Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KABEL COAXIAL

Disusun Oleh:

YOSEFA KARMITA SUNG : 1E/23083000089

Dosen Pengampu:

Bpk. Ronald David Marcus S. Kom, M Kom

UNIVERISTAS MERDEKA MALANG

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

SISTEM INFORMASI

2023
Pengertian Kabel Coaxial

kabel coaxial ditemukan oleh insinyur dan matematikawan Inggris Oliver Heaviside pada 1880. Kabel
dengan tembaga khusus ini dibuat dengan pelindung logam dan komponen lain.

Kabel coaxial, atau sering disingkat sebagai coaxial, adalah sejenis kabel yang memiliki dua konduktor
utama. Bagian tengah kabel ini terbuat dari kawat tembaga yang padat dan dikelilingi oleh lapisan isolator.
Sementara itu, konduktor kedua adalah lapisan metal yang melindungi isolator pertama. Kabel koaksial ini
umumnya digunakan dalam topologi bus, yang mana berbagai perangkat terhubung dalam satu jalur tunggal.

Kabel coaxial biasanya digunakan sebagai media transmisi terarah untuk mengirimkan data melalui sinyal
listrik. Kecepatan transmisi data yang dimiliki oleh kabel ini cukup tinggi, sehingga sangat cocok untuk
aplikasi yang membutuhkan transfer data cepat. Selain itu, kabel coaxial juga dapat digunakan untuk
menyebarkan sinyal broadband atau sinyal berfrekuensi tinggi.

Untuk membedakan dengan media transmisi yang lain, kabel ini memiliki ciri khusus atau karakteristiknya
sendiri. Diantaranya yaitu:

 Kecepatan transmisi data antara 10 MBps sampai dengan 100 MBps


 Memiliki konektor dengan ukuran sedang

 Panjang maksimal yang dapat dijangkau hingga 500 meter

 Dibuat dari kawat baja yang dilapisi tembaga serta dilindungi dua isolator guna menghalau gangguan
eksternal

 Memiliki ground di setiap segmennya

 Mempunyai batasan koneksi sampai dengan 30 device

 Memiliki biaya untuk per node yang lebih murah

Karakteristik Kabel Coaxial

Kabel coaxial memiliki beberapa komponen yang membedakannya dari jenis media transmisi lainnya.
Beberapa karakteristik utama kabel coaxial antara lain:

1. Kabel Tembaga (Centre Core): Bagian tengah kabel ini berfungsi sebagai media konduktor
listrik.
2. Lapisan Plastik (Dielectric Insulator): Lapisan ini berperan memisahkan kabel tembaga dari
lapisan metal yang melapisi.

3. Lapisan Metal (Metallic Shield): Lapisan metal ini berfungsi untuk melindungi kabel dari
interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekitarnya.

4. Lapisan Plastik (Plastic Jacket): Merupakan lapisan terluar yang melindungi kabel dari faktor
lingkungan.

5. Selain komponen di atas, karakteristik kabel coaxial juga dapat dilihat dari berbagai aspek
lainnya:

 Biaya per node terjangkau

 Kecepatan transmisi data berkisar antara 10 hingga 100 MBps

 Ukuran konektor medium, tidak terlalu kecil atau besar

 Panjang kabel maksimal adalah 500 meter

Cara Kerja Kabel Coaxial

Kabel coaxial bekerja membawa data di konduktor tengah, sedangkan lapisan pelindung di sekitarnya akan
menghentikan kehilangan sinyal atau kehilangan redaman dan membantu mengurangi EMI.

Kecepatan transmisi kabel coaxial ini 10 Mbps (megabita per detik) dengan menawarkan kapasitas 880 kali
lebih banyak dibandingkan kabel twisted pair. Kabel ini banyak digunakan di rumah untuk keperluan audio
dan visual.
Prinsip Kerja Kabel Koaksial

Kabel koaksial dari dalam ke luar terbagi menjadi empat lapisan: tembaga pusat (untai tunggal untai padat
atau terdampar), isolator plastik, lapisan konduktif mesh dan selubung kawat. Kabel tembaga pusat dan
lapisan konduktif jala membentuk loop arus. Karena kawat tembaga sentral dan lapisan konduktif jala untuk
hubungan koaksial dinamakan.
Konduktor kabel koaksial AC bukan arus searah, yaitu setiap detik akan ada beberapa kali arah pembalikan
arus.
Jika arus frekuensi tinggi ditransmisikan menggunakan kawat umum, kabel akan sesuai dengan antena yang
mengeluarkan radio ke luar, yang memaksa kekuatan sinyal sehingga kekuatan sinyal yang diterima
menurun.
Desain kabel coaxial adalah untuk mengatasi masalah ini. Radio dari kawat pusat diisolasi oleh lapisan
konduktif seperti mesh, dan lapisan konduktif seperti mesh dapat mengendalikan radio yang dipancarkan
dengan grounding.
Kabel coaxial juga memiliki masalah, yaitu jika sebuah kabel di atas sebuah ekstrusi atau deformasi
melintang besar, maka kawat pusat dan lapisan konduktif antara jarak tidak selalu konsisten, yang akan
menyebabkan gelombang radio internal akan tercermin sumber sinyal. Efek ini mengurangi daya sinyal yang
tersedia. Untuk mengatasi masalah ini, kawat pusat dan lapisan konduktif jala ditambahkan di antara lapisan
isolator plastik untuk memastikan jarak antara keduanya selalu sama. Hal ini juga menyebabkan kabel
menjadi kaku dan tidak mudah ditekuk.

Jenis – jenis Kabel Coaxial

 Kabel Coaxial RG-58: Jenis ini sering digunakan dalam jaringan komputer dan memiliki impedansi
50 ohm.
 Kabel Coaxial RG-59: Kabel ini biasa digunakan untuk aplikasi video dan memiliki impedansi 75
ohm.

 Kabel Coaxial RG-8: Kabel RG-8 memiliki impedansi 50 ohm dan biasanya digunakan dalam
transmisi data dan komunikasi radio.

 Kabel Coaxial RG-6: Jenis ini cocok untuk aplikasi yang membutuhkan bandwidth tinggi, seperti
televisi satelit dan kabel.

 Kabel Coaxial RG-11: Kabel RG-11 memiliki impedansi 75 ohm dan digunakan untuk transmisi
data jarak jauh

 Kabel Coaxial Berukuran tebal


Jenis kabel yang pertama ini sering juga disebut sebagai Thicnet 10base5. Arti angka 5 dari tersebut lebih
merujuk pada maksimal panjang yang dijangkau oleh kabel Coaxial jenis ini. Panjangnya sendiri bisa
mencapai 500 meter. Untuk diameternya sendiri, kabel ini memiliki ketebalan sebesar 10mm saja.
meskipun begitu, tidak semua kabel coaxial jenis ini berukuran sama.
Berdasarkan fisiknya, kabel coaxial jenis Thick ini lebih sering digunakan untuk standar kabel LAN.
Selain dari alasan fisiknya, kabel ini memiliki keunngulan pada bagian bandwithnya yang lebar. Dengan
begitu, kabel ini dapat dipakai untuk melakukan komunikasi secara broadband. Kabel jenis ini juga sering
disebut kabel RG-8. Maka dari itu, jenis kabel ini juga sering digunakan pada instalasi jaringan komputer
tingkat gedung.
Meskipun, begitu, untuk dapat disambungkan pada komputer, dibutuhkan sebuah alat bernama
transceiver. Cara menghubungkan Attachment Unit Interface dengan bagian transceiver harus
menggunakan drob kabel. Bisa dikatakan, proses intalasi menggunaka kabel RG-8 ini termasuk rumit.

 Kabel Coaxial berukuran Tipis


Jika ada kabel berukuran tebal, maka ada kabel yang berukuran tipis. Kabel ini kadanag disebut juga
dengan Thinnet 10Base2. Angka dua tersebut lebih merujuk pada maksimal panjang kabel coaxial jenis
ini. Panjangnya sendiri bisa mencapai 200 meter saja. berbeda dengan jenis kabel sebelumnya, pada kabel
jenis ini lebih banyak digunakan pada gedung-gedung kecil seperti sekolah.
Kabel ini juga biasa disebut sebagai kabel RG-58. Ditambah lagi, kabel ini juga disebut sebagai BNC atau
British Naval Connector. Kelebihan-kelebihan lainnya dalam menggunakan kabel ini antara lain sangat
fleksibel serta mudah dalam sisi instalasi. Selain itu, kabel ini juga dapat langsung dihubungkan pada
komputer menggunakan konektor BNC.
Mungkin sebagian orang masih beraggapan kabel coaxial saat ini bisa setara dengan kabel yang
digunakan pada antena televisi. Akan tetapi, hal itu sekarang sudah berbeda. Untuk memahami lebih jauh
tentang kabel coaxial, ada beberapa komponen yang membentuk kabel coaxial sebagai berikut.
 Kabel tembaga
Kabel tembaga merupakan salah sal satu komponen utama pada kabel coaxial ini. kabel tembaga dipilih
karean digunakan sebagai konduktor listrik. Untuk segi ukuran, sangat tergantung dari jenis kabel itu
sendiri. Jika menggunakan kabel RG-8, maka ukuran tembaganya pun lebih besar. Sebaliknya, jika
menggunakan kabel RG-58, maka menggunakan ukuran tembaga yang lebih kecil.
 Lapisan plastik
Komponen berikutnya adalah lapisan plastik atau bisa disebut sebagai dielectric insulator. Bagian ini akan
membungkus kabel tembaga yang posisinya berada di tengah kabel coaxial. Kegunaan dari komponen ini
adalah sebagai pembatas tembaga dan lapisan bagian metal. Hal in dapat mengurangi terjadinya
hubungan arus pendek listrik.
 Lapisan metal
Selanjutnya adalah lapisan metal atau metallic shield. Lapisan ini memiliki kegunaan untuk melindungi
inti pada kabel agar tidak terjadi gangguan secara elektromagnetik. Inti tersebut adalah bagian tembaga.
Hal tersebut membuat kabel dapat terjaga daya arusnya. Bentuk dari lapisan metal ini merupakan
serangkaian serabut berbahan metal yang membungkus kabel.
 Plastik pelindung
Bagian terakhir adalah pada bagian plastik pelindung. Fungsinya tentu saja untuk melindungi bagian-
bagian penting yang ada di dalam kabel tersebut. Bahannya sendiri dari plastik yang biasa digunakan
pada kabel-kabel. Meskipun begitu, jenis pelindung ini jauh lebih tebal dibandingkan beberapa jenis
kabel lainnya.
1. Hard Line

Tipe hard line merupakan jenis kabel yang sering digunakan untuk menghubungkan antena dengan
pemancar. Dimana jenis ini juga bergantung pada tabung tembaga berbentuk bundar serta kombinasi logam
seperti aluminium atau bisa juga tembaga untuk dijadikan pelindungnya.

2. Kabel Triaxial

Kabel jenis ini memiliki lapisan isolator juga konduktor tambahan serta memiliki bandwidth lebih besar.
Selain itu kabel triaxial juga mempunyai ketahanan yang lebih besar untuk menghalau segala macam
gangguan eksternal. Sebab itulah harganya juga menjadi lebih mahal.

3. Rigid Line

Kabel tipe rigid line ini lebih sering digunakan pada transmisi radio frekuensi yang berada di dalam ruangan.
Kabel ini tidak dapat ditekuk sebab menggunakan dua tabung tembaga yang berperan sebagai pipa.

4. Radiating Cable

Tipe radiating cable ini hampir serupa dengan kabel tipe hard line. Namun, jenis kabel ini memiliki slot
khusus yang disetting sesuai dengan kebutuhan dimana kabel tersebut nantinya akan dipasang. Kabel dengan
tipe ini dapat Anda jumpai penggunaannya pada lift, terowongan bawah tanah maupun peralatan militer.

Spesifikasi Kabel Coaxial

Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan.
Media ini paling banyak digunakan sebagai media LAN meskipun lebih mahal dan lebih sukar
penggunaannya dibandingkan twisted pair. Kabel ini memiliki bandwith yang lebar, sehingga bisa digunakan
untuk komunikasi broadband. Thick Coaxial biasanya digunakan untuk kabel backbone pada jaringan
instalasi Ethernet antar gedung. Dapat menjangkau jarak 500 m bahkan 2500 m dengan menggunakan
repeater.
Thin coax (dikenal juga sebagai 10 Base 2) adalah cocok untuk network rumah atau kantor, dengan dua atau
tiga komputer. Kabel ini mirip seperti kabel antena TV, harganya tidak terlalu mahal dan mudah
pemasangannya.
Kabel jenis ini proses pemasangannya menggunakan konektor BNC. Pada jaringan jenis ini untuk
menyambung ke masing-masing komputer menggunakan konektor T (T-connector) dan setiap ujungnya
menggunakan terminator atau penutup (50 ohm) jika tidak menggunakan HUB.
contoh Coaxial Cable
Coaxial Cable
Dikenal dua jenis tipe kabel koaksial yang dipergunakan buat jaringan komputer, yaitu:
- thick coax (mempunyai diameter lumayan besar) dan
- thin coax (mempunyai diameter lebih kecil).
Thick coaxial cable (kabel koaksial “gemuk”)
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 – 10BASE5, dimana kabel ini
mempunyai diameter rata-rata 12mm. Kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick
ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuma disebut sebagai yellow cable karena warnanya
yang kuning.
Kabel Coaxial ini jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut::
o Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang
sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50 ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi
tegangan yang lumayan lebar).
o Maksimum 3 segment dengan tambahan peralatan (attached devices, seperti repeater) atau
berupa populated segments (seperti bridge).
o Setiap kartu jaringan mempunyai kemampuan penguat sinyal (external transceiver).
o Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
o Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (sekitar 500m).
o Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter) dan setiap segment harus
diberi ground.
o Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar
5 meter).
o Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
Thin coaxial cable (kabel koaksial “kurus”)
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak
memerlukan output daya yang besar. Jenis yang banyak digunakan RG-8 atau RG-59 dengan impedansi 75
ohm. Jenis kabel untuk televisi juga termasuk jenis coaxial dengan impedansi 75 ohm.
Namun untuk perangkat jaringan, kabel jenis coaxial yang dipergunakan adalah (RG-58) yang telah
memenuhi standar IEEE 802.3 – 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna
hitam. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal
sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika di-implementasikan dengan T-
connector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:

 Pada topologi bus, setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.


 Panjang maksimal kabel adalah 606.8 feet (185 meter) per segment.
 Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
 Kartu jaringan sudah menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver,
kecuali untuk repeater.
 Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment) dengan pengubung repeater
185 x 3 = 555 meter.
 Setiap segment sebaiknya dilengkapi 1 ground.
 Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
Kabel koaxial yang telah dipasang konektor, terminator dan BNC T

Gambar 2.2. Model jaringan Ethernet BUS

1. Kabel Coaxial Thinnet ( Kabel RG-58 )


Kabel Coaxial Thinnet atau Kabel RG-58 biasa disebut dengan kabel BNC, singkatan dari British Naval
Connector. Sebenarnya BNC adalah nama konektor yang dipakai, bukan nama kabelnya.
Kelebihan menggunakan kabel RG-58 adalah :
 Fleksibel, mudah dipakai untuk instalasi dalam ruangan.
 Dapat langsung dihubungkan ke komputer menggunakan konektor BNC.
Spesifikasi teknis dari kabel ini adalah :

 Mampu menjangkau bentangan maksimum 185 meter.


 Impedansi Terminator 50 Ohm.
Fungsi:
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir terutama untuk transceiver yang tidak
memerlukan output daya yang besar.

2. Kabel Coaxial Thicknet ( Kabel RG-8 )


Kabel Coaxial Thicknet atau Kabel RG-8 adalah kabel coaxial yang dipakai untuk instalasi antar gedung,
Spesifikasi kabel ini sama dengan dengan Kabel Coaxial Thinnet, hanya bentuk fisiknya lebih besar. Karena
lebih besar, kabel ini dapat menampung data yang lebih banyak sehingga cocok untuk instalasi sebagai
backbone jaringan.
Spesifikasi Teknis dari kabel ini adalah :
 Mampu menjangkau bentangan maksimum 500 meter.
 Impedansi terminator 50 Ohm.
 Membutuhkan Transceiver sebelum dihubungkan dengan komputer.
Jenis Kabel Coaxia lSupaya komputer dapat terhubung ke jaringan thicknet, diperlukan transceiver. Koneksi
antara Network Adapter Card dengan transceiver dibuat dengan menggunakan drop cable untuk
menghubungkan Transceiver dengan Attachment Unit Interface ( AUI ) pada Network Adapter Card.
Interface dari AUI berbentuk DB-15. Bila dibandingkan antara Thicknet dengan thinnet, instalasi kabel
thicknet jauh lebih sulit karena sifatnya lebih kaku dan tidak fleksibel. Tetapi melihat kapasitas data dan
jarak yang bisa dijangkau, jenis kabel ini masih menjadi favorit sebagai penghubung antar gedung.

Jenis Kabel Coaxial

Konektor :

1. BNC Kabel konektor


Untuk menghubungkan kabel ke T konektor.
2. BNC T konektor
Untuk menghubungkan kabel ke komputer.
3. BNC Barrel konektor
Untuk menyambung 2 kabel BNC.
4. BNC Terminator
Untuk menandai akhir dari topologi bus.

Sesuai dengan kapasitas maksimal dari kabel coaxial, Ethernet dengan media transmisi coax hanya ada satu
kecepatan transfer
data (10 Mbps). Terminator yang dapat digunakan adalah terminator dengan nilai resitansi sebesar 50 OHM.
Penggunaan kabel lebih dari yang disarankan sangat tidak dianjurkan karena dapat mengurangi performansi
dari jaringan komputer tersebut. Kabel ini masih digunakan sebagai segmen tulang belakang (backbone)
untuk penyambung di dalam sistem ethernet karena biayanya murah.
Kalau sebelumnya saya sudah bahas tentang cara kerja fiber optic, kali ini saya coba paparkan sedikit tentang
kabel coaxial.
Kabel coaxial terdiri atas dua kabel yang diselubungi oleh dua tingkat isolasi. Tingkat isolasi pertama adalah
yang paling dekat dengan kawat konduktor tembaga. Tingkat pertama ini dilindungi oleh serabut konduktor
yang menutup bagian atasnya yang melindungi dari pengaruh elektromagnetik. Sedangkan bagian inti yang
digunakan untuk transfer data adalah bagian tengahnya yang selanjutnya ditutup atau dilindungi dengan
plastik sebagai pelindung akhir untuk menghindari dari goresan kabel.
Beberapa jenis kabel Coaxial lebih besar dari pada yang lain. Makin besar kabel, makin besar kapasitas
datanya, lebih jauh jarak jangkauannya dan tidak begitu sensitif terhadap interferensi listrik.
Kabel coaxial terdiri dari :
sebuah konduktor tembaga
lapisan pembungkus dengan sebuah “kawat ground”.
sebuah lapisan paling luar.
Penggunaan Kabel Coaxial
Kabel ini sering digunakan untuk antena televisi dan transmisi telepon jarak jauh. Konektornya adalah BNC
(British Naval Connector). Kabel ini terbagi menjadi 2, yaitu:
- coaxial baseband (kabel 50 ohm) –digunakan untuk transmisi digital.
- coaxial broadband (kabel 75 ohm) –digunakan untuk transmisi analog.
Kabel coaxial terkadang juga digunakan untuk topologi bus, tetapi beberapa produk LAN sudah tidak
mendukung koneksi kabel coaxial.
Protokol Ethernet LAN yang dikembangkan menggunakan kabel coaxial:
10Base5 / Kabel “Thicknet” :
adalah sebuah kabel coaxial RG/U-8.
merupakan kabel “original” Ethernet.
tidak digunakan lagi untuk LAN modern.
Aturan penggunaan thicknet
o Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm .
o Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached device) atau berupa populated segments.
o Setiap kartu jaringan memiliki pemancar tambahan (externaltransceiver).
o Setiap segment maksimal berisi 100 perangkat jaringhan, termsuk repeater.
o Maksimum panjang kabel persegment adalah 1.640 feet ( sekitar 500 meter).
o Jarak maksimum antar segment adalah 4.920 feet( sekiutar 1500 meter).
o Setiap segment harus diberi ground.
o Jarak maksimum antar pencabang dari kabel utama ke peramngkat adaklah 16 feet (sekitar 5 meter).
o Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
10Base2 / Kabel “Thinnet”:
adalah sebuah kabel coaxial RG/U-58.
mempunyai diameter yang lebih kecil dari “Thicknet”.
menggantikan “Thicknet”.
tidak direkomendasikan lagi, tetapi masih digunakan pada jaringan LAN yang sangat kecil.
Aturan penggunaan thinnet
o Setiap ujung diberi hambatan sebesar 50 Ohm.
o Panjang maksimal kabel sekitar 100 feet (185 meter) per segment.
o Setiap segment maksimum terkoneksi sebanayak 30 perangkat jaringan.
o Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard.
o Maksimum ada tiga segment yang terhubung satu sama lain.
o Setiap segment dilengkapi dengan satu ground.
o Panjang maksimim antar Tconnentor adalah 1,5 feet 90,5 meter).
o Panjang maksimum kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
Kabel THIN
Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak
memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini
harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya
berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector.
Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan
Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali
untuk repeater.
Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
Kabel Coaxial Thinnet ( Kabel RG-58 )
Kabel Coaxial Thinnet atau Kabel RG-58 biasa disebut dengan kabel BNC, singkatan dari British Naval
Connector. Sebenarnya BNC adalah nama konektor yang dipakai, bukan nama kabelnya.
Kelebihan menggunakan kabel RG-58 adalah :
Fleksibel, mudah dipakai untuk instalasi dalam ruangan.
Dapat langsung dihubungkan ke komputer menggunakan konektor BNC.
Spesifikasi teknis dari kabel ini adalah :
Mampu menjangkau bentangan maksimum 185 meter.
Impedansi Terminator 50 Ohm
Kabel THICK
Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini
mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai
standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai
yellow cable.
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
- Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah
dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan
yang lumayan lebar).
- Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
- Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
- Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
- Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
- Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
- Setiap segment harus diberi ground.
- Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5
meter).
- Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
Kabel Coaxial Thicknet ( Kabel RG-8 )
adalah kabel coaxial yang dipakai untuk instalasi antar gedung, Spesifikasi kabel ini sama dengan dengan
Kabel Coaxial Thinnet, hanya bentuk fisiknya lebih besar. Karena lebih besar, kabel ini dapat menampung
data yang lebih banyak sehingga cocok untuk instalasi sebagai backbone jaringan.
Spesifikasi Teknis dari kabel ini adalah :
– Mampu menjangkau bentangan maksimum 500 meter.
– Impedansi terminator 50 Ohm.
– Membutuhkan Transceiver sebelum dihubungkan dengan komputer.
Supaya komputer dapat terhubung ke jaringan thicknet, diperlukan transceiver. Koneksi antara Network
Adapter Card dengan transceiver dibuat dengan menggunakan drop cable untuk menghubungkan Transceiver
dengan Attachment Unit Interface ( AUI ) pada Network Adapter Card. Interface dari AUI berbentuk DB-15.
Bila dibandingkan antara Thicknet dengan thinnet, instalasi kabel thicknet jauh lebih sulit karena sifatnya
lebih kaku dan tidak fleksibel. Tetapi melihat kapasitas data dan jarak yang bisa dijangkau, jenis kabel ini
masih menjadi favorit sebagai penghubung antar gedung.
DAFTAR PUSTAKA

SPESIFIKASI ATAU ATURAN MENGENAI KEBEL COAXIAL | belajar blog oleh sela

Jenis jenis Kabel Coaxial dan Komponennya - DosenIT.com

Kabel Coaxial: Bagian, Fungsi, Karakteristik dan Jenisnya - Mas Dzikry

Prinsip kerja kabel coaxial - Pameran - Jiangsu Elesun Cable Co., Ltd. (elesun-cable.com)

Kabel Coaxial: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Harganya - Lamudi

Ardhiansyah, Maulana, Dkk. 2020. Jaringan Komputer Cetakan Pertama. Tangerang Selatan: Unpam Press.

Army Lelisa Widya Teknologi Jaringan Komputer, Bandung : Widia Bhakti Persada Bandung, Tahun 2022

Anda mungkin juga menyukai