatkan distribusi daya pada antena.

Gambar 6.4. Pola distribusi daya antena

Latihan/Tugas
1. Pada antena yang mempunyai panjang ½ ʎ, distribusi arus minimum terdapat di….
2. Pada antena yang mempunyai panjang ½ ʎ, distribusi arus maksimum terdapat di….
3. Pada antena yang mempunyai panjang ½ ʎ, distribusi tegangan minimum terdapat
di….
4. Pada antenna yang mempunyai panjang ½ ʎ, distribusi tegangan maksimum
terdapat di ….
5. Antena Half wave Dipole yang bisa langsung diumpan dengan kabel coaxial 50 ohm
adalah antena dengan model fed point ….

BAB VI
IMPEDANSI ANTENA (ANTENNA IMPEDANCE)

27
1. Impedansi Antena
Impedansi input suatu antena adalah impedansi pada terminalnya. Impedansi
input akan dipengaruhi oleh antena-antena lain atau obyek-obyek yang dekat
dengannya. Untuk mempermudah dalam pembahasan diasumsikan antena
terisolasi.
Impedansi antena terdiri dari bagain riil dan imajiner, yang dapat dinyatakan
dengan :

Resistansi input (Rin) menyatakan tahanan disipasi. Daya dapat terdisipasi melalui
dua cara, yaitu karena panas pada srtuktur antena yang berkaitan dengan
perangkat keras dan daya yang meninggalkan antena dan tidak kembali (teradiasi).
Reaktansi input (Xin) menyatakan daya yang tersimpan pada medan dekat dari antena.
Disipasi daya rata-rata pada antena dapat dinyatakan sebagai berikut :

Koefisien pantul sangat menentukan besarnya VSWR (Voltage Standing Wave Ratio)
antena, karena dengan VSWR ini juga dapat ditentukan baik buruknya
antena.VSWR adalah pengukuran dasar dari impedansi matching antara transmitter
Resistansi radiasi merupakan relatif terhadap arus pada setiap titik antena. dan antena. Semakin tinggi nilai VSWR maka semakin besar pula mismatch, dan
Biasanya digunakan arus maksimum, dengan kata lain arus yang digunakan pada semakin minimum VSWR maka antena semakin matching. Dalam perancangan antena
persamaan 7.1 adalah arus maksimum. Sifat ini sangat mirip dengan 102 biasanya memiliki nilai impedansi masukan sebesar 50 Ω atau 75 Ω.
impedansi beban pada teori rangkaian. Antena dengan dimensi kecil secara listrik Jika sebuah antena secara pengukuran tidak sesuai impedansinya dengan
mempunyai reaktansi input besar, sebagai contoh dipole kecil mempunyai reaktansi perangkat pemancarnya maka akan terjadi kerugian, yaitu daya dari pemancar tidak
kapasitif dan loop kecil mempunyai reaktansi induktif. bisa di transmisikan oleh antena secara maksimal. Ini akan mengakibatkan antara lain :
Untuk memaksimumkan perpindahan daya dari antena ke penerima, maka a. Jangkauan pemancar tidak bisa maksimal (sejauh mungkin) sesuai dengan daya
impedansi antena haruslah conjugate match. Jika hal ini tidak terpenuhi maka pancar pemancar yang seharusnya.
akan terjadi pemantulan energi yang dipancarkan atau diterima, sesaui dengan b. Akan terjadi daya balik ke pemancar sehingga pemancar akan panas dan pada
persamaan sebagai berikut : akhirnya akan rusak.
c. Timbulnya berbagai ganguan (harmonisa) yang berasal dari antenna tersebut
yang mengganggu penerimaan antena-antena yang berada di sekitarnya,
misalnya penerima Radio atau Televisi disekitar pemancar tersebut.

27
2. Pentingnya Kesesuaian Impedansi
Kesesuaian antara impedansi antena dengan saluran transmisi dan pemancarnya
sangat penting sekali. Jika sebuah antena memiliki impedansi yang berbeda jauh
dengan saluran transmisi dan atau dengan pemancarnya, maka antena tersebut
tidak akan bekerja dengan maksimal. Demikian juga jika impedansi antena dan
saluran transmisi sudah sesuai, namun tidak sesuai dengan impedansi
pemancarnya, maka pancaran antena juga tidak akan maksimal.
Gambar 7.1 dibawah memperlihatkan contoh kabel transmisi atau kabel saluran Dalam perencanaan pemasangan antena baik antena penerima maupun pemancar, hal
antena. yang sangat penting antara lain adalah memilih dan menentukan kabel transmisi
sesuai dengan kebutuhannya. Ini penting untuk menjaga kesesuaian impedansi
pemancar atau penerima, kabel transmisi dan antenanya.
Antena pemancar dan penerima yang dengan ketinggian rendah, maka gelombang
langsung dan gelombang pantulan hampir mempunyai besaran amplitudo yang
sama, tetapi bisa berbeda fasa dan berkecenderungan saling meniadakan satu
sama lainnya.
Kebanyakan antena bermasalah dengan ground losses resistance, ada yang
memasangnya dalam ketinggian tertentu dan ada pula yang diletakkan rata
dengan tanah ada pula yang diletakan di samping bangunan metal atau beton.
Tentunya mengakibatkan perubahan radiasi dan ground resistance dan juga feed point
impedance. Panjang ground plane radial sekitar ¼ lamda dan ketinggian antena
secara keseluruhan sebaiknya lebih tinggi dari ½ lamda atau akan lebih baik untuk
medapatkan zero ohms ground resistance. Kurang lebih sekitar 12-15 meter dari atas
tanah akan menambah kemampuan daya pancar dari antenna vertical performance,
apalagi jika dipakai untuk kondisi band VHF dan UHF atau high band.

Latihan/Tugas
1. Yang mempengaruhi impedansi suatu antena adalah ….
2. Jelaskan dengan singkat yang dimaksud dengan VSWR !
3. Apa yang terjadi jika sebuah antena secara pengukuran tidak sesuai
impedansinya dengan perangkat pemancarnya ?
4. Sebutkan akibat dari ketidak sesuaian impedansi antena dengan perangkat
pemancarnya !
5. Apa yang perlu diperhatikan dalam menggunakan SWR Meter ?

27
BAB VII Antena yang akan dibuat adalah antena HF yang bekerja di band 80 meter, atau
MERANCANG DAN MEREALISASIKAN SISTEM ANTENA frekuensi sekitar 3,830 MHz. Adapun bentuk antenanya seperti gambar 8.1
dibawah.

1. Membuat Antena HF
Pada bagian ini akan dibahas tentang pembuatan antena untuk band HF (High
Frequency). Teori tentang antena sudah dibahas sebelumnya, sehingga pada bagian ini
tinggal penerapan dan realisasinya.

a. Bahan Antena HF
1) Kawat atau kabel
Pertama yang harus dipersiapkan adalah bahannya dulu. Bahan antena sebaiknya
berupa kawat atau kabel yang cukup baik kualitasnya apabila dikembangkan atau
ditarik, tetapi sekaligus konduktor yang baik. Kawat tidak boleh menjadi panjang
atau mulur atau putus apabila ditarik. Kawat atau kabel yang baik juga punya
kemampuan untuk meneruskan arus secara baik, misalnya kawat yang terbuat dari
perak (atau yang dilapisi bahan perak) menyusul tembaga, alumunium dan lain
sebagainya. Kawat yang lebih tebal atau lebih besar diameter kawat tidak akan
menguatkan pancaran, tetapi membuat antena itu bisa lebih lebar bandwidth-nya.
Artinya antena bisa menunjukkan SWR rendah lebih lebar pada band tersebut.
2) Panjang kawat atau kabel diusahakan kurang lebih 40 meter. Ini dikarenakan
secara teori adalah ½ ʎ dari 80 meter.
3) Dua buah isolator, untuk menambatkan antena ke tiang untuk kanan dan kiri.
4) Balun 1:1 atau bisa juga tanpa balun dengan menggantinya dengan isolator.
5) Dua tiang antena, untuk penyangga/tambatan kedua ujung kawat antena.
6) Tali penarik yang lentur, kuat dan tahan cuaca.

b. Alat-alat
Alat-alat yang harus disiapkan dan pasti dibutuhkan adalah :
1) Perangkat radio pemancar (HF Transceiver), akan lebih baik jika menggunakan
radio transceiver general coverage.
2) SWR meter atau antenna analyzer jika ada.

27

Anda mungkin juga menyukai