Anda di halaman 1dari 23

KEGIATAN BELAJAR 6

I. TUJUAN
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta diklat akan mampu:
1. Menjelaskan elektronika optik
2. Menjelaskan LED
3. Menjelaskan LASER
4. Menjelaskan LCD

II. URAIAN MATERI


A. ELEKTRONIKA OPTIK
Elektronika optik mencakup jajaran piranti dan komponen yang luas yang
mengaitkan cahaya (optik dengan elektronik), meliputi : LED (Light Emitting Dioda),
LASER, dan LCD. Piranti-piranti ini sensitif terhadap cahaya dan radiasi lainnya dan
juga dapat memancarkan cahaya sendiri.
1. CAHAYA BERSIFAT SEBAGAI GELOMBANG
Banyak fenomena cahaya dapat diterangkan bila cahaya dinyatakan sebagai
gelombang elektromagnetik yang mempunyai frekuensi osilasi yang sangat tinggi.
Spektrum radiasi optik terlihat pada gambar berikut:

Gambar 1. Spektrum Radiasi Optik


Panjang gelombang nampak (visible) memanjang dari 0,4 μm (warna biru) ke
0,7 μm (warna merah).
Walaupun gelombang cahaya mempunyai frekuensi yang jauh lebih tinggi dari
gelombang radio, tetapi keduanya mematuhi hukum yang sama. Semua gelombang
elektromagmetik mempunyai medan elektrik dan magnetik, dan merambat dengan
sangat cepat. Di dalam ruang hampa, gelombang elektromagnetik merambat
dengan kecepatan c = 3 x 108 m/s yang sesuai dengan perambatan gelombang di

Halaman 77
dalam atmosfer. Di dalam media padat, kecepatan gelombang berbeda-beda
tergantung pada bahan dan geometri struktur pemandu gelombang. Panjang
gelombang berkas cahaya diberikan oleh:
v
λ =
f
Dengan v = kecepatan berkas cahaya di dalam media
f = frekuensi
Frekuensi ditentukan oleh sumber pemancar dan tidak berubah bila cahaya
berjalan dari satu bahan ke bahan lain.

2. CAHAYA BERSIFAT SEBAGAI PARTIKEL


Kadang-kadang cahaya bersifat sebagai partikel-pertikel kecil yang di sebut
foton. Energi sebuah foton adalah:
W = hf joule
Dengan h = tetapan Planck = 6,626 x 10-34 Js
Satuan energi yang lain adalah elektron-volt (eV). Satu elektron-volt adalah
energi kinetik yang diperlukan oleh sebuah elektron bila dipercepat oleh beda
potensial 1 Volt. Relasi antara elektron-volt dan Joule adalah
1 eV = 1,6 x 10-19 J
Teori partikel menerangkan pemangkitan cahaya oleh sumber optik, seperti
LED, LASER dan Diode Laser. Teori ini juga menerangkan deteksi cahaya dengan
konversi radiasi optik menjadi arus listrik.
Grafik berikut menunjukkan energi foton (dalam Joule dan eV) menurut
panjang gelombangnya:

Gambar 2. Energi Foton

B. LED
1. PENGERTIAN LED
LED (Light Emitting Dioda) adalah suatu semikonduktor sambungan p-n yang
memancarkan cahaya apabila diberi forward bias, karena mekanisme emisi
spontan. Apabila diberi bias maju, energi elektron yang mengalir melewati tahanan
sambungan diubah langsung menjadi energi cahaya. Karena LED adalah dioda,

Halaman 78
maka arus hanya akan mengalir apabila LED dihubungkan dengan bias maju. LED
harus dioperasikan di dalam ukuran kerja tegangan dan arus yang tertentu untuk
mencegah kerusakan yang tidak dapat diubah lagi. Sebagian besar LED
membutuhkan 1,5 sampai 2,2 V untuk memberi bias maju dan dapat mengatasi
dengan aman arus sebesar 20 sampai 30 mA. LED biasanya dihubungkan seri
dengan tahanan yang membatasi tegangan dan arus pada nilai yang dikehendaki.

Gambar 3. LED

2. CARA KERJA LED


Semikonduktor tipe-n memiliki sejumlah electron bebas, sedangkan tipe-p
memiliki sejumlah hole (lubang) bebas. Jika semikonduktor tipe-n dan tipe-p
disambungkan akan terbentuk suatu penghalang tenaga. Baik hole bebas dan
electron bebas tidak memiliki cukup tenaga untuk melewati penghalang tersebut
untuk berekombinasi. Apabila diberikan suatu tegangan maju, maka besarnya
penghalang tenaga akan turun, sehingga electron bebas dan hole bebas memiliki
cukup tenaga untuk berpindah melewati sambungan. Jika electron bebas dan hole
bebas tadi bertemu, maka electron akan turun ke bidang valensi dan kemudian
berekombinasi dengan hole bebas tersebut. Tenaga yang dilepaskan pada peristiwa
itu akan diubah menjadi tenaga optic dalam bentuk foton (cahaya). Besar tenaga
foton yang dipancarkan adalah:
W=hxf
Dimana: h = konstanta Planck = 6,626 x 10-34 joule detik
f = frekuensi gelombang yang dipancarkan
Dengan bahan dan campuran yang berbeda-beda, maka dapat diperoleh tenaga
celah bidang yang berbeda-beda pula., sehingga LED dengan beragam panjang
gelombang, seperti tabel berikut:

Halaman 79
Bahan λ (μm) Warna
GaAsP (Galium Arsenida Fosfida) 0,65 Merah
GaP (Galium Fosfida) 0,56 Hijau (merah)
GaInP (Galium Indium Fosfida) Kuning
3. MACAM-MACAM LED:
Ada dua macam sambungan p-n LED, yaitu:
a. Homojunction Diode ( diode sambungan sejenis)
Homojunction Diode adalah diode dengan sambungan p-n berbahan
semikonduktor sejenis. Cahaya yang dihasilkan LED ini bersifat menyebar
sehingga membuat penyaluran cahaya ke serat optik yang berukuran kecil
menjadi tidak efisien.
b. Heterojunction Diode (diode sambungan lain jenis)
Heterojunction Diode adalah diode dengan sambungan p-n berbahan
semikonduktor yang berlainan. Bahan-bahan penyusunnya memiliki tenaga
celah bidang dan indek bias yang berlainan. Perbedaan celah bidang
membentuk penghalang potensial bagi hole dan elektron. Muatan-muatan
bebas hanya dapat berekombinasi pada lapisan aktif tertentu yang sempit.
Lapisan aktif ini mempunyai indek bias yang lebih tinggi dari pada lapisan di
kedua sisinya sehingga terbentuk pemandu gelombang optik.
Ada dua macam LED Heterojunction:
1). Surface Emitting LED (LED Pancar Permukaan)
Salah satu contoh LED pancar permukaan adalah LED Burrus, yang
susunan lapisannya seperti gambar berikut:

Gambar 4. LED Tipe Burrus

LED Burrus ini adalah LED dengan efisiensi penyambungan yang paling
baik. Dengan bahan Al GaAs, maka Led ini memancarkan cahaya pada λ =
0,82 μm.
2). Edge Emitting LED (LED Pancar Tepi)
Jenis LED pancar tepi, daerah pancarannya berbentuk segiempat dengan
ketebalan beberapa μm dan lebar puluhan μm. Diode pancar tepi ini punya

Halaman 80
kerucut pemancaran yang lebih kecil dari pada diode burrus sehingga
cocok digunakan untuk serat optik dengan ukuran yang kecil. Susunannya
dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 5. LED Pancar Tepi

4. KARAKTERISTIK LED
a. Daya output
Daya output adalah daya yang dipancarkan led ketika arus mengalir yang
ditetapkan.

Gambar 6. Kurva Daya Optik LED

b. Spektral LED
LED tidak memancarkan panjang gelombang tunggal tetapi memancarkan
range panjang gelombang. Range ini disebut Lebar Spectrum sumber optik.
Lebar Spectrum ini diukur pada 50% amplitudo maksimum dari puncak
gelombang.

Gambar 7. Lebar Spektrum LED

Halaman 81
c. Pola Pancaran Daya LED
1). LED pancar permukaan

Gambar 8. Pola Pancaran LED Pancar Permukaan

2). LED pancar tepi

Gambar 9. Pola Pancaran LED Pancar Tepi

d. Proses Modulasi LED

Gambar 10. Proses Modulasi LED

Modulasi yang diterapkan pada LED adalah modulasi intensitas


Pulsa-pulsa listrik (diwakili dengan ada arus/tidak ada arus) secara langsung
diubah menjadi pulsa-pulsa optic/cahaya (diwakili dengan ada/tidaknya
pancaran cahaya).

5. PENERAPAN LED
Keuntungan utama penggunaan LED sebagai sumber cahaya dibandingkan
dengan bola lampu cahaya biasa adalah penggunaan daya yang jauh lebih rendah,

Halaman 82
jauh lebih lama umurnya, dan beroperasi dengan kecepatan tinggi. Dioda silikon
konvensional merubah energi menjadi panas dan sinar infra merah.
Jenis dioda ini disebut dioda yang memancarkan inframerah (Infrared
Emitting Dioda = IRED). Sinar inframerah tidak terlihat oleh mata manusia.
Dengan menambahkan bahan galium arsenida disertai berbagai bahan, dapat
dibuat LED dengan output yang dapat dilihat; sinar merah, hijau, kuning atau biru.
Dioda yang memancarkan cahaya (LED) digunakan untuk display serta lampu
tanda (indikator).

C. LASER
1. PENGERTIAN
Dioda laser adalah LED yang dibuat khusus untuk dapat beroperasi sebagai
laser. Laser singkatan dari Light Amplifications By Stimulated Emission Of
Radiation. Dioda laser merupakan diode semikonduktor yang memancarkan
cahaya karena mekanisme pancaran/emisi terstimulasi Tidak seperti LED, dioda
laser mempunyai lubang optis yang diperlukan untuk produksi laser. Lubang optis
dibentuk dengan pelapisan sisi yang berlawanan dari chip untuk menghasilkan dua
permukaan pemantulan yang tinggi.
Laser merupakan sumber gelombang elektromagnetik koheren yang
memancarkan gelombang pada frekuensi infra merah dan cahaya tampak. Koheren
dalam hal ini adalah berfrekuensi tunggal, sefase, terarah dan terpolarisasi.

2. CARA KERJA
Apabila suatu arus yang sesuai melewati laser, elektron-elektron dan hole-hole
akan bergerak menuju daerah aktif dan berekombinasi menghasilkan foton.
Sebagian foton terjebak dalam daerah aktif yang dikelilingi semacam didnding dan
berlaku sebagai cermin. Foton dalam daerah aktif terpantul-pantul sehingga
merangsang elektron bebas untuk berekombinasi dengan hole dan memancarkan
lagi foton. Untuk mempertahankan rekombinasi terangsang dibutuhkan arus yang
mampu mencatu pembawa-pembawa (elektron beabs dan hole).
Energi cahaya tidak seluruhnya terjebak dalam daerah aktif. Sebagian
diantaranya terpancar keluar melalui celah sempit pada dinding yang bersifat
sebagai cermin parsial. Arus maju suatu laser harus dipertahankan pada suatu nilai
yang konstan di atas nilai ambang untuk menjaga fluks pancaran cahaya yang
konstan. Arus ambang ini sangat sensitif terhadap perubahan suhu piranti. Pada
pengoperasiannya suhu piranti harus distabilkan untuk menghindari perubahan
fluks cahaya keluaran yang tidak diinginkan.

Halaman 83
3. KARAKTERISTIK DIODA LASER
1). Pola Pancaran

Gambar 11. Pola Pancaran Dioda Laser

2). Daya Output

Gambar 12. Kurva Daya Optik Laser

3). Spektral LED


Sama halnya dengan LED, Laser juga tidak memancarkan panjang
gelombang tunggal. Keduanya memancarkan range panjang gelombang. Range
ini disebut Lebar Spectrum sumber optik.

Gambar 13. Lebar Spektrum Laser

Halaman 84
4). Proses Modulasi

Gambar 14. Proses Modulasi Laser

Pada umumnya modulasi yang diterapkan dioda laser adalah modulasi


intensitas.
Karena dioda laser memiliki karakteristik I-Po yang tidak linear, maka
perlu ditambahkan arus prategangan searah (dc) agar dioda bekerja pada
daerah linear (daerah operasi laser).

4. JENIS-JENIS LASER.
a. Laser Double Heterostructure.
Laser ini dapat digunakan secara kontinyu (Continues Wave/CW) pada
suhu ruang dengan efisien. Laser DH telah direalisasikan dalam beberapa
kombinasi bahan semikonduktor yang berbeda.

Halaman 85
Gambar 15. Laser Double Heterostructur

Perubahan celah bidang pada puncak dan dasar lapisan aktif menimbulkan
potensial penghalang yang mengurung pembawa-pembawa muatan terinjeksi
di dalam lapisan aktif. Banyaknya pembawa yang melewati potensial
penghalang ini sebanding dengan exp (-/kT), dimana  adalah tinggi undak
potensial, k adalah konstanta Boltzmann (8,620 x 10-5 eV/K) dan T adalah suhu
(K). Karena perbedaan indeks bias bahan, daerah aktif berlaku seolah-olah
sebagai pemandu sehingga gerak foton terkurung di dalamnya.
Agar diperoleh kerapatan muatan injeksi yang tinggi maka panjang daerah
aktif dibuat kecil, biasanya lebih kecil dari 0,5 μm. Panjang daerah aktif
merupakan paeameter pemanduan gelombang dan kerapatan arus injeksi yang
diperlukan untuk menciptakan inversi populasi. Daerah pengurung terbentuk
karena bentuk struktur bahan, sehingga arus injeksi yang diperlukan untuk
menimbulkan penguatan cukup kecil yaitu dalam orde miliampere. Efisiensi
kuantum dapat ditingkatkan dengan struktur piranti yang lebih kompleks,
melibatkan banyak kombinasi bahan.
b. Laser InGaAsP
Gabungan empat bahan InGaAsP sekarang merupakan pilihan yang banyak
digunakan untuk sistem-sistem serat optik. Laser-laser dengan bahan ini
memancarkan cahaya pada daerah jendela serat (Fiber Windows). Jendela serat
adalah daerah pada spektrum panjang gelombang dari 0,65 μm sampai 1,6 μm
yang mana dispersi dan penyusutan yang terjadi pada serat adalah minimum.
Laser-laser dari jenis ini banyak digunakan untuk sistem-sistem komunikasi
serat optik jarak jauh, terutama pada sistem serat optik bawah laut karena
kecilnya rugi-rugi pada serat untuk panjang gelombang cahaya yang
dihasilkan. Dengan demikian jarak antar pengulang untuk sistem transmisi
relatif jauh lebih panjang.
Gambar berikut memperlihatkan susunan laser InGaAsP/InP yang
memancarkan pada 1,3 μm. Laser ini menggunakan struktur laser DH. Suatu
lapisan aktif InGaAsP yang sangat tipus disisipkan diantara lapisan kulit InP
jenis-p dan jenis-n. Lapisan kulit InP menginjeksi elektron-elektron dan hole-
hole ke dalam lapisan aktif InGaAsP bila ada arus maju yag melewati diode.
Disamping itu lapisan kulit ini juga memberikan penghalang energi yang
membatasi injeksi pembawa ke daerah aktif.

Halaman 86
Gambar 16. Diagram Laser InGaAsP/InP

Kedua pembawa dibatasi secara efektif dalam lapisan aktif seperti


diperlihatkan gambar. Beberapa elektron dan hole yang terinjeksi
berrekoimbinasi menghasilkan cahaya. Cahaya yang dibangkitkan dipantul-
pantulkan oleh sisi-sisi diode yang berlaku seperti cermin. Cahaya tersebut
terangsang oleh pasangan elektron-hole lainnya yang berrekombinasi dan
memancarkan cahaya pada panjang gelombang, fase dan arah yang sama. Jadi
cahaya mengalami penguatan dan akhirnya mencapai keadaan osilasi. Indeks
bias lapisan aktif tersebut berlaku sebagai suatu pemandu gelombang optik.
Panjang gelombang pancaran cahaya yang dihasilkan laser InGaAsP adalah
antara 1,0 μm sampai 1,7 μm.

Gambar 17. Cara Kerja Skematis, Perubahan Indeks Bias dan distribusi Medan dalam Laser
InGaAsP/InP

c. Laser DFB (Distributed Feedback)


Suatu diode laser dapat berosilasi dalam bermacam-macam panjang gelombang
pada suatu rentangan tertentu secara serempak, dan ini dinamakan mode-mode
longitudinal. Mode-mode longitudinal berhubungan dengan gelombang berdiri
yang timbul karena cahaya dalam resonator terpantul-pantul ke muka dan

Halaman 87
kebelakang. Sedangkan mode-mode dalam arah normal terhadap arah perambatan
dinamakan mode-mode transversal.
Pada penggunaan serat optik mode tunggal diperlukan suatu laser yang
membangkitkan cahaya pada panjang gelombang yang tunggal. Laser tersebut
harus mampu menekan mode-mode samping sehingga menghasilkan keluaran
pada mode tunggal. Suatu pendekatan alternatif adalah dengan menggunakan
rongga laser yang hanya mempunyai resonansi tunggal dalam lebar bidang
penguatan. Ini dapat disediakan oleh laser struktur distributed feedback (DFB) dan
distributed Bragg Reflector (DBR). Dalam struktur tersebut umpan balik
disediakan oleh suatu gangguan periodik sepanjang pemandu gelombang lapisan
aktif. Umpan balik tersebut lebih baik dari pada penempatan pemantul pada bagian
akhir pemandu gelombang seperti dalam laser-laser biasa.
Struktur dan spektrum pada suhu ruang laser DFB substrate kanal GaAs-
GaAlAs diperlihatkan pada gambar berikut:

Gambar 18. Struktur, Daya dan Penampang Laser DFB

Halaman 88
Dalam laser DFB struktur gangguan periodik terdistribusi sepanjang daerah
aktif pelaseran, seperti pada gambar. Kelebihan resonator tipe ini dibandingkan
resonator permukaan rata seperti pada laser injeksi biasa adalah berkurangnya
sensitivitas frekuensi terhadap perubahan daya dan suhu laser. Dengan demikian
stabilitasnya lebih baik dari pada laser biasa. Kelebihan dalam hal stabilitas
frekuensi ini harus dibayar dengan proses fabrikasi yang sangat kompleks.
Keunikan laser ini adalah mampu memberikan perubahan panjang gelombang
terhadap perubahan suhu (dλ/dT) yang sangat kecil, yaitu pada 0 – 0,5 Å/0C.
Sedangakan dalam laser DH biasanya nilainya cukup besar, yaitu 2 – 5 Å/0C.
Meskipun teknologinya masih sulit namun laser jenis ini menawarkan
beberapa kelebihan yang menarik. Dengan laser DBF memungkinkan untuk
melakukan penjamakan dengan sistem WDM (Wavelength Division Multiplexing.

d. Laser DBR (Distributed Bragg Reflector)


Dalam laser DBR struktur gangguan periodik ditempatkan diluar daerah aktif
dan menggantikan fungsi reflektor dengan permukaan rata pada laser biasa.
Kekurangan struktur ini dibandingkan laser DFB adalah bahwa berkas cahaya
dipaksa untuk merambat pada reflektror terdistribusi yang tak terpompa, sehingga
merupakan reflektor penyerap. Agar kelebihan dari reflektor yang terdistribusi
dipertahankan dan tidak mengakibatkan rugi-rugi yang terlampau besar, maka
digunakan struktur hibrid seperti gambar:

Gambar 19. StrukturLaser DBR

D. LCD
1. PENGERTIAN
LCD merupakan cairan organik yang molekul-molekulnya dapat disejajarkan
kembali dengan aplikasi medan listrik ke kristal cair. Kristal cair tertutup diantara
dua permukaan yang mempunyai lapisan konduktif yang transparan. Jarak antara
permukaan tersebut adalah 10 μm. Lapisan konduktif pada elektroda rendah adalah
umum untuk semua elektroda, sedangkan segmen tinggi dicatu secara tersendiri.
Kedua set elektroda tersebut disejajarkan dengan yang lain pada display.

Halaman 89
Gambar 20. LCD

Display didisain ketika salah satu segmen dicatu yang menyebabkan


pembelokan cahaya yang ditransmisikan atau dipantulkan. Kemudian pancaran
elektroda tampak berwarna perak. Pada umumnya display berwarna perak atau
hitam, tergantung pada disain LCD. LCD tidak menghasilkan cahaya dan
tergantung pada peristiwa iluminasinya, yang diamati pada kondisi lingkungan
yang iluminasi rendah, yang diperlukan untuk penerangan buatan, contohnya pada
filamen lampu tungsten.
LCD dicatu dari pemisahan elektrolitik dengan tegangan dc, pada peraganya.
Pada prakteknya lcd dicatu dengan tegangan ac yang memberikan daya tahan
lama.
LCD lebih unggul daripada LED. LCD hanya membutuhkan daya yang sangat
kecil sekitar mikrowatt dibandingkan dengan led yang membutuhkan daya sekitar
miliwatt. Tetapi ada juga kelemahannya yaitu:
1. membutuhkan sumber cahaya eksternal dan internal.
2. batas temperaturnya antara 00 C – 600 C
3. agak terbatas daya tahannya karena kemerosotan bahan
kimianya.
2. JENIS-JENIS LCD
LCD terdiri atas dua kategori, yaitu:
a. Tipe Penghamburan Cahaya
Yang paling populer diantara jenis ini adalah kristal cair nematic. Pada
gambar terlihat struktur kristal dari kristal cair nematik dengan bias nol. Di
dalam kristal, setiap molekul mempunyai batangan pad bentuknya. Cairan itu
diapit didalam. Kedua lapisan konduktif transparan dari indium oksida
diletakkan pada sisi plat kaca. Dengan tegangan nol antara lapisan penghantar
itu, cahaya melewatinya dan struktur kristal cair menjadi kosong. Jika pada
tegangan antara 6 sampai 20 Volt melewati lapisan penghantar, seperti gambar
3, susunan molekulnya terganggu dan terbentuk daerah dengan indeks bias
yang berbeda dari refraksi di daerah antara permukaan konduktif. Kemudian
cahaya didefraksikan dalam direksi yang berbeda pada pemisahan antara

Halaman 90
daerah indeks refraktif yang berbeda. Proses ini disebut sebagai penghamburan
dinamik. Jadi cahaya dihamburkan seperti kaca yang dibekukan.
Bagaimanapun daerah yang tertinggal tidak tertutup oleh permukaan kosong.

Gambar 21. Kristal Cair Nematik Dengan Bias Nol

Gambar 22. Kristal Cair Nematik Dengan Bias

Gambar 23. LCD Tampilan Digital 8 Segmen

Gambar D-4 menampilkan LCD tampilan digit 8 segmen. Semuanya harus


dihubunbgkan dengan delapan terminal yang berbeda untuk aplikasi kontrol
eksternalnya. Dari gambar D-4 tersebut kedua penutup yang sama ditempatkan
pada sisi lain dari lapisan material kristal cair. Kombinasi beda pada segmen
membutuhkan pencatuan yang berbeda pada digit display. Contohnya pada
angka 3, dicatu terminal 7, 8, 3, 6, dan 5. hanya daerah itu yang tampil
sedangkan yang lainnya tidak.
LCD tidak memproduksi cahaya sendiri. Oleh karena itu dibutuhkannya
sumber cahaya internal atau eksternal. Pada kondisi gelap, diletakkan sumber
cahaya sendiri dibelakang atau di salah satu sisi LCD. Jadi selama waktu hidup
atau pada daerah yang diberi cahaya itu, reflektor yang diletakkan dibelakang
LCD memantulkan cahaya melalui LCD.

Halaman 91
b. Tipe Efek Medan
LCD efek medan atau LCD nematic twisted menggunakan tampilan
segmen dan ketebalan sama dengan LCD penghamburan cahaya.
Perbedaannya ada pada mode pengoperasiannya. Penggunaan LCD ini adalah
untuk mode transmisi dengan sumber cahaya internal atau pada mode
refleksinya.
Pada gambar adalah struktur dasar pemancaran LCD efek medan. Kristal
cair tertutup didalam kapsul dengan permukaan kaca yang kosong pada sisi
depan dan belakang dan pada segel dan pemisah ujungnya. Sumber cahaya
diletakkan pada sisi kiri dan sipengamat melihat dari sisi kanan. Pemancaran
LCD efek medan berbeda dengan LCD penghamburan cahaya, dimana:
1). permukaan penghantar kosongnya luas hampir sepanjang LCD
2). menggunakan arah polarisasi cahaya. Polarisasi cahaya vertikal pada sisi
kiri membolehkan hanya cahaya komponen vertikal yang masuk dari kiri
untuk melewatinya.

Gambar 24. Pemancaran LCD Efek Medan Tanpa Bias

Permukaan penghantar kosong ke kiri dietsa secara kimiawi atau film


organik diterapkan seperti yang bisa menyebabkan molekul berdampingan
pada kristal cair supaya mengorientasikannya pada bidang vertikal, paralel ke
dinding sel. Permukaan penghantar pada sisi lainnya juga terjadi seperti itu,
dimana molekul tersebut berphasa 900 contohnya diletakkan horizontal tetapi
masih paralel pada dinding sel. Pada jarak menengah antara kedua dinding
kristal cair, polarisasi kristal perlahan-lahan berubah dari vertikal menjadi
horizontal. Selanjutnya polarisasi tangan kanan juga membiarkan transmisi
polarisasi vertikal penghamburan cahaya.
Dengan menerapkan tegangan nol antar permukaan penghantar, cahaya
polarisasi vertikalnya memasuki kristal cair dan perlahan-lahan mengikuti
pembelokan 900 dari struktur molekul. Pada jangkauan batas tangan kanan,

Halaman 92
cahaya berpolarisasi horizontal penuh dan tidak dapat melewati polarisasi
cahaya vertikal. Oleh karena itu pengamat pada sisi kanan mengamati pola
gelap di sepanjang tampilan cairan kristal. Jadi ketika tegangan minimum
tertentu, yang disebut tegangan Threshold (2 sampai 8 Volt) diterapkan
diantara permukaan penghantar, molekul itu sendiri dengan medan, contoh
pada vertikal dengan dinding. Oleh karena itu cahaya vertikal melewati layar
polarisasi vertikal tangan kanan secara langsung dan daerah iluminasinya
secara terpisah dapat dibedakan dengan pengamat. Dengan menggunakan
tampilan 8 segmen, digit yang diinginkan dapat ditampilkan.

III. EVALUASI
A. PILIHAN GANDA
1. Optoelektronik adalah suatu teknik penggabungan antara teknik elektronika
dengan....
a. radar d.
b. televisi listrik
c. optik
e.
radio
2. Komponen-komponen yang termasuk dalam cakupan elektronika optik adalah,
kecuali...
a. LED d. LCD
b. LASER
e. dioda penyearah
c. Dioda Laser
3. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang mempunyai sifat, kecuali...
a. mempunyai frekuensi yang jauh lebih tinggi dari gelombang
radio.
b. Mempunyai medan elektrik
c. Mempunyai medan magnetik
d. Mempunyai kecepatan yang berbeda dalam ruang
hampa
e. Mempunyai kecepatan berbeda dalam media padat.
4. Urutan panjang gelombang spektrum radiasi optik dari yang terkecil adalah
a. ultraviolet- infrared- d. visible-ultraviolet-
visible infrared
b. infrared-ultraviolet- e. infrared-visible-
visible ultraviolet
c. ultraviolet-visible-

Halaman 93
infrared

5. Panjang gelombang cahaya tampak (visible) berkisar antara...


a. 0 – 0,4 μm d. 0,4 – 1,5 μm
b. 0,4 – 0,7 μm e. 0 – 1,5 μm
c. 0,2 – 0,7 μm

6. Pernyataan berikut yang benar adalah, kecuali...


a. Panjang gelombang sebanding dengan kecepatan cahaya
b. Kecepatan cahaya sebanding dengan frekuensi yang dihasilkan
c. Semakin besar frekuensi cahaya, maka panjang gelombangnya
juga semakin besar
d. Semakin besar panjang gelombang, maka kecepatan cahaya
akan tetap nilainya
e. Semakin kecil frekuensi cahaya maka panjang gelombang akan
semakin besar
7. Besar kecepatan gelombang elektromagnetik di dalam ruang hampa adalah...
a. 6,626 x 10-34 m/s d. 1,6 x 108 m/s
b. 1,6 x 10-19 m/s e. 3 x 10-19 m/s
c. 3 x 108 m/s

8. Apabila kecepatan gelombang elektromagnetik sebesar 3 x 10 8 m/s, maka


frekuensi radiasi untuk cahaya merah yang mempunyai panjang gelombang 0,75
μm adalah...
a. 3 x 1014 Hz d. 6 x 1014 Hz
b. 4 x 1014 Hz e. 7 x 1014 Hz
c. 5 x 1014 Hz

9. Frekuensi radiasi yang dihasilkan oleh cahaya violet dengan panjang gelombang
0,35 μm adalah...
a. 5,67 x 1014 Hz d. 8,57 x 1014 Hz
b. 6,28 x 1014 Hz e. 8,91 x 1014 Hz
c. 6,67 x 1014 Hz

10. Cahaya yang bersifat sebagai partikel-partikel kecil disebut...

Halaman 94
a. Proton d. Gelombang
b. Elektron e. Radiasi
c. Foton

11. Gambar disamping adalah simbol dari....


a. Dioda
b. LED
c. LCD
d. SCR
e. DIAC

12. Elektroda-elektroda yang terdapat pada LED adalah...


a. Gate-drain-source d. Anoda - katoda
b. Gate-anoda-katoda e. Tidak diberi nama
c. Substrate-anoda-
katoda
13. Berikut ini sifat-sifat yang dimiliki oleh LED, kecuali...
a. Bekerja apabila diberi forward bias
b. Mekanisme emisi spontan
c. Energi elektron diubah menjadi cahaya
d. Dihubungkan seri di dalam rangkaian.
e. Elektrodanya bisa dipasang sembarangan.
14. Batas kerja arus yang aman untuk sebuah LED adalah...
a. 20 sampai 30 mA d. 30 sampai 40 mA
b. 30 sampai 60 mA e. 20 sampai 50 mA
c. 40 sampai 50 mA
15. Jika tetapan planck = 6,626 x 10-34 Js, maka besar energi foton yang dihasilkan
oleh cahaya merah dengan panjang gelombang 0,75 μm adalah...
a. 1,65 x 10-18 J d. 4,65 x 10-19 J
b. 2,65 x 10-19 J e. 4,65 x 10-20 J
c. 2,65 x 10-20 J

16. Bahan campuran LED berbeda-beda. Bahan campuran yang menghasilkan warna
kuning adalah...

Halaman 95
a. GaAsP d. GaP
b. AsP e. GaInP
c. AlGa

17. Sebuah LED yang memiliki sambungan p-n berbahan semikonduktor yang sama
disebut...
a. Homojunction diode d. Edge emitting diode
b. Heterojunction diode e. Surface emitting
c. Junction diode
18. Hal berikut berkaitan dengan LED heterojunction, kecuali...
a. Sambungan p-n dengan d. Edge emitting
bahan berbeda diode
b. Cahaya yang dihasilkan e. Surface
menyebar emitting
c. Indeks bias bahan
berlainan

19. Salah satu penerapan LED adalah...


a. Penguat frekuensi d. Pembangkit
b. Sakelar listrik gelombang

c. Indikator/display e. Penyimpan muatan

20. LASER merupakan sumber gelombang elektromagnetik koheren, maka sifat


cahaya yang dihasilkan adalah, kecuali...
a. Frekuensi tunggal d. Terpolarisasi
b. Sefase e. Frekuensi ganda
c. Terarah
21. Perbedaan LED dan LASER yang benar adalah...
a. Lebar spektrum LED lebih sempit dari LASER
b. Daya output LED lebih tinggi dari LASER
c. LED lebih mahal dari LASER
d. LED bercahaya karena emisi spontan, LASER terstimulasi
e. LED dan LASER bekerja pada reverse bias
22. Jenis laser yang banyak digunakan untuk komunikasi serat optik jarak jauh
adalah...

Halaman 96
a. Laser double d. Laser DBR
heterostructure e. Laser heterjunction
b. Laser InGaAsP
c. Laser DFB
23. Laser yang memungkinkan untuk melakukan penjamakan dengan sistem WDM
(Wavelength Division Multiplexing) adalah...
a. Laser double d. Laser DBR
heterostructure e. Laser heterjunction
b. Laser InGaAsP
c. Laser DFB
24. Perhatikan struktur LCD berikut! Yang ditunjukkan oleh angka 4 adalah...
a. Kristal cair
b. Glass
c. Seal
d. Elektrode
e. Lensa plastik
25. Salah satu kelebihan LCD dibandingkan dengan LED adalah...
a. Butuh sumber cahaya d. Batas
eksternal temperaturnya antara 00 c – 600 c
b. Butuh sumber cahaya e. Daya tahan terbatas
internal
c. Daya yang dibutuhkan
hanya sekitar μW
26. Perhatikan LCD tampilan digital 8 segmen berikut! Untuk menampilkan angka 5,
maka terminal yang dicatu adalah...
a. 2, 3, 6, 7
b. 3, 4, 5, 7, 8
c. 2, 3, 5, 6, 8
d. 4, 7
e. 3, 5, 6, 7, 8

27. Untuk menampilkan angka 4, maka terminal yang tidak dicatu adalah...
a. 2, 3, 5, 6, 8
b. 2, 3, 6, 7
c. 4, 7
d. 4, 5, 8
e. 3, 5, 6, 7, 8

28. Tipe LCD yang menggunakan arah polarisasi cahaya adalah...

Halaman 97
a. Efek magnet d. Penghamburan
b. Efek listrik cahaya

c. Efek medan e. Penyerapan cahaya

29. Tegangan minimum tertentu yang diberikan diantara permukaan penghantar


disebut...
a. Tegangan knee d. Tegangan threshold
b. Tegangan barrier e. Tegangan forward
c. Tegangan cut off

30. Pernyataan yang benar berkaitan dengan lcd tipe efek medan adalah...
a. Penggunaan untuk mode transmisi dengan sumber cahaya
eksternal
b. Tidak menggunakan arah polarisasi cahaya
c. Pemberian tegangan antar permukaan penghantar,
menyebabkan cahaya polarisasi vertikalnya memasuki kristal cair
d. Permukaan penghantar kosongnya luas hampir sepanjang lcd
e. Tegangan threshold mencegah cahaya vertikal melewati layar.

B. URAIAN
1. Jelaskan perbedaan pemanfaatan cahaya sebagai gelombang dan cahaya sebagai
partikel dalam elektronika optik!
2. Jika diketahui c = 3 x 108 m/s, hitunglah frekuensi yang dihasilkan oleh sebuah
cahaya yang merambat di ruang hampa dengan panjang gelombang 0,45 μm!
3. Sebuah cahaya merambat diruang hampa dengan panjang gelombang 0,65 μm.
Hitunglah besar energi energi foton yang dihasilkan oleh cahaya tersebut!
4. Gambarkan simbol dan struktur LED!
5. Jelaskanlah cara kerja dari LED!
6. Jelaskan perbedaan karakteristik antara LED dan LASER!
7. Jelaskan perbedaan antara laser DFB dan laser DBR!
8. Jelaskan kelebihan dan kekurangan LCD dibandingkan LED!
9. Jelaskan pencatuan tampilan lcd untuk menampilkan angka 1 sampai angka 8!

Halaman 98
10. Gambarkan struktur LCD tipe penghamburan cahaya dan tipe efek medan!

IV. DAFTAR PUSTAKA


Hasan, Esan. 1990. Rangkaian Elektronika Dasar. Bandung: Ganeca Exact.
Loveday, George. 1992. Intisari Elektronika. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Malvino, Albert. 1996. Prinsip-Prinsip Elektronika Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Kusnandar, Ahmad, dkk. 2001. Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika.
Bandung: CV. Armico

Halaman 99

Anda mungkin juga menyukai